(Skripsi)
Oleh :
Oleh
panorama alam religi dan budaya serta yang bersifat eko wisata.
By
Pesisir Barat District has 53 attractions that are panoramic nature and
Barat District, so that all the beauty of nature, and the interest of foreign
tourists are not hindered by the attributes - ecotourism attributes that are
inadequate for the purpose of the prosperity of a district that has a big
impact for the province and the country. The purpose of this research is
From the method, we get the result from 31 ecotourism and marine
that has been done, this regency has 30 areas that have the potential to
(Skripsi)
Oleh :
WILLY BRILLIANT YOSUA SILABAN
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA TEKNIK
pada
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Lampung
Batam pada tahun 1999, pada tahun 2000 memasuki Sekolah Dasar Sinar Timur
Kota Batam, kemudian pada tahun 2006 melanjutkan jenjang pendidikan di SMP
Negeri 6 Kota Batam, dan SMA Negeri 8 Kota Batam pada tahun 2009 dan lulus
Negeri (SBMPTN) tertulis pada tahun 2013. Selama menjadi mahasiswa penulis
Pada tahun 2015 penulis melakukan Kerja Praktik pada Proyek Hotel Zodiak
Scorpio, Teluk Betung selama 3 bulan. Penulis juga telah melakukan Kuliah
Puji Tuhan.....
Rasa syukur yang tiada henti kuucapkan pada Tuhan Yesus Kristus,
kepada
dan
Almamater Tercinta.
In every thing give thanks:
concerning you.
(1 Thessalonians 5:18)
SANWACANA
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan
ini dengan segala kerendahan hati, Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Ahmad Herison, S.T., M.T. sebagai Pembimbing Pertama serta
Orang Tua Penulis ketika kuliah di Teknik Sipil Universitas Lampung atas
2. Ibu Yuda Romdania S.T., M.T. sebagai Pembimbing Kedua serta Orang Tua
menyelesaikan skripsi.
3. Bapak Dr. Ir. Ahmad Zakaria, M.T. sebagai Pembahas yang telah
skripsi.
4. Bapak Ir. Priyo Pratomo, M.T. selaku Pembimbing Akademik atas semua
5. Bapak Gatot Eko Susilo, S.T., M.Sc., Ph.D. selaku Ketua Jurusan Teknik
Lampung.
6. Bapak Prof. Dr. Suharno, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Lampung.
7. Kedua orang tuaku, Bapak Sanggul Silaban, dan Mama Ibu Heddy Rosmina
Parapat yang senantiasa memberikan curahan kasih dan sayang, do’a yang
tiada henti serta dukungan moril maupun materil untuk sebuah cita-cita di
masa depan.
9. The one and only Oktary Putri Amanda yang selalu memberikan dukungan,
10. Komti 2013 M.Diego Arifin yang manjadi mandor selama Penulis menjalani
13. Khusus untuk Dicky Ferdiyan yang bekerja-keras dalam membantu Penulis
14. Febrizky C Putri sebagai kakak yang membimbing penulis dalam menjalani
15. Teman-teman seperjuangan Angkatan 2013, yang tidak bisa Penulis sebutkan
satu per satu atas kekerabatan dan kebersamaan yang indah selama meraih
16. Adi-adik 2016 M.Aldo Wijaya, M.Aldair Sila, Zaid, Eklisiano BE,
balasan kebaikan kepada seluruh pihak yang telah banyak membantu, semoga
skripsi ini dapat bermanfaat dalam menambah ilmu dan pengetahuan bagi siapa
Penulis,
Halaman
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….... I
DAFTAR TABEL.....………………………………………………………... II
I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Umum ................................................................................................ 24
B. Lokasi Penelitian ................................................................................ 24
C. Data .................................................................................................... 27
D. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 29
E. Tahapan Penelitian ............................................................................. 29
1. Analisis Objek dan Atraksi Wisata Berbasis Masyarkat .............. 29
2. Analisis Kesesuaian Ekowisata Berbasis Teknik Sipil ................ 33
3. Analisis Zonasi Ekowisata Wilayah Pesisir Berdasarkan Undang-
Undang ......................................................................................... 36
4. Analisis SWOT ............................................................................ 37
F. Peralatan ............................................................................................. 41
G. Analisis Pembahasan dan Metode Penyajian Data ........................... 40
H. Diagram Alir Penelitian ..................................................................... 45
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 46
Gambar Halaman
1. Contoh Pemandangan yang dibuat secara digital......................................... 17
41. Tampilan Tabel Atribut Sebelum Diberikan Informasi Spasial .................... 125
Tabel Halaman
1. Parameter Potensi Pantai ................................................................................ 7
A. Latar Belakang
Luas daratan Indonesia mencapai 1,9 juta km2 dan luas perairan laut kurang
lebih 7,92 juta km2 (Encarta, 1998; Boston, 1996). Sebanyak 22 persen dari
Sebagai negara kepulauan, laut dan wilayah pesisir memiliki nilai strategis
sumber daya laut dan pesisir dapat terselenggara secara optimal, diperlukan
2
upaya penataan ruang sebagai salah satu bentuk intervensi kebijakan dan
(Menkimpraswil, 2003).
