DISUSUN OLEH
DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN TABANAN
SMP NEGERI 3 KEDIRI
2021
OPTIMALISASI MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM SOLVING DENGAN METODE
EXPERIMENT SEBAGAI UPAYA
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SENI
BUDAYA SISWA KELAS VIIIC SEMESTER I
SMP NEGERI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN
2021/2022
DISUSUN OLEH
DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN TABANAN
SMP NEGERI 3 KEDIRI
2021
PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 3 KEDIRI
Alamat : Jln. By Pass Nyanyi,No.27x,Desa Beraban,Tabanan,Bali
Telp. (0361) 810796
Kepada
Yth. I Nyoman Gede Juwastra,S.Sn.
Guru SMP Negeri 3 Kediri
di –
Kediri
Terima kasih.
i
PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 3 KEDIRI
Alamat : Jln. By Pass Nyanyi,No.27x,Desa Beraban,Tabanan,Bali
Telp. (0361) 810796
PENGESAHAN
No.
ii
PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 3 KEDIRI
Alamat : Jln. By Pass Nyanyi,No.27x,Desa Beraban,Tabanan,Bali
Telp. (0361) 810796
PERNYATAAN PUBLIKASI
No.
iii
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini asli dan tidak berisi materi-
materi yang telah dipublikasikan di tempat lain, terkecuali yang dikutip sebagai sumber
referensi dan digunakan dalam teks tulisan ini, yang sumbernya sudah dinyatakan.
Karya Tulis Ilmiah ini tidak pernah diajukan untuk memperoleh derajat kesarjanaan atau
diploma pada
institusi tertentu, begitu juga tidak ada kolaborasi yang telah dibuat dengan orang lain.
Peneliti,
Materai 10.000
v
KATA PENGANTAR
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................
PERNYATAAN PERPUSTAKAAN..........................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................
DAFTAR TABEL........................................................................................
DAFTAR GAMBAR...................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................
ABSTRAK................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................
vii
3.1.1 Lokasi Penelitian...................................................... 25
viii
3.1.2 Jadwal Penelitian...................................................... 25
1. Perencanaan Tindakan......................................... 28
2. Pelaksanaan Tindakan......................................... 29
3. Observasi............................................................. 29
4. Refleksi................................................................ 29
4.1 Prasiklus............................................................................. 33
ix
4.3 Siklus II.............................................................................. 4
4.4 Pembahasan........................................................................ 4
BAB V PENUTUP................................................................................. 50
5.1 Simpulan............................................................................. 50
5.2 Saran-Saran......................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 01. Jadwal Penelitian..................................................................... 25
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 01. Rancangan Penelitian.............................................................. 27
Gambar 02. Histogram Prestasi Belajar Siklus I........................................ 39
Gambar 03. Histogram Prestasi Belajar Siklus II....................................... 45
xi
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
Lampiran 07. RPP Siklus I (2)
ABSTRAK
xiv
mengupayakan peningkatan prestasi belajar. Penelitian ini mengambil subjek pada kelas
VIII C SMP Negeri 3 Kediri yang belajar pada semester I Tahun pelajaran 2021/2022.
Dengan giat dan gigih peneliti mengupayakan agar proses pembelajaran dapat terlaksana
sesuai harapan yang ada, menggunakan strategi yang tepat dan teknik-tehnik
pembelajaran yang memadai. Data hasil penelitian ini dikumpulkan dengan tes prestasi
belajar sedangkan analisisnya menggunakan analisis deskriptif. Setelah semua data
dilakukan analisis, diperoleh peningkatan hasil belajar dari awalnya mencapai 69,36
dengan ketuntasan belajar 22,73% meningkat pada siklus I menjadi 75,86 dengan
ketuntasan belajar 68,18% dan pada siklus II rata-ratanya menjadi 80,23 dengan
ketuntasan belajar sebesar 90,91%. Hasil siklus ke II ternyata sudah melampui kreteria
yang diusulkan sesuai indikator keberhasilan penelitian. Atas dasar perolehan data
tersebut peneliti berkesimpulan bahwa model pembelajaran Problem Solving dengan
metode Experiment mampu meningkatkan prestasi belajar peserta didik di sekolah ini.
