Anda di halaman 1dari 105

1

ANALISIS KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG KAWASAN WISATA


PANTAI TIRAM KECAMATAN ULAKAN TAPAKIS KABUPATEN
PADANG PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT

SKRIPSI

LOVENTIA
150302049

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019

UNIVERSITAS SUMATERA
2

ANALISIS KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG KAWASAN WISATA


PANTAI TIRAM KECAMATAN ULAKAN TAPAKIS KABUPATEN
PADANG PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT

LOVENTIA
150302049

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019

UNIVERSITAS SUMATERA
3

ANALISIS KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG KAWASAN WISATA


PANTAI TIRAM KECAMATAN ULAKAN TAPAKIS KABUPATEN
PADANG PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT

SKRIPSI

LOVENTIA
150302049

Skripsi sebagai Salah Satu diantara Beberapa Syarat untuk Dapat Memperoleh
Gelar Sarjana di Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas
Pertanian, Universitas Sumatera Utara

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019

UNIVERSITAS SUMATERA
4

UNIVERSITAS SUMATERA
ABSTRAK

LOVENTIA. Analisis Kesesuaian dan Daya Dukung Kawasan Wisata Pantai


Tiram Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman Provinsi
Sumatera Barat. Dibimbing oleh ZULHAM APANDY HARAHAP.

Pantai Tiram adalah salah satu destinasi wisata di Kabupaten Padang Pariaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya dukung Kawasan pantai, indeks
kesesuaian wisata, persepsi wisatawan terhadap potensi yang ada di Pantai Tiram
dan rekomendasi pengelolaan untuk mengembangkan Pantai Tiram sebagai
kawasan wisata pantai yang berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan selama bulan
Juli sampai Agustus 2019 di Desa Batang Tapakis Kecamatan Ulakan Tapakis
Kabupaten Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat. Parameter Kesesuaian
wisata yang diukur antara lain kedalaman perairan, tipe pantai, lebar pantai,
material dasar perairan, kecepatan arus, kemiringan pantai, penutupan lahan
pantai, biota berbahaya, dan ketersediaan air tawar. Pantai Tiram Memiliki Nilai
74.60% untuk kegiatan Rekreasi Pantai yang tergolong dalam kategori S2,
77.77% untuk kegiatan berenang yang tergolong dalam kategori S2, 77.77% untuk
kegiatan memancing yang tergolong dalam kategori S2, dan 40% untuk kegiatan
berperahu yang tergolong dalam kategori S3. Daya Dukung Kawasan Pantai
Tiram dengan luasan 177.550 m² yaitu 5.448 orang /hari. Berdasarkan persepsi
wisatawan keindahan pantai Tiram memiliki panorama keindahan termasuk
kategori indah (96%) sedangkan kategori kenyamanan termasuk kategori nyaman
yaitu (79%). Rekomendasi pengelolaannya adalah meningktkan sarana dan
prasarana di Pantai Tiram, melakukan promosi, dan melakukan penyuluhan
tentang kebersihan lingkungan.

Kata Kunci: Pantai Tiram, Indeks Kesesuaian Wisata, Daya Dukung Kawasan

i
UNIVERSITAS SUMATERA
ABSTRACT

LOVENTIA. Analysis of Suitability and Carrying Capacity of Tiram Beach


Tourism Area, Ulakan Tapakis District, Padang Pariaman Regency, West Sumatra
Province. Supervised by ZULHAM APANDY HARAHAP.

Tiram Beach is one of the tourist destinations in Padang Pariaman Regency. This
study aims to determine the carrying capacity of coastal areas, tourism suitability
index, tourist perceptions of the potential in Tiram Beach and management
recommendations for developing Tiram Beach as a sustainable coastal tourism
area. This research was conducted from July to August 2019 in Batang Tapakis
Village, Ulakan Tapakis District, Padang Pariaman Regency, West Sumatra
Province. The tourism suitability parameters measured include water depth, beach
type, beach width, water bottom material, current velocity, beach slope, coastal
land cover, hazardous biota, and fresh water availability. Tiram Beach has a value
of 74.60% for beach recreation activities classified in the S2 category, 77.77% for
swimming activities classified in the S2 category, 77.77% for fishing activities
belonging to the S2 category, and 40% for boating activities belonging to the S3
category. Carrying capacity of the Tiram Beach Area with an area of 177,550 m²
which is 5,448 people / day. Based on the perception of tourists the beauty of the
coast of Tiram has a panoramic beauty including the beautiful category (96%)
while the comfort category is comfortable (79%). Management recommendations
are to improve facilities and infrastructure at Tiram Beach, conduct promotions,
and conduct education about environmental cleanliness.

Keywords: Tiram Beach, Tourism Suitability Index, Regional Capability

i
UNIVERSITAS SUMATERA
RIWAYAT

Penulis bernama Loventia lahir di Medan pada

tanggal 14 Oktober 1997 yang merupakan putri dari

Bapak Efi Efendi dan Ibu Upik Hennita. Penulis

merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara. Pendidikan

formal penulis ditempuh di SD N 067245 Medan (2003-

2009), SMP N 1 Medan (2009-2012), SMA N 15 Medan

(2012-2015). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan

pendidikan S1 di Universitas Sumatera Utara melalui Jalur Seleksi Bersama

Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dengan Program Studi Manajemen

Sumberdaya Perairan.

Penulis juga melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran

Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Reguler pada tahun 2018 yang

ditempatkan di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang

Berdagai. Kemudian pada tahun 2019 penulis mengikuti Praktik Kerja Lapangan

(PKL) di Konservasi Pantai Binasi Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi

Sumatera Utara.

i
UNIVERSITAS SUMATERA
KATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

atas berkat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Analisis Kesesuaian dan Daya Dukung Kawasan Wisata Pantai Tiram

Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman Provinsi

Sumatera Barat”. yang merupakan tugas akhir dalam menyelesaikan studi S1

pada Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian,

Universitas Sumatera Utara, Medan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selesainya skripsi ini tidak terlepas

dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan

segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang

tulus kepada kedua orangtua saya yaitu Bapak Efi Efendi dan Ibu Upik Hennita

yang penuh pengorbanan dalam membesarkan dan mendidik dengan curahan

kasih sayang, serta memberikan do’a yang tak henti kepada penulis selama

mengikuti pendidikan hingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Serta saudara/i saya

Fentio Pratama dan Adilla Ufiva terima kasih atas do’a, dukungan moril maupun

material yang diberikan selama ini.

Penyelesaian skripsi ini tidak mungkin tercapai tanpa bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih

kepada bapak Zulham Apandy Harahap, S.Kel., M.Si selaku Dosen Pembimbing

dan kepada bapak Ir. Tajuddin Siregar, M.MA selaku Dosen Penuji I serta kepada

Ibu Amanatul Fadhilah, S.Pi, M.Si selaku dosen penguji II, yang telah banyak

memberikan bimbingan selama penulis melaksanakan penelitian. Ucapan terima

kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Eri Yusni, M.Sc selaku Ketua

i
UNIVERSITAS SUMATERA
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan. Bapak Rizky

Febriansyah, S.Pi., M.Si selaku sekretaris Program Studi Manajemen Sumberdaya

Perairan dan kepada seluruh staf pengajar dan pegawai di Program Studi

Manajemen Sumberdaya Perairan.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Dinas Pariwisata

Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Barat. Kepala Bagian Pariwisata

Kabupaten Padang Pariaman yang telah memberikan kesempatan dan izin kepada

penulis untuk pengambilan data dalam melakukan penelitian.

Terimakasih juga kepada seluruh teman-teman MSP 2015 yang selalu

memberikan dukungan dan bantuannya. Teman-teman seperjuangan yang setia

baik suka maupun duka Tia Angraini, Desnita Ayu, Nathania Sitompul, dan Nina

Puspita Sari, yang turut serta dalam membantu penyelesaian skripsi.

Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dalam pengembangan ilmu

pengetahuan khususnya dalam bidang Manajemen Sumberdaya Perairan.

Medan, November

2019

Penulis

v
UNIVERSITAS SUMATERA
DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK.................................................................................................. i
ABSTRACT ................................................................................................. ii
RIWAYAT HIDUP .................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iv
DAFTAR ISI............................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. viii
DAFTAR TABEL....................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xi
PENDAHULUAN
Latar Belakang ....................................................................................
12
Rumusan Masalah ............................................................................... 2
Tujuan Penelitian ................................................................................ 3
Manfaat Penelitian .............................................................................. 3
Kerangka Pemikiran............................................................................ 4
TINJAUAN PUSTAKA
Pantai................................................................................................... 5
Ekowisata ............................................................................................ 8
Daya Dukung Kawasan ....................................................................... 10
Indeks Kesesuaian Wisata ................................................................... 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat .............................................................................. 13
Alat dan Bahan ................................................................................... 13
Prosedur Penelitian ............................................................................. 14
Penentuan Stasiun .. ...................................................................... 14
Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 16
Data primer ............................................................................ 16
Data Sekuder .......................................................................... 16
Penentuan Responden ......................................................................... 17
Analisis Data ....................................................................................... 17
Pengukuran Parameter Kesesuaian Sumberdaya .......................... 17
Tipe Pantai .............................................................................. 17
Lebar dan Kemiringan Pantai.................................................. 18
Kecepatan Arus ....................................................................... 18
Kecerahan................................................................................ 19

Kedalaman............................................................................... 20
Materian Dasar Perairan ......................................................... 20
v
UNIVERSITAS SUMATERA
Penutupan Lahan Pantai.......................................................... 20
Biota Berbahaya ...................................................................... 20
Ketersediaan Air Tawar .......................................................... 20
Analisis Indeks Kesesuaian Wisata............................................... 21
Analisis Daya Dukung Kawasan................................................... 24
Persepsi Wisatawan Terhadap Keindahan dan
Kenyamanan Kawasan .................................................................. 26
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil .................................................................................................... 28
Keadaan Umum Pantai Tiram ...................................................... 28
Persepsi Wisatawan ...................................................................... 31
Indeks Kesesuaian Wisata ............................................................ 42
Daya Dukung Kawasan .. ............................................................. 46
Pembahasan......................................................................................... 48
Indeks Kesesuaian Wisata ............................................................ 48
Daya Dukung Kawasan .. ............................................................. 52
Persepsi Wisatawan ...................................................................... 54
Pengelolaan Kawasan ................................................................... 56
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ......................................................................................... 57
Saran ................................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
UNIVERSITAS SUMATERA
DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman

1. Kerangka Pemikiran Penelitian .........................................................

4
2. Lokasi Penelitian ............................................................................... 13
3. Stasiun 1 ............................................................................................ 14
4. Stasiun 2 ............................................................................................ 15
5. Stasiun 3 ............................................................................................ 16
6. Denah Pantai Tiram ........................................................................... 28
7. Teman Seperjanan Wisatawan yang Datang Ke Pantai Tiram .......... 31
8. Pengalaman Wisatawan saat Mengunjungi Pantai Tiram ................. 31
9. Pengalaman Wisatawan Sebelumnya ke Pantai Tiram...................... 32
10. Kegiatan Wisata yang Dilakukan Wisatawan di Pantai Tiram.......... 32
11. Persepsi Wisatawan terhadap Sambutan Masyarakat Pantai Pasir.... 32
12. Persepsi Wisatawan untuk Kembali Mengunjungi Pantai Tiram ...... 34
13. Persepsi Responden terhadap sarana rasarana di Pantai Tiram ......... 34
14. Persepsi Responden terhadap Harga Makanan, Penyewaan Pondok
dan Fasilitas Kegiatan Wisata Pantai Tiram ...................................... 35
15. Persepsi terhadap Aktivitas yang Berpotensi untuk dikembangkan.. 36
16. Jenis Aktivitas Wisata yang Perlu Penambahan atau Perbaikan ....... 36
17. Persepsi terhadap Daya Tarik Sumberdaya untuk Wisata ................. 37
18. Persepsi Responden terhadap Kondisi Pasir di Pantai Tiram ............ 37
19. Persepsi Responden terhadap Kejernian Air di Pantai Tiram ........... 38
20. Persepsi Responden terhadap Warna Air di Pantai Tiram................. 38
21. Persepsi Responden terhadap Bau Air di Pantai Tiram..................... 39
22. Persentase Tentang Kesadaran terhapat Kelestarian Lingkungan
menurutResponden di Pantai Tiram .................................................. 39
23. Persepsi Responden terhapat Keindahan Wisata Pantai Tiram ......... 40
24. Persepsi Responden terhapat Kenyamanan Wisata Pantai Tiram ..... 40
25. Persentasi Tanggapan Responden Tentang Pembatasan Jumlah
PengunjungN di Pantai Tiram
...........................................................

vi
UNIVERSITAS SUMATERA
41

ix
UNIVERSITAS SUMATERA
26. Persentase Kualitas Ekologis menurut Masyarakat Pantai Tiram ..... 42
27. Peta Wilayah Pemanfaatan Kawasan Wisata .................................... 46

i
UNIVERSITAS SUMATERA
DAFTAR

No. Teks Halaman

1. Parameter Kesesuaian Sumberdaya untuk Rekreasi Pantai............... 22


2. Parameter Kesesuaian Sumberdaya untuk Memancing..................... 22
3. Parameter Kesesuaian Sumberdaya untuk berperahu........................ 23
4. Parameter Kesesuaian Sumberdaya untuk Berenang ........................ 24
5. Potensi Ekologis Pengunjung (K) dan Luas Area Kegiatan (Lt) ....... 25
6. Prediksi waktu yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan wisata ......... 26
7. Hasil Pengukuran Indeks Kesesuaian Wisata Kategori Rekreasi
di Pantai Tiram ................................................................................ 43
8. Hasil Pengukuran Indeks Kesesuaian Wisata Kategori Berenang
di Pantai Tiram ................................................................................ 44
9. Hasil Pengukuran Indeks Kesesuaian Wisata Kategori Memancing
di Pantai Tiram .................................................................................. 45
10. Hasil Pengukuran Indeks Kesesuaian Wisata Kategori Berperahu
di Pantai Tiram .................................................................................. 46
11. Hasil Pengukuran Daya Dukung Kawasan Pantai Tiram…………... 47

x
UNIVERSITAS SUMATERA
DAFTAR

No. Teks Halaman

1. Alat Yang Digunakan Dalam Penelitian............................................ 62


2. Kondisi Kawasan Pantai Tiram .........................................................
64
3. Metode Pengukuran Lapangan .......................................................... 66
4. Kuisioner Pengunjung ....................................................................... 68
5. Kuisioner Masyarakat ........................................................................ 75
6. Hasil perhitungan Kesesuaian Sumberdaya untuk Kegiatan Wisata . 80
7. Penentuan Jumlah Responden .......................................................... 84
8. Data Responden ................................................................................. 85
9. Hasil Perhitungan Daya Dukung Kawasan Wisata Pantai Tiram...... 86
10. Pengambilan data Fisik Perairan ....................................................... 87

xi
UNIVERSITAS SUMATERA
PENDAHULUA

Latar Belakang

Pantai adalah wilayah dimana berbagai kekuatan alam yang berasal dari

laut, darat, dan udara saling berinteraksi, dan menciptakan bentuk seperti yang

terlihat saat ini yang bersifat dinamis dan selalu berubah. Pantai merupakan salah

satu bagian wilayah pesisir yang paling produktif dengan karakteristik bentuk

pantai yang berbeda-beda (Simbolon et all, 2017).

Dalam pemanfaatan lingkungan pesisir yaitu salah satunya pantai

dihadapkan pada beberapa masalah, yang di hadapi juga beragam baik itu masalah

dari dalam (internal) maupun masalah dari luar (eksternal). Masalah yang berasal

dari dalam diantaranya seperti penataan yang kurang baik dan pengelolaan yang

kurang profesional, sedangkan masalah dari luar biasanya keamanan dan

kerusakan lingkungan (Hamidah dan Harahap, 2018).

Salah satu daerah dengan wisata pantai yang dikenal adalah Provinsi

Sumatera Barat yaitu terletak di Kabupaten Padang Pariaman terletak antara

0°11’-0°49’ Lintang Selatan dan 98°36’ – 100°28’ Bujur Timur. Secara

administrasi Kabupaten Padang Pariaman terdiri dari 17 kecamatan dan 103

Nagari, dengan lebih bari 70 objek wisata. Hal inilah yang menjadikan Pemerintah

dengan gencar bersama masyarakat terus menerus melakukan pengembangan

wisata pantai yang selain mendukung perekonomian daerah juga memperluas

lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar yang juga dapat mengurangi angka

pengangguran.

Salah satu pantai di Kabupaten Padang Pariaman yang dijadikan objek

wisata adalah Pantai Tiram yang terletak di wilayah Kecamatan Ulakan Tapakis.

1
UNIVERSITAS SUMATERA
2

Pantai ini termasuk pantai yang banyak dikunjungi karena berada 12 Km dari

Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Pantai ini juga merupakan pantai

yang aktif menjadi tempat kegiatan yang diadakan pemerintah maupun event oleh

masyarakat antara lain Gerakan Tanam Sejuta Pohon, Penghijauan, dan event

wisata “Pacu Monyet Memanjat Kelapa” yang dilaksanakan setiap tahun.

Pengembangan wisata Pantai Tiram masih terus dilakukan oleh

pemerintah setiap tahunnya untuk meningkatkan jumlah pengunjung Wisatawan

ini dapat dilihat dengan dukungan pemerintah dengan terus menbangun sarana

dan prasarana yang memadai demi kenyamanan pengungjung yang datang ke

Pantai Tiram.

Sejalan dengan terus berkembangnya objek wisata Pantai Tiram yang juga

meningkatkan jumlah pengunjung yang datang kelokasi wisata, penelitian tentang

kesesuaian dan daya dukung kawasan wisata Pantai Tiram diperlukan untuk

mendapatkan strategi pengelolaan dalam rangka menjaga kelestarian sumaberdaya

alam yang mendukung pengeloaan yang berkelanjutan yang akan mendukung

peningkatan perekonomian masyarakat di Kabupaten Padang Pariaman.

Perumusan Masalah

Berwisata adalah salah satu cara yang dilakukan manusia untuk

menghilangkat penat dan kejenuhan dari kegiatan sehari-hari. Salah satu alasan

seseorang datang ke objek wisata tertentu adalah cirri khas dari tempat tersebut.

