Anda di halaman 1dari 8

Nama : Putri Dani Noviana

NIM : 22010321140034

TUGAS KFD

1. Macam – macam bentuk kristal


a. Kristal ionik
Kristal ionik terbentuk karena adanya ikatan ionik antara kation dengan anion.
Kristal ionik biasanya terjadi ketika perbedaan elektronegativitas antara dua atom
dalam molekul diatomik lebih besar dari sekitar 2,0 sehingga satu atom memperoleh
elektron (menjadi anion/ion negatif). Sementara itu, atom lain dalam molekul
diatomik akan kehilangan elektron (menghasilkan kation/ion positif).
Sifat – sifat senyawa ionik
1. Daya hantar listrik
Padatan senyawa ion tidak dapat menghantarkan listrik karena partikel-
partikel penyusunnya yang bermuatan (ion) tidak dapat bergerak. Dalam
keadaan leburan, ion-ion dapat bergerak bebas sehingga dapat
menghantarkan arus listrik.
2. Titik leleh dan titik didih
Diperlukan energi termal yang besar untuk memisahkan ion-ion yang terikat
erat dalam kisi mengakibatkan titik leleh dan titik didih senyawa ion
menjadi tinggi.
3. Kekerasan
Pada umumnya senyawa ion bersifat keras. Permukaan kristalnya tidak
mudah digores karena ion-ion terikat erat dalam kisi sehingga sukar
bergerak dari kedudukannya.
4. Kegetasan
Kebanyakan senyaa ion bersifat getas (brittle). Adanya distori
mengakibatkan terjadi tolak-menolak antar ion-ion yang bermuatan sama.
5. Kelarutan
Pada umumnya, senyawa ion mudah melarut dalam pelarut polar tetapi tidak
melarut dalam pelarut nonpolar.
Bentuk Kristal ionik

Gambar (a) CsCl, gambar (b) ZnS, dan gambar (c) CaF2
• CaCl memiliki sisi kubus sederhana.
• ZnS memiliki struktur campuran seng yang didasarkan pada kisi kubus berpusat muka.
Jika ion S2- menempati titik kisi, ion Zn2+ terletak seperempat dari jarak diagonal
setiap badan. Senyawa ionik lainnya yang memiliki struktur campuran seng adalah
CuCl, BeS, CdS, dan HgS.
• CaF2 memiliki struktur fluorit. Ion Ca2+ menempati titik kisi dan setiap ion F-
dikelilingi secara tetrahedral oleh empat ion Ca2+. Senywa lainnya yang berstruktur
fluorit adalah SrF2, BaF2, BaCl2, dan PbF2.

b. Kristal molekuler
Apabila atom atau molekul kisi kristal disatukan oleh gaya antarmolekul yang
relatif lemah seperti gaya van der waals, gaya dipol-dipol atau ikatan hidrogen maka
akan menghasilkan kristal atomik (apabila penyusunnya atom) dan kristal
molekular (apabila penyusunnya molekul).

Dalam kristal molekul, titik kisi ditempati oleh molekul, dan gaya tarik di antara
keduanya adalah gaya van der Waals dan/atau ikatan hidrogen. Contoh kristal
molekul adalah sulfur dioksida padat (SO₂), di mana gaya tarik yang dominan
adalah interaksi dipol-dipol. Ikatan hidrogen antarmolekul terutama bertanggung
jawab untuk menjaga kisi es tiga dimensi. Contoh lain dari kristal molekul adalah
I₂, P₄, dan S₈.
Kristal molekular ini mengandung molekul yang dapat dikenali di dalam
strukturnya. Kristal molekuler diikat oleh interaksi non-kovalen, seperti gaya van
der Waals atau ikatan hidrogen. Kristal molekuler cenderung lunak dengan titik
leleh yang relatif rendah. Permen batu, bentuk kristal gula meja atau sukrosa, adalah
contoh kristal molekuler.

