Comprehensive Management
INTERACTIVE DISCUSSION:
Be responsive & communicative…!!
Critical thinking..??Analytical thinking..??
Clinical Reasoning…?? Clinical Competence..??
Deep Learning…?? Reflective Practice…??
OH-20201
Tujuan Pembelajaran
❑ Tujuan Instruksional Umum
Pada akhir kuliah, mahasiswa dapat menjelaskan tentang berbagai
prinsip dan konsep dasar Family Medicine yang diintegrasikan untuk
menganalisis dan mengelola masalah kesehatan secara holistik dan
komprehensif pada pasien dalam konteks keluarga dan komunitasnya
❑ Tujuan Instruksional Khusus
1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang “Level of Physician Involvement in the
Family” dan ”The Therapeutic Triangle in Medicine”
2. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang “Impact of Illness on the Patient & Family”
3. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang “The Patient-Centered Clinical Method”
4. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang “The Mandala of Health”
5. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang “Perjalananan Alamiah Penyakit (PAP)”
dan “Five Levels of Prevention”
6. Mahasiswa dapat mengintegrasikan berbagai prinsip dan konsep dasar Family
Medicine untuk menganalisis dan mengelola masalah kesehatan secara holistik
dan komprehensif pada pasien dalam konteks keluarga dan komunitasnya
Why & how family doctors (specialist) deliver holistic &
comprehensive healthcare services…??
OH-2021
Ilmu Kedokteran Keluarga Miskonsepsi/ mispersepsi:
(Family Medicine/ General Practice) PERLU diLURUSkan
(Boelen et al, WONCA-WHO, 2002; Kidd, WONCA-WHO, 2013)
.
Family medicine
is a component of primary
care and is defined as a Biomedical-
specialty of medicine clinical
concerned with providing Science
comprehensive care to (primary care)
individuals and families
and integrating
biomedical, behavioural
and social sciences.
NOT all medical schools (± 100 FK) di
Family Indonesia teach Family Medicine..
Medici Social
Behavioral ne Sciences:
Sciences: Public
Psychiatry, Department of Family Medicine
Health,
Psychology and Public Health, FKIK UMY Community
Medicine
OH-2021 Holistic and comprehensive healthcare services
“Prevention is Better than Cure”
“We should focus on dealing with the well and not only with the sick” - Ancient Chinese old phrase
.
Diabete Penyakit
Hiperte
s Jantung
nsi
Mellitus
Penyakit
Nyeri
Paru Depr Strok
Asma Kroni
Obstruksi esi e
s
Kronis
Penyakit Penyakit
Cedera Penyakit
menular Cedera menular Cedera menular
7% 9%
8%
33%
37% 43%
56%
49%
58%
OH-2021
The Biopsychosocial Model…
Biopsychosocial and cultural-environmental-spiritual approach:
Sehat Paripurna
Levels of Physician Involvement in the Family
• Five Levels of Physician Involvement (LPI) in the
Family (Tingkat Keterlibatan Dokter dalam Keluarga):
(Doherty & Baird, 1986 in Goh et al 2004, McDaniel et al 2005, Sloan et al, 2002)
Physician Family
(Doherty & Baird, 1980)
❑ Notes:
● Family-centered family doctor (FD) thinks of ‘family’ in every ‘10-15’
encounter with a patient
● Most non-family-oriented physicians operate at level 1
● Most FDs move between levels 2 & 4 at any given time
● FDs who pay attention to the family save time, energy & money,
and yield favorable results for the physician & the patient
● To provide quality health care, family-oriented physicians use the
most basic resources available to them: the patient & his/her family
→ the family is the natural partner in health care
● The therapeutic triangle in medicine: involves the clinician, the
patient & the family working together in a medical-care partnership
❑ Level 1: Minimal emphasis on the family
● The interaction is limited to the patient only
● The doctor-centered encounter: one way communication
● The physician focuses on gathering biomedical & family
information needed to make the correct diagnosis & treatment
❑ Level 2: Providing medical information & advice
● The family is a partner in care
● Collaborative information exchange
● The doctor communicates information clearly to patients & families
teaching at least 1 family member about the patient’s illness
● The physician solicits patient & family input into diagnostic &
treatment planning
OH-2021
Impact of Illness on the Patient & Family:
The Kubler-Ross Model: Five Stages of Grief
OH-2021
OH-2020
Impact of Illness on the Patient & Family (2)
• Discovering the meaning of illness for the family:
● Investigate disease Vs. Investigate illness:
Concept of disease Vs. concept of illness
(Disease perspective/ doctor-centered communication style Vs.
