Anda di halaman 1dari 2

Menurut Asra dan Sumiati (2009 : 2), guru memiliki peran sebagai orang memberi rangsangan

(stimus), pengarahan dan dorongan agar siswanya mau mempelajari suatu materi. Dengan upaya
guru untuk mengarahkan dan membimbing pada proses pembelajaran siswa termotivasi untuk
belajar.

Menurut Asra dan Sumiati (2009 : 2), agar pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai tujuan yang
direncanakan, guru perlu mempertimbangkan pendekatan dalam proses pembelajaran yaitu
pendekatan kelompok dan pendekatan individual. Dengan demikian, penggunaan metode
pembelajaran dapat bervariasi menyesuaikan dengan materi pelajaran dan individual pada siswa.

Proses pembelajaran merupakan interaksi komponen utama yaitu guru, siswa dan isi atau materi
pembelajaran (Asra dan Sumiati, 2009 : 2). Interaksi tersebut didukung dengan sarana dan prasaran
untuk menciptakan situasi pembelajaran yang direncanakan seperti metode dan media
pembelajaran.

Pada proses awal pembelajaran guru bisa lebih aktif seperti menjelaskan dan memberikan contoh
yang akan dipelajari siswa. Selanjutnya, guru memberi kesempatan siswa berpartisipasi dan aktif
dengan bertanya, berpendapat, mengerjakan tugas, mencoba dan berlatih. Siswa menjadi lebih aktif
dengan menerapkan pengetahuan yang mereka terima di awal pembelajaran. Menurut Asra dan
Sumiati (2009 : 3),

Interaksi dalam proses pembelajaran Menurut Asra dan Sumiati (2009 : 63)

1. Pola interaksi dalam pembelajaran berpusat pada guru artinya kegiatan pembelajaran
umumnya terjadi proses yang bersifat penyajian atau penyampaian isi atau materi
pembelajaran.
2. Pola interaksi dalam pembelajaran berpusar pada siswa artinya artinya sasaran
pembelajaran adalah terjadinya proses belajar mandiri pada diri siswa.
3. Pola interaksi dengan dominasi guru dan siswa seimbang, artinya pada proses pembelajaran,
keaktifan tercermin pada kegiatan guru yang aktif dalam mengajar dan kegiatan siswa yang
aktif pula dalam belajar.

Pandangan seorang guru mengenai arti mengajar memberi warna metode pembelajaran yang
digunakan (64).

Dalam proses pembelajaran, pola komunikasi yang terjadi adakalanya bersifat satu arah, dua arah
atau banyak arah.

Proses pembelajaran berlangsung satu arah jika cara penyampaian materi pembelajaran dari guru
kepada siswa. Komunikasi dua arah dalam proses pembelajaran ditandai dengan adanya arus balik
komunikasi dari siswa kepada guru, misalnya adanya umpan balik/feedback bagi guru atau
menggunakan metode tanya jawab (Menurut Asra dan Sumiati (2009 : 63). Komunikasi dua arah
inilah yang disebut interaksi.

Melalui interaksi dan komunikasi, guru dapat memahami siswanya dengan baik sehingga siswa dapat
mengembangkan kemampuannya.
https://republika.co.id/berita/q9oz63380/strategi-belajar-kemendikbud-di-masa-pandemi-covid19

Tujuan yang jelas akan memudahkan untuk mengevaluasi proses pembelajaran itu sendiri dan
menjadi sarana yang semakin mengarahkan guru dan siswa pada tujuan akhir proses pembelajaran
(Koesoema, 2011:67). Menurut Koesoema (2011:59), keterampilan menggunakan berbagai macam
metode pengajaran dan sikap fleksibel dalam menerapkan dan mengaplikasikan isi pembelajaran
dapat menciptakan pembelajaran yang efektif.

Menurut Koesoema (2011:59), Pendekatan behavoiuritis atau perilaku siswa dalam proses
pembelajaran mampu mendorong siswa secara optimal dan efektif belajar. Keberhasilan belajar
sebuah proses belajar-mengajar banyak ditentukan oleh unsur motivasional. Siswa akan
menemukan kesenangan dan membantunya untuk lebih menjadi mudah menguasai materi jika
memiliki motivasi untuk belajar.

Belajar mandiri adalah proses belajar yang didasarkan pada inisiatif peserta didik dengan bantuan
minimal dari pihak lain. DIKTI. (2011). “Panduan PJJ” [ http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/PanduanPJJ-
2011.pdf E-learning adalah proses belajar dan pembelajaran yang memanfaatkan paket informasi
elektronik untuk kepentingan pembelajaran dan pendidikan, yang diakses oleh peserta didik, kapan
saja dan dimana saja berbasis TIK.

Hal utama penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh yang sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP)
antara lain :
1. Penggunaan berbagai media komunikasi.
2. Penyampaian pembelajaran terpisah antara guru dan siswanya.
3. Penggunaan metode pembelajaran interaktif berdasarkan konsep belajar mandiri, terstruktur, dan
terbimbing.
4. Menjadikan media pembelajaran sebagai sumber belajar yang lebih dominan daripada pendidik.

Empat pokok utama strategi penerapan kegiatan belajar di masa


pandemik yang dianjurkan oleh Kemendikbud.
1. Pembelajaran secara daring (dalam jaringan), baik
secara interaktif maupun non interaktif.
2. Konten materi pembelajaran bersifat kontekstual atau tentang
kecakapan hidup.
3. Pembelajaran disesuaikan dengan kondisi dan minat masing-masing
anak.
4. Penilaian bersifat kualitatif lebih dominan untuk memberi motivasi
kepada anak-anak.

Belajar secara optimal dapat dicapai apabila siswa aktif belajar dibawah
bimbingan guru yang aktif pula (sumiati 92

http://lldikti3.ristekdikti.go.id/html/wp-content/uploads/2011/04/sisdiknas.pdf

Anda mungkin juga menyukai