Anda di halaman 1dari 12

BAHAN

AJAR
VIRUS

BIOLOGI
KELAS X
SEMESTE
R1
PETA KONSEP
KOMPETENSI DASAR

Defenisi
virus itu apa ? Menganalisis struktur, replikasi dan
Virus
peran virus dalam kehidupan

Struktur
dan fungsi
tubuh virus

INDIKATOR
PENCAPAIAN
ciri ciri
virus KOMPETENSI
1. Menjelaskan defenisi virus
2. Menjelaskan ciri-ciri virus
_ Berdasarkan
kandungan materi Jenis Jenis
3. Menjelaskan struktur dan fungsi
genetik Virus tubuh virus
_ berdasarkan inang
4. Menjelaskan jenis-jenis virus
5. Menganalisis proses replikasi virus
secara lisis dan lisogenik
Replikasi Litik 6. Menganalisis peran virus dalam
Virus Lisogenik
kehidupan

Menguntungkan Peranan
Merugikan Virus

TUJUAN
PEMBELAJARAN
Setelah proses mencari informasi, kajian pustaka, menanya,dan melakukan
pengamatan, dan diskusi peserta didik dapat Menjelaskan defenisi dan ciri-ciri virus,
Menjelaskan struktur, fungsi dan jenis-jenis virus, Menganalisis proses replikasi virus
secara lisis dan lisogenik, Menganalisis peran virus dalam, Merancang media kampanye
bahaya virus dalam kehidupan terutama bahaya AIDS berdasarkan tingkat virulensinya
dan Melakukan kampanye bahaya virus dalam kehidupan terutama bahaya AIDS
berdasarkan tingkat virulensinya kehidupan sehari-hari dengan penuh tanggung jawab,
jujur, disiplin, peduli, santun dan didasari dengan keimanan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa,

1
VIRUS
A. Sejarah Penemuan Virus a Sub Unit Protein

Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian


mengenai penyakit mosaik yang menghambat pertumbuhan RNA
A
tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut
memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang
ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut dapat
b
menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah
disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak
berhasil menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer
menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri
yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan
mikroskop. Gambar
Virus TMV yang ditemukan oleh
Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan Wendell M. Stanley.
bahwa getah daun tembakau yang sudah disaring dengan (a) Struktur virus TMV yang
tersusun atas RNA dan subunit
penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit mosaik. protein. (b) Hasil pembesaran
virus TMV menggunakan
Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa mikroskop elektro
bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil Sumber : Victor, 2009
sehingga masih dapat melewati saringan, atau bakteri tersebut
mengeluarkan toksin yang dapat menembus saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun
1897 setelah Martinus Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang
sudah disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit tidak
berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman. Patogen mosaik tembakau disimpulkan
sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan contagium vivum fluidum, yaitu sejenis cairan hidup
pembawa penyakit.
Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit
mulut dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun demikian,
mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang sangat kecil.
Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith Stanley dari
Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang kini dikenal
sebagai virus mosaik tembakau.Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan
dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan
H. Ruska.

B. Ciri-ciri virus

2
Virus bukan merupakan tumbuhan, hewan, atau bakteri. Walaupun demikian virus tampak
seperti organismen hidup karena kemampuan berkembangbiaknya yang sangat luar biasa. Namun
virus bukan mahkluk hidup dalam arti yang sesungguhnya. Virus dapat bertahan hidup (tidak aktif).
Berikut adalah ciri-ciri umum virus:
a. Virus berukuran sangat kecil, berkisar 0,05 nm–0,2 nm (1 nm = 1/1000 mm). Oleh karena itu,
virus hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.
b. Tubuh virus terdiri atas selubung dan bahan inti. Bahan inti berupa RNA (Ribonucleic acid)
atau DNA (Deoxiribonucleic acid).
c. Virus tidak mempunyai membran dan organel-organel sel yang penting bagi kehidupan.
d. Virus hanya dapat bereproduksi jika berada dalam sel hidup atau jaringan hidup.
e. Virus dapat dikristalkan layaknya benda mati.Virus tersusun dari asam nukleat, yaitu asam
deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat (RNA) yang dibungkus oleh selubung
protein yang disebut kapsid.
Bentuk virus bermacam-macam, ada yang berbentuk batang, bola atau bulat, berbentuk peluru,
dan beberapa berbentuk huruf T seperti pada virus bakteriofage.