Pantai Tiram yang terletak Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang

Pariaman, Sumatra Barat adalah salah satu objek wisata yang menyediakan ciri

khas alam yang asri dan cocok untuk wisata keluarga. Letaknya yang strategis di

UNIVERSITAS SUMATERA
3

antara 2 kota besar yaitu Kota Padang dan Kota Pariaman menjadikan tempat ini

menjadi objek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan.

Jumlah pengunjung semakin meningkat dari hari ke hari dan pembangunan

yang terus dilakukan tidak akan menutup kemungkinan bahwa potensi

sumberdaya alam yang ada di tempat ini akan menurun, karena banyaknya

kegiatan wisata yang melebihi daya dukung kawasan, sehingga berpotensi

menurunkan kualitas lingkungan di masa yang akan datang.

Berdasarkan dari uraian diatas diperoleh beberapa masalah yang akan

dikaji dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana tingkat kesesuaian wisata dan daya dukung kawasan wisata Pantai

Tiram berdasarkan kondisi lingkungan?

2. Bagaimana persepsi wisatawan terhadap kualias ekologis wisata Pantai Tiram?

Tujuan Penelitian

Tujuan dari Penlitian ini antara lain:

1. Menganalisis tingkat kesesuaian wisata dan tingkat daya dukung kawasan

wisata Pantai Tiram untuk kegiatan wisata pantai.

2. Mengetahui persepsi wisatawan terhadap kualitas ekologis wisata Pantai Tiram.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan

informasi kepada masyarakat maupun instansi mengenai kesesuaian dan

kemampuan daya dukung kawasana pantai Tiram serta diharapkan dapat dijadikan

pertimbangan dalam kebijakan pengelolaan dan upaya pelestarian wisata Pantai

Tiram.

UNIVERSITAS SUMATERA
4

Kerangka Pemikiran

Pantai Tiram Merupakan salah satu kawasan yang memiliki potensi

wisata. Pantai Tiram memiliki keindahan pantai yang cukup indah, para

wisatawan melakukan kegiatan wisata di Pantai Tiram dengan berbagai aktivitas

seperti, berenang, berekreasi dan lain-lain. Kawasan ini juga merupakan salah satu

tempat yang menunjang perekonomian masyarakat sekitar pantai Tiram.

Pengembangan yang terus dilakukan dan juga pengunjung yang semakin

ramai setelah pembangunan dilakukan dapat menjadi potensi yang merusak satu

ekosistem yang ada dipantai tersebut, dengan adanya pengukuran parameter

fisika, kimia dan biologi perairan, maka dapat diukur kesesuaian aktivitas wisata

serta kemampuan daya dukung wisata Pantai Tiram. Persepsi pengunjung tentang

kondisi lingkungan juga dapat menunjang pengembangan dengan pelestarian dan

yang berkelanjutan. Berikut ini adalah kerangka pemikiran dari penelitian yang

telah dilakukan, dapat dilhat pada Gambar 1.

Pantai Tiram

Wisata Pantai
Indeks kesesuaian Wisata Daya Dukung Kawasan

Persepsi Pengunjung

Gambar 1. Kerangka Penelitian


Rekomendasi Pengelolaan

UNIVERSITAS SUMATERA
5

TINJAUAN PUSTAKA

Pantai

Pantai merupakan bagian wilayah pesisir yang bersifat dinamis, artinya

ruang pantai (bentuk dan lokasi) berubah dengan cepat sebagai respon terhadap

proses alam dan aktivitas manusia. Faktor-faktor yang mempengaruhi dinamisnya

lingkungan pantai diantaranya adalah iklim (temperatur, hujan), hidro-oseanografi

(gelombang, arus, pasang surut), pasokan sedimen (sungai, erosi pantai),

perubahan muka air laut (tektonik, pemanasan global) dan aktivitas manusia

seperti reklamasi pantai dan penambangan pasir (Solihuddin, 2011).

Pantai merupakan bagian dari wilayah pesisir. Menurut Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir

dan pulau-pulau kecil yang dimaksud dengan sumberdaya pesisir adalah

sumberdaya hayati, sumberdaya nonhayati, sumberdaya buatan, dan jasa-jasa

lingkungan. Sumberdaya hayati meliputi ikan, terumbu karang, padang lamun,

mangrove, dan biota laut lain. Sumberdaya nonhayati, meliputi pasir, air laut, dan

mineral dasar laut. Sumberdaya buatan meliputi infrastruktur laut yang terkait

dengan kelautan dan perikanan dan jasa-jasa lingkungan berupa keindahan alam,

permukaan dasar laut tempat instalasi bawah air yang terkait dengan kelautan dan

perikanan, serta energi gelombang laut yang terdapat di wilayah pesisir.

Pengertian pariwisata pantai sangatlah tergantung dari kondisi wilayah

pantai yang dipengaruhi oleh wilayah pantai itu sendiri dan keadaan sosial

masyarakat. Dalam buku konsep tata ruang pantai mengatakan bahwa wilayah

pantai merupakan wilayah laut yang masih menerima pengaruh yang dimaksud

antara lain melkiputi fenomena transportasi material sedimen yang dibawa oleh

UNIVERSITAS SUMATERA
6

sungai- sungai yang bermuara ke laut atau wilayah laut yang masih sering atau

masih dimanfaatkan oleh manusia. Zona pantai memiliki lebar yang bervariasi dan

selalu berubah-ubah dengan waktu (Fahrina, 2011).

Wilayah pesisir dan laut yang dapat dikembangkan menjadi kawasan

wisata berupa pemandangan pantai yang indah dan keaslian lingkungan seperti

kehidupan di bawah air. Dalam Ali (2004) menyatakan pengembangan pantai

sebagai tempat ekowisata merupakan jasa lingkungan dari alokasi sumberdaya

yang cenderung akan memberikan manfaat pada kepuasan batin seseorang

dikarenakan mengandung nilai estetika tertentu (Wabang et all., 2017).

Menurut Pangesti (2007), unsur-unsur daya tarik wisata pantai meliputi :

keindahan pantai, kebersihan, keselamatan/keamanan pantai, jenis dan warna

pasir, variasi kegiatan, dan lebar pantai. Semua unsur tersebut memiliki

keterkaitan satu sama lain:

1. Keindahan pantai: Daya tarik utama seseorang atau wisatawan mengunjungi

suatu pantai untuk kegiatan rekreasi dan bersenang-senang adalah karena

adanya keindahan pemandangan yang menarik untuk dinikmati.

2. Kebersihan : Kebersihan merupakan aspek utama untuk menjamin kenyamanan

penglihatan (view) pada suatu lokasi wisata. Kebersihan yang dimaksudkan

untuk kegiatan wisata pantai adalah kebersihan alami yaitu pada lokasi wisata

tersebut tidak terlalu tercemar dengan sampah yang berasal dari perairan yaitu

sampah yang terbawa oleh arus atau gelombang. Meskipun suatu pantai

memiliki keindahan pemandangan yang menarik namun apabila tidak

memperhatikan kebersihan maka tentu hal tersebut dapat mengurangi estetika

dari pantai itu sendiri.

UNIVERSITAS SUMATERA
7

3. Keselamatan/Keamanan Pantai: Setiap wisatawan pasti akan selalu

mendambakan kenyamanan dan keamanan pada suatu lokasi wisata.

Kenyamanan berhubungan erat dengan ketersediaan fasilitas atau sarana dan

prasarana yang tersedia dilokasi wisata.

4. Jenis dan Warna Pasir (Substrat): Secara visual, jenis dan warna pasir pada

suatu objek wisata memberikan nilai tersendiri bagi estetika pantai itu sendiri.

Pantai yang memiliki jenis pasir putih dan pasir hitam yang berukuran sedang

sampai kasar sangat diminati oleh para wisatawan.

5. Variasi Kegiatan : Beragamnya kegiatan pada suatu objek wisata akan menarik

perhatian para wisatawan untuk datang berkunjung. Kegiatan tersebut dapat

bersifat edukasi atau pendidikan misalnya pengenalan flora dan fauna yang

terdapat pada wilayah laut dan pantai, dan secara fisik berupa kegiatan kegiatan

outbond yang bisa memanfaatkan ketersediaan tumbuhan pantai seperti

mangrove sebagai lokasi kegiatan.

6. Lebar Pantai : Luasan pantai meliputi : daerah supratidal yaitu daratan pantai

yang tidak terkena air pada saat pasang, daerah intertidal yaitu daerah antara

batas pasang tertinggi dengan batas surut terendah, dan daerah subtidal yaitu

daerah yang selalu tergenang air. Lebar pantai berhubungan dengan kelandaian

pantai. Semakin landai suatu perairan maka semakin besar pula lebar pantai

yang bias dimanfaatkan untuk kegiatan wisata pantai. Misalnya pada daerah

supratidal yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan bermain (substrat berpasir)

bagi wisatawan terutama anak-anak, sedangkan daerah intertidal untuk kegiatan

mandi dan bermain-main dan berenang dalam air dan daerah subtidal untuk

mandi dan renang.

UNIVERSITAS SUMATERA
8

Ekowisata

Dalam peraturan mentri nomer 33 tahun 2009 tentang pengembangan

ekowisata di daerah menyatakan ekowisata adalah kegiatan wisata alam di daerah

yang bertanggung jawab dengan memperhatikan unsur pendidikan, pemahaman,

dan dukungan terhadap usaha-usaha konservasi sumberdaya alam, serta

peningkatan pendapatan masyarakat lokal. Pengembangan ekowisata adalah

kegiatan perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian ekowisata. Pelaku

ekowisata adalah pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat

yang bergerak di bidang wisata.

Menurut The International Ecotourism Society (TIES), ekowisata adalah

kegiatan perjalanan wisata yang dikemas secara profesional, terlatih, dan memuat

unsur pendidikan, sebagai suatu sektor usaha ekonomi, yang mempertimbangkan

warisan budaya, partisipasi dan kesejahteraan penduduk lokal serta upaya-upaya

konservasi sumberdaya alam dan lingkungan (Maharani, 2016)

Dikutip dalam Fandeli dan Mukhson (2000), berkaitan dengan

pengembangan ekowisata maka perlu diperhatikan prinsip ekowisata. The

Ecotourism Society menyebutkan ada 8 prinsip ekowisata yaitu :

1. Mencegah dan menanggulangi dampak dan aktivitas wisatawan terhadap alam

dan budaya, pencegahan dan penanggulangan disesuiakan dengan sifat dan

karakter alam dan budaya setempat.

2. Pendidikan konservasi lingkungan, mendidik wisatawan dan masyarakat

setempat akan pentingnya konservasi.

3. Pendapatan langsung untuk kawasan.

UNIVERSITAS SUMATERA
9

4. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan. Masyarakat diajak merencanakan

pengembangan ekowisata.

5. Penghasilan pada masyarakat secara nyata terhadap ekonomi rakyat dari

kegiatan ekowisata mendorong masyarakat untuk menjaga kelestarian kawasan

alam.

6. Menjaga keharmonisan dengan alam. Semua upaya pengembangan termasuk

pengembangan fasilitas dan utilitas harus tetap menjaga keharmonisan dengan

alam.

7. Daya dukung lingkungan. Pada umumnya lingkungan alam mempunyai daya

dukung yang lebih rendah dengan daya dukung kawasan buatan.

8. Peluang penghasilan pada proporsi yang lebih besar terhadap negara.

Dalam pengembangan ekowisata bahari, stakeholder harus mempelajari

dan merencanakan terlebih dahulu mengenai dampak positif dan negatif dari

kegiatan ekowisata bahari tersebut. Dalam hal ini, diperlukan upaya kolaboratif

yang jauh lebih besar di antara masing-masing stakeholder yang terlibat dalam

semua dimensi praktis ekowisata laut untuk mengidentifikasi daerah perselisihan

dan kerukunan dari dampak yang akan terjadi. Dengan melakukan perumusan

masalah yang baik, serta rencana penanganan yang lebih efektif maka dampak

positif dari kegiatan ekowisata bahari dapat lebih ditingkatkan atau dikembangkan

(Yulius et all, 2018).

Daya Dukung Kawasan

Potensi ekologis wisatawan ditentukan oleh kondisi sumberdaya dan jenis

kegiatan yang dilakukan. Luas suatu area yang dapat digunakan oleh wisatawan

ditentukan dengan mempertimbangkan kemampuan alam dalam memberi

UNIVERSITAS SUMATERA
1

toleransi kepada wisatawan sehingga keaslian sumberdaya alam akan tetap

terjaga. Selain pertimbangan luas suatu area, waktu setiap kegiatan diperlukan

untuk pertimbangan daya dukung dalam melakukan kegiatan wisata Waktu

kegiatan wisatawan (Wp) dihitung berdasarkan lamanya waktu yang dihabiskan

oleh wisatawan untuk melakukan kegiatan wisata. Waktu wisatawan

diperhitungkan dengan mempertimbangkan waktu yang disediakan untuk kawasan

(Wt) (Akliyah dan Umar, 2013).

Daya dukung lingkungan pada kegiatan wisata bahari didefinisikan

sebagai jumlah maksimum orang yang dapat memanfaatkan suatu area tanpa

menyebabkan perubahan lingkungan fisik dan kualitas pengalaman dari berekreasi

tetap terjaga. Kemampuan pantai untuk mengakomodasi wisatawan dalam suatu

Obyek Daya Tarik Wisata memiliki batasan toleransi. Upaya pemanfaatan dengan

mempertimbangkan aspek daya dukung lingkungan diperlukan untuk menjamin

eksistensi wisata pantai (Kusumastutik dan Pamungkas, 2018).

Daya dukung atau kapasitas lahan yang harus dipertimbangkan meliputi

daya dukung fisika, biologi dan kimia. Daya dukung lingkungan akan

mempengaruhi daya tarik wisatawan terhadap obyek wisata sehingga akan

berdampak terhadap keberlanjutan dari obyek wisata tersebut. Pembangunan dan

pengembangan harus sesuai dan serasi dengan batasbatas lokal dan lingkungan

(Gultom, 2016).

Daya dukung kawasan sangat menentukan keberlanjutan suatu kegiatan

wisata bahari itu sendiri. Daya dukung setiap kawasan berbeda antara satu

wilayah dengan wilayah lainnya dan terkait dengan jenis kegiatan wisata yang

akan dikembangkan. Karena itu, daya dukung ekosistem pantai perlu diperhatikan

UNIVERSITAS SUMATERA
1

dalam pengembangan suatu kawasan wisata wisata air dan berenang. Demikian

pula daya dukung pantai berpasir untuk kegiatan rekreasi pantai atau pemancingan

(Bahar dan Tambaru, 2011).

Affandy (2004) dalam Walimbo (2017) menyatakan pengelolaan jumlah

wisatawan yang berada dalam satu Kawasan wisata bertujuan untuk tetap

memperhatikan kondisi biofisik lingkungan agar tetap terjaga dan tidak rusak

sebagaimana konsep ekowisata itu sendiri. Penurunan kualitas wisata akan

menyebabkan penurunan daya tarik wisata, akibatnya akan berpengaruh terhadap

penurunan jumlah wisatawan dan pendapat-an dari sektor tersebut. Selanjutnya

Menurut Libosada (1998) dalam Walimbo (2017), mengungkap-kan bahwa

dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya kelebihan wisatawan adalah

terjadinya erosi dan kerusakan jalan setapak, akumulasi sampah akibat aktivitas

dari wisatawan, terjadinya gangguan pada satwa liar, dan vandalism

(Walimbo et all., 2017).

Indeks Kesesuaian Wisata

Pengembangan kawasan ekowisata bahari memiliki keterkaitan luas

dengan peran masyarakat pesisir. Oleh karena itu dalam pengembangan kawasan

ekowisata bahari, dibutuhkan penentuan zonasi yang tepat untuk setiap wilayah

sehingga tidak terjadi benturan kepentingan antara zona pertumbuhan pemukiman

dan zonasi kawasan ekowisata bahari yang dikelola dan dimanfaatkan bagi

kegiatan rekreasi. Sementara itu untuk pengembangan prasarana, perlu

dipertimbangkan hal-hal yang dapat mendorong pertumbuhan antarwilayah

melalui sistem prioritas pengembangan kawasan ekowisata bahari berdasarkan

UNIVERSITAS SUMATERA
1

tipe, potensi dan karakter alam yang dimiliki oleh masing-masing Kawasan

(Yulius et all, 2018).

Pengembangan wisata memerlukan kesesuaian sumber daya dan

lingkungan yang sesuai dengan yang disyaratkan. Kesesuaian karakteristik sumber

daya dan lingkungan untuk pengembangan wisata dilihat dari aspek keindahan

alam, keamanan dan keterlindungan kawasan, keanekaragaman biota, keunikan

sumber daya dan aksesibilitas (Rini et all, 2018).

Analisis kesesuaian (suitability analysis) lahan dimaksudkan untuk

mengetahui kesesuaian lahan wisata pantai secara spasial dengan menggunakan

konsep evaluasi lahan. Beberapa parameter fisika dihubungkan dengan kondisi

biologi dan geomorfologi untuk menjadi parameter acuan untuk kesesuaian lahan

wisata pantai. Parameter kesesuaian wisata pantai meliputi kedalaman perairan,

tipe pantai, lebar pantai, material dasar perairan, kecepatan arus, kemiringan

pantai, penutupan lahan pantai, biota berbahaya, dan ketersediaan air tawar

(Ramadhan et all., 2015).

Analisis kesesuaian wisata merupakan analisis yang dimaksudkan untuk

mengetahui kesesuian wisata pada suatu kawasan dalam penggunaan lahan pada

kawasan tersebut. Setiap kegiatan wisata memiliki persyaratan-persyaratan

sumberdaya dan lingkungan yang sesuai dengan kawasan obyek wisata yang akan

dikembangkan. Masing-masing jenis kegiatan wisata memiliki parameter

kesesuaian yang berbeda-beda antara kegiatan wisata yang satu dengan jenis

kegiatan wisata yang lainnya. Parameter kegiatan tersebut disusun dalam kelas

kesesuaian untuk masing-masing jenis kegiatan wisata (Yulianda, 2007).

