Anda di halaman 1dari 7

KARAKTERISTIK SIFAT FISIKA - KIMIA

HIDROGEL PVP-MADU-GLISERIN HASIL IRADIASI GAMMA


(Darmawan Darwi, dkk.) ISSN 1907-0322

KARAKTERISTIK SIFAT FISIKA - KIMIA


HIDROGEL PVP-MADU-GLISERIN HASIL IRADIASI GAMMA

Darmawan Darwis, Lely Hardiningsih dan Farah Nurlidar


Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi — BATAN
E-mail : darmawan_p3tir@batan.go.id
Diterima 16 Juni 2010; disetujui 24 Januari 2011

ABSTRAK

KARAKTERISTIK SIFAT FISIKA - KIMIA HIDROGEL PVP- MADU-GLISERIN


HASIL IRADIASI GAMMA. Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui sifat fisika-kimia
pembalut luka hidrogel PVP yang mengandung madu dengan konsentrasi 6% dan gliserin
dengan konsentrasi 0 sampai dengan 5%. Telah dibuat sebanyak 9 macam formula hidrogel
PVP dengan berbagai komposisi yang kemudian diiradiasi dengan sinar gamma pada dosis 25
kGy. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penambahan madu dengan konsentrasi 6%
dan gliserin hingga konsentrasi 5% menghasilkan hidrogel yang bersifat steril, transparan,
berwarna agak kuning, dapat meningkatkan kelenturan/fleksibilitas, kenyamanan pemakaian
pada kulit, dan daya tahan terhadap jamur. Hidrogel PVP-madu-gliserin juga mempunyai
kemampuan penguapan air pada suhu 37 oC yang lebih rendah serta dapat mengabsorbsi air
lebih banyak dibandingkan dengan formula basic (tanpa penambahan madu dan gliserin).
Kata kunci : pembalut luka, hidrogel, madu, iradiasi gamma

ABSTRACT

PHYSICO - CHEMICAL CHARACTERIZATION OF GAMMA IRRADIATED


PVP-HONEY-GLYCERINE HYDROGEL. Research to investigate physico-chemical
characterizatics of hydrogel wound dressing containing 6% (b/v) of honey and various
concentrations of glycerine from 0-5% (b/v) has been done. Nine series of hydrogel formulas
with various composition of PVP hydrogel were irradiated using gamma rays at a dose of 25
kGy. The results showed that addition of honey 6% and glycerine up to 5% lead to the
formation of hydrogel with following properties: sterile, transparence, browning color,
improved flexibility, comformability to skin and resistance against mould. The PVP-honey-
glycerine hydrogel also showed lower water favor evaporation at 37 oC and higher water
absorption properties compared to basic formula (without additional of honey and glycerine).
Key words : wound dressing, hydrogel, honey, gamma irradiation

PENDAHULUAN luka karena penanganan yang tidak tepat.


Infeksi pada luka dapat berakibat pada
Luka adalah hilang atau rusaknya kerusakan jaringan sehingga luka menjadi
sebagian jaringan tubuh. Keadaan ini dapat lebar dan dalam yang pada akhirnya dapat
disebabkan oleh trauma benda tajam/ membahayakan jiwa pasien.
tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan
sengatan listrik atau gigitan hewan [1]. Luka Radiasi, BATAN, telah mengembangkan
yang tidak ditangani secara tepat dapat pembuatan hidrogel polivinil pirolidon (PVP)
menyebabkan terjadinya infeksi akibat steril dengan teknik radiasi sinar gamma
invasi mikroba pada luka tersebut. Di untuk digunakan sebagai pembalut luka.
negara beriklim tropis seperti Indonesia, Analisis terhadap sifat fisika, kimia,
masih banyak dijumpai kasus infeksi pada mekanik dan mikrobiologi dari pembalut