C. Struktur tubuh virus


Ciri virus lainya yang tidak dimiliki oleh sel
makluk hidup adalah tubuh virus hanya tersusun
atas selubung (disebut kapsid) yang tersusun atas
molekul protein, dan bagian isi yang tersusun atas
asam nukleat. Jadi, virus tidak memiliki sitoplasma
seperti pada sel, serta tidak memiliki organel
sehingga tidak melakukan metabolisme. Oleh
karena itu para pakar tidak memungkinkannya
untuk memiliki struktur sebagaimana struktur sel.
Satu unit lengkap virus yang mempu mengifeksi organisme hidup disebut virion.
Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel), Hanya memiliki satu macam asam nukleat
(RNA dan DNA). Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa tubuh virus terdiri atas: kepala, kulit
(selubang atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.

1) Kepala
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid.

2) Kapsid
Kapsid adalah selubang yang berupa protein. Kapsid terdiri atas selubang yang berupa protein.
Kapsid terdiri atas bagian-bagian yang disebut kapsomer. Misalnya, kapsid pada TMV dapat terdiri
atas satu rantai pelipeptida yang tersusun atas 2.100 kapsomer. Kapsid juga terdiri atas protein
monomer protein-protein monomer yang identik, yang masing-masing terdiri dari rantai peptida.
3) Isi tubuh

3
Isi tubuh yang sering disebut virion. Adalah bahan genetik yakni asam nukleat (DNA atau
RNA), contoh adalah sebagai berikut:
a) Virus yang isi tubuhnya RNA dan bentuknya menyerupai kubus antara lain, polyomyelitis,
virus radang mulut dan kuku, dan virus influenza.
b) Virus yang isi tubuhnya RNA, protein, lipida, dan polisakarida, contohnya paramixovirus.
c) Virus yang isi tubuhnya terdiri atas RNA, protein, dan banyak lipida, contohnya virus cacar.
4) Ekor
Ekor virus merupakan alat penancap ketubuh organisme yang diserangnya. Ekor virus terdiri
atas tubus bersumbat yang di lengkapi benang / serabut.

D. Jenis Virus

1. Berdasarkan Tempat Hidupnya


Berdasarkan tempat hidupnya virus dikelompokan menjadi tiga, yakni virus bakteri
(bakteriofage), virus tumbuhan, dan virus hewan.

a. Virus Bakteri (Bakteriofage)


Bakteriofage merupakan virus yang berkembang biak di dalam tubuh bakteri. Ilmuan
pertama yang menemukan virus ini adalah D’Harelle, seorang ilmuan Perancis. Struktur
tubuh virus jenis ini lebih kompleks jika dibandingkan dengan jenis virus lainnya. Tubuhnya
terdiri dari beberapa bagian, yakni ; kelapa yang berbentuk heksagonal, leher, dan ekor.
Pada bagian kepala virus ini terkandung dua pilinan DNA. Bagian leher berfungsi untuk
menghubungkan bagian kepala dan leher. Sedangkan bagian ekor berfinhsi untuk
memasukan DNA virus ke dalam sel inangnya.

b. Virus Tumbuhan
Virus jenis ini merupakan virus yang berkembang biak di dalam sel tumbuhan. Contohnya,
Tobacco Mozaik Virus (TMV) dan Beet Yellow Virus (BYV).

c. Virus Hewan
Virus jenis ini merupakan virus yang berkembang biak di dalam sel hewan. Contohnya, Virus
Poliomylitis, Virus Vaccina, Virus Influenza.

