Ucapan syukur kehadirat Tuhan yang Maha kuasa atas Rahmat dan petunjuk
Identifikasi Potensi Wilayah ini memuat keadaan umum wilayah, sumber daya
Manusia, Masalah. Pola Usahatani dan sistem kelembagaan sosial di wilayah kerja
Terima kasih kepada, Kepala Kampung Beserta stapnya, dan semua pihak
Dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang berkepentingan dalam proses perwujudan
Penyusun
manusia yang dalam hal ini adalah masyarakat tani dan lingkungan sekitarnya
senantiasa harus terjalin hubungan yang serasi dan saling menguntungkan. Masyarakat
tani sebagai pemilik lingkungan harus selalu menjaga dan memelihara lingkungannya
agar selalu dapat berdaya guna dan berhasil guna dalam kehidupan turun temurun.
Penuh dari masyarakat dalam mengelola dan mengeksploitasi lingkungan dan kelangsungan
Masing.
Identifikasi Potensi Wilayah yang dilakukan oleh Balai Penyuluhan Pertanian Eden
Permegi Distrik Jagebob Memuat potensi wilayah seperti agroekosistem Lahan basah dan
Kegiatan ini bertujuan untuk melihat sejauh man a tingkat penerapan tehnologi
Bagi petani dalam berusahatani. Hasil Identifikasi Potensi wilayah tersebut merupakan
1.2 T u j u a n
1. Untuk mengenal dan memahami kondisi Wilayah kerja BPP Eden Permegi Jagebob
3. Sebagai dasar dalam upaya meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap mental
Luas wilayah Distrik Jagebob adalah 3762 km, dan 14 kampung. Batas wilayah
administrasi Kabupaten Bandung adalah:
1) Sebelah utara berbatasan dengan Distrik Eligobel
2) Sebelah timur berbatasan dengan Distrik Sota
3) Sebelah selatan berbatasan dengan Distrik Tanah MiringPP
4) Sebelah barat berbatasan dengan Distrik Animha.P
1 2 3 4
Padi Sawah
Luas Tanam (ha) 1105 513 615
Luas panen (ha) 1105 513 615
Produksi (ton)
Produktivitas (kwt/ha) 2,5 - 3 2,5- 3 3,5
Sumber : Data luas tanam distrik Jagebob 2017
Tabel 3. Perkembangan Realisasi dan Sasaran Luas Tanam, Panen, Produksi, Produktivitas
Jagung Tahun 2017
Realisasi Realisasi Realisasi 2017
Uraian Komoditi
2015(Ha) 2016(Ha) (Ha)
1 2 3 4
Jagung
Luas Tanam (ha) 31,25 24,25
Luas panen (ha) 31,25 24,25
Produksi (ton)
Produktivitas (kwt/ha) 2,5-3 2,5-3
Sumber : Data luas tanam distrik Jagebob 2017
Tabel 4. Perkembangan Realisasi dan Sasaran Luas Tanam, Panen, Produksi, Produktivitas
Komoditi Kedelai Tahun 2017
Realisasi Realisasi 2016 Realisasi
Uraian Komoditi
2015(Ha) (Ha) 2017(Ha)
1 2 3 4
Kedelai
Luas Tanam (ha) 85,5 151 2,5
Luas panen (ha) 85,5 151 2,5
