Anda di halaman 1dari 44

1

A. IDENTITAS
Nama dokumen : Alur dan Tujuan Pembelajaran
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila
Fase :D
Kelas : VII
Penyusun : Risma Fitri Aprillianti, S.Pd.
B. RASIONAL DAN KONTEKS
Pendidikan merupakan kunci untuk menumbuh kembangkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara berdasarkan Pancasila sesuai tujuan pendidikan nasional, yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pancasila adalah dasar
negara, ideologi, dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah-mufakat,
dan keadilan adalah nilai-nilai yang harus ditumbuhkembangkan dan diinternalisasikan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai itu kemudian ditetapkan sebagai norma dasar atau grundnorm Indonesia dan diberi
nama Pancasila, sehingga menjadi landasan filosofis bagi pengembangan seluruh aturan di Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Sebagai dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup bangsa Indonesia, nilai-nilai Pancasila semestinya mewujud
dalam setiap sikap dan perbuatan segenap warga negara Indonesia. Keterwujudan dalam sikap dan perbuatan tersebut
akan dapat mengantarkan seluruh bangsa pada kehidupan yang adil makmur sebagaimana cita-cita kemerdekaan
bangsa Indonesia. Gambaran ideal cita-cita bangsa tersebut masih jauh dari terwujud walaupun negara Indonesia telah
menempuh perjalanan lebih dari tiga perempat abad. Masih banyak tantangan yang harus diatasi baik dalam kehidupan
bermasyarakat maupun berbangsa dan bernegara.
Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, setiap warga negara perlu diarahkan menjadi warga negara
yang cerdas dan baik (smart and good citizen), sehingga dapat memahami negara dan bangsa Indonesia, memiliki

2
kepribadian Indonesia, memiliki rasa kebangsaan Indonesia, dan mencintai tanah air. Dengan demikian, warga negara
Indonesia dapat melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara, juga turut aktif membentengi masyarakat,
bangsa dan negara Indonesia dari berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang akan merusak
ketahanan bangsa dan negara Indonesia.
Pendidikan Pancasila memuat nilai-nilai karakter Pancasila yang ditumbuhkembangkan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk menyiapkan warga negara yang cerdas dan baik. Pendidikan Pancasila
berisi elemen: Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam upaya meningkatkan keyakinan dan pemahaman filosofi bangsa perlu dilakukan perbaikan secara konten
maupun proses Pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila yang di dalamnya terkandung
penumbuhkembangan karakter, literasi-numerasi, dan kecakapan abad 21 yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
perubahan zaman. Dengan demikian, Pendidikan Pancasila akan menghasilkan warganegara yang mampu berpikir
global (think globally) dengan cara-cara bertindak lokal (act locally) berdasarkan Pancasila sebagai jati diri dan identitas
bangsa.
Mata pelajaran Pendidikan Pancasila mempunyai kedudukan strategis dalam upaya menanamkan dan
mewariskan karakter yang sesuai dengan Pancasila kepada setiap warga negara, dengan menjadikan nilai-nilai
Pancasila sebagai bintang penuntun untuk mencapai Indonesia emas.

C. CAPAIAN PEMBELAJARAN FASE D


Pada akhir fase D, peserta didik mampu Menganalisis kronologis lahirnya Pancasila; mengkaji fungsi dan
kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa, serta mengenal Pancasila sebagai ideologi
negara; memahami implementasi Pancasila dalam kehidupan bernegara dari masa ke masa; mengidentifikasi hubungan
Pancasila dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia; serta melaksanakan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari; dan

3
mengidentifikasi kontribusi Pancasila sebagai pandangan hidup dalam menyelesaikan. persoalan lokal dan global
dengan menggunakan sudut pandang Pancasila.
Memahami periodisasi pemberlakuan dan perubahan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945; memahami Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai sumber hukum tertinggi;
memahami bentuk pemerintahan yang berlaku dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia; memahami
peraturan perundang-undangan dan tata urutannya; dan mematuhi pentingnya norma dan aturan, menyeimbangkan hak
dan kewajiban warga negara.

Mengidentifikasi keberagaman suku, agama, ras dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, dan
mampu menerima keragaman dan perubahan budaya sebagai suatu kenyataan yang ada di dalam kehidupan
bermasyarakat, dan menanggapi secara proporsional terhadap kondisi yang ada di lingkungan sesuai dengan peran dan
kebutuhan yang ada di masyarakat; memahami urgensi pelestarian nilai tradisi, kearifan lokal dan budaya; menunjukkan
contoh pelestarian nilai tradisi, kearifan lokal dan budaya; dan menumbuhkan sikap tanggung jawab dan berperan aktif
dalam menjaga dan melestarikan praktik nilai tradisi, kearifan lokal dan budaya dalam masyarakat global.

Mengidentifikasi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai satu kesatuan utuh dan wawasan nusantara
dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia; menjaga keutuhan wilayah NKRI; menunjukkan perwujudan
demokrasi yang didasari oleh nilainilai Pancasila serta menunjukkan contoh serta praktik kemerdekaan berpendapat warga
negara dalam era keterbukaan informasi; mengidentifikasi sistem pemerintahan Indonesia, kedudukan, tugas, wewenang,
dan hubungan antarlembaga-lembaga negara, hubungan negara dengan warga negara baik di bidang politik, ekonomi,
sosial, dan budaya maupun pertahanan dan keamanan; dan menyusun laporan singkat tentang sistem pemerintahan
Indonesia, kedudukan, tugas, wewenang, dan hubungan antarlembaga-lembaga negara, hubungan negara dengan warga
Negara.