alam religi dan budaya serta yang bersifat eko wisata. Objek wisata yang
Kecamatan Pesisir Selatan dan Pantai Labuhan Jukung yang berada di Kota
Krui, objek wisata yang bersifat religi dan budaya seperti Makam Gajah
Mada yang berada di Kecamatan Pesisir Utara dan makam Abang Kumat
Ekowisata seperti Repong Damar yang berada di Way Krui dan Rhino
wilayah pesisir. Wilayah pesisir adalah daerah pertemuan antara darat dan
laut, dengan batas ke arah darat meliputi bagian daratan, wilayah pesisir ke
arah laut mencakup bagian atau batas terluar daripada daerah paparan benua
proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar,
lainnya (Ramly, 2007). Rekreasi dan ekowisata, atau juga disebut peluang
sebagai jenis layanan ekosistem budaya yang penting (CES) (Maes et al.,
Kabupaten Pesisir Barat dengan ibukota Krui adalah salah satu dari lima
Wilayah Kabupaten Pesisir Barat memiliki luas ± 2.907,23 Km2 atau 8,39%
letak Kabupaten Pesisir Barat pada koordinat: 4º, 40', 0"-6º, 0', 0" Lintang
Selatan dan 103º, 30', 0"-104º , 50', 0" Bujur Timur, secara Topografi
laut)
5
laut)
yaitu Gunung Pugung (1.964 m), Gunung Sebayan (1.744 m), Gunung
Carter, 2007), sosial (Gursoy & Rutherford, 2004) dan dimensi lingkungan
(Yoon, Gursoy & Chen, 2001). Produk pariwisata tidak hanya terdiri
tropik, ekosistem terumbu karang ini juga menjadi habitat bagi biota – biota
Berbagai jenis ikan, moluska, rumput laut dan echinodermata hidup dalam
Pisang merupakan daerah pemijahan 4 jenis Penyu dari 6 jenis penyu yang
terdapat di dunia yaitu Penyu Sisik, Penyu Hijau, Penyu Lengkang dan
Penyu Belimbing. Penyu merupakan salah satu biota endemik yang terdapat
di perairan Lampung Barat, hal ini menjadi nilai tambah serta daya tarik
2000).
Pantai merupakan salah satu objek dan daya tarik wisata yang banyak
Pantai Tanjung Setia masuk dalam kategori kelas S1 (sangat sesuai) untuk
kategori sebesar 70% dan 64% (Zulkifli Aziz, et all., 2012). Dalam
selain itu objek wisata rekreasi pantai juga harus memperhatikan aspek
pada kaum miskin sebagai strategi pembangunan (e.g., Armada et al., 2009;
Bauer, 2005; Croes and Vanegas, 2008; Laws, 2009; Mensah and
wisata selancar banyak mendapat perhatian dalam waktu dekat ini (Martin
& Assenov, 2012, 2014; Orams and Towner, 2013; Ponting and McDonald,
2013; Ponting & O'Brien, 2014; Shuman and Hodgeson, 2009; Usher and
atribut – atribut ekowisata yang kurang memadai demi tujuan tercapai nya
B. Rumusan Masalah
Barat masih jauh dari kata berkembang karena tidak adanya keintegrasian
lingkungan.
Pesisir Barat.
C. Batasan Masalah
analisis SWOT.
D. Tujuan Penelitian
to and staying in places outside their usual environment for not more than
sumber daya pesisir dalam Ekowisata yang fokus terhadap ilmu kelautan
ekowisata seperti Kedir Nino (2016), Yosef Mamo (2016), Girma Mengesha
B. Ekowisata Bahari
swasta.
teknik. Contoh dari pendekatan ini dapat ditemukan di Albritton dan Stein
Brown, dan Schreier (1999) dan Kliskey (2000) dan lain sebagainya.
potensinya. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa kepala desa merupakan
penduduk asli dan dapat mewakili masyarakat serta mengetahui secara rinci
dengan memenuhi aspek berikut, yaitu aspek keberadaan (letak dari jalan
atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara suka rela serta
obyek dan daya tarik wisata, kepariwisataan adalah segala sesuatu yang
15
aspek dan menjaga Marine Protected Areas (Siti Amanah, et all. 2006).
