Anda di halaman 1dari 11

LITERATURE REVIEW

(Disusun ntuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Metodologi Penelitian)

Disusun Oleh :
Agy Riska Olivia
Tarigan (2014301003)

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN


BALI PRODI DIV KEPERAWATAN
ANESTESIOLOGI TAHUN AJARAN 2022/2023
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Pertanyaan Penelitian
Bagaimana pemberian preoksigenasi pre anestesi pada anestesi umum ?

B. Latar Belakang

Preoksigenasi pasien secara maksimal sebelum induksi anestesi umum dan


kelumpuhan adalah untuk menawarkan jumlah maksimum waktu pasien dapat
menahan apnea, dan untuk membantu mengatasi situasi non-ventilasi, non-intubasi
untuk penyedia anestesi. Preoksigenasi maksimum dicapai ketika kompartemen
alveolar, arteri, jaringan, dan vena terisi oksigen. Akibatnya, pasien dengan kapasitas
pemuatan oksigen yang berkurang atau ekstraksi oksigen yang ditingkatkan, atau
keduanya, mengalami desaturasi selama apnea jauh lebih cepat daripada yang sehat.
Preoksigenasi memastikan perlindungan yang nyaman selama masa apnea dan
hipoventilasi. Ini memperluas periode waktu apnea yang aman, digambarkan sebagai
durasi hingga pasien mencapai batas saturasi 88% hingga 90%, sehingga
memungkinkan jalan napas yang tepat.
Memantau saturasi hemoglobin selama tatalaksana jalan napas penting untuk
keselamatan pasien. Desaturasi di bawah 70% menghantarkan pasien pada risiko
mengalami disritmia, dekompensasi hemodinamik, kerusakan otak akibat hipoksia dan
kematian. Tantangan untuk dokter emergensi adalah dapat memasang trakea tube(ET)
secara cepat tanpa hipoksia atau aspirasi. Pada pasien tanpa kerusakan/patologi pada
paru-paru, adekuat hemoglobin, atau kebutuhan metabolik yang rendah dan inisial
pulse oksimetri terbaca 100%, risiko minimal untuk mengalami desaturasi setelah
preoksigenasi yang adekuat. Sebaliknya, pada pasien sepsis dengan pneumonia
multilobus yang telah mengalami hipoksemia (saturasi oksigen ≤90%) meskipun
mendapatkan laju oksigen tinggi 100%, dapat terjadi hipoksia tiba-tiba selama
intubasitrakhea.1-4 Preoksigenasi memberikan buffer yang aman selama periode
hipoventilasi dan apnea. Preoksigenasi memperpanjang durasi dari apnea yang aman,
didefinisikan sebagai waktu sampai pasien mencapai tingkat saturasi dari 85 sampai
90%, untuk dapat memasang jalan nafas yang utama.
Preoksigenasi dengan 100% oksigen sebelum induksi anestesi, manuver yang
diterima secara luas, meningkatkan penyimpanan oksigen tubuh, sehingga menunda
onset desaturasi selama periode apnea setelah induksi anestesi dan muscle relaksan.
Preoksigenasi diketahui dapat meningkatkan waktu aman apnea pada dewasa yang
sehat antara 3-6 menit. Paling sering, untuk preoksigenasi adekuat, pasien
membutuhkan untuk bernapas 100% oksigen selama 3-5 menit atau mencapai 4-8
kapasitas vital pernapasan dalam untuk 30-60 detik berturut-turut. Ketepatan dari
preoksigenasi Preoksigenasi dengan 100% oksigen sebelum induksi anestesi, manuver
yang diterima secara luas, meningkatkan penyimpanan oksigen tubuh, sehingga
menunda onset desaturasi selama periode apnea setelah induksi anestesi dan muscle
relaksan. Preoksigenasi diketahui dapat meningkatkan waktu aman apnea pada
dewasa yang sehat antara 3-6 menit. Paling sering, untuk preoksigenasi adekuat,
pasien membutuhkan untuk bernapas 100% oksigen selama 3-5 menit atau mencapai
4-8 kapasitas vital pernapasan dalam untuk 30-60 detik berturut-turut. Ketepatan dari
preoksigenasi
BAB II
METODE

A. Teknik Pencarin Artikel

1. Tahap 1 : Formulasi proses pencarian artikel yang sesuai pertanyaan penelitian/


literature review
a. Database yang digunakan
Pada kegiatan literature riview kali ini, penulis menggunakan database google
scholar dan Pubmed sebagai media untuk pencarian artikel yang berkaitan.
b. Rumus logika dasar dalam pencarian
Kata kunci yang penulis masukan dalam data base diantaranya : preoksigenasi
pada anestesi umum, untuk mencari tujuan preoksigenasi pada anestesi umum.
c. Batasan waktu terbit artikel
Batasan waktu yang diaplikasikan dalam proses pencarian artikel adalah 5 tahun terakhir.
d. Bahasa artikel
Kriteria bahasa artikel yang diaplikasikan dalam proses pencarian, adalah artikel yang
diseleksi menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Untuk artikel berbahasa
inggris, penulis menggunakan google translate sebagai media

