Oleh:
AGAM RIDHO ABRORI
1. PENDAHULUAN
Teknologi adalah ilmu pengetahuan dan seni yang ditransformasi kedalam
produk, proses, jasa, dan struktur terorganisasi yang pada dasarnya merupakan
seperangkat instrumen ekspansi kekuasaan manusia sehingga dapat menjadi sumber
daya cara baru untuk menciptakan kekayaan melalui peningkatan produktifitas 1.
Teknologi keberadaanya tidak bisa lepas dengan kehidupan remaja sekarang ini
yang membawa efek baik maupun buruk dan mempengaruhi moral sampai dengan
pola kehidupanya, dengan porsi kebutuhan teknologi dari remaja saat ini yang
sudah melewati batas wajar. Kebutuhan teknologi yang bertanggung jawab mutlak
diperlukan untuk melemahnya kontrol sosial dalam masyarakat..
Masyarakat di zaman virtual yang penuh dengan turbulensi, kekacauan dan
serbuan teknologi yang sulit dibendung sebagai dampak globalisasi, harus cerdas
untuk memilih penggunaan teknologi buat mereka sendiri begitu juga buat anak-
anak dan remaja kita (generasi penerus). Teknologi yang layak dipilih adalah
teknologi yang tidak merugikan, membahayakan dan menyesatkan dalam praktis
sosialnya2Penyalahgunaan teknologi yang dilakukan remaja pada saat ini
merupakan penggunaan teknologi yang merugikan dan menyesatkan, dengan
terbukanya jaringan teknologi secara universal semua orang dapat leluasa dalam
mengakses segala hal dan dalam konteks apapun dengan menggunakan internet.
Kehidupan remaja pun terpengaruh oleh budaya liberal yang membebaskan segala
bentuk pergaulan, dan hal tersebut tertanamkan pada pergaulan bebas dengan lawan
jenisnya, sehingga tidak sedikit ditemukan adanya fenomena menikah muda
Fenomena menikah muda merupakan akibat dari perkembangan teknologi
saat ini, pernikahan di usia muda ini dianggap sebagai jalan keluar untuk
menghindari seks bebas. Hal ini dikarenakan pengetahuan remaja tentang seks
masih sangat kurang, ditambah dengan informasi keliru yang diperoleh dari
sumber yang salah seperti mitos seputar seks, VCD porno, situs porno di internet,
dan lainya akan membuat pemahaman dan persepsi anak tentang seks menjadi
1
M. Besari Sahari, 2008, Teknologi di Nusantara: 40 Abad Hambatan Inovasi, Jakarta: Salemba
Teknika. Hlm. 110
2
Syifa Ameliola & Hanggara Dwiyudha, 2015, Perkembangan Media Informasi dan Teknologi
Terhadap Anak Dalam Era Globalisasi, Vol.5, Hlm. 19
2
Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengaruh kemajuan teknologi terhadap usia perkawinan
berdasarkan Undang Undang No. 1 Tahun 1974 ?
2. Bagaimanakah pertimbangan hakim dalam memutuskan dispensasi usia
perkawinan di Pengadilan Agama Kendal dan Pengadilan Agama Semarang ?
Tujuan Penelitian
3
KPI, 2016
4
Sarwono, 2001, Psikologi Remaja, Jakarta: rajawali Press. Hlm. 192
3
2. METODE PENELITIAN
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu non-
doktrinal (kualitatif) atau yuridis empiris untuk mencari data yang diperlukan
tidak hanya dari segi-segi yuridis saja, melainkan juga pada hasil penelitian dan
fakta-fakta di lapangan. Data primer yaitu sejumlah keterangan/fakta-fakta yang
secara langsung diperoleh dari informan yakni Hakim Pengadilan Agama
Semarang (Bapak Drs. H. Mashudi, M.H.) dan Hakim Pengadilan Agama Kendal
(Bapak Dr. Drs. H. Dzanurusyamsi, M.H.), serta 3 orang anak dari pemohon
dispensasi kawin Pengadilan Agama Kendal. Teknik validitas data dilakukan
dengan triangulasi data/sumber (data triangulation) yakni dengan menggunakan
satu jenis sumber data yaitu informan, tetapi beberapa informan yang digunakan
perlu diusahakan posisinya dari kelompok atau tingkatan yang berbeda-beda.