Zona atraktif merupakan zona wisata dengan tingkat potensi tinggi, yaitu
memiliki objek dan atraksi wisata >5. Zona cukup atraktif adalah zona
wisata dengan potensi wisata sedang, yaitu memiliki objek dan atraksi
zona tidak atraktif adalah zona tanpa potensi wisata yaitu tidak memiliki
objek dan atraksi wisata (Mc Kinnon (1986) dan Gunn (1994)).
yang dapat digunakan untuk menyimpan dan mengambil data geografis dan
dan menyajikan data geografis (Rigaux et al., 2001). Dalam beberapa tahun
ini. Kontribusi ini berkisar dari inventaris sumber daya sederhana hingga
sejarah dan budaya yang diminati dapat disimpan sebagai objek spasial
Data yang ada dapat disimpan di Sistem Informasi Geografis sebagai titik,
garis dan bidang untuk mewakili area atau daerah fitur rekreasi (Wall 1997;
Arrowsmith 2003).
keras dan perangkat lunak untuk tujuan pemetaan, sehingga fakta wilayah
dapat disajikan dalam satu sistem berbasis komputer yang melibatkan ahli
dengan sistem infomasi lainnya: data dikaitkan dengan letak geografis dan
keputusan dalam mengelola sumber daya rekreasi (Boyd dan Butler 1996;
bahwa menggunakan SIG untuk tujuan yang berbeda, ini termasuk daya
padang gurun, visual penilaian sumber daya dan pemodelan dan pemodelan
pariwisata berbasis alam (Prem Chhetri & Colin Arrowsmith 2008). Studi
rekreasi seperti yang diterapkan pada tujuan wisata dibangun atau budaya
dan alam.
D. Analisis SWOT
dan Threats.
ekowisata dengan sumber daya yang lain. Jadi kekuatan dan kelemahan
sumber daya tersebut perlu ditegaskan sejak awal. Agak berbeda dengan
sintesis yang akan dijadikan basis proyek. Oleh sebab itu semua pihak,
dan
beberapa strategi yang diperoleh dari teknik analisa SWOT ini sebagai
berikut :
A. Umum
penelitian. Dalam penelitian ini diperlukan 2 macam data, yaitu data primer
B. Lokasi Penelitian
Tengah, Way Krui, Karya Penggawa, Pesisir Utara, Lemong dan Pulau
Pisang.
Kabupaten Pesisir Barat dengan ibukota Krui adalah salah satu dari lima
± 2.907,23 Km2 atau 8,39% dari luas wilayah Provinsi Lampung, dengan
nelayan. Secara geografis letak Kabupaten Pesisir Barat pada koordinat: 4º,
40', 0"-6º, 0', 0" Lintang Selatan dan 103º, 30', 0"-104º , 50', 0" Bujur Timur
Dengan kondisi alam yang sangat indah terdiri dari Pantai Singing, Pulau
Pisang, Pelabuhan Nusantara, Makam Gajah Mada, Goa Katu, Keramat dan
engineering.
26
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
skunder.
1. Data primer
dalam tabel 3:
2. Data sekunder
Kecamatan Setempat.
luas.
Pesisir Barat. Pengumpulan data berupa data primer diperoleh dengan cara
bahari dengan tetap menjaga keabsahan ekologi alam yang ada dan
E. Tahapan Penelitian
dan Gunn (1994) dengan kepala desa (n=8) sebagai penilai. Hal ini
didasari oleh asumsi bahwa kepala desa merupakan penduduk asli dan
memenuhi aspek berikut, yaitu aspek keberadaan (letak dari jalan utama),
pada Tabel 5.
atraksi wisata yang meliputi zona atraktif (S1), zona cukup atraktif (S2),
Zona atraktif merupakan zona wisata dengan tingkat potensi tinggi, yaitu
memiliki objek dan atraksi wisata >5. Zona cukup atraktif adalah zona
wisata dengan potensi wisata sedang, yaitu memiliki objek dan atraksi
zona tidak atraktif adalah zona tanpa potensi wisata yaitu tidak memiliki
Nilai
No Faktor
1 2 3 4
31
Sangat Kuat Kuat Sedang Lemah
utama
Tabel 5. (Lanjutan)
2 Estetika dan Keindahan Asimilasi, Asimilasi, Sudah
air bersih km
Keterangan :
S1 = Sangat potensial
S2 = Cukup Potensial
S3 = Kurang potensial
N = Tidak potensial
33
Nilai interval masing-masing kelas didapatkan dari perhitungan :
menggunakan data primer dan sekunder sebagai data atribut pada peta-
ekowisata pantai dan bahari. Untuk ekowisata pantai, batas lokasi studi
berikut:
penggunaannya.
