HIPERTERMI
HIPERTERMI
DISUSUN OLEH
NAMA : GEK FITRINA DWI SARIASIH
NIM : P07120015095
TINGKAT 2.3 PRODI DIII KEPERAWATAN
1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ”K” DENGAN GANGGUAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN SUHU TUBUH (HIPERTERMI)
DI RUANG NUSA INDAH RSU BANGLI
TANGGAL 21 NOVEMBER s/d 23 NOVEMBER 2016
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
PASIEN
Nama : Tn K
Umur : 54 tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Status perkawinan : Kawin
Agama : Hindu
Suku : Bali
Alamat : Pengejaran, Kintamani
Tanggal masuk : 16 November 2016
Tanggal pengkajian : 21 November 2016
Sumber informasi : Pasien, keluarga pasien, Rekam Medis
PENANGGUNG
Nama penanggung jawab : Ny. R
Hub dgn pasien : Anak
2. RIWAYAT KELUARGA
a. Genogram
b. Keterangan Genogram
2
3. STATUS KESEHATAN
a. Status Kesehatan Saat Ini
Keluhan utama (saat MRS dan saat ini)
Keluhan utama saat MRS : pasien mengatakan nyeri pada perut
kanan bawah, nyeri hilang timbul sejak 3 hari yang lalu.
Keluhan utama saat pengkajian : pasien mengatakan badan
terasa panas.
3
c. Riwayat Penyakit Keluarga :
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit
keluarga seperti hipertensi, diabetes millitus ataupun jantung.
d. Diagnosa Medis dan therapy
Diagnosa Medis : Appendicitis Akut
Therapy :
Terapi yang diberikan tanggal 21 November 2016
Terapi Dosis Rute Kegunaan
IVFD RL 500cc 28 tpm IV Pemenuhan kebutuhan cairan
elektrolit tubuh
Cefotaxime 3 x 1 gr IV Untuk mencegah infeksi
/antibiotik
Ranitide 2 x 50mg/2mL IV Untuk mengurangi rasa
mual/antiemetik
Metronidazole 3 x 1 flash IV Untuk antimikroba
Sanmol flash k/p IV Untuk penurun panas
(1g/100mL)
Diet Bubur Biasa
Bedrest
4
Saat pengkajian pasien mengatakan makan 3x sehari dengan
menghabiskan 1 porsi dan mampu minum sebanyak ±8 gelas/hari
(±2000 mL/hari). Pasien juga mendapatkan intake cairan berupa
infus RL ±2000 cc/hari (IVFD 500cc dengan 28tpm).
c. Pola eliminasi
Sebelum MRS pasien mengatakan biasanya BAK ± 4-5x (± 700 –
875cc) sehari dengan urine berwarna kuning jernih, berbau khas
urine (amoniak) dan BAB 1x sehari di pagi hari dengan konsistensi
feses padat, berwarna kuning kecoklatan.
Namun saat pengkajian pasien mengatakan BAK ± 10-12x sehari
(±1750-2100cc) dengan urine berwarna kuning jernih, berbau khas
urine (amoniak) dan BAB 1x sehari dengan konsistensi feses agak
lembek, berwarna kuning kecoklatan.
5
Berpindah √
Ambulasi ROM √
0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain
dan alat, 4: tergantung total.
Okigenasi: pasien tidak mengalami gangguan/keluhan pada
pernapasannya.
f. Pola kognitif-perseptual
Sebelum MRS pasien mengatakan belum mengetahui tentang
penyakit yang dialaminya sehingga memeriksakan dirinya ke
rumah sakit.
Saat pengkajian pasien mengatakan tahu tentang penyakitnya dan
juga mengetahui bahwa pasien harus banyak minum karena
peningkatan suhu tubuh yang dialaminya.
6
h. Pola seksual dan reproduksi
Pasien berjenis kelamin laki – laki, sudah tidak mempunyai istri
karena istrinya telah meninggal dunia sekitar 12 tahun yang lalu,
pasien mempunyai 4 orang anak (3 orang perempuan dan 1 orang
laki – laki).
i. Pola peran-hubungan
Sebelum MRS pasien mengatakan pasien berperan sebagai orang
tertua di keluarganya yang bertugas membimbing anak dan
cucunya. Pasien menjalankan peran dan kewajibannya dengan
baik. Pasien mempunyai hubungan yang harmonis dengan
keluarganya.
