Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE PENULISAN

A. Desain Penulisan

Desain Studi kasus yang digunakan dalam penerapan ini adalah rancangan

studi kasus deskriptif yaitu menggambarkan keadaan pasien sebelum dan

sesudah dilakukan penerapan. Penulis mengkaji apakah ada pengaruh

penerapan pemberian fisioterapi dada dan nebulizer terhadap peningkatan

saturasi oksigen pada pasien PPOK.

B. Subyek Penerapan

Subjek dalam Karya Tulis Ilmiah ini yaitu :

1. Pasien PPOK dengan saturasi O2< 95%

2. Bersedia dijadikan responden

3. Responden mampu berkomunikasi dengan baik

4. Kooperatif saat dilakukan pengkajian pada pasien

5. Bersedia diajarkan penerapan fisioterapi dada dan terapi inhalasi nebulizer.

C. Batasan Istilah

1. PPOK merupakan istilah yang digunakan untuk sejumlah penyakit yang

menyerang paru-paru untuk jangka panjang. Penyakit ini menghalangi

aliran udara dari dalam paru-paru sehingga pengidap akan mengalami

kesulitan dalam bernapas.

32
33

2. Fisioterapi dada merupakan tindakan dengan teknik drainase postural,

tepukan dan vibrasi yang dilakukan pada klien yang mengalami retensi

sekresi dan gangguan oksigenasi yang memerlukan bantuan untuk

mengencerkan atau mengeluarkan sekresi.

3. Terapi inhalasi nebulizer adalah terapi pemberian obat yang disesuaikan

dengan intruksi dokter yang telah diubah menjadi bentuk uap dengan

bantuan alat nebulizer.

4. Saturasi oksigen adalah presentasi hemoglobin yang berikatan

dengan oksigen dalam arteri, saturasi oksigen normal adalah antara 95 –

100 %.

D. Lokasi dan waktu

Tempat penerapan telah dilakukan di ruang laboratorium keperawatan

Akper Dharma Wacana Metro yang dilakukan selama 1 hari pada tanggal 30

Juni 2020.

E. Instrumen Penerapan

Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi untuk mengobservasi

frekuensi pernapasanapakah terjadi perubahan saturasi oksigen, dapat

mengeluarkan sekret dari saluran pernapasan dan klien dapat bernapas dengan

bebas dan tubuh mendapatkan oksigen yang cukup setelah dilakukan

pemberian terapi nebulizer dengan alat yang ada di ruangan paru, dengan

terapi pemberian obat yang disesuaikan dengan intruksi dokter, selanjutnya

diberikan terapi mandiri fisioterapi dada dilakukan 3 kali sehari selama 1-2
34

menit dan dilakukan selama 3 hari dengan mengobservasi perubahan saturasi

oksigen dalam kategori hipoksia ringan (SaO2 90-94%).

F. Pengumpulan data

Metode pengumpulan data dapat dilakukan dalam 5 tahap yaitu melakukan

pengkajian, membuat diagnosa keperawatan, membuat rencana tindakan

(planning action), melakukan (talking action), melakukan evaluasi (evaluating

action).

Pengumpulan data dalam karya tulis ilmiah ini yaitu sebagai berikut :

1. Melakukan pengkajian.

Pengkajian dilakukan dengan melakukan tanggung jawab

(anamnesis) baik secara langsung maupun tidak langsung antara perawat

dengan responden untuk dilakukan pemeriksaan head to toe yang

bertujuan untuk menentukan masalah perawatan yang sedang dialami oleh

responden. Setelah menentukan masalah keperawatan perawat kemudian

menerapkan pembrian nebulizer dan fisioterapi dada pada pasien PPOK

dengan mengukur saturasi oksigen pada responden.

