Anda di halaman 1dari 4

Contoh Rencana Pembelajaran Berorientasi Model Pembelajaran

Kooperaratif tipe STAD

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengamati percobaan , dan diskusi melalui model Pembelajaran
kooperatif tipe STAD, siswa dapat:menjelaskan sifat sifat cahaya dan
membedakan umbra dengan penumbra serta melukiskan lintsan cahaya
pembentukan bayang-bayang dengan percaya diri dan bekerjasama.

III. KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Pendahuluan ( ±10 menit )


a. Memotivasi siswa dengan meminta siswa menceritakan
pengalamannya tentang "lampu padam" di malam hari ketika siswa
sedang belajar. Tanyakan pada siswa apakah mereka dapat melihat
benda-benda di sekitarnya. Apa yang hams dilakukan supaya
bendabenda di sekitarnya itu dapat terlihat kembali. (Fase 1)
b. Menanyakan sumber-sumber cahaya
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran. d a n a t u r a n m a i n (Fase I )

2. Inti (±70 menit )


a. Menyajikan informasi kepada siswa tentang manfaat cahaya dengan
meminta siswa mendemonstrasikan "Kegiatan Penyelidikan: Akan
Seperti Apa Jadinya." (Fase 2)
b. Menanyakan kepada siswa tentang apa yang dirasakan ketika
matanya ditutup rapat, (Fase 2)
c. Meminta siswa duduk dalam tatanan pembelajaran kooperatif sambil
mengingatkan keterampilan kooperatif yang akan dilatihkan dan
bagaimana cara mengikuti pelatihan keterampilan kooperatif. (Fase 3)
d. Membagikan LKS kepada tiap siswa, dan tiap-tiap kelompok diberi
seperangkat alat dan bahan (Penutup mata dari kain, Lilin, Kertas
karton, Paku kecil, Korek api, Sumber cahaya lain (matahari, lampu
neon, lampu senter, dsb.) Benda-benda (pensil, buku, orang, dsb.),
Kertas HVS putih (untuk layar) untuk melakukan LKS itu. (Fase 3)
e. Meminta siswa melakukan kegiatan dalam LKS, Guru membimbing
tiap-tiap kelompok untuk melakukan kegiatan dalam LKS itu. (Fase 4)
f. Meminta satu-dua kelompok untuk menuliskan di papan tulis jawaban
Analisis LKS nomor 1 dan 2. Kelompok lain diminta menanggapinya.
g. Guru memastikan bahwa seluruh kelompok telah mengetahui jawaban
yang benar.
3. Penutup ( ±10 menit )
a. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran
b. Mengevaluasi siswa dengan memberi pertanyaan-pertanyaan
(kuis), seputar indikator pembelajaran yang ingin dicapai. (Fase 5)
c. Memberi penghargaan pada kelompok. (Fase 6)
Contoh kegiatan pembelajaran Berorientasi Model Pembelajaran Lansung

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah peragaan demontrasi dan latihan melalui model
pembelajaran lansung siswa dapat menyebutkan kegunaan dan
nama bagian- bagian neraca Ohauss.serta menggunakan nercara
Ohauss untuk mengukur masa benda dengan percaya diri dan
bertanggung jawab

II. KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Pendahuluan ( ± 10 menit )
a. Memotivasi siswa dengan meminta siswa memegang kubus
besi dan balok kayu, kemudian tanyakan kepada siswa benda
mana yang lebih berat. (Fase 1)
b. Menanyakan kembali pengertian pengukuran, Satuan besaran
massa
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran pembelajaran. (Fase 1)

2. Inti ( ±30 menit )


a. Menyajikan informasi tahap demi tahap tentang nama-nama
bagian neraca Ohauss dengan menggunakan bagan neraca
Ohauss. (Fase 2)
b. Mendemonstrasikan keterampilan cara menggunakan neraca
Ohauss untuk menimbang massa kubus besi, tahap demi
tahap. (Fase 2)
c. Meminta siswa menimbang massa balok kayu, dan guru
membimbing siswa dalam melakukan pengukuran massa balok kayu
itu. (Fase 3)
d. Memberikan umpan balik (pujian) pada aspek-aspek yang sudah
benar terhadap keterampilan siswa dalam menggunakan neraca
Ohauss. (Fase 4)
e. Memodelkan lagi pada langkah-langkah penggunaan neraca
Ohauss yang masih salah ketika siswa berlatih mengukur
massa balok kayu. (Fase 4)
f. Memberikan pelatihan lanjutan dengan meminta siswa
mengukur massa benda-benda lain (kerikil, beras, atau jagung)
dengan menggunakan neraca Ohauss. (Fase 5)

3. Penutup ( ±5 menit )
a. Membimbing siswa membuat rangkuman Pembelajaran. Rangkuman
pembelajaran berisi bagian-bagian neraca Ohauss, serta langkah-
langkah pengoperasian neraca Ohauss sebagai alat ukur massa.
b. Mengevaluasi

Anda mungkin juga menyukai