Anda di halaman 1dari 18

LEMBAR KERJA MAHASISWA 2 (Tutorial Skenario 2)

UNIVERSITAS JEMBER KODE


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI DOKUMEN
PRODI KEDOKTERAN GIGI
FORM PP-05
LEMBAR KERJA MAHASISWA
Dosen Pengampu Mata Kuliah : drg. Nuzulul Hikmah, M. Biomed
Pokok Bahasan : Struktur dan Ultrastruktur Sel
Model Pembelajaran : Case Method

IDENTITAS MAHASISWA
Nama/NIM/Kelas Mutia Salma Salsabila /231610101167/ B
Nama Anggota Salsabila Rahadatul Aisy (231610101160)
kelompok Fatihatul Fuadiyah(231610101161)
Aldilla Yusvanisya(231610101162)
Annisa Hafizh Syah (231610101163)
Yudha Dwi Kurniawan(231610101165)
Firyal Salsabila Defi(231610101166)
Mutia Salma Salsabila(231610101167)
Nabilah Eka Visyaharani(231610101168)
Fiqra Rizky Amalia(231610101169)
Pertemuan Ke 7
Hari/Tanggal Rabu/27 September 2023

BAHAN DISKUSI
Bacalah dengan seksama kasus pada skenario 2. Diskusikan dengan metode seven jumps,
untuk menganalisis dan memecahkan berbagai masalah pada kasus skenario 2. Tutorial
pertemuan I melaksanakan step 1-5 untuk mendapatkan tujuan pembelajaran, dilanjutkan step
6 (belajar mandiri) dan tutorial pertemuan II melaksanakan step 7 untuk membahas tujuan
pembelajaran. Gunakanlah literatur yang telah tertulis pada modul, atau mencari di media lain
yang bisa dipertanggung jawabkan. Buat laporan sesuai format dan persiapkan PPT untuk
melakukan presentasi pada saat pleno.

Skenario 2
STRUKTUR DAN ULTRASTRUKTUR SEL

Nacha seorang mahasiswa FKG sedang serius mengamati gambaran mikroskopis beberapa sel
yang menyusun tubuh manusia. Pada waktu masih duduk di SMA Nacha juga pernah
mengamati secara mikroskopis sel tumbuhan, dan ternyata terdapat perbedaan antara sel
tumbuhan dengan sel-sel yang ada pada manusia. Oleh karena Nacha seorang mahasiswi
Kedokteran Gigi, dia ingin tahu sel-sel apa saja yang ada pada jaringan keras dan jaringan
lunak di rongga mulut manusia. Nacha baru mengetahui bahwa ternyata ada banyak sel yang
terdapat didalamnya, antara lain sel tulang yang terdapat pada tulang alveolar, sel darah dan
saraf yang terdapat pada pulpa gigi, dan sel epitel yang banyak terdapat pada gingiva. Nacha
ingin mengetahui lebih jauh struktur dan ultrastruktur yang menggambarkan organela dari sel-
sel tersebut, sehingga bersama dengan beberapa temannya dia mendiskusikan hal tersebut..

HASIL DISKUSI
Step 7. Reporting

1. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami, dan menjelaskan definisi dan struktur sel

Muia 23-167 : Lodish, Harvey F., Cuffe, Michael, Alberts, Bruce M., Staehelin,
L. Andrew, Slack, Jonathan MW, Cooper, John A., Chow, Christopher.2023.
"sel". Ensiklopedia Britannica ,

Sebagai unit individu, sel mampu memetabolisme nutrisinya sendiri ,


mensintesis berbagai jenis molekul, menyediakan energinya sendiri, dan
mereplikasi dirinya sendiri untuk menghasilkan generasi berikutnya. Ia
dapat dipandang sebagai wadah tertutup, di dalamnya terdapat banyak
sekali reaksi kimia yang terjadi secara bersamaan. Reaksi-reaksi ini berada
di bawah kendali yang sangat tepat sehingga berkontribusi terhadap
kehidupan dan reproduksi sel. Ada banyak jenis, ukuran, dan bentuk sel
dalam tubuh yang berbeda. Untuk tujuan deskriptif, konsep "sel umum"
diperkenalkan. Ini mencakup fitur dari semua jenis sel. Sel terdiri dari
tiga bagian: membran sel , nukleus , dan, di antara keduanya,
sitoplasma . Di dalam sitoplasma terdapat susunan serat halus yang rumit
dan ratusan atau bahkan ribuan struktur kecil namun berbeda yang
disebut organel yang terdiri dari membran sel, sitosol, sitoplasma,
nukleus, mitokondria, retikulum endoplasma kasar dan halus, badan golgi,
lisosom dan sitoskeleton

Tika (23-161) :
Maharani Pertiwi Koentjoro dan Endry Nugroho Prasetyo .Dinamika Struktur
Dindidng Sel Dan Bakteri .Surabaya.(2020).CV Jakad Media Publishing.

Aulia Fatmayanti, Almira U., Nurfitri A., Rissa M., Nanan C. L., Waode M.,
Indas Wari, Andi N.A., Afrika H.W. (2022).Dasar-Dasar
Mikrobiologi.Padang,Sumatera Barat.PT GLOBAL EKSEKUTIF TEKNOLOGI.

Sel merupakan unit terkecil dari suatu organisme hidup yang bertanggung jawab
atas semua fungsi struktural,biokimia,dan fisiologis organisme.Dengan unsur-
unsur kimia penyusunnya yaitu berupa karbohidrat,lemak,protein, dan asam
amino.

Terdapat 2 jenis sel yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik adalah
jenis sel pada bakteri dan cyanobacteria (prokariota). Sel eukariotik adalash jenis
el yang termasuk organisme dengan tingkatan paling tinggi dari bakteri, yaitu
khamir,fungi,alga non-biru hijau, protozoa , dan zoologi hewan

Struktur sel prokariot


Struktur sel eukariot

Fiqra (23-169):

Susiolowati, R. P. (2019). Kajian Sel dan Molekuler (Hubungannya Dengan


Penyakit Pada Manusia). Purwokerto Selatan: Pena Persada.

