Anda di halaman 1dari 3

Tugas Review Film Mata Kuliah Kewarganegaraan

NAMA : Nurul Aulia Syawalida

NIM : 215110601111018

KELAS : Kewarganegaraan L6G

Tanda Tanya Oleh Hanung Bramantyo

Film Tanda Tanya karya sutradara Hanung Bramantyo ini menceritakan tentang kehidupan
pluralisme antar masyarakat. Terutama yang menjadi sorotan adalah dari masyakat Jawa
beragama Islam dan masyarakat Tionghoa beragama Konghucu dan Kristen yang memiliki
konflik dan bersinggungan dengan kehidupan sehari-hari mereka sebagai masyarakat yang
hidup di lingkungan yang sama. Gambaran kehidupan antar umat beragama diperkuat
dengan ditonjolkannya perayaan hari-hari besar kedua agama serta dikaitkan dengan
kejadian terorisme dan radikalisme. Kehidupan antar umat beragama juga dikemas dengan
apik melalui latar belakang yang diambil di pemukiman warga Pecinan berbaur dengan
warga muslim yang ada di lingkungan sekitarnya. Film dengan genre drama ini berlatar
belakang di kota Semarang, Jawa Tengah, yaitu salah satu kota di Indonesia yang terkenal
dengan masyarakat keturunan Tionghoa yang tinggal di suatu perkampungan keturunan
Tionghoa atau yang biasa disebut Pecinan.

Film ini menggambarkan mengenai seorang muslimah taat bernama Menuk yang bekerja di
restauran masakan oriental milik Tan Kat Sun, laki-laki tua pemeluk Konghucu yang rajin.
Menuk bekerja di restoran ini sebagai pelayan. Sedangkan suaminya Menuk, Soleh, tidak
menyukai pekerjaan istrinya karena tempat kerjanya yang dimiliki oleh non-muslim dan
restoran itu menyediakan masakan olahan daging babi yang dianggap haram bagi umat
muslim. Selain itu, Hendra yaitu anak laki-laki Tan Kat Sun merupakan mantan kekasih
Menuk yang menambah kebencian Soleh kepada keluarga pengelola restoran masakan
oriental itu. Disisi lain, Soleh enggan dan tidak mampu melarang Menuk untuk bekerja
karena Soleh seorang pengangguran, serta Menuk masih harus menafkahi adik perempuan
dan juga anaknya.

Kehidupan tokoh Hendra yang seorang pengangguran digambarkan membuat kedua orang
tuanya khawatir. Kedua orang tua Hendra berkeinginan agar Hendra meneruskan usaha
keluarga berupa restoran, namun Hendra enggan meneruskan. Hendra memiliki watak yang
pendiam dan acuh terhadap orang lain tetapi masih menyimpan rasa sakit hati sejak Menuk
lebih memilih untuk menikahi Soleh.
Dalam film ini juga dikisahkan seputar tokoh Rika yang merupakan seorang janda muslim
yang berusaha pindah agama dan menjadi seorang pemeluk Katolik. Keputusan Rika untuk
berpindah agama ini ditentang oleh banyak pihak di kehidupannya, yaitu orang tua dan
anaknya yang masih kecil, Abi. Orang-orang di sekitarnya yang menganggap dia murtad
dari agama Islam membuatnya cukup gusar. Keputusan Rika untuk berpindah agama ke
Katolik dilakukan setelah dia bercerai dari suaminya yang ingin berpoligami.

Tokoh terakhir yang menjadi pusat film ini adalah Surya, seorang muslim yang cukup taat
dalam beragama dan surya memiliki profesi sebagai pemain figuran film dan sinetron.
Kehidupannya sebagai seorang figuran membuatnya cukup gundah karena ia hanyalah
seorang pemuda tidak berpenghasilan. Tokoh Surya diceritakan diminta untuk berperan
menjadi tokoh Yesus dalam drama penyaliban di gereja dalam rangka Hari Raya umat
Kristen. Hal ini menyebabkan Tokoh Surya mengalami konflik batin dalam dirinya karena dia
harus meneguhkan hatinya antara mengambil peran penting tersebut dan mempertahankan
kesungguhan hatinya mengenai agama yang dianutnnya.

Adegan dalam film ini mengenai konflik beragama sudah disajikan di awal film mengenai
tindakan rasisme berupa lain yang sangat mengolok antar warga yang hendak ke masjid
dengan seorang warga etnis tionghoa. Selain itu adegan lain berupa konflik umat beragama
adalah ketika Soleh bersama serombongan warga muslim datang untuk menghancurkan
restauran milik Tan Kat Sun yang sedang dikelola oleh Hendra saat itu ia tidak memberikan
libur lebaran bagi karyawannya, termasuk Menuk. Dalam mengelola restoran kinerja Hendra
sangat berbeda dengan ayahnya yang terkenal toleran dengan karyawannya. Karyawan
muslim tidak diberikan jeda waktu istirahat untuk sholat, pada waktu bulan puasa tirai-tirai
penutup dicopot karena dianggap membuat pelanggan enggan masuk dan makan di
restoran, dan yang paling kontroversial cuti libur lebaran yang biasanya diberikan oleh
ayahnya sebanyak lima hari dipotong menjadi satu hari. Tentu saja Soleh keberatan dan
marah besar, sehingga ia mengajak teman-temannya dan warga lain melakukan protes
pada Hendra dan keluarganya.

Tan Kat Sun yang sudah sakit parah akhirnya meninggal dunia dan meninggalkan wasiat
kepada Hendra bahwa anaknya harus berubah dan memilih jalannya sendiri, yaitu memilih
agama. Di sisi lain, saat ada perayaan Natal di gereja, Soleh yang saat itu telah bekerja
sebagai Banser dan bertugas mengamankan perayaan Natal di gereja karena marak terjadi
tindakan pengeboman oleh organisasi radikal, menemukan bahwa gereja tersebut juga
menjadi sasaran dalam pengeboman dan berusaha mengamankan bom yang ditemukannya
di bawah bangku jemaat yang sedang berdoa. Namun malang nasib Soleh yang harus
menjadi korban atas tindakan heroiknya itu.
Pada bagian akhir film digambarkan Menuk dan Hendra berjalan berdampingan, setelah
Hendra mengambil keputusan atas dasar wasiat dari mendiang ayahnya. Ia memutuskan
untuk menjadi pemeluk agama Islam. Kemudian Hendra kembali membuka Restoran
masakan oriental warisan ayahnya, namun kali ini tanpa menggunakan hidangan dari
daging babi. Film ditutup dengan perayaan hari raya Idul Fitri setahun setelah kejadian
pengeboman di gereja.

Adegan saat Hendra memeluk agama Islam bisa memiliki makna dan pendapat yang dapat
mengundang opini yang berlawanan. Pendapat kontradiktif dapat mengatakan Hendra
berpindah Islam hanya agar dapat menikah dengan Menuk yang sudah menjadi janda
karena ditinggal oleh mendiang suaminya, namun pendapat lain yang berpandangan positif
akan beranggapan bahwa keputusan Hendra menjadi Muslim karena karakter Hendra telah
tersadar dan mengalami perkembangan karakter dari yang semula berpikiran sempit dan
rasis menjadi jauh lebih terbuka, bertoleransi, serta lebih lapang dalam menerima segala
perbedaan.

Anda mungkin juga menyukai