125
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation ISSN 1907-0322
Vol. 6 No. 2 Desember 2010

luka hidrogel hasil iradiasi sinar gamma humektan, gliserin juga digunakan sebagai
telah dilakukan [2, 3, 4]. Hasilnya plastisiser dari gelatin alam untuk
menunjukkan bahwa hidrogel PVP pembuatan kapsul gelatin lunak [8].
mempunyai potensi untuk digunakan Pada makalah ini akan dibahas sifat
sebagai pembalut luka, namun memerlukan fisika-kimia hidrogel PVP steril radiasi
beberapa penyempurnaan sifat seperti dengan penambahan gliserin sebagai
peningkatan humiditas hidrogel agar humektan dan madu sebagai zat
hidrogel tidak cepat kering/kaku, dan antimikroba.
penambahan zat antimikroba untuk
menghambat terjadinya infeksi pada luka.
Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan BAHAN DAN METODA
humektan yaitu suatu zat yang dapat
menahan penguapan air sampai pada tingkat Bahan dan alat
pembasahan tertentu [5] dan senyawa
Bahan yang digunakan untuk
antimikroba.
pembuatan hidrogel adalah polivinil
Suatu pembalut luka biasanya hanya
pirolidon (PVP) K-90 (Fluka), Agar medical
berfungsi sebagai barier (penghalang)
grade (Oxoid), poli etilen glikol (PEG) 400
masuknya infeksi dari luar serta
(Ph-Euro), gliserin (Merck), Madu
meningkatkan proses penyembuhan luka.
(Perhutani) dan air suling.
Pada luka yang telah terinfeksi oleh
Dalam penelitian ini instrumen/alat
mikroorganisme diperlukan adanya
yang digunakan adalah: Iradiator gamma
pemberian antibioitika. Pemberian obat
IRPASENA, otoklaf (Memmert, West
antimikroba biasanya diberikan secara oral.
Germany), Laminar Air Flow ( Lab Conco),
Supresi yang efektif terhadap aktivitas
Dry Oven (Memmert, West Germany),
bakterial pada luka bakar membutuhkan
Sealing Machine, Penagas air (Memmert,
terapi antimikroba topikal, antara lain
West Germany), Timbangan analitik
dengan menambahkan zat antimikroba pada
(Sartorius, West Germany), dan peralatan
saat pembalut luka digunakan sehingga zat
gelas
antimikroba dapat berfungsi dengan baik.
Madu merupakan bahan alam yang
Metoda
mempunyai banyak manfaat, yaitu sebagai
makanan, pemanis, tonik, dan obat-obatan. a. Pembuatan Pembalut Luka Hidrogel-
Pemakaian madu untuk mengobati luka Madu
bakar telah dikenal sejak ratusan tahun yang Pembalut luka hidrogel dibuat dengan
lalu. Di samping itu, secara tradisional madu cara melarutkan polimer PVP dan agar
dikenal sangat berkhasiat sebagai dalam air suling dengan bantuan otoklaf
penyembuh luka infeksi, karena madu pada suhu 115°C selama 15 menit. Ke dalam
mempunyai kandungan zat yang berfungsi larutan tersebut di atas ditambahkan PEG.
sebagai antimikroba [6]. Beberapa peneliti Larutan tersebut didinginkan hingga suhu
telah membuktikan bahwa madu bersifat 55°C kemudian ditambahkan gliserin dan
bakterisid terhadap berbagai madu. Larutan dikocok perlahan hingga
mikroorganisme seperti Pseudomonas homogen. Untuk menghilangkan adanya
aeruginosa, Streptococus dan Staphylococcus gelembung udara, larutan dimasukkan
aureus [7]. Potensi madu sebagai zat kedalam wadah brand sonic selama 5 menit.
antimikroba perlu terus dikembangkan Selanjutnya larutan dituang kedalam
mengingat madu merupakan bahan alam cetakan plastik polietilen berdiameter 6 cm
yang banyak terdapat di Indonesia. yang telah dilapisi kasa hidrofil sebanyak 20
Gliserin merupakan senyawa yang ± 1 ml hingga diperoleh ketebalan 2 mm,
banyak digunakan pada sediaan farmasi dan dan didiamkan pada suhu ruangan selama
kosmetik sebagai humektan. Selain sebagai 30 menit hingga diperoleh konstituen padat.

