Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN ANTARA KOMPENSASI DENGAN LOYALITAS KERJA

KARYAWAN DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II KEBUN


SEI MUSAM

Ayudia Poppy Sesilia, Azhar Azis, Syafrizaldi


Fakultas Psikologi Universitas Medan Area

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kompensasi
dengan loyalitas kerja karyawan di PT. Perkebunan Nusantara II kebun Sei Musam.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan jumlah responden sebanyak 78
orang karyawan PT. Perkebunan Nusantara II kebun Sei Musam. Hasil penelitian ini
menunjukkan𝑟𝑥𝑦 = 0,427 dengan tingkat signifikansi 0,000, yang berarti p < 0,050, artinya
bahwa variabel kompensasi berpengaruh signifikan secara simultan terhadap loyalitas kerja
karyawan. R square sebesar 0.182, yang artinya 18,2% variabel loyalitas kerja dipengaruhi
oleh kompensasi dan sisanya sebesar 81,8% dipengaruhi oleh variabel lain. Hasil lain nya
adalahloyalitas kerja karyawan tergolong rendah dilihat dari mean hipotetik 105 > mean
empirik 80,27 dan kompensasi yang diberikan perusahaan juga tergolong kecil, dilihat dari
mean hipotetik 95 > mean empirik 78,79.

Kata kunci : Kompensasi, Loyalitas Kerja


PENDAHULUAN kerjanya dan berkeinginan untuk tetap
Karyawan merupakan aset penting mempertahankan keanggotaannya dalam
yang dimiliki perusahaan.Di dalam suatu perusahaan tersebut.
perusahaan, untuk mencapai kinerja yang Namun tidak semua karyawan di
terbaik seperti telah ditargetkan oleh dalam perusahaan itu memiliki sikap
perusahaan, kualitas dan kompetensi sumber loyalitas yang tinggi, bisa saja loyalitas
daya manusia sangatlah penting. Peran mereka menurun. Ketidak loyalitasan
karyawan sangat penting di dalam suatu karyawan itu ditunjukan dengan sikap turun/
perusahaan dalam mencapai target–target rendahnya produktivitas kerja, tingkat
perusahaan. Hubungan antara perusahaan absensi yang naik, tingkat perpindahan yang
dengan karyawan merupakan hubungan tinggi, kegelisahan dimana–mana, tuntutan
timbal balik, perusahaan membutuhkan yang sering terjadi dan pemogokan kerja
karyawan begitu juga sebaliknya. yang dilakukan karyawan. Karyawan yang
Setiap perusahaan pasti tidak loyal tidak dapat memberikan manfaat
menginginkan karyawan yang memiliki bagi perusahaan, karena karyawan tersebut
loyalitas dan dedikasi tinggi terhadap kerja menjadi tidak produktif.
dan perusahaan, loyalitas yang tinggi Turunnya loyalitas dan sikap kerja
mampu memberikan sumbangsih terhadap itu dikarenakan banyak sebab misalnya,
maju dan berkembang nya perusahaan, upah yang mereka terima tidak sesuai
namun tidak semua karyawan memiliki dengan pekerjaannya, tidak cocoknya
loyalitas yang tinggi, bisa saja loyalitas dengan gaya perilaku pemimpin, lingkungan
mereka menurun. Turunnya loyalitas dan kerja yang buruk dan sebagainya. Untuk
sikap kerja itu mungkin bisa dikarenakan memecahkan persoalan tersebut, maka
upah yang tidak sesuai, tidak cocoknya perusahaan harus dapat menemukan
dengan gaya perilaku pemimpin dan penyebab dari turunnya loyalitas dan sikap
lingkungan kerja yang buruk.Ketidak kerja karyawan yang pada prinsipnya itu
loyalitasan karyawan itu ditunjukan dengan disebabkan oleh ketidakpuasan para
sikap turun/ rendahnya produktivitas kerja, karyawan.
tingkat absensi yang naik, tingkat Loyalitas karyawan tergantung dari
perpindahan buruh yang tinggi, kegelisahan dalam diri karyawan itu sendiri, namun
dimana–mana, tuntutan yang sering terjadi pihak perusahaan juga perlu melakukan
dan pemogokan kerja yang dilakukan usaha-usaha yang dapat memotivasi
karyawan. karyawannya.
Loyalitas kerja merupakan hal yang Salah satu masalah yang terjadi di
penting bagi sebuah perusahaan. Pada PTPN II adalah tindakan karyawan yang
dasarnya ada ikatan antara karyawan dengan mogok kerja dan menggelar demo di depan
perusahaan tempat di mana ia bekerja, kantor DPRD, mereka menagih upah dan
sehingga diantara keduanya tidak dapat tunjangan yang tidak diberikan oleh
dipisahkan. Loyalitas kepada perusahaan perusahaan, mereka juga menuntut cuti
dapat diartikan dengan sejauh mana seorang tahunan dan cuti panjang, uang sumbangan
karyawan mengidentifikasikan tempat

