Anda di halaman 1dari 26

PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN

TANAMAN CABAI (STUDI EKSPERIMEN SISWA 12 IPA 3 SMA CITRA


NUSA)

Disusun oleh:

Nama: Azizah Wijayani NIS: 202100025

YAYASAN SURYA PURNAMA JAYA

SMA CITRA NUSA

Jl. KSR Dadi Kusmayadi No.17 Cibinong Kabupaten Bogor

Telp. 021 – 87916911


HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING

Karya tulis ilmiah ini diajukan untuk memenuhi tugas akhir semester Genap
Judul Karya Tulis : Pengaruh Pemberian Ampas Teh Terhadap
Pertumbuhan Cabai (Studi Eksperimen Siswa 12 IPA 3
SMA Citra Nusa 2023)
Nama Lengkap : Azizah Wijayani NIS : 202100025

Kelas : XII IPA 3

Guru Pembimbing

1. Nama Lengkap : Nendi Suherman S.Pd

2. Guru Mapel : Agama Islam

SMA Citra Nusa

Cibinong, Maret 2023

Menyetujui,

Wakabid Akademik, Guru Pembimbing,

Rina Hastuti, S.Si Nendi Suherman S.Pd


NIK: 2910.88 NIK: -

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Indra Ariefandi, S.E


NIK: 2910.59
HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI

KARYA ILMIAH

Judul Karya Tulis : Pengaruh Pemberian Ampas Teh Terhadap


Pertumbuhan Cabai (Studi Eksperimen Siswa 12 IPA 3
SMA Citra Nusa 2023)
Nama Lengkap : Azizah Wijayani NIS : 202100025

Kelas : XII IPA 3

Guru Pembimbing

1. Nama Lengkap : Nendi Suherman S.Pd

2. Guru Mapel : Agama Islam

Tanggal Presentasi :

Tim Penguji : Tanda tangan

1. .....................................

2. .....................................

3. .....................................

4. .....................................
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Pengaruh
Pemberian Ampas Teh Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai (Studi
Eksperimen Siswa 12 IPA 3 SMA Citra Nusa)” dapat selesai dengan ancar dan
tepat pada waktunya. Karya Tulis Ilmiah ini diselesaikan dalam rangka memenuhi
tugas sebagaimana dipakai sebagai salah satu syarat pada kenaikan kelas di SMA
Citra Nusa.

Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan, dan masukan
dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapkan banyak terima kasih atas segala
partisipasinya dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Baik untuk orang tua,
guru, dan juga teman-teman yang sudah membantu mempermudah proses
pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa di dalam pelaksanaan maupun penyusunan Karya


Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kata kesempurnaan dan terdapat banyak
kekurangan serta kesalahan karena keterbatasan kami sebagai manusia yang masih
dalam tahap belajar. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi perbaikan dalam pengerjaan tugas yang akan datang.
Akhir kata, penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang terkait. Amin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

DAFTAR TABEL...............................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR............................................................................................v

BAB I. PENDAHULUAN....................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2

1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................2

1.4 Manfaat Penelitian...........................................................................................2

BAB II. KAJIAN TEORI....................................................................................3

2.1 Pertumbuhan....................................................................................................3

2.2 Tanaman Cabai................................................................................................3

2.3 Manfaat Ampas Teh.........................................................................................4

BAB III. METODE PENELITIAN....................................................................7

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian..........................................................................7

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian.......................................................................7

3.3 Jenis Penelitian ...............................................................................................7

3.4 Teknik Pengumpulan Data...............................................................................7

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................8

4.1 Hasil Penelitian................................................................................................8

4.2 Pembahasan.....................................................................................................9
4.2.1 Pengaruh pemberian ampas teh terhadap pertumbuhan tanaman
cabai...............................................................................................9

