Lesson 10 For September 2, 2023
Lesson 10 For September 2, 2023
Apakah saya sedang bersiap untuk pernikahan itu? Apakah saya membiarkan
Yesus mempersiapkan saya setiap hari untuk upacara yang indah itu? Apakah
saya merindukan saat-saat ketika saya bisa bertatap muka dengan Suami saya?
Banyak kejahatan dan kesedihan yang disebabkan oleh salah tafsir
atas perkataan yang diucapkan kepada Hawa: “namun engkau akan
berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu.” (Kej 3:16).
Sadar akan hal ini, Paulus ingin para suami memahami bagaimana
seharusnya mereka bersikap terhadap istrinya. Pertama, mengasihi
mereka “seperti Kristus mengasihi gereja,” rela memberikan nyawa
mereka demi mereka (5:25, 29).
Jika mereka tergoda untuk memperlakukan perempuan
dengan kasar, mereka harus ingat bahwa perempuan adalah
bagian dari diri mereka sendiri, dan dengan menganiaya
perempuan, mereka menunjukkan bahwa mereka tidak
mengasihi perempuan maupun diri mereka sendiri (5:28).
Orang-orang yang melakukan kekuasaan yang tidak pantas
dan menyakiti istrinya, menganiaya tubuhnya sendiri,
dagingnya sendiri, dan tulangnya sendiri (5:30).
Paulus mengakhiri nasihatnya kepada pasangan dengan merujuk pada
Kejadian 2:24 (5:31). Apa arti ungkapan “satu daging”?
Kesatuan seksual dalam pernikahan mencerminkan kesatuan
emosional dan spiritual. Mereka bukan lagi dua orang.
Mereka tidak lagi bertindak sendiri-sendiri. Mereka telah
meninggalkan masa lalu untuk menciptakan masa depan
bersama, bersatu. Mereka adalah SATU.
Ini adalah sebuah misteri, sebuah karunia ilahi, yang Paulus terapkan secara
rohani kepada Kristus dan Gereja-Nya (5:32). Gereja tidak dapat berdiri sendiri
secara terpisah dari Kristus, namun bergantung pada kesatuannya dengan Yesus.
Menjadi satu, “suami mengasihi istrinya (dan sebaliknya); istri menghormati
suaminya (dan sebaliknya); sebagaimana Kristus mengasihi dan menghormati
kita masing-masing (dan sebaliknya)” (diparafrasekan Ef 5:33).
“Perkawinan ialah persekutuan untuk seumur
hidup, adalah suatu lambang dari persatuan
Kristus dengan jemaat-Nya. Roh yang
dinyatakan oleh Kristus terhadap jemaat-Nya
ialah roh yang harus dinyatakan oleh suami
dan istri terhadap satu sama lain. Kalau
mereka mencintai Allah dengan sungguh-
sungguh, mereka akan saling mencintai dalam
Tuhan, akan selalu manis budi terhadap satu
sama lain, bertindak dengan tidak berat
sebelah. Dalam pengorbanan dan
penyangkalan diri bersama mereka akan
menjadi berkat kepada satu sama lain.”
E. G. W. (The Adventist Home, Ch. 14, p. 82)