Kata kunci: model pembelajaran problem solving, metode experiment, prestasi belajar
xv
BAB I
PENDAHULUAN
keefektipan itu juga ditentukan oleh kemampuan guru untuk merubah model
intelektual, sosial dan emosional siswa serta berperan sebagai kunci penentu
1
pemerintah (Permen No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses, Permen No.
tentu tidak sepenuhnya disebabkan oleh faktor luar seperti kesibukan guru,
ada tentu banyak pula dipengaruhi oleh faktor dari dalam guru itu sendiri
seperti kemauan menyiapkan bahan yang lebih baik, termasuk kemauan guru
bangku kuliah. Selain itu guru juga kurang mampu untuk dapat
dan merangsang siswa untuk belajar. Keterampilan yang mesti dikuasai guru
cara berpikir siswa yang kreatif dan imajinatif. Hal inilah yang menunjukkan
4307: 1-30).
2
berkaitan dengan teori. Model merupakan suatu analog konseptual yang
dalam bidang lain, biasanya dalam bidang yang belum begitu berkembang
yang mendasari model tersebut, sehingga boleh dikatakan bahwa teori lebih
dan model-model ini terkait sekali pada teori (Shelbeeker, 1974 dalam Ratna
Dari semua uraian di atas dapat diketahui hal-hal yang perlu dalam upaya
tentang hal-hal tersebut dapat diyakini bahwa prestasi belajar peserta didik
pada mata pelajaran Seni Budaya tidak akan rendah. Namun kenyataannya
3
Melihat kesenjangan antara harapan-harapan yang telah disampaikan
mutu pendidikan utamanya pada mata pelajaran Seni Budaya, sangat perlu
1. Rumusan Masalah
belajar yang diinginkan dan upaya pemecahan yang akan dilakukan, maka
berikut:
dapat meningkatkan prestasi belajar Seni Budaya siswa kelas VIII C SMP
Negeri 3 Kediri?
banyak cara yang bisa dilakukan guru dalam upaya meningkatkan mutu
pihak guru karena akan belajar pada tingkat kognitif tinggi, menuntut
diskusi. Contoh sebab akibat tersebut adalah, apabila siswa giat mengikuti
Siswa akan menjadi aktif akibat diberikan giliran untuk berbicara di depan
memuaskan, dalam hal ini siswa tidak bisa sembarangan saja, mereka
5
interpretasi serta kemampuan implementasi yang tinggi. Langkah-langkah
bertumpu pada hasil yang akan diperoleh. Berdasarkan hal itu, maka tujuan
sekolahnya masing-masing.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
masalah harus jelas, 5) masalah dikaitkan dengan dunia nyata dan cukup
menarik siswa.
prilaku siswa dibangun atas kesadaran diri dan hadiah untuk prilaku baik
yakni konsep dan prinsip fisika yang paling tepat untuk masalah tersebut, 2)
7
mendeskripsikan masalah dan deskripsi fisika yaitu dengan menandai secara
berpikir dapat berkembang yang pada akhirnya mereka berlatih berfikir secara
kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang harus ditempuh. Pada langkah
sarana berpikir ilmiah akan sulit melaksanakan kegiatan berpikir yang lebih
tajam untuk bisa melaksanakan berpikir ilmiah dengan baik diperlukan sarana
8
menghadapi persoalan serta menanamkan kebiasaan untuk berpikir. John
kemampuan berpikir yaitu: berpikir dasar dan berpikir tingkat tinggi. Konsep
Objectives, Handbook I: Cognitive Domain oleh Bloom et.al. (dalam Anna &
Bryan, 2005). Konsep ini lebih dikenal sebagai Taksonomi Bloom, dimana
tinggi.