4
Tabel 1. Capaian-capaian per elemen pembelajaran

Elemen Capaian Pembelajaran


Pancasila Pada akhir fase D, Peserta didik mampu menganalisis kronologis lahirnya Pancasila;
mengkaji fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan
hidup bangsa, serta mengenal Pancasila sebagai ideologi negara. Peserta didik
memahami implementasi Pancasila dalam kehidupan bernegara dari masa ke masa.
Peserta didik mampu mengidentifikasi hubungan Pancasila dengan Undang- Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia; serta melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari. Peserta didik mengidentifikasi kontribusi Pancasila sebagai
pandangan hidup dalam menyelesaikan persoalan lokal dan global dengan
menggunakan sudut pandang Pancasila
Undang-Undang Dasar Negara Pada akhir fase D, Peserta didik memahami periodisasi pemberlakuan dan perubahan
Republik Indonesia Tahun 1945 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; memahami Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai sumber hukum
tertinggi. Peserta didik memahami bentuk pemerintahan yang berlaku dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Peserta didik memahami
peraturan perundangundangan dan tata urutannya; mematuhi pentingnya norma dan
aturan, menyeimbangkan hak dan kewajiban
warga negara.
Bhinneka Tunggal Ika Pada akhir fase D, Peserta didik mampu mengidentifikasi keberagaman suku,
agama, ras dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, dan mampu
menerima keragaman dan perubahan budaya sebagai suatu kenyataan yang ada di
dalam kehidupan bermasyarakat, dan menanggapi secara proporsional terhadap
kondisi yang ada di lingkungan sesuai dengan peran dan kebutuhan yang ada di

5
masyarakat. Peserta didik memahami urgensi pelestarian nilai tradisi, kearifan lokal
dan budaya; menunjukkan contoh pelestarian nilai tradisi, kearifan lokal dan budaya.
Peserta didik menumbuhkan sikap tanggung jawab dan berperan aktif dalam
menjaga dan melestarikan praktik nilai tradisi, kearifan lokal dan budaya dalam
masyarakat global.
Negara Kesatuan Republik Pada akhir fase D, Peserta didik mampu mengidentifikasi wilayah Negara Kesatuan
Indonesia Republik Indonesia sebagai satu kesatuan utuh dan wawasan nusantara dalam
konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia; peserta didik turut menjaga keutuhan
wilayah NKRI. Peserta didik mampu menunjukkan perwujudan demokrasi yang
didasari oleh nilai-nilai Pancasila serta menunjukkan contoh serta praktik
kemerdekaan berpendapat warga negara dalam era keterbukaan informasi. Peserta
didik mampu mengidentifikasi sistem pemerintahan Indonesia, kedudukan, tugas,
wewenang, dan hubungan antarlembaga-lembaga negara, hubungan negara
dengan warga negara baik di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya maupun
pertahanan dan keamanan. Peserta didik menyusun laporan singkat tentang sistem
pemerintahan Indonesia, kedudukan, tugas, wewenang, dan hubungan
antarlembaga-lembaga negara, hubungan negara dengan warga negara

Tujuan Pembelajaran Kelas VII


Tabel 2. Tujuan Pembelajaran Kelas VII per elemen
Pancasila Peserta Didik Mampu :
1. Menghayati sejarah kelahiran Pancasila sebagai karunia dari Tuhan Yang Maha
Esa yang harus disyukuri.
2. Menjelaskan proses kelahiran, perumusan, hingga penetapan Pancasila
sebagai dasar negara.

6
3. Mempraktikkan nilai-nilai Pancasila di kehidupan sehari-hari dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Undang-Undang Dasar Negara Peserta Didik Mampu :
Republik Indonesia Tahun 1945 1. Menghayati dan menjelaskan pentingnya norma dan hubungannya dengan
Undang-Undang Dasar.
2. Menjelaskan perumusan, pengesahan, dan perubahan UUD NRI Tahun 1945.
3. Berdisiplin menjalankan hak dan kewajibannya sehari-hari
Bhinneka Tunggal Ika Peserta didik mampu :
1. Menghargai dan menjelaskan keragaman gender, suku dan budaya di Indonesia.
2. Mampu menghargai dan menjelaskan keragaman agama, ras dan
antargolongan di Indonesia.
3. Berkontribusi menjaga nilai kebinekaan Indonesia sesuai tingkatnya.
4. Menjelaskan kearifan lokal dan perubahan budaya di lingkungannya.
5. Mengapresiasi makanan tradisional, produk dan jasa lokal
daerahnya.
6. Berpartisipasi mengembangkan lingkungan dan budaya lokal sesuai tingkatnya.
Negara Kesatuan Republik Peserta Didik Mampu :
Indonesia 1. Memahami dan menghargai wilayah negara Republik Indonesia dan karakteristik
daerahnya.
2. Menjelaskan pembentukan Indonesia sebagai negara kesatuan.
3. Berkontribusi menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa sesuai tingkatnya.
4. Menjelaskan nilai penting kerjasama dan gotong royong.
5. Merespons lingkungannya untuk kerja sama dan gotong royong.
6. Mempraktikkan nilai Revolusi Mental dalam kerja sama dan gotong royong.