Teknis analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan
teknik analisis isi (Content Analysis) melalui tiga tahap yakni perangkuman semua
data wawancara yang telah dikumpulkan, pembandingan data hasil wawancara
dengan data sekunder dan observasi, penyajian data dan pembuatan simpulan.
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Pengaruh Kemajuan Teknologi Terhadap Usia Perkawinan
Berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974
Perkembangan teknologi berjalan lurus dengan perkembangan
masyarakat, karena secara tidak langsung manusia dituntut untuk
mengikuti arus teknologi agar dapat bertahan hidup dalam lingkup
masyarakat tersebut. Begitu pula berlaku pada hukum yang selalu berubah
mengikuti keadaan sosial masyarakat yang berkembang dari zaman ke
zaman. Seperti halnya ketentuan batas usia perkawinan yang tertera pada
pasal 7 ayat (1) Undang Undang No. 1 Tahun 1974 merupakan peraturan
yang dibuat dengan kondisi masyarakat pada tahun 1974, tentu saja
banyak terjadi perubahan dalam masyarakat, hingga sampai sekarang ini.
Perkembangan teknologi harus diiringi dengan kemapanan sosial
masyarakat, dengan ekonomi dan pendidikan menjadi tolak ukurnya.
Ketika teknologi berkembang dalam masyarakat semakin cepat, namun
tidak di imbangi dengan kualitas pendidikan ditambah dengan ekonomi
menengah kebawah, akan banyak perilaku masyarakat yang diambang
penurunan moral dengan kebebasan bergaul. Hal ini berakibat banyaknya
permohonan dispensasi umur nikah yang disebabkan karena hamil diluar
nikah..
Hasil penelitian ini menemukan bahwa kemajuan teknologi
berpengaruh terhadap usia perkawinan dini yang ditandai dengan:
4
calon ibu dan begitu juga sebaliknya, sehingga walaupun pernikahan itu
dilaksanakan oleh anak yang kurang umur menurut Undang-Undang
perkawinan itu akan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Undang-
Undang.
4. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pengaruh Kemajuan teknologi
Terhadap Usia Perkawinan Berdasarkan Undang-Undang No.1 Tahun 1974, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada 5 hal yang dapat disimpulkan dari pengaruh kemajuan teknologi
terhadap usia perkawinan, berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis
di Pengadilan Agama Kendal dan Pengadilan Agama Semarang. (1)
meningkatnya penggunaan media sosial pada usia remaja, (2) intensifnya
perkenalan melalui media sosial dengan calon pasangan, (3) adanya
aktivitas melihat situs pornografi, (4) adanya keberanian melakukan
hubungan suami istri sebelum menikah dengan calon istrinya
(pasangannya) setelah melihat situs pornografi; (5) adanya kehamilan di
luar nikah sehingga pada akhirnya terjadi peningkatan permohonan
dispensasi nikah (nikah usia dini)
2. Pertimbangan hakim dalam mengabulkan dispensasi kawin di Pengadilan
Agama secara garis besar sama, utamanya karena menghindari adanya
fitnah yang berkepanjangan jika tidak segera dinikahkan dan
menyelamatkan nasib anak jika calon isteri sudah mengandung,
selanjutnya hakim mengabulkan karena calon mempelai sudah siap lahir
dan batin untuk melaksanakan perkawinan, calon mempelai sudah dewasa
serta secara ekonomi mempunyai penghasilan tetap yang nantinya siap
untuk menjalani rumah tanggal. Disi lain hakim menolak dispensasi kawin
pertimbanganya karena, calon mempelai belum terlalu intim dalam
menjalani hubungan, sehingga masih jauh dari fitnah, calon mempelai
belum mempunyai kesiapan secara mental maupun materi untuk membina
7
5. UCAPAN TERIMAKASIH
Peneliti menyampaikan terima kasih kepada:
Bapak Baidhowi, S.Ag., M.Ag. sebagai dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, motivasi, bantuan, saran, dan kritik dengan sabar dan
tulus sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.
6. DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Adi, Rianto. 2004 . Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum Jakarta : Granit..
Alam, Andi Samsu, 2005, Usia Ideal Memamsuki Dunia Perkawinan, Penerbit
Kencana Mas, Jakarta;
Asnawi, M. Natsir. 2014 . Hermeneutika Putusan Hakim . Penerbit UII Press.
Yogyakarta.
Atmadja, I Dewa Gede. 2013 .Filsafat Hukum: Dimensi Tematis dan Historis.
Penerbit Setara Press: Malang
Baro, Rachmad. 2016 . Penelitian Hukum Non – Doktrinal Penggunaan Metode &
Teknik Penelitian Sosial di Bidang Hukum. Yogyakarta: Deepublish;
Basyir, Ahmad Azhar. 2007 . Hukum Perkawinan Islam. Yogyakarta : UII Press;
Dahlan, Abdul Aziz, 1996, Ensiklopedi Hukum Islam, Penerbit Ichtiar baru Van
Hove, Jakarta;
Daridjah, Zakiyah, 2003, Ilmu Jiwa Agama, Penerbit Bulan Bintang, Jakarta;
Dwiningrum, S. I. A. (2012). Ilmu sosial & budaya dasar. Yogyakarta: UNY Press
Fathullah, Sayyid Muhammad Husain, 2000, Dunia Wanita dalam Islam, Penerbit
Lentera Basritama, Jakarta;
Fuady, Munir. 2007 . Dinamika Teori Hukum. Penerbit Ghalia Indonesia: Bogor.
Hawari, H Dadang, 2004, Al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan,
Penerbit PT. Dana Bhakti Prima Yasa, Jakarta;
Hazairin. 1975 .Tinjauan Mengenai Undang-Undang Perkawinan Nomor 1/1974.
Jakarta: Tintamas;
8
Henry Campbell Black, 1968, Black’s Law Dictionary (Revised Fourth Edition),
Minnesota: West Publishing;
Henslin, James M. 2006 . Sosiologi dengan Pendekatan Membumi. Jakarta:
Erlangga;
Hurlock, B. (1990). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Iqbal Al-Haetemy, Abdullah. 2004. Married by Accident. Jakarta: Qultum Media
Kartono, Kartini,1986, Pengantar Methodologi Reiset Sosial, Penerbit Alumni,
bandung;
Khairudin. 1997. Sosiologi Keluarga. Yogyakarta: Leberty.
KPI, 2016. Perempuan Dengan Pernikahan Muda di Jawa Tengah. Jakarta:
http://www.koalisiperempuan.or.id/
Manan, Abdul. 2001 . Penerapan Hukum Acra Perdata Dilingkungan Peradilan
Agama. Jakarta : Yayasan Al – Hikmah.
Manan, Abdul. 2006 . Reformasi Hukum Islam di Indonesia. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada;
Manan, Bagir. 2007 . Peradilan Agama dalam Perspektif Ketua Mahkamah
Agung: Kumpulan Pidato Prof. Dr.H. Bagir Manan, SH, M.CL. Jakarta:
Direktorat Jendral Badan Peradilan Agama mahkamah Agung RI.
Martono, Nanang. 2012. Sosiologi perubahan sosial: perspektif klasik, modern,
postmodern, dan postkolonial. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Maryanti, Dwi dan Majestika Septikasari. 2009. Kesehatan Reproduksi Teori dan
Praktikum. Yogyakarta : Nuha Medika;
Moeleong, Lexy J. 2007 . Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Mulati, 2012. Hukum Perkawinan Islam, Tanggerang: Pustaka Mandiri.
