Anda di halaman 1dari 22

Moralitas

Pengantar Ilmu Filsafat Sosial

By : Sonia
Nurprameswari, M.Sos
Pengertian Moralitas (1)
• Dr segi etimologis kata “moral” berasal dr bhs latin “mores” yg berasal
dr suku kata “mos”.
• Mores berarti adat-istiadat, kelakuan, tabiat, watak, akhlak, yg kemudi
an artinya berkembang menjd sbg kebiasaan dlm bertingkah laku yg b
aik.
• Moralitas memiliki arti pd dasarnya sm dgn “moral” hanya ada nada l
bh abstrak.
• Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yg berken
aan dgn baik dan buruk.
• Moralitas mengacu pd arti budi pekerti, selain itu moralitas jg mengan
dung arti: adat istiadat, sopan santun, dan perilaku.
• Nilai (value) merupakan satu prinsip umum yg menyediakan anggota
masyarakat dgn satu ukuran standard utk membuat keputusan dan pil
ihan mengenai tindakan dan cita2 ttt.
Pengertian Moralitas (2)
• Menurut Clyde Kluckhohn, nilai adalah standard yg langgeng dr segi w
kt.
• Nilai adalah yg mengatur sistem tindakan.
• Nilai jg merupakan keutamaan (preference), yaitu sesuatu yg lbh disuk
ai, baik mengenai hubungan sosial, maupun mengenai cita2 serta ikhti
ar utk mencapainya.
• Nilai adalah sesuatu yg sangat dikehendaki yg melibatkan unsur keterli
batan (commitment) dan pilihan.
• Nilai adalah suatu unsur penting dlm kajian sosiologi pd bbrp tingkata
n ttt yg tdk dpt dipisahkan darinya.
• Pertama, nilai bs dijdkan pokok bahasan dlm penelitian sosiologi, spt
mengkaji sistem nilai da kepercayaan masyarakat ttt.
Pengertian Moralitas (3)
• Kedua, nilai atau tepatnya penilaian senantiasa terlibat dlm proses pe
milihan judul atau masalah utk dikaji.
• Ketiga, nilai jg terlibat ketika seseorang peneliti membuat pembagian
jenis dan analisis data.
• Situasi pertama tdk perlu dipersoalkan lg.
• Situasi kedua unsur nilai tdk bs tdk akan terlibat dlm proses pemilihan
masalah atau bidang2 kajian.
• Masalah ketiga adalah keterlibatan nilai dlm arti kata membuat perti
mbangan nilai (value judgement) pd tahapan analisis.
Norma Sosial (1)
• Norma sosial (social norm) merupakan perilaku standard yg disetujui
bersama oleh anggota kelompok yg diharapkan mematuhinya.
• Norma sosial merupakan peraturan yg ditentukan dan disetujui bersa
ma oleh sebagian besar anggota masyarakat mengenai layak atau tdk
nya suatu perilaku.
• Perilaku yg tdk mematuhi norma sosial ata bertentangan dgnnya dian
ggap sbg deviance.
• Norma2 sosial sgt erat hubungannya dgn konsep2 folkways dan mores
yg telah dipopulerkan oleh W.G. Sumner.
• Folkways adalah perilaku standard atau cara2 bertindak yg dianggap
wajar dlm suatu masyarakat ttt.
• Folkways terdiri dr bentuk sopan santun, dan cara2 bertindak yg diteri
ma dlm kehdpan sosial, sifatnya berbeda2 antar masyarakat dan tdk d
ilegtimasi oleh hukum, ttp oleh kontrol sosial yg tdk formal.
Norma Sosial (2)
• Mores merupakan norma sosial yg lbh dasar bagi khdpan sosial.
• Mores menentukan standar moral suatu perilaku.
• Anggota suatu masyarakat wajib mematuhi mores dan mrk yg ingkar a
kan menerima hukuman tdk formal yg keras spt ejekan, hinaan, dan p
enyingkiran dr kelompok2 yg berhubungan.
