Pemateri : Al Ustadz Dr. Akhmad Affandi Mahfudz M. Ec, CPIF
JUAL BELI PESANAN
Write Up by Masterman Amin Jaya Jual beli pesanan dalam Islam dikenal sebagai "bai' al-wakalah" atau "bai' al-amana". Ini adalah jenis transaksi di mana seorang individu atau perusahaan bertindak sebagai wakil atau perantara untuk membeli barang atau jasa atas nama pihak lain yang disebut sebagai muwakkil. Jual beli pesanan adalah transaksi di mana seseorang atau entitas bertindak sebagai perantara dalam membeli barang atau jasa atas nama pihak lain. Muwakkil adalah individu atau entitas yang memberikan kuasa kepada perantara untuk melakukan pembelian atas namanya. Transaksi ini didasarkan pada kepercayaan dan kesepakatan antara kedua belah pihak. Dalam jual beli pesanan harus sesuai dalam prinsip-prinsip yang ditetapka antara lain: Pertama Kuasa yaitu Muwakkil memberikan kuasa kepada perantara untuk melakukan pembelian atas namanya. Perantara harus bertindak sesuai dengan instruksi dan wewenang yang diberikan oleh muwakkil. Kedua Amanah yaitu Perantara harus menjaga kepercayaan dan amanah yang diberikan oleh muwakkil. Mereka harus bertindak dengan kejujuran, integritas, dan mempertimbangkan kepentingan muwakkil. Ketiga Biaya dan Keuntungan dimana Perantara dapat menerima biaya atau komisi sebagai imbalan atas jasa mereka. Namun, biaya dan keuntungan yang diterima haruslah wajar dan tidak berlebihan. Selanjutnya dalam hal penerapan jual beli pesanan dalam kehidupan contohnya seperti Seorang individu yang memberikan kuasa kepada seorang makelar properti untuk mencari dan membeli rumah sesuai dengan spesifikasinya, Seorang pengusaha memberikan kuasa kepada seorang agen pembelian untuk membeli bahan baku atau peralatan yang diperlukan untuk bisnis mereka dan Seorang pelanggan yang tidak dapat hadir di toko memberikan kuasa kepada teman atau keluarganya untuk membeli barang tertentu atas namanya. Pada Era digital saat ini banyak yang menerapkan jual beli pesanan dengan imbalan komisi seperti affiliator, mitra, influencer dan sejenisnya dimana mereka memberikan keterangan suatu produk yang dititipkan pada diri mereka dengan harapan produk di beli oleh penonton dan mendapatkan komisi dari hasil penjualannya. Syarat yang sangat diperhatikan tentunya adalah barang2 atau sesuatu yang tidak di larang dalam islam seperti mempromosikan minuman Khomar tentunya tidak diperbolehkan. Penting untuk mencatat bahwa dalam jual beli pesanan, perantara bertindak atas nama muwakkil dan bertanggung jawab untuk memenuhi instruksi dan kepercayaan yang diberikan oleh muwakkil. Prinsip-prinsip kejujuran, amanah, dan saling menguntungkan harus dijaga dalam transaksi ini. Salah satu kasus populer yang dapat dikaitkan dengan jual beli pesanan dalam Islam adalah platform e- commerce atau marketplace online. Platform seperti ini memungkinkan pengguna untuk membeli produk dari penjual yang mungkin berlokasi jauh. Dalam konteks ini, pembeli dapat memberikan pesanan kepada penjual atau toko yang kemudian bertindak sebagai perantara untuk membeli barang sesuai dengan pesanan tersebut. Adapun tranasaksi pada jual beli pesanan yang sering dipermasalahkan adalah pada transaksi COD (Cash on Delivery) yaitu membayar barang ketika sudah sampai di tempat pesanan, masalah yang terjadi adalah dimana barang masih dalam bentuk paket dan diterima lalu dibuka dan barang tidak sesuai pesanan pada gambar yang tertera di e-commerce sedang barang yang telah dibuka tidak dapat di kebalikan. Yang terjadi adalah customer akan menyalahkan si Kurir pengantar barang tersebut yang aslinya hanya bertugas hanya sebagai pengantar barang.