Sel berasal dari kata Yunani kytos yang berarti sel dan cella yang berarti ruang
kosong. Istilah sel pertama kali digunakan oleh Robert Hooke (1635-1703) yang
mengamati gabus yang dipotong-potong dengan menggunakan mikroskop
sederhana. Ilmuwan yang lain seperti Schleiden dan Schwann juga mengamati sel,
dan mengatakan bahwa sel adalah unit dasar kehidupan, oleh karena itu dapat
dikatakan bahwa tubuh makhluk hidup disusun oleh sel-sel. Beberapa sel, seperti
amuba dan leukosit, sering berubah bentuk. Sementara itu, beberapa sel yang lain
sudah memiliki bentuk yang tetap dan khas, seperti spermatozoa, infusoria,
eritrosit, sel epitel, dan sel saraf. Sel hidup dapat dipelajari hanya dengan
mikroskop cahaya, karena dengan menggunakan mikroskop elektron jaringan
harus dalam ruang hampa. Banyak sel yang dapat diamati dengan cara diisolasi
dalam cairan isotonik, seperti serum darah, larutan air atau larutan garam
fisiologis, atau dalam kultur jaringan.

Nabila (23-168):

Sugiarta I Made (2018). Tinjauan Pustaka Sel Struktur, Fungsi, dan Regulasi.
PROGRAM STUDI ANESTHESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

Sel merupakan unit structural terkecil dari organisme hidup. Sel di kelilingi oleh
selaput/membrane sel yang di dalamnya terdapat cairan (protoplasma) atau
matriks, dan bentuk-bentuk subselular, organel sel, yang juga dikelilingi
membran. Protoplasma terdiri dari plasma sel (sitoplasma) dan inti sel (nucleus),
Di dalam inti sel terdapat plasma inti atau nukleoplasma. Secara struktural, sel
merupakan satuan terkecil mahluk hidup yang dapat melaksanakan kehidupan,
yang merupakan unit terkecil penyusun mahluk hidup. Secara fungsional, sel
berfungsi untu menjalankan fungsi kehidupan (menyelenggarakan kehidupan jika
sel-sel penyusunya berfungsi), kemudian membentuk organisme

Salsabila (23-160) :

Abu Bakar Mohd Sheikh. 2021 .Kesadaran tentang Bentuk Struktur Metakognisi
dalam memahami Teks Ekspositori.

Sel ialah satu unit asas kehidupan dan pengetahuan kita tentang struktur sel
boleh membantu kita mengenal pasti maklumat yang berkaitan genetik. Sel hanya
boleh muncul dari sel hidup yang sedia wujud sebelumnya, iaitu suatu
tumbuhan adalah berasal daripada tumbuhan dan seekor haiwan adalah berasal
daripada haiwan. Mengenai struktur umum sel, kedua-dua sel tumbuhan dan sel
haiwan masih sama-sama mempunyai tiga bahagian yang jelas. Pertama
ialah membran plasma. Bahagian ini merupakan lapisan paling luar yang
melindungi kandungan di dalamnya. Kedua ialah bahagian sitoplasma.
Bahagian ini merupakan ruang yang diselaputi oleh membran plasma
kecuali nukleus. Bahagian ketiga ialah bahagian nukleus,yaitu organik yang
mengandungimatriks bernama nukleoplasma. Walau bagaimanapun, sel
tumbuhan dan sel hewan mempunyai beberapa lagi perbezaan yang utama. sel
tumbuhan mempunyai dinding sel selulosa tetapi sel haiwan tidak mempunyai
dinding sel selulosa.

Shafa (23-164) :

menurut buku Biologi Sel oleh Dr. Hj.Tuti Kurniati, M. Pd.

Berbagai teori sel menurut berbagai ahli :


1. Schleiden & T.Schwann
Menurut Schleiden setiap tubuh pada tumbuhan terdiri dari sel. Sehingga
sel adalah unit struktural (penyusun) tubuh organisme.
2. Max Schultze.
protoplasma ialah struktur dasar pada organisme, selain itu bagian penting
sel. Felix Dujardin mendukung dengan mengemukakan protoplasma ialah cairan
yang terdapat pada sel. Protoplasma memiliki organel yang melaksanakan fungsi
hidup. Oleh karena itu muncul teori bahwa sel merupakan unit (kesatuan)
fungsional. Sel tidak hanya sebagai penyusun tubuh organisme tetapi juga
pelaksana hidup dan fungsi hidup.

3. Rudolf Virchow.
Sel berasal dari sel sebelumnya. Sel memiliki kemampuan membelah dan
memiliki kemampuan tumbuh. Jadi, kesimpulannya sel merupakan unit
pertumbuhan.
Perkembangan teknologi terus maju dan adanya mikroskop cahaya dan mikroskop
eletron. Oleh karena itu, dapat ditemukan organel sel, seperti inti sel, mitokondria,
ribosom, kromosom, dll. Perkembangan selanjutnya ditemukan di dalam
kromosom ada faktor pembawa sifat (gen). setelahnya, muncul teori bahwa sel
merupakan unit (kesatuan) hereditas. Kehidupan organisme berawal dari satu sel
(zigot) yang pembelahan dan membentuk embrio. Pada embrio, sel mengalami
spesialisasi fungsi dan bentuk sel yang berbeda. Hal tersebut, bisa disimpulkan
bahwa sel adalah satuan struktural dan dari semua teori tersebut dirangkum
menjadi tiga konsep yaitu
1. Semua organisme tersusun dari satu sel atau lebih sel
2. Sel adalah unit terkecil memiliki semua persyaratan hidup
3. Keberlangsungan kehidupan berasal dari pertumbuhan dan pembelahan
sel.

Struktur sel dipisah menjadi struktur sel prokariotik dan eukariotik.


