Anda di halaman 1dari 2

Tanggal : Minggu, 18 Juni 2023

Mata Kuliah : Fiqh Muamalah Maliyah


Pemateri : Al Ustadz Dr. Akhmad Affandi Mahfudz M. Ec, CPIF

JUAL BELI PESANAN


Write Up by Masterman Amin Jaya
Jual beli pesanan dalam Islam dikenal sebagai "bai' al-wakalah" atau "bai' al-amana". Ini
adalah jenis transaksi di mana seorang individu atau perusahaan bertindak sebagai wakil atau
perantara untuk membeli barang atau jasa atas nama pihak lain yang disebut sebagai
muwakkil. Jual beli pesanan adalah transaksi di mana seseorang atau entitas bertindak sebagai
perantara dalam membeli barang atau jasa atas nama pihak lain. Muwakkil adalah individu
atau entitas yang memberikan kuasa kepada perantara untuk melakukan pembelian atas
namanya. Transaksi ini didasarkan pada kepercayaan dan kesepakatan antara kedua belah
pihak. Dalam jual beli pesanan harus sesuai dalam prinsip-prinsip yang ditetapka antara lain:
Pertama Kuasa yaitu Muwakkil memberikan kuasa kepada perantara untuk melakukan
pembelian atas namanya. Perantara harus bertindak sesuai dengan instruksi dan wewenang
yang diberikan oleh muwakkil. Kedua Amanah yaitu Perantara harus menjaga kepercayaan
dan amanah yang diberikan oleh muwakkil. Mereka harus bertindak dengan kejujuran,
integritas, dan mempertimbangkan kepentingan muwakkil. Ketiga Biaya dan Keuntungan
dimana Perantara dapat menerima biaya atau komisi sebagai imbalan atas jasa mereka.
Namun, biaya dan keuntungan yang diterima haruslah wajar dan tidak berlebihan.
Selanjutnya dalam hal penerapan jual beli pesanan dalam kehidupan contohnya seperti
Seorang individu yang memberikan kuasa kepada seorang makelar properti untuk mencari
dan membeli rumah sesuai dengan spesifikasinya, Seorang pengusaha memberikan kuasa
kepada seorang agen pembelian untuk membeli bahan baku atau peralatan yang diperlukan
untuk bisnis mereka dan Seorang pelanggan yang tidak dapat hadir di toko memberikan
kuasa kepada teman atau keluarganya untuk membeli barang tertentu atas namanya. Pada Era
digital saat ini banyak yang menerapkan jual beli pesanan dengan imbalan komisi seperti
affiliator, mitra, influencer dan sejenisnya dimana mereka memberikan keterangan suatu
produk yang dititipkan pada diri mereka dengan harapan produk di beli oleh penonton dan
mendapatkan komisi dari hasil penjualannya. Syarat yang sangat diperhatikan tentunya
adalah barang2 atau sesuatu yang tidak di larang dalam islam seperti mempromosikan
minuman Khomar tentunya tidak diperbolehkan. Penting untuk mencatat bahwa dalam jual
beli pesanan, perantara bertindak atas nama muwakkil dan bertanggung jawab untuk
memenuhi instruksi dan kepercayaan yang diberikan oleh muwakkil. Prinsip-prinsip
kejujuran, amanah, dan saling menguntungkan harus dijaga dalam transaksi ini. Salah satu
kasus populer yang dapat dikaitkan dengan jual beli pesanan dalam Islam adalah platform e-
commerce atau marketplace online. Platform seperti ini memungkinkan pengguna untuk
membeli produk dari penjual yang mungkin berlokasi jauh. Dalam konteks ini, pembeli dapat
memberikan pesanan kepada penjual atau toko yang kemudian bertindak sebagai perantara
untuk membeli barang sesuai dengan pesanan tersebut. Adapun tranasaksi pada jual beli
pesanan yang sering dipermasalahkan adalah pada transaksi COD (Cash on Delivery) yaitu
membayar barang ketika sudah sampai di tempat pesanan, masalah yang terjadi adalah
dimana barang masih dalam bentuk paket dan diterima lalu dibuka dan barang tidak sesuai
pesanan pada gambar yang tertera di e-commerce sedang barang yang telah dibuka tidak
dapat di kebalikan. Yang terjadi adalah customer akan menyalahkan si Kurir pengantar
barang tersebut yang aslinya hanya bertugas hanya sebagai pengantar barang.

Anda mungkin juga menyukai