UNIVERSITAS SUMATERA
1

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Penelitian Ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2019

di Pantai Tiram di Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman

Provinsi Sumatera Barat. Secara Geografis terletak di 0o42’49”LU

100o42’48”BT.. Kegiatan Penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat sebagai

berikut:

Sumber : Tracking

Gambar 2. Lokasi Penelitian

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Global Positioning

System (GPS), kamera digital, alat tulis, bola duga, stopwatch, secchi disk, kayu

dua meter dan roll meter.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner yang

dibagikan kepada pengunjung dan masyarakat sekitar.

UNIVERSITAS SUMATERA
1

Prosedur Penelitian

Penentuan Stasiun

Metode yang digunakan dalam penentuan lokasi pengambilan sampel

adalah purpossive sampling. Pertimbangan menggunakan metode ini karena

purpossive sampling adalah teknik pengambilan sampel atau sumber data dengan

pertimbangan tertentu berdasarkan jumlah pengunjung/wisatawan yang

menempati suatu tempat untuk melakukan kegiatan wisata. Sampel akan diambil

pada 3 titik stasiun dengan ciri khas masing masing mewakili setiap kegiatan pada

stasiun yang ditentukan.

a. Stasiun 1

Stasiun 1 terletak pada bagian Selatan dari Pantai Tiram yang secara

geografis terletak pada 0o43’01.9”LU 100o12’06.4”BT. Stasiun 1 dipilih dengan

pertimbangan letak yaitu perbatasan antara Pantai Tiram dengan Pantai Ulakan

yang dibatasi oleh muara dan kegiatan yang dilakukan. Pengunjung dapat

melakukan kegiatan wisata memancing, duduk santai dan tempat menaikan

penumpang ke kapal wisata. Kondisi stasiun 1 dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Stasiun 1

UNIVERSITAS SUMATERA
1

b. Stasiun 2

Stasiun 2 berlokasi di bagian tengan dari Pantai Tiram yang secara

geografis terletak pada 0o43’11.4”LU 100o12’11.3”BT. Stasiun 2 dipilih dengan

pertimbangan lokasinya yang berada di bagian tengah dari pantai Tiram. Pada

stasiun ini pengunjung melakukan kegiatan seperti Berenang, jalan santai dan

duduk santai serta menikmati pemandangan alam. Kondisi stasiun 2 dapat dilihat

pada Gambar 4.

Gambar 4. Stasiun 2

c. Stasiun 3

Stasiun 3 terletak pada bagian Utara dari Pantai Tiram yang secara

geografis terletak pada 0o43’18.6”LU 100o12’21.3”BT. Stasiun 3 dipilih dengan

pertimbangan lokasi yang bersebelahan dengan wilayah pelestarian yang ditanami

bibit pohon cemara. Daerah ini hampir sama dengan stasiun 2 yang mana kegiatan

wisata yang dilakukan yaitu jalan santai, duduk santai dan juga banyak

masyarakat sekitar yang mencari kepiting di sekitarnya. Kondisi di stasiun 3 dapat

dilihat pada gambar 5.

UNIVERSITAS SUMATERA
1

Gambar 5. Stasiun 3

Teknik Pengumpulan

Data Data Primer

Data primer diperoleh melalui observasi lapangan, wawancara dan

kuisioner. Observasi lapangan yaitu meninjau langsung kondisi lokasi lapangan

dengan melakukan pengukuran terhadap kondisi fisik perairan yang diukur

sebanyak 3 kali dalam waktu yang berbeda (08.00 WIB, 12.00 WIB, dan 17.00

WIB), pengamatan tanaman air, fauna, serta vegetasi yang ada di kawasan Pantai

Tiram . Wawancara dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada

pengunjung dan masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar tempat wisata.

Strategi pengembangan wisata diperoleh dari persepsi wisatawan dan masyarakat

terhadap kenyamanan dan keindahan wisata.

Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari studi pustaka seperti buku-buku penunjang,

jurnal, dan penelitian-penelitian sebelumnya untuk mengetahui dan memperoleh

informasi data penunjang yang diperlukan dalam penelitian ini.

UNIVERSITAS SUMATERA
1

Penentuan Responden

Metode yang digunakan dalam penentuan responden adalah metode

dengan melakukan kuisioner yang berisi pertanyaan mengenai persepsi

masyarakat, sarana dan prasarana, isu dan permasalahan, serta kebijakan dan

dampak pengelolaan. Menurut Arikunto (2002), jika subjek penelitian atau

wisatawan kurang dari 100 orang maka lebih baik semuanya sebagai sampel dan

jika lebih dari 100 orang maka sampel dapat NM

Keterangan:

n = Ukuran sampel yang dibutuhkan

N = Ukuran populasi

e = Margin error yang diperkenankan (10% - 15%)

Hasil wawancara yang dilakukan kepada pihak pengelola rata-rata

pengunjung yang datang setiap bulannya berkisar 200 orang. Artinya jumlah

responden wisatawan yang dibutuhkan dalah penelitian ini yaitu sebanyak 36

orang, sedangkan untuk responden masyarakat sebanyak 21 orang. Perhitungan

dapat dilihat pada lampiran 7.

Analisis Data

Pengukuran Parameter Keseuaian Sumberdaya

Tipe Pantai

Tipe pantai ditentukan langsung melalui pengamatan yang dilakukan

secara langsung dilapangan (in situ).

UNIVERSITAS SUMATERA
1

Lebar dan Kemiringan Pantai

Lebar pantai diukur menggunakan Roll meter. Lebar pantai diukur dari

pasang tertinggi sampai batas vegetasi. Sedangkan untuk kemiringan pantai,

dilakukan dengan menggunakan Roll meter dan tongkat berukuran 2 meter.

Dikutip dalam Lestari (2013), langkah pertama yang dilakukan yaitu kayu

berukuran 2 meter diletakkan secara horizontal di atas pasir dan dilekatkan tepat

pada batas pantai teratas. Setelah dipastikan horizontal, di hitung ketinggian

tongkat tersebut dengan Roll meter. Sehingga dapat diketahui kemiringan pantai

tersebut dengan cara menghitung sudut yang dibentuk antara garis horizontal dan

vertikal yang didapatkan. Pengukuran ini dilakukan dari batas pantai teratas

dengan asumsi bahwa kemiringan pantai dari batas pasang tertinggi sampai surut

terendah adalah sama. Kemiringan Pantai dapat diukur dengan rumus:

Keterangan :

α = Sudut yang dibentuk (°)

Y = Jarak antara garis tegak lurus yang dibentuk oleh kayu horizontal dengan

permukaan pasir di bawahnya.

X = Panjang kayu (2 m)

Kecepatan Arus

Kecepatan arus yang diukur adalah kecepatan arus permukaan perairan

saja. Pengukuran kecepatan arus dilakukan dengan menggunakan bola duga

bertali yang memiliki skala ukuran panjang 5 meter. Bola duga diletakkan di

permukaan perairan, kemudian dicatat waktu tempuh bola duga (t) sampai jarak 5

UNIVERSITAS SUMATERA
1

meter (S) dengan menggunakan stopwatch. Dalam Yulinda (2007) Kecepatan arus

(V) perairan dapat diketahui dengan menggunakan persamaan umum berikut:

Keterangan :

V : Kecepatan arus (m/s)

S : Jarak yang ditempuh (m)

T : Waktu tempuh (detik)

Kecerahan

Pengukuran kecerahan (meter) ditentukan dengan menggunakan secchi

disk dan dilakukan pada siang hari ketika matahari cerah. Metode yang digunakan

sesuai dengan yang tercantum dalam English et all., (1994) yaitu secchi disk

diturunkan ke perairan sampai pada kedalaman tertentu saat secchi disk tersebut

mulai hilang dari pandangan mata (D1), kemudian secchi disk ditarik lagi ke atas

sampai mulai terlihat (D2).

Dalam Yulinda (2007), setelah didapatkan nilai D1 dan D2 dalam satuan

meter, maka kecerahan perairan dapat dihitung dengan persamaan:

Keterangan :

K : Kecerahan secchi

D1 : Kedalaman perairan saat keping secchi mulai tidak terlihat

D2 : Kedalaman perairan saat keping secchi mulai terlihat

UNIVERSITAS SUMATERA
2

Kedalaman

Kedalaman perairan (meter) ditentukan dengan menggunakan tali plastik

yang diberikan pemberat. Tali plastik yang telah diberi ukuran dimasukkan tegak

lurus permukaan ke dalam perairan hingga pertama kali menyentuh substrat.

Pengukuran kedalaman disesuaikan dengan kesesuaian sumberdaya untuk setiap

kegiatan wisata. Kemudian skala dicatat sebagai data kedalaman perairan yang

dinyatakan dalam meter (m).

Material Dasar

Material ditentukan langsung melalui pengamatan yang dilakukan secara

langsung dilapangan (in situ) dengan mengeruk bagian dasar dari perairan.

Penutupan Lahan Pantai

Penutupan lahan pantai dilihat langsung melalui pengamatan yang

dilakukan secara langsung dilapangan (in situ) dengan mencatat jenis vegetasi

yang tumbuh dan mendominasi lahan.

Biota Berbahaya

Biota berbahaya dilihat langsung melalui pengamatan yang dilakukan

secara langsung dilapangan (in situ) serta melakukan wawancara dengan warga

sekitar dan petugas keamanan setempat.

Ketersediaan Air Tawar

Ketersediaan air tawar ditentukan mealui pengukuran jarak antara stasiun

dengan penyediaan air tawar dengan menggunakan Global Positioning System

(GPS).

UNIVERSITAS SUMATERA
2

Analisis Kesesuaian Wisata

Kegiatan wisata yang di kembangkan hendaknya disesuaikan dengan

potensi sumberdaya dan peruntukannya. Setiap kegiatan wisata mempunyai

persyaratan sumberdaya dan lingkungan yang sesuai obyek wisata yang akan

dikembangkan. Menurut Yulianda (2007) rumus yang digunakan untuk

kesesuaian wisata pantai dan wisata bahari adalah :

∑ ( )

Keterangan:

IKW : Indeks Kesesuaian Wisata

Ni : Nilai parameter ke-i (bobot x skor)

Nmaks : Nilai maksimum dari suatu kategori wisata

i : Parameter kesesuaian

n : Jumlah jenis parameter

Analisis kesesuaian wisata pantai diperoleh berdasarkan pertimbangan

masing-masing parameter yang berbeda dalam kategori wisata tersebut (Tabel 1

s.d Tabel 4).

UNIVERSITAS SUMATERA
2

Tabel 1. Parameter Kesesuaian Sumberdaya untuk Rekreasi Pantai


B
S s S S
o
Kategori k Kategori k Kategori k Kategori k
No. Parameter b
S1 o S2 o S3 o N o
o
t r r r r
Pasir
Lumpur
Pasir hitam
Pasir berbatu
1. Tipe Pantai 5 3 putih, 2 dan 1 0
Putih karang
karang karang
terjal
terjal

2. Lebar Pantai (m) 5 >15 3 10-15 2 3-<10 1 <3 0

Kedalaman
3. 5 0-3 3 >3-6 2 >6-10 1 >10 0
Perairan (m)
Pasir
Material Dasar Karang
4. 3 Pasir 3 2 berlumpu 1 Lumpur 0
Perairan berpasir
r

5. Kecepatan Arus 3 -0.17 3 0.17-0.34 2 0.34-0.51 1 >0.51 0

Kemiringan
6. 3 <10 3 10-25 2 >25-45 1 >45 0
Pantai(0)

Kecerahan
7. 1 >10 3 >5-10 2 3-5 1 <2 0
Perairan
Mangrov
Semak
e
Kelapa, belukar
Penutupan Lahan Belukar pemukim
8. 1 Lahan 3 dan 2 1 0
Pantai tinggi an
Terbuka savanna
pelabuha
rendah
n
Bulu
Bulu
Tidak Bulu Babi,
9. Biota Berbahaya 1 3 2 Babi dan 1 0
Ada Babi Ikan Pari,
Ikan Pari
Lepu, hiu
Ketersediaan Air <0.5
10. 1 3 >0.5-1 2 >1-2 1 >2 0
Tawar (km)

Sumber: Yulianda (2007)

UNIVERSITAS SUMATERA
2

Tabel 2. Parameter Kesesuaian Sumberdaya untuk Memancing


B
S s S S
o
Kategori k Kategori k Kategori k Kategori k
No. Parameter b
S1 o S2 o S3 o N o
o
r r r r
t

1. Lebar Pantai (m) 1 x≥8 3 4≤x<8 2 1≤x<4 1 <1 0

Pemandangan
(Pantai, Hutan,
2. 5 4 3 2 s.d 3 2 1 1 0 0
Pegunungan dan
sungai)
Vegetasi yang
3. hidup di tepi 5 >4 3 2-3 2 1 1 0 0
pantai

Hamparan Rumput/ Tanah


4. 3 3 Berbatu 2 1 Lumpur 0
daratan Pasir liat

Biota yang Tidak


5. 3 3 1 jenis 2 2 s.d 3 1 >3 0
berbahaya ada

Sumber: Modifikasi Yulianda (2007)

Tabel 3. Parameter Kesesuaian Sumberdaya untuk Berperahu


Kategori Kategori Kategori
No. Parameter Bobot Skor skor Skor
S1 S2 S3

1. Kedalaman 5 >8 3 >4-8 2 <4 1

>0.15-
2. Kecepatan Arus 3 0-0.15 3 2 >0.40 1
0.40

Sumber : Tambunan et all, (2013)

UNIVERSITAS SUMATERA
2

Tabel 4. Parameter Kesesuaian Sumberdaya untuk Berenang


B
S s S S
o
Kategori k Kategori k Kategori k Kategori k
No. Parameter b
S1 o S2 o S3 o N o
o
t r r r r
Pasir
Lumpur
Pasir hitam
Pasir berbatu
1. Tipe Pantai 5 3 putih, 2 dan 1 0
Putih karang
karang karang
terjal
terjal

2. Lebar Pantai (m) 5 >15 3 10-15 2 3-<10 1 <3 0

Kedalaman
3. 5 0.3 3 >3-6 2 >6-10 1 >10 0
Perairan (m)
Pasir
Material Dasar Karang
4. 3 Pasir 3 2 berlumpu 1 Lumpur 0
Perairan berpasir
r

5. Kecepatan Arus 3 1-0.17 3 0.17-0.34 2 0.34-0.51 1 >0.51 0

6. Kemiringan Pantai 3 <10 3 10-25 2 >25-45 1 >45 0

Bulu
Bulu
Tidak Bulu Babi,
7. Biota Berbahaya 1 3 2 Babi dan 1 0
Ada Babi Ikan Pari,
Ikan Pari
Lepu, hiu
Ketersediaan Air <0.5
8. 1 3 >0.5-1 2 >1-2 1 >2 0
Tawar (km)

Sumber : Modifikasi Yulianda (2007)


Keterangan:
jumlah = (Skor x Bobot) dimana nilai maksimum
S1 = Sangat sesuai dengan nilai 83-100%
S2 = Sesuai dengan nilai 50-<83%
S3 = Sesuai bersyarat dengan nilai 17-<50%

N = Tidak sesuai dengan nilai <17 %

Analisis Daya Dukung Kawasan


Dalam Yulianda (2007), metode yang diperkenalkan untuk menghitung

daya dukung pengembangan ekowisata alam adalah dengan menggunakan konsep

DayaDukung Kawasan (DDK). DDK adalah jumlah maksimum pengunjung yang

UNIVERSITAS SUMATERA
2

secara fisik dapat ditampung di kawasan yang disediakan pada waktu tertentu

tanpa menimbulkan gangguan pada alam dan manusia. Perhitungan DDK dalam

bentuk rumus adalah sebagai berikut:

Keterangan :
DDK = Daya Dukung Kawasan
K = Potensi ekologis pengunjung per satuan unit area
Lp = Luas area atau pengunjung area yang dapat dimanfaatkan
Lt = Unit area yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan tertentu
Wt = Waktu yang disediakan oleh kawasan untuk kegiatan wisata dalam 1hari
Wp = Waktu yang dihabiskan pengunjung untuk setiap kegiatan tertentu

Potensi ekologis daya dukung kawasan dan luas area dalam melakukan

suatu kegiatan wisata dihitung untuk mengetahui kemampuan kawasan

menampung wisatawan seperti pada Tabel 5.

Tabel 5. Potensi Ekologis Pengunjung (K) dan Luas Area Kegiatan (Lt)
Unit
No. Jenis Kegiatan K (∑ Wisatawan) Keterangan
Area (Lt)
Memancing / 1 orang membutuhkan ruang
1. 1 5m
Duduk Santai sepanjang 5 m

1 orang setiap 10 × 5 m
2. Berenang 1 50 m2
panjang pantai

1 orang setiap 10 × 5 m
3. Rekreasi Pantai 1 50m2
panjang pantai

1 orang setiap 100 m Panjang


4. Berperahu 1 500 m2
pantai

Sumber : Modifikasi Yulianda (2007)

Waktu kegiata wisatawan (Wp) dihitung berdasarkan lamanya waktu yang

dihabiskan oleh wisatawan melakukan kegiatan wisata. Waktu wisatawan di

perhitungkan dengan mempertimbangkan waktu yang di sediakan untuk kawasan

UNIVERSITAS SUMATERA
2

(Wt). Prediksi waktu yang di butuhkan untuk setiap kegiatan wisata dapat di lihat

pada Tabel 6.

Tabel 6. Prediksi waktu yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan wisata


Waktu yang
Total Waktu 1 hari
No. Jenis Kegiatan dibutuhkan
(Wt-jam)
(Wp-jam)
Memancing /
1. 2 8
Duduk Santai

2. Berenang 2 4

3. Rekreasi Pantai 3 8

4. Berperahu 0.5 2

Sumber : Modifikasi Yulianda (2007)

Persepsi Wisatawan Terhadap Keindahan dan Kenyamanan Kawasan

Menurut Yulianda (2004), analisis mengenai persepsi wisatawan

digunakan untuk mengetahui tingkat keindahan dan kenyamanan objek wisata

Pantai Tiram. Tingkat keindahan dan kenyamanan dibagi atas keindahan dan

kenyamanan lokasi wisata.