42
kemalangan antar karyawan, serta meminta tahun) atau jumlah seluruh penduuk dalam
perusahaan meninjau masalah pemberian suatu negara yang memproduksi barang dan
jatah beras yang kerap dibagikan terlambat jasa jika ada permintaan terhadap tenaga
dan seringkali beras itu sudah berkutu. mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi
Masalah yang dihadapi karyawan PTPN II dalam aktivitas tersebut dan menurut
ini terkait dengan kompensasi dimana perusahaan sendiri karyawan adalah Pekerja
memang kompensasi sangat berpengaruh yang bekerja pada PT Perkebunan Nusantara
sekali terhadap kinerja karyawan, jika II yang terdiri atas karyawan golongan IA/0
kompensasi tidak diberikan secara benar s.d. IVD/6 yang hubungan dan syarat-syarat
maka akan membuat karyawan menjadi kerjanya diatur dalam perjanjian kerja
tidak loyal terhadap perusahaan dan bersama.
menjadikan perusahaan rugi nantinya. Oleh
karena itu peneliti ingin melakukan Loyalitas Kerja
penelitian untuk mengetahui ada hubungan Secara umum menurut Hasibuan (2005),
antara kompensasi dengan loyalitas loyalitas kerja dapat diartikan salah satu
karyawan di PT. Perkebunan Nusantara II unsur yang digunakan dalam penilaian
kebun Sei Musam. karyawan, yang mencakup kesetiaan
Menurut Undang-Undang No.13 Tahun terhadap pekerjaannya, jabatan dan
2003 pasal 1, tenaga kerja adalah setiap organisasi dimana kesetiaan ini dicerminkan
orang yang mampu melakukan pekerjaan oleh kesediaan karyawan menjaga dan
guna menghasilkan barang atau jasa baik membela organisasi di dalam maupun diluar
untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun pekerjaan dari rongrongan orang yang tidak
untuk masyarakat. Selanjutnya, bahwa bertanggung jawab.
karyawan/pegawai adalah seseorang pekerja Barrold (dalam Muhyadi, 1989)
tetap yang bekerja di bawah perintah orang mengemukakan bahwa loyalitas kerja adalah
lain dan mendapat kompensasi serta kemauan bekerja sama yang berarti
jaminan. Hasibuan (2005) mengatakan kesediaan mengorbankan diri, kesediaan
bahwa pegawai atau karyawan adalah setiap melakukan pengawasan diri dan kemauan
orang yang bekerja dengan menjual untuk menonjolkan kepentingan diri sendiri.
tenaganya (pikiran dan fisik) kepada suatu Kesediaan untuk mengorbankan diri ini
perusahaan dan mendapat kompensasi yang melibatkan adanya kesadaran untuk
besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu. mengabdikan diri kepada perusahaan.
Soedaryono (2000) juga mengatakan Pengabdian ini akan selalu menyokong
karyawan adalah seseorang yang melakukan peran serta karyawan dalam perusahaan.
penghidupannya dengan bekerja dalam Steers & Porter (dalam Nitisemito, 2002)
kesatuan organisasi, baik kesatuan kerja berpendapat bahwa: Pertama, loyalitas kerja
pemerintah maupun kesatuan kerja swasta. kepada perusahaan sebagai sikap, yaitu
Menurut Subri (2003), Karyawan adalah sejauh mana seseorang karyawan
penduduk dalam usia kerja (berusia 15-64 mengidentifikasikan tempat kerjanya yang
ditunjukan dengan keinginan untuk bekerja
43
dan berusaha sebaik-baiknya dan kedua, aspek yang terdapat didalamnya yang
loyalitas kerja terhadap perusahaan sebagai mewujudkan loyalitas kerja. Aspek-Aspek
perilaku, yaitu proses dimana seseorang loyalitas kerja menurut Saydam (2000)
karyawan mengambil keputusan pasti untuk adalah sebagai berikut :
tidak keluar dari perusahaan apabila tidak a. Ketaatan atau kepatuhan
membuat kesalahan yang ekstrim. b. Bertanggung jawab
Saydam (2000) mengatakan bahwa c. Pengabdian
loyalitas kerja adalah tekad dan d. Kejujuran
kesanggupan mentaati, melaksanakan dan e. Sikap kerja
mengamalkan sesuatu yang dipatuhi dengan Aspek-aspek loyalitas kerja yang juga
penuh kesadaran dan tanggung jawab, tekad dikemukakan oleh Siswanto (2003), yang
dan tingkah laku sehari-hari dalam menitikberatkan pada pelaksanaan kerja
perbuatan melaksanakan tugas. yang dilakukan karyawan antara lain. :
Poerwopoespito (2004) juga menyebutkan a. Taat pada peraturan
bahwa loyalitas kepada pekerjaan tercermin b. Tanggung jawab pada perusahaan.
pada sikap karyawan yang mencurahkan c. Kemauan untuk bekerja sama.
kemampuan dan keahlian yang dimiliki, d. Rasa memiliki,
melaksanakan tugas dengan tanggungjawab, e. Hubungan antar pribadi
disiplin serta jujur dalam bekerja f. Kesukaan terhadap pekerjaan,

