Dosen Pengampu:
Buku ajar mata kuliah Metode Penelitian Arsitektur merupkan buku yang berlaku
secara intern di lingkungan Program Studi Teknik Arsitektur fakultas Teknik Universitas
Warmadewa. Buku ini membahas tentang konsep dan metode identifikasi masalah
penelitian dalam arsitektur, metode pengumpulan, penyajian dan analisis data, metode
sitiran dan cara penyusunan tulisan ilmiah (artikel).
Mahasiswa dituntut untuk memahami fenomena empiris melalui Kuliah Kerja
Arsitektur dengan menekankan pada teknik dan strategi pengumpulan data lapangan
dengan studi kasus desa tradisional dan urban. Kajian empiris yang diharapkan yaitu
empiric sensual, empiric etik, empiric emik dan empiric logis. Hasil akhir kajian tersebut
berupa laporan dalam bentuk buku tentang kajian empiric konteks mikro, messo dan makro
pada studi kasus yang telah dipilih.
Capaian yang diharapkan adalah mahasiswa atau peserta didik mampu memahami
cara dan strategi dalam menemukan persoalan-persoalan arsitektur dan menuangkan
dalam bentuk laporan dengan menggunakan tata tulis dan bahasa yang baku. Kemampuan
ini menjadi dasar dalam menempuh mata kuliah Pilihan Wajib dan Seminar Proposal
Arsitektur.
Buku ajar ini akan mengalami suatu perkembangan seiring dengan perubahan-
perubahan yang terjadi dalam kurikulum arsitektur. Olah karena itu buku ajar ini tentunya
setiap tahun mengalami perubahan edisi dalam penyempurnaannya. Dalam
penyempurnaan buku ini, penulis memerlukan kritik dan saran yang sifatnya membangun
untuk kepentingan akademik yang lebih baik lagi.
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
v
TINJAUAN MATA KULIAH
1
BAB I PERKULIAHAN PERDANA METODE PENELITIAN
ARSITEKTUR
Metode:
Penelitian (Research):
Arsitektur:
2
Gambar 1. Ruang, Bentuk (modern dan sejarah) dan Aktivitas
3
Gambar 3 Ruang dan Bentuk Arsitektur Tradisional
• Building Science
• Permukiman dan Perkotaan
• Antropologi Arsitektur
• Konservasi Arsitektur
• Arsitektur Budaya
4
• Membangun teori/konsep/model dalam dunia arsitektur
• Menguji “kebenaran” dari Pengetahuan/Teori Umum [kritik arsitektur]
ONTOLOGI
Hakikat segala sesuatu “pengetahuan”
EPISTIMOLOGI
cara memperoleh pengetahuan
AKSIOLOGI
guna pengetahuan
5
BAB II RAGAM DAN RANCANGAN PENELITIAN
a. Penelitian Kualitatif
• Berbentuk kata-kata, kalimat, bukan dalam bentuk angka dan atau
statistik
• Diperoleh melalui wawancara tidak terstruktur, observasi langsung dan
tidak langsung, analisis dokumen
• Sumber data: informan dan objek penelitian yang bersifat natural tanpa
rekayasa atau spekulasi
• Peneliti tidak membawa teori/konsep dalam pencari data, dalam artian
peneliti tidak me-adjustment informasi atau data yang ditemuakan
dilapangan
• Data atau informasi tidak dibatasi oleh kerangka pikir yang “kaku”, namun
memberikan suatu ruang untuk temuan yang meluas
• Menggunakan Background Knowledge dari berbagai pengetahuan
ataupun paradigma atau pendekatan positivistic dan normative
• Tidak menggunakan kerangka teori (grand theory), indicator teori dan
parameter teori yang absolute
• Analisi bersifat induktif
• Temuan-temuan dalam tahap analisis bersifat “tentative”
• Temuan-temuan harus diuji melalui dialog konsep atau teori
• Kebenaran bersumber dari empiric sensual, logic, etik, emik dan
transedental
• Temuan bersifat grounded theory
b. Penelitian Kualitatif
• Bentuk angka dan atau statistic
• Diperoleh melalui interview, kuesioner (angket), observasi
• Data yang diperoleh diolah berdasarakan kebutuhan analisi dengan
menggunakan data statistik atau software.
