Munculnya fenomena memiliki teori principal agent,pemerintah
sebagai pembuat dan penegak regulasi merupakan principal.Sementara itu,perusahaan-perusahaan teregulasi merupakan agent.Perusahaan yang teregulasi tersebut cenderung memiliki tujuan sendiri yang berbeda dari tujuan awal pemerintah selaku pembuat regulasi.Kemudian,perusahaan-perusahaan tersebut berkumpul membentuk kekuatan Bersama dan mencoba bergerak memengaruhi pemerintah sebagai pembuat regulasi.Oleh karena itu,waktu demi waktu dan dengan kepemilikikan informasi yang lebih sempurna dibandingkan pemerintah,perusahaan-perusahaan yang teregulasi sedikit banyak akan memengaruhi idealisme dan tujuan awal dari pemerintah selaku pembuat dan pelaksana regulasi.Akibatnya,kebijakan yang diambil pemerintah lebih mereprentasikan kepentingan perusahaan-perusahaan yang teregulasi tersebut.Bahkan,tidak jarang bahwa pembuat regulasi adalah orang-orang dari kalangan industri,baik yang pernah terlibat dalam industri atau akan bekerja pada industri tersebut.Proses tersebut membuat perusahaan-perusahaan yang teregulasi mampu menyetir pembuat (pelaksana)regulasi berikut regulasi yang dibuat(diterapkan).Fenomena inilah yang disebut regulatory capture. 2.Manajemen risiko menjadi hal yang sangat penting Ketika semakin banyak stakeholders yang memperhatikan berbagai jenis risiko yang harus ditanggung perusahaan,terutama dengan semakin kompleksnya model transaksi usaha antarnegara di dunia serta pasca menungkatnya perhatian dunia pada isu keberlajutan pembangunan(sustainable development).Manajemen risiko perusahaan yang baik perlu dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk mengenal dan membuat skala prioritas terkait risiko yang memiliki potensi dampak besar juga untuk mengindefikasikan area manakah dari perusahaan yang lemah dan rawan terhadap berbagai risiko.Hal dari manajemen risiko yang baik adalah kepastian usaha yang berujung pada peningkatan efisiensi dan kinerja. 3. Penganggaran modal bertujuan untuk menetukan investasi manakah(di antara berbagai alternatif investasi yang ada)yang mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return)tertinggi bagi perusahaan dan menjamin pencapaian tujuan perusahaan.Penganggaran modal (capital budgeting)merupakan suatu proses menyeluruh mulai dari mengumpulkan,mengevaluasi,menyeleksi,dan menentukan alternatif investasi yang akan memberikan penghasilan bagi perusahaan.Goel(2015)mengemukakan 3 elemen penting dari aktivitas penganggaran modal,yaitu alokasi dana jangka Panjang untuk berbagai macam alternatif investasi,analisis risiko antara berbagai alternatif investasi,dan penentuan ongkos modal.Ada beberapa alasan yang menjelaskan mengapa penganggaran modal perlu dilakukan,dianalisis,dan dievaluasi secara cermatoleh seorang manajer perusahaan perusahaan,diantaranya: a)Penganggaran modal membawa implikasi jangka Panjang bagi perusahaan,baik dalam hal kinerja maupun risiko yang ditanggung perusahaan. b)Penganggaran modal melibatkan dana yang besar. c)Penganggaran modal menjadi sarana untuk menganalisa kejadian- kejadian dimasa depan yang tidak pasti. d)Tidak ada kesempatan kedua untuk mengulang keputusan investasi yang telah dilakukan. e)Penganggaran modal memastikan dipilihnya sumber pembiayaan yang tepat pada waktu yang tepat. f)Penganggaran modal akan mendukung terwujudnya keputusan investasi yang tepat dan selanjutnya mampu memberikan dampak yang positif bagi perekonomian secara makro,khususnya penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.