i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat, Taufik serta Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
hasil praktek kerja industri ini dengan baik.
Laporan hasil praktek kerja industri ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
mengikuti Ujian Prakerin di Sekolah Menengah Kejuruan SMK PGRI 4 Surabaya
serta laporan ini juga sebagai pelengkap kegiatan praktek kerja industri yang telah
dilaksanakan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
pembuatan laporan praktek kerja industri ini, diantaranya :.
1. Orang tua kami yang telah memberikan arahan, motivasi, dan dorongan agar
kami selalu bersemangat dalam menuntut ilmu.
2. Bapak Arif Suyanto selaku pembimbing laporan prakerin.
3. Pimpinan dan Mekanik Bengkel Astra Isuzu serta kepada semua pihak yang
telah membantu.
4. Kepala SMK PGRI 4 Surabaya serta Bapak/Ibu Guru yang telah memberi
kesempatan dan bimbingan dalam pembuatan laporan ini.
5. Tim mekanik SMK PGRI 4 Surabaya selaku pembimbing di industri yang
telah memberikan pengarahan dan pengawasan selama prakerin berlangsung.
Penulis menyadari bahwa Laporan Prakerin ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu penulis mengharap adanya saran, masukan maupun kritik yang membangun
guna melengkapi kekurangan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat
bagi para pembacanya
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui Menyetujui
Pembimbing Sekolah Pembimbing Dunia
Usaha/Industri
Mengetahui
Kepala SMK PGRI-4 Surabaya
iii
IDENTITAS DUNIA USAHA/INDUSTRI
iv
IDENTITAS PESERTA DIDIK
v
DAFTAR ISI
COVER ...............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................iii
IDENTITAS DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI .........................................................iv
IDENTITAS PESERTA DIDIK .........................................................................................v
DAFTAR ISI ......................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................1
A. Latar Belakang Praktik Kerja Industri ....................................................................1
B. Tujuan .....................................................................................................................1
1. Tujuan Umum ...................................................................................................1
2. Tujuan Khusus ..................................................................................................1
C. Manfaat ...................................................................................................................2
1. Bagi Siswa ........................................................................................................2
2. Bagi Sekolah .....................................................................................................2
3. Bagi Industri .....................................................................................................2
BAB II PROFIL PERUSAHAAN ......................................................................................4
A. Orientasi Industri ....................................................................................................4
1. Profil Industri ....................................................................................................4
2. Sarana dan Prasarana ........................................................................................4
3. Tata Tertib Perusahaan......................................................................................5
4. Jam Kerja Perusahaan........................................................................................5
5. Permasalahan dalam Industri ............................................................................5
6. Bidang Industri .................................................................................................5
BAB III DASAR TEORI ....................................................................................................7
BAB IV KEGIATAN PSG .................................................................................................
24
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................25
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................27
LAMPIRAN
A.Jurnal kegiatan ........................................................................................................28
B.Absensi ....................................................................................................................
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
1
c. Membuat komitmen bersama untuk dijadikan landasan pelaksanaan
hubungan kerjasama antara sekolah dan perusahaan.
d. Mengembangkan hubungan kerjasama untuk secara bersama-sama
melaksanakan prakerin.
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat
1. Bagi Siswa
2
g. Memberikan keuntungan pada pihak sekolah dan siswa – siswi itu sendiri,
karena keahlian yang tidak diajarkan di sekolah didapat didunia
usaha/industri.
