Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : UDET FIRAWATI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043494202

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4370/KEWIRAUSAHAAN

Kode/Nama UPBJJ : 51/Tarakan

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Kewirausahaan merupakan multi disiplin ilmu dengan berbagai pendekatan dalam memahaminya.
Apa yang Anda ketahui mengenai pendekatan proses dalam pemikiran kewirausahaan? Buatlah
contoh kasus dari pendekatan proses dalam pemikiran mengenai kewirausahaan.
Jawaban :
Pendekatan proses dalam pemikiran kewirausahaan berfokus pada serangkaian langkah dan
aktivitas yang dilakukan oleh pengusaha dalam mengembangkan usaha baru atau memperluas
bisnis yang ada. Pendekatan ini menekankan pada aspek sistematis dan terstruktur dari
kewirausahaan, di mana pengusaha harus mengikuti serangkaian tahapan tertentu dalam mencapai
kesuksesan. Terdapat lima tahapan dalam pendekatan proses kewirausahaan, yaitu ideation (ide),
feasibility analysis (analisis kelayakan), planning (perencanaan), execution (pelaksanaan), dan
growth (pertumbuhan). Pada tahap ideation, pengusaha mencari ide-ide baru untuk
mengembangkan bisnisnya. Pada tahap feasibility analysis, pengusaha melakukan analisis kelayakan
untuk mengevaluasi ide tersebut secara kritis. Pada tahap planning, pengusaha merancang strategi
untuk mengimplementasikan ide tersebut. Pada tahap execution, pengusaha melaksanakan rencana
dan ide-ide yang telah dirancang. Pada tahap growth, pengusaha fokus pada pengembangan bisnis
dan pertumbuhan.
Contoh kasus dari pendekatan proses dalam pemikiran mengenai kewirausahaan :
Contoh kasus dari pendekatan proses dalam pemikiran kewirausahaan adalah pendirian perusahaan
startup di bidang teknologi. Sebagai contoh, seorang pengusaha yang memiliki latar belakang di
bidang teknologi mengembangkan sebuah ide untuk menciptakan aplikasi mobile yang
mempermudah proses pemesanan makanan di restoran. Berikut adalah tahapan-tahapan yang
harus dilalui oleh pengusaha dalam pendekatan proses kewirausahaan:
 Ideation: Pengusaha mencari ide-ide baru untuk mengembangkan bisnisnya. Pada tahap ini,
pengusaha mengembangkan ide untuk menciptakan aplikasi mobile yang mempermudah
proses pemesanan makanan di restoran.
 Feasibility Analysis: Pengusaha melakukan analisis kelayakan untuk mengevaluasi ide
tersebut secara kritis. Pada tahap ini, pengusaha melakukan riset pasar untuk mengetahui
potensi pasar dari aplikasi tersebut, serta melakukan analisis teknis dan finansial.
 Planning: Pengusaha merancang strategi untuk mengimplementasikan ide tersebut. Pada
tahap ini, pengusaha merancang strategi pemasaran, membangun tim pengembang aplikasi,
serta merancang model bisnis yang sesuai.
 Execution: Pengusaha melaksanakan rencana dan ide-ide yang telah dirancang. Pada tahap
ini, pengusaha membangun aplikasi sesuai dengan spesifikasi dan merilisnya di platform
yang relevan.
 Growth: Pengusaha fokus pada pengembangan bisnis dan pertumbuhan. Pada tahap ini,
pengusaha mengembangkan fitur baru untuk aplikasi, memperluas jangkauan pasar, dan
meningkatkan pendapatan.
2. Entrepreneur di abad 21 tentunya memiliki beberapa karakteristik. Apa yang Anda ketahui
mengenai karakterisik entrepreneur di abad 21? Buatlah 2 contoh kasus dari karakterisik
entrepreneur di abad 21.
Jawaban :
Berikut sepuluh karakteristik entrepreneur yang paling sering muncul adalah Karakteristik Enterpreneur
Abad 21, yang terdiri dari:
1. Mampu mengenali dan memanfaatkan peluang;
2. Memiliki aneka ragam kemampuan;
3. Kreatif;
4. Memiliki impian masa depan;
5. Berpikiran bebas;
6. Pekerja keras;
7. Optimis;
8. Penemu sesuatu yang baru (inovator);
9. Berani mengambil risiko;
10. Memiliki jiwa pemimpin.
Buatlah 2 contoh kasus dari karakterisik entrepreneur di abad 21.
 Memiliki impian masa depan.
Entrepreneur sadar ke arah mana tujuan mereka. Mereka memiliki gambaran atau pemikiran
mengenai masa depan usaha yang mereka jalankan. Sebagai contoh, Steve Job - pendiri Apple
Computer, menginginkan agar perusahaannya bisa menyediakan komputer kecil yang bisa
digunakan semua orang, mulai anak sekolah hingga pengusaha. Komputer ini bukan hanya
berfungsi sebagai mesin penghitung, namun juga merupakan bagian dari kehidupan seseorang
dalam belajar maupun berkomunikasi. Memiliki gambaran atau konsep seperti ini membuat
Apple menjadi salah satu pemain utama dalam industri komputer mikro. Tidak semua
entrepreneur memiliki konsep sejak awal usahanya berdiri. Beberapa entrepreneur
mengembangkan konsep usahanya sambil menjalankan usahanya menjadi besar.
 Pekerja keras
Bob Sadino memulai usaha peternakan. Seiring waktu, ia berinovasi untuk
mengembangkan bisnisnya. Hasilnya dapat dilihat dari supermarket organik Kemchick
sekarang. Bob percaya, setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan.
Baginya uang bukan hal nomor satu, namun kemauan, komitmen, serta keberanian
mencari dan menangkap peluang.
3. Salah satu cara untuk mendorong keberhasilan usaha kecil dapat menggunakan beberapa
instrumen dalam memeriksa kesesuaian produknya. Menurut Anda apa itu instrumen
ABCDE? Buatlah contohnya dan kaitkan dengan teori yang relevan.
Jawaban :
Instrumen ABCDE dapat digunakan untuk ketepatan memilih produk atau jasa yang sesuai
(layak) untuk diusahakan oleh usaha kecil karena rawan dan perlu dilakukan dengan hati-
hati agar usaha kecil yang hendak dijalankan bisa memiliki peluang untuk meraih
keberhasilan. Penggunaan Instrumen ABCDE untuk memeriksa suatu jenis usaha dikerjakan
oleh usaha berukuran kecil, tidaklah mempersyaratkan jenis usaha tersebut memenuhi
seluruh kriteria. Cukup salah satu kriteria yang dipenuhi maka sebenarnya pengusahaan
jenis usaha tersebut sudah bisa dilaksanakan. Hal yang lebih penting dari penggunaan
Instrumen ABCDE ini adalah kemampuannya untuk mengungkapkan sifat dari pengusahaan
suatu jenis usaha. Instrumen ABCDE menggunakan lima jenis kriteria sebagai berikut :