berpikir tingkat tinggi. Untuk bisa melakukan ini maka diperlukan kecerdasan
Sindoro, 2003: 19) adalah pandai memecahkan teka-teki angka dan soal
abstrak, memahami statistik yang diterbitkan dalam berita dan tahu kalau bisa
menyesatkan, senang mengetahui cara kerja berbagai peralatan, dan tahu cara
membetulkan peralatan yang rusak, sering membuat daftar tugas yang diberi
konsep seperti dikemukakan oleh Gagne (dalam Ratna Wilis Dahar, 1989: 85-
9
86) yang merupakan prosedur bentuk belajar pemecahan masalah adalah
dihubungkan dengan tingkat berpikir formal, maka para siswa yang mampu
Ratna Wilis Dahar, 1989: 158) adalah kemampuan untuk mencapai kembali
tingkat berfungsi kognitif yang lebih tinggi melalui asimilasi dan akomodasi,
rasional, kritis, cermat, jujur dan efektif. Pelajaran diutamakan yang bersifat
10
riil atau alamiah, dengan tema-tema permasalahan yang diambil dari kejadian
sehari-hari yang dekat dengan kehidupan siswa. Selain itu, proses pemecahan
mamberi peluang untuk berdiskusi dan saling bertukar pendapat yang dapat
mengupayakan agar mereka bisa berpikir logis, rasional, kritis, cermat, jujur
untuk mampu menggunakan proses berpikir yang lebih jauh dan lebih dalam,
pemberian hadiah oleh guru bagi yang berprestasi. Guru mesti berupaya pada
peluang bagi para siswa untuk lebih banyak bertukar pikiran, bertukar
11
Kajian teori selanjutnya penulis ambil dari:
http://psychemate.blogspot.com/2007/12/problem-solving.html. sebagai
berikut:
thinking).
http://education-mantap.blogspot.com/2010/10/teori-proble-solving.html.
seperti berikut:
Setiap hari kita dihadapkan pada pelbagai situasi yang harus kita
12
Semua masalah mempunyai tujuan, tetapi berbeda antara satu sama
lain. Perbedaan itu antara lain: (1) mungkin terdapat satu tujuan tetapi pada
saat permulaan ada dua cara penyelesaian yang sama berkesan, (2) mungkin
terdapat satu tujuan dan pada saat permulaan ada dua cara penyelesaian, tetapi
satucara lebih berkesan, (3) mungkin terdapat satu tujuan dan ada beberapa
meyakinkan dan (4) mungkin terdapat beberapa tujuan yang semuanya tidak
penyelesaiannya.
Penyelesaian Masalah
pengetahuan pada kita (lack of knowledge) atau adanya informasi yang tidak
sumber yang paling penting adalah individu itu sendiri, objek atau benda yang
13
menyelesaikan masalah tidak perlu sampai melakukan sesuatu yang
melanggar peraturan.
tinggi untuk membawa kepada penyelesaian yang tepat (rules of thumb). Ini
penyelesaiannya.
masalah, yaitu: 1) Pola pikir (mind set): adalah pola pikir seseorang yang
melihat atau menyelesaikan suatu masalah hanya dengan cara tertentu saja
14
2.2 Metode Experiment
didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau
a. Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau
c. Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-
b. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus
teknologi.
15
mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil
Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan
dalam cara berfikir yang ilmiah. Dengan eksperimn siswa menemukan bukti
Agar penggunaan metode eksperimen itu efisien dan efektif, maka perlu
harus mengadakan percobaan, maka jumlah alat dan bahan atau materi
percobaan harus cukup bagi tiap siswa. (b) Agar eksperimen itu tidak gagal
dan siswa menemukan bukti yang meyakinkan, atau mungkin hasilnya tidak
digunakan harus baik dan bersih. (c) dalam eksperimen siswa perlu teliti dan
teori yang dipelajari itu. (d) Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar
dan berlatih , maka perlu diberi petunjuk yang jelas, sebab mereka disamping
jiwa dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam memilih obyek
masalah itu tidak bias diadakan percobaan karena alatnya belum ada.
