SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S1) pada
Program Studi Ilmu Pemerintahan
Muhammad Fariz
1810413210009
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Lambung Mangkurat
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasi tulisan atau
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,
maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut. Hal-hal yang berkaitan
dengan teknik penulisan, telah sesuai dengan Pedoman Karya Ilmiah Jurusan Ilmu
Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat.
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah Swt. Atas ridho-Nya saya dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Adapun judul skripsi saya yang saya ajukan
adalah “Optimalisasi Pengelolaan Aset Daerah Oleh Badan Pengelola Keuangan dan
adanya bantuan baik secara moril maupun materil dari berbagai pihak, oleh karena
itulah pada kesempatan ini penulis ingin mencapaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga dan penghargaan yang setinggi-tinggi nya kepada Bapak/Ibu sebagai berikut:
1. Prof. Dr. Ahmad, SE., M.Si. selaku Rektor Universitas Lambung Mangkurat
2. Prof. Dr, H. Budi Suryadi, S.Sos. M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
4. Bapak Najeri Al Syahrin, S.IP, M.A selaku Dosen Penguji I yang telah
5. Bapak Fadly, S.IP, M.IP selaku Dosen Penguji II yang telah membimbing
Mangkurat
8. Dra. Hj. Poraktina Ike Heritha Selaku Kepala Badan Pengelola Keuangan dan
9. Ibu Rutie, S.H Selaku Kepala Sub bagian Umum Dan Kepegawaian
10. Bapak Bachtiar, S.H Selaku Kepala Sub Bagian Pengembangan dan Pengkajian
11. Kedua orang tua dan saudari yang selalu memberikan doa, dukungan, semangat
12. Kepada Noor kemala Rizqo Sebagai Spesial Partner saya, terima kasih tealh
13. PMK Sultan adam Banjarmasin, Street Suspect, Baut Family, Gabaw En Fren,
FAJAR RAHMAN GROUP, CV Cahaya Mandiri ,Bukit Jaya Racing Team, Ano
14. Sahabat dan teman teman penulis yang telah memberikan doa dan dukungan
15. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa proposal skripsi ini, masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan. Akhir kata, semoga proposal skripsi ini dapat memberikan manfaat
Muhammad Fariz
NIM. 1810413210009
ABSTRAK
Muhammad Fariz, 1810413210009, 2023 “Optimalisasi Pengelolaan Aset oleh Badan
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur”. Di bawah
bimbingan Bapak Husein Abdurrahman
Penelitian Ini Bertujuan Untuk mengetahui Optimalisasi Pengelolaan Aset
Pemerintah Daerah oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Kotawaringin Timur. Metode yang digunakan kuantitatif dengan tipe deskriptif.
Penelitian ini memiliki satu variable yaitu optimalisasi pengelolaan aset pemerintah
daerah, dengan 11 indikator pengukuran yang mencakup perencanaan, pengadaan,
penggunaan, pemanfaatan, pengamanan, pemeliharaan, penilaian, pemindahtanganan,
pemusnahan, penghapusan, penatausahaan, pembinaan, pengawasan, dan pengendalian
aset. Dikarenakan Populasi sampel yang sedikit peneliti menggunakan Non Probability
Sampling Yaitu Tehnik Sampling Jenuh Dengan Menggunakan Rumus Mean dan
Median. Dengan Empat Kategori Optimalisasi 0%-25% ( Sangat Tidak Optimal ) , 25-
50 ( Tidak optimal ), 50%-75% ( Optimal ), 75%-100% ( Sangat Optimal ) .
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa Pengelolaan Aset Pemerintah Daerah oleh Badan Keuangan dan
Aset Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur berada dalam tingkat optimal. Kesemua 11
indikator yang telah diteliti, yaitu perencanaan kebutuhan dan penganggaran,
pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian,
pemindahtanganan, pemusnahan, penghapusan, penatausahaan, serta pembinaan,
pengawasan, dan pengendalian, semuanya berada dalam kategori “Optimal” dengan
rentang nilai antara 7,8 hingga 10,1. , Dengan demikian, rumusan masalah yang
diajukan, yaitu "Bagaimana Optimalisasi Pengelolaan Aset Pemerintah Daerah oleh
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur ?" dapat
dianggap telah terjawab dengan temuan bahwa pengelolaan aset pemerintah daerah di
Kabupaten Kotawaringin Timur telah mencapai tingkat optimal berdasarkan 11
indikator yang telah dianalisis.
kesimpulan penelitian ini juga menunjukkan bahwa hasil penelitian mendukung
hipotesis pertama (Ha) yang menyatakan bahwa terdapat optimalisasi pada pengelolaan
aset daerah di Kotawaringin Timur, sementara hipotesis kedua (Ho) yang menyatakan
bahwa tidak ada optimalisasi telah ditolak berdasarkan temuan-temuan yang ada dalam
penelitian.
Saran dari peneliti ialah pengelolaan aset daerah harus di audit dan dievaluasi
secara berkala serta memfasilitasi kerja sama antar instansi terkait.
Kata kunci : Optimalisasi, Kebijakan, Pengelolaan Aset Daerah
ABSTRACT
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK....................................................................................................................i
ABSTRACT..................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................................iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL .........................................................................................................vi
DAFTAR GRAFIK ......................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 7
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 7
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 9
2.1 Penelitian Terdahulu ......................................................................................... 9
2.2 Optimalisasi ..................................................................................................... 10
2.2.1 Pengertian ............................................................................................ 10
2.2.2 Elemen Optimalisasi .......................................................................... 12
2.2.3 Manfaat Optimalisasi ........................................................................ 22
2.3 Aset Daerah ...................................................................................................... 23