• Talcott Parsons memberi keutamaan kpd peraturan normatif dlm teori
nya mengenai sistem sosial.
• Ia mengabaikan adanya unsur konflik yg senantiasa mengancam konse
sus sosial.
Doktrin St. Augustinus (1)
• Menurut Augustinus, masyarakat itu muncul dr cita atas kebaikan bers
ama membawa manusia bersama2 mewujudkan masyarakat.
• Cinta atas tujuan bersama adalah ikatan sosial manusia spt sebuah ma
syarakat itu baik selama apa yg dicintainya jg baik.
• Negara adalah sekelompok manusia yg disatukan dlm cinta alamiah m
rk atas benda2 berubah dan temporal yg diperlukan utk kehdpan man
usia, yg mana kedamaian adalah yg paling diinginkan dan inklusif.
• Otoritas utk memerintahkan ketaatan pd hukum2 sipil dan menyatuka
n anggota2 Negara hrs berada di tgn warganegara yg paling mampu y
g disebut Cicero sbg “terbaik dgn alamiah”.
• Penguasa hrs melegisasi kebaikan bersama (common good) dgn meng
undangkan hukum2 yg adil yg betul2 merefleksikan hukum alam.
Doktrin St. Augustinus (2)
• Legisasi yg efektif membutuhkan kuasa yg memaksa (coercive power)
utk mencegah kekacauan.
• Kesuksesan otoritas tdk diukur dr brp byk kemajuannya dlm kemakmu
ran dunia, ttp dlm dukungannya thd keadilan dan ketaatan pd Tuhan.
• Augustinus melebihi perhatian Plato dlm perhatiannya kpd manusia s
bg warganegara.
• Bagi Plato, keadilan dlm Negara hanya akan terwujud nyata apabila se
mua orang dlm semua kls memiliki hubungan yg harmonis, yg memun
gkinkan setiap org dan setiap kls dlm negara dpt berfungsi sbgmn mes
tinya.
• Bagi Augustinus, hakikat keadilan (aequitas) ialah adanya relasi yg tep
at dan benar antara manusia dgn Tuhan yg mengakibatkan terciptanya
hubungan yg tepat dan benar antar manusia.
Doktrin St. Augustinus (3)
• Teori keadilan Augustinus yg berdasarkan pd wahyu yg dgn tnpnya ma
nusia tdk mempunyai ide yg memadai akan keadilan obyektif atau abs
olut.
• Dgn keadilan yg berdasarkan pd wahyu maka dptlah dikatakan keadila
n yg disuarakan oleh Augustinus adalah keadilan kosmologis dmn kea
dilan individual dan sosial menjd bagian di dlmnya.
• Augustinus menyatakan Negara Surgawinya adalah masyarakat spritua
l, bkn masyarakat politis.
• Menurut Augustinus, keadilan adalah kebajikan yg paling pokok, man
usia tnp keadilan adalah manusia tnp kebajikan yg paling pokok.
• Augustinus menandaskan bahwa suatu persekutuan politik yg sejati, y
g disebut negara itu, hrslah dpt mewujudkan keadilan.
Doktrin St. Thomas Aquinas (1)
• Thomas Aquinas mengembangkan teori moralnya atas dasar kesimpul
an2 teologis, psikologis, dan epistemologis.
• Dlm kerangka teologis, ia melihat setiap makhluk berjuang utk perke
mbangan msg2 sbg bersama2 tumbuh dlm kemiripan pd Tuhan.
• Utk menunjukkan bgmn manusia tumbuh dlm bayangan Tuhan, Aquin
as menganalisis khdpan etis manusia dlm struktur umum moralitas pa
rtikularnya.
• Aquinas menganalisis kebaikan moral tindakan manusia di dlm horizo
n tujuan akhir manusia adalah kebaikan tertinggi.
• Tindakan2 manusia scr moral baik sejauh kebaikan tertinggi, dan buru
k sejauh tindakan2 itu mengalahkan tujuan itu.
• Tindakan2 moral itu diatur scr mendlm oleh kebajikan dan secara luar
an oleh hukum.
