Anda di halaman 1dari 12

PANDUAN

KAWASAN TANPA ROKOK


PUSKESMAS PASIR SAKTI

PUSKESMAS PASIR SAKTI


KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
TAHUN 2023
BAB I
DEFINISI

A. PENETAPAN KAWASAN TANPA ROKOK


Peraturan bersama Menteri Kesehatan dan Mentri Dalam Negeri Nomer
188/MENKES/PB/I/2011 Nomor 7 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok mendefinisikan bahwa yang dimaksud
dengan kawasan tanpa rokok adalah ruangan atau area yang dinyatakan
dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual,
mengiklankan dan atau mempromosikan produk tembakau.
Penetapan kawasan tanpa rokok merupakan upaya perlindungan yang
efektif dari bahaya asap rokok, memeberikan ruang dan lingkungan yang
bersih dan sehat bagi masyarakat serta melindungi kesehatan masyarakat
secara umum dari dampak buruk merokok baik langsung maupun tidak
langsung. Penetapan kawasan tanpa rokok ini perlu diselenggarakan di
wilayah kerja Puskesmas Pasir Sakti.
Pengembangan kawasan tanpa rokok mempunyai landasan hukum yaitu
Peraturan Pemerintah RI Nomor 81 tahun 1999 dan Nomor 38 tahun 2000
tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan, perihal Kawasan Tanpa Rokok
pasal 23, 24 dan pasal 26 tentang peran masyarakat. Landasan hukum tersebut
yaitu :
a. Pasal 23
Tempat umum dan atau tempat kerja yang spesifik sebagai tempat
penyelenggaraan upaya kesehatan, proses belajar mengajar, arena
kegiatan anak, kegiatan ibadah dan angkutan umum dinyatakan sebagai
kawasan tanpa rokok.
b. Pasal 24
Pimpinan atau penanggung jawab tempat umum dan tempat kerja harus
mengupayakan terbentuknya kawasan tanpa rokok.
c. Pasal 26
Masyarakat termasuk setiap orang yag memproduksi rokok dan setiap
orang yang memasukan rokok ke dalam wilayah Indonesia, memiliki
kesempata untuk berperan seluas – luasnya dalam rangka mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal melalui terbentuknya kawasan tanpa
rokok pada tempat umum, tempat kerja dan angkutan umum.

B. MANFAAT KAWASAN TANPA ROKOK


Manfaat kawasan tanpa rokok di wilayah kerja Puskesmas Pasir Sakti
adalah sebagai berikut:
a. Fasilitas pelayanan kesehatan
a) Menciptakan tempat yang sehat, nyaman dan aman
b) Pengunjung tidak terganggu asap rokok
c) Memberi citra yang positif
d) Mengurangi resiko terjadinya kebakaran
e) Menegakkan etika merokok
b. Tempat kerja
a) Menciptakan tempat kerja yang sehat, nyaman dan aman
b) Karyawan tidak terganggu asap rokok ketika bekerja
c) Memberi citra yang positif
d) Mengurangi resiko kebakaran
e) Menegakkan etika merokok
f) Biaya pemeliharaan kesehatan untuk karyawan berkurang
g) Biaya pemeliharaan sarana kerja kantor berkurang
h) Meningkatkan produktivitas kerja dan menurunkan tingkat absensi
karyawan.
i) Membantu karyawan untuk berhenti merokok.
c. Sekolah
a) Menciptakan lingkungan sekoalh yang sehat, nyaman dan aman
b) Guru dan siswa tidak terganggu asap rokok ketika berada di sekolah
c) Memberi citra yang positif
d) Mengurangi resiko kebakaran
e) Menegakkan etika merokok
f) Biaya pemeliharaan sarana kerja kantor berkurang
j) Meningkatkan produktivitas kerjadan belajar serta menurunkan
tingkat absensi guru maupun siswa.
k) Membantu guru dan siswa untuk berhenti merokok.
BAB II
RUANG LINGKUP

Panduan kawasan tanpa rokok di sekolah wilayah kerja Puskesmas Pasir


Sakti mencakup definisi dari kawasan tanpa rokok, manfaat kawasan tanpa rokok
dan tata laksana dalam menjalankan kawasan tanpa rokok di sekolah wilayah
kerja Puskesmas Pasir Sakti.
Dalam hal ini semua pihak yang berada di sekolah wilayah kerja Puskesmas
Pasir Sakti mulai dari guru dan siswa, seluruh pengunjung sekolah dan seluruh
orang yang ada di lingkungan sekolah ikut berperan dalam mentaati peraturan
yang dibuat untuk mencapai kawasan tanpa rokok. Dengan cara tidak merokok
pada saat berada di lingkungan Sekolah.
BAB III TATA LAKSANA