7
Cianjur, 30 September 2022

Kepala SMP Islam Cendekia Cianjur Guru Mata Pelajaran

Dera Nugraha, S.Pd.I, M.I.Kom Risma Fitri Aprillianti,S.Pd

NIY.18-05-0001 NIY.16-10-0017

8
MODUL AJAR
Pendidikan Pancasila
Nama Risma Fitri Jenjang / kelas SMP/ Kelas VII C
Aprillianti,S.Pd
Asal Sekolah SMP Islam Mapel Pendidikan
Cendekia Cianjur Pancasila
Alokasi Waktu 1x2JP Jumlah Peserta 22
Profil Pelajar 1. Beriman Moda Daring
Pancasila bertaqwa Pembelajaran
kepada Tuhan
YME serta
berakhlak mulia
2. Kreatif
3. Gotong royong
Fase D Elemen Mapel Bhinneka Tunggal
Ika
Tujuan Melalui model pembelajaran PJBL peserta didik mampu
Pembelajaran berkontribusi menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa
sesuai tingkatnya melalui mind mapping digital
ICP 1. Peserta didik mampu menganalisis penerapan
mempertahankan persatuan dan kesatuan di lingkungan
sekolah, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan
lingkungan berbangsa dan Negara.
2. Peserta didik mampu mempresentasikan proyek mind
mapping tentang penerapan mempertahankan persatuan
dan kesatuan di lingkungan sekolah, lingkungan keluarga,
lingkungan masyarakat dan lingkungan berbangsa dan
Negara.
Kata Kunci Persatuan
Kesatuan
Deskripsi Umum Peserta didik dapat membuat proyek mind mapping
Materi Ajar dan Materi : Mempertahankan persatuan dan kesatuan
Alat Alat : Laptop

Media 1. PPT
Pembelajaran 2. Bahan Ajar
3. LKPD
Model Project Based Learning
pembelajaran
Modul Ajar
Pendidikan Pancasila
1. Informasi umum perangkat pembelajaran
Penyusun : Risma Fitri Aprilliati.S.Pd.
Unit Kerja : SMP Islam Cendekia Cianjur
Jenjang : SMP
Kelas : VII
Alokasi Waktu : 1x2JP (80 menit)
Tahun : 2022
2. Tujuan Pembelajaran
a. Fase :D
b. Elemen : Bhinneka tunggal Ika
c. Tujuan Pembelajaran :
1. Melalui model pembelajaran PJBL peserta didik mampu berkontribusi
menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa sesuai tingkatnya melalui
mind mapping digital
d. Indikator Capaian Pembelajaran :
1. Peserta didik mampu menganalisis penerapan mempertahankan persatuan
dan kesatuan di lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, lingkungan
masyarakat dan lingkungan berbangsa dan Negara
2. Peserta didik mampu mempresentasikan proyek mind mapping tentang
penerapan mempertahankan persatuan dan kesatuan di lingkungan sekolah,
lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan lingkungan berbangsa dan
Negara
e. Pertanyaan Inti :
1. Menurut kalian bagaimana cara mempertahankan persatuan dan kesatuan ?
2. Untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan bisa dilakukan mulai dari
lingkungan mana?
f. Kata Kunci :Persatuan Kesatuan

3. Profil Pelajar Pancasila yang berkaitan


a. Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
b. Bergotong royong
c. Kreatif
4. Sarana Prasarana
a. Ruang kelas virtual (Zoom Meeting)
b. Laptop
5. Target Peserta didik
Peserta didik Reguler

2
6. Jumlah Peserta didik
22 Peserta didik

7. Ketersediaan Materi
a. Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi : Ya / Tidak
b. Alternatif penjelasan, metode, atau aktifitas, untuk peserta didik yang sulit
memahami konsep : Ya / Tidak

8. Moda Pembelajaran
Daring

9. Assessmen
Kriteria untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran
a. Assessmen Individu
b. Assessmen Kelompok
c. Keduanya
Jenis assessmen
a. Tertulis (esai, tes objektif)
b. Performa (Presentasi, drama, pameran hasil karya )
10. Kegiatan Pembelajaran
Pengaturan Peserta didik Metode
a. Individu a. Tanya jawab
b. Berpasangan b. Presentasi
c. Kelompok c. Demonstrasi
d. Project
e. Eksperimen
f. Eksplorasi
g. Permanen
h. Ceramah
i. simulasi
11. Materi Ajar
Mempertahankan persatuan dan kesatuan

Upaya mempertahankan persatuan dan kesatuan itu dimulai dari lingkungan


keluarga selanjutnya adalah di lingkungan sekolah di lingkungan masyarakat hingga
di lingkungan bangsa dan negara cara yang paling utama melakukannya adalah
menjalankan atau mematuhi norma-norma yang berlaku baik norma agama norma
hukum hingga norma sosial

1. Di lingkungan keluarga

Bagaimana kalian membangun dan mempertahankan persatuan dan kesatuan


di dalam keluarga banyak keluarga melakukannya dengan selalu berusaha untuk
beribadah bersama-sama tidak pernah marah atau mengucapkan kata kasar satu

