Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI- NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL

STRATEGI PEMANTAUAN PERKEMBANGAN PASIEN DIABETES


MELITUS GUNA EFEKTIFITAS PENGOBATAN PADA RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH KH. MUHAMMAD THOHIR
KABUPATEN PESISIR BARAT

DISUSUN OLEH
Villaretha Mahsa Dawe, A.Md. Kep
NIP. 19950213 201903 2 014

PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II


ANGKATAN XXXIV DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI
LAMPUNG

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
TAHUN ANGGARAN 2019

i
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

NAMA : Villaretha Mahsa Dawe, A.Md. Kep

NIP : 19950213 201903 2 014

UNIT KERJA : RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KH.MUHAMMAD


THOHIR KABUPATEN PESISIR BARAT

Tanggal Persetujuan:
Bandar Lampung, 27 November 2019

Menyetujui,
Coach Mentor

Dra. Rita Mayani, MM Ns. Erido Riska, S.Kep


NIP. 19670517 199203 2 003 NIP. 19871223 200903 1 001

ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

NAMA : Villaretha Mahsa Dawe, A.Md. Kep

NIP : 19950213 201903 2 014

UNIT KERJA : RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KH.MUHAMMAD


THOHIR KABUPATEN PESISIR BARAT

Tanggal Persetujuan:
Bandar Lampung, 27 November 2019

Menyetujui,
Coach Penguji

Dra. Rita Mayani, MM M.Rasyid Manan,S.Sos.,MM


NIP. 19670517 199203 2 003 NIP.19630222 198703 1 002

iii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah


melimpahkan rahmat serta karunia-Nya dalam kehidupan ini sehingga
penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar CASN
yang berjudul “STRATEGI PEMANTAUAN PERKEMBANGAN PASIEN
DIABETES MELITUS GUNA EFEKTIFITAS PENGOBATAN PADA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KH. MUHAMMAD THOHIR
KABUPATEN PESISIR BARAT”
Penyusunan laporan ini dapat terselesaikan karena adanya
bimbingan, saran, serta nasehat dari berbagai pihak yang terus
mendukung penulis untuk menyelesaikan laporan aktualisasi ini. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak H.Kherlani, S.E., M.M., selaku kepala Bapan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Provinsi Lampung beserta jajarannya yang
telah memfasilitasi serta membantu dalam melaksanakan Pendidikan
dan Latihan Dasar ini.
2. Ibu Dra. Rita Mayani, MM., selaku coach penulis yang telah
menyediakan waktu dan tenaga untuk memberi saran dan motivasi
kepada penulis dalam proses penyelesaian laporan aktualisasi ini;
3. Bapak Ns. Erido Riska, S.Kep., selaku mentor penulis yang telah
membantu dan membimbing penulis dalam penyelesaian laporan
aktualisasi ini;
4. Bapak M. Rasyid Manan, S.Sos., MM., selaku penguji yang telah
memberikan masukan serta arahan pada laporan aktualisasi ini;
5. Tim Widyaiswara yang telah dengan sabar membimbing kami
selama melaksanakan masa on campus pada pelatihan dasar
(LATSAR) CASN;
6. Orang tua dan keluarga tercinta yang selalu mendoakan dan
mendukung penulis;
7. Rekan-Rekan LATSAR Golongan II Angkatan XXXIV yang saling
membantu dalam menjalankan LATSAR.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan


aktualisasi ini, oleh karena itu kritik dan saran yang bermanfaat sangat
diharapkan untuk kebaikan penulis dan perbaikan dalam penulisan
laporan yang akan datang.

Bandar Lampung, 25 November 2019


Penulis,

Villaretha Mahsa Dawe, Amd. Kep

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................... iii

KATA PENGANTAR............................................................................ iv

DAFTAR ISI......................................................................................... v

DAFTAR TABEL.................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR.............................................................................. viii

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1

1.1 Latar Belakang.................................................................. 1


1.2 Tujuan ............................................................................... 3
1.3 Manfaat.............................................................................. 3
1.4 Ruang Lingkup Aktualisasi................................................ 4

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

PROFIL RUMAH SAKIT.......................................................... 5

2.1 Sejarah Rumah Sakit......................................................... 5


2.2 Visi dan Misi Organisasi.................................................... 5
2.3 Tugas pokok dan Fungsi Perawat..................................... 6
2.4 Daftar Istilah ..................................................................... 6

BAB III RANCANGAN AKTUASASI .................................................. 20

3.1 Analisis Isu........................................................................ 7


3.2 Argumentasi terhadap Core Issu...................................... 7
3.3 Nilai Dasar Profesi PNS..................................................... 8

v
3.4 Rancangan Aktualisasi...................................................... 13
BAB IV Capaian Aktualisasi .............................................................. 18

4.1 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ...................................... 18

4.2 Kegiatan Pertama ............................................................. 18

4.3 Kegiatan Kedua............................................................... 20

4.4 Kegiatan Ketiga................................................................. 21

4.5 Kegiatan Keempat............................................................. 23

4.6 Kegiatan Kelima................................................................ 24

BAB V PENUTUP ............................................................................... 26

5.1 Kesimpulan.......................................................................... 26

5.2 Saran .................................................................................. 27

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisis Identifikasi Isu Prioritas. ........................................... 29

Tabel 4.1 Tabel Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ................................ 30

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.2.2 Surat Pernyataan Kepala Ruang dan Dokter untuk


Melakukan Pendataan pasien Diabetes Melitus ........... 32
Gambar 4.2.2 Blanko daftar pasien Diabetes Melitus ........................... 32
Gambar 4.2.2 Daftar Pasien Diabetes Melitus 33

Gambar 4.3.2 Surat Pernyataan Kepala Ruang Dan Dokter untuk


Pembuatan Lembar Kontrol dan Foto............................ 35
Gambar 4.3.2 Design Lembar Kontrol .................................................. 35
Gambar 4.3.2 Kartu Kontrol Pasien yang Sudah digunakan 36
Gambar 4.4.2 Surat Pernyataan Kepala Ruang dan Dokter untuk
Persetujuan Kegiatan Edukasi dan Foto ....................... 38
Gambar 4.4.2 Daftar Materi Edukasi Pasien Diabetes Melitus ............. 38