 Struktur Sel Prokariotik
Sel prokariotik memiliki membran plasma nucleoid, yaitu DNA dan RNA
dan sitoplasma yang di dalamnya terdapat ribosom. Sel prokariotik tidak
mempunyai membran inti sel, dan sistem endomembran seperti retikulum
endoplasma dan badan golgi. Sel prokariotik tidak memiliki mitrokondria tetapi
memilki mesosom dan kloroplas. Sel prokariotik adalah bakteri dan ganggang
biru. Bagian bagian sel prokariotik:
a. Dinding sel
Dinding sel terdiri dari poliskarida, lemak dan protein. Dinding sel berperan
sebagai pelindung dan memberi bentuk yang tetap.
b. Membran plasma
Membran sel atau membran plasma memiliki kandungan molekul lemak
dan protein. Berperan sebagai pelindung molekuler terhadap lingkungan di
sekitarnya.
c. Sitoplasma
Sitoplasma mangandung air, protein, lemak, mineral, dan enzim-enzim.
d. Mesosom
Pada tempat tertentu membran plasma melekuk ke dalam membentuk
organel yang disebut mesosom.
e. Ribosom
Ribosom adalah tempat terjadinya proses sintesis protein. Ukuran ribosom
sangat kecil, berdiameter antara 15-20 nm (1 nanometer = 10-8 meter).
f. DNA
Asam dioksiribonukleat atau disebut dengan dioksiribonukleatic acid
adalah persenyawaan yang mengandung gula deoksiribosa, fosfat dan basa-basa
nitrogen. DNA berperan dalam pembawaan sifat genetik.
g. Flagella:
Flagella merupakan benang cambuk berperan dalam pergerakan sel. Jumlah dan
bentuk flagella bervariasi pada setiap sel.

 Struktur Sel Eukariotik


Sel eukariotik memiliki membran inti sel dan sistem endomembran yaitu
organel-organel bermembran seperti retikulum endoplasma, kompleks golgi,
mitokondria dan lisosom serta sentriol yang berperan dalam proses pembelahan
sel. Strukturnya:
a. Membran plasma
Membran plasma atau sel terdiri dari molekul lemak diapit dua lapis
protein yang terdapat dibagian tengah membran. di bagian luarnya terdiri atas
lapisan protein perifer, protein penyusun tepi luar dan dalam serta protein yang
masuk lapisan lemak yaitu protein integral. Berperan sebagai pelindungi isi sel,
Mengatur keluar masuknya molekul-molekul, dan sebagai reseptor (penerima)
rangsangan dari luar sel.
b. Sitoplasma
Sitoplasma artinya plasma, cairan dalam sel selain nukleoplasma (plasma
inti). Sitoplasma terdiri dari carian atau padatan. Cairannya disebut sitosol.
Berfungsi sebagai tempat peyimpanan bahan-bahan kimia seperti enzim-enzim,
ion-ion, gula, lemak dan protein.
c. Nukleus
Nukleus adalah organel terbesar dalam sel. Nukleus mengandung membran
nukleus, nukleoplasma, nukleolus. Berfunngsi mengendalikan pembelahan sel,
mengatur pembelahan sel, dan pembawa informasi genetik.
d. Sentriol
Sentriol merupakan organel yang dapat dilihat ketika sel mengalami
pembelahan. Sentriol hanya ada di sel hewan, sedangkan pada sel tumbuhan tidak.
e. Retikulum Endoplasma
Merupakan tempat sintesis protein ke badan golgi dan akhirnya
dikeluarkan dari sel. Retikulum endoplasma halus mensintesis lemak dan
kolesterol, menetralkan racun (detoksifikasi) seperti di dalam sel-sel hati, dan
transporasi molekul anatar sel
g. Badan golgi
Pada sel tumbuhan, kompleks golgi disebut dengan diktiosom.
h. Lisosom
Lisosom (lyxo = pencernaan, som = tubuh) adalah membran berbentuk
kantong kecil yang berisi enzim hidrolitik yang disebut lisosom.
i. Badan mikro
Badan mikro yaitu peroksisom dan glioksisom.
j. Mitokondria
Mitokondria adalah organel mencipakan energi terjadi proses respirasi sel.
Mitokondria terdiri atas dua membran, yaitu membran luar dan membran dalam.
k. Mikrotubulus dan mikrofilamen
Berupa benang-benang spindel yang menghubungkan dua kutub sel pada
waktu sel membelah, pada sel protozoa, misalnya Amoeba, Mikrofilamen
berperan dalam pembentukan pseudopodia gerakan sel dan gerakan sitoplasma.

Annisa(23-163)

menurut e-book Cell Biology (Cytology, Biomolecules and Molecular Biology)


pada tahun 2016

TEORI SEL
Schleiden adalah orang pertama yang mendeskripsikan nukleolus dan
memahami fakta bahwa setiap sel menjalani kehidupan ganda - satu sel
independen, berkaitan dengan perkembangannya sendiri, dan satu lagi, sebagai
bagian integral dari tumbuhan multiseluler. Schwann mempelajari jaringan
tumbuhan dan hewan dan karyanya dengan jaringan ikat seperti tulang dan tulang
rawan membawanya untuk memodifikasi teori sel yang berkembang untuk
memasukkan gagasan bahwa makhluk hidup terdiri dari sel dan produk atau
sekresi sel. Schwann juga memperkenalkan istilah metabolisme untuk
menggambarkan aktivitas sel.
Dengan kemajuan biokimia, terlihat adanya kesamaan mendasar dalam
komposisi kimia dan aktivitas metabolisme semua sel. Kolliker menerapkan teori
sel pada embriologi-setelah ditunjukkan bahwa organisme berkembang dari
peleburan dua sel-spermatozoa dan sel telur. Namun, dalam beberapa tahun
terakhir, sejumlah besar struktur subseluler seperti ribosom, lisosom, mitokondria,
kloroplas, dll., telah ditemukan dan dipelajari secara rinci. Akibatnya, sel
mungkin tampak bukan lagi unit dasar kehidupan, karena kehidupan juga bisa ada
tanpa sel. Meski begitu, teori sel tetap merupakan konsep yang berguna.

kesimpulan mengenai definisi sel adalah unit terkecil dalam kehidupan


manusia yang terdiri dari beberapa organel-organel di dalamnya seperti
nukleus(inti sel), mitokondria,sitoplasma,ribosom,lisosom,kloroplas,membran
sel,dll.