3
sama lain maupun saling bantu untuk menjalankan tugas keluarga sehari-hari

2. Di lingkungan sekolah

Di lingkungan sekolah menjaga persatuan dan kesatuan di lingkungan sekolah


tentu harus dilakukan dengan mengikuti Semua peraturan yang telah ditetapkan
tertib disiplin serta bersikap aktif dalam mengikuti proses pembelajaran menjadi
salah satu kuncinya

3. Di lingkungan masyarakat

Menjaga persatuan dan kesatuan di lingkungan masyarakat dilakukan dengan


mematuhi norma-norma yang berlaku di masyarakat tersebut bergaul dan terlibat
dalam aktivitas lingkungan tetangga ikut serta di komunitas keagamaan hingga aktif
dikomunikasi hobi masing-masing akan membantu menjaga persatuan dan kesatuan
tersebut.

4. Di Lingkungan Berbangsa dan Negara

Ketaatan pada hukum dan peraturan yang berlaku merupakan kunci untuk
mempertahankan dan menguatkan persatuan dan kesatuan hanya dengan ketaatan
pada hukum dan peraturan pilar utama bangsa dan negara yang berupa keadilan
dapat ditegakkan tanpa ketaatan pada hukum perpecahan bangsa dan negara akan
mudah terjadi.

12.Alat dan Bahan Perkiraan biaya


a. PPT Biaya Kuota di tanggung oleh
b. Laptop masing – masing peserta didik
c. Bahan ajar
12. Persiapan Pembelajaran
a. Mempersiapkan PPT
b. Mempersiapkan Bahan Ajar (di upload dalam Googleclassroom)
c. Mempersiapkan LKPD

13. Urutan Kegiatan


Bagian ini mengajak siswa untuk mendalami pembelajaran tentang mempertahankan
persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara dari perspektif pelajar. Pembelajaran ini
menyangkut penerapannya di lingkungan keluarga, di lingkungan sekolah, di
lingkungan masyarakat hingga lingkungan bangsa dan Negara secara luas.
Deskipsi Kegiatan Alokasi
Waktu

Pendahuluan 15 menit

1. Peserta diidk bersama guru melakukan pembukaan dengan salam 5 menit


pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa

4
untuk memulai pembelajaran (Beriman, bertaqwa kepada
Tuhan YME, dan berakhlak mulia)
2. Peserta didik bersama guru menyanyikan lagu Padamu Negeri
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan meminta peserta
didik
4. Peserta didik diberikan motivasi pembelajaran tentang sikap
saling tolong menolong.
5. Mengingatkan kembali materi pembelajaran sebelumnya dengan 2 menit
bertanya “apakah kalian masih ingat tentang Karakteristik
Daerah dalam NKRI” ? (Communication Skills)
6. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan, “Menurut kalian karakteristik 5 menit
daerah itu apa? (Communication Skills)
7. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung melalui tayangan PPT (TPACK)
8. Guru menyampaikan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan berlangsung tentang Mempertahankan Persatuan dan
Kesatuan.(Content Knowledge) 3 menit
9. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti 60 menit

1. Peserta didik membaca terlebih dahulu materi pada buku hal 2 menit
59 (Literasi)
2. Peserta didik mengamati gambar Persatuan dan kesatuan
yang di sampaikan oleh guru melalui tayangan slide power
point (TPACK).
3. Peserta didik dibimbing guru untuk melakukan brainstorming 8 menit
tentang mempertahankan persatuan dan kesatuan
(Communication Skills).
4. Peserta didik dan guru melakukan ice breaking dengan
menyerukan yel yel bersama sama (Kreatiitas)
5. Peserta didik dibagi kedalam 4 kelompok yang
beranggotakan 4 – 5 orang.
6. Peserta didik melakukan diskusi untuk merancang proyek
dalam kelompok masing – masing berdasar petunjuk untuk
membuat proyek mind mapping (berisikan tema 5 menit
mempertahankan persatuan dan kesatuan di lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan
lingkungan berbangsa dan bernegara) (Collaboration)
Gotong royong

5
5 menit

20 menit

7. Peserta didik secara berkelompok menyusun proyek yang


terdiri waktu pelaksanaan kegiatan proyek secara detail.
10 menit
8. Peserta didik membuat proyek dengan mind mapping digital
dengan aplikasi canva
9. Peserta didik tetap diawasi oleh guru dan dibimbing saat
membuat proyek.
10. Peserta didik mempresentasikan hasil proyek nya yang telah
10 menit
dibuat untuk menerima masukan dari guru dan kelompok
lain. (Bergotong royong)
11. Guru memberikan penilaian hasil proyek dan penampilan
presentasi
12. Guru memberikan apresiasi terhadap semua peserta didik
yang telah melakukan presentasi dan menampilkan
proyeknya.
13. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
melakukan refleksi, membuat kesimpulan secara lisan (apa
manfaat bagiku) AMBAK terkait materi mempertahankan
persatuan dan kesatuan
14. Peserta didik diberikan evaluasi secara mandiri
Kegiatan Penutup 5 menit
1. Memberikan penghargaan berupa pujian atau bentuk
penghargaan lainnya atas kinerja peserta didik.
2. Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada 5 menit
pertemuan berikutnya
3. Untuk memberikan penguatan materi yang telah di pelajari, guru
memberikan arahan untuk mencari referensi terkait materi yang
telah dipelajari baik melalui buku-buku di perpustakaan atau
mencari di internet.
4. Peserta didik melakukan salam sesuai budaya sekolah
mengucapkan terima kasih.
14. Refleksi Guru
1. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai dengan yang
direncanakan ?