Gambar 4.4.2 laporan Hasil Edukasi pasien dan Foto .......................... 39

Gambar 4.5.2 SK Penetapan Call Center ............................................. 41

Gambar 4.5.2 Daftar pasien SMS Reminder ......................................... 41


Gambar 4.5.2 Dokumentasi SMS Reminder ......................................... 42

Gambar 4.6.2 Surat Persetujuan Izin Pengambilan Data dan Foto ..... 44
Gambar 4.6.2 Daftar Peserta Prolanis .................................................. 45

Gambar 4.6.2 Absen Peserta Prolanis .................................................. 45

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Output Kegaiatan 1............................................................... 31

Lampiran Output Kegaiatan 2............................................................... 34

Lampiran Output Kegaiatan 3............................................................... 37

Lampiran Output Kegaiatan 4............................................................... 40

Lampiran Output Kegaiatan 5............................................................... 43

ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Diabetes Melitus (DM) atau sering disebut sebagai penyakit
kencing manis merupakan penyakit kronis yang terjadi karena
pankreas tidak dapat menghasilkan cukup insulin atau karena
tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang
dihasilkan oleh pankreas. Hiperglikemia atau meningkatnya
kadar glukosa darah merupakan efek yang sering terjadi pada
pasien Diabetes Melitus. Kadar glukosa darah yang tidak
terkontrol dari waktu ke waktu dapat menyebabkan kerusakan
serius pada banyak sistem tubuh, khususnya saraf dan
pembuluh darah (World Health Organization (WHO), 2013).

Estimasi terakhir International Diabetes Federation,


terdapat 382 juta orang yang hidup dengan diabetes di dunia
pada tahun 2013. Pada tahun 2035 jumlah tersebut diperkirakan
akan meningkat menjadi 592 juta orang. Diperkirakan dari 382
juta oarang tersebut, 175 juta diantaranya belum terdiagnosis,
sehingga terancam berkembang progresif menjadi komplikasi
tanpa disadari dan tanpa pencegahan. Dari berbagai penelitian
epidemiologis di Indonesia yang dilakukan oleh pusat-pusat
diabetes, sekitar tahun 1980-an prevalensi diabetes mellitus
pada penduduk usia 15 tahun ke atas sebesar 1,5-2,3% dengan
prevalensi didaerah rural atau pedesaan lebih rendah daripada di
perkotaan. Jumlah penduduk yang berusia ≥15 tahun yang
terdiagnosis diabetes mellitus di Indonesia adalah 2.650.340 jiwa
dari 176.689.336 jiwa penduduk Indonesia yang berusia ≥15
tahun. Menurut data yang diperoleh yaitu faktor resiko kurang
nya aktifitas fisik sebanyak 26,1% (Riskesdas,2013).

Angka kejadian diabetes melitus di Provinsi Lampung


untuk rawat jalan pada tahun 2013 mencapai 365 orang dan

1
mengalami peningkatan pada tahun 2014 sejumlah 1103 orang.
Hal ini menunjukan terjadi peningkatan jumlah pasien Diabetes
Melitus dengan jumlah yang signifikan di Provinsi Lampung
(Dinkes Lampung, 2015).

Dari hasil survey didapatkan jumlah pasien Diabetes


Melitus rawat jalan di RSUD. KH. Muhammad Thohir Kabupaten
Pesisir Barat Lampung menempati urutan ke-tiga dari 10
penyakit terbanyak. Berdasarkan data yang diperoleh pada
tahun 2018 berjumlah 56 kunjungan, pada tahun 2019 dibulan
Januari – Oktober terdapat 50 kunjungan dan khusus pada bulan
September terdapat 19 pasien Diabetes Militus dengan 9
diantaranya tidak kembali ke rumah sakit guna melakukan
kontrol ulang untuk kelanjutan pengobatan.

Tingginya angka penderita Diabetes Melitus disebabkan


karena kegagalan pasien dalam mempertahankan kadar glukosa
darah tetap dalam keadaan terkontrol. Pengendalian kadar
glukosa dapat dilakukan dengan menjalani pilar-pilar
pengelolaan Diabetes Melitus, pilar pengelolaan Diabetes
Melitus terdiri dari 4 pilar yaitu edukasi, aktivitas fisik, penyuluhan
dan intervensi farmakologis (Yunir, 2006).

Sehubungan dengan tingginya jumlah pasien Diabetes


Melitus yang tidak kembali ke rumah sakit guna melakukan
kontrol ulang untuk kelanjutan pengobatan, maka penulis
berencana melakukan optimalisasi pemantauan perkembangan
pasien dengan beberapa strategi Pemantauan Perkembangan
Pasien Diabetes Melitus Guna Efektifitas Pengobatan Pada
RSUD KH.Muhammad Thohir Kabupaten Pesisir Barat.

2
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Peserta Diklat Prajabatan Golongan II diharapkan mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab di
unit tempat bertugas , yaitu RSUD KH.Muhammad Thohir .
1.2.2 Tujuan Khusus
Peserta Diklat Prajabatan Golongan II diharapkan mampu
mengaktualisasikan dengan kemampuan mengaktualisasikan
lima nilai dasar, yaitu:
a) Kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam
melaksanakan tugas jabatannya.
b) Kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam
pelaksanaan.
c) Kemampuan menjunjung tinggi standar etika public dalam
pelaksanaan tugas jabatan.
d) Kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu
pelaksanaan tugas jabatan.
e) Kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong
percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansi.

1.3 Manfaat
1.3.1 Peserta
a) Mampu menerangkan nilai-nilai akuntabilitas sehingga
memiliki tanggung jawab dan integritas terhadap tugas dan
jabatan.
b) Mampu menerapkan nilai-nilai nasionalisme sehingga dapat
bekerja atas dasar semangat nilai-nilai Pancasila
c) Mampu menjunjung tinggi etika public dalam pelaksanaan
tugas dalam kehidupan sehari-hari
d) Mampu menerapkan nilai-nilai komitmen mutu sehingga
mewujudkan pelayanan yang prima di lingkungan kerja

3
e) Mampu menerapkan nilai-nilai anti korupsi didalam
pelaksanaan tugas di kehidupan sehari-hari
f) Mengaktualisasikan pelayanan public yang berkualitas
sesuai jabatannya kepada masyarakat/stakeholder yang
dilayani.