1. Produk atau Jasa dengan Permintaan Terbatas atau Bersifat Khusus


Permintaan pasar terhadap produk atau jasa rendah karena tingkat kebutuhan berada dalam
skala yang rendah, atau karena permintaan pasar memiliki derajat customization yang tinggi
(bervariasi) sesuai keinginan atau kebutuhan konsumen sehingga untuk setiap variasi tingkat
permintaan menjadi rendah, atau karena ongkos angkut produk jadi yang relatif tinggi sehingga
akan dijumpai kesulitan apabila melayani daerah yang luas.
2. Produk atau Jasa dengan Sumber Bahan yang Memiliki Karakteristik Khusus
Bahan baku, bahan pembantu, dan berbagai bahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk
atau jasa memiliki keterbatasan tertentu karena: volume persediaan terbatas, lokasi tersebar,
sulit dipindahkan, ongkos angkut mahal, atau memerlukan proses-proses tambahan sebelum
dapat diproses lebih lanjut.
3. Produk atau Jasa dengan Struktur Ongkos Tertentu
Produk atau jasa, bisa dihasilkan dengan ongkos tetap yang rendah, dan karena sifat proses
produksi yang digunakan maka ongkos produksi per unit untuk menghasilkan produk atau jasa
relatif tetap dan tidak dipengaruhi oleh volume produksi.
4. Produk atau Jasa dengan Ambang Teknologi yang Cukup Tinggi
Produk atau jasa, memiliki sifat proses produksi berikut. Hanya bisa dihasilkan melalui proses
produksi yang memiliki tingkat teknologi yang cukup tinggi, sehingga tidak mudah dikuasai oleh
masyarakat awam, atau proses produksi bersifat fleksibel, atau proses produksi dapat dipecah-
pecah.
5. Produk atau Jasa Dipengaruhi oleh Hubungan yang Erat Antara Aspek Manusia dan Produk
Nilai produk atau jasa, dipengaruhi oleh mutu aspek manusia yang menghasilkannya, seperti
tingkat keterampilan, tingkat ketelitian, kreativitas, cita-rasa.
Contoh Penggunaan Instrumen ABCDE Berikut ini diberikan beberapa contoh penggunaan
Instrumen ABCDE untuk memeriksa kesesuaian jenis produk atau jasa tertentu bagi usaha kecil.
Huruf yang dilingkari pada setiap jenis produk atau jasa menunjukkan kriteria yang sesuai
terhadap sifat-sifat usaha kecil.
a. Analisis terhadap Produk Peti Mati
A. Peti mati termasuk jenis produk dengan tingkat permintaan yang rendah, sehingga sesuai
untuk dikerjakan oleh usaha kecil. Peti Mati juga merupakan jenis produk dengan ongkos angkut
produk jadi relatif tinggi karena peti mati tidak diinginkan mengalami goresan atau cacat lainnya
pada saat diangkut. Kesimpulan: memenuhi syarat untuk kriteria A.
B. Peti mati tidak memerlukan bahan baku yang bersifat khusus. Bahan baku untuk membuat
peti mati relatif mudah diperoleh di lokasi manapun. Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk
kriteria B.
C. Peti mati diproduksi dengan proses yang banyak mengandung unsur manual, sehingga ongkos
produksi per unit yang perlu dikeluarkan untuk membuat peti mati relatif tidak menjadi rendah
walaupun jumlah peti mati yang dibuat relatif besar. Kesimpulan: memenuhi syarat untuk
kriteria C.
D. Pembuatan peti mati memang membutuhkan keahlian yang relatif tinggi, tetapi keahlian yang
dibutuhkan tersebut bukanlah jenis keahlian yang dapat dianggap langka. Banyak anggota
masyarakat yang memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk memproduksi peti mati.
Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kriteria D.
E. Proses pembuatan peti mati tidak terlalu bergantung pada aspek manusia. Proses produksi
peti mati tidak terlalu dipengaruhi oleh cita-rasa yang dimiliki orang yang mengerjakannya.
Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kriteria E.

