(Wahyu 19: 7)
“Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari
perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia."
Alkitab dalam beberapa bagian menuliskan tentang adanya pengantin atau mempelai.Tidak
semua anggota jemaat mengetahui tentang status mereka sebagai calon pengantin Kristus,
yang suatu waktu nanti akan masuk dalam pernikahan dengan Kristus dalam kekekalan sorgawi.
Kurangnya pengetahuan tentang status tersebut dapat membuat mereka tidak siap untuk
menghadapi hari yang mulia itu. Khotbah ini menjelaskan kedudukan Gereja sebagai pengantin
Kristus yang harus mempersiapkan dirinya menyambut hari perkawinan yang mulia itu.
Keselamatan yang Tuhan Yesus berikan kepada kita berdampak bukan hanya selama kita hidup
di dunia ini saja, tetapi akan berkelanjutan sampai kepada kehidupan yang kekal di dalam sorga.
Alkitab menceritakan tentang adanya hari pernikahan antara Tuhan dengan Gereja-Nya. Karena
itu kita seharusnya mengetahui dengan baik rencana Tuhan yang diberikan kepada umat-Nya
ini. Kita juga harus mengetahui apa yang dimaksud dengan pengantin Kristus; siapa yang dapat
menjadi pengantin Kristus; dan kualitas apa yang diperlukan sebagai pengantin Kristus. Mari
kita lihat apa yang Alkitab katakan tentang menjadi pengantin Kristus ini.
Apakah yang Dimaksud Dengan Pengantin Kristus?
1. Etimologi
Kata “pengantin” yang dimaksudkan di sini adalah adalah pengantin perempuan atau
mempelai wanita. Dalam bahasa Inggris digunakan kata “bride”yang artinya perempuan
yang baru saja menikah.
Sedangkan kata “Kristus” berasal dari kata dalam bahasa Inggris “Christ” adalah sebutan
yang diberikan kepada Yesus dari Nazaret. Kata ini dalam bahasa Latin
adalah “Christus” atau dalam bahasa Yunaninya “khristos”yang artinya “yang diurapi.”
2. Pengertian Umum
Dari pengertian terhadap kedua kata tersebut maka kita dapat mengatakan bahwa
“pengantin Kristus” adalah pengantin perempuan Kristus atau “mempelai wanita Kristus”
yang menikah dengan Kristus.
Pengertian tentang pengantin Kristus adalah dalam konteks eskatologis, sebuah peristiwa
yang akan terjadi di akhir zaman nanti, yaitu pada waktu kedatangan Tuhan Yesus yang
kedua kalinya. Saat itu dinamakan juga dengan perkawinan Anak Domba Allah. Oleh karena
itu, pengertian pengantin Kristus bukan untuk diterapkan dalam konteks gereja lokal atau
dalam sebuah organisasi gereja tertentu pada saat ini.
Beberapa Keterangan Tentang Pengantin Perempuan Dalam Alkitab
1. Menurut Yesus
Di dalam keempat kitab Injil, kita tidak menemukan suatu pernyataan yang jelas atau terus
terang dari Yesus tentang siapakah yang dimaksud dengan pengantin atau mempelai
Kristus, karena Yesus menyatakan hal tersebut dalam perumpamaan.
Yesus pernah menceritakan tentang adanya mempelai perempuan yang menyongsong
kedatangan mempelai laki-laki, yaitu dalam perumpamaan tentang gadis-gadis yang
bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh (Matius 25: 1-13) Dalam pembicaraan tentang hal
berpuasa antara murid-murid Yohanes Pembaptis dengan Yesus, Ia juga sedikit
menyinggung tentang mempelai perempuan yang dimiliki oleh sang mempelai laki-laki
(Matius 9: 14-17; Markus 2: 18-22; Lukas 5: 33-39)
Selain dalam kedua peristiwa tersebut, kita tidak menemukan adanya penjelasan Yesus
tentang pengantin Kristus atau mempelai Kristus.
Selain ayat tersebut, kita juga tidak menemukan adanya ayat lainnya yang ditulis oleh Rasul
Paulus mengenai pengantin Kristus atau mempelai Kristus. Walaupun demikian, Paulus
menulis dalam Efesus 5:22-25 tentang persamaan antara Gereja sebagai “tubuh Kristus”
dengan Kristus sebagai “kepala” bagaikan hubungan suami istri. Suami harus mengasihi
istrinya sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya bagi-
Nya.
Gambaran ini menyatakan kasih yang besar dari Kristus kepada Gereja-Nya sebagai
pengantin perempuan, yang sedang menantikan kedatangan pengantin laki-laki.
“Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari
perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.”
Wahyu 21: 22
“Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang
berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.”
Wahyu 22: 17
“Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang
mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah
ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan
cuma-cuma!”
Minimnya ayat maupun penjelasan dalam Alkitab tentang pengantin Kristus atau mempelai
Kristus, menimbulkan kerancuan atau ketidakjelasan tentang siapakah yang dimaksud
dengan pengantin Kristus tersebut. Apakah yang dimaksudkan adalah umat Tuhan sebagai
individu atau sebuah kelompok orang. Keadaan itu juga menyebabkan banyaknya
penafsiran yang berbeda mengenai hal tersebut. Kendati demikian, kita tidak boleh
mengabaikan apa yang ditulis dalam Alkitab begitu saja. Menjadi pengantin Kristus adalah
suatu hal yang pasti akan terjadi di akhir zaman karena itu adalah rencana dan kehendak
Tuhan.