Kadarwati (2003) menegaskan bahwa Anoraga dan Widiyanti (1993)


faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas mengemukakan ada beberapa cara yang
kerja adalah adanya : dapat ditempuh untuk meningkatkan
a. Fasilitas-fasilitas kerja, loyalitas kerja, yaitu :
b. Tunjangan kesejahteraan, a. Hubungan yang erat antar karyawan
c. Lingkungan dan suasana kerja, b. Saling keterbukaan dalam
d. Kompensasi. hubungan kerja
Hal ini juga didukung oleh Hermawan c. Saling pengertian antara pimpinan dan
dan Riana (2014) dalam penelitiannya yang karyawan
menunjukkan ada empat faktor dalam d. Memperlakukan karyawan tidak sebagai
menentukan loyalitas karyawan pada PT. buruh, tetapi sebagai rekan kerja,
Inti Buana Permai Denpasar. Ke empat e. Pimpinan berusaha menyelami pribadi
faktor tersebut adalah: karyawan secara kekeluargaan,.
a. Faktor f. Rekreasi bersama seluruh anggota
b. Faktor tanggung perusahaan,
c. Faktor disiplin. Kadarwati (2003) berpendapat agar
d. Faktor partisipasi karyawan mempunyai loyalitas kerja yang
tinggi pada perusahaan dengan cara memuji
Loyalitas kerja tidak terbentuk begitu kemajuan, kenaikan upah, promosi jabatan,
saja dalam perusahaan, tetapi ada aspek- memeberitahukan kepada karyawan tentang