c. Kristal kovalen
Contoh senywa yang mempunyai struktur kristal kovalen yaitu SiO2 (Kwarsa)
dan SiC (karborundum), dan intan. Pada bahan-bahan tersebut, atom satu dengan
atom tetangganya saling berikatan kovalen sehingga membentuk suatu struktur
jaringan ikat kovalen yang dianggap sebagai molekul tunggal raksasa. Ikatan
kovalen terjadi karena adanya pemakaian bersama elektron dari atom atom yang
membentuk ikatan. Elektron dibagi bersama antara dua atom menghasilkan
kerapaan elektron walaupun di dalam molekul CH4, molekul diatomik, H2, HF,
atau HCl terdapat ikatan kovalen atau kovalen polar, tetapi padatan molekul
molekul tersebut termasuk kristal molekular yang akan dibahas pada bagian
selanjutnya.
Karakteristik Kristal kovalen :
• Kristal dengan ikatan kovalen yang kuat dan terarah memiliki sifat sangat
keras dan titik lelehnya yang sangat tinggi seperti berlian/intan.
Struktur Intan :
d. Kristal logam
Pada kristal logam, ion logam positik terletak pada titik-titik kisi kristal yang
diselimuti oleh elektron valesni dari semua atom logam dalam kisi itu. Elektron
valesni ini tidak terikat pada atom tertentu dalam padatan dan bebas melayang ke
seluruh logam membentuk “lautan elektron” atau awan elektron.
Karakteristik kristal logam
• Logam berwujud padat pada temperatur dan tekanan standar, dengan
pengecualian pada merkuri yaitu berupa cairan.
• Sifat kristal logam adalah sebagai berikut :
a. mempunyai konduktivitas panas dan listrik yang tinggi
b. berkilau dan memantulkan cahaya
c. dapat ditempa
d. mempunyai variasi kekuatan mekanik
Tipe struktu kristal logam :
Tabel Jenis Kristal Secara Umum
Jenis Gaya yang menyatukan Sifat Umum Contoh
Kristal
Ionik Tarik menarik elektrostatis Keras, rapuh, titik leleh tinggi, NaCl, LiF, MgO, CaCO₃
konduktor panas dan listrik
yang buruk
Kovalen Ikatan kovalen Keras, titik leleh tinggi, C (berlian), SiO₂ (kuarsa)
konduktor panas dan listrik
yang buruk
Molekul Gaya disperse, gaya dipol- Lunak, titik leleh rendah, Ar, CO₂, I₂, H₂O,
dipol, ikatan hidrogen konduktor panas dan listrik C₁₂H₂₂O₁₁ (sukrosa)
yang buruk
Logam Ikatan logam Lembut hingga keras, titik Semua unsur logam;
leleh rendah hingga tinggi, misalnya, Na, Mg, Fe, Cu
konduktor panas dan listrik
yang baik

2. Hukum gas ideal dan contohnya


a. Hukum Boyle
Hukum Boyle merupakan hukum yang dikemukakan oleh seorang ilmuwan
berkebangsaan ingris yang bernama Robert Boyle. Percobaannya tentang udara
dalam ruang tertutup yang menuntunya menemukan Hukum Boyle. Hukum Boyle
menyatakan bahwa jika suhu gas yang berada dalam bejana tertutup (tidak bocor)
dijaga tetap, maka tekanan gas berbanding terbalik dengan volume gas.
Pernyatan secara matematis :
𝟏
P ≈ 𝒗.................................(1)

pV = tetap ........................(2)
sehingga untuk gas pada keadaan seimbang pada suhu tetap persamaannya
menjadi :
p1V1 = p2V2....................(3)

Grafik hubungan P dan V pada suhu konstan (isothermal)


Kita mungkin sudah terbiasa dengan hukum Boyle hampir sepanjang hidup
tanpa kita menyadarinya. Sebagai contoh ketika kita mengisi ban dengan udara
terkompresi antara 30 hingga 35 PSI (pon per inci persegi). Ini adalah pengukuran
tekanan. Saat kita memasukkan lebih banyak udara ke dalam ban, kita memaksa
semua molekul gas untuk dikemas bersama, mengurangi volumenya dan
meningkatkan tekanan yang mendorong dinding ban. Selama suhu udara tetap
sama, kita mengalami contoh nyata dari hukum ini.