126
KARAKTERISTIK SIFAT FISIKA - KIMIA
HIDROGEL PVP-MADU-GLISERIN HASIL IRADIASI GAMMA
(Darmawan Darwi, dkk.) ISSN 1907-0322

Permukaan hidrogel ditutup dengan film telah berisi media pertumbuhan mikroba
plastik polietilen dan dimasukkan ke dalam fluid thioglycollate secara aseptis pada laminar
kantong plastik PE yang sesuai dengan air flow. Inkubasi tabung dilakukan pada
ukuran cetakan. kantung pastik ditutup suhu 37°C selama 3 minggu. Sebagai kontrol
dengan sealing machine dan diiradiasi digunakan media fluid thioglycollate tanpa
menggunakan sinar gamma pada dosis 25 penambahan hidrogel. Pengamatan
kGy dengan laju dosis 7 kGy/jam. Komposisi dilakukan setiap hari dengan melihat
masing-masing formula hidrogel disajikan timbulnya kekeruhan
pada Tabel 1.

Tabel 1. Komposisi formula hidrogel


Konsentrasi konstituen hidrogel (% b/b)
Formula
PVP Agar PEG Gliserin Madu
I 7 1 2 0 0
II 7 1 2 2.5 6
III 7 1 2 5 6
IV 10 1 2 2.5 6
V 10 1 2 5 6
VI 10 1 3 5 6
VII 12 1 2 2.5 6
VIII 12 0,8 2 5 6
IX 12 0,8 3 5 6

b. Pengujian sampel hidrogel Kadar Air, Penghitungan kadar air


Pengamatan penampilan fisik yang terkandung didalam hidrogel dilakukan
hidrogel, Penampilan fisik hidrogel seperti dengan cara berikut. Hidrogel hasil iradiasi
warna, kemudahan pengeluaran dari dipotong dengan ukuran 2 x 2 cm2 lalu
cetakan, kelengketan terhadap cetakan, daya ditimbang sebagai bobot awal (W1). Hidrogel
rekat terhadap kulit, residu, elastisitas dimasukkan kedalam oven pada suhu 100ºC
dilakukan secara visual atau melalui kontak selama 24 jam. Hidrogel dikeluarkan dari
dengan hidrogel. Warna diamati secara oven, lalu ditimbang kembali. Cara tersebut
visual. Kelengketan dan kemudahan diatas dilakukan berulang hingga diperoleh
pengeluaran dari cetakan dilakukan dengan bobot konstan (Wk). Kadar air dihitung
cara mengeluarkan hidrogel dari cetakan dengan rumus:
menggunakan spatula. Daya rekat terhadap
kulit dilakukan dengan mamakai hidrogel Kadar air (%) = (W1 — Wk )/W1 x 100%
pada kulit tangan dan dibiarkan selama 3 keterangan:
jam dalam posisi bebas. Elastisitas hidrogel W1 (gram) = bobot awal hidrogel setelah
dilakukan dengan menekuk hidrogel hingga diiradiasi
180°C Wk (gram) = bobot hidrogel konstan setelah
Uji Sterilitas, Uji sterilitas hidrogel dikeringkan pada suhu 1000C
hasil iradiasi dilakukan menggunakan media
fluid thioglycollate. Pemilihan media fluid Absorbsi Air, Absorbsi air merupakan
thioglycollate karena media ini dapat kemampuan hidrogel menyerap air dari
digunakan untuk pertumbuhan bakteri lingkungan sekitarnya. Absorbsi air dapat
aerob dan anaerob. Hidrogel dengan ukuran dilakukan dengan cara: Hidrogel hasil
2 x 2 cm2 dimasukkan kedalam tabung yang iradiasi dengan ukuran 2x2 cm2 ditimbang