Penilaian terhadap keindahan kawasan dilakukan dengan membuat daftar

pertanyaaan (kuesioner) yang ditujukan kepada masyarakat setempat dan

wisatawan. Keindahan yang dinilai adalah keindahan alami, tidak termasuk buatan

manusia. Secara kuantitatif dapat dihitung dengan rumus :

Keterangan:

ERs : Jumlah responden yang mengatakan indah

ERo : Jumlah seluruh responden

Ka : Nilai Keindahan alam (%)

UNIVERSITAS SUMATERA
2

Kriteria/ nilai keindahan alam:

Ka ≥ 75% : Indah (3)

40 ≤ Ka ≤ 75% : Cukup Indah (2)

Ka < 40% : Tidak Indah (1)

Kenyamanan kawasan merupakan nilai yang diberikan oleh wisatawan

terhadap kelapangan, ketentraman, dan keamanan. Pengukuran nilai kenyamanan

dilakukan dengan membuat daftar pertanyaan yang ditujukan kepada wisatawan.

Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

ERs :Jumlah responden yang mengatakan nyaman

ERo :Jumlah seluruh responden

Na : Nilai Kenyamanan alam (%)

Kriteria/ nilai keindahan alam:

Na > 75% : Nyaman (3)

40 < Na < 75% : Cukup Nyaman (2)

Na < 40% : Tidak Nyaman (1)

UNIVERSITAS SUMATERA
2

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Keadaan Umum Pantai Tiram

Sumber : Google Maps (2019)


Gambar 6. Denah Pantai Tiram

Pantai Tiram merupakan salah satu destinasi wisata pantai yang terletak di

Desa Batang Tapakis, Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman,

Sumatera Barat. Pantai Tiram merupakan salah satu Kawasan wisata pantai yang

akhir-akhir ini diperhatikan oleh pemerintah karena merupakan salah satu ikon

wisata pantai untuk Kawasan Kabupaten Padang Pariaman. Pantai Tiram

dilengkapi fasilitas Kantor POLAIR, Gedung aula, Musholla, kamar mandi,

Pondok Makan, kapal rekreasi, 2 jembatan dan tempat makan. Kondisi Kawasan

Pantai Tiram dapat dilihat pada lampiran.

Potensi pemandangan alam dan tempat makan menjadi daya tarik yang

terdapat di Pantai Tiram menambah nilai untuk wisatawan mengunjungi Kawasan

ini. Pemandangan alam yang dapat dinikmati di Pantai Tiram yaitu Kawasan

lahan yang luas yang bisa dijadikan tempat bermain seperti bermain layangan dan

UNIVERSITAS SUMATERA
2

olahraga seperti sepak bola dan voli. Jajaran pohon cemara pantai yang tersusun

rapi menjadi sarana bagi para pengunjung untuk duduk sekedar duduk santai atau

melakukan piknik bersama keluarga. Daerah dermaga yang dilengkapi jembatan

banyak dimanfaatkan pengunjung untuk kegiatan memancing dan juga tempat

pengangkutan wisatawan yang ingin rekreasi disekitar muara dengan

menggunakan kapal. Kegiatan lainnya yang sering dilakukan dipantai ini adalah

berenang.

Akses menuju Pantai Tiram tergolong sangat baik dan mudah diakses

dengan kendaraan seperti mobil, sepeda motor, bus, dll. Kondisi jalan menuju

kawasan ini cukup baik dengan dua akses jalan menuju lokasi ini mempermudah

keluar masuknya transportasi. Pantai ini terletak diantara dua Kota besar yaitu

Kota Padang dan Kota Pariaman yang berada 10 km dari Bandara Internasional

Minangkabau (BIM). Pantai ini juga berada didekat wisata Pantai Kata, Pantai

Cermin dan Pantai Gandoriah yang merupakan Ikon Utama Wisata Pantai Kota

Padang Pariaman.

Keunggulan pantai ini dari pantai lainnya yaitu pengunjung tidak dipatok

oleh harga yang tinggi. Banyaknya rumah makan dikawasan pantai kata juga tidak

membuat adanya persainga tidak sehat dengan mematok harga tinggi bagi

wisatawan. Mudahnya akses parkir juga menjadi keunggulan dipantai ini.

Kawasan Pantai Tiram ini dikelola oleh pemilik usaha masing-masing dari setiap

usaha. Walaupun begitu Pemerintah juga berperan dalam pengawasan kegiatan

wisata dan bertanggung jawab dalam mengawasi pengelolaan oleh masyarakat.

Kawasan Pantai Tiram ini sagat penting bagi peningkatan masyarakat

sekitar. Hasil Kuisioner yang diagikan kemasyarakat diketahui bahwa Banyak

UNIVERSITAS SUMATERA
3

masyarakat disekitar Pantai Tiram memanfaatkan Kawasan pantai Tiram sebagai

Tempat Usaha seperti penjual makanan dan jasa penyewaan hamok dan tikar. Hal

ini juga sempat menjadi masalah diantara masyarakat untuk menentukan batas

wilayah usaha dari masing-masing orang karna pada dasarnya pantai ini dulunya

merupakan Tanah Pusaka yang bisa di klaim oleh keluarga masyarakat

disekitarnya.

Persepsi Wisatawan

Wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata pantai Tiram diberikan

kuisioner untuk mengetahui tanggapan wiatawan terhadap keadaan kawasan,

sarana prasarana, kualitas ekologi, isu dan permasalahan, serta harapan untuk

pengembangan wisata ini. Jumlah responden yang dibagikan kuisioner adalah

sebanyak 57 orang yaitu 36 orang pengunjung dan 21 orang masyarakat, diperoleh

berdasarkan data wisatawan dalam satu bulan. Perhitungan jumlah responden

wisatawan dapat dilihat di Lampiran 8 dan daftar data pribadi responden dapat

dilihat pada lampiran 8.

Wisatawan yang datang ke Pantai Tiram umumnya didominasi oleh

wisatawan yang datang bersama keluarga yaitu sebanyak 19 orang (52.80%). Hal

ini dipengaruhi oleh wisatawan yang datang biasanya makan bersama keluarga

dan bersantai karena pantai Tiram terkenal sebagai destinasi wisata kuliner khas

Padang Pariaman.Wisatawan yang datang Bersama Teman sebanyak 14 orang

(38.90%) dan 3 orang (8.30%) menyatakan lainnya.

UNIVERSITAS SUMATERA
3

8.30% Teman

Rombongan
38.90% Wisata/Tour
Keluarga
52.80%
Lainnya
0%

Gambar 7. Teman Seperjanan Wisatawan yang Datang Ke Pantai Tiram

Persepsi wisatawan yang menyatakan menyenangkan saat mengunjungi pantai

Tiram lebih dominan dari pada wisatawan yang menyatakan biasa dan

menyenangkan. Wisatawan yang menyatakan menyenangkan sebanyak 13 orang

(35.10%). Hal ini dipengaruhi oleh keindahan pemandangan alam pantai Tiram

yang masih alami dan wisatawan dapat melakukan berbagai jenis kegiatan wisata

yang telah disediakan pihak pengelola. Wisatawan yang menyatakan biasa

sebanyak 20 orang (55.60%), dan 3 orang (8.30%) menyatakan tidak

menyenangkan.

8%
Menyenangkan
36%
Biasa

Tidak
56% Menyenangkan

Gambar 8. Pengalaman Wisatawan saat Mengunjungi Pantai Tiram

Wisatawan yang datang ke pantai Tiram umumnya sudah pernah datang

sebelumnya ke Pantai Tiram. Hal ini dapat dilihat dari persentase dari 36 orang

wisatawan yang menjadi responden, 17 orang (47.2%) sudah pernah datang ke

UNIVERSITAS SUMATERA
3

Pantai Tiram. Hal ini dikarenakan wisatawan yang datang umumnya merupakan

wisatawan lokal yang berasal dari daerah yang tidak jauh dari Kawasan Pantai

Tiram.Wisatawan yang menyatakan tidak pernah datang sebelunya ke Pantai

Tiram Yaitu sebanyak 19 orang (52.80%).

Pernah

47% Tidak
53% Pernah

Gambar 9. Pengalaman Wisatawan Sebelumnya ke Pantai Tiram

Aktifitas yang dilakukan oleh Wisatawan di Pantai Tiram cukup

bervariasi. Persentase terbesar bahwa wisatawan lebih banyak melakukan kegiatan

duduk-duduk 12 orang (33.30%) karena Pantai Tiram memiliki Kawasan yang

rindang oleh pohon cemara pantai dan penutupan lahan berupa rerumputan sangat

mendukung kegiatan ini. Kegiatan melihat pemandangan 8 orang (22.20%) dan

lainnya sebanyak 9 orang (25%) seperti makan bersama keluarga dan naik kapal

wisata. Kegiatan berenang 2 orang (5.60%) dan memancing 5 orang (13.90%).

Duduk-duduk
25% Melihat
33% Pemandangan
Berenang

14% Memancing

6% Lainnya
22%

Gambar 10. Kegiatan Wisata yang Dilakukan Wisatawan di Pantai Tiram

UNIVERSITAS SUMATERA
3

Persepsi wisatawan terhadap sambutan masyarakat di pantai Tiram dapat

dilihat pada Gambar 10. Wisatawan lebih dominan menyatakan sambutan

masyarakat cukup 17 orang (47%) dan baik 9 orang (25%). Menyatakan kurang 2

orang (6%) dan sangat baik 8 orang (22%).

6%
22% Kurang

Cukup

Baik
47%
25% Sangat Baik

Gambar 11. Persepsi Wisatawan terhadap Sambutan Masyarakat Pantai Tiram

Berdasarkan Persepsi Wisatatan sebanyak 20 orang (56%) menyatakan

ingin kembali lagi melakukan perjalanan ke pantai Tiram (Gambar 12). Hal ini

dikarenakan berbagai alasan yang disampaikan oleh wisatawan antara lain karena

wilayah pantai Tiram yang masih sangat asri pemandangan yang indah dan juga

makanan yang enak dan terjangkau membuat wisatawan merasa puas dan ingin

kembali melakukan kunjungan ke Pantai Tiram. Sebanyak 16 orang (46%)

wisatawan menyatakan tidak ingin kembali lagi ke Pantai Tiram karena berbagai

alasan antara lain alasan yang paling sering disebutkan adalah Pantai ini cukup

membosankan karena tidak ada area bermain anak atau spot foto khusus yang

disediakan hal lainnya yaitu karena lokasi yang cukup jauh dari tempat tinggal

mereka.

UNIVERSITAS SUMATERA
3

44% Iya

56% Tidak

Gambar 12. Persepsi Wisatawan untuk Kembali Mengunjungi Pantai Tiram.

Sarana dan Prasarana Pantai Tiram

Sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat penting dalam

menunjang kegiatan Pariwisata yang akan dilakukan. Sebanyak 57 orang

responden yang diberi kuisioner mengenai sarana dan prasarana Pantai Tiram

didapatkan bahwa responden yang terdiri dari pengunjung dan masyarakat masih

merasa kurang puas di beberapa aspek antara lain, penyediaan pondok, sumber

dan sarana air bersih, ketersediaan listrik, ketersediaan tempat sampah, tempat

ibadah dan toilet. Hal ini juga menjadi keluhan utama dari setiap pengunjung yang

datang ke Pantai Tiram. (Gambar 13).

60.00%
50.00%
40.00%
Kurang Cukup Baik
30.00%
Sangat Baik
20.00%
Tidak Tau
10.00%
0.00%

Gambar 13. Persepsi Responden terhadap sarana rasarana di Pantai Tiram

UNIVERSITAS SUMATERA
3

Persepsi wisatawan terhadap penyediaan pondok termasuk rendah, karena

dapat dilihat bahwa pantai Tiram tidak menyediakan pondok selain pondok

tempat makan yang terletak cukup jauh dari zona kegiatan rekreasi Pantai Tiram.

Sedangkan untuk ketersediaan kios makanan dan minuman dirasa cukup

dikarenakan harga makanan dan penyewaan tikar dan hammock serta fasilitas

wisata sebanyak 27 orang (47.37%) menyatakan murah, 21 orang (36.84%)

menyatakan sedang, dan selebihnya sebanyak 9 orang (15.79%) menyatakan

mahal (Gambar 14).

16%

Murah
47% Sedang
Mahal
37%

Gambar 14. Persepsi Responden terhadap Harga Makanan, Penyewaan

Pondok dan Fasilitas Kegiatan Wisata Pantai Tiram

Persepsi responden tentang adanya sarana dan prasarana yang perlu

perbaikan atau penambahan di wisata Pantai Tiram sebanyak 48 orang (84.21%)

menyatakan ada dan selebihnya sebanyak 9 orang (15.79%) mengatakan tidak ada

yang perlu diperbaiki maupun adanya penambahan (Gambar 15).

UNIVERSITAS SUMATERA
3

16%

Ada

Tidak Ada

84%

Gambar 15. Persepsi terhadap Aktivitas yang Berpotensi untuk dikembangkan

Jenis wisata yang disarankan untuk dilakukan perbaikan dan penambahan oleh

responden dapat dilihat pada Gambar 16 didominasi oleh kegiatan Rekreasi 17

orang (29.82%), hal ini tentu saja karena dibandingkan dengan wisata pantai

disekitar Pantai Tiram ketersediaan sarana rekreasi Pantai Tiram masih sangat

jauh tertinggal. Selanjutnya persentase jenis kegiatan wisata yang perlu perbaikan

antara lain kegiatan berperahu 15 orang (25.32%), memancing 11 orang (19.30%),

duduk santai 9 orang (15.80%), berenang 3 orang (5.25%) dan Lainnya 2 orang

(3.51%).

35.00%
29.82%
30.00% 26.32%
25.00%
20.00%
15.00% 19.30%
10.00% 15.80%
5.00%
0.00%

5.25%
3.51%

BerenangBerperahu MemancingRekreasi Duduk SantaiLainnya

Gambar 16. Jenis Aktivitas Wisata yang Perlu Penambahan atau Perbaikan

Kualitas Ekologis Pantai Tiram

UNIVERSITAS SUMATERA
3

Daya tarik sumberdaya Alam dari Pantai Tiram Untuk kegiatan wisata

yang terdapat di pantai Tiram yaitu antara lain pantai, pasir pantai, Air Laut,

Tumbuhan dan lainnya. Sebanyak 29 orang (50.88%) mengatakan pantai yang

menjadi daya tarik utama untuk datang. Daya tarik lainnya yang menjadi alasan

wisatawan datang ke pantai Tiram yaitu pasir pantai, air laut dan Lainnya yang

mana wisata kuliner paling banyak menjadi pilihan bagi wisatawan untuk datang

ke pantai Tiram.

60.00%
50.88%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00% 26.32%
10.00%
0.00% 14.04%
5.26% 3.50%

Pantai Pasir Pantai


Air Laut Tumbuhan Lainnya

Gambar 17. Persepsi terhadap Daya Tarik Sumberdaya untuk Wisata

Persepsi Responden terhadap Kondisi Pasir Pantai Tiram didominasi

sebanyak 24 orang (42.11%) yang menyatakan Baik dan 16 orang (28.07%)

sangat baik, sedangkan yang menyatakan cukup dan kurang berturut-turut

sebanyak 13 orang (22.81%) dan 4 orang (7.01%). (Gambar 18).

7% Kurang (Abu-abu Kehitaman)


28%
23% Cukup (Coklat Kehitaman)

Baik (Coklat)

Sangat Baik (Warna Putih


42%
Kecoklata

UNIVERSITAS SUMATERA
3

Gambar 18. Persepsi Responden terhadap Kondisi Pasir di Pantai Tiram

Persepsi Responden terhadap kejernihan air pantai Tiram didominasi

sebanyak 23 orang (40.35%) yang menyatakan cukup, baik 14 orang (24.56%),

Sangat Baik 7 orang (12.28%) dan sisanya menyatakan Kurang 11 orang

(19.30%) dan 2 orang (3.51%) menyatakan Tidak Tau (Gambar 19).

4% Kurang (sangat Keruh)


12% 19%
cukup (Keruh)

Baik (terlihat tidak sampai


25% dasar)
sangat baik (terlihat sampai
40% dasar)
Tidak Tahu

Gambar 19. Persepsi Responden terhadap Kejernian Air di Pantai Tiram

Warna Air Pantai Tiram menurut responden didominasi sebanyak 21 orang

(35.85%) yang menyatakan cukup. 11 orang (19.3%) dan sangat baik 7 orang

(12.28%). Selebihnya menyatakan Kurang sebanyak 17 orang (29.82%) dan 1

orang (1.75%) menyatakan tidak tau (Gambar 20).

2%
12% Kurang (hitam)
30% Cukup (Hitam Kecoklatan)
19% baik (hijau)

Sangat Baik (Hijau Jernih)

37% Tidak Tau

Gambar 20. Persepsi Responden terhadap Warna Air di Pantai Tiram

Persepsi Responden terhada bau air di pantai Tiram mendapat respon

cukup baik karena didominasi sebanyak 34 orang (59.65%) yang menyatakan

UNIVERSITAS SUMATERA
3

tidak berbau. Selebihnya menyatakan sedikit berbau 7 orang (12.28%) dan 1

orang (1.75%) menyatakan berbau. Sebanyak 15 orang (26.32%) menyatakan

Tidak Tau (Gambar 21).

2%
12%
26% Berbau

Sedikit

berbau Tidak

Berbau

60% Tidak Tau

Gambar 21. Persepsi Responden terhadap Bau Air di Pantai Tiram

Persentase Responden tentang kesadaran kelestarian lingkungan pantai

Tiram masih kurang ini dapat dilihat sebanyak 29 orang (50.88%) menyatakan

kurang. Sebanyak 21 orang (36.84%) menyatakan cukup, dan sisanya 6 orang

(10.43%) menyatakan baik dan 1 orang (1.75%) tidak tau (Gambar 22).