16
Prosedur eksperimen menurut Roestiyah (2001:81) adalah : (a) Perlu
guru harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu memberi saran atau
sendiri , mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil,
berikut:
17
percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat
manusia.
bidang sains dan teknologi. (b) metode ini memerlukan berbagai fasilitas
peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan kadangkala
mahal. (c) Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan. (d) Setiap
pengendalian.
menumbuhkan rasa percaya diri dan juga perilaku yang inovatif dan kreatif.
untuk belajar konsep fisika sama halnya dengan seorang ilmuwan fisika.
18
Siswa belajar secara aktif dengan mengikuti tahap-tahap pembelajarannya.
Dengan demikian, siswa akan menemukan sendiri konsep sesuai dengan hasil
masalah yang berkaitan dengan materi fisika yang akan dipelajari. (2)
dugaan awal yang telah dirumuskan dan dilakukan melalui kerja kelompok.
dipelajari. (6) evaluasi, merupakan kegiatan akhir setelah selesai satu konsep.
19
Metode Eksperimen menurut Al-farisi (2005:2) adalah metode yang
bertitik tolak dari suatu masalah yang hendak dipecahkan dan dalam prosedur
Prestasi belajar mempunyai arti dan manfaat yang sangat penting bagi
anak didik, pendidik, orang tua/wali murid dan sekolah, karena nilai atau
angka yang diberikan merupakan manifestasi dari prestasi belajar siswa dan
yang dapat diukur, berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dicapai
laku adalah tujuan yang mau dicapai dari aktivitas belajar, maka perubahan
tingkah laku itulah salah satu indikator yang dijadikan pedoman untuk
dimiliki oleh siswa sebagai akibat perbuatan belajar atau setelah menerima
pengalaman belajar, yang dapat dikatagorikan menjadi tiga ranah, yakni ranah
mempengaruhi prestasi belajar menurut Purwanto (2000: 102) antara lain: (1)
faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang dapat disebut faktor
20
individual, seperti kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi,
dan faktor pribadi, (2) faktor yang ada diluar individu yang disebut faktor
dan kesempatan yang tersedia dan motivasi sosial. Dalam penelitian ini factor
ke 2 yaitu factor yang dari luar seperti guru dan cara mengajarnya yang akan
menentukan prestasi belajar siswa. Guru dalam hal ini adalah kemampuan atau
factor kebiasaan guru itu atau pembawaan guru itu dalam memberikan
golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstem. Faktor intern diklasifikasi
menjadi tiga faktor yaitu: faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor
keluarga, faktor sekolah, faktor masyarakat. Faktor keluarga antara lain: cara
orang tua mendidik, relasi antara keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan
relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah,
belajar dan tugas rumah. Faktor masyarakat antara lain: kegiatan siswa dalam
21
Peningkatan prestasi belajar yang penulis teliti dalam hal ini dipengaruhi oleh
Sardiman (1988: 25) menyatakan prestasi belajar sangat vital dalam dunia
penilaian dan sebagai alat motivasi. Adapun peran sebagai hasil penilaian dan
melakukan aktivitas belajar. Ini berarti prestasi belajar tidak akan bisa
diketahui tanpa dilakukan penilaian atas hasil aktivitas belajar siswa. Fungsi
setelah menyelesaikan suatu aktivitas, tetapi yang lebih penting adalah sebagai
alat untuk memotivasi setiap siswa agar lebih giat belajar, baik secara
prestasi belajar adalah: (a) sebagai indikator dan kuantitas pengetahuan yang
telah dimiliki oleh pelajar, (b) sebagai lambang pemenuhan keingintahuan, (c)
22
peningkatan ilmu pengetahuan dan (d) sebagai indikator daya serap dan
kecerdasan murid.
antara lain dari sudut si pebelajar, proses belajar dan dapat pula dari sudut
situasi belajar.
Bila kita coba lihat lebih dalam dari pendapat di atas, maka prestasi belajar
dalam diri siswa dan faktor luar. Faktor dalam diri siswa seperti IQ, motivasi,
etos belajar, bakat, keuletan, dan lain-lain sangat berpengaruh pada prestasi
belajar siswa.
sekitar.