kawasan tersebut.
dari awal sampai akhir. Tahapan dalam penelitian ini diawali dengan
terjadi
3. Analisis SWOT
Konsep dasar penelitian ini adalah kajian zonasi ekowisata wilayah Pesisir
MULAI
IDENTIFIKASI IDENTIFIKASI
LINGKUNGAN LINGKUNGAN
INTERNAL EKSTERNAL
PENAMBAHANDATA – DATA
PENDUKUNG / REFERENSI ATAS
FAKTOR DIATAS
SELESAI
40
Gambar 3. Skema Analisis SWOT
F. Peralatan
1 GPS (Global Positioning GPS yang digunakan kali ini adalah GPS
lokasi.
panjang
memiliki nilai.
Hasil analisis penelitian yang dilakukan oleh penulis dibagi menjadi beberpa
No Tahapan Keterangan
Pesisir Barat.
Tabel 8. (Lanjutan)
No Tahapan Keterangan
Dari hasil analisis hasil penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan serta
dengan penelitian.
45
Mulai
Analisis Objek
dan Atraksi Analisis
Wisata berbasis SWOT
Masyarakat
Selesai
46
55
A. Kesimpulan
B. Saran
Braat, L., de Groot, R., 2012. The ecosystem services agenda: bridging the worlds of
natural science and economics, conservation and development, and public
and private policy. Ecosyst. Serv. 1, 4–15.
Buckley, R., 2002a. Surf tourism and sustainable development in Indo-Pacific Islands
I. The industry and the islands. J. Sustain. Tour. 10, 405-424.
[BPS] Biro Pusat Statistik Kabupaten Pesisir Barat, 2012. Kabupaten Pesisir Barat
dalam Angka. Pesisir Barat : BPS.
Croes, R., Vanegas, M., 2008. Cointegration and causality between tourism and
poverty reduction. J. Travel Res. 47, 94-103.
http://dx.doi.org/10.1177/0047287507312429.
Crouch D, and McCabe S. (2003) In R. Dowling and D. Fennel Wallingford (eds),
Ecotourism Policy and Planning. UK: CABL. Pp. 77-78.
Dahuri R, Rais J, Ginting SP, Sitepu MJ., 2004. Coastal Resource Management and
Integrated Ocean. Jakarta : PT Pradnya Paramita.
Dyer, Gursoy, Sharma & Carter, 2007. Structural modeling of resident perceptions of
tourism and associated development on the Sunshine Coast, Australia
Gunn, C.A. 1994. Tourism Planning, Basics, Concepts, Cases. USA : Taylor and
Francis.
Gursoy & Rutherford, 2004. Host attitudes toward tourism: An Improved Structural
Model.
Martin, S.A., Assenov, I., 2012. The genesis of a new body of sport tourism
literature: a systematic review of surf tourism research (1997-2011). J. Sport
Tour. 17 (4). 257-287.
Martin, S.a., Assenov, I., 2014. Investigating the importance of surf resources
sustainability indicators: stakeholder perspectives from surf tourism planning
and development. Tour. Plan. Dev. 11, 127-148.
Mograbi, J., Rogerson, C.M., 2007. Maximising the local pro-poor impacts of dive
tourism: Sodwana Bay, South Africa. Urban Forum 18 (2), 85-104.
http://dx.doi.org/10.1007/s12132-007-9002-9.
Orams, M.B., Towner, N., 2013. Riding the wave: history, definitions, and a
proposed typology of surf-riding tourism. Tour. Mar. Environ. 8, 173-188.
http://dx.doi.org/10.3727/154427313X13631129554901.
Otto, J.E. and Ritchie, J., 1996. The Service Experience in Tourism. Tourism
Management, 17, 165-174
Pemda Provinsi Lampung. 2000. Rencana Strategis Pengelolaan Wilayah Pesisir
Lampung. Kerjasama Pemerintah Daerah Provinsi Lampung dengan Proyek
Pesisir Lampung dan PKSPL-IPB. Bandar Lampung. Indonesia. 96 pp.
Ponting, J., McDonald, M.G., 2013. Performance, agency and change in surfing
tourism space. Ann. Tour. Res. 43, 415-434.
Rigaux, M., Haubruge, E., Fields, P.G., 2001. Mechanisms for tolerance to
diatomaceous earth between strains of Tribolium castaneum (Coleoptera:
Tenebrionidae). Entomologica Experimentalis et Applicata 101, 33-39.
Siti Amanah et all, 2006. Perilaku Nelayan Dalam Pengelolaan Wisata Bahari di
Kawasan Pantai Lovina, Buleleng, Bali. Jurnal Penyuluhan