2%
10%
Kurang
Cukup
Baik
51%
37% Sangat Baik
Tidak Tahu

Gambar 22. Persentase Tentang Kesadaran terhapat Kelestarian

Lingkungan menurut Responden di Pantai Tiram

Persepsi reponden terhadap keindahan alam dan kenyamanan wisatawan dengan

keadaan kawasan obyek wisata pantai Tiram diperoleh berdasarkan kuisioner

yang dibagikan kepada pengunjung. Responden yang mengatakan Kurang indah

UNIVERSITAS SUMATERA
4

ada sebanyak 2 orang (3.5%), dan yang mendominasi menyatakan cukup indah

sebanyak 23 orang (40.23%), indah 27 orang (47.37%), sedangkan selebihnya

menyatakan sangat indah 5 orang (8.78%). Persentase Responden terhadap

kenyamanan dapat dilihat pada Gambar 23.

9% 4%

Kurang Indah

40% Cukup Indah


Indah
47%
Sangat Indah

Gambar 23. Persepsi Responden terhapat Keindahan Wisata Pantai Tiram

Responden yang menyatakan kawasan pantai Tiram nyaman bersadarkan

kelapangan, ketentraman dan keamanan. Sebanyak 24 orang (42.11%)

menyatakan nyaman dan sangat nyaman sebanyak 21 orang (36.84%). Selebihnya

menyatakan cukup nyaman 9 orang (15.79%), Tidak nyaman 2 orang (3.51%) dan

1 orang (1.75%) menatakan tidak tau (Gambar 24).

2% 3%

16% Kurang nyaman


Cukup nyaman
37%
Nyaman
Sangat nyaman
42% Tidak tau

Gambar 24. Persepsi Responden terhapat Kenyamanan Wisata Pantai Tiram

Persepsi Responden yang terdiri dari maysarakat dan pengunjung

sebanyak 57 orang (100%) menyatakan tidak setuju dengan pembatasan jumlah

UNIVERSITAS SUMATERA
4

pegunjung. Alasan yang ketidak setujuan beragam tetapi yang paling banyak

diutarakan bahwa masih banyak orang yang tidak tau dan mau berkunjung ke

Pantai Tiram yang mana apabila dilakukan pembatasan akan mengurangi

penghasilan dari masyarakat sekitar yang juga banyak membuka usaha seperti

berjualan disekitar pantai Tiram, sedangkan alasan lainnya yaitu setiap orang

berhak menikmati keindahan alam.

Setuju
Tidak Setuju

100%

Gambar 25. Persentasi Tanggapan Responden Tentang Pembatasan

Jumlah Pengunjung di Pantai Tiram

Kualitas Ekologis di Pantai Tiram Menurut Masyarakat

Persepsi masyarakat juga sangat penting dalam suatu pengelolaan wisata,

oleh karena itu tanggapan masyarakat terhadap keberadaan suatu objek wisata

sangat penting. Dari 21 orang responden masyarakat yang tinggal dan beraktifitas

disekitar pantai Tiram semuanya setuju dengan keberadaan wisata Pantai Tiram

dan mengharapkan terus berkembangnya wisata tersebut untuk membantu

perekonomian masyarakat sekitar. Hal lainnya tentang kualitas ekologis antara

lain adanya pengunjung yang dengan sengaja maupun tidak sengaja merusak

lingkungan pantai Tiram sebanyak 17 orang (80.95%) mengatakan ada, Perubahan

akibat pengelolaan dan pembangunan 18 orang menyatakan ada (85.71%),

UNIVERSITAS SUMATERA
4

pencemaran akibat pembuangan ke pantai Tiram sebanyak 15 orang (71.43%)

menyatakan tidak (Gambar 26).

100.00% 80.95% 85.71%


80.00% 71.43%
60.00%
40.00% 28.57%
20.00% 19.05% 14.29%
0.00%
Perusakan Lingkungan oleh Pngunjung
Perubahan akibat pengelolaan
Pencemarandanakibat
pembangunan
Limbah
Tidak Ada

Gambar 26. Persentase Kualitas Ekologis menurut Masyarakat Pantai Tiram

Indeks Kesesuaian Wisata

Analisis Kesesuaian Wisata untuk menilai kelayakan suatu wisata dari tiga stasiun

pengamatan di kawansan Pantai Tiram. Kegiatan yang ada di Pantai Tiram ada 4

yaitu Rekreasi, Berenang, Berperahu dan Memancing. Hasil dari penelitian

tersebut disesuaikan dengan Matriks Kesesuaian untuk memperoleh Indeks

Kesesuaian Wisata. Hasil perhitungan Indeks Kesesuaian Wisata dapat dilihat

pada Lampiran

Indeks Kesesuian Wisata kategori Rekreasi di Pantai Tiram di lihat dari hasil

pengukuran Indeks Kesesuaian Wisata pada Pantai Tiram. Hasil dari Indeks

Kesesuaian Wisata dikatagorikan sesusai dengan hasil stasiun I 79.76%, stasiun 2

73.8% dan stasiun 3 70.23% dapat dilihat pada tabel 7.

UNIVERSITAS SUMATERA
4

Tabel 7. Hasil Pengukuran Indeks Kesesuaian Wisata Kategori Rekreasi di Pantai


Tiram
B Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3
o
No. Parameter b S Ni S Ni S Ni
o Hasil k (bobo Hasil k (bobo k (bobo
Hasil
t o tx o tx o tx
r Skor) r Skor) r Skor)

Pasir Pasir Pasir


1. Tipe Pantai 5 3 15 3 15 3 15
Putih Putih Putih

2. Lebar Pantai (m) 5 12 m 2 10 9.50 m 1 5 6.50 m 1 5

Kedalaman
3. 5 1.90 m 3 15 1.40 3 15 1.50 3 15
Perairan (m)

Pasir
Material Dasar
4. 3 berlum 1 3 Pasir 3 9 Pasir 3 9
Perairan
pur

0.02m/ 0.45m/ 0.63


5. Kecepatan Arus 3 3 9 1 3 0 0
s s m/s

Kemiringan
6. 3 9
0 3 9 11.300 2 6 180 2 6
Pantai(0)

Kecerahan
7. 1 0.49 m 0 0 0.48 m 0 0 0.48 m 0 0
Perairan

Pemuki
Kelapa Kelapa
man
Penutupan Lahan dan dan
8. 1 dan 0 0 3 3 3 3
Pantai lahan lahan
pelabu
terbuka terbuka
han

Tidak Tidak Tidak


9. Biota Berbahaya 1 3 3 3 3 3 3
ada ada ada

Ketersediaan Air <0.5 <0.5 <0.5


10. 1 3 3 3 3 1 3
Tawar km km km

8 62 59
Total skor x bobot 67
4
Indeks kesesuaian 79.76 73.8% 70.23
wisata % %

UNIVERSITAS SUMATERA
4

Tingkat S2 S2
S2
kesesuaian wisata

Nilai Indeks Kesesuaian Wisata untuk Berenang berdasarkan hasil

perhitungan diperoleh bahwa satu dari tiga stasiun mempenyai kategori sangat

sesuai yaitu stasiun 1 85,89%, dan Pada stasiun lainnya mempunyai katagori

sesuai yaitu Stasiun 2 75.64%dan stasiun 3 71.79%. Hal ini dapat dilihat pada

tabel 7.

Tabel 8. Hasil Pengukuran Indeks Kesesuaian Wisata Kategori Berenang di


Pantai Tiram
B Stasiun Stasiun 2 Stasiun 3
o 1
b S Ni S Ni S Ni
No. Parameter
o Hasil k (bobo Hasil k (bobo k (bobo
t Hasil
o tx o tx o tx
r Skor) r Skor) r Skor)

Pasir Pasir Pasir


1. Tipe Pantai 5 3 15 3 15 3 15
Putih Putih Putih

2. Lebar Pantai (m) 5 12 m 2 10 9.50 m 1 5 6.50 m 1 5

Kedalaman
3. 5 1.90 m 3 15 1.40 3 15 1.50 3 15
Perairan (m)

Pasir
Material Dasar
4. 3 berlum 1 3 Pasir 3 9 Pasir 3 9
Perairan
pur

0.02 0.45 0.63m/


5. Kecepatan Arus 3 3 9 1 3 0 0
m/s m/s s

Kemiringan
6. 3 9
0 3 9 11.300 2 6 180 2 6
Pantai(0)

Tidak Tidak Tidak


7. Biota Berbahaya 1 3 3 3 3 3 3
ada ada ada

Ketersediaan Air <0.5 <0.5 <0.5


8. 1 3 3 3 3 1 3
Tawar km km km

7 59 56
Total skor x bobot 67
8

UNIVERSITAS SUMATERA
4

Indeks kesesuaian 85.89 75.64 71.79


wisata % % %
Tingkat S2 S2
S1
kesesuaian wisata

Nilai Indeks Kesesuaian Wisata untuk Memancing atau duduk santai berdasarkan

hasil perhitungan diperoleh bahwa tiga stasiun mempunyai kategori sesuai yaitu

stasiun 1 74.50%, Stasiun 2 80.39%dan stasiun 3 78.43%. Hal ini dapat dilihat

pada tabel 8.

Tabel 9. Hasil Pengukuran Indeks Kesesuaian Wisata Kategori Memancing di


Pantai Tiram
Stasiun1 Stasiun 2 Stasiun 3
B
o S S S
Ni Ni Ni
No. Parameter b k k k
Hasil (bobo Hasil (bobo Hasil (bob
o o o o
tx tx ot x
t r r r
Skor) Skor) Skor)

1. Lebar Pantai (m) 1 12 m 3 3 9.50 m 3 3 6.50 m 2 2

2. Pemandangan 5 3 2 10 2 2 10 2 2 10

Vegetasi yang
2
3. hidup di tepi 5 2 jenis 2 10 2 jenis 2 10 2 10
jenis
pantai

Hamparan Rumpu Rumpu


4. 3 berbatu 2 6 3 9 3 9
daratan t/pasir t/pasir

Biota yang Tidak Tidak Tidak


5. 3 3 9 3 9 3 9
berbahaya ada ada ada

Total skor x bobot 5 38 41 40


1
Indeks kesesuaian 74.50 80.39 78.43
wisata % % %
Tingkat S2 S2 S2
kesesuaian wisata

Nilai Indeks Kesesuaian Wisata kegiatan berperahu berdasarkan hasil

perhitungan diperoleh bahwa hanya pada satu stasiun yang sesuai dari tiga stasiun

UNIVERSITAS SUMATERA
4

yang ada yaitu Stasiun 1 56%. Untuk dua stasiun lainnya berada di kategoti S3

yaitu kurang sesuai (sesuai bersyarat) dengan nilai Stasiun 2 dan stasiun 3 sama

yaitu 32%. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 10. Hasil Pengukuran Indeks Kesesuaian Wisata Kategori Berperahu di


Pantai Tiram
Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3
B
o Ni Ni Ni
No. Parameter b S s S
(bobo (bobo (bobo
o k k k
Hasil tx Hasil tx Hasil tx
t o o o
Skor) Skor) Skor)
r r r

1. Kedalaman 5 1.9 m 1 5 1.4 m/s 1 5 1.5 1 5

0.02m/ 0.45m/ 0.63m/


2. Kecepatan Arus 3 3 9 1 3 1 3
s s s

2 14 8 8
Total skor x bobot
5
Indeks kesesuaian 56% 32% 32%
wisata
Tingkat S2 S3 Sumber :
S3
kesesuaian wisata

Daya Dukung Kawasan

UNIVERSITAS SUMATERA
4

Gambar 27. Peta Wilayah Pemanfaatan Kegiatan Wisata

Daya dukung kawasan wisata Pantai Tiram dihitung berdasarkan luas kawasan

dan waktu yang disediakan dalam satu hari untuk melakukan kegiatan. Luas area

kegiatan diketahui dari hasil perkalian panjang lebar kawasan yang dimanfaatkan

Selain berdasarkan hasil pengukuran langsung dengan menentukan titik koordinat

setiap wilayah kegiatan wisata dan melakukan pemetaan kawasan menggunaan

ArcGIS.

Berdasarkan Pemetaan Wilayah yang dilakukan diketahui bahwa kawasan Wisata

Pantai Tiram memiliki luas kawasan seluas 19.56 Ha yang dapat menampung

wisatawan sebanyak 5.448 orang perhari dengan berbagai kegiatan antara lain

Rekreasi, Berenang, Memancing, dan Berperahu. Luas area wisata yang

dimanfaatkan yaitu seluas 17.76 Ha. Luas Area yang digunakan untuk kegiatan

rekreasi yaitu seluas 79.700 m2 memiliki daya dukung 4.251 orang. Luas area

yang digunakan untuk kegiatan wisata berperahu yaitu seluas 81.500m 2 memiliki

daya dukung 163 orang. Luas area yang digunakan untuk kegiatan berenang yaitu

15.850 m2 memiliki daya dukung 634 orang, dan kegiatan terakhir yaitu

Wp- Wt-
Lt jam jam
No. Jenis Kegiatan K 2) Lp (m 2)
DDK
(m

memancing yaitu 500 m2 memiliki daya dukung 400 orang. Perhitungan daya

dukung kawasan untuk setiap kegiatan dapat dilihat pada Lampiran 10 dan daya

dukung kawasan pantai Tiram disajikan pada Tabel 11.

Tabel 11. Hasil Pengukuran Daya Dukung Kawasan Pantai Tiram

UNIVERSITAS SUMATERA
4

500 m2 400
1. Memancing 1 5m 2
2 8

15.850 m2 634
2. Berenang 1 50 m 2 4

79.700 m2 4251
3. Rekreasi Pantai 1 50m 2
3 8

500 81.500m2 163


4. Berperahu 1 0,5 2
m 2

Luas Keseluruhan Pantai 177.550 m2 5.448


DDK Total
Orang

Pembahasan

Indeks Kesesuaian Wisata

Indek kesesuaian pantai Tiram dipengaruhi oleh beberapa parameter yaitu

kecepatan arus, kedalaman perairan, warna perairan, bau air, lebar danau,

pemandangan, vegetasi yang hidup ditepi danau, hamparan dataran, biota

berbahaya dan material dasar perairan. Pengukuran parameter ada yang dilakukan

secara langsung dilapangan, sebagian diperoleh pengelola dan wisatawan khusus

mengenai kategori warna, bau perairan dan biota berbahaya dalam air.

Berdasarkan pengamatan lokasi penelitian menunjukan bahwa tipe pantai dari

Pantai Tiram adalah tipe pantai berpasir putih dengan material dasar pasir dan

pasir berlumpur pada stasiun 1. Ketiga stasiun penelitian semuanya termasuk

dalam kategori sangat sesuai, tipe pantai yang cocok untuk wisata rekreasi pantai,

umumnya pantai pasir putih karena tipe pantai ini lebih bernilai estetika dan

untuk material dasar perairan berupa pasir lebih disukai pengunjung dibanding

berkarang atau berlumpur, hal ini juga mengurangi resiko cidera bagi para

pengunjung. Hal ini sesuai dengan Yulianda (2007) bahwa untuk wisata pantai

akan sangat baik jika suatu pantai merupakan pantai yang berpasir atau dengan

kata lain didominasi oleh substrat pasir, dibandingkan dengan pantai yang berbatu

UNIVERSITAS SUMATERA
4

atau pantai yang didominasi oleh substrat karang dapat mengganggu kenyamanan

wisatawan.

Dari hasil perhitungan kemiringan pantai yang dilakukan 90 - 180 yang artinya dari

ketiga Stasiun yang ditentukan, Stasiun 1 tergolong datar karena >10o termasuk

kategori sangat sesuai dan Stasiun 2 dan 3 tergolong landai karena 10o – 25o

termasuk kategorikan sesuai untuk Rekreasi Pantai. Yulianda (2007)

mengemukakan bahwa pantai pada umumnya terbagi menjadi 4 tipe yaitu pantai

datar, landai curam dan terjal. Kemiringan pantai akan berpengaruh terhadap

keamanan dan kenyamanan dalam wisata terutama berenang. Purbani (1999)

mengatakan bahwa kemiringan lereng yang datar sampai landai sangat sesuai

untuk wisata pantai seperti kegiatan mandi dan renang.

Lebar Pantai merupakan salah satu parameter yang dihitung dalam perhitungan

Indeks Kesesuaian Wisata, yang mana kita ketahui semakin lebar pantai tersebut

maka akan semakin banyak kegiatan yang bisa dilakukan dan dimanfaatkan untuk

pengelolaan sarana dan prasarana lanjutan. Hasil pengukuran yang dilakukan di

Pantai Tiram didapatkan bahwa lebar pantai berada kisaran 6.5 m sampai 12 m

yang artinya masih < 20m sehingga kondisi semacam ini dipertimbangkan dalam

pengembangan pariwisata pantai. Hal ini sesuai dengan Wabang et all (2017)

yang menyatakan bahwa lebar pantai berkaitan dengan luasnya lahan pantai yang

dapat dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas wisata pantai. Lebar pantai yang

sangat sesuai untuk wisata pantai adalah lebih dari 15 meter, sedangkan lebar

pantai kurang dari 3 meter dianggap tidak sesuai untuk wisata pantai. Lebar pantai

sangat mempengaruhi aktivitas yang dilakukan para wisatawan, semakin lebar

suatu pantai maka semakin baik untuk wisatawan dalam melakukan aktivitasnya,

UNIVERSITAS SUMATERA
5

namun semakin kecil lebar pantai yang dimiliki oleh suatu tempat wisata maka

pengunjung merasa tidak nyaman untuk melakukan aktivitas.

Kedalaman perairan merupakan salah satu faktor yang paling diperhatian oleh

wisatawan untuk melakukan aktivitas. Pantai Tiram berada diantara 1.40 m -1.90

m, hal ini menyatakan bahwa Pantai Tiram memiliki kedalaman yang sangat

sesuai untuk kegiatan wisata Rekreasi Pantai dan Berenang karena dari tiga

Stasiun pengamatan semuanya berada di rentang 0 - 3 meter, Kedalaman perairan

diperhitungkan dalam penentuan suatu kawasan untuk dijadikan sebagai kawasan

wisata pantai khususnya mandi dan renang karena sangat berpengaruh pada aspek

keselamatan pada saat berenang. Secara fisik kedalaman perairan yang dangkal

cukup baik untuk dijadikan sebagai objek rekreasi mandi dan renang.

sebagaimana yang dikemukakan oleh Yulianda (2007) pada matriks kesesuaian

lahan untuk wisata pantai kategori rekreasi bahwa suatu kawasan wisata pantai

dapat dikatakan sangat sesuai jika memiliki kedalaman antara 0 - 3 m.