6
2. Bagimana partisipasi peserta didik dalam kegaiatan
pembelajaran ?
3. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam kegiatan
pembelajaran yang sudah terlaksana ?
4. Bagaimanakah peserta didik atas kegiatan pembelajaran yang
sudah dilaksanakan ?
Kriteria Ketercapaian Tujuan dan assessmennya
a. Komponen yang dinilai
1. Kompetensi sikap : Kerjasama, tanggung jawab, percaya diri
2. Kompetensi pengetahuan : menganalisis mempertahankan
persatuan dan kesatuan
3. Kompetensi keterampilan : mengkomunikasikan, menyimak,
mengkontribusi

b. Bagaimana Assessmen dilaksanakan


1. Penilaian sikap dilaksanakan melalui pengamatan langsung
(observasi) saat kegiatan pembelajaran berlangsung
2. Penilaian pengetahuan dilaksanakan melalui LKPD
3. Penilaian keterampilan dilaksanakan melalui penilaian kerja/
performa saat pembelajaran berlangsung
c. Kriteria Penilaian
1. Teknik Penilaian :
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : Lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : Uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : Lembar penilaian presentasi
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
Daftar Pustaka
Ruslinawati, Uchrowi Zaim. 2021. Buku Panduan Guru Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Buku Siswa Kelas VII Jakarta Pusat : Kemendikbud.

Ruslinawati, Uchrowi Zaim. 2021. Buku Panduan siswa Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Kelas VII Jakarta Pusat : Kemendikbud.
https://idkuu.com/bagaimana-upaya-mempertahankan-persatuan-dan- kesatuan-di-
lingkungan-masyarakat Diakses tanggal 30 September 2022 pada pukul 19:00
WIB.
https://kumparan.com/berita-hari-ini/faktor-faktor-pemicu-perpecahan-bangsa-yang-
perlu-diwaspadai-1wE4MiQQMsr/2 Diakses tanggal 30 September 2022 pada
pukul 19:10 WIB
https://idkuu.com/bagaimana-upaya-mempertahankan-persatuan-dan-kesatuan-di-

7
lingkungan-masyarakat Diakses tanggal 30 September 2022 pada pukul 19:15
WIB

Bahan Ajar
a. Bahan Bacaan Peserta didik (terlampir)
b. Bahan Bacaan Guru (terlampir)
Media Pembelajaran
(Terlampir)
Lembar Kerja Peserta didik
(Terlampir)
Instrumen Penilaian
(Terlampir)

Mengetahui, Cianjur, September 2022

Kepala SMP Islam Cendekia Cianjur Guru Mata Pelajaran

Ttd Ttd

Dera Nugraha, S.Pd.I, M.I.Kom Risma Fitri Aprillianti, S.Pd.

NIY 18-05-0001 NIY 16-10-0017

8
9
DAFTAR ISI

Peta Konsep ………………………………………………………………………….11

Bahan Bacaan Peserta didik

Mempertahankan Persatuan dan Kesatuan……………………...………………...12

Rangkuman Bacaan Peserta Didik ………………………………………………….15

Bahan Bacaan Guru

Mempertahankan Persatuan dan Kesatuan……………………...………………...16

Rangkuman Bacaan Guru…………………………………………………………...17

Daftar Pustaka …………………………………………………………………………18

Glosarium …..………………………………………………………………………….19

10
BAHAN AJAR

PETA KONSEP

Mempertahankan Persatuan dan


Kesatuan

Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan


keluarga sekolah Masyarakat berbangsa dan
negara

11
Bahan Bacaan
Peserta didik

Mempertahankan persatuan dan kesatuan

kalian sudah menyadarikan bahwa daerah-daerah di Indonesia sangat banyak


masing-masing daerah memiliki karakteristik atau ciri khasnya masing-masing baik
dalam hal wilayah maupun budayanya seluruh daerah tersebut bersatu menjadi
kesatuan yang utuh yaitu Negara Republik Indonesia

Tentu persatuan dan kesatuan tersebut perlu terus dijaga dan pertahankan
dengan persatuan dan kesatuan yang kuat cita-cita kemerdekaan untuk mewujudkan
masyarakat yang adil dan makmur akan mudah tercapai maka usaha
mempertahankan persatuan dan kesatuan harus terus dilakukan

Upaya mempertahankan persatuan dan kesatuan itu dimulai dari lingkungan


keluarga selanjutnya adalah di lingkungan sekolah di lingkungan masyarakat hingga
di lingkungan bangsa dan negara cara yang paling utama melakukannya adalah
menjalankan atau mematuhi norma-norma yang berlaku baik norma agama norma
hukum hingga norma sosial

Di lingkungan keluarga

Bagaimana kalian membangun dan mempertahankan persatuan dan


kesatuan di dalam keluarga banyak keluarga melakukannya dengan selalu berusaha
untuk beribadah bersama-sama tidak pernah marah atau mengucapkan kata kasar
satu sama lain maupun saling bantu untuk menjalankan tugas keluarga sehari-hari

12
Selain itu banyak keluarga meluangkan waktu untuk berekreasi bersama
seperti mengunjungi Taman atau tempat wisata alam lain juga silaturahmi antar
keluarga bersikap Mandiri tekun beribadah rajin belajar serta hormat pada orang tua
dan mencintai saudara akan menguatkan persatuan dan kesatuan keluarga.