Muzdhar, M Attho’ dan Khairuddin Nasution. 2003 . Hukum keluarga di Dunia
Islam Modern. Jakarta: Ciputat Press
Muzdhar, M Attho’. 1998 . Membaca Gelombang Jihat, antara Tradisi dan
Liberalisasi. Jakarta Titian Ilahi Press
Nawawi, Haidar,1987, Methode Penelitian Sosial, Universitas Gajah Mada, Press,
Yogyakarta;
Raco, J. R.. 2010 . Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik dan
Keunggulanya. Jakarta: Grasindo;
9
Raharjo, Satjipto, 1980, Ilmu Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung
Sahari, M. Besari. 2008 . Teknologi di Nusantara : 40 Abad Hambatan Inovasi.
Jakarta : Salemba Teknika;
Saleh, K. Wantjik. 1987 . Hukum Perkawinan Indonesia . Jakarta: Ghalia
Indonesia;
Sarwono, S. W. (2001). Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers
Setyowati, Tri Wahyulis dkk. 2010 . Analisis Data . Yogyakarta: Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.
Sugiarto, Eko. 2015 . Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif: Skripsi dan Tesis.
Yogyakarta: Suaka Media.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2005.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka;
Wahbah Zuhaily, 1997 , Konsep Darurat dalam Hukum Islam: Studi Banding
dengan Hukum Positif, Alih bahasa oleh Said Agil Husain Al Munawar
dan Hadri Hasan, Jakarta: Gaya Media Pratama.
Skripsi, Tesis, Jurnal :
Amalia Najah, “Pernikahan Di Bawah Umur dan Problematikanya (Studi Kasus
Di Desa Kedung Leper, Bangsri Jepara).” Jepara. Universitas Islam
Nahdatul Ulama (Unisnu) Jepara 2015.
Ameliola, Syifa & Hanggara Dwiyudha N, “Perkembangan Media Informasi dan
Teknologi Terhadap Anak Dalam Era Globalisasi”. International
Conference on Indonesian Studie. 2015. Vol.5. Versi Elektronik :
https://icssis.files.wordpress.com/2013/09/2013-02-29.pdf
Hairi, “Fenomena Pernikahan Di Usia Muda Di Kalangan Masyarakat Muslim
Madura (Studi Kasus di Desa Bajur Kecamatan Waru Kabupaten
Pamekasan).” Yogyakarta. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta 2009.
Hamka, Muhammad, H. Jamaluddin Hos, Megawati A. Tawulo, “Perilaku Seks
Bebas Di Kalangan Remaja (Studi di Kecamatan Maligano Kabupaten
Muna Sulawesi Tenggara)”. 2008. Versi elektronik :
file:///C:/Users/Imron/Downloads/1013-2575-1-PB.pdf
Imron Mastuti, “Dampak Batas Usia Minimal Melangsungkan Perkawinan Dalam
Perspektif Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Pada Pengadilan Agama
Bengkayang di Singkawang”. Singkawan, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum
( STIH ) Soelthan M. Tsjafioedin 2006.
10
Wawancara :
Bapak Dr. Drs. H. Dzanurusyamsi, M.H., selaku Hakim Pengadilan Agama
Kendal, pada hari Jum’at, 2 Februari 2018, Pukul 13.30 WIB
Bapak Dr. H. Mashudi, M.H., selaku Hakim Pengadilan Agama Semarang, pada
hari Selasa, 20 Februari 2018, pukul 15.45 WIB
Ahmad Limuridil Khoiri, selaku pemohon dispensasi kawin di Pengadilan Agama
Kendal, pada hari Senin, 5 Februari 2018, pukul 10.15 WIB
Nama Samaran, selaku pemohon dispensasi kawin di Pengadilan Agama Kendal,
pada hari Selasa, 6 Februari 2018, pukul 11.00 WIB