Hasil perhitungan kecerahan yang dilakukan di Pantai Tiram berada pada rentan

0.48 m - 0.49 m. Hal ini menunjukan bahwa nilai kecerahan pantai Tiram berada

dalam kategori tidak sesuai. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup

Nomor 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut, nilai kecerahan air laut untuk

kegiatan wisata adalah > 6 m. Dalam melakukan kegiatan berenang kejernihan air

menjadi salah satu faktor yang mendukung untuk kenyamanan dan keselamatan

selama melakukan kegiatan berenang.

Kecepatan arus Pantai Tiram yang dilakukan dalam penelitian ini adalah 0.02 m/s

sampai 0.63 m/s. Kecepatan Arus tersebut berada dalam kategori tidak sesuai

untuk kegiatan berenang dan Rekreasi Pantai. Kecepatan arus erat kaitannya

UNIVERSITAS SUMATERA
5

dengan kenyamanan wisatawan yang datang ke objek wisata tersebut jika arus

dalam keadaan kencang akan berbahaya untuk keselamatan pengunjung yang

datang, jika kecepatan arus relative tenang akan memberikan kesan kenyamanan

bagi wisatawan yang ingin melakukan aktivitas ekowisata. Menurut Chasanah et

all (2017) yang menyatakan bahwa informasi tentang arus sangat berguna dalam

berbagai kepentingan seperti pertimbangan dalam pemilihan lokasi pembuatan

bangunan dekat pantai. Kecepatan arus juga berhubungan dengan keamanan dan

kenyamanan berwisata karena kecepatan arus yang terlalu tinggi dapat

membahayan pengunjung mengingat tidak adanya pembatasan kawasan yang

diperbolehkan untuk berenang, maka parameter ini sangat penting untuk diukur

kesesuaianya.

Biota berbahaya merupakan faktor penting dalam wisata baik rekreasi maupun

berenang. Biota yang menjadi indikator adalah bulu babi, ikan pari, ular laut, dan

ikan berbisa. Dari hasil pengamatan secara visual dan wawancara dengan

pengelola tidak ditemukan biota berbahaya di Pantai Tiram sehingga kawasan ini

aman untuk kegiatan rekreasi pantai dan berenang. Hal ini sesuai dengan

Chasanah et all (2017), yang menyatakan Apabila pada suatu kawasan terdapat

biota berbahaya seperti bulu babi atau ikan pari akan mengurangi tingkat

keamanan pengunjung, bahkan bisa mengurangi intensitas jumlah pengunjung

yang datang.

Dari hasil pengamatan pantai tiram menunjukan penutupan lahan terbuka pada

stasiun 2 dan 3 yang termasuk pada kategori sangat sesuai untuk kegiatan rekreasi

pantai, sedangkan pada stasiun 1 menunjukan pemukiman dan pelabuhan yang

termasuk pada kategori tidak sesuai karena Penutupan lahan pantai yang lebih

UNIVERSITAS SUMATERA
5

terbuka dengan pohon kelapa memberi nilai estetika yang lebih tinggi untuk

wisata pantai dibanding dengan semak belukar, pemukiman atau pelabuhan dan

juga lebih banyak kegiatan yang dapat dilakukan apabila penutupn lahan

didominasi lahan terbuka. Hal ini sesuai dengan Yulianda (2007) yang

menyatakan penutupan lahan dalam matrik kesesuaian wisata kategori rekreasi

dan berenang terbagi menjadi lahan terbuka dan kelapa, semak belukar tinggi dan

semak belukar rendah, pemukiman dan pelabuhan. Chananah et all (2017)

melanjutkan Pengelolaan penutupan lahan pantai bertujuan untuk meningkatkan

daya tarik wisata di kawasan pantai dan pengelolaan yang baik akan menghasilkan

kelestarian kawasan.

Ketersediaan air tawar diperhitungkan dalam kriteria wisata rekreasi pantai karena

merupakan kebutuhan bagi pengunjung. Dimana air tawar merupakan kebutuhan

yang penting seperti bersih – bersih dan air minum untuk masyarakat sekitar. Dari

ketiga stasiun penelitian semuanya berjarak kurang dari 0.5 km, artinya tidak jauh

dari tempat kegiatan wisata dan kawasan penduduk atau masyarakat. Hal ini

sesuai dengan Selain itu menurut Wabang et all (2017) yang menyatakan, saat

melakukan Kegiatan wisata, ketersediaan air bersih berupa air tawar sangat

diperlukan untuk menunjang fasilitas pengelolaan maupun pelayanan wisata. Hal

ini juga merupakan menjadi kriteria penilaian terhadap kelayakan prioritas

pengembangan wisata pantai.

Daya Dukung Kawasan

Daya dukung Kawasan di Pantai Tiram untuk setiap kegiatan berbeda –

beda. Kegiatan yang dilakukan di pantai tiram antara lain Rekreasi Pantai,

Berenang, Memancing dan Berperahu. Dari hasil perhitungan daya dukung

UNIVERSITAS SUMATERA
5

Kawasan yang dilakukan pantai Tiram bisa menampung 5.448 orang setiap

harinya, dengan luas kawasan wisata Pantai Tiram secara keseluruhan yaitu 19,56

Ha. Luas wilayah pantai tiram yang dimanfaatkan untuk semua kegiatan antara

lain 17,76 Ha.

Aktivitas berenang dapat dilakukan di sepanjang Pantai Tiram dengan luas

15.850 m2. berenang dengan nyaman di perkirakan membutuhkan luas area 50 m2.

waktu yang di sediakan sekitar 4 jam per hari dengan lama waktu yang biasa

digunakan wisatawan untuk berenang tersebut adalah 2 jam. Perhitungan

diperoleh nilai daya dukung untuk kegiatan berenang adalah sebanyak 634 orang

dalam luas 15.850 m2.

Aktivitas memancing dapat dilakukan di jembatan di dekat muara Pantai

Tiram dengan panjang kawasan 500 m 2. memancing dengan nyaman di perkirakan

membutuhkan luas area 50 m2. waktu yang di sediakan sekitar 8 jam per hari

dengan lama waktu yang biasa digunakan wisatawan untuk berenang tersebut

adalah 2 jam. Perhitungan diperoleh nilai daya dukung untuk kegiatan memancing

adalah sebanyak 400 orang dalam luas 500 m2.

Kegiatan rekreasi pantai yang dilakukan antara lain jalan-jalan di tepi pantai,

memotret, duduk santai, mengobrol, bermain pasir dan melihat pemandangan

agar dapat melakukan kegiatan ini dengan nyaman diperkirakan membutuhkan

luas area sebesar 50 m2, dimanfaatkan dengan luas area 79.700 m2. waktu yang

disediakan wisatawan untuk kegiatan tersebut adalah 8 jam. Waktu yang biasanya

digunakan wisatawan untuk kegiatan Rekreasi Pantai biasanya 3 jam. Perhitungan

yang diperoleh nilai daya dukung untuk rekreasi pantai adalah sebanyak 4.521

UNIVERSITAS SUMATERA
5

orang per hari. Nilai daya dukung tersebut diperkirakan wisatawan dapat

melakukan berbagai aktivitas rekreasi pantai dengan santai dan nyaman.

Berperahu dapat dilakukan di muara Pantai Tiram dengan luas kawasan 81.500

m2. Berperahu dengan nyaman di perkirakan membutuhkan luas area 500 m2.

waktu yang di sediakan sekitar 2 jam per hari dengan lama waktu yang biasa

digunakan wisatawan untuk berenang tersebut adalah 30 menit. Perhitungan

diperoleh nilai daya dukung untuk kegiatan berperahu adalah sebanyak 163 orang

dalam luas 81.500 m2.

Jika perhitungan daya dukung kawasan di pantai Tiram ini dibandingkan dengan

data jumlah wisatawan yang telah didapat dari hasil wawancara dan pengamatan,

Pantai Tiram masih dapat menampung jumlah wisatawan yang datang ke pantai

ini karena jumlah pengunjung belum melebihi daya dukung yang ada Hasil

analisis daya dukung diatas, dapat menjadi masukan sebagai pertimbangan ke

depaan dalam pengembangan kawasan Pantai Tiram sehingga di masa yang akan

datang pemanfaatan kawasan ini tidak melebihi daya dukung berkelanjutan

kegiatan pariwisata dan dapat tetap merjaga kelestarian alam.

Persepsi Wisatawan

Jenis pasir pantai dari hasil pengamatan yang dilakukan dan juga diperoleh dari

pandangan responden yang ada dilapangan didapati bahwa pantai Tiram

merupakan jenis pantai berpasir dengan warna pasir putih kecoklatan. Pantai

Tiram juga memiliki karakteristik pantai yang lurus dan landau menurut para

responden hal ini juga menjadi salah satu daya tarik dari pantai Tiram yang

menambah nilai estetikanya. Hal ini sesuai dengan Pangesti (2007), menyatakan

secara visual, jenis dan warna pasir suatu objek wisata memberikan nilai tersendiri

UNIVERSITAS SUMATERA
5

bagi estetika pantai yang memiliki jenis pasir putih dan pasir hitam yang

berukuran sedang sampai kasar sangat diminati oleh para wisatawan

Warna air pantai merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kegiatan wisata

antara lain melihat rekreasi pantai seperti melihat pemandangan dan berenang.

Hasil pengamatan dan kuisioner yang disebar wisatawan sebanyak 37 %

mengatakan berwarna coklat kehitaman. Warna air dari pantai Tiram juga

mempengaruhi persepsi responden terhadap kejernihan air sebanyak 40%

responden mengatakan air Pantai Tiram termasuk Keruh. Responden menyatakan

hal ini menjadi salah satu kekurangan yang menyebabkan tidak banyak orang

yang mau melakukan kegiatan seperti berenang. Hal ini disebabkan oleh Kawasan

pantai Tiram yang berada dekat dengan muara yang ber substrat pasir berlumpur.

Wunani et all (2013) menyatakan, Pada umumnya substrat yang dimiliki oleh

suatu pantai berbeda-beda, Salah satu penyebab terjadinya lumpur pada substrat

Pantai dikarenakan adanya muara sungai sehingga dapat meghasilkan sedimentasi.

Bau Air pantai merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kenyamanan saat

berada di suatu Kawasan wisata pantai. Hasil pengamatan dan kuisioner

menyatakan bahwa 60% dari responden menyatakan bahwa pantai Tiram tidak

berbau. Pesentase lainnya yang mengatakan sedikit berbau berasal dari sampah

yang berserakan disekitar pantai Tiram, karena kurangnya sarana tempat sampah

di kawasan rekreasi pantai dari pantai tiram rata-rata pengunjung membuang

sampahnya sembarangan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya sampah yang

berserakan disekitar lokasi penyewaan hamok dan dekat dengan warung jajanan di

pantai Tiram yang menyatukan sampah basah dengan sampah kering yang

biasanya dikumpulkan untuk dibakar. Hanum (2018) menyatakan, bau disebabkan

UNIVERSITAS SUMATERA
5

oleh hasil penguraian bahan organik dan bahan anorganik. Dalam proses

penguraian tersebut dilakukan oleh bakteri dengan memerlukan banyak oksigen

(O2).

Persepsi wisatawan terhadap kenyamanan kawasan pantai Tiram sebesar 42%

menyatakan nyaman dan 37% menyatakan sangat nyaman, yang artinya 45 orang

dari 57 responden dengan nilai Na sebesar 79%. Nilai ini termasuk kategori

nyaman. Karakteristik pantai tiram yang ditumbuhi oleh cemara pantai dan lahan

terbuka hijau yang luas menurut responden menambah keasrian dan rasa sejuk

ketika melakukan kegiatan seperti jalan santai dan duduk – duduk yang menjadi

ciri khas utama dari Panti Tiram, Pangesti (2007) menyatakan, Setiap wisatawan

pasti akan selalu mendambakan kenyamanan dan keamanan pada suatu lokasi

wisata. Kenyamanan berhubungan erat dengan ketersediaan fasilitas atau sarana

dan prasarana yang tersedia dilokasi wisata.

Persepsi wisatawan terhadap keindahan kawasn pantai Tiram sebesar 40%

mengatakan cukup indah, 47% mengatakan indah dan 9% mengatakan sangat

indah, yang artinya 54 orang dari 57 responden dengan nilai Na sebesar 96%.

Nilai ini termasuk kategori indah berdasarkan kategori Yulianda (2004)

dikarenakan nilai keindahan alam Ka > 75%. Nilai keindahan yang demikian,

akan menjadi daya tarik tersendiri jika dikembangkan lebih baik lagi untuk

kegiatan wisata dengan memperhatikan daya dukung fisik dan biologis kawasan

tersebuat agar tetap terjaga dan lestari.

Rekomendasi Pengelolaan

Hasil pengamatan yang dilakukan didapati bahwa Pantai Tiram adalah

Pantai yang belum banyak mengalami pembangunan dan pemanfaatan.

UNIVERSITAS SUMATERA
5

Dibandingkan pantai yang berada tidak jauh dari pantai Tiram seperti Pantai Kata,

Pantai Cermin dan Pantai Gandoriah sarana dan prasarana pantai Tiram masih

jauh tertinggal dibandingkan Pantai Lainnya. Sarana seperti Pentas, Sarana

bermain, spot foto dan cafe serta pondok masih belum ada di pantai Tiram atau

bisa dibilang masih sangat alami.

Walaupun sarana dan prasarana Pantai Tiram masih jauh tertinggal dibandingkan

dengan pantai lainnya kondisi lingkungan pantai Tiram yang masih asri juga

menjadi salah satu tujuan wisata yang menarik bagi para wisatawan. Karena hal

tersebut pengelolaan diharapkan dapat tetap menjaga kelestarian dan ciri khas dari

pantai Tiram walaupun akan dilakukan pembangunan dan penambahan sarana dan

prasarana pantai Tiram. Salah satu sarana yang harus menjadi perhatian salah

satunya adalah tempat sampah. Hal ini dikarenakan banyaknya sampah yang

berserakan disekitar kawasan penyewaan hamok dan warung jajan yang tentunya

sangat mengganggu pemandangan dan nilai estetika dari pantai Tiram.

Masalah lainnya yang muncul di pantai Tiram yaitu terus berkembangnya yaitu

sampah. Dari pengamatan langsung yang dilakukan banyak sampah berserakan

disekitar pantai Tiram ini diakibatkan tidak adanya larangan oleh pengelola

tentang buang sampah sembarangan. Diharapkan adanya kerjasama antara

pemerintah dan pengelola dapat menjaga keberadaan wisata dan keberlanjutan,

seperti meingkatkan sarana dan prasarana, meningkatkan kesadaran

publik/masyarakat melalui papan reklame menganai kesadaran wisatawan untuk

menjaga kebersihan dan ketertiban lokasi wisata.

Pantai Tiram masih tergolong sepi pengunjung dan hanya ramai di waktu –

waktu tertentu misalnya saat hari libur dan akhir pekan walaupun tidak seramai

UNIVERSITAS SUMATERA
5

pantai lainnya seperti pantai Kata, Pantai Cermin dan Pantai Gandoriah yang

berada tidak jauh dari Pantai Tiram. Wisatawan luar dan dalam kota juga tidak

banyak tau tentang Pantai Tiram hal ini dapat dilihat banyaknya wisatawan yang

baru pertama kali datang ke Pantai Tiram. Dari situ dapat disimpulkan tingkat

promosi yang masih kurang, oleh karena itu masyarakat mengharapkan

pemerintah sebagai pihak berwewenang yang mengawasi pengelolaan Pantai

Tiram meningkatkan promosi Kawasan wisata Pantai Tiram.

UNIVERSITAS SUMATERA
59

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Berdasarkan tingkat Kesesuaian Wisata Pantai Tiram Sesuai untuk kegiatan

Rekreasi Pantai, Berenang dan Memancing, sedangkan untuk kegiatan

Berperahu sesuai untuk Stasiun 1 dan Kurang Sesuai atau Sesuai bersyarat

pada Stasiun 2 dan Stasiun 3. Daya Dukung Kawasan Pantai Tiram dengan

luasan 177.550 m² yaitu 5.448 orang /hari.

2. Berdasarkan persepsi wisatawan keindahan pantai Tiram memiliki panorama

keindahan termasuk kategori indah (96%) sedangkan kategori kenyamanan

termasuk kategori nyaman yaitu (79%).

Saran

Diharapkan pada penelitian selanjutnya dilakukan dengan waktu yang lebih

Panjang dan pada musim yang berbeda sehingga tingkat kesesuaian lebih akurat

dan penelitian selanjutnya melakukan pengukuran parameter dengan lebih banyak

pengulangan agar tingkat akurasi tinggi sehingga dapat dijadikan acuan untuk

penelitian berikutnya.

UNIVERSITAS SUMATERA
60

DAFTAR PUSTAKA

Akliyah, L.S. dan M. Z. Umar. 2013. Analisis Daya Dukung Kawasan Wisata
Pantai Sebanjar Kabupaten Alor dalam Mendukung Pariwisata yang
Berkelanjutan. Jurnal Perencanaan Wilayah Kota. 13(2): 1-8.
Ali D. 2004. Pemanfaatan potensi sumberdaya pantai sebagai obyek wisata dan
tingkat kesejahteraan masyarakat sekitar lokasi wisata (studi kasus di
Kawasan Wisata Pantai Kartini Jepara) [tesis]. Semarang (ID):
Universitas Diponegoro.
Arikunto, M. 2002. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan secara
Terpadu. Pradnya Paramitha. Jakarta.
Bahar, A. dan R. Tambaru. 2011. Analisis Kesesuaian Dan Daya Dukung
Kawasan Wisata Bahari di Kabupaten Polewali Mandar. Universitas
Hasanuddin, Makassar.
Chasanah, I., P. W. Purnomob dan Haeruddin. 2017. Analisis Kesesuaian Wisata
Pantai Jodo Desa Sidorejo Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang.
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 7(3) : 235-243.
ISSN 2086-4639.
English, S., Wilkinson dan V. Baker. 1994. Survey Manual for Tropical Marine
Resources. ASEAN-Australian Marina Science Project. Living Coastal
Resources. Australian Institut of Marine Science.
Fahrina, A. 2011. Penataan Kawasan Obyek Wisata Pantai Baloiya Kecamatan
Bontosikuyu Kabupaten Kepulauan Selayar. [Skripsi]. Universitas
Negeri Islam Alauddin, Makassar.
Fandeli, C. dan Mukhson. 2000. Pengusahaan Pariwisata. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar Offset.
Gultom, E. R. 2016. Analisis Daya Dukung Lingkungan Perairan Terhadap Daya
Tarik Wisata di Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba Samosir. [skripsi].
Univeristas Sumatera Utara, Medan.
Hamidah, S. dan Z. A. Harahap. 2018. Kajian Kesesuaian Wisata dan Daya
Dukung Kawasan Wisata Ancol Arung Jeram Sipispis Kabupaten

UNIVERSITAS SUMATERA
6

Serdang Bedagai Sumatera Utara. Manajemen Sumberdaya Perairan.


