Anda di halaman 1dari 4

NO.

DOKUMEN :

NO. REVISI :

TANGGAL TERBIT :

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


THYPOID

UPTD PUSKESMAS TANJONGE


KECAMATAN MARIORIWAWO KABUPATEN SOPPENG
TAHUN 2023
PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT TANJONGE
Jl. Poros Bulu Dua – Makassar Desa Marioriaja Kec. Marioriwawo Kab. Soppeng 90862
Email : puskesmastanjonge@gmail.com. Website : https://pkm-tanjonge.soppengkab.go.id/

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


THYPOID
UPTD PUSKESMAS TANJONGE KAB. SOPPENG

A. PENDAHULUAN
Penyakit Tifoid merupakan penyakit yang mengancam kesehatan masyarakat
di indonesia, oleh karenanya dalam meningkatkan kualitas kesehatan
masyarakat sejak dini, perlu dilakukan upaya pengendalian Demam Tifoid
dengan pemeriksaan berkala, pengobatan, pengamatan penyakit, perbaikan
kesehatan lingkungan dan penyuluhan kesehatan.
Demam tifoid dan paratifoid merupakan salah satu penyakit infeksi
endemik di Asia, Afrika, Amerika Latin Karibia dan Oceania, termasuk
Indonesia. Penyakit ini tergolong penyakit menular yang dapat menyerang
banyak orang melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Insiden
demam tifoid di seluruh dunia menurut data pada tahun 3002 sekitar 16 juta
per tahun, 600.000 di antaranya menyebabkan kematian. Di Indonesia
prevalensi 91% kasus demam tifoid terjadi pada umur 3-19 tahun, kejadian
meningkat setelah umur 5 tahun. Ada dua sumber penularan S.typhi : pasien
menderita demam tifoid dan yang lebih sering dari carrier yaitu orang yang
telah sembuh dari demam tifoid namun masih mengeksresikan S. typhi
dalam tinja selama lebih dari satu tahun.
B. LATAR BELAKANG
Demam Tifoid atau tifus abdominalis banyak diketemukan dalam kehidupan
masyarakat kita, baik diperkotaan maupun di pedesaan. Penyakit ini sangat
erat kaitannya dengan kualitas yang mendalam dari hyiene pribadi dan
sanitasi lingkungan seperti, hygiene perorangan dan hygiene penjamah
makanan yang rendah, lingkungan yang kumuh, kebersihan tempat- tempat
umum (rumah makan, restoran) yang kurang serta perilaku masyarakat
yang kurang mendukung untuk hidup sehat. Seiring dengan terjadinya krisis
ekonomi yang berkepanjangan akan menimbulkan peningkatan kasus –
kasus penyakit menular, termasuk tifoid ini.
Di indonesia penyakit ini bersifat endemik dan merupakan masalah
kesehatan masyarakat. Dari telaaah kasus di rumah sakit besar di
indonesia, kasus tersangka tifoid menunjukan kecenderungan meningkat
dari tahun ke tahun dengan rata- rata kesakitan 500/100.000 penduduk
dengan kematian antara 0,6 % - 5 %.
Dewasa ini penyakit tifoid harus mendapat perhatian yang serius karena
permasalahannnya yang makin kompleks sehingga menyulitkan upaya
pengobatan dan pencegahan. Permasalahan tersebut adalah gejala – gejala
klinis bervariasi dari ringan sampai berat dengan komplikasi yang
berbahaya, komorbid atau koinfeksi dengan penyakit lain, resistensi yang
meningkat dengan obat – obatan yang lazim dipakai, meningkatnya kasus
karier atau relaps, sangat sulitnya dibuat vaksin yang efektif, terutama
untuk masyarakat yang tinggal didaerah yang bersifat endemik. Berdasarka
kajian diatas, dirasakan sangat perlu suatu upaya terpadu dan saling
memahami pada kegiatan pengobatan atau pencegahan oleh seluruh tenaga
kesehatan yang terlibat dalam pengenalian penyakit ini.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum : Meningkatkan upaya pencegahan, penemuan dini, serta
pengobatan, dan perawatan tifoid secara tepat, akurat dan berkualitas,
sehingga mendatangkan angka kesembuhan yang tinggi serta dapat menekan
derajat endemisitas serendah mungkin.

2. Tujuan Khusus :
a. Tersusunnya langkah – langkah kemitraan dalam pencegahan, dengan
melibatkan masyarakat, stake holder, dan unit pelayanan kesehatan.
b. Meningkatkan penemuan penderita secara dini.
c. Meningkatkan mutu pengobatan dan perawatan dengan angka
kesembuhan yang tinggi.
d. Suksesnya penanggulangan komplikasi dan karier.
e. Terlaksananya kegiatan pengobatan dan pencegahan menurut
pedoman tatalaksana yang sama, pada semua unit pelayanan
kesehatan.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan Pokok
a.Persiapan
b.Pengkajian kebutuhan dasar
c. Merancang pemeliharaan
2. Rincian Kegiatan
a.Persiapan
1) Identinfikasi sasaran: Mendata semua pasien yang positif widal (thypoid)
2) Mempersiapkan materi (edukasi)
b. Pengkajian Kebutuhan dasar
1) Sarana : leaflet
c. Merancang Pemeliharaan
Pendekatan pada orang tua/keluarga.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan dilaksanakan dengan metode :
- Ceramah dengan menggunakan leaflet
- Diskusi interaktif, dengan menggali pengalaman dan pengetahuan sasaran

F. SASARAN
a. Pengelola/penanggungjawab Program Thypoid
b. Sasaran terkonfirmasi positif thypoid.
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

N Jenis Waktu pelaksanaan


O kegiat Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des
an
1 Pelaya      
nan
pasien
thypoi
d

H. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Pelaksana kegiatan dilakukan setiap ada pasien terkonfirmasi thypoid.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Catatan dan pelaporan dilaksanakan setiap bulan.

Mengetahui
KEPALA UPTD PUSKESMAS TANJONGE

Hj. KARMILA HIPPE, S.Kep.Ns


Pangkat : Pembina
NIP : 196912311990012004

Anda mungkin juga menyukai