44
apa yang terjadi pada perusahaan, serta mau memperoleh uang untuk memenuhi
mendengarkan keluhan para karyawan. kebutuhan hidupnya. Untuk itulah seorang
karyawan mulai menghargai kerja keras dan
Kompensasi semakin menunjukkan loyalitas terhadap
Menurut Hasibuan (2009) Kompensasi perusahaan dan karena itulah perusahaan
adalah semua pendapatan yang berbentuk memberikan penghargaan terhadap prestasi
uang, barang, langsung atau tidak langsung kerja karyawan yaitu dengan jalan
yang diterima karyawan sebagai imbalan memberikan kompensasi. Salah satu cara
jasa yang diberikan kepada perusahaan. manajemen untuk meningkatkan prestasi
Notoadmojo (2003) juga berpendapat bahwa kerja, memotivasi dan meningkatkan
kompensasi adalah yang diterima oleh loyalitas para karyawan adalah melalui
karyawan sebagai balas jasa untuk kerja kompensasi.
mereka. Menurut Panggabean (2002)
kompensasi disebut juga dengan Berbagai faktor yang mempengaruhi
penghargaan atau ganjaran dan dapat kompensasi yang diberikan perusahaan
didefinisikan sebagai setiap bentuk kepada karyawannya. Dikemukakan oleh
penghargaan yang diberikan kepada Hasibuan (2009) sebagai berikut :
karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi a. Penawaran dan permintaan
yang mereka berikan kepada organisasi. b. Kemampuan dan kesediaan perusahaan
Handoko (1993) menyatakan bahwa c. Serikat buruh / organisasi karyawan
kompensasi penting bagi karyawan sebagai d. Produktivitas kerja karyawan
individu karena besarnya kompensasi e. Pemerintah, undang-undang dan keppres
mencerminkan ukuran karya mereka f. Biaya hidup
diantara para karyawan itu sendiri, keluarga g. Posisi jabatan karyawan
dan masyarakat. h. Pendidikan dan pengalaman kerja.
Menurut Siswanto (2003) kompensasi Menurut Notoadmojo (2003) ada
merupakan istilah luas yang berkaitan beberapa faktor yang mempengaruhi
dengan imbalan-imbalan finansial yang kompensasi adalah sebagai berikut :
diterima oleh orang-orang melalui hubungan a. Produktivitas
kepegawaian mereka dengan organisasi. b. Kemampuan untuk membayar
Menurut Nawawi (2005) kompensasi bagi c. Kesediaan untuk membayar
organisasi / perusahaan berarti penghargaan/ d. Suplai dan permintaan kerja
ganjaran pada para pekerja yang telah e. Organisasi karyawan
memberikan kontribusi dalam mewujudkan f. Berbagai peraturan dan perundang-
tujuannya, melalui kegiatan yang disebut undangan
bekerja.
Mathis dan Jackson (dalam buku Menurut Sutrisno (2011), pada
Hasibuan, 2009) mengatakan bahwa pada dasarnya kompensasi terbagi menjadi dua
dasarnya manusia bekerja juga ingin aspek, yaitu kompensasi langsung dan
kompensasi tidak langsung.
45
a) kompensasi langsung adalah kompensasi dilihat dari analisis product moment sebesar
yang diberikan langsung behubungan 18,2% dengan koefisien correlation nya
dengan hasil kerja karyawan yang sebesar 0,427 dan memang loyalitas kerja
bersangkutan seperti gaji, dan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor
insentif/bonus kompensasi tetapi mungkin masih ada
b) kompensasi tidak langsung adalah faktor-faktor lain yang mempengaruhi nya.
kompensasi yang tidak dikaitkan dengan
hasil kerja karyawan yang bersangkutan KESIMPULAN DAN SARAN
dengan pemberian uang secara tidak Berdasarkan hasil-hasil yang telah diperoleh
langsung seperti jenis asuransi dan dalam penelitian ini maka dapat disimpulkan
tunjangan. sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan yang signifikan
antara kompensasi dengan loyalitas
METODE kerja pada karyawan pelaksana di kebun
Metode penelitian merupakan unsure Sei Musam dengan koefisien 𝑟𝑥𝑦 =
yang paling penting di dalam suatu 0,427 ; p= 0,000, berarti p < 0.050. Hal
penelitian, karena dapat menentukan apakah ini berarti bahwa semakin besar
penelitian tersebut dapat dipertanggung kompensasi yang diberikan maka
jawabkan hasilnya atau tidak. Penelitian ini semakin tinggi loyalitas kerja,
menggunakan pendekatan kuantitatif, sebaliknya semakin kecil kompensasi
dengan menggunakan metode korelasional. yang diberikan maka semakin rendah
Analisis yang dilakukan dalam loyalitas kerja. Berdasarkan hasil
melihat korelasi antar variable independent penelitian yang dilakukan di Kebun Sei
dan variable dependent dengan Musam, maka hipotesis yang diajukan
menggunakan analisi product moment. dinyatakan diterima
2. Kompensasi mempengaruhi loyalitas
HASIL DAN PEMBAHASAN kerja kayawan sebesar 18,2 persen.
Hasil uji hipotesis yang dilakukan 3. Berdasarkan perhitungan mean
menunjukkan hasil bahwa ada hubungan hipotetik dan mean empirik terlihat
yang signifikan antara kompensasi dengan bahwa loyalitas rendah yang ditandai
loyalitas kerja. Dengan asumsi bahwa dengan nilai mean hipotetiknya 105 dan
semakin besar kompensasi yang diberikan, mean empiriknya 80,27 begitu juga
maka loyalitas kerja semakin tinggi. dengan kompensasi yang kecil yang
Sebaliknya, semakin kecil kompensasi yang dilihat dari nilai mean hipotetiknya 95
diberikan, maka loyalitas kerja semakin dan mean empiriknya 78,79.
rendah. Hal ini ditinjau dari Rxy sebesar
0,427 ; p= 0,000, berarti p < 0.050. Di dalam Berdasarkan hasil penelitian dan
penelitian ini dapat dilihat ternyata kesimpulan, maka berikut ini hal-hal yang
Kompensasi memiliki pengaruh terhadap dapat disarankan antara lain:
keloyalitasan kerja karyawan yang dapat 1. Saran Kepada Subjek Penelitian