Firyal (23-166)

STRUKTUR SEL : Setiap organisme tersusun atas salah satu dari dua jenis sel
yang secara struktur berbeda: sel prokariotik atau sel eukariotik. Kedua jenis sel
ini dibedakan berdasarkan posisi DNA di dalam sel; sebagian besar DNA pada
eukariota terselubung membran organel yang disebut nukleus atau inti sel,
sedangkan prokariota tidak memiliki nukleus.
SEL PROKARIOTIK Gambar 3: Gambaran umum sel prokariota. Pada sel
prokariota (dari bahasa Yunani, pro, 'sebelum' dan karyon, 'biji'), tidak ada
membran yang memisahkan DNA dari bagian sel lainnya, dan daerah tempat
DNA terkonsentrasi di sitoplasma disebut nukleoid. Kebanyakan prokariota
merupakan organisme uniseluler dengan sel berukuran kecil (berdiameter 0,7–2,0
µm dan volumenya sekitar 1 µm3 ) serta umumnya terdiri dari selubung sel,
membran sel, sitoplasma, nukleoid, dan beberapa struktur lain. Hampir semua sel
prokariotik memiliki selubung sel di luar membran selnya. Jika selubung tersebut
mengandung suatu lapisan kaku yang terbuat dari karbohidrat atau kompleks
karbohidrat-protein, peptidoglikan, lapisan itu disebut sebagai dinding sel.

SEL EUKARIOTIK
Tidak seperti prokariota, sel eukariota (bahasa Yunani, eu, 'sebenarnya' dan
karyon) memiliki nukleus. Diameter sel eukariota biasanya 10 hingga 100 µm,
sepuluh kali lebih besar daripada bakteri. Sitoplasma eukariota adalah daerah di
antara nukleus dan membran sel. Sitoplasma ini terdiri dari medium semicair yang
disebut sitosol, yang di dalamnya terdapat organel-organel dengan bentuk dan
fungsi terspesialisasi serta sebagian besar tidak dimiliki prokariota. Kebanyakan
organel dibatasi oleh satu lapis membran, namun ada pula yang dibatasi oleh dua
membran, misalnya nukleus. Selain nukleus, sejumlah organel lain dimiliki
hampir semua sel eukariota, yaitu :
(1) mitokondria, tempat sebagian besar metabolisme energi sel terjadi;
(2) retikulum endoplasma, suatu jaringan membran tempat sintesis glikoprotein
dan lipid;
(3) badan golgi, yang mengarahkan hasil sintesis sel ke tempat tujuannya; serta
(4) peroksisom, tempat perombakan asam lemak dan asam amino.

2. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan struktur dari sel tulang, sel
darah, dan epitel

Salsabila (23-160)

Sel darah putih terbagi menjadi tiga jenis,jenis-jenis ini merupakan


perkembangan dari sel darah putih immature myeloblast dan lymphoblast. Acute
Myeloid Leukemia (AML) dan Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL) adalah
jenis penyakit leukemia yang memiliki tingkat pertumbuhan penderita yang tinggi
setiap tahunnya. Di Amerika, terdapat sekitar 21.000 kasus baru AML dan sekitar
6.000 kasus baru ALL yang terdeteksi setiap tahunnya. Banyak penelitian yang
dilakukan dalam bidang komputerisasi untuk proses identifikasi dan peningkatan
akurasi diagnosis penyakit.

Dalam penelitian ini, peneliti akan menganalisis akurasi dari sistem klasifikasi
yang dibuat. Sistem klasifikasi ini menggunakan pendekatan machine learning
untuk mengidentifikasi citra sek blast. Peneliti menggunakan metode klasifikasi
naïve bayes dan pendekatan performa lain seperti proses segmentasi dengan
metode k-means dan ekstraksi fitur berupa morfologi dan tekstur sel. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dari enam rangkaian percobaan yang dilakukan,
persentase jumlah data latih dan data uji dalam sebuah dataset sangat
mempengaruhi nilai akurasi dari sistem klasifikasi. Selain itu, pemilihan sistem
klasifikasi juga memiliki pengaruh terhadap akurasi sistem.

Dalam penelitian ini, fitur morfologi memiliki keunggulan dibandingkan


dengan fitur tekstur, namun gabungan fitur morfologi dan tekstur memberikan
hasil akurasi yang lebih baik. Penggunaan dataset dengan persentase data latih
sebesar 80% dan data uji sebesar 20% menghasilkan akurasi yang sempurna, yaitu
100%. Hal ini terbukti dalam semua percobaan yang dilakukan, di mana metode
naïve bayes memiliki hasil akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan metode
KNN.

Nabila (23-168):

Harjana Tri (2011). Buku Ajar Histologi. Universitas Yogyakarta

Jaringan epitel terdiri dari sel-sel polihedral yang berkumpul dengan erat dengan
sedikit zat intersel, pelekatan diantara sel-sel ini kuat. Jaringan epitel membentuk lapisan
yang menutupi permukaan tubuh dan melapisi rongga-rongganya.Jaringan epitel
mempunyai fungsi –fungsi berikut ini :

1. menutupi dan melapisi permukaan, misalnya epitel di kulit


2. absorbsi, misalnya di usus, bagian proksimal tubulus kontortus nepron
3. sekresi, misalnya epitel kelenjar
4. sensoris, misalnya neuroepitel
5. kontraktil, misalnya mioepitel
6. proteksi, misalnya epitel di ureter, kulit

Ada beberapa jenis jaringan epitel sebagai berikut:

A.Epitel kolumner selapis


B. Epitel kubus selapis
C. Epitel skuamosa selapis
D.Epitel skuamosa berlapis dengan keratinisasi
E. Epitel skuamosa berlapis tanpa keratinisasi
F. Epitel transisionil g. Epitel kolumner berlapis semu bersilia
Menurut Mirza A. Baiq; Dhuha Bacha (2023) Histologi Tulang

Sebagai jaringan ikat khusus, tulang terdiri dari serat kolagen tipe 1 dan
garam anorganik. Kolagen tipe 1 adalah matriks non-kalsifikasi yang dirancang
untuk menahan ketegangan yang dialami oleh fungsi tulang yang menahan beban.
Ini terbentuk dari osteoblas, komponen seluler utama tulang.

