Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Sudarsono S.H., M.S.
Oleh:
ACHMAD HAEKAL
NIM. 226010100111054
1
Sri Hastuti Puspitasari et.al Urgensi Perluasan Permohonan Pembubaran Partai Politik di
Indonesia, Jurnal Hukum Ius Quia Iustum. Volume 23, 4 Oktober 2016 hlm 3
2
Lihat Pasal 68 ayat (1) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi
3
Lihat Pasal 27 Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
telah terbukti melakukan penyimpangan, maka permohonan pembubaran
partai politik ke dapat dipastikan MK akan mustahil terterjadi.
Sebaliknya juga apabila terdapat partai politik yang bersebrangan dengan
pemerintah yang dalam hal ini adalah oposisi bisa saja dimungkinkan ada
alasan untuk dibubarkan. Tentu ini menjadi persoalan mendalam, sebab
sejatinya kekuasaan tidak selalu murni sebagai representasi rakyat, fakta
yang dapat diterjemahkan saat ini justru kekuasaan hanya berafiliasi
dengan kepentingan yang sifatnya elitis dan jauh dari unsur demokrasi.
Dengan demikian berdasarkan permasalahan yang telah
dipaparkan oleh penulis maka penulis mengkaji secara politik hukum
pembentukan norma legal standing permohonan pembubaran partai
politik oleh pemerintah yang mana mengapa hanya pemerintah sajalah
yang dapat membubarkan partai politik dan tidak melibatkan masyarakat
yang memiliki posisi netral, dan masyarakat juga perlu diberikan ruang
untuk berbartsipasi sebagaimana konstitusi menjaminnya. Permasalahan
yang penulis temui politik hukum apakah yang terdapat didalamnya
sehigga tidak melibatkan masyarakat dalam pembubaran partai politik
tersebut.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Daftar Pustaka
Sri Hastuti Puspitasari et.al Urgensi Perluasan Permohonan Pembubaran
Partai Politik di Indonesia, Jurnal Hukum Ius Quia Iustum. Volume 23, 4 Oktober
2016 hlm 3
Lihat Pasal 68 ayat (1) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang
Mahkamah Konstitusi
Lihat Pasal 27 Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
Lihat Pertimbangan Hukum Mahkamah Konstitusi dalam Putusan
Nomor 53/PUU-IX/2011