Di lingkungan Sekolah

Di lingkungan sekolah menjaga persatuan dan kesatuan di lingkungan


sekolah tentu harus dilakukan dengan mengikuti Semua peraturan yang telah
ditetapkan tertib disiplin serta bersikap aktif dalam mengikuti proses pembelajaran
menjadi salah satu kuncinya

Selain itu membangun lingkungan fisik dan sosial secara baik juga perlukan untuk
mempertahankan dan menguatkan persatuan dan kesatuan tersebut membangun
lingkungan fisik yang baik antara lain dilakukan dengan menjaga kebersihan juga
dengan ikut aktif menata dan menghias kelas maupun bangunan dan halaman
sekolah

Membangun lingkungan sosial yang baik dilakukan dengan mengikuti kegiatan-


kegiatan belajar aktif bergaul dengan semua kalangan siswa tanpa membeda-
bedakan satu sama lain menghindari dan bahkan mencegah kekerasan antar siswa
baik kekerasan fisik maupun kekerasan verbal atau lisan yang merendahkan siswa
lain

Di lingkungan masyarakat

menjaga persatuan dan kesatuan di lingkungan masyarakat dilakukan dengan


mematuhi norma-norma yang berlaku di masyarakat tersebut bergaul dan terlibat
dalam aktivitas lingkungan tetangga ikut serta di komunitas keagamaan hingga aktif
dikomunikasi hobi masing-masing akan membantu menjaga persatuan dan kesatuan
tersebut

13
Kepedulian untuk selalu menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan juga
diperlukan untuk hal ini Demikian juga kesadaran untuk senantiasa menjaga
kedamaian dengan menghindari dan mencegah kekerasan fisik maupun lisan di
masyarakat

Di lingkungan bangsa dan negara

ketaatan pada hukum dan peraturan yang berlaku merupakan kunci untuk
mempertahankan dan menguatkan persatuan dan kesatuan hanya dengan ketaatan
pada hukum dan peraturan pilar utama bangsa dan negara yang berupa keadilan
dapat ditegakkan tanpa ketaatan pada hukum perpecahan bangsa dan negara akan
mudah terjadi.

sejalan dengan hal itu juga perlu ditumbuhkan kesadaran khusus untuk
menghargai semua kalangan masyarakat dengan tidak membeda-bedakan latar
belakangnya Semua orang punya hal yang sama sebagai warga negara menjauhi
segala bentuk kekerasan fisik maupun verbal harus dijaga dengan sungguh-sungguh
demikian pula usaha untuk mencegah penyebaran berita palsu atau bohong yang
disebut hoax

14
RANGKUMAN

Persatuan dan kesatuan Indonesia merupakan karunia Tuhan Yang Maha


Esa perlu dijaga oleh semua mulai dari lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat serta berbangsa dan bernegara. Adapun manfaat persatuan
dan kesatuan dalam kehidupan bernegara yaitu menjaga keutuhan dan
keamanan memperkuat jati diri bangsa kemajuan bangsa dapat dirasakan
dalam segala bidang dan terciptanya suasana tentram dan nyaman
persatuan dan kesatuan terdapat dalam sila ketiga Pancasila yakni
persatuan Indonesia

15
Bahan Bacaan Guru

1. Persatuan dan Kesatuan dalam Keluarga


Contoh penerapan mempertahankan persatuan dan kesatuan bahwa manusia
diciptakan sesuai kodratnya sebagai mahluk individu dan sekaligus mahluk sosial.
Sebagai makhluk individu manusia memiliki ciri khas, watak, dan kepribadian
yang berbeda satu sama lain.
Kita tentu akan merasa nyaman tinggal di rumah yang anggota keluarganya rukun.
Menjalani kehidupan dengan tenang, damai, dan nyaman merupakan manfaat
persatuan dan kesatuan di lingkungan keluarga yaitu rumah.

Ada banyak sikap maupun tindakan yang dapat kita lakukan dalam
menerapkan persatuan dan kesatuan di lingkungan keluarga atau rumah contohnya:

a. Bekerja sama membersihkan lingkungan rumah


b. Menghormati anggota keluarga
c. Menolong adik mengerjakan PR
d. Berbakti pada orangtua
e. Gotong royong menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan
2. Persatuan dan Kesatuan di Sekolah
Penerapan nilai persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bersama di lingkungan
sekolah juga berdampak positif seperti contoh berikut ini.

a. Mengerjakan tugas-tugas dari Tutor bersama teman-teman tanpa


membedakan suku, budaya maupun agama.
b. Saling menghargai dan menghormati.
c. Menghargai pendapat teman.
d. Gotong royong membersihkan tempat belajar bersama.
e. Semangat mengikuti kegiatan pembelajaran.