1. Osteoblas
berfungsi dalam produksi, transportasi, dan pengaturan matriks osteoid. Selain
itu, mereka memulai dan mengatur mineralisasi matriks dan mengontrol aktivitas
sel tulang di sekitarnya. Morfologi osteoblas berkaitan erat dengan status
metabolismenya. Mereka berbentuk gelendong saat diam. Ketika aktif, berbentuk
polihedral, dengan sitoplasma basofilik yang melimpah dan bersentuhan erat
dengan tulang. Mereka mempunyai nukleolus yang mencolok dan halo
perinuklear yang menonjol (aparat Golgi yang berkembang). [2] [3] [4]
2. Osteosit
memiliki distribusi yang luas. Proses selnya sangat penting untuk memungkinkan
jaringan tulang menjadi responsif terhadap kendala mekanis dan metabolik
organisme. Secara histologis, mereka memiliki proses sitoplasma yang panjang
dan halus serta inti kecil, tidak selalu terlihat di setiap bidang potongan. Jumlah,
ukuran, bentuk, dan posisinya bervariasi menurut jenis tulang. Faktanya, pada
tulang anyaman, jumlahnya banyak, besar, dan tidak teratur, sedangkan pada
tulang pipih, jumlahnya lebih sedikit, lebih kecil, berbentuk gelendong, dan secara
arsitektural teratur.
3. Osteon,
secara anatomis, direpresentasikan sebagai unit fungsional tunggal jaringan
tulang. Ini disusun dengan lamela konsentris dari orientasi serat kolagen di sekitar
saluran sentral terdiri dari suplai arteri, vena, dan saraf osteosit, yang dikenal
sebagai saluran Havers. Sistem ini juga terdiri dari kanalikuli dan kanal Volkmann
yang membuat komunikasi antara osteosit tetangga dan komunikasi antara osteon
tetangga.
4. osteoklas
adalah sel besar berinti banyak pada permukaan tulang dalam lubang yang disebut
Howship lacunae, bertanggung jawab menghilangkan kalsium dari tulang dengan
mengeluarkan enzim proteolitik dan ion hidrogen untuk melarutkan kristal
kalsium hidroksiapatit. [5]

annisa(23-163):

Menurut Eko Susetyarin,dkk. (2019) STRUKTUR HISTOLOGIS TULANG


FEMUR DAN JARINGAN SUBKUTAN KELINCI NEW ZEALAND.

Histologi merupakan cabang ilmu Biologi yang mengkaji secara umum


tentang jaringan penyusun tubuh, kimia jaringan, dan sel yag dipelajari dengan
metode analitik mikroskopik (Harjana, 2011).Pembahasan dalam ilmu Histologi
sangat menekankan pada pembahasan sel-sel yang menyusun suatu jaringan
(Wahyuni, 2000). Kajian ilmu Histologi salah satunya mempelajari tentang
jaringan ikat.

Jaringan ikat terbagi menjadi


1) jaringan ikat biasa terdiri dari jaringan ikat longgar (areolar),
2) jaringan ikat padat yaitu jaringan ikat dengan sifat khusus seperti jaringan
adiposa, jaringan retikuler, jaringan hematopoietik,
3) jaringan ikat khusus atau jaringan penyokong yaitu tulang dan tulang rawan
(Hatta, 2012).

Tulang merupakan organ penyokong terutama bagi hewan tingkat tinggi yang
tersusun atas jaringan dan sel-sel tulang.Komposisi dalam jaringan tulang terdiri
dari matrik organik dan matrik inorganik (Nanci, 2005).

Sel-sel pada tulang antara lain:

 Osteoblast ditemukan dalam lapisan jaringan tulang yang menjadi perantara


mineralisasi osteoid.
 Osteosit adalah komponen sel utama yang membentuk matriks tulang.
 Osteoklas merupakan sel fagosit yang mengikis tulang dan memperbaiki tulang
bersama osteoblast.
 Sel osteoprogenitor merupakan sel yang menghasilkan osteoblast dan osteosit.

Aldilla (23-162)

Menurut Adam Rahadian Wasis Bintoro (2019) Studi Sitokompatibilitas Nano-


Komposit Hidroksiapatit/kitosan (n-HA/CS)

o Sel Tulang

Secara garis besar tulang dikenal ada dua tipe yaitu tulang korteks (kompak)
dan tulang trabekular (berongga = spongy = cancelous). Bagian terluar dari tulang
merupakan tulang padat dan keras serta mengelilingi sum-sum tulang yang
disebut korteks tulang, ini merupakan 80% dari massa tulang dan bagian
dalamnya adalah tulang trabekular yang tersusun seperti bunga karang, memeiliki
stukrut yang kurang padat serta berongga dan hanya menempati sekitar 20% saja
untuk massa tulang.

Secara makroskopis tulang dibedakan menjadi woven bone dan lamella bone.
Woven bone adalah bentuk tulang yang paling awal pada embrio dan selama
pertumbuhannya terdiri dari jaringan kolagen berbentuk ireguler. Setelah dewasa
woven bone diganti oleh tulang berlapis atau lamella bone yang terdiri dari tulang
korteks dan trabekular.

Tulang merupakan jaringan hidup dan bersifat dinamis. Tulang rawan


merupakan proses awal dalam pembentukan tulang. Di dalam tulang rawan,
terdapat rongga dan terisi oleh osteoblas yang berkontibusi sebagai pembentukan
sel tulang baru dan kemudian membetuk osteosit. Osteosit mensekresikan protein
yang akan menjadi matriks tulang keras. Kemudian, matriks tulang keras terisi
kalsium dan fosfor sehingga matriks tulang mengeras. Proses perubahan tulang
rawan menjadi tulang keras disebut osifikasi. Tulang juga mengalami proses
rekonstruksi internal dan remmodelling. Definisi dari proses remmodelling sendiri
merupakan proses dimana sel tulang lama akan digantikan oleh sel tulang yang
baru. Proses ini berlangsung selama manusia hidup dan terjadi pada semua tulang.
Menurut Laura Barbalato; Leela Sharath Pillarisetty (2022) Histology, Red Blood
Cell

o Sel Darah

Darah mengandung berbagi elemen yang ada dilamnya seperti sel darah
merah, sel darah putih, dan trombosit. Di dalam sel darah merah terdapat zat
warna darah yang disebut Hemoglobin (Hb). Hemoglobin adalah suatu protein
yang berkombinasi dengan senyawa henim, yang mengandung zat besi. Selain
berfungsi sebagai zat warna pada sel darah merah, hemoglobin juga berfungsi
mengangkut oksigen ke seluruh sel tubuh dan mengangkut sedikit karbon dioksida
dari sel-sel tubuh ke paru-paru.

