Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : AGUS HARIYANTO

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 041788256

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4414/Manajemen Strategik

Kode/Nama UPBJJ : 51/TARAKAN

Masa Ujian : 2020/21.2 (2022.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
JAWABAN :
1. Tiga jenis produk UMKM yang dianggap sebagai unggulan di masing-masing kategorinya :
1. Produk Tahu
2. Produksi Kerupuk
3. Konveksi

Menganalisa Produk UMKM tersebut dengan menggunakan metode pendekatan analisis TOWS Klasik
dan analisis SWOT-4K (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman)

UMKM Konveksi
Analisis TOWS atau sering juga disebut dengan SWOT tidak berlebihan jika dikatakan sebagai alat
analisis yang paling sering digunakan dalam membantu mendesain rancang bangun strategi di
Indonesia. Dibelahan dunia yang lain, posisi terpopuler tersebut juga masih memiliki, sekalipun disisi
lain kritik keras terhadapnya juga seing dan masih terus dilontarkan. Dengan segala variasi yang
dimiliki, kesemua model analisis TOWS memiliki karakter sederhana, tidak rumit dalam
penerapannya. Analisis TOWS-K yang diperkenalkan pertama kali oleh Weihreich ( 1982 ) merupakan
salah satu varian alat analisis TOWS yang dapat dinilai paling sederhana. Pada dasarnya alat analisis
TOWS-K bersifat kualitatif. Dalam penyusunannya lebih banyak mengandalkan pada keunggulan,
pengalaman, dan intuisi manajemen. Dengan melakukan penyederhanaan yang agak berlebihan, alat
analisis tersebut hanya sekedar menuntut manajemen untuk membuat daftar tentang keunggulan dan
kelemahan perusahaan yang dipimpinnya dan kemudian menghadapkannya dengan peluang dan
ancaman bisnis yang dihadapi. Dengan " membenturkan " variabel internal dan eksternal tersebut
kemudian manajemen diminta untuk mempertimbangkan kemungkinan pilihan strategi bisnis yang
mungkin dapat dielaborasi lebih jauh untuk diimplementasikan.

Berdasarkan produksi yang dihasilkan maka industri konveksi termasuk di dalamkelompok Industri
primer, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang tidak perlu pengolahan lebih lanjut.
Barang atau benda yang dihasilkan tersebut dapat dinikmati atau digunakan secara langsung.
Keberadaan suatu industri sangat menentukan sasaran atau tujuan kegiatan industri. Berdasarkan pada
lokasi unit usahanya maka industri konveksi termasuk di dalam kelompok Industri berorientasi pada
bahan baku, yaitu jika industri konveksi yang didirikan berdekatandengan tempat tersedianya bahan
baku (industri tekstil). Berdasarkan proses produksi maka industri konveksi termasuk di dalam
kelompok Industri hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang
jadisehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau dinikmati oleh
konsumen.Berdasarkan cara pengorganisasian (modal, tenaga kerja, produk yang dihasilkan, dan
pemasarannya) maka industri konveksi termasuk di dalam kelompok Industri menengah,yaitu industri
yang memiliki ciri-ciri: modal relatif besar, teknologi cukup maju tetapi masih terbatas, pekerja antara
10-200 orang, tenaga kerja tidak tetap, dan lokasi pemasarannya relatif lebih luas (berskala regional).
Berdasarkan tenaga kerja yang diperlukan maka industri konveksi termasuk di dalam kelompok
Industri sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20 orang(atau 9 orang menurut
sumber lain) sampai 99 (20 orang menurut sumber lain). Ciri industri sedang adalah memiliki modal
yang cukup besar, tenaga kerja memiliki keterampilan tertentu, dan pimpinan perusahaan memiliki
kemapuan manajerial tertentuSelain pengklasifikasian industri tersebut di atas, ada juga
pengklasifikasian industri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 19/M/ I/1986
yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan, dimana industri konveksi termasuk
didalam kelompok Industri tekstil, yaitu industri yang tujuannya menghasilkan bermacam-macam
barang kebutuhan hidup sehari-hari seperti: benang, kain, dan pakaian jadi. Memulai bisnis ini juga
cukup mudah. Perusahaan konveksi dapat memulai bisnis konveksinya hanya dengan modal dua atau
tiga unit mesin jahit yang tidak terlalu mahalharganya di sebuah rumah yang tidak terlalu luas. Dengan
mendapatkan kesempatan mengerjakan pesanan merek global dari perusahaan besar (garment) maka
perusahaankonveksi secara tidak langsung memasuki pasar luar negeri. Faktor Internal Faktor internal
merupakan lingkungan internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang ada didalam organisasi
tetapi biasanya tidak dalam pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak. Lingkungan internal
terdiri dari keuangan dan Akuntansi,SDM, Pemasaran, Operasi, dan Penelitian/Pengembangan. Faktor
Eksternal Faktor eksternal merupakan lingkungan bisnis yang melengkapi operasi perusahaan yang
daripadanya muncul peluang dan ancaman. Faktor ini mencakup lingkungan industridan lingkungan
bisnis makro, yang membentuk keadaan dalam organisasi dimana organisasi ini hidup.Lingkungan
industri atau lingkungan kerja terdiri dari elemen-elemen atau kelompok yang secara langsung
berpengaruh langsung pada perusahaan dan pada gilirannya akan dipengaruhi oleh perusahaan. Elemen
tersebut adalah pemegang saham, pemerintah, pemasok, komunitas lokal, pesaing, pelanggan, kreditur,
serikat buruh, kelompok kepentingan khusus, dan asosiasi perdagangan. Lingkungan kerja perusahaan
umumnya adalah industri dimana perusahaan dioperasikan. Lingkungan bisnis makro atau lingkungan
sosial terdiri dari kekuatan umum yang tidak berhubungan langsung dengan aktivitas-aktivitas jangka
pendek organisasi tetapi dapat dansering mempengaruhi keputusan-keputusan jangka panjang.
Perusahaan-perusahaan besar membagi lingkungan sosial dalam satu wilayah geografis menjadi empat
kategori,terdiri dari faktor ekonomi, sosiokultural, teknologi dan politik-hukum dalam hubungannya
dengan lingkungan perusahaan secara keseluruhan. Analisis SWOT Analsis SWOT adalah identifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada
logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (opportunities) namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Proses pengambilan
keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi tujuan,strategi dan kebijaksanaan
perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategi harusmenganalisis faktor-faktor strategis
perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang danancaman).
Dalam kondisi yang ada saat ini analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang
(opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internalkekuatan (strengths) dan kelemahan
(weaknesses). Analisa SWOT dapat diterapkan dengancara menganalisis dan memilah berbagai hal
yang mempengaruhi keempat faktornya,kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT :
1. Faktor internal perusahaan konveksi adalah :
1. Kelemahan : Peralatan yang digunakan semitradisional, perluasan perusahaan terbatas,
iklan dan promosi tidak rutin, R&D masihdilakukan manual dan kurang mengglobal
2. Kekuatan : Top manager berpengalaman, pangsa pasar tinggi, perusahaan terbuka bagi
mahasiswa, lokasistrategis dan berorientasi internasional.
2. Faktor eksternal perusahaan konveksi adalah :
1. Peluang : Cepatnya pertumbuhan penduduk,kemajuan teknologi, perubahan ngaya hidup
masyarakat, konsumen yang loyal,hubungan baik dengan pemasok.
2. Ancaman : Pesaing baru, peraturan pemerintah, kenaikan BBM, perekonomian tidak stabil,
dan persediaan bahan baku langka.
3. Berdasarkan analisa SWOT dengan mengevaluasi faktor internal dan eksternal dengan
menggunakan matrik EFI dan EFE dan diformulasikan kedalam matrik space bahwa posisi
perusahaan pada saat ini berada pada posisi yang Agresif
Merancang perencanaan strategik dari ketiga produk tersebut untuk dianalisa dengan pendekatan analisis
TOWS Kalsik dan analisis SWOT-4K.