2. Bagi sekolah
3. Bagi industri
3
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Orientasi Industri
1. Profil Industri
Nama Perusahaan : PT.ASTRA ISUZU HR.MUHAMMAD
4
3. Tata Tertib Perusahaan
-Siswa harus sampai dibengkel 15 menit sebelum pukul 08.00
-Sebelum melalukan praktek siswa diharapkan untuk menyapu halaman
bengkel
-Siswa ikut bertanggung jawab atas kebersihan dan keamanan bengkel
-Sebelum pulang siswa hendak nya memeriksa alat bengkel apakah sudah
lengkap dan tidak ada kunci yang hilang
5. Bidang Pekerjaan
5
2) Melepas katup
3) Melakukan penyekuran pada katup yang bocor
4) Membersihkan kotoran yang menempel
d. Overhoule Mesin Mitsubishi Colt-T 120
1) Membongkar mesin Mitsubishi colt –t 120
2) Mengidentifikasi nama dan letak komponen
3) Membersihkan komponen
4) Memasang piston
5) Memasang rantai timing
6) Merakit mesin
e. Lain-lain
1) Perbaikan knalpot
2) Merangkai kelistrikan mesin
3) Mengganti sock absorber
4) Ganti oli
5) Overhoule mesin motor
6) Overhoule transmisi Colt-T 120
7) Overhoule gardenMemang sikat kaca
8) Membeli spare part
6
BAB III
DASAR TEORI
1. Pengertian Tune Up
Tune Up adalah Menyetel ulang, membersihkan, serta mengganti
komponen yang telah rusak atau aus dan melakukan perawatan berkala akibat
penggunaan mobil terus menerus. Dengan kata lain Tune Up mesin adalah
tindakan untuk mengembalikan kondisi mesin mobil pada taraf kerja mesin
optimal.
2. Tujuan dan Fungsi Tune Up
Tujuan utama dari Tune Up adalah untuk memaksimalkan performa mesin.
Mungkin antara fungsi dan tujuan hampir sama kali ya, sehingga berikut ini kami
simpulkan menjadi beberapa poin tentang tujuan, manfaat dan fungsi dari Tune up
yaitu untuk :
a. Memaksimalkan performa mesin.
b. Menghindari terjadinya kerusakan yang lebih parah, kerusakan ketika
dijalan/macet.
c. Memastikan semua sistem dan komponen berada pada kondisi yang
baik dan sesuai dengan spesifikasi yang terdapat pada buku manual.
Manfaat dari Tune Up antara lain adalah performanya lebih baik, jika
dilakukan perawatan rutin maka komponen mesin akan lebih awet dan terhindar
dari kerusakan yang lebih parah.
3. Jenis Pekerjaan
a. Pekerjaan yang dilakukan pada saat mesin masih dingin
1) Pemeriksaan minyak pelumas mesin
2) Pemeriksaan sistem pendingin mesin
3) Pemeriksaan tali kipas
4) Pemeriksaan saringan bensin
5) Pemeriksaan saringan udara
6) Pemeriksaan baterai
7) Sistem pengapian
7
b. Pekerjaan yang dilakukan pada saat mesin bisa mesin hidup
1) Pemeriksaan Dwell Angle
2) Pemeriksaan/penyetelan putaran idle
3) Pemeriksaan saat Pengapian
c. Pekerjaan yang dilakukan pada saat mesin telah panas (temperatur kerja)
1) Pemeriksaan Celah Katup
2) Pemeriksaan kerja Karburator
3) Pemeriksaan/penyetelan putaran idle
4) Pemeriksaan Kompresi
5) Tes Jalan
4. Pekerjaan Saat Tune Up
a. Pemeriksaan Baterai (ACCU)
1. Pemeriksaan Secara Visual
Pertama yang paling mudah dilakukan adalah pemeriksaan secara visual
baterai, apakah terdapat kerusakan pada kotak baterai, bocor, baterai
mengembang, tutup baterai rusak, terminal berjamur dan lain sebagainya. Apabila
ditemukan kerusakan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan perbaikan maka
ganti baterai dengan yang baru, dan jika masih bisa diperbaiki seperti terminal
berjamur maka perbaiki dengan membersihkannya.
2. Pemeriksaan Terminal Baterai
Yang kedua bagian aki mobil yang perlu diperiksa adalah terminal bateri.
Periksa terminal baterai dari kemungkinan rusak, berkarat, berjamur atau longgar.
Jika rusak maka ganti, dan apabila berjamur atau berkarat maka bersihkan sampai
bersih. Jika longgar maka dikencangkan atau bila tidak bisa maka diganti dengan
terminal yang baru.