1.3.2 Organisasi
a) Terwujudnya lingkungan kerja yang harmonis yang didasari
nilai-nilai ANEKA (akuntabilitas, nasionalisme, etika public,
komitmen mutu, dan anti korupsi)
b) terwujudnya manajemen ASN yang baik yang dilakukan oleh
organisasi sehingga tersedia sumber daya aparatur sipil
negara yang unggu selaras dengan perkembangan zaman.

1.3.3 Masyarakat
Manfaat bagi masyarakat adalah sebagai upaya untuk
meningkatkan kesadaran pasien dan keluarga tentang
pentingnya pemantauan perkembangan pasien Diabetes Melitus
guna efektifitas pengobatan.

1.4 Ruang Lingkup Aktualisasi


Ruang lingkup dalam pembuatan laporan pelaksanaan aktualisasi
nilai- nilai dasar profesi ASN dilakukan di RSUD KH.Muhammad
Thohir , Kabupaten Pesisir Barat, Lampung dengan menganalisis
dan melakukan kegiatan-kegiatan untuk mengatasi isu kontemporer
dengan tugas dan fungsi yang berlaku dengn mengaktualisasi nilai-
nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika public, komitmen mutu, dan
anti korupsi (ANEKA).

4
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI

2. PROFIL RUMAH SAKIT


2.1 Sejarah Rumah Sakit
RSUD KH. Muhammad Thohir terletak di Kabupaten Pesisir
Barat, yang merupakan kabupaten termuda di Provinsi Lampung,
yang merupakan Kabupaten pemekaran dari Kabupaten Lampung
Barat. Pada awalnya RSUD KH. Muhammad Thohir memiliki nama
Rumah Sakit Komunitas Krui. Pembangunan RSUD dimulai pada
tahun 2015 – 2016. Pada bulan April 2017 Direktur dan Staf
Struktural mulai melakukan tugas di RSUD, dilanjutkan pada bulan
Mei 2017 Staf Fungsional mulai bertugas. Seluruh staf fungsional
medis dan paramedis berasal dari staf Puskesmas. Pada tanggal
03 Oktober 2018 Bupati Pesisir Barat mengeluarkan izin
Operasional Rumah Sakit Umum Daerah KH. Muhammad Thohir.

2.2 Visi dan Misi


a) Visi
“Tercapainya kesejahteraan masyarakat dengan memberikan
pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang bermutu”.
b) Misi
1. Menyiapkan tenaga kesehatan yang profesional.
2. Menyelenggarakan pelayanan yang menyeluruh dan terpadu.
3. Terciptanya ke mandirian masyarakat dalam hal kesehatan.
c) Tujuan
Memberikan pelayanan kesehatan paripurna yang berkualitas
kepada pasien dan meningkatkan kesejahteraan seluruh pegawai
RSUD KH. Muhammad Thohir
d) Moto
“Bekerja Dengan Hati”

5
e) Tata Nilai
“SIKOP”
a. Sehat Tujuanku
b. Ikhlas Niatku
c. Komprehensif Tindakanku
d. Objektif Dataku
e. Profesional Pelayananku

2.3 Tugas Pokok Dan Fungsi Sebagai Perawat Terampil


Berikut rincian tugas sebagai perawat terampil :
1) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;
2) Membuat media untuk peningkatan perilaku hidup bersih dan
sehat pada individu dalam rangka melakukan upaya
promotif;
3) Memantau perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya;
4) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
5) Membuat media untuk peningkatan perilaku hidup bersih dan
sehat pada individu dalam rangka melakukan upaya
promotif.

2.4 Daftar Istilah


Glukosa : Satu gula monosakarida dan salah satu karbohidrat
terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga

DM : Diabetes Melitus

Prolanis : Program Pengendalian Penyakit Kronis

SMS : Short Massage Service

SK : Surat keputusan

6
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Analisis Isu


Identifikasi masalah yang ada pada RSUD KH. Muhammad Thohir
disajikan pada Lampiran 3.1. Tabel Analisis Identifikasi Isu Prioritas.

Dari identifikasi isu dengan menggunakan analisa Urgency


Seriousness Growth (USG) diperoleh isu prioritas (Core issue)
“Pemantauan perkembangan pasien Diabetes melitus belum optimal”
dengan Rumusan Masalah Optimalisasi Pemantauan perkembangan
pasien Diabetes melitus di RSUD KH. Muhammad Thohir.

3.2 Argumentasi Terhadap Core Issu Terpilih

Isu yang terpilih merupakan isu Pemantauan perkembangan pasien


Diabetes melitus belum optimal. Hasil tersebut berdasarkan
pertimbangan nilai skor USG tertinggi. Analisis terhadap skor-skor
tersebut adalah:

Pertama, factor urgency. Masalah yang paling cepat harus


ditangani adalah Pemantauan perkembangan pasien Diabetes
melitus belum optimal. Nilai masalah tersebut paling tinggi karena
memiliki tingkat kepentingan sangat tinggi diantara isu yang lain,
yaitu memperoleh skor tertinggi 4. Isu tersebut akan berdampak
positif jika segera diatasi.

Kedua, factor seriousness. Berdasarkan factor seriousness maka


isu yang memiliki skor tertinggi adalah isu Pemantauan
perkembangan pasien Diabetes melitus belum optimal. Isu
tersebut memperoleh skor 5 yang memiliki makna bahwa jika isu
tersebut tidak diatasi maka akan berdampak sangat serius.

Ketiga, factor growth. Skor tertinggi pada factor growth adalah isu
Pemantauan perkembangan pasien Diabetes melitus belum

7
optimal. Skor yang diperoleh adalah 4, yaitu berkembang. Artinya
isu ini akan berkembang jika tidak segera diatasi.

3.3 Nilai Dasar Profesi PNS

Dalam melakukan proses internalisasi dan aktualisasi dari tugas


dan fungsi jabatan serta organisasi, terdapat nilai-nilai dasar
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) yang harus diterapkan dalam
setiap pelaksanaan kegiatan, sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
a. Kepemimpinan : adalah lingkungan yang akuntabel
tercipta dari atas kebawah dimana pimpinan memainkan
peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya.
b. Transparansi : adalah keterbukaan atas semua tindakan dan
kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/
instansi.
c. Integritas : adalah konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan.
d. Tanggung Jawab : adalah kesadaran manusia akan
tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun
yang tidak di sengaja tanggung jawab juga berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan : adalah kondisi kebenaran ideal secara moral
mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
f. Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan
akuntabilitas.
g. Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam
lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara
akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.

