Anda di halaman 1dari 4

Disuatu pagi, para siswa dan guru berdatangan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar.

Bel
sekolah berbunyi, para siswa masuk ke dalam kelasnya.

"Assalamu'alaikum" Sapa sang guru

"Wa'alaikumussalam" Jawab para siswa di kelas itu.

Mereka melakukan persiapan sebelum belajar ( doa, dan salam) seperti biasanya. Mereka melakukan
kegiatan belajar mengajar.

Diujung kegiatan belajar mengajar guru menyampaikan,

"Anak anak, minggu depan kita ulangan"

"Baik Pak" Balas seluruh siswa kelas

Hari hari berlalu, hari ini memasuii hari dimana siswa akan ulangan. Para siswa sudah
mempersiapkan diri untuk ulangan.

Bel sekolah berbunyi, sebagai tanda bahwa dalam hitungan menit siswa kelas ' ' akan memulai
ulangan.

Saat guru datang mereka melakukan persiapan sebelum melakukan kegiatan.

Saat ulangan berlangsung jhago melakukan kecurangan. Hal ini disaksikan oleh aisya, amiliya, dan
zavira. Namun Amiliya yang teman sebangku nya justru ikut melakukan kecurangan, bukannya
mengingatkan kepada Jhago.

"Jhago, nyontek dong. No 3 apa?" Amel

"Tak tau" Jhago


"Jangan pelit, aku tau ada contekan di tim x" Amel

Dengan rasa jengkel Jhago memberikan contekannya kepada Amel.

Ujian telah usai, para siswa merasa lega karenanya. Saat istirahat Aisya mendatangi Bapak guru dan
melaporkan bahwa Jhago telah melakukan kecurangan. Hal ini tidak sengaja didengar oleh Zavira dan
ia juga mengatakan apa yang ia saksikan

"Pak, tadi Jhago curang pak" Aisya

"Bapak tau" Syahreza sambil tersenyum semirik

"Pak tadi Jhago buat contek kan di tim x" Ikut zavira

"Aman bapak atur nilai dia, bapak tidak akan menegur kecuali dia jujur langsung ke bapak" Syahreza

Mengenai Jhago yang melakukan kecurangan dalam ulangan mulai menyebar ke satu kelas, dari
mulut ke mulut hingga terdengar ke telinga Jhago

"Tau ga si naya, si Jhago katanya contek pas ulangan" Yelse

"Betulan ya tu?" Anaya

"Iya aisya sama zavira ngeliat sendiri" Yelse

"Takut ketularan dia aku, tak mau lah temenan sama dia lagi" Anaya

"Aku juga" Yelse


Shofi lewat di belakang mereka dan mendengar percakapan tersebut

"Apanii, ga boleh gitu" Timbrung Shofi

"Dih, lagian dia emang curang" Yelse

"Iya ngapa tak boleh dijauhi" Anaya

"Tak boleh ngatain orang, ghibah kalian tu" Shofi

"Coba kalian pikir lagi, Jhago itu sebenarnya kurang jujur ke diri sendiri makanya dia kaya gitu" Shofi

"Iya juga" Anaya

"Emang kenapa?" Yelse

"Berarti dia tak percaya sama kemampuan dia sendiri yel" Anaya

"Betul, makanya jangan ghibah" Shofi

tanpa mereka sadari ternyata Jhago mendengar hal itu, ia merasa galau pikirannya gundah ingin jujur
atau tidak.

Keesokan harinya Jhago pergi menemui Syahreza, ia mengatakan bahwa ia telah melakukan
kecurangan saat ulangan.

"Pak permisi" Jhago

"Iya ada apa?" Syahreza

"Bapak maafkan Jhago pak, sebenarnya Jhago curang waktu ulangan pak" Jhago
"Bapak bangga sama kamu nak, kamu sudah jujur" Syahreza

"Maafkan Jhago pak, Jhago siap mendapatkan sanksi pak" Jhago

"Kamu dan Amel sudah bapak kenakan point, lain kali jangan melakukannya lagi" Syahreza

"Baik Pak" Jhago

Anda mungkin juga menyukai