Produksi (ton)
Produktivitas (kwt/ha)
Sumber : Data luas tanam Distrik Jagebob 2017
Tabel 5. Perkembangan Realisasi dan Sasaran Luas Tanam, Panen, Produksi, Produktivitas
Identifikasi Potensi Wilayah BPP Eden Permegi Distrik Jagebob 1
Komoditi Kacang Tanah Tahun 2017
Realisasi 2015 Realisasi Realisasi 2017
Uraian Komoditi
(Ha) 2016(Ha) (Ha)
1 2 3 4
Kacang Tanah
Luas Tanam (ha) 167,50 216 145,5
Luas panen (ha) 167,50 216 145,5
Produksi (ton)
Produktivitas (kwt/ha)
Sumber : Data Luas tanam Distrik Jagebob 2017
Tabel 6. Perkembangan Realisasi dan Sasaran Luas Tanam, Panen, Produksi, Produktivitas
Komoditi Ubi Kayu Tahun 2017
Realisasi Realisasi 2016 Realisasi 2017
Uraian Komoditi
2015(Ha) (Ha) (Ha)
1 2 3 4
Ubi Kayu
Luas Tanam (ha) 50,25 78 81,5
Luas panen (ha) 50,25 78 81,5
Produksi (ton)
Produktivitas (kwt/ha)
Sumber : Data luas tanam Distrik Jagebob 2017
Tabel 7. Perkembangan Realisasi dan Sasaran Luas Tanam, Panen, Produksi, Produktivitas
Komoditi Ubi Jalar Tahun 2017
Realisasi 2015 Realisasi Realisasi
Uraian Komoditi
(Ha) 2016(Ha) 2017(Ha)
1 2 3 4
Ubi Jalar
Luas Tanam (ha) 18,75 22 5,5
Luas panen (ha) 18,75 22 5,5
Produksi (ton) 17 17
Produktivitas (kwt/ha)
Sumber : Data Luas tanam Distrik Jagebob 2017
1 3 4 5
Luas Tanam (ha) 5,75 3,75 2,50
Luas panen (ha) 5,75 3,75 2,50
Produksi (ton)
Produktivitas (kwt/ha)
Sumber : Data Luas Tanam Distrik Jagebob2017
Tabel 9.Realisasi Tanam, Panen, Produksi dan Produktivitas Komoditas Sayuran Komoditi
Terung di Distrik Jagebob Tahun 2017
1 3 4 5
Luas Tanam (ha) 1,25 2 1,5
Luas panen (ha) 1,25 2 1,5
Produksi (ton)
Produktivitas (kwt/ha)
Sumber : Data Luas Tanam Distrik Jagebob 2017
Tabel 10.Realisasi Tanam, Panen, Produksi dan Produktivitas Komoditas Sayuran Komoditi
Cabe di Distrik Jagebob Tahun 2017
1 3 4 5
Luas Tanam (ha) 3,25 14
Luas panen (ha) 3,25 14
Produksi (ton)
Produktivitas (kwt/ha)
Sumber : Data Luas Tanam Distrik Jagebob 2017
1 3 4 5
Luas Tanam (ha) 0,75 2 1,75
Luas panen (ha) 0,75 2 1,75
Produksi (ton)
Produktivitas (kwt/ha)
Sumber : Data Luas Tanam Distrik Jagebob 2017
Tabel 12.Realisasi Tanam, Panen, Produksi dan Produktivitas Komoditas Sayuran Komoditi
Kangkung Tahun 2017
1 2 3 4
Luas Tanam (ha) 1,35 2 1,5
Luas panen (ha) 1,35 2 1,5
Produksi (ton)
Produktivitas (kwt/ha)
Sumber : Data Luas Tanam Distrik Jagebob 2017
Tabel 13.Realisasi Tanam, Panen, Produksi dan Produktivitas Komoditas Sayuran Komoditi
Petsai/Sawi Distrik Jagebob Tahun 2017