8
h. Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab
harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang
menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
i. Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir
(Lembaga Administrasi Negara, 2015).

2. Nasionalisme
Berdasarkan undang-undang nomor 5 tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik serta sebagai perekat dan pemersatu
bangsa. Nasionalisme merupakan pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan negara dan
sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme pancasila bangsa dan tanah air adalah
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap
bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila. Untuk menciptakan nilai nasionalisme dalam
melakukan pekerjaan dapat dilandasi oleh nilai cinta tanah air,
tidak diskriminatif,cermat dan disiplin, taqwa, gotong royong,
demokratis dan rela berkorban.
Fungsi nasionalisme bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah :
a. ASN yang berorientasi pada kepentingan publik dengan nilai
yang terkandungnya; ketepetan waktu, pelayanan yang
akurat, ramah dan santun dalam memberikn pelayanan,
tanggung jawab, kelengkapan, kemudahan mendapatkan
pelayanan, variasi model pelayanan, kenyamanan, bersikap
adil dan tidak deskriminatif.
b. ASN yang berintegritas tinggi, dengan melaksanakan
tugasnya dengan jujur,bertanggung jawab dan berintegritas
tinggi, melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin,
melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan,

9
melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan, menjaga kerahasiaan yang menyangkut
kebijakan negara, menggunakan kekayaan dan barang milik
negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien,
menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
menjalankan tugas, memberikan informasi secara benar dan
tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan
informasi, tidak menyalahgunakan informasi, dan
melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. ASN sebagai pemersatu bangsa bersikap netral dan adil,
mengawoni kepentingan kelompok minoritas, menjadi teladan
dilingkungan masyarakat (Lembaga Administrasi Negara,
2019).

3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang baik/buruk, benar/salah prilaku,
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-
nilai dasar etika publik antara lain adalah :
a. Memegang teguh nilai-nilai ideologi pancasila.
b. Setia dan mempertahankan UUD NKRI 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi prinsip standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
h. Kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.

10
i. Memberikan pelayanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil & mendorong kinerja
kesetaraan pekerjaan
m.Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir (Lembaga Administrasi Negara,
2019).

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu bertujuan untuk memberikan kepuasan masyarakat
dalam pelayanan publik. Penilaian mutu berdasarkan pada
subyektifitas seseorang. Untuk mengukur penilaian tersebut perlu
adanya standar pelayanan sehingga sebuah mutu pelayanan dapat
terkontrol dengan baik. Berikut adalah nilai-nilai yang perlu
diperhatikan dalam komitmen mutu antara lain:
a. Bekerja dengan berorientasi pada mutu.
b. Inovatif.
c. Selalu melakukan perbaikan mutu.
d. Membangun komitmen pegawai untuk jangka panjang.
e. Membangun kerjasama antar pegawai yang dilandasi
kepercayaan dan kejujuran.
f. Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan, baik internal
maupun eksternal.
g. Menampilkan kinerja tanpa cacat (zerodefect) dan tanpa
pemborosan (zerowaste), sejak memulai setiap pekerjaan.
h. Menjalankan fungsi pengawasan secara efektif dan efisien
dalam bekerja (Lembaga Administrasi Negara, 2019).

11
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa Latin yaitu corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan.Korupsi sering dikatakan
sebagai kejahatan luar biasa karena dampaknya yang luar biasa
menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi,
keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas yang tidak
hanya berdampak buruk dalam kurun waktu yang pendek, namun
juga secara jangka panjang.Korupsi adalah tindakan melanggar
hukum dengan tujuan untuk memperkaya diri sendiri maupun
golongan. KPK bersama dengan para pakar telah melakukan
identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi, ada 9 nilai dasar yang telah
disepakati yaitu
a. Kejujuran
b. Kepedulian
c. Kemandirian
d. Kedisiplinan
e. Keadilan
f. Tanggung jawab
g. Kerja keras
h. Sederhana
i. Berani
Agar perilaku anti korupsi dapat diwujudkan, maka terdapat
beberapa indikator keberhasilan, yaitu :
a. Mampu mengidentifikasi sikap dan perilaku yang mengarah dan
atau termasuk perilaku korupsi.
b. Mampu menjelaskan cara – cara menghindari perilaku korupsi.
c. Mampu menjelaskan resiko dari tindakan korupsi bagi dirinya,
keluarga dan masyarakat secara keseluruhan (Lembaga
Administrasi Negara, 2019).

12
3.4 Rancangan Aktualisasi
3.4.1 Kegiatan Pertama Pendataan Pasien Diabetes Melitus di RS
Umum Daerah KH. Muhammad Thohir.
A) Tahapan Kegiatan
a. Berkordinasi dengan Kepala Ruang dan Dokter
b. Membuat blangko daftar pasien Diabetes Melitus
c. Mendata pasien Diabetes Melitus
B) Output
a. Draft persetujuan
b. Blangko daftar pasien Diabetes Melitus
c. Data pasien Diabetes Melitus
C) Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
1. Etika Publik : Sopan santun dan saling menghargai
terhadap atasan atau senior lainnya
2. Komitmen Mutu : Melakukan pembuatan lembar
kontrol dengan jelas untuk menjamin mutu pelayanan
3. Anti Korupsi : Kegiatan pendataan pasien dilakukan
dengan jujur
D) Konstribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Dengan melakukan pendataan dengan baik demi
terwujudnya Visi dan Misi RSUD KH. Muhammad Thohir
yaitu “Tercapainya kesejahteraan masyarakat dengan
memberikan pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang
bermutu
E) Penguatan Nilai Organisasi
Nilai-nilai professional dan Komprehensif Tindakanku.