• Terukur dengan menggunakan indicator, parameter, dan variable
• Pengumpulan data dengan menggunakan variable-variable yang
dirumuskan melalui pendekatan teori
6
• Menggunakan grand theory dan teori-teori pendukung dalam menganalisi
fenomena
• Hasil analisis tergantung dari desain teori yang telah dirancang
• Analisi bersifat deduktif
• Kebenaran bersumber dari empiric sensual, logic, dan etik
• Temuannya menguji dan menemukan, teori-teori/konsep-konsep baru
7
• Sebagai strategi penyusunan data penelitian
• Sebagai pegangan untuk penelitian
• Sebagai batas permasalahan penelitian agar tidak keluar jalur dari tujuannya
• Tujuan penelitian
• Jenis metode penelitian yang akan digunakan
• Unit/Populasi penelitian
• Rentang waktu dan tempat penelitian dilakukan
• Teknik pengambilan sampel
• Teknik pengumpulan data
• Definisi operasional variabel penelitian
• Pengukuran
• Analisis data
• Instrumen pencarian data
Studi Literatur
Perkembangan dan
Angkul-angkul Rumah TIPOLOGI WUJUD
Gaya Hidup
Masyarakat Tinggal di Denpasar ANGKUL-ANGKUL
Denpasar
Studi Lapangan
8
Gambar 7 Contoh Desain Penelitian Kualitatif (b)
9
Gambar 9 Contoh Road Map Penelitian Kualitatif
10
Gambar 11 Contoh Desaon Penelitian Kuantitatif
11
BAB III MASALAH DALAM PENELITIAN ARSITEKTUR
a. Masalah
b. Masalah Penelitian
• Masalah penelitian adalah alasan utama mengapa penelitian harus dilakukan
• Masalah penelitian harus objective (tidak subjective), dan harus dibuktikan
secara logis dan valid bahwa masalah itu benar-benar masalah
• Supaya logis dan valid, perlu dilakukan objektifikasi masalah, dengan cara
melandasi masalah penelitian dengan literature terbaru
12
• Bermanfaat: Manfaat bagi masyarakat dalam skala besar maupun kecil
(kampus, sekolah, kelurahan)
• Hal Yang Baru: perbaikan dari sistem dan mekanisme kerja yang sudah ada
• Dapat Diuji (Diukur): Masalah penelitian beserta variabel-variablenya harus
merupakan sesuatu yang bisa diuji dan diukur secara empiris.
• Dapat Dilaksanakan: Khususnya berkaitan erat dengan keahlian,
ketersediaan data, kecukupan waktu dan dana. Hindari research impossible !
• Merupakan Masalah Yang Penting: Jangan melakukan penelitian terhadap
suatu masalah yang tidak penting
• Tidak Melanggar Etika: Penelitian harus dilakukan dengan kejujuran
metodologi, prosedur harus dijelaskan kepada obyek penelitian, tidak
melanggar privacy, publikasi harus dengan persetujuan obyek penelitian,
tidak boleh melakukan penipuan dalam pengambilan data maupun
pengolahan data
13
3.2 Toipik 2: Pengembangan Topik Penelitian
a. Judul Penelitian
• Terdiri dari 12 kata untuk Bahasa Indonesia dan 10 Kata untuk Bahasa
Inggris.
• Menggambarkan isi artikel: “Permasalahan-Metode-Hasil”
• Menggambarkan “Fokus dan Lokus Kajian”
• Menggambarkan “Bidang Kajian”
• Menghindari “Singkatan, Rumus, Jargon”
• Lazimnya tidak mengandung kata kerja dan singkatan
• Mengandung kata kunci (mempermudah sistem penelusuran dan indeks
subyek)
• Perlu diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris
b. Abstrak Penelitian
• Menggambarkan “Judul Penelitian”
• Substansi isi: “Tujuan Penelitian-Metode Penelitian-Hasil Penelitian-Urgensi”
dan “Terukur” secara kualitatif maupun kuantitatif dan fakta
• Terdapat kata kunci maksimal 5 kata “substansi yang akan dibahas” dan diurut
berdasarkan abjad
• Ditulis dalam dua bahasa: Indonesia dan Inggris
• Lazimnya 1 paragraph dengan jumlah kata maksimal 200-250 kata
• Tidak mencamtumkan tabel, ilustrasi, rujukan, singkatan dan akronim
• Abstrak bukan ringkasan dari ‘Pengantar atau latar belakang penelitian’
14
c. Latar Belakang/Pengantar
• Alasan-alasan yang melatar belakangi penelitian suatu masalah, metode
pemecahan menjawab masalah, teori yang dipergunakan dan hasil penelitian
• Pola pikir (runut kenario): “Deduktif dan Induktif”
• Substansi:
• Isu-isu/problem/fenomena/pernyataan hasil penelitian (diperkuat dengan
rujukan)
• Tujuan penelitian (terukur)
• Urgensi penelitian
• Metode penelitian
• Hasil penelitian (secara ringkas)
• Tersusun dari beberapa paragraph dengan substansi masing-masing
paragraph adalah runut dan terkait
• Deskripsinya beralur/sistematis, terukur, konsisten pada focus dan lokus
penelitian
d. Rumusan Masalah
• Masalah itu merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dan yang
terjadi. Perumusan Masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan
dicarikan jawabanya melalui pengumpulan data. Namun demikian terdapat
kaitan erat antara masalah dan perumusan masalah, karena setiap
perumusan masalah harus didasarkan pada suatu masalah.
• “rumusan masalah memuat tentang substansi penelitian berupa lokus, fokus
dan metode dari suatu topic penelitian”
• Bentuk rumusan masalah penelitian
1) Bentuk rumusan masalah penelitian
Contoh: Perkembangan penggunaan material batu hitam (batu lahar)
menjadi trend dalam renovasi pura-pura di Bali
2) Pertanyaan Penelitian (Research Questions)
Contoh: Bagaimana hubungan tata setting Ruang Studio G.204
terhadap prestasi mahasiswa arsitektur warmadewa?
5w1h: “Who-What-Where-When-Why-How”
3) Tujuan Penelitian (Research Objectives)
Contoh: Penelitian ini bertujuan untuk menemukan typology orientasi
permukiman masyarakat Pulau Nusa Penida.
15
• Jenis-jenis rumusan masalah
1) Deskriptif, rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan
masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan
variable atau lebih ( variable yang berdiri sendiri )
2) Komparatif, rumusan masalah penelitian yang membandingkan
keberadaan suatu variable atau lebih pada dua atau lebih sampel yang
berbeda, atau pada waktu yang berbeda
3) Asosiatif, rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan
hubungan antara dua variable atau lebih.
e. Tujuan penelitian
• Indikasi “substansi” tentang “hasil akhir” [teori, konsep, hubungan, dll]
• Dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang konkret dapat diamati
(observable) dan dapat diukur (measurable)
• Menggunakan “Kata Kerja” seperti “Mendeskripsikan – Menjelaskan –
Membandingkan – Mengidentifikasi – Mengukur– Mengevaluasi –
Mengembangkan – Menyusun – Menetapkan – Menilai”
• Merupakan “Pertalian” dengan “Rumusan Masalah”
contoh:
Rumusan Masalah: “Bagaimana penerapan program keselamatan pasien di
rumah sakit-rumah sakit di DIY?”
Tujuan Penelitian: Mendeskripsikan struktur, proses dan output dari
implementasi program keselamatan pasien di RSU di DIY
• Lazimnya: Rumusan Masalah yang dilengkapi dengan Tujuan Penelitian
diperuntukan untuk “Peneliti Pemula”
f. Manfaat penelitian
• Keuntungan/potensi [teori-konsep-ide lanjutan-metode-pemecahan masalah]
oleh pihak-pihak yang berkepentingan
• Lazimnya manfaat penelitian: “Peneliti-Institusi-Masyarakat”
• Memiliki pertalian dengan “Tujuan Penelitian”
16
BAB IV HIPOTESIS PENELITIAN
a. Pengertian Hipotesis
• Hipotesis: pernyataan tentative yang merupakan dugaan atau terkaan tentang
apa saja yang kita amati dalam usaha untuk memahaminya. Teori: “an
elaborate hypothesis” (Nasution, 2016: 39)
• Hipotesis berasal dari bahasa Yunani hypo yang berarti “di bawah” dan thesis
yang berarti “pendirian, pendapat yang ditegakkan, kepastian”. Jika dimaknai
secara bebas, maka “hipotesis berarti pendapat yang kebenarannya masih
diragukan”.
• Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk pertanyaan
b. Fungsi Hipotesis
• Memberikan penjelasan tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan
pengetahuan dalam suatu bidang.
• Memberikan arah pada penelitian.
• Memberikan kerangka pada penyusunan kesimpulan penelitian
• Menguji kebenaran suatu teori
• Memberi ide untuk mengembangkan suatu teori
17
b. Hipotesa Kerja/Alternatif “H1”
• Hipotesis Kerja (H1) adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan
antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) yang diteliti. Hasil
perhitungan H1 tersebut, akan digunakan sebagai dasar pencarian data
penelitian.
• Directional Hypotheses
hipotesis yang diajukan oleh peneliti, dimana peneliti sudah merumuskan
dengan tegas yang menyatakan bahwa variabel independen memang sudah
diprediksi berpengaruh terhadap variabel dependen
• Non Directional Hypotheses
hipotesis yang diajukan dan dirumuskan oleh peneliti tampak belum tegas
bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
a. Hipotesis Deskriptif
• Hipotesis deskripsif dapat didefinisikan sebagai dugaan atau jawaban
sementara terhadap masalah deskriptif yang berhubungan dengan variabel
tunggal/mandiri.
• Contoh:
Apakah fasad bangunan-bangunan hotel di kawasan Kuta bergaya Post
Modern?
H0: Fasad bangunan-bangunan Hotel di kawasan Kuta bergaya Post
Modern
Diuji secara statistic banyaknya lemen-elemen postmodern pada
fasad hotel
H1: Fasad bangunan-bangunan Hotel di kawasan Kuta tidak bergaya Post
Modern
Diperlukan kajian yang mendalam untuk membuktikan bahwa hotel di
kuta tidak bergaya postmodern.
b. Hipotesis Komparatif
• Hipotesis komparatif dapat didefinisikan sebagai dugaan atau jawaban
sementara terhadap rumusan masalah yang mempertanyakan perbandingan
(komparasi) antara dua variabel penelitian.
• Contoh:
18
Apakah hotel-hotel di kawasan Kuta dan Sanur memiliki karakter fasad yang
sama?
H0: hotel-hotel di kawasan Kuta dan Sanur memiliki karakter fasad yang sama
Diuji secara statistic banyaknya kesamaan elemen-elemen pada fasad
hotel
H1: hotel-hotel di kawasan Kuta dan Sanur tidak memiliki karakter fasad yang
sama?
Diperlukan kajian yang mendalam untuk membuktikan bahwa hotel di
kuta dan sanur adalah berbeda karakter fasadnya.
c. Hipotesis Komparatif
• Hipotesis komparatif dapat didefinisikan sebagai dugaan atau jawaban
sementara terhadap rumusan masalah yang mempertanyakan perbandingan
(komparasi) antara dua variabel penelitian.
• Contoh:
Apakah hotel-hotel di kawasan Kuta dan Sanur memiliki karakter fasad yang
sama?
H0: hotel-hotel di kawasan Kuta dan Sanur memiliki karakter fasad yang sama
Diuji secara statistic banyaknya kesamaan elemen-elemen pada fasad
hotel
H1: hotel-hotel di kawasan Kuta dan Sanur tidak memiliki karakter fasad yang
sama?
Diperlukan kajian yang mendalam untuk membuktikan bahwa hotel di
kuta dan sanur adalah berbeda karakter fasadnya.
19
BAB V DATA
• Salah satu “instrumen” yang penting dalam penelitian
a. Cara Mendapatkannya
• Data primer, yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti
langsung dari subjek atau objek penelitian. Misal hasil wawancara atau
observasi
• Data sekunder, yaitu data yang didapatkan tidak secara langsung dari objek
atau subjek penelitian. Misal data diperoleh melalui referensi
b. Sumber Data
c. Menurut Sifatnya
• Cross section/insidentil, yaitu data yang dikumpulkan hanya pada suatu waktu
tertentu
• Data berkala/ time series, yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
untuk menggambarkan suatu perkembangan atau kecenderungan keadaan/
peristiwa/ kegiatan.