✓ Ciptakan Produk yang Unik


Sebelum melakukan promosi, terlebih dahulu kamu harus menyiapkan produk yang unik
dibanding produk yang dimiliki kompetitor. Menciptakan produk yang unik akan membantu
kamu dalam memenangi persaingan pasar dan membuat konsumen loyal menggunakan produk
kamu. Bukan hanya itu, produk yang unik juga akan membuat iklan kamu semakin menarik.
✓ Buat Tujuan Iklan yang Jelas
Setelah membuat produk yang unik, langkah selanjutnya yaitu membuat tujuan iklan yang jelas.
Dengan tujuan yang jelas, akan mempermudah kamu untuk mencapai tujuan iklan. Misalnya
kamu memiliki UMKM kuliner, tujuan iklan yang ingin kamu capai yaitu memperkenalkan
produk (varian rasa) terbaru kepada konsumen. Sehingga saat membuat iklan, kamu hanya
terfokus pada satu tujuan tersebut.
✓ Lakukan Online Marketing
UMKM yang sukses dan dikenal oleh banyak orang, menjadi impian setiap pemilik UMKM.
Pemasaran secara online atau biasa dikenal dengan “Online Marketing” merupakan salah satu
strategi pemasaran yang tepat untuk mempromosikan UMKM kamu. Online marketing akan
membantu kamu untuk mendapatkan pelanggan yang potensial, menjadi nomor 1 di Google,
dan dikenal banyak orang. Ada beberapa strategi online marketing yang bisa kamu lakukan,
seperti content marketing, social media marketing, Google Ads, atau video marketing.
✓ Buat Promo Menarik
Membuat promo menjadi salah satu cara untuk menarik perhatian calon pelanggan untuk
membeli produk atau jasa yang kamu tawarkan. Mereka akan mudah tertarik ketika mendengar
istilah “promo”. Promo dapat berupa potongan harga, kupon hadiah, cashback, atau promo
lainnya. Kamu dapat membuat promo di hari-hari atau momen penting, seperti libur akhir/awal
tahun, lebaran idul fitri, hari raya natal, atau hari raya imlek.
✓ Konsisten
Strategi pemasaran bisnis UMKM kamu yang terakhir yaitu konsisten dalam menjalankan
strategi pemasaran yang kamu gunakan, dimana tujuannya adalah untuk membangun
kepercayaan konsumen terhadap UMKM kamu. Misalnya ketika kamu menggunakan strategi
“content marketing” untuk mempromosikan UMKM kamu, maka tetap konsisten untuk
membuat berbagai konten dan terus lakukan evaluasi untuk menghasilkan konten yang
berkualitas

Anda mungkin juga menyukai