4.2.2 Perbedaan pertumbuhan tanaman cabai yang menggunakan


ampas teh dengan yang tidak menggunakan ampas teh................10

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................12

5.1 Kesimpulan....................................................................................................12

5.2 Saran..............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................13

LAMPIRAN.......................................................................................................15
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Tanaman Cabai.................................................8


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Minggu ke-1 Menggunakan Teh......................................................15

Gambar 2. Minggu ke-1 Tanpa Teh...................................................................15

Gambar 3. Minggu ke-2 Menggunakan Teh......................................................15

Gambar 4. Minggu ke-2 Tanpa Teh...................................................................15

Gambar 5. Minggu ke-3 Menggunakan Teh......................................................16

Gambar 6. Minggu ke-3 Tanpa Teh...................................................................16

Gambar 7. Minggu ke-4 Menggunakan Teh......................................................16

Gambar 8. Minggu ke-4 Tanpa Teh...................................................................16

Gambar 9. Minggu ke-5 Menggunakan Teh......................................................17

Gambar 10. Minggu ke-5 Tanpa Teh.................................................................17

Gambar 11. Minggu ke-6 Menggunakan Teh....................................................17

Gambar 12. Minggu ke-6 Tanpa Teh.................................................................17

Gambar 13. Minggu ke-7 Menggunakan Teh....................................................18

Gambar 14. Minggu ke-7 Tanpa Teh.................................................................18


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman cabai (Capsicum Sp.) merupakan salah satu tanaman komoditas


hortikultura yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Bagian dari
tumbuhan cabai yang digunakan biasanya adalah buahnya yang dapat di
golongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung penggunaannya. Di Asia
Tenggara, cabai sangat populer sebagai penguat rasa makanan. Karena memiliki
nilai jual yang tinggi, cabai menjadi salah satu komoditas yang banyak
dibudidayakan.
Di Indonesia juga terkenal banyak kuliner dari makanan hingga minuman
yang paling banyak di minati, salah satunya yang biasa disebut teh. Teh
merupakan minuman yang sudah dikenal luas di Indonesia maupun di dunia. Teh
juga sangat digemari di Indonesia dari masyarakat elite sampai masyarakat biasa
dan juga dari orang tua hingga anak-anak, teh juga menjadi salah satu minuman
favorit yang sering disajikan di rumah-rumah makan di Indonesia.
Karena banyaknya penggunaan teh di Indonesia, yang jadi masalahnya adalah
sisa ampas teh yang telah dipakai dibuang begitu saja, sehingga mengakibatkan
pencemaran lingkungan dan menjadi limbah, limbah tersebut dibiarkan begitu
saja. Maka penulis berinisiatif untuk menggunakan limbah yang tidak terpakai
lagi sebagai bahan percobaan atau media tanam salah satunya yaitu tanaman
cabai.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pemberian Ampas Teh
Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai (Studi Eksperimen Siswa 12 IPA 3 SMA
Citra Nusa 2023).”
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka yang menjadi


permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada pengaruh pemberian ampas teh terhadap pertumbuhan
tanaman cabai?
2. Apakah terdapat perbedaan pertumbuhan tanaman cabai yang
menggunakan ampas teh dengan yang tidak menggunakan ampas teh?

1.3 Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai dari


penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian ampas teh terhadap pertumbuhan


tanaman cabai.
2. Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan tanaman cabai yang
menggunakan ampas teh dengan yang tidak menggunakan ampas teh.

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Untuk memberi informasi kepada masyarakat tentang pengaruh pemberian


ampas teh terhadap pertumbuhan tanaman cabai.
2. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai pertumbuhan tanaman
cabai dengan ampas teh
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Pertumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan salah satu ciri sebagai makhluk
hidup. Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversibel (tidak
dapat balik) karena adanya pembelahan mitosis dan pembesaran sel. Pertumbuhan
dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif. Sedangkan perkembangan adalah
terspesialisasinya sel-sel menuju ke struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan
tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dinyatakan dengan perubahan
bentuk, tingkat kedewasaan dan bersifat kualitatif. Faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan adalah faktor dalam yaitu hereditas dan hormon
sedangkan faktor luar (air, nutrisi, cahaya, kelembaban dan suhu).
Pertumbuhan adalah suatu kenaikan volume yang bersifat irreversibel (tidak
dapat dikembalikan ke bentuk semula). Karena adanya penambahan substansi dan
pertambahan banyak jumlah sel selain laju pertubuhan tanaman dapat diukur
dengan berbagai cara salah satunya adalah pengukuran tinggi tanaman serta
jumlah daun yang biasanya sering dilakukan.
Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi karena pertambahan ukuran yang
disebabkan adanya pertambahan jumlah sel melalui proses pembelahan secara
mitosis pada titik tumbuh dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pembelahan sel
terutama terjadi didaerah jaringan meristem. Saat pertumbuhan, sel-sel tumbuhan
mengalami perkembangan hingga terbentuk organ-organ yang mempunyai
struktur dan fungsi yang berbeda-beda. Pertumbuhan yang akan diamati dalam
penelitian ini adalah tinggi batang serta jumlah helaian daun pada tanaman cabai
setelah diberi ampas teh.

2.2 Tanaman Cabai

Cabai merupakan tumbuhan yang digolongkan ke dalam anggota genus


Capsicum. Bagian dari tanaman cabai yang digunakan biasanya adalah buahnya
yang dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung
penggunaannya. Di Asia Tenggara, cabai sangat populer sebagai penguat rasa
makanan. Karena memiliki nilai jual yang tinggi, cabai menjadi salah satu
komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan. Selain fungsi utamanya sebagai
penguat rasa, cabai juga memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan. Pada buah
cabai terkandung antioksidan yang baik untuk melindungi tubuh dari radikal
bebas. Cabai juga mengandung zat capcaisin yang berfungsi untuk mengendalikan
penyakit kanker. Selain itu, juga terdapat vitamin c yang cukup tinggi pada buah
cabai. Namun, meskipun memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh, tetap harus
memperhatikan banyaknya jumlah cabai yang dikonsumsi supaya tidak
menimbulkan gangguan pada pencernaan atau lambung.

Di Indonesia, ada beberapa jenis cabai paling pedas yang sering digunakan,
yaitu cabai rawit, cabai merah keriting, cabai merah besar, cabai hijau besar, cabai
hijau keriting, cabai gendol, cabai putih dan masih banyak lagi. Cabai rawit
merupakan salah satu jenis-jenis cabai yang paling banyak di temukan di
Indonesia karena memiliki rasa yang paling pedas dibandingkan dengan beberapa
cabai lainnya. Sehingga tanaman cabai rawit ini banyak di budidayakan oleh para
petani. Sayangnya tanaman cabai sering kali tidak tumbuh dengan cepat. Tanaman
cabai adalah tanaman tropis, sehingga tanpa panas atau sinar matahari, tanaman
akan tumbuh lambat. Suhu pada kisaran 20-an derajat celcius dan paparan sinar
matahari langsung selama setidaknya delapan jam diperlukan agar tanaman cabai
tumbuh dengan baik. Penyiraman yang tidak tepat juga merupakan penyebab
tanaman cabai tumbuh lambat, dan terlalu banyak atau terlalu sedikit air dapat
menghambat pertumbuhannya. Selain itu, tanah yang buruk, penyakit, hama,
pemangkasan yang tidak tepat dan syok setelah transplantasi semuanya dapat
menyebabkan perkembangan yang terhambat dan pertumbuhan yang lambat.