46
Kepada seluruh karyawan untuk bisa Anoraga, P dan Widiyanti,N. 1993.
meningkatkan loyalitasnya Sehingga Psikologi Dalam Perusahaan. Jakarta:
perusahaan tempat anda bekerja tumbuh Rineka Cipta.
maju dan berkembang yang nantinya jika
Dewi, Anisa. 2013. Hubungan Antara
perusahaan maju pasti kesejahteraan Persepsi Terhadap Kompensasi
karyawan akan terpenuhi. Karena jika Karyawan Dengan Loyalitas Kerja Cv
perusahaan mampu bersaing dan Sinar Abadi. Jurnal.
memiliki akreditasi yang baik pastilah
keuntungan berada di dua belah pihak. Djohar, Retno.J. 2005.”Pengaruh
Kompensasi Terhadap Loyalitas
Karyawan”. Jurnal
2. Saran Kepada Perusahaan
Kepada perusahaan haruslah perusahaan Gian, Musa. 2009. Hubungan Tingkat Upah
melihat kembali apakah kompensasi yang Terhadap Loyalitas Kerja Karyawan
diberikan sudah memenuhi standar dan Harian Di Pt Charoen Pokphand
agar lebih baik lagi dalam pemberian Indonesia Krian Sidoarjo. Jurnal
kompensasi kepada karyawannya,
sehingga kedepannya produktifitas kerja Handoko, Hani. 1993. Penilaian Kinerja.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
karyawan dapat meningkat dan sikap
loyalitas karyawan juga meningkat Hasibuan , Malayu S.P. 2005. Manajemen
sehingga tujuan strategis perusahaan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
dapat tercapai. Aksara.

3. Saran Kepada Peneliti Selanjutnya ---------------------------. 2009. Manajemen


Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Dalam penelitian ini, peneliti hanya
Bumi Aksara.
meneliti faktor kompensasi yang
mempengaruhi loyalitas kerja karyawan. Hermawan dan Riana. 2014.“ Analisis
Masih banyak faktor lain yang secara Faktor-Faktor Yang Menentukan
teoritis dapat mempengaruhi loyalitas Loyalitas Karyawan Pada Pt. Inti
kerja karyawan. Oleh karena sebab itu Buana Permai Denpasar Bali”.Jurnal
perlu ada penelitian lebih lanjut terhadap Manajemen.3(3)
faktor-faktor lain yang mempengaruhi
Ikhwan,Khairul.2006.25 ribu pekerja PTPN
loyalitas kerja karyawan yang tidak II Tanjung Morawa mogok kerja.
diteliti penulis. http://news.detik.com

DAFTAR PUSTAKA Kadarwati. 2003. Manajemen Organisasi.


Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Jakarta: Gramedia Asri Media.
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta. Muhyadi. 1989. Organisasi Teori Struktur
dan Proses. Jakarta: Proyek

47
Pengembangan Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan. Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi.
Yogyakarta : Andi.
Nawawi,Hadari. 2005. Metode Penelitian
Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Suryabrata, Sumadi. 2003. Metodologi
Mada University Press. Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Nitisemito, Alex. S. 2002. Manajemen
Personalia. Jakarta: Penerbit Ghalia Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen Sumber
Indonesia. Daya Manusia. Jakarta: Kencana

Notoatmodjo, Soekidjo.2003. Umar,Husein. 2007. MetodePenelitian


Pengembangan Sumber Daya Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis.
Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
Panggabean, Mutiara S. 2002. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta : Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
Tentang Ketenagakerjaan
Poerwopoespito. 2004. Mengatasi Krisis
Manusia Di Perusahaan. Jakarta:
Grasindo

Purwaningsih, Ulfah. 2008. “Pengaruh


Kompensasi Financial Dan Non
Financial Terhadap Kepuasan Kerja
Dan Loyalitas Kerja Karyawan Pada
Karyawan Hotel Pelangi Malang
Jawa Timur”. Jurnal

Saydam, Gouzali. 2000. Manajemen Sumber


Daya ManusiaSuatu Pendekatan
Mikro dalam Tanya jawab .
Jakarta: Djanbatan.

Siswanto, Bejo.2003. Manajemen Tenaga


Kerja Indonesia Pendekatan
Administratif Dan Operasional.
Jakarta: PT Bumi Aksara.

Soedaryono, 2000. Tata Laksana Kantor.


Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan,

Sofyandi, Herman. 2008. Manajemen


Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Penerbit Graha Ilmu.

48

Anda mungkin juga menyukai