23
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil
yang dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar yang berbentuk angka
sebagai simbol dari ketuntasan belajar bidang studi Seni Budaya. Prestasi
belajar ini sangat dipengaruhi oleh factor luar yaitu guru dan metode. Hal
berdasarkan kajian dari berbagai teori, kajian hasil penelitian yang pernah
dilakukan dalam masalah yang serupa, diskusi dengan teman sejawat atau
dengan pakar, serta refleksi pengalaman sendiri sebagai guru yang diduga
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Lingkungan sekolah ini aman karena tidak ada orang yang bertingkah laku
tidak baik atau usil, bersih karena kepala sekolah giat mengupayakan hal
tersebut.
sesuai langkah yang telah ditentukan dan dilakukan bersiklus. Siklus yang
penelitian ini, ditentukan akan berlangsung dari bulan Juli sampai bulan
Oktober 2021.
25
Tabel 01. Jadwal Penelitian (lanjutan)
N Juli Agustus September Oktober November Desember
Kegiatan
o 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Pelaksanaa R R R
n tindakan P P P
II P P P
1 2 3
Pengamata
n/
pengumpul
an data II
Refleksi II
Penulisan
laporan/pen
jilidan
1. Objek Penelitian
2. Subjek Penelitian
subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII C SMP
22 Orang.
tindakan kelas perlu adanya rancangan. Para ahli telah membuat rancangan
ACTING
PLANNING OBSERVATION
27
REFLECTION
Gambar 01. Gambar Diagram Rancangan Penelitian dalam Kurt Lewin
(dalam Hamzah B. Uno, dkk: 2011: 86)
3.2.2 Prosedur Penelitian
Tulis Ilmiah ini dan tidak mau sok hebat lalu membuat rancangan sendiri
dalam penelitian ini adalah rancangan yang dibuat oleh Kurt Lewin. Oleh
Penelitian ini adalah pemula dan oleh karenanya peneliti tidak berani
1. Perencanaan Tindakan
2. Pelaksanaan Tindakan
3. Observasi
proses pembelajaran.
4. Refleksi
29
yang dapat diamati dari kemajuan-kemajuan yang mereka capai,
30
3 Mengekspresika Menata karya Penataan ruang - Mengorgani Unjuk
n diri melalui seni rupa yang pameran seni rupa di sir Kerja
karya seni rupa diciptakan sekolah pelaksanaan
dalam bentuk Pelaksanaan pameran pameran
pameran di seni rupa di sekolah karya seni
sekolah atau di Penilaian pelaksanaan rupa
luar sekolah pameran seni rupa di - Membuat
sekolah laporan
pelaksanaan
pameran
Jumla h nilai
a. Rata-rata (mean) dihitung dengan:
Jumla h siswa
r
c) Panjang kelas interval (i) =
K
31
Indikator keberhasilan penelitian yang dijadikan patokan dalam Penelitian
Tindakan ini adalah bahwa penelitian ini dianggap berhasil apabila nilai
peserta didik mencapai rata-rata KKM dengan ketuntasan belajar lebih dari
80%. Indikator keberhasilan yang diusulkan dalam penelitian ini pada siklus I
mencapai nilai rata-rata 76 dan pada siklus II mencapai nilai rata-rata 78 atau
32
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
belajar dengan nilai sama atau melebihi KKM belum tercapai. Data yang
diperoleh menunjukkan hanya 5 orang siswa yang tuntas atau hanya 22,73%
yang tuntas dari 22 siswa di kelas VIII C pada semester I tahun pelajaran
belajar siswa kelas VIII C pada awalnya. Kekurangan yang ada adalah akibat
maksimal.