1 3 4 5
Luas Tanam (ha) 1,69 1 1,25
Luas panen (ha) 1,69 1 1,25
Produksi (ton)
Produktivitas (kwt/ha)
Sumber : Data Luas Tanam Distrik Jagebob 2017
Tanaman yang
Tanam Baru Produksi
No Komoditi menghasilkan
(pohon) (Kuintal)
(pohon)
1 2 3 4 5
1 Rambutan 627
2 Alpukat 25
3 Durian 10
4 Salak 37
5 Pisang 13.675
6 Belimbing 72
7 Duku/langsat
8 Jambu biji 1506
9 Jambu air 305
10 Jeruk siam/Keprok 3200
11 Jeruk besar 512
12 Mangga 13413
13 Manggis
14 Nangka/campedak 11.245
15 Nanas 2000
16 Pepaya 1423
17 Sawo 25
18 Markisa/konyal
19 Sirsak 137
20 Sukun 70
21 Melinjo
22 Petai 514
23 Jengkol 93
Sumber : Data Luas Tanam Distrik Jagebob 2017
1 2 3 4 5
1. Jahe 50.000
2. Lengkuas 5000
3. Kunyit 6277
4. Temulawak
5. Kencur
6. Kapolaga
7. Lempuyang
8. Temu ireng
9. Temu kunci
10. Mengkudu
11. Mahkota dewa
12. Keji beling
13. Sambiloto
14. Lidah buaya
Sumber : Dinas Luas Tanam Distrik Jagebob 2017
2.4.5 Komoditas Perkebunan
1 2 3 4
1 Karet 525
2 Kemiri
3 Kelapa Sawit 125
4 Jambu mete 275
5 Tebu 20
6 Kelapa dalam 15
7 Kopi 5
8 Kapok Randu 3
9
Sumber : b
2.4.6. Perkembangan Komoditas Peternakan
No Penduduk Jumlah
1 2 3
1 Laki-laki 4317
2 Perempuan 3798
Jumlah 8115
3 Tingkat kepadatan penduduk 6,91 km2
4 Tingkat pertumbuhan penduduk
5 Kepala keluarga tani 1946
6 Pemilik penggarap 1946
7 Pemilik tak menggarap
8 Penggarap/penyewa
9 Buruh tani
Sumber :
Dilihat dari Tabel diatas sektor Pertanian merupakan sektor yang paling banyak
menyerap tenaga kerja dibandingkan dengan sektor industri, sektor Perdagangan serta
sektor – sektor lainnya, sekalipun rata – rata kepemilikannya relatif kecil yaitu 0.100 ha –
0.250 ha/org, sehingga pertanian merupakan sektor prioritas utama dalam pembangunan
pertanian Distrik Jagebob.
Tabel 19. Kelas Kemampuan Kelompok, jumlah Kelompok Tani, KWT, Taruna Tani
Gapoktan di Distrik Jagebob Tahun 2017
No Uraian Jumlah
I Jumlah Kelompok Tani Pertanian
Tingkat kelas kemampuan kelompoknya sbb :
Kelas Pemula 1946
Kelas Lanjut
Kelas Madya
Kelas Utama
Kelompok Wanita Tani 2
Kelompok Pemuda / Taruna Tani
Kelompok Tembakau
Gapoktan Pertanian 14
Gapoktan PUAP / LKM
II Jumlah Kelompok Tani Peternakan
Kelas Pemula
Kelas Lanjut
Kelas Madya
Gapoknak 1
Kelas Pemula
Kelas Madya
Kelas Utama
Tabel 20. Jumlah Penyuluh PNS dan THL – TBPP Distrik Jagebob
A. Jumlah Penyuluh Pertanian/PNS : 4 Orang
B. Jumlah Penyuluh Peternakan : Orang
C. Jumlah Penyuluh Perikanan : Orang
D Jumlah Penyuluh Kehutanan : Orang
.