A. LANGKAH – LANGKAH MENGEMBANGKAN KAWASAN TANPA ROKOK

KEGIATAN TEMPAT UMUM TEMPAT KERJA


1. ANALISIS SITUASI Kajian: Kajian :
Para penentu kebijakan/ pimpinan a. Apakah ada larangan merokok? a. Apakah ada larangan merokok?
di tempat umum, tempat kerja dan b. Kapan peraturan dibuat dan mengapa b. Kapan peraturan dibuat dan mengapa
angkutan umum perlu mengkaji dibuat? dibuat?
ulang tentang kebijakan yang ada c. Apa yang dilakukan pengelola dan c. Apa yang dilakukan karyawan dan
dan bagaimana sikap dan perilaku pengunjung melihat larangan tersebut? pengunjung melihat larangan tersebut?
khalayak sasaran (karyawan, d. Apakah pegelola dan pengunjung d. Apakah karyawan mentaati?
pengunjung, pengemudi, dan mentaati? e. Apakah ada ruangan khusus untuk
penumpang) terhadap kebijakan e. Apakah ada ruangan khusus untuk merokok?
Kawasan Tanpa Rokok. Kajian ini merokok? f. Bila belum ada kebijakan ambil
untuk memperoleh data sebagai f. Bila belum ada kebijakan ambil keputusan untuk mengembangkan
dasar membuat kebijakan keputusan untuk mengembangkan Kawasan Tanpa Rokok
Kawasan Tanpa Rokok Kawasan Tanpa Rokok g. Apa keuntungan perusahaan bila
mengembangkan kawasan tanpa rokok?
h. Bagaimana peran serikat pekerja dalam
mewujudkan Kawasan Tanpa Rokok?
KEGIATAN TEMPAT UMUM TEMPAT KERJA
2. MEMBUAT KEBIJAKAN Dasar untuk megembangkan kebijakan: Dasar untuk megembangkan kebijakan:
KAWASAN TANPA ROKOK a. Tentukan tujuan dengan jelas a. Tentukan tujuan dengan jelas
b. Pembuatan pesan yang jelas tentang b. Pembuatan pesan yang jelas tentang
tempat yang boleh dan tidak boleh tempat yang boleh dan tidak boleh
merokok merokok
c. Pesan yang jelas tentang pelanggaran c. Pesan yang jelas tentang pelanggaran
d. Fokus pada bahaya merokok dan etika d. Fokus pada bahaya merokok dan etika
merokok merokok
e. Fokus pada kesehatan dan keselamatan e. Fokus pada kesehatan dan keselamatan
umum umum
f. Kaitkan kawasan tanpa rokok dengan f. Kaitkan kawasan tanpa rokok dengan
nilai – nilai yang mendukung aset nilai – nilai yang mendukung aset
tempat umum. perusahaan
g. Penyuluhan kawasan tanpa rokok g. Penyuluhan kawasan tanpa rokok
h. Pengadaan media promosi Kawasan h. Pengadaan media promosi Kawasan
Tanpa Rokok Tanpa Rokok
KEGIATAN TEMPAT UMUM TEMPAT KERJA
3. SOSIALISASI KEBIJAKAN a. Sosialisasi kebijakan Kawasan Tanpa a. Sosialisasi kebijakan Kawasan Tanpa
KAWASAN TANPA ROKOK Rokok Rokok
b. Sosialisasi tugas dan penanggung jawab b. Sosialisasi tugas dan tanggung jawab
dalam pelaksanaan Kawasan Tanpa manager dan pengawas dalam
Rokok pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok.

4. MEMANTAPKAN KEBIJAKAN Urutkan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok umumkan kebijakan Kawasan Tanpa
melalui saluran standard tempat umum, Rokok melalui saluran standard pada
seperti tanda larangan merokok, poster, perusahaan seperti surat edaran, poster,
pengumuman newsletter, tanda larangan merokok.
B. EVALUASI KAWASAN TANPA ROKOK
KAWASAN TANPA ROKOK
EVALUASI
TEMPAT UMUM TEMPAT KERJA
1. EVALUASI JANGKA PENDEK a. Adanya tanda – tanda Kawasan Tanpa a. Adanya tanda – tanda Kawasan Tanpa
4 – 6 BULAN Rokok yang dipasang Rokok yang dipasang
b. Adanya tempat untuk mematikan b. Adanya tempat untuk mematikan
rokok ketika memasuki Kawasan rokok ketika memasuki Kawasan
Tanpa Rokok Tanpa Rokok
c. Adanya ruangan khusus untuk c. Adanya ruangan khusus untuk
merokok merokok
d. Adanya tempat umum tanpa asap d. Adanya tempat kerja tanpa asap rokok
rokok
KAWASAN TANPA ROKOK
EVALUASI
TEMPAT UMUM TEMPAT KERJA
2. EVALUASI JANGKA PANJANG a. Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok a. Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
1 – 3 TAHUN diterima dan dilaksanakan oleh diterima dan dilaksanakan oleh
pengelola dan pengunjung tempat manager dan karyawan
umum b. Dipatuhi dan dimanfaatkan fasilitas
b. Dipatuhi dan dimanfaatkan fasilitas yang mendukung Kawasan Tanpa
yang mendukung Kawasan Tanpa Rokok
Rokok c. Tidak ada penjual rokok di sekitar
c. Tidak ada penjual rokok di sekitar tempat kerja
tempat umum d. Pemahaman Kawasan Tanpa Rokok
bertambah baik
e. Karyawan tidak merokok bertambah
banyak
f. Konflik perokok dan bukan perokok
menurun
g. Semua karyawan tidak merokok di
Kawasan Tanpa Rokok
BAB IV
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai