LOG BOOK
2. Nama Klien :
3. Diagnosa Medis :
4. Diagnosa Keperawatan :
1
c. Prosedur Kerja
1. Berikan oksigen suplemen, dengan flow rate disesuaikan menurut
kondisi/keadaan pasien, pulse oximetry, atau hasil gas darah arteri.
Inhalasi katekolamin dapat mengubah rasio ventilasi-perfusi paru dan
memperburuk hipoksemia untuk periode singkat (Anderson, 1989
dalam Proehl, 1999).
2. Pasang nebulizer dan tube, dan masukan obat ke dalam nebulizer
sesuai program.
3. Tambahkan sejumlah normal saline steril ke nebulizer sesuai program.
4. Hubungkan nebulizer ke sumber kompresi gas. Berikan oksigen 6-8
L/menit. Sesuaikan flow rate oksigen sampai kabut yang keluar
sedikit/tipis. Jika terlalu kuat arusnya obat dapat terbuang sia-sia.
5. Pandu pasien untuk mengikuti tehnik bernapas yang benar.
6. Lanjutkan pengobatan sampai kabut tidak lagi diproduksi
7. Kaji ulang suara napas, pulse rate, saturasi oksigen, dan respiratory
rate.
8. Pemberian mungkin membutuhkan waktu selama 30-40 menit
(Jhonson, 1990 dalam Proehl, 1999).
2
7. Tujuan Tindakan :
a. Mengobati peradangan saluran pernafasan bagian atas.
b. Menghilangkan sesak selaput lendir saluran nafas bagian atas, sehingga
lendir menjadi encer dan mudah keluar.
c. Menjaga selaput lendir dalam keadaan lembab.
d. Melegakan pernafasan.
e. Mengurangi pembekakan selaput lendir.
f. Mencegah pengeringan selaput lendir.
g. Mengendurkan otot dan penyembuhan batuk.
h. Menghilangkan gatal pada kerongkongan
Mengetahui
Banjarmasin, april 2017
(..................................) (..................................)