b. Analisis terhadap Produk Batu Bata


A. Batu bata termasuk jenis produk dengan tingkat permintaan yang tinggi, sehingga tidak sesuai
untuk dikerjakan oleh usaha kecil. Batu bata juga bukan merupakan jenis produk dengan ongkos
angkut produk jadi relatif tinggi. Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kriteria A.
B. Ongkos angkut bahan baku batu bata relatif tinggi sehingga proses produksi sering kali dibuat
sedekat mungkin dengan sumber bahan baku. Kesimpulan: memenuhi syarat untuk kriteria B.
C. Batu bata bisa diproduksi dengan proses yang banyak mengandung unsur manual hingga
proses yang lebih banyak menggunakan mesin atau alat, sehingga ongkos produksi per unit yang
perlu dikeluarkan untuk membuat batu bata bisa menjadi lebih rendah apabila jumlah batu bata
yang dibuat relatif besar. Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kriteria C.
D. Pembuatan batu bata tidak membutuhkan keahlian yang relatif tinggi. Keterampilan yang
dibutuhkan untuk memproduksi batu bata relatif mudah dipelajari dalam waktu yang singkat.
Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kriteria D.
E. Proses pembuatan batu bata tidak terlalu bergantung pada aspek manusia. Proses produksi
batu bata tidak terlalu dipengaruhi oleh cita-rasa ataupun keterampilan yang dimiliki orang yang
mengerjakannya. Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kriteria E.
c. Analisis terhadap Produk Ember Plastik
A. Ember plastik termasuk jenis produk dengan tingkat permintaan yang tinggi, sehingga tidak sesuai
untuk dikerjakan oleh usaha kecil. Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kriteria A.
B. Ember plastik tidak memerlukan bahan baku yang bersifat khusus ataupun bahan baku yang sulit
diperoleh. Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kriteria B.
C. Ember plastik diproduksi dengan proses yang banyak menggunakan mesin dan peralatan otomatis,
sehingga ongkos produksi per unit yang perlu dikeluarkan untuk membuat ember plastik relatif
menjadi rendah apabila jumlah ember plastik yang dibuat membesar. Kesimpulan: tidak memenuhi
syarat untuk kriteria C.
D. Pembuatan ember plastik tidak membutuhkan keahlian yang tinggi. Biasanya pabrik barang-
barang plastik telah dirancang untuk bisa dioperasikan oleh karyawan yang memiliki keterampilan
standar dan tidak terlalu tinggi. Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kriteria D.
E. Proses pembuatan ember plastik tidak terlalu bergantung pada aspek manusia. Proses produksi
ember plastik tidak terlalu dipengaruhi oleh cita-rasa yang dimiliki orang yang mengerjakannya.
Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kriteria E.