2.3.1 Pengertian Aset Daerah .....................................................................
23
2.3.2 Karakteristik Aset Daerah ................................................................ 25
2.3.3 Inventarisasi Aset Daerah ................................................................. 28
2.4 Pengelolaan Aset atau Barang Milik Daerah ................................................... 29
2.4.1 Pengertian Pengelolaan Aset ............................................................. 29
2.4.2 Azas-azas Pengelolaan Barang Milik Daerah.................................. 30
DAFTAR TABEL
DAFTAR GRAFIK
Grafik 5.1 Pendapat Responden terkait Penyediaan Bangunan Milik Daerah dengan
Baik............................................................................................................................... 68
Grafik 5.2 Pendapat Responden terkait SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)
Melaksanakan Fungsi Perencanaan dengan Baik ........................................................ 69
Grafik 5.3 Pendapat Responden terkait Penganggaran Aset Gedung Disusun melalui
Rencana Kerja yang Jelas ............................................................................................ 70
Grafik 5.4 Pendapat Responden terkait Pengadaan Gedung sebaga Aset Daerah
Dilakukan dengan Akuntabel ....................................................................................... 71
Grafik 5.5 Pendapat Responden terkait Pengadaan Gedung Berpedoman pada Undang-
undang yang ada ........................................................................................................... 72
Grafik 5.6 Pendapat Responden terkait Pengadaan Gedung Dilakukan secara Terbuka
dan Transparan ............................................................................................................. 73
Grafik 5.7 Pendapat Responden terkait Penggunaan Gedung Aset Daerah untuk
Meningkatkan PAD di Kabupaten Kotawaringin Timur .............................................. 74
Grafik 5.8 Pendapat Responden terkait Penggunaan Barang/Bangunan Milik Daerah
kepada Pihak yang telah Ditunjuk Pemerintah Kotawaringin Timur .......................... 75
Grafik 5.9 Pendapat Responden terkait Penunjukan Pengguna Aset Milik Daerah
berdasarkan Transparansi dan Peningkatan PAD ......................................................... 76
Grafik 5.10 Pendapat Responden terkait Pemanfaatan melalui Konsep KSP (Kerjasama
Pemanfaatan) dengan Pihak Swasta untuk Menekan Biaya Pemeliharaan .................. 78
Grafik 5.11 Pendapat Responden terkait Pemerintah Menerima Retribusi dari
Pemanfaatan Geduk dari Pihak Lain ............................................................................ 79
Grafik 5.12 Pendapat Responden terkait Pemanfaatan Gedung Milik Daerah yang
Digunakan oleh Pihak Lain menggunakan Konsep Sewa ........................................... 80
Grafik 5.13 Pendapat Responden terkait Pengamanan Gedung Sepenuhnya Diserahkan
Kepada Pihak Pemegang Kuasa Gedung ..................................................................... 82
Grafik 5.14 Pendapat Responden terkait Pemeliharaan Gedung Dilakukan berdasarkan
Prinsip Otoritas ............................................................................................................ 83
Grafik 5.15 Pendapat Responden terkait BKAD Menekan Biaya Pemeliharaan agar
terjadi Efisiensi Biaya .................................................................................................. 83
iv
Grafik 5.16 Pendapat Responden terkait Gedung Aset Pemerintah Daerah Dinilai
Menggunakan SAP (Standar Akuntansi Pemerintah) .................................................. 85
Grafik 5.17 Pendapat Responden terkait Penilaian Kelayakan Gedung yang Diajukan
oleh OPD Diupayakan Tepat Sasaran .......................................................................... 86
Grafik 5.18 Pendapat Responden terkait Pihak BKAD Menolak Pengajuan Pengadaan
Gedung yang Tidak Sesuai dengan Peraturan dan Berdampak pada Pembengkakan
APBD) .......................................................................................................................... 87
Grafik 5.19 Pendapat Responden terkait Pemindahtanganan Aset Gedung Diupayakan
Melalui Skema Penjualan sebagai Tambahan Masukan Kas Umum Daerah ............. 88
Grafik 5.20 Pendapat Responden terkait Penjualan Aset Berupa Gedung hanya
Dilakukan jika Gedung Tersebut sudah Dinilai Tidak Layak Untuk Operasional ....... 90
Grafik 5.21 Pendapat Responden terkait Skema Hibah Dengan Nilai Aset Gedung 5
Milyar R3upiah Melalui Persetujuan Bupati ............................................................... 91
Grafik 5.22 Pemusnahan Aset Daerah hanya Dilakukan jika Tidak Bisa Dilakukan
Pemindahtanganan ....................................................................................................... 92
Grafik 5.23 Pendapat Responden terkait Aset yang Dimusnahkan Telah Disetujui oleh
Pihak Bupati ................................................................................................................. 93
Grafik 5.24 Pendapat Responden terkait Berita Acara Pemusnahan Aset Dilaporkan
Paling Lama 1 Bulan Setelah Pemusnahan Aset .......................................................... 94
Grafik 5.25 Pendapat Responden terkait Penghapusan Aset Dari Daftar Barang Milik
Daerah (DBMD) Melalui Keputusan Pengadilan ........................................................ 95
Grafik 5.26 Pendapat Responden terkait Penghapusan dari Daftar Barang Pengelola
(DBP) Dikarenakan Aset tersebut sudah Tidak Dikelola Pihak Manapun ................... 97
Grafik 5.27 Pendapat Responden terkait Aset Gedung Dihapus Dari Daftar Barang
Kuasa Pengguna (DBKP) agar Aset tersebut segera bisa Disewakan Kepada Pihak Lain
....................................................................................................................................... 98
Grafik 5.28 Pendapat Responden terkait Aset Gedung Dilakukan Kodifikasi untuk
Mempermudah Penatausahaan Aset ............................................................................. 99
Grafik 5.29 Pendapat Responden terkait Gedung yang Dimiliki Pemerintah Daerah
Dilakukan Inventarisasi 5 Tahun Sekali .......................................................................100
v
Grafik 5.30 Pendapat Responden terkait Laporan Inventarisasi Gedung Dibuat oleh
DPKD sebagai Sumber Penyusunan Neraca ................................................................101
Grafik 5.31 Pendapat Responden terkait Pengguna Barang Dipantau secara Langsung
oleh Unit DPKD agar Aset Gedung Terawat dengan Baik ..........................................103
Grafik 5.32 Pendapat Responden terkait Pemindahtanganan Aset Gedung Dilakukan
dengan Pengawasan agar Bisa Ditertibkan dengan Baik .............................................104
Grafik 5.33 Pendapat Responden terkait Pengendalian Pemanfaatan Aset Gedung
Dilakukan oleh DPKD dengan Merujuk pada Permendagri Nomor 19 Tahun 2019 ...105
vi
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan daerah setempat.
istilah otonomi daerah, memberikan peluang kepada daerah untuk berperan lebih
secara lebih aktif. Namun selain itu juga ada konsekuensi lain yang bisa terjadi,
kebutuhan yang tak terelakkan. Sudah menjadi kewajiban bagi pemerintah agar
menjalankan tugas dan fungsi pemerintah daerah dengan sebaik mungkin. Oleh
optimal.
1
2
itu, dari beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menutupi defisit tersebut
mendatangkan PAD jika dikelola dengan baik. Adapun aset yang dimiliki oleh
pasar milik daerah, gedung atau fasilitas lainnya hingga tanah dan sebagainya
Timur perlu melakukan manajemen aset secara optimal. Gambaran tentang PAD
3
Gambar 1.1
Persentase Realisasi PAD Kabupaten Kotawaringin Timur
pada tahun 2021, namun jika diperhatikan lebih jauh maka diketahui bahwa
Timur, unsur PAD yang mengalami penurunan tersebut adalah penerimaan pajak
dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana
baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang,
bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan
Pengelolaan aset daerah harus ditangani dengan baik agar aset tersebut
dapat menjadi salah satu bekal bagi pemerintah daerah untuk pengembangan
Akan tetapi jika tidak dikelola dengan semestinya, aset tersebut justru menjadi
beban biaya karena sebagian dari aset membutuhkan biaya perawatan atau
penggolongan aset terbagi atas tanah, peralatan dan mesin, gedung dan
bangunan, jalan, irigasi dan jembatan, konstruksi dalam pengerjaan, dan aset
lainnya serta belanja barang serta jasa, pada setiap golongan aset tersebut
Salah satu bentuk pengelolaan aset adalah konsep real property, yaitu
suatu hak perorangan atau dinas hukum untuk memiliki dalam arti menguasai
tanah dengan suatu hak atas tanah, misalnya hak milik atau hak guna bangunan
5
fisik atas tanah yang disebut real estate. Sedangkan real property merupakan
Sedangkan siklus aset menurut beberapa teori lain, salah satunya menurut
Sugiama (2013) bahwa setiap aset yang dikelola melalui alur yang dimulai dari
perencanaan kebutuhan aset, pengadaan aset, inventarisasi aset, legal audit aset,
diri dalam apek optimalisasi manajemen aset daerah yang dimilikinya. Langkah-
pelaksanaannya tertata dengan baik dan dapat dioptimalkan yang mana pada
akhirnya akan menambah PAD dan mengurangi angka defisit yang terjadi.
daerah, mengisi buku inventaris aset dan pelaporan. Permasalahan aset pada
aset yang memiliki legalitas yang tidak jelas. Selai itu, dalam proses
inventarisasi yang tidak diisi lengkap, pengkodean yang tidak dilakukan dengan
baik. Salah satu contoh dari kasusu ini adalah berupa temuan dari anggota
Terdapat pula usat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Kotim di Jalan
arah Sampit-Kota Besi, Bumi Perkemahan (Buper) Pramuka di Kota Besi, Balai
yang telah disebutkan tersebut, maka secara nyata dapat membuktikan bawah
Pendapatan Asli Daerah yang bersumber dari aset milik daerah yang ditandai
diatas, maka perlu dilakukan suatu penelitian yang mendalam terkait dengan
Manfaat dalam penelitian ini dibagi menjadi dua manfaat utama, yaitu
Penjelasan mengenai dua manfaat dalam penelitian ini dijabarkan pada uraian
berikut.