13
3.4.2 Kegiatan Kedua Membuat lembar kontrol yang dibawa pasien
pulang.
A) Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan kepala ruangan dan
dokter
b. Pembuatan lembar kontrol
c. Pemberian lembar kontrol ke pasien Diabetes Melitus
B) Output
1. Draft persetujuan
2. Design lembar kontrol pasien
3. Kartu kontrol pasien yang sudah digunakan
C) Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
1. Etika Publik : Sopan santun dan saling menghargai
terhadap atasan atau senior lainnya
2. Komitmen Mutu : Salah satu kegiatan untuk
memberikan inovasi peningkatan kesehatan pasien
dan peningkatan pelayanan merupakan bentuk
menjaga mutu
3. Nasionalisme : Pemberian kartu kontrol kepada
Pasien Diabetes Melitus secara adil tanpa membeda-
bedakan suku, agama dan status sosial
D) Konstribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Dengan melakukan pendataan dengan baik demi
terwujudnya Visi dan Misi RSUD KH. Muhammad Thohir
yaitu “Tercapainya kesejahteraan masyarakat dengan
memberikan pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang
bermutu
E) Penguatan Nilai Organisasi
Nilai-nilai professional dan Komprehensif Tindakanku.

14
3.4.3 Kegiatan Ketiga Menggiatkan edukasi kepada pasien dan
keluarga tentang pentingnya kontrol ulang
A) Tahapan Kegiatan
a. Berkordinasi dengan dokter
b. Membuat daftar kegiatan
c. Memberikan edukasi
B) Output
1. Draft persetujuan
2. Daftar materi kegiatan
3. Laporan hasil edukasi pasien
C) Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
1. Etika Publik : Sopan santun dan saling menghargai
terhadap atasan atau senior lainnya
2. Komitmen Mutu : Melakukan pembuatan daftar materi
kegiatan guna menjamin mutu pelayanan
3. Nasionalisme : Memberikan pelayanan yang sama
kepada semua pasien tanpa memandang latar
belakang pasien.
D) Konstribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Dengan melakukan pendataan dengan baik demi
terwujudnya Visi dan Misi RSUD KH. Muhammad Thohir
yaitu “Tercapainya kesejahteraan masyarakat dengan
memberikan pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang
bermutu
E) Penguatan Nilai Organisasi
Mengutkan nilai-nilai sehat tujuanku, ikhlas niatku,
komprehensif tindakanku, objektif dataku dan
professional pelayananku

15
3.4.4 Kegiatan Keempat Melakukan SMS Reminder pada pasien
Diabetes Melitus.
A) Tahapan Kegiatan
a. Adanya Nomor Call Center
b. Daftar pasien yang akan diberikan SMS Reminder
c. Mengirimkan SMS Reminder kepada pasien
Diabetes Melitus yang terjadwal
B) Output
1. Surat Keputusan tentang penetapan Call Center
2. Daftar pasien yang akan diberikan SMS Reminder
3. Dokumentasi percakapan
C) Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
1. Komitmen Mutu : Salah satu kegiatan untuk
memberikan layanan kesehatan terpadu merupakan
bentuk menjaga mutu
2. Anti Korupsi : Menghindari gratifikasi dan kecurangan
dalam melaksanaan tugas
3. Akuntabilitas : Membuat dokumentasi dengan penuh
tanggung jawab dan jujur
D) Konstribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Dengan melakukan pendataan dengan baik demi
terwujudnya Visi dan Misi RSUD KH. Muhammad Thohir
yaitu “Tercapainya kesejahteraan masyarakat dengan
memberikan pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang
bermutu
E) Penguatan Nilai Organisasi
Mengutkan nilai-nilai sehat tujuanku, ikhlas niatku,
komprehensif tindakanku, objektif dataku dan
professional pelayananku

16
3.4.5 Kegiatan Kelima monitoring kegiatan fisik pasien pada
kegiatan PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis).
A) Tahapan Kegiatan
a. Koordinasi dengan Kepala Puskesmas dan
Penanggung jawab Prolanis
b. Daftar peserta Prolanis dengan Diabetes Melitus
c. Absensi Peserta Prolanis dengan Diabetes Melitus
B) Output
1. Draf persetujuan
2. Laporan Daftar peserta Prolanis dengan Diabetes
Melitus
3. Laporan Absensi peserta Prolanis dengan Diabetes
Melitus
C) Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
1. Etika Publik : Sopan santun dan saling menghargai
terhadap atasan atau senior lainnya
2. Anti Korupsi : Menghindari gratifikasi dan kecurangan
dalam melaksanaan tugas
3. Akuntabilitas : Membuat dokumentasi dengan penuh
tanggung jawab dan jujur
D) Konstribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Dengan melakukan pendataan dengan baik demi
terwujudnya Visi dan Misi RSUD KH. Muhammad Thohir
yaitu “Tercapainya kesejahteraan masyarakat dengan
memberikan pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang
bermutu
E) Penguatan Nilai Organisasi
Mengutkan nilai-nilai sehat tujuanku, ikhlas niatku,
komprehensif tindakanku, objektif dataku dan
professional pelayananku

17
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI

4.1 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

Aktualisasi ini dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2019 sampai


dengan 21 November 2019. Jadwal pelaksanaan aktualisasi
disajikan secara rinci pada 4.1 Tabel Jadwal Pelaksanaan
Aktualisasi Strategi Pemantauan Perkembangan Pasien Diabetes
Melitus Guna Efektifitas Pengobatan Pada Rumah Sakit Umum
Daerah KH. Muhammad Thohir Kabupaten Pesisir Barat.