8
Pemeriksaan yang ketiga ini jangan sampai tertinggal, karena sebenarnya
ini merupakan yang paling penting untuk dilakukan. Pastikan jumlah elektrolit
baterai berada pada garis upper level, jika dibawah lower level maka perlu
dilakukan penambahan air suling (air accu).
9
Gambar 3.2 pemeriksaan oli
10
paling dingin dibandingkan dengan komponen yang lain setelah mesin
dihidupkan. Selain itu saringan udara juga berpengaruh terhadap komponen lain
jika diservis belakangan, seperti terhadap pembentukan campuran udara dan
bensin di saluran pada intake manifold (saluran pemasukan gas).
Saringan udara atau lebih populer dengan sebutan filter terletak di dalam
kotak berbentuk lingkaran yang menyerupai piring. Kotak tersebut terbuat dari
pelat besi biasa. Saat pengapian, putaran stasioner sangat dipengaruhi oleh
saringan udara. Penyetelan idel juga dipengaruhi oleh saringan udara.
11
Walaupun sudah dilakukan pemeriksaan kebocoran secara visual, perlu
dilakukan pemeriksaan kebocoran dengan alat pengetes. Karena walaupun tidak
terjadi kebocoran secara visual, mungkin bisa jadi terjadi kebocoran ketika diberi
tekanan pada radiatornya. Kita tahu bahwa radiator ini bila suhu meningkat, maka
tekanannya pun juga meningkat. Untuk memeriksa kebocoran radiator ini dapat
dilakukan dengan radiator tester, pada prinsipnya radiator akan diberi dengan
tekanan tertentu, kemudian apabila ditemukan air menetes pada tempat tertentu
dan tekanan pada manometer alat radiator tester maka dapat dipastikan terjadi
kebocoran sistem pendingin. Pada buku manual toyota kijang seri k, tekanan yang
digunakan adalah 1,2 kg/cm2. Dan mungkin setiap mobil berbeda-beda, untuk
lebih tepatnya bisa dilihat spesifikasinya yang terdapat pada tutup radiatornya.
12
Gambar 3.5 Pemeriksaan tutup radiator
e. Busi
Bagian busi yang perlu diperiksa adalah elektrodanya, yang meliputi
kebersihan dan celah elektrodanya. Elektroda yang kotor harus diampelas dengan
ampelas besi dan elektroda positif dan elektroda negatif tidak boleh berhubungan.
Karena itu, harus disetel celahnya. Adanya kotoran pada kedua elektroda busi bisa
mengakibatkan terhalangnya jalan loncatan bunga api listrik.
Setelah elektrodanya dibersihkan dengan ampelas, pada elektroda busi
perhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Jika terdapat lingkaran berwarna agak biru antara elektroda tengah
dengan insulatornya, berarti tipe busi yang digunakan cocok.
2. Jika insulatornya agak hitam dan elektrodanya berwarna biru, berarti
tipe businya terlalu dingin.
3. Jika insulatornya berwarna putih dan terjadi erosi pada elektrodanya,
berarti tipe businya terlalu panas.
Ada tiga tipe busi, yaitu busi panas, sedang, dan dingin. Busi tipe panas
kurang tahan terhadap panas, tipe dingin tahan terhadap panas. Busi panas cocok
untuk perjalanan jauh.
13
Gambar3.6 pemeriksaan busi
f. Tutup Distributor
Tutup distributor sebaiknya diperiksa kondisinya bersamaan dengan
pemeriksaan kabel-kabel busi dan servis platina. Hal ini dimaksudkan untuk
menghemat waktu kerja. Jika pemeriksaan tutup ditributor dilakukan setelah
mesin dihidupkan, akan mengulangi pekerjaan melepas dan mencabut kabel busi
dan tutup distributor.
Tutup distributor dinyatakan baik jika kondisinya sebagai berikut.
1. Tidak retak.
2. Arang pada tutup distributor yang berfungsi mengalirkan listrik
tegangan tinggi tidak aus.