b. Hukum Gay Lussac


Hukum Gay Lussac dikemukaan oleh seorang ilmuan kimia prancis yanng bernama
Joseph Gay Lussac. Joseph menyelidiki hubungan antara tekanan (p) dan suhu (T)
ketika gas berada dalam volume (V) tetap. Jika volume gas pada ruang tertutup
dijaga tetap, maka tekanan gas tersebut sebanding dengan suhunya. Hal inilah yang
dikenal sebagai hukum Gay Lussac.
Pernyataan secara sistematis sebagai berikut :
P ≈ T.................................(4)
𝒑
= Tetap............................(5)
𝑻

Sehingga untuk gas pada keadaan setimbang pada volume tetap, persamaannya
menjadi :
𝒑𝟏 𝒑𝟐
= 𝑻𝟐...............................(6)
𝑻𝟏

(Isohorik)

Penerapan Hukum Gay Lussac dalam kehidupan sehari – hari diantaranya adalah :
1. Kaleng soda, Jumlah gas yang larut dalam cairan minuman soda tersebut akan
berbanding lurus dengan tekanan gas terhadap cairan minuman soda.
2. Botol atau kaleng aerosol. Ketika lo melempar salah satu atau kedua benda
tersebut ke dalam api, akan menyebabkan tekanan gas di dalamnya mengalami
peningkatan, sehingga terjadi ledakan.
3. Rice-cooker. Saat lo nyalain rice-cooker, maka suhunya akan mengalami
peningkatan, yang akan berbanding lurus dengan tekanan gas di dalamnya.

c. Hukum Charles
Hukum Charles Gay-Lussac merupakan hukum yang dikemukakan oleh Jacques
Charles dan Gay Lussac. Hukum Charles-Gay lussac menyatakan bahwa jika
tekanan gas yang berada dalam bejana tertutup (tidak bocor) dijaga tetap, maka
volume gas sebanding dengan suhu mutlaknya.
Pernyataan secara sistematis sebagai berikut:
V ≈ T.................................(7)
𝑽
= Tetap............................(8)
𝑻

Persamaan untuk gas pada keadaan seimbang pada tekanan tetap, persamaannya
menjadi :
𝑽𝟏 𝑽𝟐
= 𝑻𝟐...............................(9)
𝑻𝟏

Penerapan Hukum Charles dalam kehidupan sehari – hari diantaranya :


1. Balon Udara. Seperti yang udah sempet gue singgung sebelumnya di awal nih.
2. Ban. Saat lo baru aja nyalain mesin mobil dan mengemudikan mobil tersebut, volume
ban akan mengalami peningkatan. Begitu juga dengan suhu di dalam ban.
3. Pelampung. Ketika lo mendorong pelampung ke dalam kolam renang, volume udara di
dalam pelampung tersebut akan berkurang akibat suhu di dalam kolam renang yang
lebih rendah daripada suhu di luar air.
Daftar Pustaka

Chang. Raymond. 2003. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti. Edisi Ketiga Jilid 1.Jakarta
: Erlangga.
Brigita.,P. 2017. Pengembangan Pemahaman Siswa Pada mteri Hukum-Hukum Gas
Ideal Dengan Menggunakan Simulasi Phet. Universitas Snata Dharma:
Yogyakarta.
Sains Kimia. 2021. Hukum Boyle dalam Kehidupan Sehari - hari.
https://sainskimia.com/hukum-boyle-dalam-kehidupan-sehari-hari/ Diakses
pada 10 Novemberi 2021.
Zenius. 2021. Hukum Charles: Bunyi, Rumus, Penerapan dan Contoh
Soal. https://www.zenius.net/blog/rumus-hukum-charles-dan-contoh-soal.
Diakses pada 10 November 2021
Zenius 2021. Hukum Gay Lussac: Bunyi, Rumus, Penerapan dan Contoh
Soal. https://www.zenius.net/blog/rumus-hukum-gay-lussac-dan-contoh soal.
Diakses pada 10 November 2021 pada pukul 11.26.

Anda mungkin juga menyukai