20
5.2 Topik 2: Kajian Pustaka, Landasan Teori dan Kerangka Teoritik
a. Kajian Pustaka
• Proses pencarian data dari berbagai referensi yang ada mengenai objek
penelitian yang akan diteliti
• Menuliskan variable dan hasil temuan lain yang signifikan bagi penelitian,
yang akan mendasari kerangka teoritis (theoritical framework) penelitian.
21
teori atau penelitian terdahulu yang harus ditinjau oleh
peneliti/mahasiswa.
3) Tahun terbit, semakin baru semakhin mutakhir. Kampus biasanya punya
ketetapan tahun terbit terlama yang boleh dijadikan sumber literatur.
Selain itu, biasanya ada juga sumber literatur atau teori yang walaupun
sudah sangat lama tapi masih bisa digunakan
b. Landasan Teori
• Seperangkat definisi, konsep serta proposisi yang telah disusun rapi serta
sistematis tentang variabel-variabel dalam sebuah penelitian.
22
• Membangun Landasan Teori:
c. Kerangka Teori
• Contoh:
23
24
Tabel 2.4. Kerangka Teoretik
UNSUR BUDAYA UNIVERSAL UNSUR BUDAYA LOKAL
Sim bol Cac ak Burung
Sistem sim bol Sim bol Pohon Hayat
Sim bol Kaligrafi
Dalam bangunan tidak boleh ada ornam ent binatang
Bangunan harus dibangun atas perhitungan ganjil.
Lebar bangunan m asjid harus m enam pung 40 orang.
Bangunan m asjid harus m enghadap kiblat
Laki-laki adalah pem im pin
Pengetahuan dalam m em bangun Adanya pem batas antara laki-laki dan perem puan
Bangunan m asjid terdiri dari tem pat Tem pat Im am
im am , tem pat bilal
m engum andangkan azan, tem pat Tem pat Bilal m engum andangkan azan
sholat berjam aah, dan m im bar. Tem pat Sholat Berjam aah
Mim bar
Masyarakat Banjar m anganut system
kekerabatan patrilineal Persentase ruang untuk laki-laki banding ruang perem puan
Sistem kekerabatan dan struktur sosial
Kiai/ulam a m enem pati struktur sosial Posisi/Kedudukan/Tem pat-tem pat Kiai/Ulam a adalah pim pinan (im am ) di UNSUR PEMBENTUK KARAKTERISTIK
m asyarakat yang tinggi khusus untuk Kiai/Ulam a Masjid ASPEK BENTUK
Masyarakat Suku Banjar m enguasai teknologi pem buatan kayu dan logam . Bentuk/ wujud
Masjid adalah tem pat/alat untuk Proporsi/ dim ensi/ skala
Sistem teknologi Masjid tradisional m enem pati posisi yang tinggi
beribadah m asyarakat Suku Banjar Warna
yang m em iliki nilai suc i dan sakral. Skala m asjid dengan m anusia tam pak m onum ental Tekstur
Sistem religi m asyarakat Suku Banjar m engandung unsur anim ism e Orientasi
Sistem religi m asyarakat Suku Banjar m engandung unsur Dinam ism e ASPEK RUANG
Sistem religi m asyarakat Suku Banjar m engandung unsur Agam a Islam Jenis Ruang
Dilaksanakan di rum ah, Tidak dilaksanakan Hirarki ruang
Bapalas Bidan di Masjid
Hubungan/ Kom posisi Ruang
Kegiatan dilaksanakan di Masjid, nam un
BERPENGARUH TERHADAP
25
5.3 Topik 3: Sitiran/sitasi/kutipan/citation
• Suatu gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber
• Setiap sitiran atau kutipan pasti mengacu kepada sumber yang dirujuk seca
ra jelas dan benar
• Sumber: kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain
sebagainya.
a. Prinsip Sitiran/sitasi/kutipan/citation
b. Jenis Sitiran/sitasi/kutipan/citation
1) Kutipan Langsung
• Kutipan yang sama persis seperti kutipan aslinya.
