Anda di halaman 1dari 2

TR-1 RANGKAIAN LISTRIK

Nama : Lia Kristiani Manihuruk

NIM : 4223121005

Kelas : PSPF 22D

Mata Kuliah : Rangkaian Listrik

Dosen Pengampu : Dr. Rita Juliani, S.Si., M.Si.

KONSEP DASAR RANGKAIAN LISTRIK

1. Pada sebuah rangkaian yang terdiri dari dua bola lampu, apa yang akan terjadi pada
bola lampu 1 apabila bola lampu ke-2 di copot?
 Dalam rangkaian seri, arus listrik mengalir melalui komponen-komponen secara
berurutan, sehingga jika satu komponen rusak atau dilepas, maka aliran listrik akan
terputus dan bola lampu pertama akan mati. Dalam konteks ini, mencopot bola lampu
ke-2 akan memutuskan aliran listrik dalam rangkaian dan menyebabkan bola lampu
pertama juga mati.

Namun, jika rangkaian tersebut tersusun secara paralel, maka bola lampu ke-1 akan
tetap menyala ketika kita mencopot bola lampu ke-2. Dalam rangkaian paralel, setiap
komponen memiliki jalur sendiri untuk aliran listrik, sehingga mencopot satu
komponen tidak akan memengaruhi yang lain.

2. Kenapa sebagai penghantar listrik bahan yang lebih banyak digunakan tembaga dari
pada alumunium?
 Berikut adalah beberapa alasan mengapa tembaga lebih sering digunakan:
1) Konduktivitas yang Lebih Tinggi: Tembaga memiliki konduktivitas listrik yang
lebih tinggi dibandingkan dengan aluminium. Ini berarti tembaga lebih efisien dalam
menghantarkan listrik, karena resistivitasnya yang lebih rendah. Ketika aliran listrik
melewati tembaga, energi lebih sedikit yang hilang dalam bentuk panas dibandingkan
dengan aluminium.
2) Ketahanan Terhadap Korosi: Tembaga juga tahan terhadap korosi atau oksidasi,
yang membuatnya lebih cocok untuk digunakan di lingkungan yang rentan terhadap
kelembaban atau kondisi cuaca yang keras. Aluminium memiliki kecenderungan
untuk membentuk lapisan oksida yang dapat mempengaruhi konduktivitasnya jika
tidak dikelola dengan baik.
3) Keandalan: Tembaga telah digunakan selama bertahun-tahun dalam aplikasi
penghantar listrik dan telah terbukti sebagai bahan yang andal. Sifat konduktifnya
yang baik dan ketahanannya terhadap korosi membuatnya menjadi pilihan utama
dalam sistem kelistrikan yang membutuhkan keandalan tinggi.
4) Kemudahan dalam Pemasangan: Tembaga lebih mudah ditekuk dan dibentuk
dalam berbagai bentuk yang diperlukan dalam instalasi kelistrikan. Ini memudahkan
proses instalasi dan penggunaan dalam berbagai aplikasi.
5) Daur Ulang yang Efisien: Tembaga juga dapat didaur ulang dengan baik, sehingga
memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah dibandingkan dengan aluminium,
yang membutuhkan lebih banyak energi untuk diproses dari bijihnya.

3. Tentukan berapa besar diameter kabel yang digunakan untuk berbagai kepentingan
(seperti rumah tangga, pabrik, dll).
 Untuk menentukan diameter kabel yang digunakan, terdapat beberapa jenis kabel
listrik beserta ukurannya. Berikut adalah beberapa jenis kabel listrik beserta
ukurannya:
 Kabel NYA: digunakan sebagai instalasi listrik rumah padat penduduk. Ukurannya
beragam mulai dari diameter 1,5 mm sampai 2,5 mm.
 Kabel NYM: sering digunakan pada kabel listrik rumah tangga maupun gedung
bertingkat.
 Kabel NYY: digunakan untuk instalasi tertanam atau kabel dalam tanah.
 Kabel NYAF: digunakan untuk instalasi kabel fleksibel.

Ukuran kabel yang digunakan tergantung pada kebutuhan daya yang akan
dihantarkan. Semakin besar daya yang dihantarkan maka semakin besar pula
penampang kabelnya. Berikut adalah beberapa ukuran kabel dan daya yang dapat
ditampungnya:

 Ukuran kabel 1,5 mm dapat menampung daya hingga 1300 watt/6A.


 Ukuran kabel 2,5 mm dapat menampung daya hingga 2500 watt/10A-16A.
 Ukuran kabel 4 mm dapat menampung daya hingga 5000 watt/25A-32A.
 Ukuran kabel 6 mm dapat menampung daya hingga 7000 watt/32A-40A.
 Ukuran kabel 10 mm dapat menampung daya hingga 10.000 watt/50A-70A.

4. Kenapa arah arus dan elektron berbeda.


 Ada dua alasan mengapa arah arus dan elektron berbeda.
1. Arah arus listrik (arus konvensional) berlawanan dengan arah pergerakan muatan
elektron. Ini terjadi karena penemuan muatan elektron dan konsep muatan negatif
yang diadopsi setelah konsep awal tentang aliran listrik telah digunakan dalam
literatur ilmiah dan industri. Meskipun konvensi ini mungkin membingungkan,
tetapi tetap diikuti agar konsistensi dan keseragaman dalam dokumentasi dan
aplikasi teknik listrik terjaga.
2. Arus listrik adalah aliran elektron yang bergerak atau mengalir dalam satuan
waktu. Namun, arus listrik memiliki arah yang berlawanan dengan arah
elektron. Elektron akan mengalir dari kutub negatif ke kurub positif, karena
elektron yang bermuatan negatif akan tertarik oleh kutub bermuatan positif.

Anda mungkin juga menyukai