• Kebajikan itu bersesuaian dgn aturan akal yg merupakan akar dr kewaj
iban moral.
Doktrin St. Thomas Aquinas (2)
• Hukum alam, akal memunculkan hukuman alam menurut kecenderun
gan2 dasar sifat manusia.
• Hukum alam memerintahkan setiap makhluk rasional utk menghorma
ti tiga kecenderungan alamiahnya.
• Pertama, melindungi hdp dan kesehatannya; kedua, membentuk dan
mengurus keluarganya; ketiga, mengembangkan khdpan rasionalnya d
gn mencari kebenaran dan tumbuh dlm kebajikan sosial.
• Hukum abadi, sumber utama kewajiban hrs didefinisikan dlm sesuatu
yg tak terbatas yg menentukan sifat segala sesuatu dan mengaturnya
dlm ide2nya yg abadi yg dpt dijadikan tauladan.
• Hukum manusia, jika hukum2 itu adil, mrk mempunyai kekuatan men
gikat di dlm persidangan nurani dr hukum abadi yg merupakan asal hu
kum2 itu.
Doktrin St. Thomas Aquinas (3)
• Hukum dan perubahan, hukum perlu beradaptasi dgn situasi khdpan y
g di dlmnya akal mengembangkan wawasan ke dlm pengaturan yg lbh
baik, atau mengubah kondisi2 utk apa yg lbh bermanfaat bagi semua,
• Institusi alamiah, negara didirikan di atas sifat manusia sbg binatang s
osial.
• Pertama, adalah alamiah bagi manusia, lbh dr binatang lain menjd bin
atang sosial dan politik, utk hdp dlm kelompok.
• Kedua, kapasitas linguistik manusia utk mengkomunikasikan konsep2
menunjukkan kecenderungan alamiahnya utk hdp dlm masyarakat.
• Pemerintah, sbgmn halnya akal mengarahkan berbagai fakultas2 tubu
h seseorang, begitu pula kuasa yg memerintah (ruling power) diperluk
an utk menyatukan dan menata berbagai jenis manusia.
Doktrin St. Thomas Aquinas (4)
• Masyarakat sempurna, Negara adalah “masyarakat sempurna” dlm artian b
hw ia secara keseluruhan cukup-diri (self sufficent), mempunyai segala pera
ngkat yg perlu utk mencapai kebaikan bersama (common good).
• Negara dan Gereja, posisi Aquinas itu didasarkan lbh pd keimanannya pd tu
juan supernatural drpd struktur politik jamannya.
• Gereja dan Negara hrs kerja sm dlm kedudukan spiritual dan temporal msg
2 utk pencapaian tujuan utama manusia.
• Individu dan Negara, hukum terutama memperhatikan kebaikan bersamaa
n krn individu merupakan bagian dr kelompok dan tdk otonom scr absolut.
• Kuasa Politik, kedaulatan politik dtg dr Tuhan, krn dgn sistem pemerintahan
manapun, kuasa itu berasal dr prinsip original ke prinsip2 sekunder.
• Bentuk2 Pemerintahan, Thomas membedakan pemerintah ke dlm tiga bent
uk: monarki, aristokrasi, dan demokrasi yg terikat hukum, dan bentuk2 devi
asinya adalah: tirani, oligarki, dan demokrasi tak bertanggung jwb.
Doktrin Immanuel Kant (1)
• Immanuel Kant meneruskan tradisi hukum alam dr St. Thomas yg diambil il
hamnya dr rasionalisme.
• Kant mengatakan terdpt hukum2 akal ttg berbagai hal yg ia sebut sbg akal
murni (pure reason).
• Ketika hukum akal ini diaplikasikan pd masyarakat, muncul akal praktis (pra
ctical reason).
• Terdpt bbrp postulat mengenai akal praktis yg sgt penting bagi asumsi tinda
kan moral: manusia adalah makhluk moral dgn kehendak bebas dan jiwa yg
abadi, dan ia hdp dlm dunia yg teratur yg diarahkan oleh intelek yg mengat
ur.
