UNIVERSITAS TERBUKA 1. Kewirausahaan merupakan multi disiplin ilmu dengan berbagai pendekatan dalam memahaminya. Apa yang Anda ketahui mengenai pendekatan proses dalam pemikiran kewirausahaan? Buatlah contoh kasus dari pendekatan proses dalam pemikiran mengenai kewirausahaan. Jawaban : Pendekatan proses dalam pemikiran kewirausahaan berfokus pada serangkaian langkah dan aktivitas yang dilakukan oleh pengusaha dalam mengembangkan usaha baru atau memperluas bisnis yang ada. Pendekatan ini menekankan pada aspek sistematis dan terstruktur dari kewirausahaan, di mana pengusaha harus mengikuti serangkaian tahapan tertentu dalam mencapai kesuksesan. Terdapat lima tahapan dalam pendekatan proses kewirausahaan, yaitu ideation (ide), feasibility analysis (analisis kelayakan), planning (perencanaan), execution (pelaksanaan), dan growth (pertumbuhan). Pada tahap ideation, pengusaha mencari ide-ide baru untuk mengembangkan bisnisnya. Pada tahap feasibility analysis, pengusaha melakukan analisis kelayakan untuk mengevaluasi ide tersebut secara kritis. Pada tahap planning, pengusaha merancang strategi untuk mengimplementasikan ide tersebut. Pada tahap execution, pengusaha melaksanakan rencana dan ide-ide yang telah dirancang. Pada tahap growth, pengusaha fokus pada pengembangan bisnis dan pertumbuhan. Contoh kasus dari pendekatan proses dalam pemikiran mengenai kewirausahaan : Contoh kasus dari pendekatan proses dalam pemikiran kewirausahaan adalah pendirian perusahaan startup di bidang teknologi. Sebagai contoh, seorang pengusaha yang memiliki latar belakang di bidang teknologi mengembangkan sebuah ide untuk menciptakan aplikasi mobile yang mempermudah proses pemesanan makanan di restoran. Berikut adalah tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh pengusaha dalam pendekatan proses kewirausahaan: Ideation: Pengusaha mencari ide-ide baru untuk mengembangkan bisnisnya. Pada tahap ini, pengusaha mengembangkan ide untuk menciptakan aplikasi mobile yang mempermudah proses pemesanan makanan di restoran. Feasibility Analysis: Pengusaha melakukan analisis kelayakan untuk mengevaluasi ide tersebut secara kritis. Pada tahap ini, pengusaha melakukan riset pasar untuk mengetahui potensi pasar dari aplikasi tersebut, serta melakukan analisis teknis dan finansial. Planning: Pengusaha merancang strategi untuk mengimplementasikan ide tersebut. Pada tahap ini, pengusaha merancang strategi pemasaran, membangun tim pengembang aplikasi, serta merancang model bisnis yang sesuai. Execution: Pengusaha melaksanakan rencana dan ide-ide yang telah dirancang. Pada tahap ini, pengusaha membangun aplikasi sesuai dengan spesifikasi dan merilisnya di platform yang relevan. Growth: Pengusaha fokus pada pengembangan bisnis dan pertumbuhan. Pada tahap ini, pengusaha mengembangkan fitur baru untuk aplikasi, memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan pendapatan. 2. Entrepreneur di abad 21 tentunya memiliki beberapa karakteristik. Apa yang Anda ketahui mengenai karakterisik entrepreneur di abad 21? Buatlah 2 contoh kasus dari karakterisik entrepreneur di abad 21. Jawaban : Berikut sepuluh karakteristik entrepreneur yang paling sering muncul adalah Karakteristik Enterpreneur Abad 21, yang terdiri dari: 1. Mampu mengenali dan memanfaatkan peluang; 2. Memiliki aneka ragam kemampuan; 3. Kreatif; 4. Memiliki impian masa depan; 5. Berpikiran bebas; 6. Pekerja keras; 7. Optimis; 8. Penemu sesuatu yang baru (inovator); 9. Berani mengambil risiko; 10. Memiliki jiwa pemimpin. Buatlah 2 contoh kasus dari karakterisik entrepreneur di abad 21. Memiliki impian masa depan. Entrepreneur sadar ke arah mana tujuan mereka. Mereka memiliki gambaran atau pemikiran mengenai masa depan usaha yang mereka jalankan. Sebagai contoh, Steve Job - pendiri Apple Computer, menginginkan agar perusahaannya bisa menyediakan komputer kecil yang bisa digunakan semua orang, mulai anak sekolah hingga pengusaha. Komputer ini bukan hanya berfungsi sebagai