• Tidak boleh merubah atau menghilangkan kata atau kalimat dari sumber
kutipan
• Apabila ada keraguan atau kesalahan dalam kutipan, dengan tanda [sic!].
Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh
pengutip, harus menggunakan tanda siku […].
• Metode:
✓ kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi
✓ jarak antar kutipan satu spasi
✓ kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks
pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru,
maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan.
✓ kutipan diapit oleh tanda kutip ( ‘ ) dan diberi sumber
• Contoh:
26
2) Kutipan tidak Langsung
• Kutipan yang telah diringkas intisarinya dari sumber kutipan aslinya.
Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan
tidak usah diapit tanda petik. Penyebutan sumber dapat dengan sistem
catatan kaki, dapat juga dengan sistem catatan langsung (catatan perut).
• Metode:
✓ kutipan diintegrasikan dengan teks
✓ jarak antar baris kutipan spasi rangkap
✓ kutipan tidak diapit tanda kutip
✓ sesudah selesai diberi sumber kutipan: (nama kedua penulis, tahun:
halaman kutipan)
• Contoh:
27
Kutipan/Catatan
Jenis Sumber Daftar Pustaka
Dalam Teks
Jurnal Online (Kim, 2010, p. 311) Penulis. (Tahun). Judul Artikel. Nama Jurnal.
Volume. halaman..
(Kim, Mirusmonov, Doi:xxx.xxx.
Lee, 2010, p. 311) –
kutipan pertama Penulis. (Tahun). Judul Artikel. Nama Jurnal.
(Kim et al, 2010, Volume. Halaman. Diakses
p.311) – kutipan dari URL.
selanjutnya
Kim, C., Mirusmonov, M., Lee, I. (2010). An
empirical examination of factors influencing
the intention to use mobile payment.
Computers in
Human Behavior, 26, 310‐322.
Doi:10.1016/j.chb.2009.10.013
28
Kutipan/Catatan
Jenis Sumber Daftar Pustaka
Dalam Teks
Biro Pusat Statistik. (2013). Statistik Indonesia
2010. Jakarta, DKI: Penulis. Diakses dari
http://www.bps.go.id/books/file/12345.pdf
Disertasi, Tesis Penulis. (Tahun). Judul tesis/disertasi
Online (catatan). Tersedia dari nama database.
(nomor rekod).
29
2) MLA (Modern Language Association)
• MLA banyak digunakan untuk penulisan dalam bidang bahasa
• Nama penulis ditulis lengkap dengan nama belakang atau akhir dituliskan
di depan.
• Tahun terbit diletakkan pada bagian akhir.
• Kutipan pada halaman cukup dengan menuliskan kata akhir dan nomor
halaman kutipan.
• Pada beberapa media tertentu dapat ditambahkan informasi jenis media
dan format, misal cetak, online, web, dll.
• Pada sumber online cukup menampilkan tanggal bulan dan tahun diakses
tanpa menyebutkan sumber online‐nya.
Kutipan/Catatan
Jenis Sumber Daftar Pustaka
Dalam Teks
Buku (Nama Akhir Penulis Nama akhir Penulis, Nama depan. Judul.
halaman) Tempat Terbit: Penerbit, Tahun
(nomor halaman) terbit.
30
Kutipan/Catatan
Jenis Sumber Daftar Pustaka
Dalam Teks
Lindsey, Tim dan Helen Pausacke (Editor).
Chinese Indonesians. Singapore:
ISEAS, 2006.
31
Kutipan/Catatan
Jenis Sumber Daftar Pustaka
Dalam Teks
Surachman, Arif. “Gadjah Mada Knowledge
Hub: Cetak Biru Institutional
Repositories berbasis Connected‐
Resources.” Prosiding Konferensi
Perpustakaan Digital Indonesia ke‐7.
Jakarta: Perpusnas RI, 2014. 52‐68.
Cetak.
Film Naga Bonar. Sutradara. Dedi Mizwar. 2010.
DVD. Sinema Utama, 2011.
CD‐ROM “Prestige”. Encyclopedia Britannica.
CDROM. Vers. 1.0. UK: Britannica,
1997.
Situs Web Menurut sumber lain Nama akhir penulis, nama depan (jika
(Surachman) …. ada). Nama situs. Nama
organisasi/institusi terkait situs
(penerbit). Tahun sumber dibuat
(jika ada). Media publikasi.
Tanggal bulan tahun diakses.
32
Kutipan/Catatan
Jenis Sumber Daftar Pustaka
Dalam Teks
Buku Online Junior, Robert. The Imagine of World. 1st
ed. Boston: Wiley., 1988. Google
Books. Web. 20 Juni 2013.
33
Kutipan/Catatan
Jenis Sumber Daftar Pustaka
Dalam Teks
Buku Berupa catatan Partini. Bias Gender dalam Birokrasi.
(footnotes atau Yogyakarta: Penerbit Satya Wacana,
endnotes). 2013.
12. Partini, Bias
Gender dalam
Birokrasi (Yogyakarta:
Penerbit Satya
Wacana, 2013), 112.
Jurnal & 11. Karim Jonathan. Jonathan, Karim. “Beyond Growth: Library
Majalah “Beyond Growth: and Development.” Annals of Library
Library and Research 40, no.5 (2015):1111‐1130
Development.”
Annals of Library Porter, Suna. “The Fraud Economy”.
Research 40.5 Times, May 6, 2020.
(2015):1111‐1130
Situs Web Mars, Bruno. Future Music.
http://www.musicana.org/bruno
/index.html (diakses 23 Juni, 2013).
34
4) AMA (American Medical Association) Styles
• Gaya sitasi ini banyak digunakan untuk penulisan dalam bidang
• kesehatan, biologi dan kedokteran
• Semua item dalam daftar pustaka didaftar berdasarkan urutan numerik.
• Penulisan penulis ditulis nama belakang terlebih dahulu kemudian nama
depan
• ditulis inisial saja dan tidak perlu menggunakan koma di antara nama
belakang
• dan depan.
• Penggunaan spasi tunggal dalam daftar pustaka.
Kutipan/Catatan
Jenis Sumber Daftar Pustaka
Dalam Teks
Buku Berupa catatan Penulis. Judul. Tempat Terbit: Penerbit,
(footnotes atau Tahun.
endnotes). (penulis ditulis nama akhir diikuti initial
12. Santoso P, nama depan)
Menembus Ortodoksi
Kajian Kebijakan Santoso P. Menembus Ortodoksi Kajian
Publik. Yogyakarta: Kebijakan Publik. Yogyakarta: Fisipol
Fisipol UGM, 2004. UGM, 2004.
35
Kutipan/Catatan
Jenis Sumber Daftar Pustaka
Dalam Teks
Published date. Update date.Penulis.
Judul Artikel. Nama Jurnal. Tahun;
vol (issue); pages. Doi:xxx.xxxx.
a. Wawancara
Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab
langsung antara peneliti dan narasumber.
1) Wawancara terstruktur
Peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang hendak
digali dari narasumber. Peneliti biasanya sudah membuat daftar pertanyaan
36
secara sistematis. Lazimnya teknik ini dipergunakan oleh peneliti yang
menggunakan Metode Kuantitatif
2) Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas. Peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan
spesifik, namun hanya memuat poin-poin penting dari masalah yang ingin
digali dari responden. Lazimnya teknik ini dipergunakan oleh peneliti yang
menggunakan Metode Kualitatif
b. Observasi
Metode pengumpulan data yang kompleks karena melibatkan berbagai faktor
dalam pelaksanaannya. Metode pengumpulan data observasi tidak hanya mengukur
sikap dari responden, namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai
fenomena yang terjadi. Teknik pengumpulan data observasi cocok digunakan untuk
penelitian yang bertujuan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, dan
gejala-gejala alam.
1) Participant observation
c. Angket (kuesioner)
37
2) Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang telah menyediakan pilihan
jawaban untuk dipilih oleh objek penelitian.
d. Studi Dokumen
Metode pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung kepada subjek
penelitian. Studi dokumen adalah jenis pengumpulan data yang meneliti berbagai
macam dokumen yang berguna untuk bahan analisis.