Setelah MRS pasien mengatakan tidak bisa menjalankan kewajiban
dan perannya secara maksimal sebagai orang tertua di keluarganya
karena penyakit yang dideritanya. Pasien masih mempunyai
hubungan yang harmonis dengan keluarganya.
k. Pola keyakinan-nilai
Sebelum MRS mengatakan pasien biasanya berdoa dan
menghaturkan banten.
Saat pengkajian pasien mengatakan hanya berdoa di atas tempat
tidur terbatasnya aktivitas fisik akibat penyakit yang dideritanya.
7
5. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
Tingkat kesadaran : Compos mentis
GCS : verbal : 5 psikomotor : 6 mata: 4
b. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Suhu : 38,2o C
Nadi : 72x/menit
Pernapasan : 24x/menit
8
7) Dada
Inspeksi : simetris, retraksi dada (-), warna kulit tersebar
merata
Palpasi : nyeri tekan (-)
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara nafas vesikuler, irama teratur, S 1 dan S2
normal, suara nafas tambahan (-)
8) Abdomen
Inspeksi : warna kulit tersebar merata, lesi (-),benjolan (-).
Palpasi : distensi (-), edema (-), nyeri tekan (+) di perut
kanan bawah, nyeri hilang timbul skala 3(0-10), massa (+)
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus 12x/menit
9) Punggung
Inspeksi : warna kulit tersebar merata, lesi (-), benjolan (-)
Palpasi : nyeri tekan (-)
10) Genetalia
Pasien berjenis kelamin laki - laki, tidak terpasang kateter.
11) Integumen
Warna kulit sawo matang, kemerahan, turgor kulit baik, lesi(-),
kulit tersentuh panas dan kering.
12) Ekremitas
Atas
Bentuk normal, jari-jari tangan lengkap, terpasang infus di
tangan kanan, edema (-), kuku pendek dan bersih.
Bawah
Bentuk normal, jari-jari kaki lengkap, edema (-), kuku pendek
dan bersih.
Kekuatan otot
9
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Data laboratorium yang berhubungan
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 19 November 2016 pukul
05:34 WITA
Kisaran Normal
WBC H 15.5 109/l 3.5 : 10.0
LYM% L 9.5 % 15.0 : 50.0
LYM 1.4 109/l 0.5 : 5.0
MID% 5.9 % 2.0 : 15.0
MID 1.0 109/l 0.1 : 1.5
GRA% H 84.6 % 35.0 : 80.0
GRAN H 13.1 109/l 1.2 : 8.0
RBC 5.26 1012/l 3.50 : 5.50
HGB 13.1 g/dl 11.5 : 16.5
HCT 41.2 % 35.0 : 55.0
MCV 78.3 Fl 75.0 : 100.0
MCH L 24.9 Pg 25.0 : 35.0
MCHC 31.8 g/dl 31.0 : 38.0
RDW% 11.3 % 11.0 : 16.0
RDWa 51.8 Fl 30.0 : 150.0
PLT L 136 109/l 100 : 400
MPV L 7.4 Fl 8.0 : 11.0
PDW 10.2 Fl 0.1 : 99.9
PCT 0.10 % 0.01 : 9.99
10
Kisaran Normal
WBC H 16.2 109/l 3.5 : 10.0 b. Pe
LYM% 15.9 % 15.0 : 50.0 mer
LYM 2.5 109/l 0.5 : 5.0 iksa
MID% 5.3 % 2.0 : 15.0 an
MID 1.0 109/l 0.1 : 1.5
GRA% 78.8 % 35.0 : 80.0
GRAN H 12.7 109/l 1.2 : 8.0
RBC 5.27 1012/l 3.50 : 5.50
HGB 13.1 g/dl 11.5 : 16.5
HCT 42.0 % 35.0 : 55.0
MCV 79.6 Fl 75.0 : 100.0
MCH L 24.9 Pg 25.0 : 35.0
MCHC 31.2 g/dl 31.0 : 38.0
RDW% 11.8 % 11.0 : 16.0
RDWa 54.5 Fl 30.0 : 150.0
PLT 230 109/l 100 : 400
MPV L 7.9 Fl 8.0 : 11.0
PDW 10.7 Fl 0.1 : 99.9
PCT 0.18 % 0.01 : 9.99
Urine Lengkap tanggal 16 November 2016
Hasil :
warna urin kuning jernih, BDH : 1030, pH: 5, Leukosit (+), nitrit (-),
protein (-), reduksi(-), keton (-), urubilinogen (-), bilirubin (-), blood (-),
sediment ( eritrosit : 2-3, leukosit : 4-6, epitel cell : 1-2, kristal (-),
silinder : 0-1, bakteri (+), silinder fibrin (+)
11
B. ANALISA DATA
Ruang : Nusa Indah
Nama Pasien : Tn. K
No. Register : 248506
No Tgl Data Penyebab/Interpretasi Masalah
1. 21 DS : Infeksi atau cedera jaringan Hipertermi
November - Pasien mengatakan badan panas dan terasa
Akumulasi monosit,
2016 lemas.