127
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation ISSN 1907-0322
Vol. 6 No. 2 Desember 2010

sebagai bobot awal (Wa), lalu dimasukkan keterangan:


kedalam gelas beker yang berisi 100 ml air W1 (gram) = bobot awal hidrogel setelah
suling hingga seluruh permukaan hidrogel diiradiasi
terendam. Hidrogel dibiarkan selama 24 Wt24 (gram) = bobot konstan hidrogel setelah
jam, dikeluarkan dari beker dan dikeringkan penguapan pada suhu 370C
menggunakan kertas saring, lalu ditimbang selama 24 jam
kembali (W24). Absorpsi air dihitung dengan
persamaan berikut : Fraksi gel, Fraksi gel ditentukan
dengan melakukan ekstraksi terhadap
Absorpsi air (%) = (W24 — Wa)/Wa x 100 % hidrogel hasil iradiasi dalam otoklaf pada
suhu 115°C selama 30 menit. Bagian yang
keterangan:
tidak terlarut dari gel lalu dikeringkan
Wa (gram) = bobot awal hidrogel setelah
hingga berat konstan.
diiradiasi
W24 (gram) = bobot hidrogel iradiasi setelah
Fraksi gel = W1/W0 x 100%
direndam dalam waktu 24 jam
Keteraangan:
Penguapan Air, Penghitungan W0 = berat awal hidrogel (gram)
penguapan air yang terkandung didalam W1 = Berat kering hidrogel setelah
hidrogel dilakukan dengan cara berikut. ekstraksi (gram)
Hidrogel dimasukkan ke dalam oven pada
suhu 37ºC dan biarkan hingga 24 jam.
Kinetika penguapan air hidrogel dihitung HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan persamaan sebagai berikut :
Hasil pengujian terhadap penampilan
Penguapan air (%) = (W1 — Wt24)/W1 x 100 % fisik hidrogel disajikan pada Tabel 2. Dari 9

Tabel 2. Penampilan Fisik Hidrogel


Kemudahan
Formula Warna dilepaskan dari Elastisitas Daya Lekat
cetakan
Melekat baik di awal pemakaian,
I Jernih Mudah Agak kaku tetapi setelah 3 jam bagian
pinggirnya menggulung
Agak Melekat baik di awal dan setelah
II Agak sukar Sedikit Elastis
kekuningan 3 jam pemakaian
Agak Melekat baik di awal dan setelah
III Agak sukar Sedikit Elastis
kekuningan 3 jam pemakaian
Melekat baik di awal dan setelah
IV Kuning muda Mudah Cukup Elastis
3 jam pemakaian
Melekat baik di awal dan setelah
V Kuning Muda Mudah Elastis
5 jam pemakaian
Melekat baik di awal dan setelah
VI Kuning muda Mudah Elastis
5 jam pemakaian
Melekat baik di awal dan setelah
VII Kuning muda Mudah Cukup Elastis
5 jam pemakaian
Melekat baik di awal dan setelah
VIII Kuning muda Mudah Elastis
5 jam pemakaian
Melekat baik di awal dan setelah
IX Kuning muda Mudah Elastis
5 jam pemakaian