Illness perspective/ patient-centered communication style)
● Meaning of illness for the family:
Patient’s explanatory model (Kleinman’s Theory of EM)
is influenced by the patient’s & family’s health belief model
● Explore for patient’s understanding on:
* etiology of his illness
* its pathophysiology
* trajectory & outcome of his/her illness
* appropriate treatment
OH-2020
Impact of Illness on the Patient & Family (3)
• Family illness trajectory:
● Especially for chronic & terminal diseases
Natural history of chronic illness:
Phases Time line
1. crisis → pre-diagnosis w/ symptoms; diagnosis; initial adjustment period
2. chronic → chronic “long haul”
3. terminal → pre-terminal; death; mourning & resolution of loss
● The stages:
Stage I Onset of Illness and Diagnosis
Stage II Impact Phase to Reaction to Diagnosis
Stage III Major Therapeutic Efforts
Stage IV Recovery Phase to Early Adjustment to Outcome
Stage V Adjustment to the Permanency of the Outcome
OH-2020
OH-2020
Chronic Illness Trajectory
OH-2020
Chronic Illness Trajectory
OH-2020
Chronic Illness Trajectory
OH-2020
Biopsychosocial Impact of
Chronic Illness:
* Bio-physical: complications, disability,
decreased quality of life/ ADL, premature
death, etc.
* Mental-psychological: stress to
treatment, feeling vulnerability, loss of
control, threat to self-esteem, anxiety/
depression, etc.
* Socio-economic: decreased work
productivity, financial concerns, changes
in family structure/ dynamic, conflicts with
family members/ co-workers, etc.
* Cultural-environmental: changes in
family roles, withdraw from social
interactions, etc.
* Spiritual: blaming God/ others, etc.
Biopsychosocial Impact of Illness
Dampak Contoh
Dampak Berbagai komplikasi dari penyakit kronis/ serius/ fatal/
biologis terminal yang menyebabkan disabilitas fisik & kematian
(fisik)
Dampak Penyakit kronis/ serius/ fatal/ terminal yang memerlukan
psikologis pengobatan jangka panjang mungkin berdampak:
(mental) ■ Pasien sangat sedih, kepikiran dan menjadi stres
■ Pasien menjadi tidak sabar/ gampang marah
kepada keluarga & orang lain
■ Pasien mempertanyakan dan menyalahkan Tuhan
kenapa diberi sakit seperti itu
■ Pasien merasa rendah diri karena tidak mampu
menjalankan peran/fungsi dalam keluarga sebagai
mana mestinya (misal: sebagai pencari nafkah
utama keluarga)
■ Dll
Dampak Contoh
Dampak Penyakit kronis/ serius/ terminal/ fatal yang mengakibatkan
sosial berbagai dampak fisik dan mental juga berpengaruh terhadap
(terkait fungsi and interaksi sosial pasien dalam keluarga & masyarakat,
misal:
interaksi
■ Fungsi pasien sebagai pencari nafkah utama keluarga
dalam
(breadwinner) atau sebagai ibu rumah tangga yang mengurus
keluarga & rumah tangga (homemaker) terganggu, sehingga harus
masyarakat) digantikan oleh anggota keluarga yg lain
■ Hubungan dengan anggota keluarga lainnya terganggu baik
Holistic
History
Taking
Bio-psycho-soci
al
model
Holistic Holistic
Diagnos Manage
is ment
Exploring both the Understanding Finding
disease & illness the whole common
experience person ground
Physical, history, lab
Disease CONTEXT PROBLEMS
Patient PERSON
Presents Mutual
Illness GOALS
cues Decision
Illness Disease
Ideas, feelings, effect ROLES
on functions,
expectations
Persepsi pasien thd pengalaman sakitnya Berbagai mispersepsi 🡪 stigma di masyarakat
Enhancing Incorporating
patient-doctor prevention and Being realistic
relationship health promotion
Doctor shopping..??
OH-2020
What happens if...??
• If he consults the family doctor first, he will be evaluated on
not only his belching but also his underlying concerns,
psychological state and social situation. The family doctor
will be able to detect his work stress in addition to his
presenting symptom. Apart from deciding on whether
further investigation and drug treatments for the belching
are needed, the family doctor will also look for any
psychological disease and offer counseling to his stress.