d. Analisis terhadap Jasa Penerjemah Buku Berbahasa Inggris


A. Penerjemah buku berbahasa Inggris termasuk jenis usaha jasa dengan tingkat permintaan yang
rendah, sehingga sesuai untuk dikerjakan sebagai usaha kecil. Kesimpulan: memenuhi syarat untuk
kriteria A.
B. Penerjemah buku berbahasa Inggris tidak memerlukan bahan baku yang bersifat khusus.
Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kriteria B.
C. Proses penerjemahan buku berbahasa Inggris dilakukan satu demi satu dan tidak bisa dilakukan
secara massal. Proses yang dilakukan banyak mengandung unsur individual sehingga ongkos produksi
untuk setiap buku berbahasa Inggris yang diterjemahkan relatif tidak berubah walaupun jumlah buku
berbahasa Inggris yang diterjemahkan. Kesimpulan: memenuhi syarat untuk kriteria C.
D. Penerjemahan buku berbahasa Inggris memang mempersyaratkan keahlian yang relatif tinggi,
Tidak banyak anggota masyarakat yang memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk mampu
menjadi penerjemah buku berbahasa Inggris. Kesimpulan: memenuhi syarat untuk kriteria D.
E. Proses pembuatan penerjemah buku berbahasa Inggris sangat bergantung pada aspek manusia.
Penerjemahan buku berbahasa Inggris dipengaruhi oleh cita-rasa yang dimiliki orang yang
mengerjakannya. Kesimpulan: memenuhi syarat untuk kriteria E.
e. Analisis terhadap Usaha Antar-jemput Anak SD
A. Antar-jemput anak SD termasuk jenis kegiatan dengan tingkat permintaan yang rendahF , sehingga
sesuai untuk dikerjakan oleh usaha kecil. Antar-jemput anak SD juga merupakan jenis produk dengan
ongkos angkut produk jadi relatif tinggi karena antar-jemput anak SD tidak diinginkan mengalami
goresan atau cacat lainnya pada saat diangkut. Kesimpulan: memenuhi syarat untuk kriteria A.
B. Antar-jemput anak SD hanya memerlukan kendaraan dan tidak memerlukan peralatan yang
bersifat khusus. Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kriteria B.
C. Jumlah anak SD yang bisa diantar-jemput untuk setiap kendaraan yang digunakan terbatas
besarnya sehingga ongkos per anak yang perlu dikeluarkan relatif tetap walaupun secara keseluruhan
jumlah anak yang dilayani cukup besar. Kesimpulan: memenuhi syarat untuk kriteria C.
D. Pelaksanaan antar-jemput anak SD tidak membutuhkan keahlian yang relatif tinggi. Banyak
anggota masyarakat yang memiliki keterampulan yang memadai untuk menyelenggarakan dan
melaksanakan usaha antar-jemput anak SD. Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kriteria D.
E. Kegiatan antar-jemput anak SD tidak dipengaruhi oleh cita-rasa yang dimiliki orang yang
mengerjakannya. Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kriteria E.

f. Analisis terhadap Usaha Konsultasi Statistik untuk Skripsi


A. Konsultasi statistik untuk skripsi termasuk jenis produk dengan tingkat permintaan yang rendah,
sehingga sesuai untuk dikerjakan oleh usaha kecil. Kesimpulan: memenuhi syarat untuk kriteria A.
B. Konsultasi statistik untuk skripsi tidak memerlukan bahan baku yang bersifat khusus. Kesimpulan:
tidak memenuhi syarat untuk kriteria B.
C. Konsultasi statistik untuk skripsi dilaksanakan dengan proses yang banyak mengandung unsur
individual, sehingga ongkos yang perlu dikeluarkan menangani setiap skripsi relatif tidak menjadi
rendah walaupun jumlah penulis skripsi yang dilayani relatif besar. Kesimpulan: memenuhi syarat
untuk kriteria C.
D. Pelayanan jasa konsultasi statistik untuk skripsi membutuhkan keahlian yang relatif tinggi.
Keahlian yang dibutuhkan tersebut bukanlah jenis keahlian yang mudah dijumpai. Kesimpulan:
memenuhi syarat untuk kriteria D.
E. Pelayanan konsultasi statistik untuk skripsi sangat bergantung pada aspek manusia, sangat
dipengaruhi oleh keterampilan dan pengalaman orang yang mengerjakannya. Kesimpulan:
memenuhi syarat untuk kriteria E.

SUMBER REF : BMP EKMA4370 Modul 1-4

Anda mungkin juga menyukai