6(3).
Hanum, P. L. 2018. Analisis Kualitas Air Sebagai Parameter Kesesuaian Wisata
Bahari di Pantai Gemah Kabupaten Tulungagung. [skripsi]. Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya.
Kusumastuti, A. H. dan A. Pamungkas.2018. Identifikasi Potensi dan
Permasalahan Daya Dukung Lingkungan berdasarkan Aspek Daya
Dukung Fisik, Daya Dukung Ekologis, dan Daya Dukung Sosial pada
Pantai Baron, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta . Jurnal Teknik ITS.
7(1): c55-c59. ISSN: 2337-3520.
Lestari, L. H. 2013. Komparasi Karakteristik Pantai Peneluran Penyu Terhadap
Jumlah dan Jenis Penyu yang Mendarat (Kasus : Pantai Pangumbahan
dan Sindangkerta Jawa Barat). [tesis]. Univeristas Padjadjaran, Bandung.
Mahrani, I. 2016. Analisis Kelayakan Potensi Ekowisata Pada Kawasan Wisata
Alam Bungi Kecamatan Kokalukuna Kota Baubau. [Skripsi]. Universitas
Halu Oleo, Kendari.
Mentri Dalam Negeri. 2009. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun
2009 tentang Pedoman Pengembangan Ekowisata Di Daerah.
Pangesti, M.H.T. 2007. Modul Praktek Objek Wisata Alam. Balai Diklat
Kehutanan Bogor. Bogor.
Purbani.D. 1999.Aplikasi Geografi Fisik Indonesia – Kawasan Wisata Pesisir di
Pulau Lombok. Pasca Sarjana Ilmu Geografi UI. Jakarta.Simond, J. O.,
1978, Eartscape, New York: McGraw Hill Book Company
Ramadhan, S., P. Patana dan Z. A. Harahap. 2014. Analisis Kesesuaian dan Daya
Dukung Kawasan Wisata Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai.
Universitas Sumatera Utara. Medan.
Rini, I. Setyobudiandi dan M. M. Kamal. 2018. Kajian Kesesuaian, Daya Dukung
dan Aktivitas Ekowisata di Kawasan Mangrove Lantebung Kota
Makassar. Jurnal Pariwisata. 5(1). ISSN: 2355-6587.
Simbolon, G. R.R., I. E. Susetya dan A. Fadhilah. 2017. Analisis Kesesuaian dan
Daya Dukung Kawasan Wisata Pantai Romantis (Romance Bay) di Desa

UNIVERSITAS SUMATERA
6

Sei Nagalawan Kecamatan Perbaungan Provinsi Sumatera Utara.


Manajemen Sumberdaya Perairan. 5(4).
Solihuddin, Tb. 2011. Karakteristik Pantai dan Proses Abrasi di Pesisir Padang
Pariaman Sumatera Barat. Globe. 13(2): 111-120.
Tambunan, J.M. S. Anggoro dan H. Purnaweni. 2013. Kajian Kualitas
Lingkungan dan Kesesuaian Wisata Pantai Tanjung Pesona Kabupaten
Bangka.Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
Lingkungan. ISBN 978-602- 17001-1-2.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
Wabang, I.L., F. Yulianda, dan H. Adisusanto. 2017. Kajian Karakteristik
Tipologi Pantai untuk Pengembangan Wisata Rekreasi Pantai di Suka
Alam Perairan Selat Pantar Kabupaten Alor. Albacore. 1(2): 199-209.
ISSN 2549-1326.
Walimbo, R., C. Wulandari dan Rusita. Studi Daya Dukung Ekowisata Air Terjun
Wiyono di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman Provinsi Lampung.
Jurnal Sylva Lestari. 5(1): 47-60. ISSN 2339-0913.
Widyaningsih, W., Supriharyono, N. Widyorini. 2016. Analisis Total Bakteri
Coliform di Perairan Muara Kali Wiso Jepara. Diponegoro Journal of
Maquares. 5(2) : 157-164.
Wunani, D., S. Nursinar dan F. Kasim. 2013. Kesesuaian Lahan dan Daya
Dukung Kawasan Wisata Pantai Botutonuo Kecamatan Kabila Bone
Kabupaten Bone Bolango. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 1(2):
89-94.
Yulianda, F. 2007. Ekowisata Bahari sebagai Alternatif Pemanfaatan Sumberdaya
Pesisir Berbasis Konservasi. Departemen Manajemen Sumberdaya
Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
Yulius, R. rahmania, U.R. Kadarwati, M. Ramadhan, T. Khairunisa. D. Saepuloh,
J. Subandriyo dan A. Tussadiah. 2018. Buku Panduan Kriteria Penetapan
Zona Ekowisata Bahari. Bogor: PT Penerbit IPB Press.

UNIVERSITAS SUMATERA
63

LAMPIRAN

UNIVERSITAS SUMATERA
6

Lampiran 1. Alat yang Digunakan Dalam Penelitian

A. Bola Duga B. Roll Meter

B. Sechidisk D. Kamera

E. Alat Tulis F. GPS

UNIVERSITAS SUMATERA
6

Lampiran 1. Lanjutan

G. Kayu 2m H. Stopwatch

Bahan yang digunakan

I. Kuisioner

UNIVERSITAS SUMATERA
6

Lampiran 2. Kondisi Kawasan Pantai Tiram

A. Jembatan Muara B. Jalan Pantai Tiram

C. Jembatan Muara D. Kantor POLAIR

E. Warung Jajanan F. Kawasan Penghijauan

UNIVERSITAS SUMATERA
6

G. Kamar mandi dan Mushola H. Aula Pantai Tiram

I. Penyewaan Hammock J. Restauran Pantai Tiram

K. Kapal Wisata L. Tempat Parkir

UNIVERSITAS SUMATERA
6

M. Tumbuhan N. Pasir Pantai

O. Kegiatan Memancing P. Kegiatan

Berenang Lampiran 3. Metode Pengukuran Lapangan

A. Pengukuran Kemiringan Pantai B. Pengukuran Lebar Pantai

UNIVERSITAS SUMATERA
6

C. Pengambilan Titik Koorinat D. Pengukuran Kecerahan

E. Pengukuran Kuat Arus F. Pengukuran Kedalaman

G. Pengukuran Luas Kawasan Wisata

UNIVERSITAS SUMATERA
6

Lampiran 4. Kuisioner Pengunjung b. Rombongan Wisata/ Tour d.Lainnya

Manajemen Sumberdaya
Perairan
Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara

A. Data Umum Pengunjung


Nama :
...........................................................
Jenis Kelamin :
laki-laki
Perempuan

Umur.........tahun
Asal :
...........................................................
Pekerjaan :
.................................................

B. Persepsi Wisatawan
1. Teman seperjalanan ?
a. Teman c. Keluarga
6

UNIVERSITAS SUMATERA
7
2.Bagai gunakan ke wisata Pantai Tiram?
mana ………..
kah 6. Apakah sebelumnya anda pernah mengunjungi tempat wisata
penga lain?........ Jika pernah, dimana?...................................Bagaimana
laman pendapat anda, jika dibandingkan dengan Pantai Tiram? …………
wisat ……………………………………
a ……………………………………
yang …………………...
anda 7.Kegiatan wisata yang dilakukan apa
rasak
yang anda lakukan?
an
dalam a. Duduk-duduk d. Lainnya
meng b. Melihat pemandangan e. Memancing
unjun c. Berenang
gi 8.Bagaimana Sambutan
lokasi masyarakat disekitar pantai
wisat Tiram ?
a ini ? a. Kurang c. Baik
a. M
b. Cukup d. Sangat Baik
e
n 9.Apakah Bapak/ibu/saudara/i
y berkeinginan untuk kembali
e berkunjung melakukan rekreasi di
n
a
n
g
k
a
n c. Tidak menyenangkan
b. Biasa d.Lainnya
3.Sudah berapa kali kunjungan anda ke
Pantai Tiram?....................................................................kali
4.Berapa lama waktu yang anda
habiskan untuk perjalanan wisata
ini?................(menit/jam)
5.Apa alat transportasi yang anda
6

UNIVERSITAS SUMATERA
7

Pantai Tiram ke depannya? 6. Bagaimana menurut bapak/ibu/saudara/i tentang kondisi


a. Ya, karena….. jalan menuju Pantai Tiram?
b. Tidak, karena… a. Kurang d. Sangat Baik
C. Sarana Prasarana b. Cukup e. Tidak Tahu
1. Bagaimana menurut bapak/ibu/saudara/i tentang c. Baik
penyediaan pondok ? 7. Bagaimana menurut bapak/ibu/saudara/i tentang ketersediaan listrik
a.Kurang d. Sangat Baik ?
b.Cukup e. Tidak Tahu a. Kurang d. Sangat Baik
c.Baik b. Cukup e. Tidak Tahu
2. Bagaimana harga makanan, penyewaan pondok, dan c. Baik
fasilitas kegiatan wisata? 8. Bagaimana menurut bapak/ibu/saudara/i tentang ketersediaan
a. Murah b. Sedang c. Mahal tempat sampah?
3.Bagaimana menurut bapak/ibu/saudara/i tentang ketersediaan air a. Kurang d. Sangat Baik
bersih? b. Cukup e. Tidak Tahu
a. Kurang d. Sangat Baik c. Baik
b. Cukup e. Tidak Tahu 9. Bagaimana menurut bapak/ibu/saudara/i tentang penyedian
c. Baik tempat parkir ?
4. Bagaimana menurut bapak/ibu/saudara/i tentang a. Kurang d. Sangat Baik
transportasi menuju Pantai Tiram? b. Cukup e. Tidak Tahu
a. Kurang d. Sangat Baik c. Baik
b. Cukup e. Tidak Tahu 10. Bagaimana menurut bapak/ibu/saudara/i tentang tempat ibadah ?
c. Baik a. Kurang d. Sangat Baik
5. Bagaimana menurut bapak/ibu/saudara/i tentang penyediaan b. Cukup e. Tidak Tahu
kios makanan dan minuman ? c. Baik
a. Kurang d. Sangat Baik
b. Cukup e. Tidak Tahu
11. Bagaimana menurut bapak/ibu/saudara/i tentang
c. Baik ketersediaan toilet?

UNIVERSITAS SUMATERA
7

a. Kurang d. Sangat Baik perairan)


b. Cukup e. Tidak Tahu e. Tidak tahu
c. Baik 3. Bagaimana Kondisi pasir Pantai Tiram?
12. Apakah ada sarana dan prasarana yang perlu perbaikan atau a. Kurang (abu-abu kehitaman)
penambahan di wisata Pantai Tiram?
b. Cukup (coklat kehitaman)
a. Ya, yaitu…..
c. Baik (coklat)
b. Tidak ada
d. Sangat baik (warna putih kecoklatan)
13. Sebaiknya aktivitas wisata apa yang perlu penambahan e. Tidak tahu
atau perbaikan?
4. Bagaimana Kejernihan air pantai ?
a. Berenang d.
Rekreasi a.Kurang (sangat keruh) d. Sangat baik (terlihat
sampai dasar
b. Berperahu e. Duduk santai
b. Cukup (keruh) e. Tidak tahu
c. Memancing f. Lainnya
c. Baik (terlihat tidak sampai
14. Selama kunjungan Bapak/ibu/saudara/I di kawasan ini, apakah
dasar) 5.Bagaimana Warna air pantai?
ada aktivitas wisata yang menurut anda berpotensi untuk
dikembangkan? a.Kurang (Hitam) d. Sangat baik
a.Ya, yaitu… (Hijau jernih)
b.Tidak tahu/tidak ada b. Cukup (Hijau kecoklatan) e. Tidak tahu
c. Baik (Hijau)
D. Kualitas Ekologi
6.Apakah air pantai berbau?
1. Apa saja daya tarik sumberdaya untuk wisata di Pantai Tiram?
a. Sangat berbau d. Tidak Berbau
a. Pantai d. Tumbuhan
b. Pasir pantai e. ............................ b. Berbau e. Tidak tahu
c. Air laut c.Sedikit berbau
2. Bagaimana Keindahan ala m Pantai Tiram? 7. Bagaimana Kenyamanan Pantai Tiram untuk kegiatan wisata
a. Kurang indah (tidak ada panorama) (kelapangan, ketentraman dan keamanan) ?
b. Cukup indah (panorama cukup indah) a. Kurang nyaman d. Sangat nyaman
c. Indah (panorama indah, pantai jernih) b. Cukup nyaman e. Tidak tahu
d. Sangat indah (panorama indah, pantai yang jernih, arus c. Nyaman

UNIVERSITAS SUMATERA
7

8. Apakah Bapak/ibu/saudara/i setuju dengan adanya a.Ada


pembatasan jumlah pengunjung ke kawasan Pantai Tiram?
b.Tidak ada
a.Ya, karena…..
14. Apakah ada area pembuangan limbah masyarakat berdekatan
b.Tidak, karena…..
dengan wisata Pantai Tiram?
9. Menurut Bapak/Ibu/Saudara/i, apakah pemngembangan dan a.Ada
pembangunan Kawasan wisata merusak lingkungan sekitar Pantai
b.Tidak ada
Tiram?
15. Menurut Bapak/Ibu/Saudara/i, apakah pembuangan limbah ke
a. Iya
daerah Pantai Tiram mengganggu aktivitas
b. Tidak
pengunjung/wisatawan?
10. Menurut Bapak/ibu/saudara/i, bagaimana kesadaran a.Iya
masyarakat di Pantai Tiram akan pentingnya kelestarian b.Tidak
lingkungan ?
a. Kurang d. Sangat 16. Apakah sampah / Limbah di sekitar Pantai Tiram sering
baik mengeluarkan bau tidak enak?
b. Cukup e. Tidak a.Iya
tahu b.Tidak
c. Baik
11. Apakah ada tempat pembuangan limbah khusus yang E. Isu dan Masalah
disediakan masyarakat di Pantai Tiram? Permasalahan apa saja yang anda temui ketika anda berkunjung ke
a. Iya Pantai Tiram?
b. Tidak a. Susahnya akomodasi c. Kenyamanan
12. Menurut Bapak/Ibu/Saudara/i, apakah sampah-sampah yang b. Mahalnya biaya d. Lainnya
berserakan akibat dari sisa hasil pembuangan dari bangunan- (Sebutkan)...................................
bangunan di sekitar pantai semakin memperburuk keadaan sekitar
pantai?
a. Iya
b. Tidak
13. Apakah ada penyuluhan kepada pengunjung/wisatawan tentang
pembuangan sampah dan penyediaan fasilitas pembuangan
limbah di sekitar Pantai Tiram (Larangan Pembuangan sampah)?

UNIVERSITAS SUMATERA
7

F. Pengembangan Wisata
Apa harapan Bapak/ibu/saudara/i kedepannya untuk memajukan
wisata Pantai Tiram?
…………………………………………………………………………
………………
…………………………………………………………………………
……
…………………………………………………………………………
……
…………………………………………………………

UNIVERSITAS SUMATERA
7

Lampiran 5. Kuisioner Masyarakat 2. Bagaimana harga makanan, penyewaan pondok, dan


fasilitas kegiatan wisata?
Manajemen Sumberdaya a. Murah b. Sedang c. Mahal
Perairan 3.Bagaimana menurut bapak/ibu/saudara/i tentang ketersediaan air
Fakultas Pertanian bersih?
Universitas Sumatera Utara a. Kurang d. Sangat Baik
b. Cukup e. Tidak Tahu
G. Data Umum Masyarakat
c. Baik
Nama : 4. Bagaimana menurut bapak/ibu/saudara/i tentang
........................................................... transportasi menuju Pantai Tiram?
............
a. Kurang d. Sangat Baik
Jenis Kelamin: laki-laki b. Cukup e. Tidak Tahu
c. Baik
Perempuan
5. Bagaimana menurut bapak/ibu/saudara/i tentang penyediaan
kios makanan dan minuman ?
Umur.........tahun
a. Kurang d. Sangat Baik
Lama Tinggal : b. Cukup e. Tidak Tahu
............................................tahun c. Baik
Pekerjaan : 6. Bagaimana menurut bapak/ibu/saudara/i tentang kondisi
........................................................... jalan menuju Pantai Tiram?
H. Sarana Prasarana a. Kurang d. Sangat Baik
1. Bagaimana menurut bapak/ibu/saudara/i tentang b. Cukup e. Tidak Tahu
penyediaan pondok ? c. Baik
a.Kurang d. Sangat Baik 7. Bagaimana menurut bapak/ibu/saudara/i tentang ketersediaan listrik
b.Cukup e. Tidak Tahu ?
c.Baik a. Kurang d. Sangat Baik
b. Cukup e. Tidak Tahu
c. Baik

UNIVERSITAS SUMATERA
7

8. Bagaimana menurut bapak/ibu/saudara/i tentang c. Memancing f. Lainnya


ketersediaan tempat sampah?
14. Selama kunjungan Bapak/ibu/saudara/I di kawasan ini, apakah
a. Kurang d. Sangat Baik ada aktivitas wisata yang menurut anda berpotensi untuk
b. Cukup e. Tidak Tahu dikembangkan?
c. Baik a.Ya, yaitu…
9. Bagaimana menurut bapak/ibu/saudara/i tentang penyedian b.Tidak tahu/tidak ada
tempat parkir ?
I. Kualitas Ekologi
a. Kurang d. Sangat Baik
1. Apa saja daya tarik sumberdaya untuk wisata di Pantai Tiram?
b. Cukup e. Tidak Tahu
a. Pantai d. Tumbuhan
c. Baik
b. Pasir pantai e. ............................
10. Bagaimana menurut bapak/ibu/saudara/i tentang tempat ibadah ?
c. Air laut
a. Kurang d. Sangat Baik
2. Bagaimana Keindahan ala m Pantai Tiram?
b. Cukup e. Tidak Tahu a. Kurang indah (tidak ada panorama)
c. Baik b. Cukup indah (panorama cukup indah)
11. Bagaimana menurut bapak/ibu/saudara/i tentang
c. Indah (panorama indah, pantai jernih)
ketersediaan toilet?
d. Sangat indah (panorama indah, pantai yang jernih,
a. Kurang d. Sangat Baik arus perairan)
b. Cukup e. Tidak Tahu e. Tidak tahu
c. Baik 3. Bagaimana Kondisi pasir Pantai Tiram?
12. Apakah ada sarana dan prasarana yang perlu perbaikan atau a. Kurang (abu-abu kehitaman)
penambahan di wisata Pantai Tiram?
b. Cukup (coklat kehitaman)
a. Ya, yaitu…..
c. Baik (coklat)
b. Tidak ada
d. Sangat baik (warna putih kecoklatan)
13. Sebaiknya aktivitas wisata apa yang perlu penambahan atau
e. Tidak tahu
perbaikan? 4.Bagaimana Kejernihan air pantai ?
a. Berenang d. a. Kurang (sangat keruh) d. Sangat baik (terlihat
Rekreasi sampai dasar)
b. Berperahu e. Duduk santai b. Cukup (keruh) e.

