Anda di halaman 1dari 7

PENGELOLAAN BIAYA LINGKUNGAN

Tugas ini dikerjakan untuk memenuhi tugas Dosen Mata Kuliah Akuntansi Manajemen Lanjutan

Oleh :

Dwita Ninzi Maiviza

NPM : 51622220013

MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2023
1. Pentingnya Pengukuran Biaya Lingkungan
Peningkatan biaya pemenuhan dan munculnya ekoefisiensi telah memperkuat minat
terhadap penghitungan biaya lingkungan. Ekoefesiensi berarti pengurangan biaya dapat
dicapai dengan meningkatkan kinerja lingkungan. Bahkan, bagi banyak perusahaan, biaya
lingkungan merupakan persentase yang signifikan dari total biaya operasional. Ditambah
dengan ekoefisiensi fakta ini menekankan pentingnya pendefinisian, pengukuran, dan
pelaporan biaya lingkungan.
Biaya lingkungan merupakan persentase yang signifikan dari total biaya operasional.
Ditambah dengan ekoefisiensi, fakta ini menekankan pentingnya pendefenisian,
pengukuran, dan pelaporan biaya lingkungan.
Biaya lingkungan adalah biaya yang terjadi karena adanya atau mungkin adanya kualitas
lingkungan yang buruk.
Ada empat kategori biaya biaya lingkungan :
1) Biaya pencegahan lingkungan
Biaya pencegahan lingkungan adalah biaya untuk aktivitas yang dilakukan untuk
mencegah diproduksinya limbah dan atau sampah yang dapat merusak lingkungan.
2) Biaya deteksi lingkungan
Biaya deteksi lingkungan adalah biaya –biaya untuk aktivitas yang dilakukan untuk
menentukan bahwa produk, proses, dan aktivitas lain di perusahaan telah memenuhi
standar lingkungan yang berlaku atau tidak.
3) Biaya kegagalan internal lingkungan
Biaya kegagalan internal lingkungan adalah biaya – biaya untuk aktivitas yang
dilakukan karena diproduksinya limbah dan sampah, tetapi tidak dibuang ke
lingkungan luar. Jadi biaya kegagalan internal terjadi untuk menghilangkan dan
mengolah limbah dan sampah ketika diproduksi.
4) Biaya kegagalan eksternal lingkungan
Biaya kegagalan eksternal lingkungan adalah biaya – biaya untuk aktivitas yang
dilakukan setelah melepas limbah atau sampah ke dalam llingkungan. Biaya kegagalan
eksternal yang direalisasi adalah biaya yang dialami dan dibayar oleh perusahaan.
Biaya kegagalan eksternal yang tidak direalisasikan atau biaya sosial disebabkan oleh
perusahaan, tetapi dialami dan dibayar oleh pihak-pihak di luar perusahaan.
Menurut kategorinya, pelaporan biaya lingkungan memperlihatkan aspek pentingnya dan
menunjukkan peluang untuk mengurangi biaya lingkungan dengan cara memperbaiki
kinerja lingkungan.
Berikut empat kategori biaya lingkungan dan menunjukkan daftar aktivitas khusus untuk
setiap kategori dan laporan biaya lingkungan
2. Biaya Lingkungan Dibebankan Pada Produk dan Proses
Pertama, manajer harus memutuskan apakah mereka hanya membankan biaya privat atau
apakah mereka ingin semua biaya dibebankan (penghitungan biaya penuh). Penghitungan
biaya lingkungan penuh adalah pembebanan semua biaya lingkungan, baik yang bersifat
privat maupun sosial, pada produk. Penghitungan biaya privat penuh adalah pembebanan
biaya privat pada produk individual. Jadi, penghitungan biaya privat membebankan biaya
lingkungan yang disebabkan oleh proses internal organisasi pada produk.
Penghitungan biaya privat mungkin merupakan titik awal yang baik bagi banyak
perusahaan.
Selanjutnya, mereka harus memilih untuk menggunakan pendekatan berbasis fungsi atau
pendekatan berbasis aktivitas. Dalam penghitungan biaya berbasis fungsi, suatu kelompok
biaya lingkungan dibentuk dan tingkat atau tarifnya dihitung dengan menggunakan
penggerak tingkat unit seperti jumlah jam kerja langsung dan jam mesin. Kemudian, biaya
lingkungan dibebankan pada setiap produk berdasarkan pemakaian jam tenaga kerja
langsung atau jam mesin. Pendekatan ini mungkin cukup memadai untuk perusahaan yang
produknya tidak terlalu berneka ragam. Untuk perusahaan yang menghasilkan beragam
produk, pendekatan berbasis aktivitas lebih tepat. ABC membebankan biaya pada aktivitas
lingkungan, kemudian menghitung tingkat atau tariff aktivitas. Tingkat ini digunakan
untuk membebankan biaya lingkungan pada produk.
3. Model Penilaian Biaya Siklus Hidup
Penilaian biaya siklus hidup merupakan bagian mendasar dari penilaian siklus hidup.
Penilaian biaya siklus hidup membebankan biaya pada dampak lingkungan dari beberapa
desain produk. Biaya ini adalah fungsi dari penggunaan bahan baku, energi yang
dikosumsi, dan pelepasan ke lingkungan yang berasal dari manufaktur produk.
EPA mengidentifikasi empat tahap dalam siklus hidup produk : ekstraksi sumber daya,
pembuatan produk, penggunaan produk serta daur ulang dan pembuangan, seperti gamber
berikut :