• Kant merumuskan standar tindakan moralnya dlm bentuk perintah atau im
peratif dlm bentuk dua kewajiban, yaitu :
1. Kewajiban hipotesis, yg memberitahu kpd kita apa yg hrs kita lakukan jika
kita ingin mencapai tujuan ttt.
2. Kewajiban kategoris, yg memberitahu kita apa yg hrs kita lakukan sbg ma
khluk moral.
Doktrin Immanuel Kant (2)
• Kant mengungkapkan prinsip tertinggi dr moralitas ini dlm diktum yg
mirip dgn kaidah kencana (golden rule): “Bertindaklah seolah2 pedom
an tindakanmu itu dgn kehendakmu menjd Hukum Universal Alam.”
• Immanuel Kant mengembangkan tradisi kontrak sosial, yaitu tatanan
masyarakat itu berasal dr kontrak antara anggota2 masyarakat.
• Kant menyatakan manusia sbg makhluk yg mempunyai keperluan dan
rangsangan, ttp jg rasional; kehdpan binatang dipengaruhi oleh huku
m2 alam, ttp akal budi tdk; tingkah laku manusia sepatutnya tdk dipen
garuhi oleh hukum2 alam, ttp oleh hukum2 akal.
• Bagi Kant, hukum mendasar akal budi adalah menghindari kontradiksi
internal pd sikap dan tindakan seseorang; ini berarti sorang itu henda
klah senantiasa bertindak sedemikian rupa sampai prinsip tindakanny
a itu dpt dijadikan satu hukum universal, supaya apapun yg dilakukan,
seseorang itu sanggup melakukannya dgn cara yg sm dlm keadaan2 yg
sm dan sanggup pula menerima orang lain bertindak dgn cara yg sm.
Doktrin Utilitarianisme (1)
• Utilitarianisme adalah teori moral yg menyatakan suatu tindakan adalah benar scr
moral jika dan hanya jika ia menghasilkan sekurang2nya sebyk kebaikan (kegunaa
n/ utility) utk semua orang yg dipengaruhi oleh tindakan itu dibandingkan tindaka
n alternatif lain yg dpt dilakukan yg digagas oleh J.S. Mill.
• Para penggagas utilitarianisme menyatakan kebykan pertentangan itu hilang stlh
memahami utilitarianisme scr tepat dan konflik yg ada itu bkn disebabkan utilitari
anismenya yg meragukan, ttp penilaian2 itulah yg meragukan.
• Utilitarianisme menuntut, dlm tindakan2 individual maupun dlm mempertimbang
kan distribusinya antara org2.
• Para pembela utilitarianisme scr tipikal menyatakan dlm dunia yg real akan selalu
ada alternatif yg lbh baik drpd tindakan atau praktek yg para pengkritik tuduhkan.
• Menurut Rawls, inti pemikiran utilitarianisme klasik adalah masyarakat itu tertata
scr benar, dan dgn demikian adil, ketika institusi2 utamanya diatur sedemikan rup
a sehingga mencapai keseimbangan terbesar atas kepuasan yg dijumlahkan atas s
emua orang yg memilikinya.
Doktrin Utilitarianisme (2)
• Rawls menyebut Sidgwick sbg orang yg representatif utk mewakili golonga
n utilitarianisme klasik.
• Metode Sidgwick, menurut Rawls adalah adanya agen peneliti yg tdk memi
hak, yg bersifat simpati (impartial sympathetic spectator) thd nasib masyar
akat.
• Berbeda dgn Rawls, Harsanyi mengatakan bhw dlm posisi original dgn n an
ggota masyarakat, orang rasional akan menandakan probabilitas 1/n dr me
njd individu yg terbaik, atau individu kedua terbaik, dst, hingga ke individu
yg terburuk.
• Jenis teori utilitarian yg kini akan pertimbangkan tergantung pd dua perbed
aan penting :
1) Perbedaan antara ha2 yg bernilai bagi dirinya sendiri (nilai instrinsik) dan
hal2 yg scr instrumental bernilai krn hal2 tsb membawa pd hal2 yg scr int
rinsik bernilai.