2.3 Manfaat Ampas Teh


Tanaman teh dapat tumbuh mulai dari pantai sampai pegunungan.
Perkebunan teh umumnya dikembangkan di daerah pegunungan yang beriklim
sejuk, meskipun dapat tumbuh subur di daratan rendah, tanaman teh memberikan
hasil dengan mutu baik. Semakin tinggi daerah penanaman teh semakin tingginya
mutunya. Mutu teh dinilai berdasarkan rasa, aroma dan warna seduhan. Penelitian
mutu ditentukan oleh seorang ahli pencicip berdasarkan analisis organoleptik
yaitu kemampuan mengukur mutu dengan indra penglihatan, penciuman dan rasa.
Parameter lain seperti kadar air dan berat jenis hanya sebagai pendukung. Teh
juga mengandung senyawa-senyawa bermanfaat seperti polifenol, teofilin,
flavonoid, tanin, vitamin C dan vitamin E serta sejumlah mineral Zn, Se, Mo, Ge,
dan Mg. Kandungan teh yang berupa mineral tersebut merupakan unsur-unsur
esensial yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.
Ampas teh merupakan sisa-sisa daun teh yang sudah diminum lalu dibuang
begitu saja karena tidak terpakai lagi, ampas teh adalah limbah rumah tangga yang
bisa ditemukan dengan mudah dimana-mana dengan jumlah yang banyak. Ampas
teh mengandung nitrogen yang mudah diserap tanaman sehingga dapat
menyuburkan tanaman, kandungan nitrogen tersebut pembentukan tanaman atau
pertumbuhan bagian vegetatif seperti batang, daun dan akar. Sisa teh atau ampas
teh ternyata dapat bermanfaat bagi tanaman, yaitu dapat memperbaiki kesuburan
tanah, merangsang pertumbuhan akar, batang, dan daun. Limbah rumah tangga ini
dapat digunakan langsung tanpa harus diolah lagi. Ampas teh ini lebih praktis
dibandingkan penggunaan kompos. Kandungan yang terdapat diampas teh selain
polifenol juga terdapat vitamin B kompleks kira-kira 10 kali lipat sereal dan
sayuran. Ampas teh ini biasanya diberikan pada semua jenis tanaman. Misalnya,
tanaman sayuran, tanaman hias, maupun pada tanaman obat-obatan, hal ini
dikarenakan bahwa ampas teh tersebut mengandung Karbon Organik, Tembaga
(Cu) 20%. Magnesium (Mg) 10% dan Kalsium (Ca) 13%, kandungan tersebut
dapat membatu pertumbuhan tanaman.
Teh yang sudah tidak dapat dipakai untuk minum biasanya akan menjadi basi,
teh basi inilah yang bermanfaat untuk menyuburkan tanaman atau menjadi pupuk
organik alami, dan memastikan ampas teh yang digunakan untuk pupuk tanaman
tidak terkontaminasi dengan gula. Kandungan asam pada ampas akan
menghasilkan pupuk alami yang kaya nutrisi bagi tanaman. Manfaat yang akan
didapat akan mendukung tumbuhnya tanaman menjadi lebih segar.
Selain untuk pupuk tanaman ampas teh memiliki sifat anti inflamasi dan
antibakteri yang dapat menjaga sekaligus meningkatkan kesehatan kulit.
Manfaatnya juga didukung oleh kandungan vitamin C dan E di dalamnya. Salah
satu kegunaannya yakni mencerahkan dan menjaga elastisitas kulit. Vitamin E di
dalam ampas teh mengandung tinggi antioksidan yang dapat meningkatkan
sirkulasi darah dalam tubuh, termasuk wajah.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dimulai dari tanggal 8 Januari 2023 sampai 26 Februari 2023,
penelitian ini dilakukan di Kp. Sawah Poncol Kec. Bojonggede Kab. Bogor di
halaman rumah.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian


Sampel penelitian ini adalah tanaman cabai dan ampas teh.

3.3 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif.