Sebelum menilai pembebanan produk ini, pertama, perlu dilakukan analisis persediaan
yang memberikan perincian bahan baku, energy, dan pelepasan dan lingkukngan. Analisis
ini dilakukan sepanjang siklus hidup produk. Setelah selesai, dampak keuangan dan
operasional dapat dinilai dan langkah-langkah dapat diambil untuk memperbaiki kinerja
lingkungan
4. Pengendalian Lingkungan Berbasis Aktivitas dan Strategi
Pengendalian biaya lingkungan bergantung pada sistem akuntansi pertanggungjawaban
berbasis strategi. Sistem ini memiliki dua fitur penting komponen strategi dan komponen
operasional. Komponen strategi menggunakan kerangka kerja balanced scorecard.
Penyesuaian untuk pengendalian lingkungan adalah penambahan perpektif kelima :
perspektif lingkungan.
Perspektif lingkungan memiliki lima tujuan yang berhubungan dengan penggunaan materi
dan energy, produksi dan pelepasan residu lingkungan, serta daur ulang. Lima tujuan inti
dari perspektif lingkungan :
1. Meminimalkan penggunaan bahan baku atau bahan yang masih asli
2. Meminimilkan penggunaan bahan berbahaya
3. Meminimalkan kebutuhan energy untuk produksi dan penggunaan produk
4. Meminimalkan pelepasan residu padat,cair dan gas
5. Memaksimalkan peluang untuk daur ulang
Ukuran operasional seperti berat bahan berbahaya dan berat bahan yang didaur ulang
dikembangkan untuk setiap tujuan.
Manajemen berbasis aktivitas menyediakan sistem operasional yang menghasilkan
perbaikan lingkungan. Aktivitas lingkungan tak bernilai tambah dan akar penyebabnya
diidentifikasi. Selanjutnya, desain untuk pendekatan lingkungan digunakan untuk
menghilangkan aktivitas tak bernilai tambah tersebut. Perbaikan ekoefisiensi harus
menghasilkan konsekuensi keuangan yang menguntungkan dan dapat diukur dengan
menggunakan tren biaya lingkungan tidak bernilai tambah dan tren total biaya lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

Hansen, D. R., & Mowen, M. M. (2007). Manajerial Accounting 8 Th Edition (2007th ed.).
Thomson South Western.

Anda mungkin juga menyukai