Eritrosit yang siap digunakan mempunyai bentuk bikonkaf (bulat dengan


cekungan pada kedua sisi), diskoid (berbentuk seperti bulan sabit ataupun
lingkaran secara penuh) dan berinti. Desain ini memungkinkan fleksibilitas yang
diperlukan untuk menavigasi sistem kardiovaskular dan meningkatnya luas
permukaan yang mendukung proses pertukaran gas yang cukup dan
memungkinkan sel untuk menjalankan fungsinya dengan mudah. Membran
bilayer fosfolipid membingkai struktur sel unik ini dan dikelola oleh jaringan
protein yang membentuk sitoskeleton. Sitoskeleton ini terdiri dari spektrin, aktin,
pita 3, protein 4.1 dan ankyrin yang memungkinkan integritas struktural seluler
serta kelenturan. Senyawa-senyawa yang berinteraksi ini membuat struktur
menjadi kuat tetapi di sisi lain tetaplah lentur dan fleksibel.

o Epitel

Jaringan epitel (epithelium) disusun oleh sel-sel sejenis yang menutupi atau
membalut permukaan luar dan dalam organ tubuh yang berbentuk tubulus
(saluran) maupun cavum (rongga). Sel-sel epitel juga diketahui dapat
berproliferasi menumbuhkan folikel kelenjar, seperti folikel rambut. Epitel
permukaan organ tubuh terdiri dari kumpulan atau deretan selsel yang sangat rapat
susunannya sehingga membentuk suatu lembaran atau lapisan yang substansi
interselulernya sangat sedikit dan tipis atau tidak punya, dan cairannya sangat
sedikit.

Jaringan epitel dapat diklasifikasikan berdasarkan atas bentuk dan jumlah lapisan
sel-selnya. Untuk penamaan epitel banyak lapis, umumnya berdasarkan bentuk sel
permukaannya tanpa memperhatikan bentuk sel yang ada pada lapisan di
bawahnya, yakni:

a. Epitel pelapis yaitu epitelium superfisial yang bersifat membran atau


lembaran/lapisan.
b. Epitel kelenjar yaitu epitelium glandulare.

Fiqra (23-169)

Setiawan, dkk. (2014). Segmentasi Citra Sel Darah Merah Berdasarkan


Morfologi Sel Untuk Mendeteksi Anemia Defisiensi Besi. Jurnal Ilmiah Teknologi
dan Informasi. 3(1). 1-8.
Sel darah merah (Eritrosit) merupakan salah satu sel darah dengan jumlah paling
banyak dibandingkan dengan sel darah lainnya. Sel darah merah hanya terdiri dari
membran yang sangat tipis sehingga mudah terjadi difusi oksigen, karbondioksida
dan sitoplasma tanpa inti sel. Sel darah merah normal selalu berbentuk cakram
bikonkaf dengan diameter sekitar 7,6 mikron, tebal bagian tepi 2 mikron dan
bagian tengahnya 1 mikron atau kurang, dan mengandung hemoglobin yang
merupakan representasi warna merah dalam darah.

Silva, et all. (2015). Biology of Bone Tissue: Structure, Function and Factors That
Influence Bone Cells. Biomed Research International.

Tulang adalah jaringan ikat termineralisasi yang memperlihatkan empat


jenis sel diantaranya osteoblas, sel pelapis tulang, osteosit dan osteoklas.
Osteoblas adalah sel kuboid yang terletak disepanjang permukaan tulang, terdiri
dari 4-6% dari total sel tulang yang ada dan sebagian besar dikenal karena fungsi
pembentukan tulangnya.
o Osteoblas
berasal dari sel induk mesenkim (MSC) yang berkomitmen terhadap garis
keturunan osteoprogenitor dan memerlukan ekspresi gen spesifik, mengikuti
langkah-langkah yang terprogram secara tepat waktu termasuk sintesis protein
morfogenetik tulang (BMP) dan anggota jalur Wingless (Wnt).
o Sel pelapis
Sel pelapis tulang menunjukan profil inti yang tipis dan datar, sitoplasmanya
meluas sepanjang permukaan tulang dan menampilkan beberapa organel
sitoplasma seperti RE kasar dan aparatus golgi.

o Osteosit,
yang mencakup 90-95% dari total sel tulang, merupakan sel yang paling
melimpah dan berumur panjang dengan umur hingga 25 tahun. Osteosit terletak
dalam lakuna yang dikelilingi oleh matriks tulang yang termineralisasi.
o Osteoklas
adalah sel berinti banyak yang berdiferensiasi di akhir, berasal dari sel
mononuklear dari garis keturunan sel induk hematopoietik dibawah pengaruh
beberapa faktor.

Mizan, dkk. (2021). Gambaran Sitologi Epitel Mukosa Rongga Mulut Pewarnaan
Ekstrak Bunga Sepatu (Hibiscus Rosa-Sinensis L). Prosiding Seminar Nasional
UNIMUS. 4. 1790-1796.

Struktur sel epitel secara mikroskopis terdiri dari dua lapisan utama yaitu jaringan
epitel permukaan dan jaringan epitel penyambun fibrosa yang menunjangnya
yaitu lamina propria.

Yudha (23-165)

Kurniati, Tuti. 2020. "Biologi Sel". Bandung : CV Cendekia Press

- Sel tulang adalah jenis sel khusus yang membentuk tulang. Mereka memiliki
struktur yang kuat dan keras, berisi sitoplasma, inti sel, dan organel-organel
seperti mitokondria dan retikulum endoplasma. Matriks ekstraseluler tulang terdiri
dari kolagen dan kalsium fosfat, yang memberikan kekuatan dan kekerasan pada
tulang.
- Sel darah terdiri dari beberapa jenis, termasuk sel darah merah (eritrosit), sel
darah putih (leukosit), dan trombosit. Eritrosit berfungsi untuk mengangkut
oksigen, leukosit melindungi tubuh dari infeksi, dan trombosit terlibat dalam
proses pembekuan darah.
- Sel saraf adalah unit dasar sistem saraf. Mereka memiliki inti sel, dendrit, akson,
dan ujung akson yang disebut akhiran saraf

3. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan ultrastruktur / organel yang


terdapat dalam sel hewan dan sel tumbuhan

Mutia (23-167)

Melissa Ha, Maria Morrow, & Kammy Algiers. 2022. 3.1.2: Struktur Sel
Tumbuhan. Libretext Biology

Semua sel mengandung empat komponen yang sama:


1. membran plasma ( sel ) , lapisan ganda fosfolipid dengan mosaik protein, yang
berfungsi sebagai penghalang antara sel dan lingkungannya.
2. sitoplasma , daerah antara daerah DNA dan membran plasma, dan sitosol ,
daerah cair seperti jeli di dalam sel tempat terjadinya reaksi kimia.
3. DNA , informasi hereditas sel yang terdapat pada inti sel eukariotik dan daerah
nukleoid sel prokariotik.
4. ribosom , atau struktur sintesis protein yang terdiri dari ribosom dan protein.

Komponen Unik pada Sel Tumbuhan


Struktur berikut hanya ditemukan pada sel tumbuhan dan tidak terdapat pada sel
hewan:

 dinding sel : Meskipun dinding sel umumnya ditemukan pada prokariota dan jamur
serta tumbuhan, keragamannya disebabkan oleh evolusi konvergen, bukan nenek
moyang yang sama, pada ketiga kelompok organisme ini. Dinding sel tumbuhan
tersusun atas selulosa yang merupakan ekskresi yang terdapat di luar membran
plasma. Mereka berfungsi sebagai penutup yang memberikan dukungan struktural
dan memberi bentuk pada sel.
 Vakuola sentra: l adalah struktur besar yang terikat membran yang mengisi
sebagian besar sel tumbuhan. Berfungsi dalam mengatur konsentrasi air sel dalam
perubahan kondisi lingkungan.
 Plastida adalah sekelompok organel penyimpanan yang ditemukan pada tumbuhan
dan alga. Kloroplas adalah jenis plastida yang menyimpan klorofil dan pigmen
lain untuk fotosintesis. Kromoplas adalah plastida yang menyimpan pigmen
oranye atau kuning, ditemukan pada tumbuhan dan buah seperti paprika. Mereka
kaya akan karoten dan xantofil. Amiloplas menyimpan pati dan dapat ditemukan
pada tumbuhan seperti umbi kentang, akar wortel, akar ubi jalar, dan biji rumput.
Kloroplas menyimpan pigmennya dalam kantung yang saling berhubungan yang
disebut tilakoid Kantung-kantung ini sering ditemukan dalam tumpukan yang
disebut grana (tunggal granum )Kombinasi reaksi ini memungkinkan organisme
autotrofik menghasilkan makanan organiknya sendiri. Kloroplas, seperti
mitokondria, mengandung DNA sendiri, ribosom, dan bermembran ganda.

Fiqra 23-169

Susilowati, R. P. (2019). Kajian Sel dan Molekuler (Hubungannya Dengan


Penyakit Pada Manusia). Purwokerto Selatan: Pena Persada.

Ultrastruktur sel hewan umumnya terdiri atas retikulum endoplasma


agranular, membran basal, sentriol, kromosom, silia, akar silia, desmosom,
kompleks golgi, retikulum endoplasma granular, lisosom, mitokondria, mikrovili,
nukeus dan pori-pori.

Yudha (23-165)

perbedaan struktur maupun fungsinya. Umumnya sel tumbuhan


lebih besar (10-100 μm) sedangkan sel hewan (10-30 μm). Dalam ilmu
ekologi,tumbuhan berperan sebagai produsen yang mampun membuat
makanannya sendiri, sedangkan hewan berperan sebagai konsumen atau
pemakan. Perbedaan peranan tersebut terjadi karena sel tumbuhan memiliki
organel-organel sel yang tidak dimiliki oleh hewan begitupun sebaliknya

Shafa (23-164)

menurut buku Biologi Sel oleh Dr. Hj.Tuti Kurniati, M. Pd.

A. Sel Hewan :
1. Lisosom
Berperan dalam fagositik dikarenakan mengandung enzim pencernaan hidrolitik
seperti protease, nuklease, lipase, dan fosfatase. Secara umum, fungsi dari lisosom
sebagai penguraian molekul-molekul makanan yang masuk ke dalam sel melalui
endositosis ketika suatu vesikel endositosis bergabung dengan lisosom. Proses
tersebut disebut autofagi, lisosom mencerna organel yang tidak berperan benar.
Lisosom bisa melakukan fagositosis, proses menelan atau mencerna bakteri atau
fragmen sel lain untuk diuraikan. Contohnya, sel darah putih yang disebut fagosit,
yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh.

2. Mikrotubulus
Organel berbentuk benang-benang silindris yang tersusun protein tubulin.
Mikrotubula bersifat kaku sehingga berperan dalam ‘rangka sel dan
mempertahankan bentuk sel. Pada saat pembelahan mikrotubulus berperan dalam
pembelahan dengan menjadi benang-benang gelendong.

3. Mikrofilamen
Organel sejenis mikrotubulus yang terdiri dari protein aktin dan myosin.
Mikrofilamen bisa membentuk korteks (lapisan luar sitoplasma) sel dengan
ketebalan setengah padat seperti gel. Hal ini, berbeda dengan sitoplasma yang
memiliki bentuk lebih cair. Peran mikrofilamin adalah dalam pergerakan sel pada
makhluk hidup tingkat tinggi dan pergerakan/ aliran sitoplasma di atur oleh
mikrofilamen.

