Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rafilah Azmi Paputungan

Instansi : UPTD Puskesmas Motoboi Kecil


Gelombang : II
Angkatan : VI / Indonesia Jaya

“Loyalitas Kepada Atasan dan Kaitannya dengan Institusi”

A. Pengertian Loyalitas
Loyalitas adalah suatu bentuk kesetiaan seseorang terhadap sesuatu. Loyalitas
tidak dapat dibeli dengan uang dan untuk mendapatkan loyalitas seseorang bukanlah
suatu hal yang mudah. Namun sebaliknya, untuk menghilangkan loyalitas seseorang
merupakan hal yang tidak terlalu sulit bahkan dapat dikatakan mudah. Loyalitas
ditunjukkan seseorang melalui sikap dan tindakan mereka dengan selalu mendukung dan
memihak pada apa yang dipercayai secara terus menerus dalam kurun waktu tertentu.
Loyalitas adalah suatu bentuk kepatuhan, menciptakan suasana organisasi yang sinergis
dan paham bahwa kita adalah seorang ASN yang sedang melakukan pelayanan dan
pengabdian kepada masyarakat. Loyalitas memiliki kata dasar loyal yang berasal dari
bahasa Perancis Kuno loial. Menurut Oxford Dictionary, pengertian loyalitas adalah the
quality of being loyal dimana loyal didefinisikan sebagai giving or showing firm and
contast support or allegiance to a person or institution. Jika diartikan secara bebas,
pengertian loyalitas menurut Oxford Dictionary adalah mutu dari sikap setia (loyal),
sedangkan loyal didefinisikan sebagai tindakan memberi atau menunjukan dukungan dan
kepatuhan yang teguh dan konstan kepada seorang atau institusi. Sementara itu, Kamus
Besar Bahasa Indonesia menerangkan pengertian loyalitas sebagai kepatuhan atau
kesetiaan. Jusuf (2010) berpendapat bahwa loyalitas merupakan suatu sikap yang timbul
sebagai akibat keinginan untuk setia dan berbakti baik itu pada pekerjaannya, kelompok,
atasan, maupun pada tempat kerjanya yang menyebabkan seseorang rela berkorban demi
memuaskan pihak lain atau masyarakat. Disimpulkan loyalitas adalah kesediaan untuk
menjalankan tugas perusahaan/instansi secara penuh kesadaran dan tanggung jawab
sehingga tujuan perusahaan/instansi berhasil maksimal
B. Aspek-Aspek Loyalitas
Aspek-aspek loyalitas kerja yang terdapat pada individu dikemukakan oleh Siswanto
(1989), yang menitik beratkan pada pelaksanaan kerja yang dilakukan karyawan antara
lain. :
1. Taat pada peraturan
Mempunyai tekat dan kesanggupan untuk menaati segala peraturan, perintah dari
perusahaan dan tidak melanggar larangan yang telah ditentukan baik secara tertulis
maupun tidak tertulis. Peningkatan ketaatan tenaga kerja merupakan priorotas utama
dalam pembinaan tenaga kerja dalam rangka peningkatan loyalitas kerja pada
perusahaan.
2. Tanggung jawab
Karakteristik pekerjaan dan prioritas tugasnya mempunyai konsekuensi yang
dibebankan karyawan. Kesanggupan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan
dengan sebaik-baiknya dan kesadaran setian resiko melaksanakan tugas akan
memberikan pengertian tentang keberanian dan kesediaan menanggung rasa tanggung
jawab ini akan melahirkan loyalitas kerja. Dengan kata lain bahwa karyawan yuang
mempunyai loyalitas yang tinggi maka karyawan tersebut mempunyai tanggung
jawab yang lebih baik.
3. Sikap kerja
Sikap mempunyai sisi mental yang mempengaruhi individu dalam memberikan reaksi
terhadap stimulus mengenai dirinya diperoleh dari pengalaman dapat merespon
stimulus tidaklah sama. Ada yang merespon secara positif dan ada yang merespon
secara negatif. Karyawan yang memiliki loyalitas tinggi akan memiliki sikap kerja
yang positif. Sikap kerja yang positif meliputi :
a) Kemauan untuk bekerja sama. Bekerja sama dengan orang-orang dalam suatu
kelompok akan memungkinkan perusahaan dapat mencapai tujuan yang tidak
mungkin dicapai oleh orang-orang secara individual.
b) Rasa memiliki. Adanya rasa ikut memiliki karyawan terhadap perusahaan akan
membuat karyawan memiliki sikap untuk ikut menjaga dan bertanggung jawab
terhadap perusahaan sehingga pada akhirnya akan menimbulkan loyalitas demi
tercapainya tujuan perusahaan.
c) Hubungan antar pribadi. Karyawan yang mempunyai loyalitas karyawan tinggi
mereka akan mempunyai sikap fleksibel kearah hubungan antara pribadi.
Hubungan antara pribadi ini meliputi : hubungan sosial diantara karyawan.
Hubungan yang harmonis antara atasan dan karyawan, situasi kerja dan sugesti
dari teman sekerja.
d) Suka terhadap pekerjaan. Perusahaan harus dapat menghadapi kenyataan bahwa
karyawannya tiap hari datang untuk bekerja sama sebagai manusia seutuhnya
dalam hal melakukan pekerjaan yang akan dilakukan dengan senang hati sebagai
indikatornya bisa dilihat dari : kesanggupan karyawan dalam bekerja, karyawan
tidak kpernah menuntut apa yang diterimanya di luar gaji pokok.

Sesuai dengan karakterstik loyalitas ASN yang pertama loyalitas kita kepada atasan yaitu
taat pada aturan. Saya yang bekerja sebagai bidan di salah satu puskesmas rawat inap di
Kotamobagu taat pada aturan yang telah di buat oleh kepala puskesmas, maupun aturan yang
telah dibuat oleh bidan coordinator yang ada diruangan saya. Misalnya jadwal shift yang telah di
tentukan kemudian dijalankan sesuai dengan apa yang telah di atur oleh atasan. Yang kedua
bekerja dengan integritas yaitu kejujuran bertindak secara konsisten antara apa yang dikatakan
dengan tingkah lakunya sesuai nilai-nilai yang dianut, contohnya yang saya lakukan terhadap
atasan adalah jujur dengan tanggung jawab yang telah diberikan oleh atasan seperi halnya saya
diberikan tugas untuk diselesaikan sebelum batas tanggal yang telah di tentukan, maka apabila
ditanya tugas tersebut sudah selesai atau belum maka dijelaskan sesuai denga napa yang telah
kita kerjakan. Kemudian rasa tanggung jawab terhadap organisasi, rasa kecintaan kita terhadap
tempat kerja maupun kepada pimpinan. Loyalitas kepada atasan dala hal kemauan kita untuk
bekerja yaitu menyelesaikan tugas dan bekerja sesuai dengan apa yang telah di instruksikan oleh
atasan.

Anda mungkin juga menyukai