After seeing the family doctor, he will try to solve his
problem by stress management instead of using the health
service.
OH-2020
Anamnesis, Diagnosis dan Manajemen
Secara Holistik (1)
❑ Anamnesis Holistik:
● Keluhan utama, RPS, RPD, RPK
● Riwayat pasien lengkap, termasuk ‘Riwayat
Personal Sosial & Lingkungan (RPSL)’:
pendidikan, pekerjaan, keluarga & perkawinan, dan
gaya hidup pasien [pola makan, pola aktivitas fisik,
pola istirahat, manajemen stress dan kebiasaaan
buruk (konsumsi rokok, napza, minuman beralkohol
dan free sex)]
● Penggalian konsep ‘disease’ dan ‘illness’
● Identifikasi faktor-faktor risiko: internal dan eksternal
● Analisis psikodinamika keluarga
menggunakan family assessment tools (FAT)/
perangkat penilaian keluarga
Anamnesis, Diagnosis dan Manajemen
Secara Holistik (2)
❑ Diagnosis Holistik
(Analisis bio-psiko-sosial-kultural-spiritual)
- Diagnosis medis/klinis/biologis (ICD-10)
- Diagnosis psiko-sosial-kultural-spiritual
❑ Intervensi Holistik (Manajemen Komprehensif)
- Tingkat keterlibatan dokter dalam keluarga:level 2-4
- Intervensi medis berbasis bukti ilmiah terkini (EBM)
- Intervensi psikososial pada pasien dan keluarga
- Upaya promotif-preventif-kuratif-rehabilitatif-paliatif
Pengelolaan Pasien – Holistik & Komprehensif Genogram
Family Map
Aspek Personal: Pasi Family
Alasan kedatangan,
en Dinamika Life Cycle
harapan, kekhawatiran
dan persepsi pasien Keluarga Family
Life Line
Aspek Klinis Anamnesis Family Family
HOLISTIK Assessment APGAR
Aspek Risiko Internal Tools
Family
SCREEM
Aspek Risiko Eksternal Pemeriksaan Lingkungan
Fisik Pekerjaan
Fisik
Rumah
Derajat Fungsional
PPT Slide Dr.Oryzati, Dr.Dhanasari & Dr.Isti
Pemeriksaan
HPEQ-PHC 2012
Penunjang
Impact Diagnosis Diagnosis Psikososial
of Medis
Diagnosi Diagnosis Komunitas
Illness
HOLISTI
s Level of Physician Involvemen (LPI): 2-4
Intervensi K
Periodic Medis Intervensi Psikososial:
Health Berbasis EBM Penatalaksanaa Edukasi/ Konseling Pasien-Keluarga
Family Meeting
Exams n
KOMPREHENSIF
Five Levels of Prevention Paliative Care
❑ Diagnosis holistik:
■ Aspek 1: Keluhan utama, harapan, kekhawatiran
■ Aspek 2: Diagnosis klinis dan diagnosis bandingnya
■ Aspek 3: Faktor internal pasien (perilaku & persepsi kesehatan,
■ Aspek 4: Faktor eksternal pasien (psikososial & ekonomi
keluarga, keadaan lingkungan, rumah & pekerjaan
■ Aspek 5: Derajat fungsional
● Skala 1: mampu melakukan pekerjaan seperti sebelum sakit
● Skala 2: mampu melakukan pekerjaan sehari2 di dalam dan luar rumah
(sedikit kesulitan)
● Skala 3: mampu melakukan perawatan diri tapi mampu melakukan
pekerjaan ringan
● Skala 4: Dalam keadaan tertentu masih mampu merawat diri, namun
sebagian besar pekerjaan hanya duduk & berbaring (banyak
kesulitan)
● Skala 5: Perawatan diri dilakukan orang lain, tak mampu berbuat apa-
apa, berbaring pasif (tidak dapat berbuat apa pun)
❑ Manajemen Komprehensif:
● Promotif = ?
● Preventif = ?
● Kuratif = ?
● Rehabilitatif = ?
● Paliatif = ?
❑ Diagnosis Holistik 2
Diabetes Melitus tipe 2 tidak terkendali, neuropati diabetik,
dislipidemia dan obesitas grade I pada wanita paruh baya
dengan pengetahuan yang rendah dan kekhawatiran
terhadap penyakitnya disertai beban pikiran terkait
pekerjaan dan persiapan pernikahan anaknya, pada
rumah tangga tidak ber-PHBS.