UNIVERSITAS SUMATERA
7

Tidak tahu baik


c. Baik (terlihat tidak sampai b. Cukup e. Tidak
dasar) 5.Bagaimana Warna air pantai? tahu
a.Kurang (Hitam) d. Sangat baik c. Baik
(Hijau jernih) 11. Apakah ada tempat pembuangan limbah khusus yang
b. Cukup (Hijau kecoklatan) e. Tidak tahu disediakan masyarakat di Pantai Tiram?
c. Baik (Hijau) a. Iya
6.Apakah air pantai berbau? b. Tidak
a. Sangat berbau d. Tidak Berbau 12. Menurut Bapak/Ibu/Saudara/i, apakah sampah-sampah yang
b. Berbau e. Tidak tahu berserakan akibat dari sisa hasil pembuangan dari bangunan-
bangunan di sekitar pantai semakin memperburuk keadaan sekitar
c.Sedikit berbau pantai?
7. Bagaimana Kenyamanan Pantai Tiram untuk kegiatan wisata a. Iya
(kelapangan, ketentraman dan keamanan) ? b. Tidak
a. Kurang nyaman d. Sangat nyaman 13. Apakah ada penyuluhan kepada pengunjung/wisatawan tentang
b. Cukup nyaman e. Tidak tahu pembuangan sampah dan penyediaan fasilitas pembuangan limbah
c. Nyaman di sekitar Pantai Tiram (Larangan Pembuangan sampah)?
8. Apakah Bapak/ibu/saudara/i setuju dengan adanya a.Ada
pembatasan jumlah pengunjung ke kawasan Pantai Tiram? b.Tidak
a.Ya, karena….. ada
b.Tidak, karena….. 14. Apakah ada area pembuangan limbah masyarakat
9. Menurut Bapak/Ibu/Saudara/i, apakah pemngembangan dan berdekatan dengan wisata Pantai Tiram?
pembangunan Kawasan wisata merusak lingkungan sekitar Pantai a.Ada
Tiram? b.Tidak ada
a. Iya 15. Menurut Bapak/Ibu/Saudara/i, apakah pembuangan limbah ke
b. Tidak daerah Pantai Tiram mengganggu aktivitas
10. Menurut Bapak/ibu/saudara/i, bagaimana kesadaran pengunjung/wisatawan?
masyarakat di Pantai Tiram akan pentingnya kelestarian a.Iya
lingkungan ? b.Tidak
a. Kurang d. Sangat
16. Apakah sampah / Limbah di sekitar Pantai Tiram sering

UNIVERSITAS SUMATERA
7

mengeluarkan bau tidak enak? ……………………………………


a.Iya
(misalnya memancing, tambak, dll)
b.Tidak
23. Apakah ada factor pandorong dan penghambat dalam
17. Apakah Bapak/ibu/saudara/i setuju dengan adanya kawasan upaya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan wisata?
wisata Pantai Tiram?
……………………………………..
a.Ya, karena…..
……………………………………..
b.Tidak, karena…..
…………………………………..
18. Apakah ada pengunjung yang sengaja atau tidak sengaja merusak
lingkungan wisata Pantai Tiram? 24. Apa harapan bapak/Ibu dari adanya kegiatan wisata terutama di
a. Iya pantai Tiram?
b. Tidak ……………………………………..
19. Apakah ada perubahan yang terjadi akibat pembangunan atau ……………………………………..
pengelolaan Kawasan wisata Pantai Tiram? ……………………………………
a. Kurang d. Sangat J.Isu dan Masalah
baik 1. Apakah bapak/Ibu mengetahui status kepemilikan dari
b. Cukup e. Tidak pantai Tiram?
tahu ……………………………………..
c. Baik ……………………………………..
20. Apakah sering terjadi pencemaran akibat pembuangan limbah di ……………………………………
Pantai Tiram? 2.Apa saja permasalahan yang timbul ada pengelolaan
a.Ada sumberdaya alam dan lingkungan di Pantai Tiram?
b.Tidak ada ……………………………………..
21. Adakah evaluasi dari pihak pemerintah maupun pengelola ……………………………………..
mengenai keadaan sampah limbah dan lainnya yang membuat ……………………………………
pantai Tiram semakin tidak indah? 3.Apakah ada peran pemerintah dalam pengelolaan dan
a.Ada b. Tidak Ada
pengembangan di Pantai Tiram?
22. Apa saja kegiatan pemanfaatan yang ada disekitar pantai Tiram?
……………………………………..
……………………………………..
……………………………………..
……………………………………..
……………………………………

UNIVERSITAS SUMATERA
7

4.Apakah ada sarana dan prasarana yang seharusnya dibuat


oleh pemerintah, tetapi belum terealisasikan?
……………………………………..
……………………………………..
……………………………………

K. Pengembangan Wisata
Apa harapan Bapak/ibu/saudara/i kedepannya untuk memajukan
wisata Pantai Tiram?
…………………………………………………………………………
………………
…………………………………………………………………………
……
…………………………………………………………………………
……
…………………………………………………………

UNIVERSITAS SUMATERA
8

Lampiran 6. Hasil perhitungan Kesesuaian Sumberdaya untuk Kegiatan Wisata

Hasil perhitungan Kesesuaian Sumberdaya untuk Rekreasi Pantai

Stasiun Stasiun 2 Stasiun 3


1
Bo S Ni S Ni S Ni
No. Parameter bo Hasil k (bobo Hasil k (bobo k (bobo
t Hasil
o tx o tx o tx
r Skor) r Skor) r Skor)
Pasir Pasir Pasir
1. Tipe Pantai 5 3 15 3 15 3 15
Putih Putih Putih
2. Lebar Pantai (m) 5 12 m 2 10 9.5 m 1 5 6.5 m 1 5
Kedalaman
3. 5 1.9 m 3 15 1.4 3 15 1.5 3 15
Perairan (m)
Pasir
Material Dasar
4. 3 berlum 1 3 Pasir 3 9 Pasir 3 9
Perairan
pur
0.016 0.45 0.625
5. Kecepatan Arus 3 3 9 1 3 0 0
m/s m/s m/s
Kemiringan
6. 3 9
0 3 9 11.30 2 6 180 2 6
Pantai(0)
Kecerahan
7. 1 0.49 m 0 0 0.48 m 0 0 0.48 m 0 0
Perairan
Pemuki
Kelapa Kelapa
man
Penutupan Lahan dan dan
8. 1 dan 0 0 3 3 3 3
Pantai lahan lahan
pelabu
terbuka terbuka
han
Tidak Tidak Tidak
9. Biota Berbahaya 1 3 3 3 3 3 3
ada ada ada
Ketersediaan Air <0.5 <0.5 <0.5
10. 1 3 3 3 3 1 3
Tawar km km km
Total skor x bobot 84 67 62 59
Indeks kesesuaian 79.76 73.8% 70.23
wisata % %
Tingkat S2 S2
S2
kesesuaian wisata

∑ ( )

Nmaks = ∑[ ]

Nmaks = [15+15+15+9+9+9+3+3+3+3] = 84

∑ )
(

UNIVERSITAS SUMATERA
8

Lanjutan Lampiran 6.

∑ )
(

∑ )
(

Hasil Perhitungan Kesesuaian Sumberdaya untuk Berenang

Stasiun Stasiun 2 Stasiun 3


1
Bo
No. Parameter bo S Ni S Ni S Ni
t Hasil k (bob1 Hasil k (bobo k (bobo
Hasil
o ot x o tx o tx
r Skor) r Skor) r Skor)
Pasir Pasir Pasir
1. Tipe Pantai 5 3 15 3 15 3 15
Putih Putih Putih
2. Lebar Pantai (m) 5 12 m 2 10 9.5 m 1 5 6.5 m 1 5
Kedalaman
3. 5 1.9 m 3 15 1.4 3 15 1.5 3 15
Perairan (m)
Pasir
Material Dasar
4. 3 berlum 1 3 Pasir 3 9 Pasir 3 9
Perairan
pur
0.016 0.45 0.625
5. Kecepatan Arus 3 3 9 1 3 0 0
m/s m/s m/s
Kemiringan
6. 3 9
0 3 9 11.30 2 6 180 2 6
Pantai(0)
Tidak Tidak Tidak
7. Biota Berbahaya 1 3 3 3 3 3 3
ada ada ada
Ketersediaan Air <0.5 <0.5 <0.5
8. 1 3 3 3 3 1 3
Tawar km km km
Total skor x bobot 78 67 59 56
Indeks kesesuaian 85,89 75.64 71.79
wisata % % %
Tingkat S2 S2
S1
kesesuaian wisata
Nmaks = [15+15+15+9+9+9+3+3] = 74

∑ )
(

∑ (
8

UNIVERSITAS SUMATERA
8

UNIVERSITAS SUMATERA
8

∑ )
(

Lanjutan Lampiran 6.

Hasil Perhitungan Kesesuaian Sumberdaya untuk Memancing / duduk santai

Stasiun1 Stasiun 2 Stasiun 3


S S S
Ni Ni Ni
Bo k k k
Hasil (bobo Hasil (bobo Hasil (bob
No. Parameter bo o o o
tx tx ot x
t r r r
Skor) Skor) Skor)

1. Lebar Pantai (m) 1 12 m 3 3 9.5 m 3 3 6.5 m 2 2


2. Pemandangan 5 3 2 10 2 2 10 2 2 10
Vegetasi yang
2
3. hidup di tepi 5 2 jenis 2 10 2 jenis 2 10 2 10
jenis
pantai
Hamparan Rumpu Rumpu
4. 3 berbatu 2 6 3 9 3 9
daratan t/pasir t/pasir
Biota yang Tidak Tidak Tidak
5. 3 3 9 3 9 3 9
berbahaya ada ada ada
Total skor x bobot 51 38 41 40
Indeks kesesuaian 74.50 80.39 78.43
wisata % % %
Tingkat S2 S2 S2
kesesuaian wisata

Nmaks = [3+15+15+9+9] =51


)
(

∑ )
(

∑ )
(

UNIVERSITAS SUMATERA
8

Hasil Perhitungan Kesesuaian Sumberdaya untuk Berperahu

Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3


Bo Ni Ni Ni
No. Parameter bo S s S
(bobo (bobo (bobo
t k k k
Hasil tx Hasil tx Hasil tx
o o o
Skor) Skor) Skor)
r r r
1. Kedalaman 5 1.9 m 1 5 1.4 1 5 1.5 1 5
0.016 9 0.45 3 0.625 3
2. Kecepatan Arus 3 3 1 1
m/s m/s m/s
Total skor x bobot 25 14 8 8
Indeks kesesuaian 56% 32% 32%
wisata
Tingkat S2 S3 S3
kesesuaian wisata

Nmaks =[14+9] = 25

∑ )
(

( ) IKW Stasiun 2 = IKW Stasiun 3


Lampiran 7. Penentuan Jumlah Responden

Jumlah wisatawan = 200 orang / bulan

UNIVERSITAS SUMATERA
8

Jumlah responden 36 orang

Lampiran 8. Data Responden

Daftar Data Pribadi Responden Wisatawan yang Berkunjung ke Pantai Tiram

Jenis
No. Nama kela umur Asal Pekerjaan
min
1. Nurbaiti PR 32 Parit Manlinang PNS
2. Hidayat LK 23 Sungai Asam Mahasiswa
3. Anita Almaneli PR 35 Pakandangan PNS
Pencari
4. Iqbal Juliansyah LK 18 Manggopoh Dalam
Kerang
5. Abu Nawar LK 65 Puncuang Anam Wiraswasta
6. Nursiah PR 45 Pauh PNS
7. Susilawati PR 22 Bukittinggi Mahasiswi
8. Fera PR 21 Ulakan Mahasiswi
Ibu Rumah
9. Erni PR 40 Ulakan
tangga
10. Rini Aulia Sari PR 19 Lubuk Alung Mahasiswi
11. Habib Rhamashan LK 19 Lubuk Alung Mahasiswa
Pencari
12. Zefri Firmansyah LK 19 Manggopoh Dalam
Kerang
13. Feri Nurja LK 28 Jakarta Karyawan
14. Jamilus LK 48 Jakarta Wiraswasta
15. Nofrizul LK 21 Koto Baru Mahasiswa
16. Yance Abrar LK 40 Pariaman Polisi
17. Abdullah LK 53 Tandikek Pensiunan
Ibu Rumah
18. Liberti PR 32 Pariaman
Tangga
19. Marwani PR 38 Padang Panjang Jualan
20. Chelsia Rahmi PR 20 Sicincin Mahasiswi
Ibu Rumah
21. Eisha Delistya PR 26 Sicincin
Tangga
22. Juliati PR 25 Jambak Jualan
23. Dodi Syahwarman LK 38 Sicincin Jualan
24. Nurleli PR 55 Sicincin Guru
25. Joni Erwan LK 24 Tandikek Mahasiswa
26. Erlinda PR 23 Toboh Mahasiswa
27. Darwin LK 42 Tapakis Nelayan
28. Engki LK 32 Sungai Sarik Sopir
29. Elfrian LK 29 Jakarta Karyawan

UNIVERSITAS SUMATERA
8

30. Nurmaini PR 49 Jakarta Guru


31. Elbert Hutabri LK 28 Kota Padang Dosen
32. Hidayatul Ikhsan LK 26 Kelapa Hilalang Pengajar
33. Waty Dwi P. PR 23 Padang Panjang Mahasiswi
34. Roza Angraini PR 24 Pauh Mahasiswi
35. Elarnideti PR 23 Pakandaan Mahasiswi
36. Tyo Dirga Putra LK 25 Sungai Asam Mahasiswa

Daftar Data Pribadi Responden Masyarakat di Sekitar Pantai Tiram

Jenis
No. Nama kela umur Asal Pekerjaan
min
1. Safidar P 38 Batang Tapakis Pedagang
2. Herawati P 45 Batang Tapakis Pedagang
3. Agustiframi P 42 Batang Tapakis Pedagang
4. Ilnawati P 39 Batang Tapakis Pedagang
5. Afrijal Tanjung L 51 Batang Tapakis Pedagang
6. Agusalim L 56 Batang Tapakis Guru
7. Agusniarti P 37 Batang Tapakis PNS
8. Alfikri L 38 Batang Tapakis Peternak
9. Ardi Nusri L 41 Batang Tapakis Peternak
10. Ariane Marisa P 45 Batang Tapakis Pedagang
11. Ariandi L 51 Batang Tapakis Petani
12. Kamal Muqni L 44 Batang Tapakis Petani
13. Beni L 47 Batang Tapakis Nelayan
14. Bustami L 49 Batang Tapakis Nelayan
15. Desmawati P 47 Batang Tapakis Bertani
16. Deswita Yunus P 46 Batang Tapakis Bertani
17. Surya L 51 Batang Tapakis Nelayan
18. Abrar L 62 Batang Tapakis Guru
19. Eliparman L 55 Batang Tapakis Nelayan
20. Era Koto P 55 Batang Tapakis Pedagang
21. Eti Hermawati P 56 Batang Tapakis Pedagang

UNIVERSITAS SUMATERA
8

Wp- Wt-
Lt 2) jam jam
No. Jenis Kegiatan K 2)
Lp (m DDK
(m
1. Memancing 1 5m2 500 m2 2 8 400
2. Berenang 1 50 m 15.850 m2 2 4 634
3. Rekreasi Pantai 1 50m2 79.700 m2 3 8 4251
500 81.500m2 163
4. Berperahu 1 2
0,5 2
m
177.550 m2 5.448
Luas Keseluruhan Pantai DDK Total
Orang

Lampiran 9. Hasil Perhitungan Daya Dukung Kawasan Wisata Pantai Tiram

UNIVERSITAS SUMATERA
8

Lampiran 10. Pengambilan data Fisik Perairan

No. Parameter Stasiun 1 Stasiun 2 Satasiun 3

Kecepatan Arus
1. 0.012 0.015 0.021 0.36 0.46 0.53 0.512 0.625 0.738
(m/s)

2. Kedalaman (m) 1.7 1.9 2.1 1.2 1.4 1.6 1.3 1.5 1.7

Rata-rata Kecepatan Arus

Rata-rata Kedalaman

UNIVERSITAS SUMATERA

Anda mungkin juga menyukai