1) Dokumen primer
Dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung mengalami suatu peristiwa,
misalnya: autobiografi
2) Dokumen sekunder
Dokumen yang ditulis berdasarkan oleh laporan/cerita orang lain, misalnya:
biografi.
a. Textular Presentation
b. Table Persentation (Tabulasi)
• Kepala tabel : nomor tabel, judul tabel (termasuk tahun atau unit kerja)
d. Gambar
38
BAB VII DESKRIPSI TUGAS
Tugas II yaitu kajian unit-unit informasi (empiric sensual, etik, emik dan logis) pada
kawasan permukiman yang bersifat tradisional dan urban, melalui penekanan pada
cara dan strategi pengumpulan dan interpretasi data. Adapun unit-unit kajian yaitu:
A. Data Makro
1. Data Fisik
a) Site Plan dan Layout Plan
- Kelengkapan gambar: informasi-informasi bangunan tempat suci,
bangunan perumahan, ruang luar, batas-batas desa, elemen-elemen
lain pembentuk pola desa. Lengkapi dengan arah mata angin (general)
dan orintasi kaje-kangin (local).
- Tampilan gambar berwarna untuk mempermudah dan memperjelas
informasi yang disajikan pada gambar layout dan site plan
- Pergunakan skala batang
b) Gambar Potongan site desa: memanjang dan memendek.
- Lengkapi informasi-informasi zonasi masing-masing potongan
- Pergunakan skala batang
c) Foto-foto yang relevan
39
2. Data Non Fisik
a) Lokus: Nama Desa, Kecamatan, Kabupaten dan dilengkapi dengan
gambar (Pulau Bali, Kecamatan, Desa)
b) Sejarah Desa
c) Zona sistem setting kegiatan: (1) ritual: incidental dan rutin, (2) pertanian,
(3) sosial
B. Data Messo
1. Data Fisik
a) Site plan dan layout plan 3 (tiga) unit “banjaran” (terdiri dari 6-8
pekarangan keluarga) yang relevan
- Kelengkapan gambar: dilengkapi dengan informasi-informasi masa
bangunan tempat suci, masa bangunan tempat tinggal dan ruang luar
serta elemen-elemen lainnya pembentuk pola masa pekarangan
rumah
- Lengkapi dengan arah mata angin (general) dan orintasi kaje-kangin
(local).
- Tampilan gambar berwarna untuk mempermudah dan memperjelas
informasi yang disajikan pada gambar layout dan site plan
b) Gambar Potongan site desa: memanjang dan memendek.
- Lengkapi informasi-informasi zonasi masing-masing potongan
- Pergunakan skala batang
c) Orientasi masing-masing masa bangunan atau elemen-elemen
pembentuk satu unit “banjaran”
d) Foto-foto yang relevan
C. Data Mikro
1. Data Fisik
a) Layout dan Site Plan 3 (tiga) unit pekarangan rumah yang relevan
- Lengkapi informasi-informasi elemen-elemen pembentuk pekarangan
- Lengkapi dengan arah mata angin (general) dan orintasi kaje-kangin
(local).
b) Layout masing-masing masa bangunan
- Lengkapi informasi-informasi pembentuk ruang dalam
- Lengkapi dengan arah mata angin (general) dan orintasi kaje-kangin
(local).
c) Tampak masing-masing unit masa bangunan dan material bahan
bangunan
d) Potongan masing-masing unit masa bangunan
- Lengkapi informasi-informasi pembentuk ruang dalam
40
- Lengkapi dengan arah mata angin (general) dan orintasi kaje-kangin
(local).
e) Pergunakan skala batang
f) Foto-foto yang relevan
41
DAFTAR PUSTAKA
Arif Surachman, 2016. Panduan Gaya Penulisan Sitiran Karya Ilmiah, Yogyakarta:
lib.ugm.ac.id
Moleong, Lexy J., 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Groat, L. & D. Wang, 2002. Architectural Research Methods, John Wiley & Sons, New
York
Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif R&B, Bandung: Alvabeta
42