3. Persatuan dan Kesatuan di Lingkungan Masyarakat


Masyarakat adalah kelompok orang yang hidup di sekitar kita. Masyarakat
memiliki perbedaan yang lebih banyak. Jika masyarakat tidak memiliki
kesadaran untuk saling menghormati maka akan menimbulkan perselisihan.
Persatuan dan kesatuan di masyarakat dapat kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Seperti saat gotong royong, saat ada musibah maka tetangga akan
segera menolong. Persatuan dan kesatuan juga tergambar dalam perbedaan
agama, namun tetap bisa menjaga satu sama lain.

4. Persatuan dan Kesatuan dalam Bernegara


Persatuan dapat membuat Bangsa Indonesia menjadi kuat sehingga tidak mudah
mendapat gangguan.

Beberapa contoh sikap persatuan yang dilakukan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara adalah sebagai berikut:

16
a. Saling menghormati dan menghargai antarwarga masyarakat
b. Memiliki rasa persatuan meski berbeda agama, suku dan budaya
c. Melestarikan budaya dari daerah lain
d. Memiliki rasa toleransi antarwarga
e. Menghargai dan mendukung pemimpin negara yang terpilih secara
demokratis sesuai aturan yang berlaku

RANGKUMAN

Persatuan dan kesatuan Indonesia merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa perlu
dijaga oleh semua mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat serta
berbangsa dan bernegara. Adapun manfaat persatuan dan kesatuan dalam
kehidupan bernegara yaitu menjaga keutuhan dan keamanan memperkuat jati diri
bangsa kemajuan bangsa dapat dirasakan dalam segala bidang dan terciptanya
suasana tentram dan nyaman persatuan dan kesatuan terdapat dalam sila ketiga
Pancasila yakni persatuan Indonesia

17
Daftar Pustaka

Ruslinawati, Uchrowi Zaim. 2021. Buku Panduan Guru Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Buku Siswa Kelas VII Jakarta Pusat : Kemendikbud.

Ruslinawati, Uchrowi Zaim. 2021. Buku Panduan siswa Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Kelas VII Jakarta Pusat : Kemendikbud.

https://idkuu.com/bagaimana-upaya-mempertahankan-persatuan-dan- kesatuan-di-
lingkungan-masyarakat Diakses tanggal 30 September 2022 pada pukul 19:00
WIB.

https://kumparan.com/berita-hari-ini/faktor-faktor-pemicu-perpecahan-bangsa-yang-
perlu-diwaspadai-1wE4MiQQMsr/2 Diakses tanggal 30 September 2022 pada
pukul 19:00 WIB

https://idkuu.com/bagaimana-upaya-mempertahankan-persatuan-dan-kesatuan-di-
lingkungan-masyarakat Diakses tanggal 30 September 2022 pada pukul
19:00 WIB

18
GLOSARIUM

Hoax Informasi yang dibuat-buat atau


direkayasa untuk menutupi informasi
yang sebenarnya. Dengan kata lain, hoax
diartikan sebagai upaya pemutarbalikan
fakta menggunakan informasi yang
seolah-olah meyakinkan akan tetapi tidak
dapat diverifikasi kebenarannya

Kesatuan Sifat tunggal atau keseutuhan. Bila


dikaitkan dengan konteks
bangsa, kesatuan dapat dimaknai
sebagai gabungan berbagai suku bangsa
yang telah bersatu.

Norma Pedoman yang dapat membentuk sebuah


kebiasaan dalam
masyarakat. Norma sendiri merupakan
Aturan atau pedoman sosial yang berlaku
dalam sebuah lingkungan.
Peran norma selaras dengan nilai dan
moral dalam masyarakat

Persatuan Bersatu atau bergabungnya berbagai


corak menjadi satu kebulatan yang utuh
dan serasi. Persatuan juga dapat
diartikan sebagai gabungan, ikatan, atau
kumpulan dari sejumlah bagian yang
telah bersatu

Perundungan Perilaku tidak menyenangkan baik secara


verbal, fisik, ataupun sosial di dunia nyata
maupun dunia maya yang membuat
seseorang merasa tidak nyaman, sakit
hati dan tertekan baik dilakukan oleh
perorangan ataupun kelompok.

19
20
MEDIA PEMBELAJARAN PPT

21
22
23
24
25
26
27
28
MATA PELAJARAN : Pendidikan Pancasila
MATERI : Kesatuan Indonesia dan Karakteristik Daerah
SUB MATERI : Mempertahankan Persatuan dan Kesatuan
KELAS/SEMESTER : VII / I
MODEL PEMBELAJARAN : Project Based Learning

NAMA KELOMPOK : …………………………………………

ANGGOTA KELOMPOK : …………………………………………

KELAS : …………………………………………

Fase D

Elemen Bhinneka Tunggal Ika

Tujuan Melalui model pembelajaran PJBL peserta didik mampu


Pembelajaran berkontribusi menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa
sesuai tingkatnya melalui mind mapping digital

Indikator Capaian Berkontribusi menjaga nilai kebinekaan Indonesia sesuai


Pembelajaran tingkatnya.

Petunjuk Pengerjaan !