4.2 Kegiatan Pertama Pendataan Pasien Diabetes Melitus di RS


Umum Daerah KH. Muhammad Thohir
4.2.1 Tahapan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2019
sampai dengan tanggal 17 Oktober 2019 dengan tahapan
kegiatan sebagai berikut :
a. Berkordinasi dengan Kepala Ruang dan Dokter
b. Membuat blangko daftar pasien Diabetes Melitus
c. Mendata pasien Diabetes Melitus
4.2.2 Output
Berdasarkan tahapan yang pertama yaitu koordinasi dengan
Kepala Ruang dan Dokter didapatkan persetujuan dari Kepala
Ruang dan Dokter untuk melakukan pendataan pasien
Diabetes Melitus di RS Umum Daerah KH. Muhammad
Thohir. Surat persetujuan dari Kepala Ruang dan Dokter
dapat dilihat pada lampiran 4.2.2 Surat Pernyataan Kepala
Ruang dan Dokter untuk Melakukan Kegiatan Pendataan
pasien Diabetes Melitus dan Foto.
Pada tahapan yang kedua yaitu membuat blanko daftar
pasien Diabetes Melitus. Didapatkan blanko untuk membuat
daftar pasien Diabetes Melitus. Blanko daftar pasien dapat

18
dilihat pada lampiran 4.2.2 Blanko daftar pasien Diabetes
Melitus.
Pada tahapan kegiatan ketiga yaitu mendata pasien Diabetes
Melitus. Didapatkan data pasien Diabetes Melitus dan dapat
dilihat pada lampiran 4.2.2 Daftar Pasien Diabetes Melitus.
4.2.3 Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Dalam melaksanakan kegiatan pendataan pasien Diabetes
Melitus di RS Umum Daerah KH. Muhammad Thohir selalu
penuh dengan nilai-nilai dasar ANEKA yakni :
Saya dalam melaksanakan kegiatan koordinasi dengan
Kepala Ruang dan Dokter menggunakan bahasa yang sopan
santun dan saling menghargai terhadap atasan atau senior
lainnya (Etika Publik). Dalam pendataan pasien Diabetes
Melitus dengan jelas untuk menjamin mutu pelayanan
(Komitmen Mutu). Dalam kegiatan pendataan pasien
dilakukan dengan jujur (Anti Korupsi).
4.2.4 Konstribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Pendataan Pasien Diabetes Melitus dengan baik demi
terwujudnya Visi dan Misi RSUD KH. Muhammad Thohir yaitu
“Tercapainya kesejahteraan masyarakat dengan memberikan
pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang bermutu
4.2.5 Penguatan Nilai Organisasi
Dengan pendataan Pasien Diabetes Melitus maka mendukung
nilai-nilai organisasi yaitu Professional dan Komprehensif
Tindakanku.

19
4.3 Kegiatan Kedua Membuat lembar kontrol yang dibawa pasien
pulang
4.3.1 Tahapan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober 2019
sampai dengan 24 Oktober 2019 dengan tahapan kegiatan
sebagai berikut :
a. Melakukan koordinasi dengan kepala ruangan dan dokter
b. Pembuatan lembar kontrol
c. Pemberian lembar kontrol ke pasien Diabetes Melitus
4.3.2 Output
Berdasarkan tahapan yang kesatu yaitu melakukan koordinasi
dengan kepala ruang dan dokter didapatkan persetujuan
untuk pembuatan lember kontrol yang dibawa pulang untuk
pasien diabetes melitus dan dapat dilihat dilampiran 4.3.2
Surat Pernyataan Kepala Ruang Dan Dokter Tentang
Pembuatan Lembar Kontrol dan Foto.
Pada tahapan kegiatan kedua yaitu pembuatan lembar
kontrol. Didapatkan design lembar kontrol dan dapat dilihat
dilampiran 4.3.2 Design Lembar Kontrol.
Pada tahapan kegiatan ketiga yaitu pemberian lembar kontrol
ke pasien Diabetes Melitus didapatkan kartu kontrol pasien
yang sudah digunakan dan dapat dilihat dilampiran 4.3.2
Kartu Kontrol Pasien yang Sudah digunakan.
4.3.3 Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Dalam melaksanakan kegiatan Membuat lembar kontrol yang
dibawa pasien pulang selalu penuh dengan nilai-nilai dasar
ANEKA yakni :
Saya dalam melaksanakan kegiatan koordinasi dengan
Kepala Ruang dan Dokter menggunakan bahasa yang sopan
santun dan saling menghargai terhadap atasan atau senior
lainnya (Etika Publik). Pembuatan Lembar Kontrol merupakan
salah satu kegiatan untuk memberikan inovasi peningkatan

20
kesehatan pasien dan peningkatan pelayanan merupakan
bentuk menjaga mutu (Komitmen Mutu). Pemberian kartu
kontrol kepada Pasien Diabetes Melitus secara adil tanpa
membeda-bedakan suku, agama dan status sosial
(Nasionalisme).
4.3.4 Konstribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Pembuatan Lembar Kontrol Pasien Diabetes Melitus dengan
baik demi terwujudnya Visi dan Misi RSUD KH. Muhammad
Thohir yaitu “Tercapainya kesejahteraan masyarakat dengan
memberikan pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang
bermutu.
4.3.5 Penguatan Nilai Organisasi
Dengan pendataan Pasien Diabetes Melitus maka mendukung
nilai-nilai organisasi yaitu Professional dan Komprehensif
Tindakanku.

4.4 Kegiatan Ketiga Menggiatkan edukasi kepada pasien dan


keluarga tentang pentingnya kontrol ulang
4.4.1 Tahapan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2019
sampai dengan 31 Oktober 2019 dengan tahapan kegiatan
sebagai berikut :
a. Berkordinasi dengan kepala ruang dan dokter
b. Membuat daftar kegiatan
c. Memberikan edukasi
4.4.2 Output
Berdasarkan kegiatan kesatu yaitu berkoordinasi dengan
kepala ruang dan dokter didapatkan persetujuan tentang
kegiatan pemberian edukasi kepada keluarga dan pasien
yang menderita Diabetes Melitus. Surat persetujuan kepala
ruang dan dokter dapat dilihat dilampiran 4.4.2 Surat

21
Pernyataan Kepala Ruang dan Dokter tentang Persetujuan
Kegiatan Edukasi dan Foto.
Pada tahapan kegiatan kedua yaitu daftar materi kegiatan.
Maka dari itu agar pemberian edukasi terstruktur dan berjalan
lancar perlu dibuat daftar materi kegiatan. Didapatkan daftar
materi kegiatan dan dapat dilihat dilampiran 4.4.2 Daftar
Materi Kegiatan Edukasi Pasien Diabetes Melitus.
Pada tahapan kegiatan ketiga yaitu memberikan edukasi.
Didapatkan laporan hasil edukasi dan dapat dilihat dilampiran
4.4.2 laporan Hasil Edukasi pasien dan Foto.
4.4.3 Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Dalam melaksanakan kegiatan menggiatkan edukasi kepada
pasien dan keluarga tentang pentingnya kontrol ulang selalu
penuh dengan nilai-nilai dasar ANEKA yakni :
Saya dalam melaksanakan kegiatan koordinasi dengan
Kepala Ruang dan Dokter menggunakan bahasa yang sopan
santun dan saling menghargai terhadap atasan atau senior
lainnya (Etika Publik). Melakukan pembuatan daftar materi
kegiatan guna menjamin mutu pelayanan (Komitmen Mutu).
Saya memberikan pelayanan yang sama kepada semua
pasien tanpa memandang latar belakang pasien
(Nasionalisme).
4.4.4 Konstribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Dengan melakukan edukasi dengan baik demi terwujudnya
Visi dan Misi RSUD KH. Muhammad Thohir yaitu
“Tercapainya kesejahteraan masyarakat dengan memberikan
pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang bermutu
4.4.5 Penguatan Nilai Organisasi
Mengutkan nilai-nilai sehat tujuanku, ikhlas niatku,
komprehensif tindakanku, objektif dataku dan professional
pelayananku