2. Berdasarkan Molekul yang Menyusun Asam Nukleat


Berdasarkan molekul yang menyusun asam nukleatnya, virus dikelompokan menjadi:

a. Virus dengan DNA pita tunggal (DNA ss)


b. Virus dengan DNA pita ganda (DNA ds)
c. Virus dengan RNA pita tunggal (RNA ss)
d. Virus dengan RNA pita ganda (RNA ds)

4
3. Berdasarkan Punya atau Tidaknya Selubung Virus
Berdasarkan punya atau tidaknya selubung virus, virus dibedakan menjadi dua, yaitu virus
yang memiliki selubung dan virus yang tidak memiliki selubung.

a. Virus yang memiliki selubung (Enveloped Virus) Virus yang termasuk kelompok ini
merupakan virus yang memiliki nukleokapsid. Nukleokapsid itu dibungkus oleh
membran yamg disusun oleh dua lipid dan protein, biasanya glikoprotein. Membran ini
befungsi sebagai struktur yang pertama-tama berinteraksi dengan inangnya. Contoh
virus yang termasuk kelompok ini yaitu Hervesvirus, Coronavirus, dan Orthomyxovirus.
b. Virus yang tidak memiliki selubung Virus yang termasuk kelompok ini tidak
mempunyai nukleokapsid, hanya memiliki kapsid (protein) dan asam nukleat (naked
virus). Contoh virus yang termasuk kelompok ini yaitu Retrovirus, Papovavirus, dan
Adenovirus.

REPLIKASI VIRUS
Virus hanya dapat berkembang biak pada sel atau jaringan hidup. Oleh karena itu, virus
menginfeksi sel bakteri, sel hewan atau sel tumbuhan untuk bereproduksi. Cara reproduksi virus
tersebut proliferasi atau replikasi

Pada bakteriofage reproduksinya dibedakan menjadi dua macam, yaitu daur litik dan daur
lisogenik. Pada daur litik virus menghancurkan sel induk setelah melakukan reproduksi, sedangkan
pada daur lisogenik virus tidak menghancurkan sel bakteri

Agar lebih jelas, perhatikan tahap-tahap replikasi virus pada daur litik di bawah ini.

a. Tahap adsorbsi, yaitu virus menempel pada permukaan sel inang. Tempat penempelan virus
terletak pada bagian yang mengandung protein tertentu yang dapat dikenali oleh reseptor
virus.

b. Tahap injeksi, yaitu virus


melakukan penetrasi pada
membran sel dan masuk ke dalam
sitoplasma, atau hanya
memasukkan materi genetik ke
dalam sel inang dengan kapsid
(beserta selubung bila ada) tetap
di

Sumber : Google Image Search

5
c. permukaan sel inang. Pada sel tumbuhan yang mempunyai dinding sel kaku, masuknya
virus ke dalam sel inang dilakukan dengan bantuan serangga ketika memakan bagian
tumbuhan. Virus hewan juga dapat masuk ke sel inang melalui proses fagositosis. Coba
kamu ingat kembali bagaimana proses fagositosis pada sel hewan.

d. Tahap sintesis protein berdasarkan materi genetik dari virus. Setelah masuk di dalam sel
inang, materi genetik virus akan mengendalikan segala proses di dalam sel inang. Di sini
materi genetik yang dibawa virus digunakan untuk memproduksi protein yang diperlukan
oleh virus. Protein yang dihasilkan adalah protein kapsomer dan protein enzim untuk
replikasi materi genetik virus.

e. Tahap berikutnya yaitu replikasi (penggandaan) materi genetik virus. Pada tahap ini
dihasilkan materi genetik baru yang sama persis dengan materi genetik virus yang
menginfeksi. Replikasi dapat berlangsung di dalam sitoplasma maupun di dalam nukleus,
tergantung pada jenis virus yang menginfeksi.

f. Tahap pematangan, yaitu perakitan atau penggabungan materi genetik virus dengan
kapsid. Masing-masing AND hasil replikasi masuk ke dalam kapsid, sehingga terbentuk virus
baru yang telah utuh. Dalam setiap sel inang dapat terbentuk hingga 100 virus baru

g. Tahap terakhir adalah tahap litik, yaitu ketika virus keluar dari sel inang, diikuti dengan
rusaknya sel inang (lisis). Sekarang juga diketahui bahwa beberapa jenis virus yang lain
dapat keluar dari sel melalui membran tanpa mematikan sel yang inangnya. Daur ini akan
berulang, masing-masing virus yang telah meninggalkan sel inang akan mencari sel baru
untuk diinfeksi.