1. Manfaat Teoritis
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat dalam tata
2. Manfaat Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
data berupa arsip dari Badan Pendapatan, Pengelolaan, Keuangan dan Aset
terdapat banyak aset tanah yang belum memiliki sertifikat serta lokasi tanah
yang tidak strategis seperti jauh dari pusat keramaian dan konflik
2. Penelitian yang dilakukan oleh Sitompul et al. (2021) yang meneliti tentang
sudah baik namun masih perlu pengelolaan aset tanah dan bangunan
strategis antara lain terwujudnya laporan aset OPD yang baik, terwujudnya
2.2 Optimalisasi
2.2.1 Pengertian
terbaik, tidak selalu keuntungan yang paling tinggi yang bisa dicapai jika
selalu biaya yang paling kecil yang bisa ditekan jika tujuan
kriteria tertentu.
dan Jumanah (2018) juga tidak jauh berbeda yang menyatakan bahwa
perusahaan.
tindakan dengan tujuan untuk peningkatan hasil atau output dari upaya
pengadaan barang yang sudah berlalu dengan keadaan yang saat ini
(satu) tahun.
2. Pengadaan
3. Penggunaan
aset atau barang milik daerah adalah penggunaan dari barang atau
pengguna barang.
barang baru.
4. Pemanfaatan
DPRD.
akan disimpan oleh pengelola barang dengan tertib dan aman. Selain
agar tetap layak untuk digunakan serta berdaya guna. Dengan begitu
6. Penilaian
7. Pemindahtanganan
8. Pemusnahan
undangan.
9. Penghapusan
Miliki Daerah) yaitu (1) penghapusan dari daftar barang milik daerah
sebagainya
10. Penatausahaan
Selain itu, barang milik daerah yang berupa tanah dan/atau bangunan
2021).
dari Subandi (2014) yang menyatakan bahwa manfaat dari adanya suatu
dengan cepat.
pemerintah daerah, yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD atau
yang termasuk dalam aktiva atau harta kekayaan dari suatu instansi,
undang No. 1 tahun 2004 yang dimaksud barang milik daerah adalah
semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD atau berasal
aset/ barang daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas
beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Aset
Negara 1995 pasal 2 disebut barang- barang milik Negara/ daerah yang
termasuk jalan daerah) jalan kereta api, jembatan, waduk dan lain
sebagainya.
meliputi barang yang dibeli atau diperoleh atas bantuan APBN dan
APBD, selanjutnya Barang yang berasal dari perolehan lainnya yang sah,
karena itu, harus dikelola dengan baik dan benar sehingga akan terwujud
kepastian nilai yang dapat berfungsi sesuai dengan tugas pokok dan
atau fungsinya dalam aktivitas operasi entitas yang disusun dalam PSAP
a. Golongan tanah
serta dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah dan dalam kondisi siap
dipakai.
yang tersedia dalam bentuk fisik yang mempunyai masa manfaat jangka
dilakukan inventarisasi asal usul aset atau barang milik daerah oleh para
ditugasi untuk mengurus aset atau barang milik daerah (Coleman, 1990) .
Asal usul aset setidaknya terdiri dari lima sumber antara lain sebagai
berikut:
permukiman.
kabupaten/kota.
lebih mudah dan cepat untuk memperoleh data terkait aset ketika
pemerintah daerah juga dapat menyusun laporan aset secara lebih baik
tanah dan bangunan dalam penelitian ini yang didasarkan pada teori
daerah.
dikelola dengan baik dan benar, yang pada gilirannya dapat mewujudkan
undangan.
optimal.
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan hasilnya harus nyata dan
2014).
kemampuan dan kecermatan untuk melihat apa yang terjadi di masa lalu,
32
apa yang dibutuhkan pada saat ini serta perubahan dan perkembangan
yang akan terjadi di masa yang akan datang. Berkaitan dengan konteks
dengan kebutuhan saat ini dan di masa yang akan datang. Melalui
yang telah diterapkan. Hal ini dapat dicapai jika didukung oleh adanya
aturan yang jelas, pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang
jelas diantara para pihak yang terkait didukung pula oleh profesionalisme
modal.
daerah.
pemerintah daerah.
berwujud.
Jika berbicara manajemen aset secara umum, Kita tidak terlepas dari
penghapusan barang tersebut (As’ad dalam Rahman, 2020: 34). Manajemen aset
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen keuangan dan secara
berkaitan dengan nilai aset, pencatatan nilai aset dalam neraca tahunan daerah,
atau pengawasan terhadap aset tetap dan aset bergerak yang disesuaikan dengan
aset adalah ilmu atau seni untuk memandu pengelolaan kekayaan yang
efisiensi.
Manajemen aset secara umum, kita tidak terlepas dari siklus pengelolaan
(As’ad dalam Rahman, 2020: 34) adalah sebagai berikut: (a) perencanaan
barang dan harga atau penyusunan spesifikasi dan sebagainya, (c) Penyimpanan
(Inventarization).
yang tidak terpisahkan dari Manajemen Keuangan dan secara umum terkait
nilai aset, pemanfaatan aset, pencatatan nilai aset dalam neraca tahunan daerah,
berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri no. 19 tahun 2016 sebagai berikut:
b. Barang yang sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:
pengendalian. Dimana pada setiap item pengelolaan aset daerah diatas telah jelas
lebih efektif memiliki sistem pendidikan yang lebih baik dan perawatan
Selain itu, efisiensi juga bisa dilihat dari proses bisnis lembaga
keputusan dan implementasi. Tujuan dan sasaran umum yang dibahas ketika
dan penilaian kepala departemen dengan cara membandingkan angka aktual dari
parameter ekonomi yang dipantau (yang pertama tempat, biaya) dengan yang
39
dan optimalisasinya atas hasil analisis; mencari tahu dari tuntutan sumber daya
Tata kelola sistem keuangan publik yang baik sangat penting untuk
program dan proyek publik yang didanai oleh anggaran publik. Dengan
demikian, terlepas dari sistem ekonomi yang ada (misalnya, ekonomi terbuka
atau tertutup) dan sistem politik negara (misalnya, demokratis atau tidak
yang telah ditentukan dengan sarana dan prasarana yang ada, termasuk
organisasi serta sumber dana dan sumber daya yang tersedia. Dengan demikian,
manajemen pemerintahan tidak lain adalah faktor upaya dalam suatu organisasi.
Perubahan yang terjadi pada manajemen secara umum terjadi pula pada
dengan para birokrat yang bekerja didalamnya, telah banyak mendapat kritikan
The New Public Management memiliki nilai positif berupa Perbaikan secara
sistem informasi yang memadai dan Penekanan pada kontrak dan pasar,
pengukuran kinerja dan Peningkatan penekanan pada audit dan inspeksi (Sari et
al., 2020).
pembentukan pasar atau quasi markets dan komitmen untuk berkompetisi, ruang
lingkup yang lebih luas bagi individu dan provision sektor swasta, pemisahan
didasarkan pada kontrak atau semi kontrak, target kinerja yang diakui melalui uji
2018).
41
ruang gerak swasta dan atau masyarakat sekarang telah menjadi objek studi
Timur.
Kotawaringin Timur.
42
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
43
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut, maka terdapat empat kata kunci
yang perlu diperhatikan yaitu adanya cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan.
Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang
masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-
cara yang dilakukan dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain dapat
statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Selain
Suyadnya. 2018).
kedudukan atau tingkat variabel yang akan diteliti yang dikelompokkan menjadi:
nilai variable yang hanya berdiri sendiri tanpa membuat perbandingan atau
Keputusan (3) Sumber Daya yang Dibatasi, Sehingga Tipe Penelitian yang
dan Aset Daerah yang terletak di Jalan Jend A. Yani No.14, Kelurahan Mentawa
Timur, Kalimantan Tengah. Lokasi Penelitian ini dipilih dengan alas an karena
penelitian.
Variabel yang akan dikaji dalam penelitian ini hanya terdiri dari
optimalisasi yaitu : (1) Tujuan (2) Alternatif Keputusan (3) Sumber Daya
Tabel 3.1
Operasional Variabel
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
dengan pengelolaan aset karena Objek penelitian ini adalah Aset Pemerintah
Daerah dan Subjek dari penelitian ini adalah Seluruh Pegawai Kantor Badan
jumlah populasi yang ada, seluruh pegawai tersebut akan dijadikan responden
dalam penelitian.
Teknik sampling yang digunakan yaitu probability sampling dan non probability
Maka teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Teknik
sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil,
kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan
50
kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana
diantaranya :
a. Angket
petunjuk pengisian untuk memberi tanda centang pada kolom jawaban yang
Tabel 3.2
Skala Angket Penelitian
No. Pernyataan Nilai
1. Sangat Tidak Optimal 1
2. Tidak Optimal 2
3. Optimal 3
4. Sangat Optimal 4
Sumber: Adaptasi dari Sugiyono (2013)
b. Observasi
51
hanya terbatas pada orang tetapi juga objek-objek lainnya. Dalam penelitian
kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.
dan jenis responden, melakukan tabulasi data berdasarkan variable dari seluruh
Pengelolaan Aset Pemerintah Daerah Oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset
variable yang akan diteliti dengan menghitung nilai rata-rata (Mean) dan nilai
tengah (Median).
variabel.
Keterangan:
Me = Mean (rata-rata)
Epsilon (baca jumlah)
xi = Nilai X ke I samapai ke n
n = Banyaknya data
Sumber: Sugiyono (2013: 54)
b. Median (Nilai Tengah)
banyak. Median menentukan letak data setelah data itu disusun menurut
urutan lainnya. Median dari sekumpulan data adalah data tengah setelah
seluruh data disusun nilainya dari yang kecil sampai yang terbesar.
53
Keterangan :
Md = Median
n = Banyaknya data
Sumber: Sugiyono (2013:54)
Data nominal merupakan data statistic yang memuat angka tetapi tidak memiliki
makna. Angka tersebut hanya sebagai tanda atau simbol dari objek yang akan
Tabel 3.3
Kategori Optimalisasi
No. Rentang Nilai Optimalisasi (x) Kategori
1. 0% > x ≤ 25% Sangat Tidak Optimal
2. 25% > x ≤ 50% Tidak Optimal
3. 50% > x ≤ 75% Optimal
4. 75% > x ≤ 100% Sangat Optimal
Sumber: Adaptasi dari Sugiyono (2013)
54
Tabel 3.4
Jadwal Penyusunan Skripsi
Tahun dan Bulan
Kegiatan 2022 2023
Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret
Penyusunan Proposal
Kolokium Proposal Penelitian
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Analisis Data
Penulisan Laporan
Ujian Hasil Penelitian
55
BAB IV
Kotawaringin Timur
(SKPD).
55
56
daerah.
a. Kepala Badan.
b. Sekretariat Membawahi;
terdiri dari:
Milik Daerah.
Gambar 4.1
Sususnan Organisasi BKAD Kabupaten Kotawaringin Timur
58
58
59
berikut.
a. Fungsi BKAD
APBD;
daerah;
milik daerah;
59
60
b. Kewenangan BKAD
keuangan daerah;
Belanja Daerah;
Milik Daerah;
Kabupaten;
61
perubahan APBD;
Responden dari penelitian ini adalah pegawai Badan Keuangan dan Aset
ini sebanyak 24 orang dengan cara peneliti menyebar langsung angket penelitian
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
1. Laki-laki 9 37,5%
2. Perempuan 15 62,5%
Jumlah 24 100%
Sumber: Data diolah Peneliti, 2023
persentase 37,5%.
Tabel 4.2
Usia Responden
No Tingkat Usia Frekuensi Persentase
1. 21 – 25 tahun 3 12,5%
2. 26 – 30 tahun 0 0%
3. 31 – 35 tahun 3 12,5%
4. 36 – 40 tahun 9 37,5%
5. 41 – 45 tahun 4 16,67%
6. 46 – 50 tahun 4 16,67%
7. 51 – 55 tahun 1 4,167%
Jumlah 24 100%
Sumber: Data diolah Peneliti, 2023
Tabel 4.3
Tingkat Usia Berdasarkan Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
No Usia Laki- % Perem % Juml
laki puan ah
1. 21 – 25 0 0% 3 20% 3
2. 26 – 30 0 0% 0 0% 0
3. 31 – 35 3 33,33 0 0% 3
%
4. 36 – 40 1 11,11 8 53,33 9
% %
5. 41 – 45 3 33,33 1 6,67% 4
%
6. 46 – 50 1 11,11 3 20% 4
%
7. 51 – 55 1 11,11 0 0% 1
%
Jumlah 9 100% 15 100% 24
Sumber: Data diolah Peneliti, 2023
Tabel 4.4
Masa Kerja Responden
No Masa Kerja Frekuensi Persentase
1. 1 – 3 tahun 6 25%
2. 4 – 6 tahun 6 25%
3. 7 – 9 tahun 4 16,67%
4. 10 – 12 tahun 2 8,33%
64
5. 13 – 15 tahun 1 4,167%
6. 16 – 18 tahun 1 4,167%
7. 19 – 21 tahun 3 12,5%
8. 22 – 24 tahun 1 4,167%
Jumlah 24 100%
Sumber: Data diolah Peneliti, 2023
Tabel 4.5
Masa Kerja Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Masa Jenis Kelamin
N
Kerj Laki Perempua Jumla
o % %
a -laki n h
1. 1–3 1 11,11 5 33,33 6
tahun % %
2. 4–6 3 33,33 3 20% 6
tahun %
3. 7–9 1 11,11 3 20% 4
tahun %
4. 10 – 1 11,11 1 6,67% 2
12 %
tahun
5. 13 – 0 0% 1 6,67% 1
15
tahun
6. 16 – 0 0% 1 6,67% 1
18
tahun
7. 19 – 3 33,3% 0 0% 3
21
tahun
8. 22 – 0 0% 1 6,67% 1
24
65
tahun
Jumlah 9 100% 15 100% 24
Sumber: Data diolah Peneliti, 2023
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam penelitian ini, yaitu pegawai Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD)
Timur. Penyebaran angket dilakukan setelah mendapatkan izin dari pihak BKAD
67
Kabupaten Kotawaringin Timur. Adapun hasil angket dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut.
Tabel 5.1
Hasil Penyebaran Angket/Kuisioner
No Keterangan Frekuensi Persentase
1. Angket yang disebar 24 100%
2. Angket yang kembali 24 100%
3. Angket yang tidak dapat dianalisis 0 0%
4. Angket yang dapat dianalisis 24 100%
Sumber: Data diolah Peneliti, 2023
kembali ialah 24 angket dengan persentase 100%. Angket yang tidak dapat
yang dapat dianalisis dalam penelitian ini adalah sebesar 100% atau sebanyak 24
Nilai (1) sangat tidak optimal, (2) tidak optimal, (3) optimal, (4) sangat
optimal.
Grafik 5.1
Pendapat Responden terkait Penyediaan Bangunan Milik
Daerah dengan Baik.
69
12.50%
20.83%
66.67%
Grafik 5.2
Pendapat Responden terkait SKPD (Satuan Kerja
Perangkat Daerah) Melaksanakan Fungsi Perencanaan
dengan Baik
70
16.67%
25.00%
58.33%
Grafik 5.3
Pendapat Responden terkait Penganggaran Aset Gedung
Disusun melalui Rencana Kerja yang Jelas
71
12.50%
29.20%
58.30%
(58,30%).
