EJAAN
DOSEN PEMBIMBING
Dr. Nadir La Djamudi, M.Pd
Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Sholat serta
salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Tidak lupa
pula kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Nadir La Djamudi, M.Pd.
Selaku dosen pembimbing yang senantiasa membantu kami dalam menyelesaikan
tugas makalah ini.
Makalah yang berjudul “Ejaan” ini disusun untuk memenuhi tugas
kelompok pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Ejaan adalah seperangkat kaidah
tulis-menulis yang meliputi kaidah penulisan huruf, kata, dan tanda baca.
Bilamana ada beberapa kesalahan yang terdapat dalam makalah ini. Izinka
kami menghanturkan permohonan maaf. Sebab makalah ini tida sempurna dan
masih memiliki banyak kelemahan.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk menambah wawasan,
ilmu pengetahuan, dan menjadi acuan untuk menulis makalah lainnya.
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ejaan
2.2 Fungsi Ejaan
2.3 Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia
2.4 Penggunaan Kata Dalam Bahasa Indoonesia
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 saran
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak diantara kita yang masih banyak menggunakan kata dan susukan
kalimat yang masih salah dalam beberapa forum. Ada saatnya kita menggunakan
kalimat-kalimat baku, dan ada saatnya pula kita menggunakan kalimat nonbaku.
Hal ini perlu diperhatikan. Ketika penggunaan kalimat telah sesuai namun
penggunaan ejaanya masih belum benar, ini dapat mengakibatkan
kesalahpahaman, atau bahkan informasi yang hendak disampaikan tidak dapat
diterima dengan baik oleh pendengar. Ejaan sangat diperlukan untuk komunikasi
secara maupun tulisan.
B. Rumusan Masalah
Pada makalah ini, kami membuat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari ejaan?
2. Apa fungsi dari ejaan?
3. Bagaimana perkembangan ejaan Bahasa Indonesia?
4. Bagaimana penggunaan ejaan kata dalam Bahasa Indonesia?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian ejaan
2. Untuk mengetahui fungsi dari ejaan
3. Untuk mengetahui perkembangan ejaan Bahasa Indonesia
4. Untuk mengetahui penggunaan ejaan kata dalam Bahasa Indonesia
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ejaan
Dalam buku Konsep Dasar Bahasa Indonesia (2019) karya Yunus Abidin,
ejaan merupakan aturan yang melambangkan bunyi bahasa menjadi bentuk huruf,
kata, serta kalimat.
Mengutip dari buku Esai Penerapan Ejaan Bahasa Indonesia (2020)
karya Widya Fitriantiwi, yang dimaksud ejaan adalah kaidah yang harus dipatuhi
oleh pemakai bahasa supaya keteraturan dan keseragaman dalam penulisan bahasa
dapat tercapai.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ejaan ialah kaidah kaidah cara
menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk
tulisan (huruf-huruf), serta penggunaan tanda baca.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa ejaan merupakan hal-hal yang mencakup
penulisan huruf, penulisan kata, termasuk singkatan, akronim, angka, dan
lambang bilangan, serta penggunaan tanda baca.
B. Fungsi Ejaan
Ejaan mempunyai fungsi yang sangat penting bagi pembakuan bahasa,
baik yang menyangkut pembakuan tata bahasa maupun kosakata dan peristilahan.
Fungsi tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Sebagai landasan pembakuan tata bahasa.
2. Sebagai landasan pembakuan kosakata dan peristilahan, serta
3. Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa
indonesia.
c. Huruf k pada akhir kata atau suku kata ditulis dengan tanda koma diatas
Misalnya :
1) Rakyat menjadi Ra’yat
2) Bapak menjadi Bapa’
b. Kata ulang ditulis dengan satu cara yakni menggunakan tanda hubung
(tidak diperkenankan menggunakan tanda angka “2”.
Misalnya :
1) Besar2 menjadi Besar-besar
2) Sayur2-an menjadi Sayur-sayuran
d. Gubangan kata yang sudah dianggap senyawa (satu kata) ditulis serangkai.
Misalnya :
8
1) Assalamualaikum
2) Halubalang
e. Kata ganti ku, mu, kau,dan nya ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya.
Misalnya :
1) Kumiliki
2) Dipukul
3) Barangmu
g. Partikel pun terpisah dari kata yang mendahuluinya, kecuali pun yang
menjadi kelompok kata.
1) Kapan pun aku tetap menantimu
2) Meskipun demikian aku tak akan marah (meskipun adalah kelompok
kata)
1. Pelafalan
Salah satu hal yang diatur dalam ejaan ialah cara pelafalan atau cara
pengucapan dalam bahasa Indonesia. Pada akhir-akhir ini sering kita dengar orang
melafalkan bunyi bahasa Indonesia dengan keraguan. Keraguan yang dimaksud
ialah ketidakteraturan pengguna bahasa dalam melafalkan huruf. Kesalahan
pelafalan dapat terjadi karena lambang (huruf) diucapkan tidak sesuai dengan
bunyi yang melambangkan huruf tersebut. Kaidah pelafalan bunyi bahasa
Indonesia berbeda dengan kaidah bunyi bahasa lain, terutama bahasa asing,
seperti bahasa Inggris, bahasa Belanda, dan bahasa Jerman.
Perhatikan contoh berikut!
a. Teknik = lafal yang salah: tehnik, lafal yang benar: teknik
b. Energi = lafal yang salah: enerhi, enersi, enerji. Lafal yang benar: energy
Masalah lain yang sering muncul dalam pelafalan ialah mengenai
singkatan kata dengan huruf. Sebaiknya pemakai bahasa memperhatikan pelafalan
yang benar seperti yang sudah dibakukan dalam ejaan.
Perhatikan pelafalan berikut!
a. TV = lafal yang salah: tivi. Lafal yang benar: teve
b. MTQ = Lafal yang salah:emtekyu, emtekui. Lafal yang benar: em te ki
Kaidah pelafalan yang perlu dibicarakan di sini ialah pelafalan bunyi (h).
Pelafalan bunyi (h) ada aturannya dalam bahasa Indonesia. Bunyi (h) yang
terletak di antara dua vokal yang sama harus dilafalkan dengan jelas, seperti pada
kata mahal, pohon, luhur, leher, sihir. Bunyi (h) yang terletak di antara dua vokal
yang berbeda dilafalkan dengan lemah atau hampir tidak kedengaran, seperti pada
kata tahun, lihat, pahit.
3. Penulisan Huruf
11
a. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada
awal kalimat.
Misalnya :
1) Dia membaca buku.
2) Apa maksudnya?
c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan
yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan (kata ganti tuhan).
Misalnya :
1) Islam, Quran, Weda, Tuhan akan menunjukkan jalan hamba-Nya.
e. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan yang
diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat yang digunakan
sebagai pengganti nama orang tertentu.
Misalnya :
1) Wakil Presiden Adam Malik
2) Perdana Menteri Nehru
f. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan atau nama
12
instansi yang merujuk kepada bentuk llengkapnya.
Misalnya :
1) Sidang itu dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia.
2) Sidang itu dipimpin Presiden.
g. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan
pangkat yang tidak merujuk kepada nama orang, nama instansi, atau nama
tempat tertentu.
Misalnya :
1) Berapa orang camat yang hadir dalam rapat itu?
2) Devisi itu dipimpin oleh seorang mayor jenderal.
h. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur unsur nama orang.
Misalnya :
1) Amir Hamzah
2) Dewi Sartika