Doktrin Utilitarianisme (3)
2) Perbedaan antara mengaplikasikan Prinsip Kegunaan (“kebaikan ter
besar utk jumlah terbesar”) dlm memilih setiap tindakan partikular
yg orang lakukan dan mengaplikasikan prinsip tsb dlm memilih berb
agai aturan2 dan praktek2 sosial.
• Murphy dan Coleman jg hati2, pd dasarnya, perbedaan antara utilitari
anisme dan teori2 yg berdasarkan pd hak2 fundamental manusia itu
mendlm.
• Utilitarianisme berdasarkan pd “sentience, kapasitas utk merasakan k
esenangan dan kesakitan,” dan berasumsi etika adalah mengenai kep
uasan pilihan, dan persyaratan dasarnya adalah kepuasan pilihan dim
aksimalkan.
Doktrin Islam (1)
• Menurut Qutb, hukum diperlukan utk mengatur hubungan dan kehdpan m
asyarakatnya dan utk memudahkan kesatuan.
• Hukum Islam berupaya menyatukan keperluan manusia dgn tanggung jwb
sosial dan mencegah aktivitas2 yg berbahaya krn Negara itu mempunyai ta
nggung jwb mutlak ke atas kebajikan umat.
• Menurut Qutb, prinsip keadilan Islam menetapkan kaidah2 sosial, menjami
n keamanan, keselamatan dan kehormatan masyarakat, menjaminhak2 faki
r miskin yg adil dlm masalah hukum.
• Qutb mesyaratkan hukum itu adil jika tdk dibuat oleh siapapun krn Allah yg
membuatnya.
• Syarat hukum menurut Qutb adalah yg pertama, hukum itu bs dilakukan.
• Hukum Islam itu menyatakan setiap orang tdk dibebani kecuali sebatas ke
mampuannya, artinya bisa dilakukan atau bs dihindari.
Doktrin Islam (2)
• Yg kedua, hukum itu hrs diyakini.
• Hukum tdk dpt melaksanakan fungsi ini melainkan manusia yg menjd pengi
kut mempunyai keyakinan thdnya peka thd kuasa undang2 dan yakin ia aka
n menjaga dan mengawal kepentingan mrk.
• Yg ketiga, tdk ada pembelaan dlm hukum, artinya hukum hrs tegas, tdk sete
ngah2.
• Aturan hukum dlm Islam jg mengimplikasikan aturan bhw, kasus2 yg sm hrs
diperlakukan sm.
• Qutb berpendpt hukum itu hrs bersifat publik, tdk partikular, baik itu utk ke
istimewaan ataupun bahaya.
• Qutb menyatakan ttg aturan keadilan hukum, yaitu dlm pelaksanaan undan
g2 ini mengikut cara betul, Islam bergantung kpd ke undang2nya yg jelas, ji
wa hakim tsb dan pemerhatian masyarakat thd undang2 bertulisnya.
Doktrin Islam (3)
• Bai Qutb pun hukum itu hrs memaksa, tdk sukarela.
• Paksaan ini penting utk rasa aman kpd individu2 yg tdk punya.
• Krn itu kewajiban mencukupi kebutuhan hdp rakyat kpd Negara dan o
rang2 yg mampu di kalangan masyarakat merupakan kewajiban mengi
kat dgn adanya sanksi berupa siksa di akhirat dan diperangi di dunia.
• Qutb ttg hukum dpt sampai kpd kebebasan, sehingga kebebasan itula
h yg kemudian mengurangi ketdkadilan.
• Islam mengakui kenyataan hdp dan kekuatan jiwa, lalu memberi kese
mpatan seluas2nya kpd semua lapisan masyarakat utk mengeerahkan
seluruh kemampuan yg dimilikinya semaksimal mungkin, dan kemudia
n dgn itu menunjukannya pd kebebasan jiwa yg nyata dan sepenuhny
a.
Thank You ...!!!
See you next meeting ...

Anda mungkin juga menyukai