mesin penghitung, namun juga merupakan bagian dari kehidupan seseorang dalam belajar maupun berkomunikasi. Memiliki gambaran atau konsep seperti ini membuat Apple menjadi salah satu pemain utama dalam industri komputer mikro. Tidak semua entrepreneur memiliki konsep sejak awal usahanya berdiri. Beberapa entrepreneur mengembangkan konsep usahanya sambil menjalankan usahanya menjadi besar. Pekerja keras Bob Sadino memulai usaha peternakan. Seiring waktu, ia berinovasi untuk mengembangkan bisnisnya. Hasilnya dapat dilihat dari supermarket organik Kemchick sekarang. Bob percaya, setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Baginya uang bukan hal nomor satu, namun kemauan, komitmen, serta keberanian mencari dan menangkap peluang. 3. Salah satu cara untuk mendorong keberhasilan usaha kecil dapat menggunakan beberapa instrumen dalam memeriksa kesesuaian produknya. Menurut Anda apa itu instrumen ABCDE? Buatlah contohnya dan kaitkan dengan teori yang relevan. Jawaban : Instrumen ABCDE dapat digunakan untuk ketepatan memilih produk atau jasa yang sesuai (layak) untuk diusahakan oleh usaha kecil karena rawan dan perlu dilakukan dengan hati- hati agar usaha kecil yang hendak dijalankan bisa memiliki peluang untuk meraih keberhasilan. Penggunaan Instrumen ABCDE untuk memeriksa suatu jenis usaha dikerjakan oleh usaha berukuran kecil, tidaklah mempersyaratkan jenis usaha tersebut memenuhi seluruh kriteria. Cukup salah satu kriteria yang dipenuhi maka sebenarnya pengusahaan jenis usaha tersebut sudah bisa dilaksanakan. Hal yang lebih penting dari penggunaan Instrumen ABCDE ini adalah kemampuannya untuk mengungkapkan sifat dari pengusahaan suatu jenis usaha. Instrumen ABCDE menggunakan lima jenis kriteria sebagai berikut :
1. Produk atau Jasa dengan Permintaan Terbatas atau Bersifat Khusus
Permintaan pasar terhadap produk atau jasa rendah karena tingkat kebutuhan berada dalam skala yang rendah, atau karena permintaan pasar memiliki derajat customization yang tinggi (bervariasi) sesuai keinginan atau kebutuhan konsumen sehingga untuk setiap variasi tingkat permintaan menjadi rendah, atau karena ongkos angkut produk jadi yang relatif tinggi sehingga akan dijumpai kesulitan apabila melayani daerah yang luas. 2. Produk atau Jasa dengan Sumber Bahan yang Memiliki Karakteristik Khusus Bahan baku, bahan pembantu, dan berbagai bahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk atau jasa memiliki keterbatasan tertentu karena: volume persediaan terbatas, lokasi tersebar, sulit dipindahkan, ongkos angkut mahal, atau memerlukan proses-proses tambahan sebelum dapat diproses lebih lanjut. 3. Produk atau Jasa dengan Struktur Ongkos Tertentu Produk atau jasa, bisa dihasilkan dengan ongkos tetap yang rendah, dan karena sifat proses produksi yang digunakan maka ongkos produksi per unit untuk menghasilkan produk atau jasa relatif tetap dan tidak dipengaruhi oleh volume produksi. 4. Produk atau Jasa dengan Ambang Teknologi yang Cukup Tinggi Produk atau jasa, memiliki sifat proses produksi berikut. Hanya bisa dihasilkan melalui proses produksi yang memiliki tingkat teknologi yang cukup tinggi, sehingga tidak mudah dikuasai oleh masyarakat awam, atau proses produksi bersifat fleksibel, atau proses produksi dapat dipecah- pecah. 5. Produk atau Jasa Dipengaruhi oleh Hubungan yang Erat Antara Aspek Manusia dan Produk Nilai produk atau jasa, dipengaruhi oleh mutu aspek manusia yang menghasilkannya, seperti tingkat keterampilan, tingkat ketelitian, kreativitas, cita-rasa. Contoh Penggunaan Instrumen ABCDE Berikut ini diberikan beberapa contoh penggunaan Instrumen ABCDE untuk memeriksa kesesuaian jenis produk atau jasa tertentu bagi usaha kecil. Huruf yang dilingkari pada setiap jenis produk atau jasa menunjukkan kriteria yang sesuai terhadap sifat-sifat usaha kecil. a. Analisis terhadap Produk Peti Mati A. Peti mati termasuk jenis produk dengan tingkat permintaan yang rendah, sehingga sesuai untuk dikerjakan oleh usaha kecil. Peti Mati juga merupakan jenis produk dengan ongkos angkut produk jadi relatif tinggi karena peti mati tidak diinginkan mengalami goresan atau cacat lainnya pada saat diangkut. Kesimpulan: memenuhi syarat untuk kriteria A. B. Peti mati tidak memerlukan bahan baku yang bersifat khusus. Bahan baku untuk membuat peti mati relatif mudah diperoleh di lokasi manapun. Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kriteria B. C. Peti mati diproduksi dengan proses yang banyak mengandung unsur manual, sehingga ongkos produksi per unit yang perlu dikeluarkan untuk membuat peti mati relatif tidak menjadi rendah walaupun jumlah peti mati yang dibuat relatif besar. Kesimpulan: memenuhi syarat untuk kriteria C. D. Pembuatan peti mati memang membutuhkan keahlian yang relatif tinggi, tetapi keahlian yang dibutuhkan tersebut bukanlah jenis keahlian yang dapat dianggap langka. Banyak anggota masyarakat yang memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk memproduksi peti mati. Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kriteria D. E. Proses pembuatan peti mati tidak terlalu bergantung pada aspek manusia. Proses produksi peti mati tidak terlalu dipengaruhi oleh cita-rasa yang dimiliki orang yang mengerjakannya. Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kriteria E.
b. Analisis terhadap Produk Batu Bata
A. Batu bata termasuk jenis produk dengan tingkat permintaan yang tinggi, sehingga tidak sesuai untuk dikerjakan oleh usaha kecil. Batu bata juga bukan merupakan jenis produk dengan ongkos angkut produk jadi relatif tinggi. Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kriteria A. B. Ongkos angkut bahan baku batu bata relatif tinggi sehingga proses produksi sering kali dibuat sedekat mungkin dengan sumber bahan baku. Kesimpulan: memenuhi syarat untuk kriteria B. C. Batu bata bisa diproduksi dengan proses yang banyak mengandung unsur manual hingga proses yang lebih banyak menggunakan mesin atau alat, sehingga ongkos produksi per unit yang perlu dikeluarkan untuk membuat batu bata bisa menjadi lebih rendah apabila jumlah batu bata yang dibuat relatif besar. Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kriteria C. D. Pembuatan batu bata tidak membutuhkan keahlian yang relatif tinggi. Keterampilan yang dibutuhkan untuk memproduksi batu bata relatif mudah dipelajari dalam waktu yang singkat. Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kriteria D. E. Proses pembuatan batu bata tidak terlalu bergantung pada aspek manusia. Proses produksi batu bata tidak terlalu dipengaruhi oleh cita-rasa ataupun keterampilan yang dimiliki orang yang mengerjakannya. Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kriteria E. c. Analisis terhadap Produk Ember Plastik A. Ember plastik termasuk jenis produk dengan tingkat permintaan yang tinggi, sehingga tidak sesuai untuk dikerjakan oleh usaha kecil. Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kriteria A. B. Ember plastik tidak memerlukan bahan baku yang bersifat khusus ataupun bahan baku yang sulit diperoleh. Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kriteria B. C. Ember plastik diproduksi dengan proses yang banyak menggunakan mesin dan peralatan otomatis, sehingga ongkos produksi per unit yang perlu dikeluarkan untuk membuat ember plastik relatif menjadi rendah apabila jumlah ember plastik yang dibuat membesar. Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kriteria C. D. Pembuatan ember plastik tidak membutuhkan keahlian yang tinggi. Biasanya pabrik barang- barang plastik telah dirancang untuk bisa dioperasikan oleh karyawan yang memiliki keterampilan standar dan tidak terlalu tinggi. Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kriteria D. E. Proses pembuatan ember plastik tidak terlalu bergantung pada aspek manusia. Proses produksi ember plastik tidak terlalu dipengaruhi oleh cita-rasa yang dimiliki orang yang mengerjakannya. Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kriteria E.
