Anda di halaman 1dari 19

LANDASAN FALSAFAH DAN TEORI

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
LANDASAN
FALSAFAH

ANTOLOGI EPISTIMO AKSIOLO


LOGI GI
LANDASAN FALSAFAH
1. LANDASAN ONTOLOGI
Ruang lingkup objek penela’ahan
teknologi pembelajaran adalah
masalah-masalah baru dalam
pendidikan, yaitu:
1) Adanya berbagai sumber untuk
belajar.
2. Perlunya sumber-sumber tersebut
dikembangkan secara konseptual dan
secara faktual.
3. Perlunya dikelola kegiatan sumber-
sumber belajar tersebut agar dapat
digunakan seoptimal mungkin untuk
keperluan belajar.
2. LANDASAN EPISTIMOLOGI

Teknik intelektualnya unik, yaitu :


1. Keseluruhan masalah belajar dan
upaya pemecahannya ditelaah
secara simultan dan
pengkajiannya dilakukan dengan
memperhatikan adanya
keterkaitan.
2. Unsur-unsur yang berkepentingan
diintegrasikan dalam suatu proses
yang kompleks secara sistemik yaitu
dirancang, dikembangkan, dinilai, dan
dikelola sebagai satu kesatuan untuk
pemecahan masalah belajar.
3. Penggabungan ke dalam proses dan
perhatian atas gejala secara
menyeluruh harus mengandung daya
lipat atau sinergisme.
3. LANDASAN AKSIOLOGI
Kegunaan teknologi pembelajaran :
1) Meningkatkan produktivitas pendidikan.
2) Memberikan kemungkinan pendidikan yang
sifatnya lebih individual.
3) Memberikan dasar pembelajaran yang lebih
ilmiah.
4) Lebih memantapkan pembelajaran.
5) Memungkinkan belajar secara lebih akrab.
6) Memungkinkan penyajian pendidikan secara
lebih luas dan merata.
LANDASAN TEORI TEKNOLOGI
PEMBELAJARAN

A. Tinjauan teori belajar


1. Teori yang dikembangkan oleh
Thorndike
 Law of readiness (dalil kesiapan)
 Law of exercise (dalil latihan)
 Law of effect (dalil akibat)
2. Teori penguatan (reinforcement)
dari Skinner,
 Perilaku yang diperkuat
cendrung untuk bertahan.
 Penguatan positif lebih berarti
dari penguatan negatif.
 Penguatan yang sering
diberikan lebih berarti dari pada
yang jarang.
Mager menegaskan perlunya
menetapkan tujuan perilaku sebelum
mengembangkan pembelajaran.
Tujuan perilaku yang dikembangkan oleh
Mager dikenal rumusannya dengan
A BC D.
A = Audience
B = Behaviour
C = Condition
D = Degree
Glasser menyatakan bahwa
ukuran yang didasarkan pada
kriteria standar (tujuan) akan
memberikan informasi sejauh
mana kompetensi sudah
dikuasai oleh pebelajar.
Taksonomi hasil belajar yang
dikembangkan oleh beberapa ahli
a. Bloom, mengemukakan taksonomi
kognitif :
(1) Pengetahuan
(2) Pemahaman
(3) Penerapan
(4) Analisis
(5) Sintesis
(6) Evaluasi
(7) Kreasi
b. Merril mengemukakan
taksonomi hasil belajar bidang
kognitif yang terdiri dari,
(1) Mengingat
(2) Menggunakan
(3) Menemukan
c. Krathwohl, Bloom, Massia (1964)
mengemukakan taksonomi di bidang
afektif yang terdiri dari,
(1) Menerima
(2) Merespon
(3) Melakukan
(4) Mengintegrasikan dengan nilai-nilai
yang ada
(5) Menjadikan pola hidup (karakterisasi)
d. Harrows (1972) mengemukakan
taksonomi hasil belajar bidang
psikomotor yang terdiri dari,
(1) Meniru
(2) Memanipulasi
(3) Melakukan dengan tepat
(4) Merangkai
(5) Melakukan secara alamiah
(naturalisasi)
e. Gagne mengemukakan hasil belajar
kognitif, afektif dan psikomotor sebagai
kemampuan yang dipelajari yang terdiri
dari,
(1) Informasi Verbal
(2) Keterampilan Intelektual
(3) Strategi Kognitif
(4) Sikap
(5) Psikomotorik
2. Landasan dari teori komunikasi

Wilber Schramn seorang ahli komunikasi


yang paling vokal dalam usaha
menerapkan teori model dan hasil-hasil
penelitian tentang media untuk
pembelajaran.
Beberapa kesimpulan penelitian yang dia
anjurkan:
Orang dapat belajar dari media
Penentuan media sebaiknya merupakan hasil
analisis kebutuhan materi dan lingkungan
3. Landasan teori dari disiplin lain
James Finn mengemukakan posisi
teoritis sehubungan dengan masalah
makin berkurangnya guru yang
bermutu, meningkatnya jumlah yang
perlu diajar dan yang perlu
dipelajari, serta adanya
perkembangan teknologi dari masa
ke masa.
Posisi teori yang dikemukaan Finn antara
lain :
1. Pengenalan pengalaman audiovisual secara
masa (TV, Film) dalam kelas oleh guru ahli
2. Menyerahkan sebagian besar tugas penyajian
kepada satu atau lebih media audiovisual
3. Kelas-kelas besar dilangsungkan sebagai
bagian dari hari-hari sekolah pada saat anak-
anak menjadi pemirsa siaran
4. Mengembangkan sekelompok guru ahli
dengan bantuan ahli lain menyajikan
pelajaran dalam bentuk transmisi audiovisual

Anda mungkin juga menyukai