Pengantin Kristus adalah sebuah tipologi atau gaya bahasa metafora, sebutan terhadap
mereka yang suatu saat nanti akan masuk dalam pesta perkawinan dengan Kristus sebagai
mempelai atau pengantin laki-laki.
Seorang mempelai laki-laki akan menikah hanya dengan seorang mempelai perempuan dan
ia tidak dapat menikahi beberapa atau banyak pengantin perempuan sekaligus, bukan?
Karena jika demikian maka pernikahan tersebut bukanlah sebuah pernikahan yang benar,
baik ditinjau secara duniawi apalagi berdasarkan Firman Tuhan.
Oleh karena itu, pengantin perempuan Kristus juga bukanlah terdiri dari perorangan atau
individu, tetapi sekelompok orang atau umat Tuhan yang tidak lain adalah Gereja Tuhan.
Gereja yang dimaksud di sini bukan gereja dalam pengertian bangunan atau organisasi
gereja lokal tertentu, tetapi sebuah gereja yang universal atau seringkali disebut dengan
“ekklesia”, yaitu sekelompok orang yang dipanggil keluar dari dunia ini yang dinamakan
sebagai Gereja Tuhan.
Jadi jelaslah bahwa Gereja Tuhan adalah calon pengantin Kristus yang suatu saat akan
masuk dalam pernikahan dengan Kristus atau disebutkan dalam Kitab Wahyu tentang saat
itu sebagai hari perkawinan Anak Domba (Wahyu 19: 7).
Kriteria Sebagai Pengantin Kristus
Gereja Tuhan sebagai pengantin Kristus ini bukanlah gereja yang sembarangan saja, tetapi
gereja yang telah mempersiapkan dirinya agar dapat menjadi pengantin Kristus.
Sebagaimana dengan Kristus sebagai mempelai laki-laki memiliki kualitas tertentu, maka
Gereja Tuhan pun harus memiliki kualitas yang sepadan dengan Kristus yaitu:
Dalam Perjanjian Lama, terutama dalam kitab Imamat, kita menemukan berulang kali Allah
menyatakan diri-Nya sebagai Allah yang kudus, karena itu Allah menghendaki umat Israel
juga hidup dalam kekudusan (Imamat 19: 2; 20: 7; 22: 32 ; Yesaya 43: 15).
Rasul Petrus mengulangi hal tersebut dalam suratnya kepada orang percaya dalam 1 Petrus
1: 16, “sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.”
Ada berbagai penafsiran tentang Gereja yang kudus ini. Ada yang mengatakan bahwa
mereka adalah bangsa Israel pilihan Allah. Ada juga yang mengatakan bahwa mereka ini
adalah 144.000 orang yang tertulis dalam Kitab Wahyu 14 dsb. Tetapi bagi kita yang hidup
dalam kekudusan Tuhan, yang hidup tidak bercela di pemandangan mata Tuhan, yang
senantiasa hidup dalam kekudusan dan kebenaran, maka kita berlayak untuk disebut
sebagai calon pengantin Kristus.
“supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku
di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa
Engkaulah yang telah mengutus Aku. “Dan Aku telah memberikan kepada mereka
kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti
Kita adalah satu.”
Dalam perumpamaan Yesus sebagai Gembala yang Baik, para pengikut-Nya digambarkan
sebagai satu kawanan domba yang hidup dalam persatuan di bawah pimpinan seorang
gembala.
Yohanes 10: 16
“Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu
harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi
satu kawanan dengan satu gembala.”
Yesus menghendaki agar para pengikut-Nya sebagai jemaat yang sempurna, sama seperti
Bapa di sorga sempurna adanya.
Matius 5: 48
“Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah
sempurna.”
Yohanes 17: 23
Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu,
agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi
mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
Alkitab menggambarkan tentang Yesus Kristus sebagai korban yang sempurna, tidak seperti
korban binatang yang dipersembahkan oleh para imam dalam zaman Taurat.
Ibrani 10: 14
“Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka
yang Ia kuduskan.”
Rasul Paulus mendorong kepada jemaat di Korintus agar mereka hidup sebagai jemaat
yang sempurna di hadapan Tuhan.
2 Korintus 13: 11
Oleh sebab itu, jika kita rindu untuk dapat masuk dalam kelompok Gereja Tuhan sebagai
pengantin Kristus, marilah kita mempersiapkan diri kita masing-masing sesuai dengan
kualitas yang Tuhan kehendaki. Kiranya Roh Kudus menolong kita semua.(Jose)
Gereja disebut ”Mempelai Kristus” karena Tuhan menyebut Diri-Nya ”Mempelai laki-laki”
Gereja (Mrk 2:19). Kristus mencintai Gereja dan mempersatukan dia dengan-Nya dalam
perjanjian abadi. Dia telah memberikan Diri-Nya bagi Gereja untuk memurnikannya dengan
darah-Nya dan ”menguduskannya” (Ef 5:26), membuatnya menjadi bunda yang subur dari
anak-anak Allah. Kalau istilah ”tubuh” mengungkapkan kesatuan antara ”kepala” dengan
anggota-anggotanya, istilah ”mempelai” menekankan perbedaan dalam relasi pribadi.
Sebagai orang percaya dalam Yesus Kristus, kita yang merupakan pengantin Kristus menanti
akan hari dimana kita akan dipersatukan dengan Pengantin kita. Sampai di waktu itu, kita
berlanjut setia padaNya dan berucap kata bersamaan dengan semua yang telah ditebus Tuhan,
"Amin, datanglah, Tuhan Yesus!" (Wahyu 22:20).