a. Perencanaan I
34
Tahap perencanaan tindakan ini peneliti mengadakan persiapan
b. Pelaksanaan I
c. Observasi I
Tabel 04. Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII C Semester I Tahun Pelajaran
2021/2022 Siklus I
Nomer Subjek Nilai Keterangan
Penelitian
1 70 Tidak Tuntas
35
2 78 Tuntas
3 76 Tuntas
4 78 Tuntas
5 83 Tuntas
6 74 Tidak Tuntas
7 80 Tuntas
8 74 Tidak Tuntas
9 78 Tuntas
10 77 Tuntas
11 68 Tidak Tuntas
12 78 Tuntas
13 85 Tuntas
14 72 Tidak Tuntas
15 78 Tuntas
16 75 Tuntas
17 70 Tidak Tuntas
Tabel 04. Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII C Semester I Tahun Pelajaran
2021/2022 Siklus I (lanjutan)
Nomer Subjek Nilai Keterangan
Penelitian
18 79 Tuntas
19 65 Tidak Tuntas
20 75 Tuntas
21 76 Tuntas
22 80 Tuntas
Jumlah Nilai 1669
Rata-rata (Mean) 75,86
KKM (Kriteria 75
Ketuntasan Minimal)
Jumlah Siswa yang 7
Mesti Diremidi
Jumlah Siswa yang 15
Perlu Diberi
Pengayaan
Presentase 68,18%
Ketuntasan Belajar
d. Refleksi Siklus I
1. Analisis
menulis analisis.
suatu kondisi apa adanya. Pada sumber yang sama di halaman 156
mendapat tempat yang penting sekali, karena itu dua aspek ini
37
mendapat penekanan dalam bekerjanya seorang peneliti dalam
Dari semua pendapat di atas, jelaslah apa yang mesti ditulis dalam
38
terlebih dahulu sebelum akhirnya sampai pada simpulan kualitatif.
Jadi, boleh saja ada perhitungan pada awalnya, namun pada akhirnya
tersebut.
Data diperoleh dari tes prestasi belajar. Dari 22 orang anak yang
= 1 + 3,3 x Log 22
= 1 + 3,3 x 1,34
= 1 + 4,42 = 5,42 → 6
= 85 – 65= 20
r 20
c. Panjang kelas interval (i) = = =3,33→ 4
K 6
40
10 9
FREKUENSI ABSOLUT
8
6
6
4 2 3
2
1 1
0
65-68 69-72
73-76 77-80
81-84 85-88
NILAI
41
2. Sintesis
adalah Synthesis yang artinya the putting of parts together for a whole
beberapa hal yang bisa disimpulkan menjadi sesuatu yang lebih jelas.
3. Penilaian Siklus I
42
Dalam penilaian sudah barang tentu ada kekurangan-kekurangan
maupun kelebihan-kelebihan.
Solving.
kelomok
rata 69,36 dan pada siklus I ini telah mencapai rata-rata 75,86.
43
4.3 Deskripsi Siklus II
a. Perencanaan II
penekanan pada porsi bimbingan yang lebih manusiawi dan lebih banyak
pendukung seperti : Lcd, Laptop dan Buku Sumber yang lebih sederhana
diberikan lebih lama sesuai proses perencanaan yang disarankan para ahli
pendidikan.
b. Pelaksanaan II
ditingkatkan.
c. Observasi II
tabel berikut:
Tabel 06. Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII C Semester I Tahun Pelajaran
2021/2022 Siklus II
Nomer Subjek Nilai Keterangan
44
Penelitian
1 75 Tuntas
2 80 Tuntas
3 75 Tuntas
4 85 Tuntas
5 78 Tuntas
6 80 Tuntas
7 85 Tuntas
8 80 Tuntas
9 85 Tuntas
10 85 Tuntas
11 76 Tuntas
12 80 Tuntas
13 84 Tuntas
14 77 Tuntas
Tabel 06. Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII C Semester I Tahun Pelajaran
2021/2022 Siklus II (lanjutan)
Nomer Subjek Nilai Keterangan
Penelitian
15 85 Tuntas
16 84 Tuntas
17 70 Tidak Tuntas
18 84 Tuntas
19 72 Tidak Tuntas
20 80 Tuntas
21 82 Tuntas
22 83 Tuntas
Jumlah Nilai 1765
Rata-rata (Mean) 80,23
KKM (Kriteria 75
Ketuntasan
Minimal)
Jumlah Siswa 2
yang Mesti
Diremidi
Jumlah Siswa 20
yang Perlu Diberi
Pengayaan
Prosentase 90,91%
Ketuntasan
Belajar
d. Refleksi Siklus II
45
Sesuai pendapat ahli yang sudah disampaikan pada refleksi Siklus I
1. Analisis
Hasil yang diperoleh dari data Siklus II terhadap tes prestasi belajar
yang sudah diberikan, ada 20 (90,91%) anak yang dapat penilaian dari
KKM mata pelajaran Seni Budaya dan banyak yang sudah melebih
KKM tersebut yang artinya anak sudah mampu menerima ilmu sesuai
46
3. Modus (angka yang paling banyak/paling sering muncul) setelah
= 1 + 3,3 x Log 22
= 1 + 3,3 x 1,34
= 1 + 4,42 = 5,42 → 6
= 85 – 70 = 15
r 15
c. Panjang kelas interval (i) = = =2,5→ 3
K 6
47
5 5 5
5
FREKUENSI ABSOLUT
4
3
3 2 2
2
1
0
70-72 73-75
76-78 79-81
82-84 85-87
NILAI
2. Sintesis
diberikan adalah :
dicanangkan.