Bagaimana proses replikasi virus pada daur lisogenik?


Contoh virus yang melakukan daur lisogenik adalah
bakteriofag yang disebut virus lambda (􀁏) yang
menginfeksi bakteri Escherichia coli. Daur lisogenik ini
ditemukan oleh ahli
mikrobiologi Perancis Andre Lwoff pada tahun 1950.
Awal proses replikasi virus pada daur lisogenik sama
dengan proses pada daur litik. Setelah tahap injeksi, ADN
virus tidak langsung melakukan sintesis, tetapi ADN virus
berintegrasi/bergabung dengan ADN sel inang dan tahap
ini disebut tahap penggabungan. ADN bakteri yang
berbentuk melingkar (sirkular) mula-mula putus,
kemudian ADN virus menggabungkan diri diantaranya.
Terbentuklah ADN baru yang mengandung ADN bakteri
dan ADN virus. ADN virus ini tidak aktif, sehingga bakteri

6
tetap dapat tumbuh secara normal. Bakteri yang mengandung fage yang tidak aktif ini disebut
profage. Setelah tahap penggabungan diikuti tahap pembelahan. Ketika sel inang membelah diri
maka ADN virus akan diturunkan pada sel anak yang dihasilkan. Dengan demikian terbentuk dua
sel bakteri yang mengandung ADN virus yang identik. Demikian seterusnya, setiap bakteri yang
terinfeksi membelah diri, maka pada setiap sel yang dihasilkan akan mengandung materi genetik
virus. Karena sesuatu hal, misalnya terkena radiasi sinar ultraviolet, profage akan aktif,
memisahkan diri dari ADN bakteri, dan memulai daur litik yaitu menggandakan diri dan membajak
ADN bakteri untuk membangun protein dan melakukan perakitan untuk membentuk virus baru.

PERANAN VIRUS
A. Peran Virus yang Merugikan
1. Virus yang Menyerang Tumbuhan
a. Mosaik, penyakit yang menyebabkan bercak kuning pada daun tumbuhan tembakau,
kacang kedelai, tomat, kentng dan beberapa jenis labu. Penyakit ini disebabkan oleh
Tobacco Mosaic Virus (TMV).
b. Penyakit kuning pada cabai dan tomat yang disebabkan oleh Begomovirus (bean golden
mosaic virus).
c. Daun menggulung, terjadi pada tembakau, kapas dan lobak yang diserang turnip yellow
mosaic virus (TYMV).

2. Virus yang Menyerang Hewan


a. Polyoma, penyebab tumor pada hewan
b. Adenovirus, penyebab tumor pada hewan tertentu.
c. Rhabdovirus, penyebab rabies.
d. Retrovirus, misalnya HIV.
e. Avian Influenza A (H5N1), penyebab penyakit fli burung yang menyerang unggas dan
mamalia.

7
f. Swine influenza /Flu Babi (H1N1) diakibatkan oleh
sejenis virus influenza tipe A dari famili
Orthomyxoviridae. Mekanisme patogenitas pada virus
ini disebabkan oleh kemampuan organisme tersebut
memicu suatu respon hilangnya daya tahan tubuh.
3. Virus yang Menyerang Manusia
a. Virus Influenza
Penyakit ini disebabkan oleh virus golongan
orthomyyxovirus yang berbentuk bola. Asam nukleatnya
terdiri dari 8 bagian RNA yang berbeda di dalam kapsid.
Kapsid terdiri dari membran protein dan molekul
glikoprotein. Virus ini ditularkan lewat udara dan masuk ke
tubuh manusia melalui alat pernapasan. Gejala influenza
adalah demam, sakit kepala, pegal linu otot, sakit
tenggorokkan, hidung bersin dan kehilangan nafsu makan.
Virus flu burung tergolong virus influenza.

b. Flu Burung/ H5N1


Sifat virus ini adalah dapat bertahan hidup di air hingga
4 hari pada suhu 220C dan lebih dari 30 hari pada suhu 0 oC serta
dapat bertahan lebih lama dalam tubuh atau tinja unggas,
tetapi mati pada pemanasan 600C selam 30 menit. Gejala yang
dialami oleh manusia yang terinfeksi virus ini adalah demam,
sakit tenggorokkan dan nyeri otot.

c. Campak Virus Influenza


Penyakit ini disebabkan oleh paramyxovirus. Campak
biasanya menyerang anak-anak. Gejala campak adalah
demam tinggi, mengigau, batuk, mata pedih jika terkena cahaya dan rasa ngilu di seluruh tubuh.
Pada fase inkubasi awal, virus berkembang biak di saluran pernapasan atas yang menyebabkan
gejala batuk kering dan radang tenggorokkan. Di akhir fase inkubasi, virus menuju darah dan
beredar ke seluruh bagian tubuh, terutama kulit, sehingga terlihat bercak-bercak merah di kulit.
Infeksi virus campak sering diikuti infeksi sekunder oleh bakteri penyebab pneumonia dan infeksi
telinga.

d. AIDS
AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) adalah penurunan sistem kekebalan tubuh yang
disebabkan oleh HIV (human immunodeficiency virus). HIV merupakan golongan retrovirus yang
memiliki 2 molekul RNA. Virus masuk ke dalam darah, menyerang sel-sel darah putih T4, yaitu sel
darah putih yang berperan menjaga sistem kekebalan tubuh. Sel darah putih tersebut mampu
memproduksi antibodi, yaitu senyawa kimia yang dapat menawarkan racun penyakit yang masuk

8
ke dalam tubuh. Jika tubuh terinfeksi HIV, sel T4 akan hancur sehingga tubuh tidak mampu lagi
melawan bibit penyakit

Tahukah Kamu
Flu Burung

disebabkan oleh virus yang


biasanya menjangkiti unggas dan
mamalia. Virus flu burung pertama
dideteksi di Hongkong tahun 1997.
Setelah mereda, virus kembali
merebak di akhir tahun 2003 dan
mematikan ratusan ribu ekor avam
diberbagai negara, termasuk
Indonesia. Dari berbagai strain
virus flu burung, hanya ada satu
strainSumber
yang: Google
dapat Image Search
menginfeksi
e. manusia,
Ebola yaitu H5N1. Penularan
dari unggas ke manusia terjadi jika
Virusmenghirup
manusia ini merusak jaringan
udara yangdan sel tubuh yang dapat menyebabkan kematian dalam jangka
waktu kurang
tercemar darifludua
virus minggu.
burung atau Ebola ditularkan melalui kontak lansung dengan cairan tubuh
kontak langsung dengan unggas penderita ebola misalnya, darah, feses, urin, ludah dan
yang terinfeksi flu burung. keringat.

f. Rabies
Virus rabies adalah virus yang menyebabkan
penyakit rabies, yang ditularkan kepada manusia melalui
gigitan hewan yang terinfeksi. Gejala rabies pada manusia
adalah sakit kepala, gugup, demam, lesu dan lumpuh

B. Peranan Virus yang Menguntungkan


1. Membuat Anti-Toksin
Melihat kasus lisogenik ini, para pakar berpikir,
bagaimana kalau sebelumnya di dalam DNA virus
digabungkan DNA (gen) lain yang menguntungkan,
sehingga sifat menguntungkan ini dimiliki oleh bakteri
yang diinfeksi. Sebagai contoh, ke dalam DNA virus
disambungkan DNA (gen) manusia yang mengontrol
sintesis antitoksin (pelawan racun). Selanjutnya, gen
tadi disambungkan ke sel bakteri oleh virus lisogenik.
Nah. Sel bakteri kini memuat gen manusia, yakni gen
penghasil antitoksin. Dengan kata lain bateri yang

9
semula tidak dapat menghasilkan antitoksin manusia, sekarang mampu memproduksi
antitoksin manusia.
Apabila bakteri terus-menerus membelah diri, berarti setiap sel bakteri baru yang
dihasilkan akan mengandung DNA manusia dan mampu memproduksi antitoksin. Antitoksin
yang diproduksi dapat dipisahkan dan digunakan untuk melawan penyakit pada manusia.
Bakteri yang demikian diusahakan agar DNA virus yang tergabung itu tidak "kumat" lagi, agar
DNA virus tidak "pergi" dari dalam sel bakteri. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa virus
dapat "dititipi" gen manusia atau gen organisme lain untuk dimasukkan ke dalam sel bakteri
sehingga sel bakteri tersebut membawa sifat gen yang dititipkan tersebut.
2. Melemahkan Bakteri
Contoh lain tentang virus yang menguntungkan adalah virus yang menyerang bakteri patogen.
jika DNA virus lisogenik masuk ke dalam DNA bakteri patogen, maka bakteri tersebut menjadi
tidak berbahaya. Misalnya bakteri penyebab penyakit difteri dan bakteri penyebab demam
scarlet yang berbahaya akan berubah sifat menjadi tidak berbahaya jika di dalam DNA-nya
tersambung oleh profag.

3. Pembuatan Vaksin
Vaksin adalah patogen yang telah dilemahkan sehingga jika menyerang manusia, tidak
berbahaya lagi. Karena diberi vaksin, tubuh manusia akan memproduksi antibodi. Kelak jika
patogen yang sesungguhnya menyerang, tubuh telah kebal karena berhasil memproduksi
antibodi bagi patogen tersebut.

RANGKUMAN

1. Virus bukan merupakan tumbuhan, hewan, atau bakteri. Walaupun demikian virus tampak
seperti organismen hidup karena kemampuan berkembangbiaknya yang sangat luar biasa.
Namun virus bukan mahkluk hidup dalam arti yang sesungguhnya
2. Virus berukuran sangat kecil, berkisar 0,05 nm–0,2 nm (1 nm = 1/1000 mm). Oleh karena itu,
virus hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Tubuh virus terdiri atas
selubung dan bahan inti. Bahan inti berupa RNA (Ribonucleic acid) atau DNA (Deoxiribonucleic
acid). Virus tidak mempunyai membran dan organel-organel sel yang penting bagi kehidupan.
Virus hanya dapat bereproduksi jika berada dalam sel hidup atau jaringan hidup. Virus dapat
dikristalkan layaknya benda mati.Virus tersusun dari asam nukleat, yaitu asam
deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat (RNA) yang dibungkus oleh selubung protein
yang disebut kapsid.
3. Struktur tubuh virus terdiri atas Kapsid, Materi Genetik dan accesoris virus. Kapsid berfungsi
sebagai pelindung materi genetik, materi genetic berfungsi sebagai bahan untuk replikasi dan
metabolism tubuhnya dan accesoris sebagai alat untuk melekat pada inang
4. Virus dibedakan berdasarakan inangnya (Hewan, Tumbuhan dan Bakteri), ada tidaknya
selubung dan tipe materi genetiknya (virus RNA dan virus DNA)

10
5. Virus Bereplikasi dengan cara lisis dan lisogenik, daur lisis adalah replikasi virus dengan cara
mematikan sel inangnya sedangkan daur lisogenik adalah replikasi virus tanpa mematikan
inangnya
6. Virus yang merugikan contohnya adalah virus yang dapat menyebabkan penyakit seperti virus
HIV, Ebola dan Virus HIV/AIDS dan ada juga virus yang menguntungkan seperti virus yang
dapat bertindak sebagai Vaksin.

DAFTAR PUSTAKA
Sumber Internet
Google Image Search
http : www.wikipedia.com
http : www.naflun.com
http : www.birds-online.de
http : www.republika.co.id
Sumber Buku
Budiati, herni. 2006. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Gema Ilmu.
Ferdinan, victor dan Moekti Ariebowo. 2009. Praktis Belajar Biologi. Jakarta : Pusat Perbukuan.

11

Anda mungkin juga menyukai