Anda di halaman 1dari 24

Faktor Sosial Budaya Yang Mempengaruhi

Status Gizi

Agus Maulana
Ayu Ashari
Chairul Hisyam
Devi Sandra
Meita
Nirwanda
Ristyanti
Widya Sari Nastiti
Pengertian
Menurut Koentjaraningrat budaya adalah keseluruhan sistem
gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri manusia
dengan cara belajar.

Istilah gizi berasal dari bahasa Arab “Giza“ yang berarti zat
makanan, dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah
nutrition yang berarti bahan makanan atau zat gizi.
Apa itu
Status Gizi ??
Pertanyaan
1.
Status gizi didefinisikan sebagai status kesehatan yang
dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan
masukan nutrient (menurut Beck ,2000).
Masalah Gizi Pada Masyarakat

Kekurangan Gizi adalah masalah yang dialami beberapa


orang dimana indikatornya adalah berat badan yang sangat
kurang dari normal, sehingga orang tersebut tampak sangat
kurus, dan lemas.

Penyebab

Penyebab tidak langsung terdiri dari :


• Kemiskinan keluarga
Penyebab langsung terdiri • Tingkat pengetahuan dan pengetahuan
dari : orang tua rendah
Penyakit infeksi • Sanitasi lingkungan yang buruk
• Pelayanan kesehatan yang kurang
memadai
 Masalah gizi terbagi menjadi 2, yaitu :

1. Gizi makro adalah masalah yang utamanya disebabkan kekurangan atau


ketidakseimbangan asupan energi dan protein.

2. Gizi mikro adalah masalah gizi mikro yang permasalahannya terus


berkembang, dimulai dari masalah Anemia Gizi Besi, Kekurangan Vitamin
A (KVA), Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI), dan akhir-akhir ini
mulai lebih diteliti gangguan akibat kekurangan Zink, Folat maupun
Selenium. (khususnya Kurang Vitamin A, Anemia Gizi Besi, dan Gangguan
Akibat Kurang Yodium).
Masalah gizi yang sering muncul di
masyarakat :

1. Marasmus
2. Kwashiorkor
3. Kurang Energi Protein (KEP)
4. Anemia Defisiensi Besi
5. Defisiensi Iodium
Perubahan Sosial Dan Kebudayaan Berkaitan Dengan Pola
Konsumsi Pangan Dan Gizi Masyarakat

Makanan Sebagai Identitas Kelompok

Makanan sebagai keunggulan etnik

Perubahan Produksi pangan

Perubahan Konsumsi Pangan

Perubahan Distribusi Pangan


Menentukan Keadaan Gizi dengan
Penilaian Status Gizi.

Terdapat beberapa jenis teknik penilaian status gizi, baik


secara langsung maupun tidak langsung. Penilaian status
gizi secara langsung terbagi menjadi empat penilaian
yaitu antropometri, klinis, biokimia dan biofisik.
1. Antropometri
 Antropometri secara umum digunakan untuk melihat
ketidakseimbangan asupan protein dan energi.
Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan
fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan
jumlah air dalam tubuh.

 Bentuk aplikasi penilaian status gizi dengan antropometri


antara lain dengan penggunaan teknik Indeks Massa Tubuh
(IMT) atau Body Mass Index (BMI). IMT ini merupakan
alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi
orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan
kekurangan dan kelebihan berat badan.
Untuk mengetahui nilai IMT ini, dipergunakan formula
sebagai berikut :

Berat Badan (Kg)


IMT = ——————————————————-
Tinggi Badan (m) X Tinggi Badan (m)
Kategori IMT
Kurus sekali Kekurangan berat badan tingkat berat <>

Kurus Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,0 – 18,4

Normal Normal 18,5 – 25,0

Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1 – 27,0

Obes Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,0


Teknik penilaian status gizi juga dapat dilakukan secara klini.
Pemeriksaan secra klinis penting untuk menilai status gizi
masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-
perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan
ketidakcukupan zat gizi.
2. Klinis
Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel (supervicial
epithelial tissues) seperti kulit, mata, rambut dan mukosa
oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan
tubuh seperti kelenjar tiroid.