48
anak sudah meningkat prestasi belajarnya atau sudah
3. Penilaian Siklus II
sudah diperbaiki pada siklus ini, sehingga tidak ada yang masih perlu
tidak ada lagi yang tertinggal. Semua hasil yang diperoleh pada Siklus
siklus berikutnya.
4.4 Pembahasan
sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan. Temuan hasil penelitian itu
yang telah dilakukan dalam penelitian tersebut. Masih ada satu cuplikan
rangkuman hasil penelitian dari seluruh siklus dan semua aspek konsentrasi
penelitian serta dibahas tiap aspek yang diketahui adanya peningkatan atau
tidak adanya perubahan dengan berbagai alasan yang rasional dan logis. Jika
dapat dikuatkan dengan teori yang relevan maka dapat meningkatkan kualitas
49
pembahasan hasil penelitian (Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi, 2006:
146).
diri anak untuk belajar lebih giat sehingga menjadi tugas peneliti untuk
50
Dengan giatnya peneliti membuat perubahan pada siklus I seperti
diperoleh data dari hasil observasi adalah 15 orang anak atau 68,18% yang
Kegiatan terus diupayakan lebih baik dan lebih giat pada silus ke II
dengan memantapkan cara yang sudah baik yang telah dilakukan pada
masa depan akan semakin sulit apabila mereka tidak menguasai ilmu
argumentasi sehingga peserta didik yang belum aktif bisa menjadi aktif.
51
jawab multiarah sehingga mereka dapat mendengar pendapat-pendapat
diperoleh hasil bahwa dari 22 orang anak yang diteliti sudah 20 orang
52
BAB V
PENUTUP
e.1 Simpulan
berhasil dilakukan atau dapat dikatakan valid dalam membantu guru dan
dimana peran serta peserta didik menjadi meningkat setelah dilihat dari
e.2 Saran
upaya mencapai tujuan pembelajaran dalam bidang studi Seni Budaya, dapat
2. Walaupun penelitian ini sudah dapat membuktikan efek utama dari Model
ini masih ada hal-hal yang belum sempurna dilakukan, oleh karenanya
kepada peneliti lain yang berminat meneliti topik yang sama untuk
54
DAFTAR PUSTAKA
Ardana, Nengah. 1999. Hubungan antara Motivasi Belajar dan Pola Pemberian
Tugas dengan Prestasi Belajar Bidang Studi Fisika pada Siswa SMP
Negeri 1 Denpasar. Skripsi. IKIP Mahasaraswati Tabanan.
Aryana, Wayan. 2003. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar IPA
pada Siswa SMP Negeri 1 Denpasar. Ringkasan Hasil Penelitian yang
Disampaikan dalam Seminar Hasil Penelitian Dosen Kopwil VIII, Tanggal
22-24 September 2003.
Dimyati dan Mudjiono. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikti.
Djamarah, Syaful Bahri. 2002. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya:
Usaha Nasional.
http://education-mantap.blogspot.com/2010/10/teori-problem-solving.html.
Diakses tanggal 28 April 2011.
56