Anda di halaman 1dari 9

RESUME

GIZI KESEHATAN MASYARAKAT

A. Definisi Gizi
Dalam kehidupan sehari-hari, makanan merupakan kebutuhan
pokok bagi manusia. Agar asupan makanan tersebut bermanfaat untuk
kelangsungan fungsi-fungsi tubuh, tentu harus mengandung zat-zat yang
baik yang disebut dengan gizi.
Dalam kesehatan masyarakat ilmu yang mempelajari masalah
asupan makanan disebut ilmu Gizi dengan lingkup utamanya gizi untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat. Beberapa pengertian tentang konsep
dasar ilmu gizi, diantaranya:
1. Ilmu Gizi (Nutrition Science) adalah ilmu yang mempelajari
segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan
kesehatan yang optimal.
2. Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh
untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi,
membangun dan memelihara jaringan tubuh dan mengatur
proses-proses kehidupan dalam tubuh manusia.
3. Status Gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi
makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Status gizi dibedakan
menjadi 3 yaitu, status gizi buruk, kurang, baik dan lebih.
Jika dilihat dari segi sifat keilmuannya, gizi dibedakan menjadi
dua, yaitu gizi yang berkaitan dengan perorangan (gizi kesehatan
perorangan) dan gizi yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat
luas (public health nutrition). Keduanya mempunyai cabang ilmu
tersendiri yaitu gizi klinik (medical clinic nutrition) dan gizi
masyarakat(community nutrition).

Berbedaan antara gizi klinik dan gizi masyarakat yaitu Gizi klinik
akan berurusan dengan masalah-masalah klinis individu yang mengalami
gangguan gizi, maka dalam hal ini tentu seorang dokter yang lebih tepat
untuk menanganinya. Sedangkan gizi masyarakat akan berurusan dengan
keadaan gizi pada masyarakat dengan aspek yang lebih luas lagi,
penganannya juga tidak cukup hanya oleh dokter atau ahli kesehatan
masyarat melainkan melibatkan berbagai profesi yang terkait.

Masalah gizi masyarakat tidak cukup menyangkut aspek kesehatan


saja, melainkan aspek-aspek terkait lainnya seperti ekonomi, sosial-
budaya, pendidikan, kependudukan dan sebagainya. Oleh sebeb itu,
penanganan atau perbaikan gizi sebagai upaya terapi tidak hanya
diarahkan pada gangguan gizi atau kesehatan saja, melainkan juga ke arah
bidang-bidang yang lain. Misalnya penyakit gizi KKP ( kekurangan kalori
dan protein) pada anak balita tidak hanya cukup dengan pemberian
makanan tambahan (PMT) tetapi juga dilakuakan perbaikan ekonomi
keluarga, peningkatan pengetahuan dan sebagainya.