128
KARAKTERISTIK SIFAT FISIKA - KIMIA
HIDROGEL PVP-MADU-GLISERIN HASIL IRADIASI GAMMA
(Darmawan Darwi, dkk.) ISSN 1907-0322

macam formula hidrogel yang diuji terlihat Hasil pengujian sifat fisika dan kimia
bahwa semua hidrogel bersifat transparan. hidrogel hasil iradiasi dapat dilihat pada
Penambahan gliserin dan madu membuat Tabel 3. Pada Tabel 3, terlihat kadar air
hidrogel menjadi berwarna kuning muda. hidrogel sangat bergantung dari konsentrasi
Dengan bertambahnya konsentrasi PVP formula yang digunakan. Dari 9 macam
terlihat bahwa hidrogel semakin mudah formula hidrogel yang digunakan kadar air
dilepaskan dari wadah. Penambahan gliserin berkisar antara 70 hingga 83 %. Kadar air
pada hidrogel dengan konsentrasi PVP 10 yang tinggi (> 50%) dari pembalut luka
dan 12% membuat hidrogel menjadi lebih dapat mempercepat penyembuhan luka
elastis dan konsistensinya lebih baik. melalui penyediaan suasana lembab pada
Selain itu penambahan gliserin dan daerah luka.
madu dapat meningkatkan daya lekat Absorbsi air hidrogel merupakan salah
hidrogel pada kulit seperti yang satu parameter yang penting untuk
diperlihatkan pada Gambar 1. Pada Gambar diketahui karena mempunyai korelasi
1 C terlihat bahwa hidrogel tetap melekat terhadap kemampuan hidrogel dalam
dengan baik pada kulit tangan walaupun mengabsorbsi eksudat luka. Tabel 3
telah dilakukan pergerakan tangan secara menunjukkan bahwa hidrogel dengan
bebas. Sebaliknya hidrogel kontrol (tanpa formula IX mempunyai daya absorbsi air
gliserin dan madu) terlepas pada saat yang paling tinggi diantara formula yang
dilakukan pergerakan tangan secara bebas. diuji. Hal ini sangat menguntungkan dalam

A B

Gambar 1. Pemakaian hidrogel pada kulit


(Hidrogel formula 1 dan IX)

Uji sterilitas terhadap hidrogel hasil pemakaiannya sebagai pembalut luka karena
iradiasi sinar gamma pada dosis 25 kGy dapat mengabsorbsi eksudat luka.
menunjukkan bahwa semua hidrogel yang Data pengamatan penguapan air dari
dibuat dengan 9 formula tersebut diatas hidrogel selama 24 jam pada suhu 37°C
bersifat steril. Hal ini terlihat dengan tidak yang disajikan pada Tabel 3, menunjukkan
ada satupun mikroba yang tumbuh pada bahwa hidrogel masih mempunyai kadar air
kultur media. antara 3 hingga 10% dan perpanjangan

129
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation ISSN 1907-0322
Vol. 6 No. 2 Desember 2010

Tabel 3. Hasil pengujian hidrogel PVP hasil iradiasi gamma pada dosis 25 kGy dengan
berbagai formula: Kadar air, Absorbsi air pada 37°C selama perendaman 24 jam,
penguapan air pada suhu 37°C selama 24 dan fraksi gel.
Kadar air Absorbsi air Penguapan air Fraksi gel
Formula
(%) (%) (%) (%)
I 81,5 41,5 77,3 60,3
II 80,3 90,2 74,1 61,6
III 76,6 87,5 71,2 60,9
IV 76,1 110,3 68,5 68,1
V 74,8 105,8 61,3 69,3
VI 73,9 106,7 60,6 70,0
VII 73,3 126,5 63,2 74,5
VIII 70,6 147,6 60,7 74,8
IX 70,1 148,0 60,5 76,3

