Anda di halaman 1dari 3

LOG BOOK KEGIATAN PRAKTIK KEPERAWATAN INTENSIF III

PEMBERIAN OKSIGEN NASAL KANUL

Hari/tanggal : Rabu, 24 Maret 2021


Ruangan : PICU/NICU/ICU
Tindakan Keperawatan / prosedur : Pemberian Oksigen Nasal Kanul

A. Deskripsi Tindakan
Terapi oksigen merupakan salah satu terapi pernapasan dalam mempertahankan
oksigenasi yang ditandai dengan peningkatan saturasi oksigen dengan tujuan
dapat mengatasi keadaan hipoksemia, menurunkan kerja pernafasan dan
menurunkan beban kerja otot jantung (miokard) (Saryoni, 2011). Terapi oksigen
adalah memasukkan oksigen tambahan dari luar ke paru melalui saluran
pernafasan dengan menggunakan alat sesuai kebutuhan. Nasal kanul adalah salah
satu model terapi oksigen dengan meletakkan selang dengan dua cabang pada
masing-masing lubang hidung sebagai alat bantu pernapasan.

B. Identitas Pasien
1. Nama Pasien : Ny. M
2. Diagnosa Medis : G3P2A0 H31-32 minggu + BSC + HAP Cunga
Placenta Akreta
3. Data Fokus :
a. Keluhan Masuk RS
Ny. M berusia 38 tahun, datang dengan keluhan mengalami pendarahan
per vaginam di rumah dan terasa kencang-kencang pada perut lalu
dibawa ke rumah sakit.
b. Keluhan Saat Ini
Pasien mengatakan napasnya sesak.
4. Rencana Keperawatan : Pemberian oksigen dengan nasal kanul
5. Tindakan Keperawatan : Memberikan oksigen dengan nasal kanul
6. Diagnosis Keperawatan : Risiko Syok Hipovolemik
C. TujuanTindakan
Tujuan tindakan ini adalah untuk memberikan terapi oksigen guna meningkatkan
persentase ikatan oksigen dengan hemoglobin di dalam sehingga dapat
meningkatkan saturasi berdasarkan nilai SpO2 pasien dan memenuhi kebutuhan
oksigenasi pasien.

D. Pelaksanaan
1. Tahap Pra Tindakan
a. Persiapan Alat
1) Sentral oksigen, tabung O2, manometer set, flow meter
2) Humidifier.
3) Nasal kanul.
b. Persiapan Pasien
1) Posisikan pasien dalam keadaan semi fowler.
2) Jelaskan tujuan tindakan.
2. Tahap Tindakan
a. Cuci tangan
b. Memberi tahu pasien mengenai tindakan.
c. Isi tabung humufider dengan air hingga batasyang tertera.
d. Menghubungkan flowmeter dengan tabung oksigen/sentral oksigen.
e. Cek fungsi flowmeter dan humufider dengan memutar pangatur konsentrasi
O2 dan amati ada tidaknya gelembung udara dalam tabung flowmeter.
f. Menghubungkan selang nasal kanul dengan flowmeter.
g. Cek aliran oksigen dengan menggunakan punggung tangan untuk
mengetahui ada tidaknya aliran oksigen.
h. Pasang alat nasal kanul pada pasien.
i. Rapikan peralatan kembali.
j. Cuci tangan.
3. Tahap Pasca Tindakan
a. Evaluasi Pasien
1) Menanyakan bagaimana perasaan pasien setelah dilakukan tindakan.
2) Mengecek saturasi oksigen dan frekuensi napas pasien.
b. Evaluasi Tindakan
1) Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan.
2) Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan setelah tindakan
prosedur.
3) Mencatat hasil observasi pasien selama dan setelah tindakan.

Anda mungkin juga menyukai