B. Penyakit Kekurangan Gizi


Konsumsi gizi makanan pada seseorang dapat menentukan
tercapainya tingkat kesehatan atau sering disebut dengan status gizi.
Apabila tubuh berada dalam tingkat kesehatan gizi optimum, di mana
jaringan jenuh oleh semua zat gizi, maka disebut status gizi optimum.
Dalam kondisi demikian, tubuh terbebas dari penyakit dan mempunyai
daya tahan yang tinggi. Apabila konsumsi gizi makanan pada seseorang
tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh, maka akan terjadi kesalahan
akibat gizi (malnutritions). Malnutrition ini mencakup kelebihan nutrisi
gizi (overnutrition), dan kekurangan gizi (undernutrition).
Penyakit atau gangguan kesehatan akibat kekurangan dan
kelebihan gizi yang merupakan masalah gizi kesehatan masyarakat
khususnya di Indonesia antara lian;
1. Penyakit Kurang Kalori dan Protein (KKP)
KKP dapat diartikan sebagai keadaan kurang gizi yang
disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam
makanan yang dikonsumsi sehari-hari sehingga tidak
memenuhi Angka Kecukupan Gizi atau AKG. Pada umumnya
KKP sering dijumpai pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun,
dimana pada usia tersebut, kebutuhan tubuh akan zat gizi sangat
tinggi. KKP dibagi menjadi tiga jenis yaitu Kwashiorkor,
Marasmus, dan Marasmik- Kwashiorkor.
a. Kwashiorkor adalah suatu sindrom klinik yang timbul
sebagai suatu akibat dari adanya kekurangan protein yang
parah dan pemasukan kalori yang kurang dari yang
dibutuhkan. Penyakit ini merupakan gangguan metabolik
dan perubahan sel yang menyebabkan terjadinya
perlemahan hati yang disebabkan karena kekurangan
asupan kalori dan protein dalam waktu yang lama.
b. Marasmus adalah bentuk malnutrisi kalori protein akibat
kekurangan energi (kalori) yang berat dan kronis terutama
terjadi selama tahun pertama kehidupan dan mengurusnya
jaringan lemak dibawah kulit dan otot namun kebutuhan
proteinnya relatif cukup terpenuhi. Marasmus ini
merupakan gambaran KKP dengan defisiensi energy yang
ekstrem.
c. Marasmik-Kwashioorkor adalah suatu kelainan gizi yang
menunjukkan gejala klinis campuran antara Marasmus
dengan Kwashiorkor. Marasmik-Kwashiorkor merupakan
malnutrisi pada pasien yang telah mengalami kehilangan
berat badan lebih dari 10%, penurunan cadangan lemak dan
protein serta kemunduran fungsi fisiologinya. Marasmik-
Kwashiorkor juga dapat diartikan sebagai salah satu kondisi
yang terjadi karena defisiensi, baik kalori maupun protein.
2. Penyakit Kegemukan (Obesitas)
Penyakit ini terjadi ketidakseimbangan antara konsumsi kalori
dan kebutuhan energi yaitu konsumsi kalori terlalu berlebih
dibandingkan dengan kebutuhan atau pemakaian energi.
3. Anemia (penyakit kurang darah)
Penyakit ini terjadi karena kurang konsumsi zat besi (Fe) pada
tubuh tidak seimbang atau kurang dari kebutuhan tubuh.
Defisiensi anemia di Indonesia jumlahnya besar sehingga sudah
menjadi masalah kesehatan masyarakat.
4. Zerophthalmia (defisiensi vitamin A)
Penyakit ini disebeabkan karena kekurangan vitamin A dalam
tubuh. Fungsi vitamin A mencakup 3 hal yaitu, fungsi dalam
proses melihat, proses metabolisme, dan proses reproduksi.
Gangguan yang diakibatkan karena kukurangan vitami A yang
menonjol khusunya di Indonesia yaitu gangguan dalam proses
melihat yang disebut zerophthalmia.
5. Penyakit Gondok Endemik
Zat Iodium merupakan zat gizi esensial bagi tubuh karena
merupakan komponen dari hormon thyroxin. Zat iodium ini
dikontraksikan dalam kelenjar gondok yang dipergunakan
dalam sistensa hormon thyroxin. Kekuarangan zat iodium ini
berakibat kondisi hypothyroidisme (kekurangan iodium) dan
tubuh mencoba untuk mengompensasi dengan menambah
jaringan kelenjar gondok. Akhirnya terjadi hypertropi
(membesarnya kelenjar thyroid). Di indonesia, gondok
merupakan penyakit endemik terutama di daerah terpencil di
pegunungan yang air minumnya kekurangan zat iodium.
Kekurangan iodium juga dapat menimbulkan terjadinya
cretinnisma yaitu suatu kondisi penderita dengan tinggi badan
dibawah normal (cebol).
6. Kelompok Rentan Gizi
Kelompok rentan gizi adalah suatu kelompok dalam
masyarakat yang paling mudah menderita gangguan
kesehatannya atau retan karena kekurangan gizi. Kelompok
rentan gizi terdiri dari:
a. Kelompok bayi, umur 0- 1 tahun
b. Kelompok dibawah lima tahun (balita): 1-5 tahun
c. Kelompok anak sekolah, umur 6-12 tahun
d. Kelompok remaja, umur 13- 20 tahun
e. Kelompok ibu hamil dan menyusui
f. Kelompok lansia
C. Pengukuran Status Gizi Masyarakat
Penilaian status gizi dapat dibedakan menjadi dua yaitu secara
langsung dan secara tidak langsung.
1. Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi
empat penilaian yaitu antropometri, klinis, biokimia dan
biofisik.
a. Antropometri
a) Pengertian: Secara umum antropometri artinya ukuran
tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka
antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam
pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari
berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.
b) Penggunaan: Antropometri secara umum digunakan
untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan
energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola
pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti
lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.
c) Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index
(BMI): Salah satu contoh penilaian ststus gizi dengan
antropometri adalah Indeks Massa Tubuh. Indeks Massa
Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) merupakan
alat atau cara yang sederhana untuk memantau status
gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan
kekurangan dan kelebihan berat badan. Pedoman ini
bertujuan memberikan penjelasan tentang cara-cara
yang dianjurkan untuk mencapai berat badan normal
berdasarkan IMT dengan penerapan hidangan sehari-
hari yang lebih seimbang dan cara lain yang sehat.
Untuk memantau indeks masa tubuh orang dewasa
digunakan timbangan berat badan dan pengukur tinggi
badan. Penggunaan IMT hanya untuk orang dewasa
berumur > 18 tahun dan tidak dapat diterapkan pada
bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan olahragawan.
Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan
rumus berikut:
Berat Badan (Kg)
IMT = -------------------------------------------------------
Tinggi Badan (m) X Tinggi Badan (m)
Pada akhirnya diambil kesimpulan, batas ambang IMT
untuk Indonesia adalah sebagai berikut:

