Menimbang : a. bahwa dalam rangka memenuhi kebutuhan data dan informasi bagi petugas
kesehatan, pengelola sarana, pasien dan pihak terkait diluar organisasi
mengenai penyakit, maka dipandang perlu untuk menyelenggarakan
pelayanan rekam medis sesuai ketentuan perundang undangan yang
berlaku;
b. bahwa penyelenggaraan rekam medis di klinik Himmah Husada Karya
Utama harus mempertimbangkan kerahasiaan data pasien;
c. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut, perlu ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Klinik Himmah Husada Karya Utama;
MEMUTUSKAN
Kedua : Direktur Klinik Himmah Husada Karya Utama dapat menetapkan keputusan
bila diperlukan dengan mempertimbangkan kemampuan dan kondisi Klinik
Himmah Husada Karya Utama serta kepatutan yang berlaku.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan akan
dilakukan koreksi apabila ternyata di kemudian hari terdapat perubahan atau
kekeliruan.
Ditetapkan di : Rangkasbitung
LELA NURLELA
lampiran : KEPUTUSAN DIREKTUR KLINIK HIMMAH HUSADA
KARYA UTAMA
Nomor : 21/SK-DIR/HHKU/II/2023
Tentang : PELAYANAN REKAM MEDIS DI KLINIK HIMMAH
HUSADA KARYA UTAMA
Metode identifikasi adalah cara melakukan identifikasi pasien dan identifikasi berkas
/dokumen rekam medis.
1. Identifikasi Pasien.
a. Nomor rekam medis, setiap pasien hanya mendapatkan satu nomor rekam medis
dan digunakan untuk semua kunjungan di Puskesmas Selo.
b. Nama pasien ditulis lengkap dan jelas sesuai kartu identitas pasien.
c. Tempat dan tanggal lahir ditulis dengan metode dd-mm-yy.
d. Umur ditulis dengan angka dan satuan waktu.
e. Jenis kelamin dipilih dengan mencoret yang tidak terpakai atau melingkari
sesuai jenis kelamin pasien.
f. Nama KK ditulis nama Kepala Keluarga sesuai dengan Kartu Keluarga atau
ditulis nama ayah kandung.
g. Pekerjaan ditulis sesuai dengan hasil wawancara dengan pasien.
h. Alamat pasien ditulis dengan lengkap dan benar sesuai dengan kartu identitas
pasien atau domisili pasien.
i. Nomor penjamin diisi dengan nomor kartu jaminan yang dimiliki pasien.
a. Sistem Penamaan.
b. Sistem Penomoran.
c. Sistem Distribusi.
d. Sistem Analisa dan Assembling.
e. Sistem Pengkodean
f. Sistem Penjajaran.
g. Sistem Penyimpanan
1. Sistem Penamaan
Sistem penamaan menggunakan nama pasien itu sendiri, bukan nama suami atau
nama kepala keluarga.
2. Sistem Penomoran
Sistem Penomoran menggunakan sistem penomoran unit (Unit Numbering
System).
3. Sistem Distribusi
Sistem Distribusi dilakukan oleh petugas rekam medis diantarkan ke unit
pelayanan masing-masing dengan cepat, tepat dan efisien.
4. Sistem Analisa dan Asembling
Analisa :
Analisa kelengkapan rekam medis dilakukan setelah berkas rekam medis kembali
ke Unit Rekam Medis. Apabila tidak lengkap,rekam medis dikembalikan kepada
pemeriksa dan dilengkapi 1 x 24 jam setelah pasien diperiksa.
a. dentitas (nama dan nomor rekam medis) pada setiap lembar rekam medis.
b. Autentikasi (tanda tangan dan nama terang pemeriksa) pada setiap tempat
yang ditentukan.
c. Pengisian laporan yang penting( keluhan utama, diagnosis pasien dan terapi).
d. Pendokumentasian yang baik.
Asembling :
Asembling dilakukan setelah rekam medis kembali ke Unit Rekam Medis dengan
urutan:
Sistem Pengkodean sesuai dengan ICD-10 dan ICPC -2 dilakukan oleh dokter,
dokter gigi dan petugas pemeriksa.
6. Sistem Penjajaran
7. Sistem Penyimpanan
Keperawatan Bidan
Perawatan
Farmasi Apoteker
Laboratorium ATLM