3. Bisa menutup dengan rapat.
Ada model tutup distributor yang dilengkapi lubang ventilasi di bagian
atas tutup tersebut. Fungsi lubang ventilasi tersebut adalah untuk penguapan air
yang terjebak di dalam tutup distributor. Dengan adanya ventilasi tersebut, uap air
bisa keluar sehingga distributor tetap kering.
g. Kabel Busi
Periksa kondisi tutup distributor beserta kabel-kabelnya. Pemeriksaan
tersebut dilakukan setelah menyervis platina dengan tujuan untuk efisiensi kerja.
Kondisi mesin dipengaruhi oleh kualitas pengapiannya. Kualitas
pengapian dipengaruhi oleh nyala api busi dan kabel¬kabel businya. Namun,
kabel busi harus diperiksa atau diservis terlebih dahulu daripada businya, karena
kabel busi merupakan pengantar untuk lewatnya arus tegangan tinggi ke busi.
Nyala api busi sangat dipengaruhi oleh kondisi kabel-kabel businya.
14
Kabel busi tidak boleh diganti dengan kabel yang sembarangan
kualitasnya. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari hambatan yang besar pada
busi. Isolasi kabel busi harus memenuhi syarat, karena listrik yang dialirkan
bertegangan tinggi (15.000-20.000 volt). Isolasi kabel busi yang sudah usang
harus diganti kabelnya. Penggantian kabel busi sebaiknya satu unit, dengan harga
yang bermacam¬macam. Umumnya, semakin mahal harganya, semakin baik
kualitasnya.
Kabel busi yang retak isolatornya atau telah usang menyebabkan
timbulnya crossfire, yakni induksi pada kabel busi yang berdekatan, sehingga busi
yang kabelnya terkena induksi meloncatkan bunga api liar dan menyebabkan kerja
mesin terganggu. Crossfire menyebabkan bunyi mesin kasar dan tenaga mesin
menjadi turun. Untuk mengecek kabel busi biasanya besarnya tahanan diukur
menggunakan Ohm meter, jika besarnya tahanan tidak sesuai dengan standarnya
maka kabel busi diganti dengan yang baik.
15
Putaran stasioner juga dipengaruhi oleh celah platina. Jika celah platina
lebih besar, putaran stasioner akan turun. Sebaliknya, jika celah platina semakin
kecil, putaran stasioner akan naik sedikit. Meskipun perubahan putaran stasioner
tersebut tidak begitu besar, perlu diperhatikan untuk ketelitian hasil servis.
Kondisi permukaan kontak platina sangat berpengaruh terhadap putaran stasioner
dan bunyi mesin. Jika permukaan platina kotor, putaran stasioner akan turun.
Namun, jika permukaan platina dibersihkan, putaran stasioner akan naik. Karena
itu, tidak tepat jika platina diservis setelah penyetelan putaran stasioner dan
campuran gas.
Setelah perbaikan platina selesai, pasanglah platina dengan benar.
Perhatikan kabel yang bisa menyebabkan hubungan singkat dengan bodi mesin.
Hubungan singkat dengan bodi mesin mengakibatkan tidak terjadinya loncatan
bunga api pada busi. Apabila mobil sudah menggunakan CDI maka tidak perlu
melewati tahapan ini.
16
1. Mesin akan lebih ringan diputar saat mencari posisi top kompresi
masing-masing silinder.
2. Mempermudah dalam memeriksa posisi piston, yakni sudah
mencapai titik puncaknya atau belum.
3. Lebih aman, karena mesin tidak mungkin berputar (hidup) tanpa
busi.
17
Gambar 3.10 pemeriksaan air pendingin
Hasil : Air pendingin kotor ( terdapat karat )
Kesimpulan : Air pendingin harus diganti
18
membuka pada tekanan di bawah angka spesifikasi. Tekanan pembukaan
katup :STD : 0,75-1,05 kg/cm²
2. Tali Kipas
a. Pemeriksaan Secara Visual
Pemeriksaan tali kipas kemungkinan :
1) Retak, berubah bentuk, terlalu kencang atau aus
2) Terkena oli atau gemuk
3) Persinggungan yang tidak sempurna antara tali dan puli
19
3. Saringan Udara
Bersihkan elemen
a. Buka elemen saringan udara
Catatan : usahakan agar tidak ada kotoran atau benda lain masuk ke
dalam karburator.