Di samping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status


gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fifik yaitu
tanda (sign) dan gejala (Symptom) atau riwayat penyakit.
3. Biokimia :
Penilaian status gizi secara biokimia dilakukan dengan melakukan pemeriksaan
spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan
tubuh, seperti darah, urine, tinja, jaringan otot, hati.
Penggunaan metode ini digunakan untuk suata peringatan bahwa kemungkinan akan
terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang
spesifik, maka penentuan kimia faali dapat lebih banyak menolong untuk menentukan
kekurangan gizi yang spesifik.
4. Biofisik
Penentuan status gizi secara biofisik adalah
metode penentuan status gizi dengan melihat
kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan
melihat perubahan struktur dari jaringan.
Metode ini secara umum digunaakan dalam
situasi tertentu seperti kejadian buta senja
epidemik (epidemic of night blindnes). Cara
yang digunakan adalah tes adaptasi gelap.
Faktor Ekologi : Malnutrisi merupakan masalah ekologi
sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis dan
lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia sangat
tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi,
dan lain – lain (Bengoa). Pengukuran faktor ekologi
dipandang sangat penting untuk mengetahui penyebab
malnutrisi di suatu masyarakat sebagai dasar untuk
melakukan program intervensi gizi
Penilaian gizi secara tidak langsung

Survei Konsumsi Makanan : Survei konsumsi


makanan adalah metode penentuan status gizi secara
tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat
gizi yang dikonsumsi.

Statistik Vital : Pengukuran status gizi dengan


statistik vital dilakukan dengan menganalisis statistik
kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur,
angka kesakitan dan kematian akibat penyebab
tertentu dan data lainnya yang berhubungan. Teknik ini
digunakan antra lain dengan mempertimbangkan
berbagai macam indikator tidak langsung pengukuran
status gizi masyarakat.
Kaitan Budaya dengan Masalah Gizi Masyarakat
menurut para Ahli

Pelto (1980) yang menjelaskan kebudayan sebagai sistem


pengetahuan yang memungkinkan untuk melihat berbagai
perubahan dan variasi pengetahuan yang terjadi dalam
berbagai perubahan sosial, budaya, dan ekonomi
masyarakat.

Pola kebudayaan ini mempengaruhi orang dalam memilih


pangan, jenis pangan yang harus diproduksi, pengolahan,
penyaluran dan penyajian (Baliwati, dkk, 2004).

Menurut Suhardjo (1986) faktor sosial budaya yang


memengaruhi status gizi adalah pengetahuan, suku/etnis,
pengetahuan, distribusi makanan, pantangan makanan,
dan jumlah anggota keluarga.

Koentjaraningrat (1993) juga menjelaskan untuk melihat


Solusi Masalah Gizi Masyarakat

 Menurut Azwar (2004). Solusi yang bisa dilakukan adalah :

• Upaya perbaikan gizi akan lebih efektif jika merupakan bagian dari kebijakan
penangulangan kemiskinan dan pembangunan SDM.
• Dibutuhkan adanya kebijakan khusus untuk mempercepat laju percepatan peningkatan
status gizi.
• Pelaksanaan program gizi hendaknya berdasarkan kajian ‘best practice’ (efektif dan
efisien) dan lokal spesifik. Intervensi yang dipilih dengan mempertimbangkan beberapa
aspek penting seperti: target yang spesifik tetapi membawa manfaat yang besar, waktu
yang tepat misalnya pemberian Yodium pada wanita hamil di daerah endemis berat GAKY
dapat mencegah cacat permanen baik pada fisik maupun intelektual bagi bayi yang
dilahirkan. Pada keluarga miskin upaya pemenuhan gizi diupayakan melalui pembiayaan
publik.
• Pengambil keputusan di setiap tingkat menggunakan
informasi yang akurat dan evidence base dalam
menentukan kebijakannya. Diperlukan sistem informasi
yang baik, tepat waktu dan akurat.
• Mengembangkan kemampuan (capacity building) dalam
upaya penanggulangan masalah gizi, baik kemampuan
teknis maupun kemampuan manajemen.
• Meningkatkan upaya penggalian dan mobilisasi sumber
daya untuk melaksanakan upaya perbaikan gizi yang lebih
efektif melalui kemitraan dengan swasta, LSM dan
masyarakat.
Penanggulangan Masalah Gizi Masyarakat

Dilakukan dengan cara menyeimbangkan masukan dan


keluaran energi melalui pengurangan makanan dan
penambahan latihan fisik atau olahraga serta menghindari
tekanan hidup/stress. Penyeimbangan masukan energi
dilakukan dengan membatasi konsumsi karbohidrat dan
lemak serta menghindari konsumsi alkohol.
Thank You !!!
PERTANYAAN
 1. DALAM MENILAI TINGGI DAN RENDAHNYA
STATUS GIZI.
 2. LEBIH MEMENTINGKAN UANG DARI PADA
PASIENNYA
 3. bagaimana menurut kelompok masyrkat itu msih
mempercyai pantangan buat ibu melahirkan ?

Anda mungkin juga menyukai