d. Analisis terhadap Jasa Penerjemah Buku Berbahasa Inggris
A. Penerjemah buku berbahasa Inggris termasuk jenis usaha jasa dengan tingkat permintaan yang rendah, sehingga sesuai untuk dikerjakan sebagai usaha kecil. Kesimpulan: memenuhi syarat untuk kriteria A. B. Penerjemah buku berbahasa Inggris tidak memerlukan bahan baku yang bersifat khusus. Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kriteria B. C. Proses penerjemahan buku berbahasa Inggris dilakukan satu demi satu dan tidak bisa dilakukan secara massal. Proses yang dilakukan banyak mengandung unsur individual sehingga ongkos produksi untuk setiap buku berbahasa Inggris yang diterjemahkan relatif tidak berubah walaupun jumlah buku berbahasa Inggris yang diterjemahkan. Kesimpulan: memenuhi syarat untuk kriteria C. D. Penerjemahan buku berbahasa Inggris memang mempersyaratkan keahlian yang relatif tinggi, Tidak banyak anggota masyarakat yang memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk mampu menjadi penerjemah buku berbahasa Inggris. Kesimpulan: memenuhi syarat untuk kriteria D. E. Proses pembuatan penerjemah buku berbahasa Inggris sangat bergantung pada aspek manusia. Penerjemahan buku berbahasa Inggris dipengaruhi oleh cita-rasa yang dimiliki orang yang mengerjakannya. Kesimpulan: memenuhi syarat untuk kriteria E. e. Analisis terhadap Usaha Antar-jemput Anak SD A. Antar-jemput anak SD termasuk jenis kegiatan dengan tingkat permintaan yang rendahF , sehingga sesuai untuk dikerjakan oleh usaha kecil. Antar-jemput anak SD juga merupakan jenis produk dengan ongkos angkut produk jadi relatif tinggi karena antar-jemput anak SD tidak diinginkan mengalami goresan atau cacat lainnya pada saat diangkut. Kesimpulan: memenuhi syarat untuk kriteria A. B. Antar-jemput anak SD hanya memerlukan kendaraan dan tidak memerlukan peralatan yang bersifat khusus. Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kriteria B. C. Jumlah anak SD yang bisa diantar-jemput untuk setiap kendaraan yang digunakan terbatas besarnya sehingga ongkos per anak yang perlu dikeluarkan relatif tetap walaupun secara keseluruhan jumlah anak yang dilayani cukup besar. Kesimpulan: memenuhi syarat untuk kriteria C. D. Pelaksanaan antar-jemput anak SD tidak membutuhkan keahlian yang relatif tinggi. Banyak anggota masyarakat yang memiliki keterampulan yang memadai untuk menyelenggarakan dan melaksanakan usaha antar-jemput anak SD. Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kriteria D. E. Kegiatan antar-jemput anak SD tidak dipengaruhi oleh cita-rasa yang dimiliki orang yang mengerjakannya. Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kriteria E.
f. Analisis terhadap Usaha Konsultasi Statistik untuk Skripsi
A. Konsultasi statistik untuk skripsi termasuk jenis produk dengan tingkat permintaan yang rendah, sehingga sesuai untuk dikerjakan oleh usaha kecil. Kesimpulan: memenuhi syarat untuk kriteria A. B. Konsultasi statistik untuk skripsi tidak memerlukan bahan baku yang bersifat khusus. Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kriteria B. C. Konsultasi statistik untuk skripsi dilaksanakan dengan proses yang banyak mengandung unsur individual, sehingga ongkos yang perlu dikeluarkan menangani setiap skripsi relatif tidak menjadi rendah walaupun jumlah penulis skripsi yang dilayani relatif besar. Kesimpulan: memenuhi syarat untuk kriteria C. D. Pelayanan jasa konsultasi statistik untuk skripsi membutuhkan keahlian yang relatif tinggi. Keahlian yang dibutuhkan tersebut bukanlah jenis keahlian yang mudah dijumpai. Kesimpulan: memenuhi syarat untuk kriteria D. E. Pelayanan konsultasi statistik untuk skripsi sangat bergantung pada aspek manusia, sangat dipengaruhi oleh keterampilan dan pengalaman orang yang mengerjakannya. Kesimpulan: memenuhi syarat untuk kriteria E.