Anda di halaman 1dari 2

Key Takeaways

The Republic by Plato


M. Nurul Anwar
Student ID: 223122021

● Keadilan (Justice) & Ketidakadilan (Injustice). Socrates, Polemarchus, dan


Thrasymachus mendefinisikan dan mendiskusikan keadilan serta mengelaborasinya
dengan berbagai kasus atau skenario. Mereka juga mengeksplorasi apa itu
ketidakadilan (injustice) dengan berbagai contohnya.
● Tirani (Tyranny). And this is tyranny, which both by stealth and by force takes away
what belongs to others, both sacred and profane, both private and public, not little by
little but at one swoop.
● Konsep membangun Kota atau Negara. Peran warga dan saling ketergantungan
antarbagian dalam masyarakat serta moral dan etika juga masuk dalam perbincangan
Socrates.
● Menjaga Negara. Mengeksplorasi kualitas dan karakteristik yang diperlukan dalam
menjaga negara, menekankan perlunya spesialisasi, keberanian, dan cinta
kebijaksanaan pada mereka yang dipercayakan untuk melindungi negara.
● Masyarakat (Society). Keadilan dalam suatu negara juga tercermin dalam setiap
individu. Peranan dalam suatu masyarakat harus dibagi-bagi sesuai bagian dan
kebutuhan negara.
● Keadilan dan Kesetaraan dalam Pendidikan. Setiap individu dalam suatu masyarakat
harus memiliki akses pendidikan yang sama dengan yang lainnya, tidak pembedaan
dan pengecualian. Pendidikan menjadi instrumen penting dalam pembentukan suatu
negara.
● Wanita dan Anak-Anak. Regulasi negara perlu dalam mengatur wilayah domestik
untuk memaksimal peranan warganya baik itu wanita maupun anak-anak demi
negaranya.
Key Takeaways
The Politics by Aristotle
M. Nurul Anwar
Student ID: 223122021

● Asosiasi. Semua asosiasi termasuk yang politis (negara atau polis), menurut
Aristoteles, dibentuk dengan tujuan mencapai kebaikan tertentu. Dalam suatu asosiasi,
setia setiap warga/anggotanya memiliki peran, fungsi, dan karakteristik yang berbeda.
Asosiasi terkecil dari mulai keluarga, sampai yang terbesar yakni negara, harus dikelola
● Budak. Aristoteles berpandangan bahwa budak adalah salah satu bentuk properti yang
bisa dimiliki ketika itu. Para budak berperan dalam membantu dan melakukan
pelayanan dalam bentuk tindakan dalam rumah tangga.
● Peranan dan Subordinasi. Menurut Aristoteles bahwa dalam dunia ini selalu ada yang
memerintah dan yang diperintah sehingga ada hirarki, dan itu adalah alamiah. Ada
manusia yang memang pantas untuk diperintah, yakni budak, oleh manusia lainnya
yang pantas memerintah dan menurutnya, hal itu adil dan baik.
● Kewarganegaraan dan Konstitusi. Aristoteles mendefinisikan negara sebagai suatu
komponen yang terdiri dari berbagai bagian yang berbeda, dan kriteria
kewarganegaraan tergantung pada jenis pemerintahan. Dalam demokrasi, warga
negara adalah yang berpartisipasi dalam administrasi keadilan dan pemerintahan,
sementara dalam jenis konstitusi lain, peran warga negara bisa berbeda.
● The Good Man and the Good Citizen. Aristoteles mencoba mengeksplorasi hubungan
warga negara yang baik dan orang yang baik. Kewarganegaraan yang baik bersifat
relatif terhadap konstitusi, dengan kriteria yang berbeda dalam berbagai jenis
pemerintahan. Seorang warga negara yang baik harus unggul dalam memenuhi peran
konstitusional mereka, terutama dalam administrasi keadilan dan jabatan pemerintahan.
● Mengklasifikasikan Konstitusi. Aristoteles membahas berbagai jenis konstitusi dan
sifat negara. Dia menekankan bahwa orang-orang secara alami ingin tinggal dalam
komunitas politik (polis) yang didorong oleh kepentingan bersama dan pencarian
kehidupan yang baik.
● Klasifikasi Ekonomi. Aristoteles membagi pemerintahan berdasarkan kekayaan dan
kemiskinan. Tyranny, as has just been said, is a single-person government of the
political association; oligarchy exists where those who have property are the sovereign
authority of the constitution; democracy exists where the sovereign authority is
composed of the poorer classes, and not of the owners of property.

Anda mungkin juga menyukai