6. Pengadaan
Grafik 5.4
Pendapat Responden terkait Pengadaan Gedung sebaga
Aset Daerah Dilakukan dengan Akuntabel
4.20%
25.00%
70.80%
persentase (70,80%).
73
Grafik 5.5
Pendapat Responden terkait Pengadaan Gedung
Berpedoman pada Undang-undang yang ada
16.70%
83.30%
(83,30%).
Transparan
74
Grafik 5.6
Pendapat Responden terkait Pengadaan Gedung
Dilakukan secara Terbuka dan Transparan
12.50%
16.70%
70.80%
(70,80%).
7. Penggunaan
Grafik 5.7
Pendapat Responden terkait Penggunaan Gedung Aset
Daerah untuk Meningkatkan PAD di Kabupaten
Kotawaringin Timur
12.50%
29.20%
58.30%
Timur
Grafik 5.8
Pendapat Responden terkait Penggunaan
Barang/Bangunan Milik Daerah kepada Pihak yang telah
Ditunjuk Pemerintah Kotawaringin Timur
12.50%
87.50%
Grafik 5.9
Pendapat Responden terkait Penunjukan Pengguna
Aset Milik Daerah berdasarkan Transparansi dan
Peningkatan PAD
12.50%
16.70%
70.80%
8. Pemanfaatan
Biaya Pemeliharaan
Grafik 5.10
Pendapat Responden terkait Pemanfaatan melalui Konsep
KSP (Kerjasama Pemanfaatan) dengan Pihak Swasta
untuk Menekan Biaya Pemeliharaan
4.20%
12.50%
20.80%
62.50%
(62,5%).
Grafik 5.11
Pendapat Responden terkait Pemerintah Menerima
Retribusi dari Pemanfaatan Geduk dari Pihak Lain
8.30%
16.70%
75.00%
persentase (75%).
Grafik 5.12
Pendapat Responden terkait Pemanfaatan Gedung Milik
Daerah yang Digunakan oleh Pihak Lain menggunakan
Konsep Sewa
12.50%
16.70%
8.30%
62.50%
pemeliharaan.
Grafik 5.13
Pendapat Responden terkait Pengamanan Gedung
Sepenuhnya Diserahkan Kepada Pihak Pemegang Kuasa
Gedung
83
16.70%
83.30%
Otoritas
Grafik 5.14
Pendapat Responden terkait Pemeliharaan Gedung
Dilakukan berdasarkan Prinsip Otoritas
84
4.20%
12.50%
83.30%
Efisiensi Biaya
Grafik 5.15
Pendapat Responden terkait BKAD Menekan Biaya
Pemeliharaan agar terjadi Efisiensi Biaya
85
4.20%
8.30%
87.50%
persentase (87,5%).
10. Penilaianan
APBD.
Grafik 5.16
Pendapat Responden terkait Gedung Aset Pemerintah
Daerah Dinilai Menggunakan SAP (Standar Akuntansi
Pemerintah)
16.70%
83.30%
Grafik 5.17
Pendapat Responden terkait Penilaian Kelayakan Gedung
yang Diajukan oleh OPD Diupayakan Tepat Sasaran
8.30%
8.30%
83.30%
Grafik 5.18
Pendapat Responden terkait Pihak BKAD Menolak
Pengajuan Pengadaan Gedung yang Tidak Sesuai dengan
Peraturan dan Berdampak pada Pembengkakan APBD)
12.50%
37.50%
50.00%
11. Pemindahtanganan
sudah dinilai tidak layak untuk operasional dan skema hibah aset
Umum Daerah
Grafik 5.19
Pendapat Responden terkait Pemindahtanganan Aset
Gedung Diupayakan Melalui Skema Penjualan sebagai
Tambahan Masukan Kas Umum Daerah
4.20%
8.30%
12.50%
75.00%
persentase (75%).
Operasional
Grafik 5.20
Pendapat Responden terkait Penjualan Aset Berupa
Gedung hanya Dilakukan jika Gedung Tersebut sudah
Dinilai Tidak Layak Untuk Operasional
12.50%
16.70%
8.30%
62.50%
Grafik 5.21
Pendapat Responden terkait Skema Hibah Dengan Nilai
Aset Gedung 5 Milyar Rupiah Melalui Persetujuan Bupati
8.30% 20.80%
70.80%
12. Pemusnahan
pemusnahan.
94
Grafik 5.22
Pemusnahan Aset Daerah hanya Dilakukan jika Tidak
Bisa Dilakukan Pemindahtanganan
8.30%
8.30%
83.30%
Bupati
Grafik 5.23
Pendapat Responden terkait Aset yang Dimusnahkan
Telah Disetujui oleh Pihak Bupati
25.00%
75.00%
Grafik 5.24
Pendapat Responden terkait Berita Acara Pemusnahan
Aset Dilaporkan Paling Lama 1 Bulan Setelah
Pemusnahan Aset
4.20%
12.50%
83.30%
13. Penghapusan
Grafik 5.25
Pendapat Responden terkait Penghapusan Aset Dari
Daftar Barang Milik Daerah (DBMD) Melalui Keputusan
Pengadilan
98
4.20% 4.20%
20.80%
70.80%
(70,8%).
Manapun
99
Grafik 5.26
Pendapat Responden terkait Penghapusan dari Daftar
Barang Pengelola (DBP) Dikarenakan Aset tersebut sudah
Tidak Dikelola Pihak Manapun
4.20% 4.20%
4.20%
87.50%
(87,5%).
100
Grafik 5.27
Pendapat Responden terkait Aset Gedung Dihapus Dari
Daftar Barang Kuasa Pengguna (DBKP) agar Aset
tersebut segera bisa Disewakan Kepada Pihak Lain
4.20%
4.20%
16.70%
75.00%
14. Penatausahaan
Penatausahaan Aset
Grafik 5.28
Pendapat Responden terkait Aset Gedung Dilakukan
Kodifikasi untuk Mempermudah Penatausahaan Aset
102
8.30%
25.00%
66.70%
Grafik 5.29
Pendapat Responden terkait Gedung yang Dimiliki
Pemerintah Daerah Dilakukan Inventarisasi 5 Tahun
103
Sekali
12.50%
25.00%
62.50%
Grafik 5.30
Pendapat Responden terkait Laporan Inventarisasi
104
8.30%
25.00%
66.70%
Grafik 5.31
Pendapat Responden terkait Pengguna Barang Dipantau
106
16.70%
75.00%
persentase (75%).
Grafik 5.32
107
16.70%
8.30%
75.00%
Tahun 2019
Grafik 5.33
Pendapat Responden terkait Pengendalian Pemanfaatan
Aset Gedung Dilakukan oleh DPKD dengan Merujuk
pada Permendagri Nomor 19 Tahun 2019
4.20%
16.70%
79.20%
(79,2%).
109
bahwa pada bagian ini akan dilakukan analisis secara per-indikator dari
metode penelitian ini seperti yang telah dijelaskan pada Bab 3. Analisis
Nilai terendah: 1 x 3 = 3
Nilai tertinggi: 4 x 3 = 12
12−3
Rentang = =2 , 25
4
Tabel 5.2
Kategori Indikator Perencanaan Kebutuhan dan Penganggaran
Rentang Skor Kategori
110
Tabel 5.3
Tingkat Optimalisasi Pengelolaan Aset Pemerintah Daerah oleh
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Kotawaringin Timur Berdasarkan Indikator Perencanaan
Kebutuhan dan Penganggaran
Item Skor Jawaban Responden
No
Pertanyaan 4 3 2 1
1. P1 20 48 6 -
2. P2 24 42 8 -
3. P3 28 42 6 -
SUB TOTAL 72 132 20 -
TOTAL 224
MEDIAN 3
MEAN 9
KATEGORI OPTIMAL
Sumber: Data diolah Peneliti, 2023
224
Mean = =9 , 3
24
Mean
Median =
Jumlah Pertanyaan per indikator
9
Median =
3
Median = 3
132, nilai tengah (median) dari indikator ini adalah 3, nilai rata-rata
Nilai terendah: 1 x 3 = 3
Nilai tertinggi: 4 x 3 = 12
12−3
Rentang = =2 , 25
4
berikut.
