Roleplay Halusinasi
Roleplay Halusinasi
Hal yang dilakuakn pada tahap ini adalah dengan menyiapkan alat yang akan
digunakan untuk melakukan tahap kerja. Alat yang dapat disiapkan antara lain, kertas
atau buku cacatan dan pena.
2. Tahap 2 Orientasi
Pada tahap orientasi, hal yang perlu dilakukan perawat yaitu memperkenalkan diri,
menyapa pasien serta mengucapkan salam, menanyakan kabar serta keluhan yang
dirasakan pasien, serta melakukan kontrak waktu untuk melakukan tahap kerja strategi
pelaksanaan.
3. Tahap 3 Kerja
Pada tahap kerja, perawat terlebih dahulu untuk mengidentifikasi keluhan pasien dan
membantu pasien mengidentifikasi yang dirasakannya. Setelah itu, ajarkan pasien cara
untuk mengontrol hal tersebut dengan cara menghardik.
4. Tahap 4 Terminasi
Pada tahap ini, perawat mengevaluasi hasil kerjanya terhadap pasien. Setelah itu
melakukan kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya.
5. Tahap 5 Dokumentasi
setelah kegiatan telah selesai, maka perawat harus mencatat seluruh hasil tindakan
dalam catatan keperawatan. Catatan tersebut meliputi: nama dan tanda tangan
perawat, tanggal dan jam pemeriksaan/kegiatan, serta hasil dari pemeriksaan/kegiatan.
ROLEPLAY HALUSINASI
Tahap Orientasi
Perawat Ocha : Selamat pagi bu,Perkenalkan nama saya oktavina dewani,biasa dipanggil
ocha.saya perawat yang akan merawat ibu.Nama ibu siapa?
Pasien Amel : Nama saya amelia putri sus,panggil saja amel sus
Perawat Ocha : Baiklah bu,Bagaimana perasaan ibu hari ini?Apakah ada keluhan yang ibuk
rasakan hari ini?
Pasien Amel : Saya merasa ada yang ngejar-ngejar saya sus,saya takut sus,saya juga sering
mendengar suara yang memanggil-manggil nama saya sus (wajah tegang dan tampak
ketakutan)
Perawat Ocha : Baiklah buk,Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang suara yang
mengganggu ibu dan perasaan jika ada yang mengejar ibu.Nanti kita juga akan mempelajari
cara mengontrol hal tersebut.Apakah ibu bersedia?
Perawat Ocha : Berapa lama ibu ingin berbincang?dan dimana ibu ingin berbincang?
Tahap Kerja
Perawat Ocha : Apakah ibu merasakan ada yang mengejar-ngejar serta memanggil ibu ?
Pasien Amel : Iya sus,suara itu muncul dan lama-kelamaan suara itu semakin mendekat
sehingga saya merasa ada yang mengejar saya sus
Pasien Amel : Suaranya memanggil nama saya sus.saya takut sekali sus (raut wajah
ketakutan dan khawatir)
Perawat Ocha : Saya percaya bu mendengar suara tersebut,tetapi belum tentu orang lain
termasuk saya mendengar suara yang sama seperti yang ibu dengarkan.Apakah ibu
mendengar suara itu terus menerus atau hanya sewaktu-waktu saja bu?
Perawat Ocha : Kapan waktu yang sering ibu mendengar suara itu dan berapa kali dalam
sehari ibu mendengarkannya?
Pasien Amel : Paling sering malam hari sus,tapi terkadang juga muncul tiba-tiba.kadang
sekali tapi kadang-kadang bisa dua kali sus
Perawat Ocha : Pada keadaan apa siuara itu terdengar bu? Apakah pada waktu ibu sedang
sendiri?
Pasien Amel : Iya sus,biasanya kalau lagi sendiri saya suka mikirin keadaan ekonomi saya
yang susah dan ditambah sekarang saya pengganguran karena dipecat bu,saya suka stress
kalau mikirin itu sus,terus suara itu tiba-tiba muncul
Perawat Ocha : Apa yang ibu rasakan atau bagaimana perasaan ibu ketika mendengar suara
itu?
Pasien Amel : Saya merinding sus,saya takut sekali dan merasa terancam (wajah tegang dan
keringat dingin)
Pasien Amel : Ketika suara itu muncul,saya berteriak kepada suara itu dan lari sus
(ketakutran )
Pasien Amel : Tidak sus,suaranya malah semakin terdengar jelas dan selalu mengikuti saya
sus,saya benar-benar takut sus
Perawat Ocha : Apa yang ibu alami itu namanya halusinasi.Bagaimana kalau sekarang kita
belajar cara-cara untuk mencegah suara itu muncul,apa ibu bersedia ?
Perawat Ocha : Baik bu,kita mulai sekarang ya buk,saya akan mempraktekkan kembali apa
yang lebih saya lakukan.Begini...jika suara itu muncul,katakan dengan keras “pergi..pergi
saya tidak mau dengar.. kamu suara palsu” sambil menutup kedua telinga ibu.lakukan sampai
suara itu hilang,seperti itu ya bu,coba sekarang ibu ulangi lagi seperti yang saya lakukan
tadi ?
Pasien Amel : Baik sus,” pergi..pergi saya tidak mau dengar..kamu suara palsu “(sambil
menutup telinga)
Pasien Amel : (mengganguk) “pergi..pergi saya tidak mau dengar..kamu suara palsu (sambil
menutup telinga )
Pasien Amel : Sekarang saya lebih lega dan tenang sus (wajah rileks )
Perawat Ocha : Syukurlah ibu,Apakah ibu masih ingat pembicaraan kita mengenai
permasalahan ibu dan cara mengatasinya?
Pasien Amel : Iya sus,Saya mengalami halusinasi ,sering muncul kalau saya lagi
sendirian.kalau suaranya muncul,saya bisa mengatasinya seperti menghardik seperti yang sus
ajarkan
Pasien Amel : Iya sus,kalau ada suara itu,saya harus menutup telinga dan mengatakan
“pergi..pergi saya tidak mau dengar..kamu suara palsu”sampai suara hilang
Perawat Ocha : Bagus sekali karena ibu sudah mengerti,Jika hal tersebut itu muncul
lagi,tolong ibu praktekan cara yang sudah saya ajarkan,dan masukkan dalam jadwal harian
ibu.Ibu bisa melakukannya 2 sampai 3 kali sehari pada pukul 09.00,14.00 dan jam 20.00?
Perawat Ocha : Baiklah bu,bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang cara
yang kedua yaitu dengan minum obat untuk mencegah suara-suara itu muncul,apakah ibu
bersedia ?
Perawat Ocha : Bagaimana jika besok kita berbincang –bincang di taman saja dan waktunya
pukul 09.00?
Perawat Ocha : Kalau begitu saya pamit dulu ibu,sampai bertemu besok (berdiri dan
meninggalkan ruangan )
Tahap Dokumentasi