3.4 Teknik Pengumpulan data


Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Berdasarkan hasil pengamatan selama kurang lebih dua bulan (50 hari)
didapatkan perbedaan pada tanaman yang diberi ampas teh dengan tanaman yang
tidak diberi ampas teh, yang ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 4.1
Hasil Pengamatan Tanaman Cabai

Pupuk Ampas Teh Tanpa Pupuk Ampas Teh

Minggu ke-1 setelah tanam Minggu ke-1 setelah tanam

Panjang : 19 cm Panjang : 20 cm

Daun : 8 helai Daun : 5 helai

Keterangan : tidak diberi pupuk Keterangan : -

Minggu ke-2 setelah tanam Minggu ke-2 setelah tanam

Panjang : 20 cm Panjang : 21 cm

Daun : 9 helai Daun : 6 helai

Keterangan : diberi pupuk Keterangan : -

Minggu ke-3 setelah tanam Minggu ke-3 setelah tanam

Panjang : 21 cm Panjang : 22 cm

Daun :10 helai Daun : 6 helai

Keterangan : tidak diberi pupuk Keterangan : -

Minggu ke-4 setelah tanam Minggu ke-4 setelah tanam

Panjang : 22 cm Panjang : 22 cm
Daun : 12 helai Daun : 8 helai

Keterangan : diberi pupuk Keterangan : -

Minggu ke-5 setelah tanam Minggu ke-5 setelah tanam

Panjang : 23 cm Panjang : 22 cm

Daun : 13 helai Daun : 9 helai

Keterangan : tidak diberi pupuk Keterangan : -

Minggu ke-6 setelah tanam Minggu ke-6 setelah tanam

Panjang : 24 cm Panjang : 23 cm

Daun :15 helai Daun : 10 helai

Keterangan : diberi pupuk Keterangan : -

Minggu ke-7 setelah tanam Minggu ke-7 setelah tanam

Panjang : 25 cm Panjang : 24 cm

Daun : 18 helai Daun : 12 helai

Keterangan : tidak diberi pupuk Keterangan : -

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh pemberian ampas teh terhadap pertumbuhan tanaman


cabai

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis ternyata


terdapat pengaruh pemberian pupuk organik dari ampas teh. Penggunaan
pupuk organik dari ampas teh pada tanaman cabai akan memberikan
pengaruh pada pertumbuhan tanaman tersebut, dikarenakan ampas teh
memiliki banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman seperti nitrogen
yang mudah diserap oleh tanaman dan juga karbon organik, tembaga,
magnesium, serta kalsium sehingga dapat menyuburkan tanaman. Ampas
teh juga dapat membantu retensi air dan memaksimalkan penyerapan pada
tanah. Kandungan nitrat yang ada pada ampas teh juga membantu
menyuburkan tanaman dengan bantuan air. Ampas teh juga dapat mencegah
hama dengan menyebarkannya di sekitar tanaman, ampas teh yang
digunakan harus terhindar dari kontaminasi gula atau pun air gula yang
dapat mendatangkan serangga seperti semut.

Dengan banyaknya kandungan yang terdapat pada ampas teh sehingga


pada penelitian yang penulis lakukan ternyata terdapat pengaruh yang dapat
membuat tanaman cabai tersebut dapat tumbuh dengan teratur setiap
minggunya dibandingkan dengan yang tidak menggunakan pupuk dari
ampas teh. Tanaman cabai yang menggunakan ampas teh cenderung lebih
cepat tumbuh, dilihat dari tinggi batang dan helaian daun. Pemberian ampas
teh dilakukan dengan metode 2 minggu sekali, metode ini mampu
memberikan pertumbuhan dan hasil yang baik bagi tanaman. Jika diberikan
secara rutin mengakibatkan tanah menjadi asam sehingga teksturnya
cenderung lebih keras dan tidak gembur.

4.2.2 Perbedaan pertumbuhan tanaman cabai yang menggunakan


ampas teh dengan yang tidak menggunakan ampas teh

Berdasarkan hasil pengamatan tanaman cabai pada tabel 4.1 selama


kurang lebih dua bulan (50 hari) maka di dapat perbedaan yang cukup
signifikan yaitu pada pertumbuhan helaian daun dan tinggi batang.

Pada tanaman cabai yang diberi ampas teh cenderung lebih cepat
pertubuhannya. Dilihat dari pertumbuhan daun dan batangnya, yang di mana
banyak helaian daun baru yang tumbuh tiap minggunya. Serta, pemberian
air yang rutin setiap harinya yang memudahkan tanaman cabai tersebut
tumbuh dengan cepat. Pemberian ampas teh juga dapat membuat tanaman
tidak cepat layu karena tanah mendapatkan nutrisi dari ampas teh. Karena
ampas teh dapat memperbaiki kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan
akar, batang dan daun yang dapat membantu pertumbuhan tanaman.
Sedangkan tanaman cabai yang tidak diberi ampas teh cenderung
mengalami pertumbuhan yang lebih lambat pada daun dan batangnya.
Selain itu, tanaman yang tidak diberi ampas teh mudah layu karena
kurangnya nutrisi dalam tanah, dan hanya mengandalkan air, dan sinar
matahari. Pada dasarnya tanaman harus membutuhkan pupuk baik itu pupuk
organik maupun pupuk anorganik yang dapat memperbaiki kondisi tanah,
meningkatkan kesuburan tanah, dan memberikan nutrisi untuk tanaman.
Selain itu, proses pemupukan sangat berperan dalam memastikan tanaman
tumbuh lebih subur.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis pengaruh ampas teh terhadap


tanaman cabai maka dapat di tarik kesimpulan yaitu adanya perbedaan yang
cukup signifikan terlihat pada hasil pengamatan pada pertumbuhan daun dan
pertumbuhan batang. Tanaman yang menggunakan pupuk organik dari ampas teh
akan mengalami pertumbuhan yang lebih cepat pada daun dan batang secara
teratur per minggunya. Sedangkan tanaman yang tidak menggunakan pupuk
organik dari ampas teh akan mengalami pertumbuhan yang lebih lambat pada
daun dan batangnya.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil pengamatan dan kesimpulan yang telah dijelaskan
sebelumnya, penulis memberikan beberapa saran, diantaranya sebagai berikut :
1. Pupuk organik dari ampas teh sangat berpengaruh pada pertumbuhan
tanaman cabai dilihat dari pertumbuhan daun dan batang yang signifikan
karena ampas teh memilik kandungan yang dapat menyuburkan tanaman.
Oleh karena itu, disarankan kepada penulis selanjutnya untuk memastikan
kandungan yang dibutuhkan tanaman dalam melakukan penelitian
terhadapat pertumbuhan yang akan dilakukan.
2. Penulis harap dari pembuatan karya tulis ilmiah ini bisa dijadikan
pembelajaran tentang pengaruh pemberian ampas teh terhadap
pertumbuhan tanaman cabai. Sehingga dapat dikembangkan kembali
kepada penulis selanjutnya terkait pupuk organik dan pertumbuhan
tanaman.
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Internet:

Claudia, Lolita Valda. 2021. 7 Manfaat Ampas Teh untuk Kebun dan Tanaman.
Online https://id.scribd.com/document/345361623/Karya-Ilmiah-Pengaruh-
Ampas-Teh-Dan-Ampas-Kopi-Terhadap-Tanaman-Cabe [Diakses 1
Februari 2023]

Dilla. 2017. Pengaruh Ampas Teh Terhadap Tanaman Cabai. Online


https://id.scribd.com/document/345361623/Karya-Ilmiah-Pengaruh-Ampas-
Teh-Dan-Ampas-Kopi-Terhadap-Tanaman-Cabe [Diakses 3 Januari 2023]

Fadli, Rizal. 2022. 4 Manfaat Ampas Teh untuk Mencerahkan Wajah. Online
https://www.halodoc.com/artikel/4-manfaat-ampas-teh-untuk-mencerahkan-
wajah [Diakses pada 24 Maret 2023]

Hidayati, Nita. 8 Manfaat Ampas Teh untuk Tanaman dan Keperluan Berkebun.
Online https://id.scribd.com/document/345361623/Karya-Ilmiah-Pengaruh-
Ampas-Teh-Dan-Ampas-Kopi-Terhadap-Tanaman-Cabe [Diakses 20 Maret
2023]

Nandy. 2022. Jenis-jenis Cabai dan Karakteristiknya yang Menentukan Level


Kepedasan. Online https://id.scribd.com/document/345361623/Karya-
Ilmiah-Pengaruh-Ampas-Teh-Dan-Ampas-Kopi-Terhadap-Tanaman-Cabe
[Diakses 20 Maret 2023]

Putri, Gloria Setyvani. 2021. Manfaat dan Nutrisi Cabai Rawit. Online
https://id.scribd.com/document/345361623/Karya-Ilmiah-Pengaruh-Ampas-
Teh-Dan-Ampas-Kopi-Terhadap-Tanaman-Cabe [Diakses 20 Maret 2023]

Rosyda, Idam. 2021. Manfaat Teh Basi yang Bisa Digunakan. Online
https://id.scribd.com/document/345361623/Karya-Ilmiah-Pengaruh-Ampas-
Teh-Dan-Ampas-Kopi-Terhadap-Tanaman-Cabe [Diakses 14 Januari 2023]

Setiawan, Sakinah Rakhma Diah. 2022. Cara Mempercepat Pertumbuhan


Tanaman Cabai. Online
https://www.kompas.com/homey/read/2022/06/30/074700076/cara-
mempercepat-pertumbuhan-tanaman-cabai [Diakses pada 25 Maret 2023]

Sukarna, Ikawati. 2021. 5 Manfaat Teh untuk Kebun dan Tanaman. Online
https://id.scribd.com/document/345361623/Karya-Ilmiah-Pengaruh-Ampas-
Teh-Dan-Ampas-Kopi-Terhadap-Tanaman-Cabe [Diakses 20 Maret 2023]

Sumunar, Saras Bening. 2022. Manfaatkan Ampas Teh untuk Pupuk Tanaman.
Online https://id.scribd.com/document/345361623/Karya-Ilmiah-Pengaruh-
Ampas-Teh-Dan-Ampas-Kopi-Terhadap-Tanaman-Cabe [Diakses 1
Februari 2023]

Syahdan. 2021. Beragam Jenis Cabai di Dunia. Online


https://id.scribd.com/document/345361623/Karya-Ilmiah-Pengaruh-Ampas-
Teh-Dan-Ampas-Kopi-Terhadap-Tanaman-Cabe [Diakses 3 Januari 2023]

Virgiawan, Rievano. 2014. Pemanfaatan Ampas Teh untuk Pupuk Bokashi


dengan Penambahan Kotoran Kelinci. Online
https://id.scribd.com/document/345361623/Karya-Ilmiah-Pengaruh-Ampas-
Teh-Dan-Ampas-Kopi-Terhadap-Tanaman-Cabe [Diakses 1 Februari 2023]
LAMPIRAN

Gambar 1. Minggu ke-1 Gambar 2. Minggu ke-1


Menggunakan Teh Tanpa Teh

Gambar 3. Minggu ke-2 Gambar 4. Minggu ke-2


Menggunakan Teh Tanpa Teh
Gambar 5. Minggu ke-3 Gambar 6. Minggu ke-3
Menggunakan Teh Tanpa Teh

Gambar 7. Minggu ke-4 Gambar 8. Minggu ke-4


Menggunakan Teh Tanpa Teh
Gambar 9. Minggu ke-5 Gambar 10. Minggu ke-5
Menggunakan Teh Tanpa Teh

Gambar 11. Minggu ke-6 Gambar 12. Minggu ke-6


Menggunakan Teh Tanpa Teh
Gambar 13. Minggu ke-7 Gambar 14. Minggu ke-7
Menggunakan Teh Tanpa Teh

Anda mungkin juga menyukai