*) Pubmed
*)Google Scholar

2. Tahap 2 : Seleksi Berdasarkan Kesesuain Judul Artikel


a. Pubmed
Pada pencarian di pubmed dengan menggunakan kata kunci “preoksigenasi pada
anestesi umum” terdapat sebanyak 90 artikel yang ditampilkan. Dari sekian
banyak artikel yang ditampilkan, penulis melakukan seleksi berdasarkan
kesesuaian judul, dan hasilnya terdapat 2 artikel yang sudah sesuai dengan
keperluan penulis namun
1 diantaranya telah lewat dari batasan waktu (publikasi lebih dari 5 tahun )

b. Google scholar
Pada pencarian di google scholar dengan menggunakan kata kunci “preoksigenasi
pada anestesi umum” terdapat sebanyak 141 artikel yang ditampilkan. Dari sekian
banyak artikel yang ditampilkan, penulis melakukan seleksi berdasarkan
kesesuaian judul, dan hasilnya terdapat 5 artikel yang sudah sesuai dengan judul,
namun 3 diantaranya ditolak karena tidak sesuai dengan pertanyaan penelitian.

3. Tahap 3: Seleksi berdasarkan Abstact, Exclude Duplikasi Artikel dan Ketersedian


Full- Text nya secara gratis
Terdapat 1 artikel yang sama yang penulis temukan di pubmed maupun google
scholar. Dari 10 artikel yang penulis temukan di google scholar, hanya 5 artikel yang
dapat diakses secara gratis.sedangkan pada pubmed, dari 2 artikel yang penulis
temukan, hanya 1 diantaranya yang dapat diakses secara gratis.

4. Tahap 4: Daftar judul artikel yang terpilih


a. Pubmed
1) Preoxygenation and Anesthesia : A Detail Review (2021)

b. Google scholar
1) Preoksigenasi pada anestesi umum (2018)
Gambar/skema proses pencarian artikel

Tahap 1 204 artikel


teridentifikasi
*Pubmed = 90
*GS = 114

7 artikel
seuai

Tahap 2 7
artikel
sesuai
kebutu
an 3 artiel ditolak
karena tidak sesuai
dengan kriteria
pertanyaan
Tahap 3 3 artikel fix penelitian,dan 1
*Pubmed = 1 ditolak karena telah
*GS = 2 lewat batas waktu
BAB III
HASIL
A. Sintesis Tabel

N PENULIS TUJUAN METODE HASIL KRITIK


O /TAHUN PENELITIAN PENELITIAN
1 (Faizal Tujuan Preoksigenasi di Tidak ada Penelitian
Rahmat preoksigenasi dalam kamar operasi datanya tidak
Malawat, adalah biasanya menampil
Bondam mengganti menggunakan sirkuit kan hasil
nitrogen di yang terpasang pada
Irtani penelitian
FRC dengan mesin anestesi, yang
Cahyadi oksigen; yang akan memberikan
nya
2018) disebut proses FiO2 yang tinggi.
denitrogenasi. Kemudian,
Hal ini keberhasilan dari
memiliki preoksigenasi dapat
dampak pada terus dinilai dengan
penyimpanan memperkirakan
oksigen tubuh derajat denitrogenasi
dan menggunakan
meningkatkan penganalisa gas untuk
toleransi menentukan
terhadap apneu konsentrasi fraksi
secara oksigen yang
substansial. dihembuskan (FeO2).
Preoksigenasi Untuk operasi pasien
efektif dengan risiko aspirasi
menghasilkan yang tinggi, anestesi
batas aman mengembangkan
untuk intubasi induksi dengan
darurat dan sekuens cepat dengan
memperpanjan cara pemberian sedatif
g durasi dari dan paralitik tanpa
apnea ventilasi secara
tanpadesaturasi simultan sembari
menunggu paralitik
berefek, sehingga
dapat mengurangi
risiko aspirasi. Posisi
supine tidak ideal
untuk mencapai
preoksigenasi optimal,
karena menjadi lebih
sulit untuk mengambil
napas penuh dan lebih
banyak bagian paru
posterior yang menjadi
prone sampai kolaps.
Sebaliknya posisi
trendelenburg akan
meningkatkan
preoksigenasi dan
mungkin berguna pada
pasien yang
diimobilisasi karena
kemungkinan
spinalinjury
2 ( Initiation of In general, three The present
Alexan preoxygenatio methods of article
der n prior to preoxygenation reviews the
Muace anesthetic techniques are advantages
vic and
induction and followed for the conferred
John R
Adler
tracheal routine procedures, by the
2021) intubation is a namely, deep preoxygenat
commonly breathing, rapid ion
recognized breathing at techniques
technique fraction of inspired with special
intended to oxygen (FiO2) of 1 attention to
boost oxygen for two to five the high-
reservoirs in minutes, and the risk
the body and four vital population
thus slow the capacities method. It also
progression of details the
desaturation of inadequacie
arterial s and the
hemoglobin at risks
times of apnea associated
with the
preoxygenat
ion
technique.

B. Ringkasan Sintesis Tabel


Berdasarkan hasil review 2 artikel, penulis menemukan bahwa kedua artikel ini
memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mengetahui tujuan dari ptreoksigenasi pada
anestesi umum.Sebanyak 2 artikel menggunakan metode pemantauan selama operasi
berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA

Faizal Rahmat Malawat, Bondam Irtani Cahyadi (2018). Preoksigenasi pada anestesi umum.
Journal of Anaesthesiology,
Alexander Muacevic and John R Adler (2021). Preoxygenation and anesthesia A Detailed Riview

Anda mungkin juga menyukai