b. Untuk membersihkan elemen hubuskan udara bertekanan dari sebelah dalam
c. Jika elemen koyak atau terlalu kotor, ganti dengan yang baru
4. Oli Mesin
a. Memeriksa Tinggi Oli
Periksa tinggi oli mesin, oli mesin harus berada antara tanda L dan F. jika
lebih rendah periksa kemungkinan ada kebocoran , lalu tambahkan oli hingga
angka F dengan oli yang sesuai ketentuan dan kualitasnya.
20
b. Periksa Kualitas Oli
Periksa oli kemungkinan sudah kotor, kemasukan air atau berubah warna
21
b. Setel Celah Busi
Periksa setiap celah busi menggunakan alat pengukur celah busi. Standar
celah busi ( 0,7 – 1,0 )
Hasil : 0,5 mm
Kesimpulan : Celah busi harus di setel
7. Kabel Tegangan Tinggi
Periksa tahanan kabel
Tahanan kabel : kurang dari 25 kΩ per kabel
Hasil :
Kabel b (< 25 KΩ) 1 KΩ
s
1
Kabe (< 25 KΩ) 1 KΩ
busi 2
Kabel busi 3 (< 25 KΩ) 1 KΩ
Kabel busi 4 (< 25 KΩ) 1 KΩ
22
8. Distributor
a. Periksa Tutup Distributor
1) Retak, cacat, berkarat terbakar atau lubang kabel kotor
2) Terminal elektroda terbakar
3) Pegas bagian tengah lemah
23
9. Celah katup
a. Penyetelan
1) Panaskan mesin dan kemudian dimatikan
2) Stel dilinder No. 1 pada TMA atau titik mati atas/kompresi
24
BAB IV
KEGIATAN PSG
Hari pertama saya psg di bengkel saya di suruh ambil kunci dan mengetahui
tempat kunci kunci itu
Hari kedua saya di suruh mengganti oli mobil avanza membuka baut 14 dengan di
temani pembimbing industri
Hari itu saya melepas baut ban avanza dan hari itu saya di kasih tau cara melepas
kampas rem
Kemudian di hari itu saya melepas baut tangki mobil sedan dan melepas kabel
han rem kemudian besoknya saya melepas baut skok pik up dan mengganti vanbel
sedan dan melepas radiatornya
Hari itu saya di suruh lepas busi dan cek kampas rem
Kemudian hari besoknya saya melepas radiator lagi dengan baut 10
Dan hari selanjutnya saya melepas ban sedan baut 17 dan melepas baut gardannya
12
Kemudian saya melepas filter oli xenia dan mengganti nya dengan yang baru
Hari itu saya di suruh tune up mobil xenia saya lepas businya dan saringan udara
saya bersikan dan pasang kembali
Kemudian saya melepas skok belakang sedan baut 17-14-12 setelah lepas saya
pasang yang baru
Hari itu saya disuruh membantu untuk mengganti kampas kopling saya lepas
tranmisinya baut 17-14 dan melepas baut kopling
Dan setelah itu saya lepas vanbel baut 19-14
Hari itu saya mengganti kampas rem belakang punya kijang saya melepas baut 21
setelah itu saya lepas remnya dengan obeng –
Hari itu saya mengganti kampas kopling saya lepas krisjoinnya baut 14 dan lepas
dinamo stater but 14 setelah itu saya lepas tranmisinya baut 17 dan saya turunkan
setelah itu saya lepas kampas kopling baut 12
24
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
25
1. Bagi Sekolah
2. Bagi Industri
26
DAFTAR PUSTAKA
27
JURNAL KEGIATAN PESERTA DIDIK
29
JURNAL KEGIATAN PESERTA DIDIK
30
JURNAL KEGIATAN PESERTA DIDIK
31
JURNAL KEGIATAN PESERTA DIDIK
32
JURNAL KEGIATAN PESERTA DIDIK
33