Menimbang : a. bahwa klinik dalam memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu, berkualitas dan aman bagi keselamatan pasien memerlukan adanya identifikasi pasien; b. bahwa petugas ruang pelayanan klinis dan penunjang wajib mengidentifikasi pasien mulai ruang pendaftaran sampai dengan ruang farmasi untuk keselamatan pasien klinik ; c. bahwa berdasakan pertimbangan huruf a dan b, maka perlu menetapkan keputusan penanggungjawab klinik tentang identifikasi pasien.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014
tentang Praktik Kedokteran 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan; 5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien; 6. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia Nomor 26/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik. MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN PENANGGUNGJAWAB KLINIK KRIAN MEDIKA
TENTANG IDENTIFIKASI PASIEN
Kesatu : Identifikasi pasien di Klinik dilaksanakan dengan dua cara untuk
mengidentifikasi seorang pasien sebagai berikut: 1. 1. Nama pasien, dengan dua nama pasien. 2. 2. Nomor identifikasi menggunakan nomor rekam medis. 3. 3. Tanggal lahir. 4. 4. Gelang (identitas pasien) Warna Gelang. 5. Kedua : Gelang identitas pasien dalam dictum ke satu diatur dengan dengan warna Gelang sebagai berikut: 1. Gelang warna merah muda untuk pasien dengan jenis kelamin perempuan. 2. Gelang biru untuk pasien dengan jenis kelamin laki-laki. 3. Gelang merah untuk pasien dengan alergi obat. 4. Gelang kuning untuk pasien dengan risiko jatuh, dan 5. Gelang ungu untuk pasien yang menolak tindakan resusitasi (Do Not Rescucitation).
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.