makrofag, sel T helper dan
DO : fibroblas
- Pasien tampak gelisah, mukosa bibir pasien
Pelepasan pirogen endogen
kering, kulit tersentuh hangat, warna kulit (sitokinin)
kemerahan dan kering.
- Tanda-tanda vital : Hipotalamus
TD : 130/80 mmHg, N: 72x/menit, R:
24x/menit, suhu: 38,20C Merangsang hipotalamus
anterior
12
suhu tubuh
Hipertemia
D. PERENCANAAN
13
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional
21 Hipertermi Setelah dilakukan asuhan 1. Observasi keadaan umum 1. Mengetahui perkembangan kondisi
November berhubungan keperawatan selama 2x24 jam pasien pasien
2016 dengan diharapkan hipertermi pada pasien 2. Monitor TTV 2. Tanda vital merupakan acuan untuk
penyakit dapat berkurang dengan kriteria 3. Monitor warna kulit mengetahui keadaan umum
hasil: 4. Monitor tanda – tanda pasien.
1. Suhu tubuh dalam rentang hipertermia 3. Perubahan warna kulit menjadi
normal (36-37,5°C). 5. Berikan obat antipiretik salah satu indikator tanda
2. Nadi dan RR dalam rentang 6. Tingkatkan intake cairan dan hipertemia
normal (N: 60-100 x/menit, R: nutrisi 4. Mengetahui intervensi yang tepat.
16-20 x/menit). 7. Kolaborasi pemberian cairan 5. Membantu dalam penurunan panas.
3. Tidak ada perubahan warna kulit intravena 6. Peningkatan suhu tubuh
4. Tidak ada pusing 8. Kompres hangat pada lipatan mengakibatkan penguapan tubuh
paha dan aksila meningkat sehingga perlu
9. Anjurkan beristirahat diimbangi dengan asupan cairan
10. Beri Health Education ke yang banyak/adekuat.
pasien dan keluarganya 7. Memenuhi kebutuhan cairan
mengenai hipertermi elektrolit tubuh
8. Pemindahan panas secara
14
konduksi.
9. Meminimalisir produksi panas
yang diproduksi oleh tubuh
10. Meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman dari pasien dan
keluarganya
15
E. IMPLEMENTASI
Ruang : Nusa Indah
Nama Pasien : Tn. K
No. Register : 248506
Senin, 18.00 1 Mengobservasi keluhan utama pasien Pasien mengatakan badannya terasa panas dan
21 November WITA lemas.
2016
18.15 Mengukur TTV TD : 130/80 mmHg
WITA RR : 24x/menit
N : 72 x/menit
Suhu : 38,20C
18.30 Memonitor tanda – tanda hipertermi dan Mukosa bibir pasien terlihat kering, kulit
WITA perubahan warna kulit disentuh terasa panas dan kering.
19.00 Mengkaji intake dan output cairan pasien Pasien mengatakan menghabiskan air minum
sebangak 8 gelas (2000cc) dalam sehari,
16
WITA BAK 10x dalam sehari.
17
sepanas kemarin.
18
Obat masuk, alergi (-)
19
06.00 Mengganti cairan infus
WITA - IVFD RL 500cc dengan 28 tpm Obat masuk, alergi (-)
20
F. EVALUASI (CATATAN PERKEMBANGAN)
Ruang : Nusa Indah
Nama Pasien : Tn. K
No. Register : 248506
No
No Hari/Tgl Jam Evaluasi Ttd
Dx
1 Senin, 18.00 1 S : Pasien mengatakan badannya tidak terasa panas lagi.
23 November WITA O : Pasien tampak tenang, mukosa bibir pasien lembab, tidak ada
2016 perubahan warna kulit dan kulit lembab , TD : 120/90 mmHg, RR :
20x/menit, N: 80 x/menit, suhu : 370C
A : Tujuan tercapai
P : Pertahankan kondisi pasien
21