Tabel 5.4
Kategori Indikator Pengadaan
Rentang Skor Kategori
3 – 5,3 Sangat Tidak Optimal
5,4 – 7,7 Tidak Optimal
7,8 – 10,1 Optimal
10,2 – 12,5 Sangat Optimal
Sumber: Data diolah Peneliti, 2023
112
Tabel 5.5
Tingkat Optimalisasi Pengelolaan Aset Pemerintah Daerah oleh
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Kotawaringin Timur Berdasarkan Indikator Pengadaan
Skor Jawaban Responden
No Item Pertanyaan
4 3 2 1
1. P4 24 51 2 -
2. P5 16 60 - -
3. P6 16 51 6 -
SUB TOTAL 56 162 8 -
TOTAL 226
MEDIAN 3
MEAN 9
KATEGORI OPTIMAL
Sumber: Data diolah Peneliti, 2023
226
Mean = =9 , 42
24
Mean
Median =
Jumlah Pertanyaan per indikator
9
Median =
3
Median = 3
indikator pengadaan dengan sub total 162, nilai tengah (median) dari
indikator ini adalah 3, nilai rata-rata (mean) dari indikator ini adalah
sehingga:
Nilai terendah: 1 x 3 = 3
Nilai tertinggi: 4 x 3 = 12
berikut:
12−3
Rentang = =2 , 25
4
Tabel 5.6
Kategori Indikator Penggunaan
Rentang Skor Kategori
3 – 5,3 Sangat Tidak Optimal
5,4 – 7,7 Tidak Optimal
7,8 – 10,1 Optimal
10,2 – 12,5 Sangat Optimal
Sumber: Data diolah Peneliti, 2023
Tabel 5.7
Tingkat Optimalisasi Pengelolaan Aset Pemerintah Daerah oleh
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Kotawaringin Timur Berdasarkan Indikator Penggunaan
Item Skor Jawaban Responden
No
Pertanyaan 4 3 2 1
1. P7 12 42 14 -
2. P8 12 63 - -
3. P9 16 51 6 -
SUB TOTAL 40 156 20 -
TOTAL 216
MEDIAN 3
114
MEAN 9
KATEGORI OPTIMAL
Sumber: Data diolah Peneliti, 2023
216
Mean = =9
24
Mean = 9
Mean
Median =
Jumlah Pertanyaan per indikator
9
Median =
3
Median = 3
dari indikator ini adalah 3, nilai rata-rata (mean) dari indikator ini
sehingga:
Nilai terendah: 1 x 3 = 3
Nilai tertinggi: 4 x 3 = 12
115
berikut:
12−3
Rentang = =2 , 25
4
Tabel 5.8
Kategori Indikator Pemanfaatan
Rentang Skor Kategori
3 – 5,3 Sangat Tidak Optimal
5,4 – 7,7 Tidak Optimal
7,8 – 10,1 Optimal
10,2 – 12,5 Sangat Optimal
Sumber: Data diolah Peneliti, 2023
Tabel 5.9
Tingkat Optimalisasi Pengelolaan Aset Pemerintah Daerah oleh
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Kotawaringin Timur Berdasarkan Indikator Pemanfaatan
Item Skor Jawaban Responden
No
Pertanyaan 4 3 2 1
1. P10 12 45 10 1
2. P11 16 54 4 -
3. P12 12 45 4 4
SUB TOTAL 40 144 18 5
TOTAL 207
MEDIAN 3
MEAN 9
KATEGORI OPTIMAL
Sumber: Data diolah Peneliti, 2023
207
Mean = =8 , 6
24
116
Mean
Median =
Jumlah Pertanyaan per indikator
9
Median =
3
Median = 3
dari indikator ini adalah 3, nilai rata-rata (mean) dari indikator ini
pertanyaan, sehingga:
Nilai terendah: 1 x 3 = 3
Nilai tertinggi: 4 x 3 = 12
12−3
Rentang = =2 , 25
4
Tabel 5.10
Kategori Indikator Pengamanan dan Pemeliharaan
Rentang Skor Kategori
3 – 5,3 Sangat Tidak Optimal
5,4 – 7,7 Tidak Optimal
7,8 – 10,1 Optimal
10,2 – 12,5 Sangat Optimal
Sumber: Data diolah Peneliti, 2023
Tabel 5.11
Tingkat Optimalisasi Pengelolaan Aset Pemerintah Daerah oleh
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Kotawaringin Timur Berdasarkan Indikator Penggunaan
Item Skor Jawaban Responden
No
Pertanyaan 4 3 2 1
1. P13 16 60 - -
2. P14 12 60 2 -
3. P15 8 63 2 -
SUB TOTAL 36 183 4 -
TOTAL 223
MEDIAN 3
MEAN 9
KATEGORI OPTIMAL
Sumber: Data diolah Peneliti, 2023
223
Mean = =9 , 3
24
Mean
Median =
Jumlah Pertanyaan per indikator
9
Median =
3
Median = 3
118
tengah (median) dari indikator ini adalah 3, nilai rata-rata (mean) dari
Nilai terendah: 1 x 3 = 3
Nilai tertinggi: 4 x 3 = 12
berikut:
12−3
Rentang = =2 , 25
4
Tabel 5.12
Kategori Indikator Penilaian
Rentang Skor Kategori
3 – 5,3 Sangat Tidak Optimal
5,4 – 7,7 Tidak Optimal
7,8 – 10,1 Optimal
10,2 – 12,5 Sangat Optimal
Sumber: Data diolah Peneliti, 2023
Tabel 5.13
Tingkat Optimalisasi Pengelolaan Aset Pemerintah Daerah oleh
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Kotawaringin Timur Berdasarkan Indikator Penilaian
119
226
Mean = =9 , 4
24
Mean
Median =
Jumlah Pertanyaan per indikator
9
Median =
3
Median = 3
indikator penilaian dengan sub total 156, nilai tengah (median) dari
indikator ini adalah 3, nilai rata-rata (mean) dari indikator ini adalah
Nilai terendah: 1 x 3 = 3
Nilai tertinggi: 4 x 3 = 12
sebagai berikut:
12−3
Rentang = =2 , 25
4
berikut.
