BJT - Umum - tmk3 - EKMA4366 - AGUS HARIYANTO
BJT - Umum - tmk3 - EKMA4366 - AGUS HARIYANTO
TUGAS 3
Sedangkan menurut Sims (2006) menyatakan mengapa program pengembangan SDM khususnya
pelatihan dan pengembangan perlu dievaluasi. Beberapa alasan pentingnya mengevaluasi
program pelatihan dan pengembangan adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui kekuatan dan kelemahan program pelatihan dan pengembangan. Termasuk
menentukan apakah programnya sesuai dengan tujuan pembelajaran, kualitas lingkungan belajar,
dan apakah penerapan pelatihan yang telah dilaksanakan benar-benar terjadi dalam pekerjaan.
2. Menilai apakah isi, organisasi dan administrasi (jadwal, akomodasi dan materi) program
memberikan kontribusi dalam pembelajaran dan konten dalam pengembangan sumber daya
manusia digunakan dalam pekerjaan.
3. Mengetahui apakah program pelatihan dan pengembangan ini menguntungkan atau merugikan
bagi peserta pelatihan.
4. Mendapatkan data pemasaran dengan bertanya pada partisipan apakah mereka akan
merekomendasikan program tersebut kepada peserta lainnya, mengapa mereka ikut program
tersebut dan bagaimana tingkat kepuasan mereka terhadap program tersebut.
5. Menentukan keuntungan finansial dan biaya program.
6. Membandingkan biaya dan keuntungan, contohnya investasi dalam bentuk pelatihan/non
pelatihan (seperti desain pekerjaan atau proses seleksi karyawan yang lebih baik).
7. Membandingkan biaya dan keuntungan program pengembangan sumber daya manusia (HRD)
yang berbeda untuk memilih program yang terbaik.
Tugas dari evaluasi program pengembangan SDM adalah menentukan apakah output dan
outcomes tersebut bisa diwujudkan atau terealisasikan. Evaluasi tersebut tentulah melalui
pengumpulan dan analisis data yang memadai.
Sumber : BMP EKMA4366 modul 9
2. Pengembangan SDM diperlukan oleh sebuah organisasi dan tidak benar bahwa pengembangan
SDM dianggap sebagai pengeluaran atau pemborosan, karena pengembangan SDM merupakan
investasi, yang cepat atau lambat akan menghasilkan buah. Oleh karena itu perusahaan perlu
mendidik dan melatih karyawannya. Dengan adanya pengembangan SDM sangat bermanfaat
untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produktivitas karyawan dan organisasi, serta
membantu karyawan dalam meningkatkan dan mengembangkan pribadi mereka.
Sumber : BMP EKMA4366 modul 9
3. Aplikasi Peserta Saat Bekerja (Level 3)
Dilakukan untuk mengukur perubahan perilaku peserta atau pengaplikasian hal-hal yang telah
dipelajari sekembalinya peserta pada pekerjaannya. Pertanyaan kritis yang sering dilontarkan
mengenai hal ini adalah: apakah peserta menggunakan apa yang didapat sekembalinya peserta di
tempat kerja? Evaluasi perilaku adalah upaya membandingkan antara tingkat pengetahuan atau
kemampuan intelektual sebelum dan sesudah pelatihan.
Contoh alat dan metode evaluasi:
a. Observasi dan wawancara selama waktu tertentu untuk menilai perubahan, relevansi, dan
resistensi perubahan.
b. Penilaian yang tidak terencana, tidak dapat diandalkan karena orangorang berubah dengan
cara-cara yang berbeda pada waktu-waktu yang berbeda pula.
c. Melakukan penilaian dengan seksama dan berkelanjutan, kemudian diubah menjadi alat
analisis yang sesuai.
d. Merancang penilaian, untuk mengurangi subjektivitas para pengamat atau pewawancara, yang
merupakan faktor variabel yang dapat mempengaruhi keandalan dan konsistensi pengukuran.
e. Pendapat peserta, merupakan indikator yang relevan, juga bersifat subyektif dan tidak dapat
diandalkan, sehingga perlu diukur dengan cara yang konsisten.
f. Umpan balik 360 derajat, merupakan metode yang berguna dan tidak perlu dipakai sebelum
pelatihan. Karena responden dapat menilai sejauh mana perubahan yang akan terjadi setelah
pelatihan, dan ini dapat dianalisis bagi kelompok-kelompok responden dan peserta.
g. Penilaian dirancang pada skenario kinerja yang relevan dan indikator atau kriteria kinerja.
h. Penilaian online atau elektronik, lebih sulit karena penilaian cenderung lebih berhasil jika
dipadukan dengan prosedur manajemen dan pembimbingan yang sudah ada.
i. Penilaian diri (self appraisal), dapat berguna jika memakai kriteria dan pengukuran yang
dirancang dengan seksama.
Relevansi dan penerapan:
a. Pengukuran perubahan perilaku tidak mudah dihitung dan ditafsirkan, dibandingkan dengan
evaluasi reaksi dan pembelajaran.
b. Sistem sederhana melalui respons yang cepat kemungkinan besar tidak memadai.
c. Kerja sama dan keterampilan, terutama pimpinan merupakan faktor penting dan sulit
dikendalikan.
d. Analisis manajemen dan penilaian berkelanjutan merupakan hal yang sulit, dan sebenarnya
tidak mungkin dilakukan tanpa adanya sistem yang dirancang dengan baik.
e. Evaluasi implementasi dan aplikasi merupakan penilaian yang sangat penting, tidak ada
gunanya reaksi yang baik dan peningkatan kemampuan jika tidak ada perubahan di tempat kerja,
sehingga evaluasi tersebut menjadi vital dan sekaligus menantang.
f. Evaluasi perubahan perilaku dimungkinkan jika ada dukungan dan keterlibatan pimpinan atau
para peserta, jadi sebaiknya mereka dilibatkan dari awal.