Kategori IMT
Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat <>
Kurus sekali Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,0 – 18,4
Normal Normal 18,5 – 25,0
Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1 – 27,0
Obes Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,0

Untuk mengukur status gizi anak baru lahir adalah


dengan menimbang berat badannya yaitu : jika ≤ 2500
gram maka dikategorikan BBLR (Berat Badan Lahir
Rendah) jika 2500 – 3900 gram Normal dan jika ≥ 4000
gram dianggap gizi lebih.
Untuk Wanita hamil jika LILA (LLA) atau Lingkar
lengan atas
b. Klinis
a) Pengertian: Pemeriksaan klinis adalah metode yang
sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat.
Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang
terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat
gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel
(supervicial epithelial tissues) seperti kulit, mata,
rambut dan mukosa oral atau pada organ-organ yang
dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
b) Penggunaan: Penggunaan metode ini umumnya untuk
survei klinis secara cepat (rapid clinical surveys).
Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat
tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu
atau lebih zat gizi. Di samping itu digunakan untuk
mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan
melakukan pemeriksaan fifik yaitu tanda (sign) dan
gejala (Symptom) atau riwayat penyakit.
c. Biokimia
a) Pengertian: Penilaian status gizi dengan biokimia
adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara
laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam
jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara
lain : darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan
tubuh seperti hati dan otot.
b) Penggunaan: Metode ini digunakan untuk suata
peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan
malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis
yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faali dapat
lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan
gizi yang spesifik.
d. Biofisik
a) Pengertian: Penentuan status gizi secara biofisik adalah
metode penentuan status gizi dengan melihat
kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat
perubahan struktur dari jaringan.
b) Penggunaan: Umumnya dapat digunaakan dalam situasi
tertentu seperti kejadian buta senja epidemik (epidemic
of night blindnes). Cara yang digunakan adalah tes
adaptasi gelap.
2. Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi tiga
yaitu : Survei Konsumsi makanan, statistik vital dan faktor
ekologi.
a. Survei konsumsi makanan
Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status
gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis
zat gizi yang dikonsumsi. Pengumpulan data konsumsi
makanan dapat memberikan gambaran tentang konsumsi
berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga dan individu.
Survei ini dapat mengidentifikasikan kelebihan dan
kekurangan zat gizi.
b. Statistik vital
Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan
menganalisis dan beberapa statistik kesehatan seperti angka
kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian
akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang
berhubungan. Penggunaannya dipertimbangkan sebagai
bagian dari indikator tidak langsung pengukuran status gizi
masyarakat.
c. Faktor ekologi
Bengoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan
masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor
fisik, biologis dan lingkungan budaya. Jumlah makanan
yang tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi
seperti iklim, tanah, irigasi dll. Pengukuran faktor ekologi
dipandang sangat penting untuk mengetahui penyebab
malnutrisi di suatu masyarakat sebagai dasar untuk
melakukan program intervensi gizi.

Anda mungkin juga menyukai