Tabel 5.14
Kategori Indikator Pemindahtanganan
Rentang Skor Kategori
3 – 5,3 Sangat Tidak Optimal
5,4 – 7,7 Tidak Optimal
7,8 – 10,1 Optimal
10,2 – 12,5 Sangat Optimal
Sumber: Data diolah Peneliti, 2023
Tabel 5.15
Tingkat Optimalisasi Pengelolaan Aset Pemerintah Daerah oleh
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Kotawaringin Timur Berdasarkan Indikator Pemindahtanganan
Skor Jawaban Responden
No Item Pertanyaan
4 3 2 1
1. P19 8 54 6 1
2. P20 16 45 4 3
3. P21 20 51 4 -
SUB TOTAL 44 150 14 4
TOTAL 212
MEDIAN 3
121
MEAN 9
KATEGORI OPTIMAL
Sumber: Data diolah Peneliti, 2023
212
Mean = =8 , 8
24
Mean
Median =
Jumlah Pertanyaan per indikator
9
Median =
3
Median = 3
sehingga:
Nilai terendah: 1 x 3 = 3
Nilai tertinggi: 4 x 3 = 12
122
berikut:
12−3
Rentang = =2 , 25
4
Tabel 5.16
Kategori Indikator Pemusnahan
Rentang Skor Kategori
3 – 5,3 Sangat Tidak Optimal
5,4 – 7,7 Tidak Optimal
7,8 – 10,1 Optimal
10,2 – 12,5 Sangat Optimal
Sumber: Data diolah Peneliti, 2023
Tabel 5.17
Tingkat Optimalisasi Pengelolaan Aset Pemerintah Daerah oleh
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Kotawaringin Timur Berdasarkan Indikator Pemusnahan
Skor Jawaban Responden
No Item Pertanyaan
4 3 2 1
1. P22 8 60 4 -
2. P23 24 54 - -
3. P24 12 60 - 1
SUB TOTAL 48 174 4 1
TOTAL 227
MEDIAN 3,33
MEAN 10
KATEGORI OPTIMAL
Sumber: Data diolah Peneliti, 2023
227
Mean = =9 , 5
24
Mean
Median =
Jumlah Pertanyaan per indikator
10
Median =
3
Median = 3,33
sehingga:
Nilai terendah: 1 x 3 = 3
Nilai tertinggi: 4 x 3 = 12
berikut:
124
12−3
Rentang = =2 , 25
4
berikut.
Tabel 5.18
Kategori Indikator Penghapusan
Rentang Skor Kategori
3 – 5,3 Sangat Tidak Optimal
5,4 – 7,7 Tidak Optimal
7,8 – 10,1 Optimal
10,2 – 12,5 Sangat Optimal
Sumber: Data diolah Peneliti, 2023
Tabel 5.19
Tingkat Optimalisasi Pengelolaan Aset Pemerintah Daerah oleh
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Kotawaringin Timur Berdasarkan Indikator Penghapusan
Item Skor Jawaban Responden
No
Pertanyaan 4 3 2 1
1. P25 4 51 10 1
2. P26 4 63 2 1
3. P27 4 54 8 1
SUB TOTAL 12 168 20 3
TOTAL 203
MEDIAN 3
MEAN 9
KATEGORI OPTIMAL
Sumber: Data diolah Peneliti, 2023
203
Mean = =8 , 5
24
Mean
Median =
Jumlah Pertanyaan per indikator
9
Median =
3
Median = 3
sehingga:
Nilai terendah: 1 x 3 = 3
Nilai tertinggi: 4 x 3 = 12
sebagai berikut:
12−3
Rentang = =2 , 25
4
Tabel 5.20
Kategori Indikator Penatausahaan
Rentang Skor Kategori
126
Tabel 5.21
Tingkat Optimalisasi Pengelolaan Aset Pemerintah Daerah oleh
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Kotawaringin Timur Berdasarkan Indikator Penatausahaan
Skor Jawaban Responden
No Item Pertanyaan
4 3 2 1
1. P28 24 48 4 -
2. P29 12 45 12 -
3. P30 24 48 4 -
SUB TOTAL 60 141 20
TOTAL 221
MEDIAN 3
MEAN 9
KATEGORI OPTIMAL
Sumber: Data diolah Peneliti, 2023
221
Mean = =9 , 2
24
Mean
Median =
Jumlah Pertanyaan per indikator
9
Median =
3
Median = 3
dari indikator ini adalah 3, nilai rata-rata (mean) dari indikator ini
Nilai terendah: 1 x 3 = 3
Nilai tertinggi: 4 x 3 = 12
12−3
Rentang = =2 , 25
4
Tabel 5.22
Kategori Indikator Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian
Rentang Skor Kategori
3 – 5,3 Sangat Tidak Optimal
5,4 – 7,7 Tidak Optimal
7,8 – 10,1 Optimal
10,2 – 12,5 Sangat Optimal
Sumber: Data diolah Peneliti, 2023
Tabel 5.23
Tingkat Optimalisasi Pengelolaan Aset Pemerintah Daerah oleh
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Kotawaringin Timur Berdasarkan Indikator Pembinaan,
Pengawasan dan Pengendalian
No Item Skor Jawaban Responden
128
Pertanyaan 4 3 2 1
1. P31 8 54 8 -
2. P32 16 54 4 -
3. P33 16 57 2 -
SUB TOTAL 40 165 14 -
TOTAL 219
MEDIAN 3
MEAN 9
KATEGORI OPTIMAL
Sumber: Data diolah Peneliti, 2023
219
Mean = =9 , 1
24
Mean
Median =
Jumlah Pertanyaan per indikator
9
Median =
3
Median = 3
165, nilai tengah (median) dari indikator ini adalah 3, nilai rata-rata
Nilai terendah: 1 x 33 = 33
132−33
Rentang = =24 ,75
4
berikut:
Tabel 5.23
Kategori dan Skor dari Analisis Seluruh Indikator
Rentang Skor Kategori
33 – 58 Sangat Tidak Optimal
59 – 84 Tidak Optimal
85 – 110 Optimal
111 – 136 Sangat Optimal
Sumber: Data diolah Peneliti, 2023
Tabel 5.24
Keseluruhan Total Pernyataan Berdasarkan Seluruh Indikator
No Indikator Total Skor
Perencanaan Kebutuhan dan
1. 9
Penganggaran
2. Pengadaan 9
3. Penggunaan 9
4. Pemanfaatan 9
5. Pengamanan dan Pemeliharaan 9
6. Penilaian 9
7. Pemindahtanganan 9
8. Pemusnahan 10
9. Penghapusan 9
10. Penatausahaan 9
Pembinaan, Pengawasan dan
11. 9
Pengendalian
JUMLAH 100
130
KATEGORI OPTIMAL
Sumber: Data diolah Peneliti, 2023
keseluruhan total pernyataan dari seluruh indikator pada tabel 4.57, maka
5.2 Pembahasan
Pengelolaan Aset Pemerintah Daerah oleh Badan Keuangan dan Aset Daerah
(median) dan nilai rata-rata (mean). Adapun pembahasan dari hasil penelitian ini
sebagai berikut.
yang sudah berlalu dengan kondisi saat ini sedang berjalan sebagai dasar
barang milik daerah, fungsi SKPD dan kebutuhan pelaksanaan tugas. Selain
(Renja).
optimal.
dalam rencana kerja yang jelas. Penganggran aset gedung ke dalam rencana
132
kerja yang jelas, sedangkan 7 suara lainnya menyatakan sangat optimal, akan
Timur berada dalam kategori “Optimal” dengan pencapaian skor nilai rata-
rata (mean) 9.
akuntabel, efisien, efektif, adil, bersaing, terbuka serta transparan. Selain itu,
optimal.
terhadap pengguna atau kuasa pengguna aset yang bersangkutan jika pengguna
mencabut status penggunaan aset. Skema lainnya dari penggunaan ialah prinsip
pengalihan dan yang terakhir ialah skema penggunaan sementara barang milik
daerah.
penggunaan aset daerah oleh pihak yang telah ditunjuk oleh pemerintah daerah,
responden menyatakan optimal dalam pemanfaatan aset daerah oleh pihak lain
Pernyataan terakhir dari indikator ini ialah gedung yang digunakan oleh
bahwa konsep sewa dalam memanfaatkan gedung yang digunakan oleh pihak
barang milik daerah dapat terdiri dari 3 bagian yaitu, pengamanan hukum, fisik
dan administrasi. Sedangkan, pemeliharaan pada barang atau aset milik daerah
yang dilakukan oleh kuasa pengguna barang, pengguna atau pengelola barang.
optimal.