22
4.5 Kegiatan Keempat Melakukan SMS Reminder pada pasien
Diabetes Melitus.
4.5.1 Tahapan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 4 November 2019
sampai dengan 7 November 2019 dengan tahapan kegiatan
sebagai berikut :
a. Adanya Nomor Call Center
b. Daftar pasien yang akan diberikan SMS Reminder
c. Mengirimkan SMS Reminder kepada pasien Diabetes
Melitus yang terjadwal
4.5.2 Output
Pada kegiatan pertama yaitu adanya nomor call center untuk
itu diperlukan Surat keputusan tentang penetapan Call
Center RSUD KH. Muhammad Thohir. SK Penetapan Call
Center dapat dilihat dilampiran 4.5.2 SK Penetapan Call
Center.
Pada Kegiatan kedua yaitu membuat daftar pasien yang akan
diberikan SMS Reminder. Daftar pasien yang akan diberikan
SMS Reminde. Dapat dilihat dilampiran 4.5.2 Daftar pasien
SMS Reminder.
Pada kegiatan ketiga yaitu mengirim SMS Reminder kepada
pasien Diabetes Melitus yang terjadwal. Dan didapatkan
dokumentasi percakapan. Dapat dilihat dilampiran 4.5.2
Dokumentasi SMS Reminder.
4.5.3 Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Dalam melakukan kegiatan yang merupakan inovasi adalah
salah satu kegiatan untuk memberikan layanan kesehatan
terpadu merupakan bentuk menjaga mutu (Komitmen Mutu).
Saya menghindari gratifikasi dan kecurangan dalam
melaksanaan tugas (Anti Korupsi). Saya membuat
dokumentasi percakapan dengan penuh tanggung jawab dan
jujur (Akuntabilitas).

23
4.5.4 Konstribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Dengan melakukan kegiatan pengiriman SMS Reminder
kepada Pasien atau keluarga pasien dengan baik demi
terwujudnya Visi dan Misi RSUD KH. Muhammad Thohir yaitu
“Tercapainya kesejahteraan masyarakat dengan memberikan
pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang bermutu.
4.5.5 Penguatan Nilai Organisasi
Mengutkan nilai-nilai sehat tujuanku, ikhlas niatku,
komprehensif tindakanku, objektif dataku dan professional
pelayananku.

4.6 Kegiatan Kelima monitoring kegiatan fisik pasien pada kegiatan


PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis).
4.6.1 Tahapan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 08 November 2019
sampai dengan 22 November 2019 dengan tahapan kegiatan
sebagai berikut :
a. Koordinasi dengan Kepala Puskesmas dan Penanggung
jawab Prolanis
b. Daftar peserta Prolanis dengan Diabetes Melitus
c. Absensi Peserta Prolanis dengan Diabetes Melitus
4.6.2 Output
Pada kegiatan kesatu yaitu berkoordinasi dengan kepala
puskesmas dan penanggung jawab prolanis. Dalam kegiatan
tersebut perlu adanya surat resmi dari RSUD KH. Muhammad
Thohir untuk permohonan izin permintaan data dan ikut serta
dalam kegiatan Prolanis di Puskesmas yang dituju.
Didapatkan surat permohonan izin dan surat persetujuan izin
dari puskesmas. Dapat dilihat dilampiran 4.6.2 Surat
Permohonan Izin Pengambilan Data. 4.6.2 Surat Persetujuan
Izin Pengambilan Data.

24
Pada kegiatan kedua yaitu daftar peserta prolanis. Didapatkan
daftar peserta prolanis dan dapat dilihat dilampiran 4.6.2
Daftar Peserta Prolanis.
Kegiatan ketiga yaitu Absensi Peserta. Didapatkan Lembar
Absen peserta Prolanis. Dapat dilihat dilampiran 4.6.2 Absen
Peserta Prolanis.
4.6.3 Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Dalam melaksanakan kegiatan monitoring kegiatan fisik
pasien pada kegiatan Prolanis selalu penuh dengan nilai-nilai
dasar ANEKA yakni :
Saya dalam melaksanakan kegiatan koordinasi dengan
Kepala Puskesmas dengan menggunakan bahasa yang
sopan santun dan saling menghargai terhadap atasan atau
senior lainnya (Etika Publik). Saya menghindari gratifikasi dan
kecurangan dalam melaksanaan tugadan berkoordinasi
dengan Puskesmas (Anti Korupsi). Saya dalam membuat
dokumentasi dengan penuh tanggung jawab dan jujur
(Akuntabilitas).
4.6.4 Konstribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Melakukan monitoring dengan baik demi terwujudnya Visi dan
Misi RSUD KH. Muhammad Thohir yaitu “Tercapainya
kesejahteraan masyarakat dengan memberikan pelayanan
kesehatan Rumah Sakit yang bermutu
4.6.5 Penguatan Nilai Organisasi
Mengutkan nilai-nilai sehat tujuanku, ikhlas niatku,
komprehensif tindakanku, objektif dataku dan professional
pelayananku