4. Peroksisom
Organel yang banyak mengandung katalase dan oksidase. Enzim ini dapat
mengkatalisis H2O2 yang berbahaya bagi tubuh. Lisosom berperan untuk
perubahan lemak menjadi karohidrat serta perubahan purin.
5. Membran sel Merupakan
Bagian terluar sel hewan yang membatasi isi sel dengan lingkungan. Fungsinya
sebagai selaput pelindung dan pengontrol yang bersifat semi permeabel untuk
mengendalikan pertukaran zat antara sitoplasma dengan lingkungan sel. Membran
sel mengandung selaput lipoprotein (lipida dan protein) Sitoplasma/protoplasma.

6. Sitoplasma
Bagian sel yang terbungkus membran plasma dan mengandung bahan dasar cair
disebut dengan sitosol yang berisi air dan senyawa organik terlarut yaitu garam,
asam lemak, asam amino, gula nukleotida, protein. Sitoplasma merupakan sumber
bahan kimia yang penting dan merupakan tempat dimana berlangsungnya
metabolisme tertentu seperti glikolisis, sintesis protein, sintesis asam lemak.

7. Nukleus
Bagian sel yang paling menonjol didalam sel. Organel ini dipisahkan dari
sitoplasma (plasma sel) oleh pembungkus yang terdiri dari dua membran,
membran dalam dan membran luar. Nucleus memiliki bentuk bulat hingga oval.
Kandunganya adalah material genetik yaitu Asam Deoksi Ribonukleat (ADN)
yang terbungkus dalam sebuah membran nukleus. Semua DNA kromosom
tersimpan di dalam nukleus, dan terkemas dalam serat-serat kromatin berkat
persekutuannya dengan protein-protein histon dan memiliki massa yang sama
sama. Isi nukleus berkomunikasi dengan sitosol melalui lubang-lubang pada
pembungkusnya yang disebut pori-pori nukleus. Dalam nukleus juga terdapat
nukleolus, dimana nukleolus merupakan tempat untuk memproduksi ribosoma sel.

8. Retikulum endoplasma
Organel sebagai saluran-saluran dalam sitoplasma yang menghubungkan
membran sel dengan nukleus. Fungsinya sebagai memproduksi protein dan
steroid. Permukaan Retikulum endoplasma granular terdapat bintik-bintik ribosom
yang berfungsi dalam sintesis protein.

9. Ribosom
Organel yang ada di sitoplasma atau melekat pada bagian retikulum endoplasma
yang mengandung atas protein dan RNA. Ribosom memiliki fungsi untuk sintesis
protein. Jumlah ribosom dalam suatu sel sangat banyak dan berbeda-beda sesuai
dengan macam organismenya serta memiliki diameter kurang lebih 15 nm.

10. Badan Golgi


Organel yang berbentuk seperti kantong pipih yang berbentuk jala yang terpusat
pada salah satu sisi nukleus. Jumlah dan ukuran badan Golgi bergantung pada
jenis sel dan aktivitas metabolismenya. Sel yang aktif melakukan sekresi protein
dapat memiliki ratusan badan Golgi. Organel ini biasanya terletak di antara
retikulum endoplasma dan membran plasma. Organel ini berfungsi untuk
pengemasan dan sintesis protein.

B. Sel Tumbuhan
Berikut merupakan organel-organel yang terdapat pada sel tumbuhan :
1. Vakuola
Bentuk vakuola seperti ruang kosong dan ruang penyimpanan transparan. Vakuola
pada tumbuhan dan organisme selainnya, hewan dan protista memiliki perbedaan.
Pada sel tumbuhan terdaoat satu vakuola saja, namun ukurannya sangat besar
hamper memenuhi ruang sel.

2. Dinding sel
Dinding sel memiliki matriks ekstra seluler yang membungkus setiap sel. Dinding
sel berperan sebagai pelindung dan pembentuk sel. Saat masih mudah, dindig sel
memiliki selulosa. Sat dewasa, terjadi penumpukan lignin. Kandungan dinding sel
disimpin protoplasma diluar membran sel.

3. Plasmodesmata
Plasmodesmata adalah saluran terbuka yang ada pada dinding sel. Biasanya,
dikenal sbagai pori-pori penghubung pada dinding sel dikarenakan mempunyai
benang-benang sitosol dan terhubung dengan sel sebelahnya.

4. Plastida
Plastida memuat pigmen warna pada tumbuhan. Plastida mengandung klorofil
yang disebut sebagai kloroplast. Peran plastida sebagai tempat fotosintesis.

5. Mitokondria
Mitokondria adalah organel yang berfungsi untuk membentuk energi atau disebut
“the power house”. Mitokondria berperan sebagai tempat berlangsungya respirasi
aerobik pada tingkat selluler. Enzim-enzim dalam mitokondria untuk mengatur
daur krebs yaitu sitokrom. Mitokondria memiliki bentuk elips dengan diameter 16
0,5 µm dan panjang 0,5 - 1,0 µm. Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian
utama, yaitu membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan matriks
yang terletak di bagian dalam membran.
4. Mahasiwa mampu mengetahui , memahami, dan menjelaskan Ultrastruktur/organel dari
sel darah, sel tulan dan epitel

annisa (23-163)

Menurut Nur Ain Banya,dkk. (2019). Klasifikasi Citra Plasmodium Penyebab


Penyakit Malaria dalam Sel Darah Merah Manuisa Menggunakan Metode Multi
Class (SVM).

Sel Darah Merah (Eritrosit)


Definisi Sel darah merah (Eritrosit) merupakan salah satu sel darah merah dengan
jumlah paling banyak dibandingkan dengan sel darah lainnya. Sel darah merah
matang berbentuk cakram bikonkaf dengan struktur sel yang tidak lengkap dengan
tebal 1,5-2,5 mikron. Darah merah normal mempunyai volume 80- 96 femoliter
(1fL = 10-15 liter) dengan diameter kira-kira 7-8 mikron, sama dengan inti
limfosit kecil. Sel darah merah hanya terdiri dari membran dan sitoplasma tanpa
inti sel. Sel darah merah yang berukuran lebih besar dari inti limfosit kecil pada
apusan darah tepi disebut makrositik. Sel darah merah yang berukuran lebih kecil
dari inti limfosit kecil disebut mikrositik.

Anda mungkin juga menyukai