138
Pernyataan ketiga atau terakhir dari indikator ini ialah BKAD menekan
aset daerah.
menyatakan optmal bahwa dalam pengelolaan aset daerah, penilain aset daerah
menggunakan SAP.
optimal, akan tetapi 2 responden lain menyatakan tidak optimal ketika penilaian
Pernyataan terakhir dari indikator ini ialah terkat pihak BKAD menolak
yang tidak sesuai peraturan yang dapat memberikan dampak terhadap APBD. 9
untuk menambah kas daerah dalam pengelolaan aset daerah. 3 responden lain
Pernyataan kedua dari indikator ini ialah terkait penjualan aset berupa
gedung hanya dilakukan jika gedung tersebut sudah dinilai tidak layak untuk
layak operasional dalam pengelolaan aset daerah dan mayoritas responden, yaitu
mengelola aset daerah dengan menjual aset daerah yang telah dinilai tidak layak
operasional.
hibah dengan nilai aset gedung 5 miliar rupiah melalui persetujuan Bupati. 17
dibakar, ditenggelamkan, ditimbun, dan dengan cara lain yang sesuai dengan
Pernyataan terakhir dari indikator ini ialah berita acara pemusnahan aset
menyatakan kurun waktu 1 bulan sangat tidak optimal dalam pengelolaan aset
Barang Pengelola (DBP) dikarenakan aset tersebut sudah tidak dikelola pihak
DBP karena aset tidak dikelola oleh siapa pun dan 21 responden lainnya
menaytakan optimal penghapusan aset dari DBP ketika tidak ada lagi yang
responden menyatakan tidak optimal dan sangat tidak optimal atas pernyataan
ini.
Pernyataan ketiga dari indikator ini ialah terkait aset gedung dihapus dari
Daftar Barang Kuasa Pengguna (DBKP) agar aset tersebut tidak dikelola oleh
dari DBKP agar tidak dikelola oleh siapa pun. Sesnagkan masing-masing 4 dan
melakukan pencatatan atas barang milik daerah. Selain itu, barang milik daerah
mengelola barang paling sedikit 1 kali dalam 5 tahun dan perlu penyusunan
penatausahaan.
menyatakan optimal bahwa laporan inventarisasi gedung dibuat oleh DPKD dan
Unit Kerja SKPD dengan dibantu oleh aparat pengawasan intern pemerintahan
langsung oleh unit DPKD agar aset gedung terawat dengan baik. 2 dan 18
gedung dilakukan dengan pengawasan agar bisa ditertibkan dengan baik. 4 dan
Pernyataan terakhir dari indikator ini ialah terkait pengendalian pemanfaatan aset
gedung dilakukan oleh DPKD dengan merujuk pada Permendagri Nomor 19Tahun
optimal terhadap pemanfaatan aset gedung oleh DPKD sesuai dengan permendagri,
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
semuanya berada dalam kategori “Optimal” dengan rentang nilai antara 7,8
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur ?" dapat
143
144
6.2 Saran
sejumlah saran yang dapat membantu Badan Keuangan dan Aset Daerah
Pertama, BKAD dapat memfasilitasi kerja sama yang lebih erat antara
Kedua, penting untuk melakukan audit dan evaluasi berkala terhadap seluruh
pengkajian efisiensi dan efektivitas kebijakan serta prosedur yang telah ada.
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Jurnal Ilmiah:
Fahlevi, H., dan Ananta, MR. 2015. Analisis Efisiensi dan Efektifitas Anggaran Belanja
Langsung - Studi pada SKPD di Pemerintah Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmiah
Administrasi Publik (JIAP), 1 (2): 37-44
Ibrahim, F., dan Ridwan, R. (2020). Optimalisasi Pemanfaatan Aset Tanah Dan
Bangunan Milik Pemerintah Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Ekonomi Akuntansi, 5(4): 571–577
Listiani., dan Agustin, H. 2022. Pengaruh Inventarisasi, Kompetensi Aparatur, dan
Pengendalian Internal terhadap Optimalisasi Pengelolaan Barang Milik Daerah.
Jurnal Eksplorasi Akuntansi (JEA), 4 (4): 861-882
Nurdin, AHM. 2018. Menuju Pemerintahan Terbuka (Open Government) Melalui
Penerapan E-Government. Jurnal MP (Manajemen Pemerintahan), 5 (1): 1-17
Olfah, ST. 2018. Tinjauan Efisiensi Anggaran dalam Penganggaran Berbasis Kinerja
145
146
Skripsi:
Perundang-undangan:
Permendagri No. 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Barang Milik Daerah. Tekhnis Pengelolaan Barang Milik Daerah.
Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 23 Tahun 2014. Tentang Pemerintahan
Daerah.
Website:
147
https://beritakalteng.com/2021/01/15/aset-pemkab-kotim-ditemukan-terbengkalai/
https://sampit.prokal.co/read/news/8391-aset-daerah-terbengkalai-disorot.html
https://www.infoindonesia.id/read/2022/03/17/14154/Kelola-Aset-Daerah-untuk-
Tingkatkan-PAD
https://kalteng.antaranews.com/berita/438084/apbd-kotim-2021-diperkirakan-defisit-
rp782-miliar
https://sampit.prokal.co/read/news/8391-aset-daerah-terbengkalai-disorot.html
148
LAMPIRAN
149
Jawaban
No. Pernyataan 1 2 3 4
Pengamanan dan pemeliharaan
1 Pengamanan gedung sepenuhnya diserahkan
kepada pihak pemegang kuasa gedung
2 Pemeliharaan gedung dilakukan berdasarkan
prinsip prioritas
3 BPKD menekan biaya pemeliharaan agar terjadi
efisiensi anggaran
Penilaian
1 Gedung aset pemerintah daerah dinilai
menggunakan SAP (Standar Akuntansi Pemerintah)
2 Penilaian kelayakan gedung yang diajukan oleh
OPD diupayakan tepat sasaran
3 Pihak BPKD menolak pengajuan pengadaan
gedung yang tidak sesuai dengan peraturan dan
berdampak pada pembengkakan APBD
Pemindahtanganan
1 Pemindahtanganan aset gedung diupayakan melalui
skema penjualan untuk sebagai tambahan masukan
kas umum daerah
2 Penjualan aset berupa gedung hanya dilakukan jika
gedung tersebut sudah dinilai tidak layak untuk
operasional
3 Skema hibah dengan nilai aset gedung 5 milyar
rupiah melalui persetujuan bupati
Pemusnahan
1 Pemusnahan aset daerah hanya dilakukan jika tidak
bisa dilakukan pemindahtanganan
2 Aset yang dimusnahkan telah disetujui oleh pihak
bupati
3 Berita acara pemusnahan aset dilaporkan paling
lama 1 bulan setelah pemusnahan aset
Penghapusan
1 Penghapusan aset dari Daftar Barang Milik Daerah
(DBMD) melalui keputusan pengadilan
2 Penghapusan dari daftar Barang Pengelola (DBP)
dikarenakan aset tersebut sudah tidak dikelola pihak
manapun
152
Penatausahaan
Jawaban
No. Pernyataan 1 2 3 4
1 Aset gedung dilakukan kodifikasi untuk
mempermudah penatausahaan aset
2 Gedung yang dimiliki pemerintah daerah dilakukan
inventarisasi 5 tahun sekali
3 Laporan inventarisasi gedung dibuat oleh DPKD
sebagai sumber penyusunan neraca
Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian
1 Pengguna barang dipantau secara langsung oleh
unit DPKD agar aset gedung terawat dengan baik
2 Pemindahtanganan aset gedung dilakukan dengan
pengawasan agar bisa ditertibkan dengan baik
3 Pengendalian pemanfaatan aset gedung dilakukan
oleh DPKD dengan merujuk pada Permendagri
nomor 19 tahun 2019
153
Foto bersama Ibu ra. PORAKTINA IKE HERITHA Selaku Kepala Badan
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
156
Foto Bersama Bapak Bachtiar, S.H Selaku Kepala Sub Bidang Pengembangan
Dan Pengkajian Badan Pendapatan Daerah Kotawaringin Timur
158