2. Membuat diagnosa keperawatan

Setelah melakukan pengkajian dan mendapatkan diagnosa

responden, selanjutnya perawat menyusun rencana tindakan/ intervensi

untuk memecahkan masalah. Rencana yang akan dilakukan adalah perawat

akan menjelaskan manfaat nebulizer dan fisioterapi dada terhadap

peningkatan saturasi oksigen pada pasien PPOK. Penerapan fisioterapi

dada akan dilakukan 3 kali sehari selama 1-2 menit dan nebulizer
35

menggunakan alat yang ada di ruangan paru selama 3 hari selama 10

menit. Kemudian penulis memberikan informed consent kepada pasien.

Informed consent yaitu bentuk persetujuan antara peneliti dan responden

dengan memberikan lembar persetujuan untuk dijadikan responden.

3. Membuat rencana tindakan (planning action)

Setelah melakukan diagnosa, selanjutnya perawat menyusun

rencana tindakan/intervensi untuk memecahkan masalah. Dalam hal ini,

rencana tindakan yang akan dilakukan adalah melakukan nebulizer dan

fisioterapi dada untuk menaikkan saturasi oksigen yaitu batas normal

(SaO2>95%).

4. Melakukan tindakan (taking action)

Tindakan atau intervensi untuk membantu menaikkan saturasi oksigen

yaitu batas normal (SaO2>95%) dilakukan melalui tahapan sebagai

berikut:

a. Perawat mengajarkan teknik fisioterapi dada dan inhalasi

menggunakan nebulizer pada pasien PPOK untuk meningkatkan

saturasi oksigen pada pasien PPOK yaitu dengan nilai normal

(SaO2>95%)

b. Setelah perawat mengajarkan teknik fisioterapi dada hendaknya pasien

melakukan penerapan fisioterapi dada sesuai yang diajarkan oleh

perawat yaitu dilakukan 3 kali sehari selama 1-2 menit dan nebulizer

selama 3 hari selama 10 menip kemudianPerawat mengobservasi

dengan cara melakukan pengukuran saturasi oksigen.


36

5. Melakukan evaluasi (evaluating action)

Setelah masa implementasi (taking action), selanjutnya perawat

mengobservasi hasil menggunakan fisioterapi dada dan inhalasi

menggunakan nebulizer yaitu cara ukur menggunakan oksimetri dengan

hasil ukur yaitu normal (SaO2>95%), hipoksia ringan (SaO2 90-94%),

hipoksia sedang (SaO2 75-89%) dan hipoksia berat (SaO2<75%).

G. Analisis data

Teknik analisis data merupakan suatu teknik yang digunakan untuk

memberikan suatu pemahaman mengenai suatu data yang akan di kaji (Setiadi,

2008). Analisis data yang digunakan adalah sebelum dan setelah dilakukan

penerapan fisioterapi dada dan inhalasi menggunakan nebulizer yaitu dengan

melihat skor saturasi oksigen dengan normal (SaO2>95%), hipoksia ringan

(SaO2 90-94%), hipoksia sedang (SaO2 75-89%) dan hipoksia berat

(SaO2<75%).

H. Etika Karya Tulis Ilmiah

Masalah etika Studi kasus keperawatan menurut Notoatmodjo, (2012) yang

dilakukan adalah :

1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)

yaitu peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subjek Studi kasus untuk

mendapatkan informasi tentang tujuan peneliti melakukan Studi kasus

tersebut

2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek Studi kasus (respect for

privacy and confidentiality) yaitu setiap orang mempunyai hak-hak dasar


37

individu termasuk privasi dan kebebasan individu dalam memberikan

informasi

3. Keadilan dan inklusivitas/ keterbukaan (respect for justice an

inclusiveness) yaitu prinsip keterbukaan dan adil perlu juga dijaga oleh

peneliti dengan kejujuran, keterbukaan dan kehati-hatian.

4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing

harms and benefits) yaitu sebuah Studi kasus hendaknya memperoleh

manfaat semaksimal mungkin bagi masyarakat pada umumnya dan subjek

Studi kasus pada khususnya.

Anda mungkin juga menyukai