25
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kegiatan optimalisasi pemantauan perkembangan pasien Diabetes
melitus guna efektifitas pengobatan di RSUD KH. Muhammad Thohir
berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Peserta berperan
aktif dalam kegiatan yang telah dilakukan. Dalam hasil kegiatan yang telah
dilakukan didapat kesimpulan pada setiap kegiatan yaitu :
1. Dari kegiatan pertama dapat disimpulkan bahwa kegiatan
pendataan pasien Diabetes Melitus telah dilakukan dan disetujui
oleh kepala ruang dan dokter.
2. Dari kegiatan kedua dapat disimpulkan bahwa kegiatan
pembuatan lembar kontrol telah dilakukan oleh peserta serta
dibagikan ke pasien Diabetes Melitus dengan persetujuan dari
kepala ruang dan dokter.
3. Dari kegiatan ketiga dapat disimpulkan bahwa kegiatan edukasi
kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya kontrol ulang
telah dilakukan dengan persetujuan kepala ruang dan dokter serta
pasien aktif bertanya dan mendengarkan edukasi dari peserta.
4. Dari kegiatan keempat yaitu melakukan SMS Reminder telah
dilaksanakan dan diterima oleh pasien.
5. Dari kegiatan kelima yaitu monitoring kegiatan fisik pasien pada
kegiatan prolanis telah dilaksanakan di Puskesmas.

Secara keseluruhan dapat ditarik kesimpulan dari kegiatan aktualisasi


yaitu Strategi Pemantauan Perkembangan Pasien Diabetes Melitus (DM)
Guna Efektifitas Pengobatan Pada RSUD KH.Muhammad Thohir
Kabupaten Pesisir Barat yaitu pada bulan September sampai dengan
Oktober 2019 kunjungan pasien Diabetes Melitus 19 dan yang kontrol
ulang sebanyak 7 pasien pada bulan Oktober. Setelah dilaksanakan
aktualisasi didapatkan peningkatan angka kunjungan pasien Diabetes

26
Melitus 19 dan yang kontrol ulang yaitu 13 pasien dibulan November
2019.

5.2 Saran

Berdasarkan kegiatan aktualisasi diperoleh saran sebagai berikut :

1. Penerapan nilai dasar ANEKA dan peran PNS dalam NKRI tidak
hanya dilakukan dalam kegiatan Latsar, namun harus diterapkan
dalam kegiatan sehari-hari
2. Kegiatan aktualisasi dapat terus dikembangkan demi mewujudkan
visi dan misi Kabupaten Pesisir Barat serta RSUD KH. Muhammad
Thohir.

27
LAMPIRAN

28
SKOR
NO IDENTIFIKASI ISU TOTAL RK
U S G

1 Pemantauan perkembangan
pasien Diabetes melitus belum 4 5 4 13 I
optimal

2 Komunikasi terapeutik dalam


pemberian asuhan keperawatan 3 2 3 8 II
belum optimal

3 Pembuatan media untuk


peningkatan prilaku hidup bersih 1 2 2 5 III
dan sehat belum optimal

Tabel 3.1 Analisis Identifikasi Isu Prioritas

29
BULAN/MINGGUAN
NO KEGIATAN OKTOBER NOVEMBER
MINGGU KE MINGGU KE
1 2 3 4 1 2 3
Pendataan pasien Diabetes
1 Melitus di RS Umum Daerah
KH. Muhammad Thohir

Membuat lembar kontrol yang


2 dibawa pasien pulang

Menggiatkan edukasi kepada


3 pasien dan keluarga tentang
pentingnya kontrol ulang

Melakukan SMS Reminder


4 pada pasien Diabetes Melitus

Monitoring Kegiatan Fisik


5 Pasien pada Kegiatan Prolanis

4.1 Tabel Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

30
LAMPIRAN OUTPUT
KEGIATAN 1

31
Gambar 4.2.2 Surat Pernyataan Kepala Ruang dan Dokter untuk
Melakukan Kegiatan Pendataan pasien Diabetes Melitus dan Foto.

Gambar 4.2.2 Blanko daftar pasien Diabetes Melitus.

32
Gambar 4.2.2 Daftar Pasien Diabetes Melitus.

33
LAMPIRAN OUTPUT
KEGIATAN 2

34
Gambar 4.3.2 Surat Pernyataan Kepala Ruang Dan Dokter Tentang
Pembuatan Lembar Kontrol dan Foto.

Gambar 4.3.2 Design Lembar Kontrol.

35
Gambar 4.3.2 Kartu Kontrol Pasien yang Sudah digunakan.

36
LAMPIRAN OUTPUT
KEGIATAN 3

37
Gambar 4.4.2 Surat Pernyataan Kepala Ruang dan Dokter tentang
Persetujuan Kegiatan Edukasi dan Foto.

Gambar 4.4.2 Daftar Materi Kegiatan Edukasi Pasien Diabetes Melitus.

38
Gambar 4.4.2 laporan Hasil Edukasi pasien dan Foto.

39
LAMPIRAN OUTPUT
KEGIATAN 4

40
Gambar 4.5.2 SK Penetapan Call Center.

Gambar 4.5.2 Daftar pasien SMS Reminder.

41
Gambar 4.5.2 Dokumentasi SMS Reminder.

42
LAMPIRAN OUTPUT
KEGIATAN 5

43
Gambar 4.6.2 Surat Persetujuan Izin Pengambilan Data dan Foto.

44
Gambar 4.6.2 Daftar Peserta Prolanis.

Gambar 4.6.2 Absen Peserta Prolanis.

45
DAFTAR PUSTAKA

Dalam FKUI Riskesdas kemenkes RI. 2013. Infodatin: Situasi dan Analisis
Diabetes. Available at http://www.depkes.go.id/download.php?
file=download/ pusdatin/infodatin/infodatin-diabetes.pdf accessed 07
Oktober 2019

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Akuntabilitas: Modul Pelatihan


Dasar CASN Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Nasionalisme: Modul Pelatihan


Dasar CASN Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Etika Publik: Modul Pelatihan Dasar


CASN Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Komitmen Mutu: Modul Pelatihan


Dasar CASN Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Anti Korupsi: Modul Pelatihan Dasar


CASN Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

World Health Oraganiztion. 2013. Definition and diagnosis of diabetes


mellitus. Available at http://www.who.int/diabetes/publications/en/
accessed 07 Oktober 2019
Yunir, E. M. & Soebardi S.(2006). Terapi nonfarmakologis pada diabetes
mellitus. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid III. Jakarta: Pusat
penerbit Departemen Penyakit

46

Anda mungkin juga menyukai