waktu penguapan hingga 48 jam tidak menyebabkan terbentuknya ikatan silang


terjadi penurunan kadar air yang berarti. (fraksi gel), hidrogel yang bersifat transparan
Namun dari segi kondisi fisik hidrogel dan sekaligus hidrogel bersifat steril.
terlihat bahwa hidrogel yang tidak Penambahan madu 6 % dan gliserin hingga
mengandung madu bersifat lebih kaku konsentrasi 5% menyebabkan hidrogel
dibandingkan dengan hidrogel yang berwarna kuning muda, meningkatkan daya
mengandung madu dan gliserin. Hal ini lekat pada kulit, meningkatkan kelenturan
menunjukkan bahwa humektan dari gliserin (fleksibilitas) dan daya tahan terhadap
dapat berfungsi dengan baik jamur. Hidrogel PVP-madu tersebut juga
Fraksi gel merupakan indikasi adanya menunjukkan tingkat penguapan air yang
ikatan silang yang terbentuk akibat iradiasi lebih rendah (pada suhu 37 oC) dan dapat
sinar gamma terhadap suatu polimer. PVP mengabsorbsi air lebih banyak daripada
merupakan salah satu polimer yang bersifat formula basic (tanpa penambahan madu dan
membentuk ikatan silang bila diiradiasi gliserin).
dengan sinar gamma. Hal ini terlihat dari
hasil penentuan fraksi gel yang ditunjukkan
oleh Tabel 3. Penambahan konsentrasi PVP DAFTAR PUSTAKA
menunjukkan peningkatan ikatan silang
sebagaimana ditunjukkan oleh 1. SJAMSUHIDAYAT, R DAN DE JONG,
bertambahnya fraksi gel dan juga terlihat W., "Buku Ajar Ilmu Bedah", (Edisi
dari keadaan fisik hidrogel yang terbentuk Revisi), Penerbit Buku Kedokteran,
menjadi semakin liat. Penambahan gliserin EGC, Jakarta, 72-91 (1997).
dan madu tidak menunjukan pengaruh
terhadap fraksi gel. 2. DARMAWAN D., RAHAYU C., dan
NAZLY H., Studi Sifat
Kompatibilitas Darah dan Sifat
KESIMPULAN Kimia Pembalut Luka Hidrogel
Polivinil Pirolidon (PVP), Risalah
Dari hasil penelitian yang dilakukan Pertemuan Ilmiah Aplikasi Isotop
dapat disimpulkan bahwa: dari semua dan radiasi, Jakarta, 9-10 Jan., 117-
formula pembalut luka hidrogel PVP hasil 122 (1996).
iradiasi sinar gamma pada dosis 25 kGy

130
KARAKTERISTIK SIFAT FISIKA - KIMIA
HIDROGEL PVP-MADU-GLISERIN HASIL IRADIASI GAMMA
(Darmawan Darwi, dkk.) ISSN 1907-0322

3. DARMAWAN D., LELY H., ERIZAL, dan edition), London, George Godwin,
RAHAYU C., Daya Absorpsi 641 (1982)
Hidrogel Polivinil Pirolidon (PVP)
Hasil Iradiasi Sinar Gamma 6. PETER CHARLES MOLAN, "Honey as a
Terhadap Air dan Pelarut Organik, topical antibacterial agent for
Risalah Pertemuan Ilmiah Aplikasi treatment of infected wounds,
Isotop dan Radiasi, Jakarta, 129-136 World Wide Wounds", 129-136
(1995). (2001)

4. DARMAWAN D., TATY ERLINDA 7. WAIKATO HONEY RESEARCH UNIT,


BASJIR, LELY HARDININGSIH, Honey as an Antimicrobial Agent,
RAHAYU C., DAN NAZLY H., di unduh dari internet: www://
Studi Praklinis Pembalut Luka Steril honey.com.
Hidrogel Komposit Polivinil
Pirolidone Steril, Prosiding Seminar 8. WADE A., WELLER PJ., (Eds),
Nasional, Himpunan Kimia "Handbooks of pharmaceutical
Indonesia, Serpong, 324-330 (1999). experiments", (second edition), The
Pharmaceutical Press, Toronto, 204
5. WILKINSON, J.B., MOORE, R.J. (Eds), (1994).
"Harry’s cosmeticology" (Seventh

Lampiran …………………………………….
………………………………………………………………………………………………..

131

Anda mungkin juga menyukai