❑ Manajemen Komprehensif:
● Promotif = ?
● Preventif = ?
● Kuratif = ?
● Rehabilitatif = ?
● Paliatif = ?
● Pelayanan Promotif =
Edukasi kepada pasien dan keluarga (minimal melibatkan 1 orang anggota
keluarga) tentang :
1. Gambaran bahwa DM, dislipidemia dan obesitas
merupakan penyakit kronik yang tidak dapat
disembuhkan TAPI dapat dikendalikan dan bisa tetap
hidup berbahagia dgn penyakit kronisnya; DAN hal ini
tergantung dari perilaku kesehatan pasien sendiri.
2. Penyakit DM, dislipidemia dan obesitas: penyebab,
faktor resiko, komplikasi, dan pengelolaan.
3. Pentingnya modifikasi gaya hidup dalam pengelolaan
diabetes mellitus, dislipidemia, dan obesitas:
♦ Makan dengan gizi seimbang, aktifitas fisik teratur,
pola istirahat yang cukup, manajemen stress
yang baik dan menghindari rokok, napza & free sex
4. Pentingnya minum obat secara teratur sesuai anjuran
dokter
5. Pentingnya kontrol penyakitnya ke dokter tiap 10 hari
atau 2 minggu sekali
6. Pentingnya memonitor kadar gula darah minimal tiap bulan
serta profil lemak dan HbA1c 6 tiap bulan sekali
7. Pentingnya menjalankan PHBS & P.A.T.U.H
(GERMAS) dalam kehidupan sehari-hari
8. Pentingnya dukungan keluarga pada pasien dalam
pengelolaan penyakitnya
● Pelayanan Preventif (1) =
1. Menerapkan pola makan dengan prinsip 3 J (jadwal,
jenis, dan jumlah) untuk DM, dislipidemia, dan
obesitas.
2. Melakukan aktifitas fisik secara teratur 30 menit/ hari
termasuk senam diabetes
3. Istirahat cukup minimal 6-8 jam/hari
4. Melakukan manajemen stress yang baik
5. Minum obat secara teratur sesuai anjuran dokter
6. Melakukan kontrol rutin ke dokter untuk penyakitnya
tiap 10 hari atau 2 minggu sekali
7. Monitoring kadar gula darah minimal 1 bulan
sekali; serta profil lemak dan HbA1c 3 bulan sekali
8. Melakukan perawatan kaki diabetes
● Pelayanan Preventif (2) =
9. Pemeriksaan penunjang yang diperlukan (skrining
komplikasi & skrining penyakit komorbiditas):
EKG, fungsi ginjal, pemeriksaan mata, dll
10.Mendapatkan konseling metode CEA (Catharsis-
Education-Action) untuk mengatasi kekhawatiran dan
pengetahuan yang kurang tentang penyakit DM,
dislipidemia, dan obesitas.
11.Mendapatkan client centered counseling dan terapi
SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique)
[mindfulness based therapy]
untuk menangani masalah beban pekerjaan dan
pernikahan anaknya yang mengganggu pikiran
12.Melakukan PHBS & PATUH dalam kehidupan sehari2
13.Skrining anggota keluarga untuk penyakit DM,
dislipidemia dan obesitas.
● Pelayanan Kuratif =
Pengobatan Diabetes Melitus
Berdasarkan PERKENI 2011, pengendalian kadar gula darah dapat
memakai kombinasi 2 obat anti hiperglikemi oral.
Pada pasien ini, pilihan terapi yang dapat dilakukan adalah
metformin 500mg diberikan 3x1, setelah atau pada saat makan
glimepirid 1 mg diberikan 1x, diminum setiap pagi sebelum makan
Pengobatan Dislipidemia
Berdasarkan PERMENKES RI No 5 Tahun 2014, pada pasien ini
dapat dipakai golongan asam fibrat untuk menurunkan kadar
trigliserid, yaitu gemfobrozil 600mg, 2x1 per hari
● Pelayanan Rehabilitatif =
Senam kaki diabetes tiap hari minimal 1x/ hari
● Pelayanan Paliatif =
Harus mulai diberikan
Kesehatan yang Holistik...
Thank you for your attention!
Time for discussion:
questions and clarifications..
Learning points…??