E. Jumlah Penyuluh THL : 3 Orang
F. Jumlah Penyuluh Swadaya : Orang
Sumber :
3.3 Keadaan Penerapan Teknologi
Tingkat Pencapaian Penerapan Teknologi pada beberapa komoditi yang diusahakan
oleh para petani di Distrik Jagebob pada tahun 2017. Penerapan teknologi komoditi sayuran
dataran tinggi yang dianjurkan adalah sebagai berikut :
Tabel 21. Tingkat Penerapan Teknologi Pasca Panen Pada Komoditas Tanaman Pangan di
Distrik Jagebob tahun 2017
No Komoditi Cpn Prt Pbs Pgr Pgm Pgl Pgk Pnp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Padi Sawah C C B B B B B C
2 Jagung B C C B C B B C
4 Kedelai C C C B C C B C
5 Kacang Tanah B C B C C C C C
6 Ubi Kayu B - K - K - C K
7 Ubi Jalar C - K - K - C K
8 Kacang Tanah B - B - B B B B
Keterangan :
B = Baik ( 75 % dari Ketentuan )
C = Cukup ( 60 – 70 % dari Ketentuan ) Pgr = Pengeringan
D = Kurang ( 60 % Ketentuan ) Pgm = Pengemasan
Penerapan Teknologi
No Jenis Komoditi Panen & Pasca Penegendalian
Jarak Tanam Pemupukan
Panen Hapen
1 2 3 4 5
1 Jambu Mete 70 55 65 55
2 Karet 70 55 65 55
3
4
Sumber :
Tabel 24. Tingkat Kemampuan dan kelompok Tani di Distrik Jagebob Tahun 2017
No Kriteria Prosentase
1 2 3
1 Penyebaran informasi 72 %
2 Proses perencanaan 68 %
3 Kemampuan kerjasama melaksanakan rencana 74 %
4 Kemampuan pengembangan fasilitas 51 %
5 Pemupukan modal 52 %
6 Kemampuan mentaati perjanjian 76 %
7 Kemampuan mengatasi hal darurat 80 %
8 Pengembangan kader 61 %
9 Hubungan melembaga dengan LKM 30 %
10 Produktifitas usaha tani 89 %
Tabel 25. Diagram Pola Tanam di Lahan Sawah tadah Hujan tahun 2017
Identifikasi Potensi Wilayah BPP Eden Permegi Distrik Jagebob 1
Bulan
Lahan/ Tanaman
4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
Sawah tadah hujan
a. Padi Sawah
b. Jagung
c. Kedelai
d. Kacang tanah
e. Cabe
f. Tomat
g. Terong
h. Buncis
IV.MASALAH
1. Belum semua petani di Distrik Jagebob menerapkan sistem tanam jajar legowo ( baru
33% )
2. Penggunaan pupuk sesuai anjuran baru dilakukan oleh petani dalam melaksanakan
budidaya padi sawah oleh ( baru 62 % ) petani,
3. Belum semua petani ( 58 % ) menggunakan benih unggul bermutu dalam
melaksanakan budidaya padi sawah,
4. Belum semua petani ( 59 % ) dalam pengendalian hama secara terpadu untuk
menjamin produksi yang lebih tinggi,
5. Penerapan teknologi pasca panen oleh petani baru tahap cukup dari ketentuan yang
dianjurkan ( 65 % ).
4.1.2 Jagung
4.1.3 Kedelai
4.1.6 Sayuran
1. Petani masih sulit dalam menerapkan sistem tanam jajar legowo 2:1 untuk
meningkatkan hasil produksi.
2. Petani pada umumnya masih kekurangan modal untuk memenuhi sarana
produksii yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktifitas usaha taninya,
3. Masih sulitnya petani mendapatkan benih unggul bermutu di kios-kios
khususnya tingkat kampung
4. Kurangnya sarana dan peralatan untuk melaksanakan pengendalian hama dan
penyakit secara terpadu,
5. Petani masih belum memiliki peralatan pasca panen yang diperlukan.
4.2.2 Jagung
1. Masih tingginya harga benih jagung varietas unggul terutama varietas hibrida,
2. Modal petani untuk memenuhi keperluan pupuk yang sesuai dengan anjuran
masih kurang,
3. Kurangnya dana yang dimiliki oleh petani untuk pengadaan pestisida dan
peralatan pengendalian hama dan penyakit,
4. Tingginya peralatan pasca panen jagung sehingga tidak terjangkau oleh petani
4.2.3 Kedelai
anggotanya,
4. Baru 75 % kelompok tani yang telah menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam
RDK/RDKK,