1. Peserta didik mengamati gambar terlebih dahulu


2. Peserta didik membuat mind mapping tentang persatuan dan kesatuan
3. Peserta didik mengerjakan dengan diskusi kelompok

~Selamat Mengerjakan~

29
Gambar 1: Di Lingkungan Sekolah Gambar 2: Di Lingkungan Masyarakat

Gambar 3 : Di Lingkungan Berbangsa Gambar 4 : Di Lingkungan Keluarga

Untuk menjaga persatuan dan kesatuan di Indonesia, perlu dibangun di


dalam lingkungan sekolah, di lingkungan rumah, di lingkungan
masyarakat, serta di lingkungan bangsa dan Negara secara luas.
1. Buatlah mind mapping digital mengenai persatuan dan kesatuan!
2. Mind mapping berisikan mengenai :
a. Pengertian persatuan dan kesatuan
b. Cara mewujudkan persatuan dan kesatuan
c. Sikap yang membina persatuan dan kesatuan

30
INSTRUMEN PENILAIAN

1. Penilaian Sikap
Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
selama mengikuti pembelajaran, baik terkait dalam proses pembelajaran
maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru.

Observasi
Nama Peserta Keterangan
No Kerja Tanggung Percaya
Didik
sama jawab diri
1

Dst

Rubrik Penilaian Sikap

Sikap Krit Keteran Deskripsi Penilaian


eria gan
A Sangat Usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara
Baik terus menerus dan konsisten

B Baik Sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan


kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten
Kerja
sama C Cukup Ada sedikit usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok tetapi masih belum konsisten

D Kurang Tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan


kelompok

A Sangat Selalu mengerjakan tugas yang diberikan guru


Baik
Tanggung B Baik Sering mengerjakan tugas yang diberikan guru.
jawab
C Cukup Kadang-kadang mengerjakan tugas yang diberikan
guru.

31
D Kurang Tidak pernah mengerjakan tugas yang diberikan guru.

A Sangat Selalu menunjukkan sikap percaya diri dalam


Baik menyampaikan pendapat dan mengkomunikasikan
hasil tugas yang telah dikerjakan

B Baik Sering menunjukkan sikap percaya diri dalam


menyampaikan pendapat dan mengkomunikasikan
hasil tugas yang telah dikerjakan
Percaya C Cukup Kadang-kadang menunjukkan sikap percaya diri dalam
diri menyampaikan pendapat dan mengkomunikasikan
hasil tugas yang telah dikerjakan

D Kurang Tidak pernah menunjukkan sikap percaya diri dalam


menyampaikan pendapat dan mengkomunikasikan
hasil tugas yang telah dikerjakan

2. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran
berlangsung,terutama pada saat pelaksaan diskusi kelompok atau berdiskusi
dengan teman-teman peserta didik.

Penilaian
Nama Peserta Mengkomunikasi Menyimak Berkontribusi Predi
No kat
Didik kan (1 -4) (1 -4)
(1 -4)
1

dst

32
Indikator Penilaian Keterampilan
 Menyampaikan ide atau gagasan Penskoran
dengan jelas Predikat:
Mengkomunikasikan  Sistematis dalam penyampaian
 Bahasa yang mudah dipahami 1 = kurang,
 Intonasi yang jelas apabila hanya
 Kemampuan untuk tidak mencela satu indikator
 Kemampuan untuk tidak memotong
yang
Menyimak pembicaran
 Menyimak dengan baik terpenuhi
 Tidak mengobrol saat diskusi
berlangsung 2 = cukup,
 Kemampuan dalam memberikan apabila hanya
gagasan dua indikator
 Kemampuan dalam menghargai yang
pendapat orang lain terpenuhi
 Kemampuan dalam menanggapi
pertanyaan
3 = baik,
 Kemampuan dalam memberikan
kesimpulan apabila hanya
tiga indikator
Berkontribusi yang
terpenuhi

4 = sangat
baik, empat
indikator
terpenuhi

3. Penilaian Pengetahuan
KISI-KISI TES HASIL BELAJAR

Nama Sekolah : SMP Islam Cendekia Cianjur


Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila
Kelas/Semester : VII / I
Materi Pokok : Kesatuan Indonesia dan Karakteristik Daerah

33
Aspek
No Soal No Soal
Kognitif

Menguraikan Mempertahankan Persatuan dan


1 1 C4
Kesatuan di berbagai lingkungan

Mengidentifikasi berita hoax yang akan


2 menimbulkan perpecahan persatuan dan 2 C4
kesatuan

Instrumen Penilaian Pengetahuan

1. Untuk menjaga persatuan dan kesatuan di Indonesia, perlu dibangun di


lingkungan sekolah, di lingkungan rumah, di lingkungan masyarakat, serta di
lingkungan bangsa dan Negara secara luas, menurut anda, mana yang lebih
perlu di didahulukan?
2. Kenali berita – berita palsu dan hoax yang dapat memecah belah persatuan
dan kesatuan . Apa saja contohnya?

Rubrik Penilaian Pengetahuan

No Kunci Jawaban Pedoman


soal penskoran

1 Untuk menjaga persatuan dan kesatuan di


Indonesia harus di lebih dahulukan di dalam 50
lingkungan keluarga atau lingkungan rumah
karena sebelum kita bergaul dengan
masyarakat luas atau dengan teman teman di
sekolah justru kita harus terbiasa hidup rukun,
tentram, saling menghargai dan bertoleransi di
dalam menjaga hubungan antar sesalama
anggota keluarga. Ketika di dalam lingkungan
keluarga sudah terbiasa nenanamkan sikap
menjaga persatuan dan kesatuan maka
dimanapun kita berada dan bergaul akan bisa

34
hidup menjaga persatuan dan kesatuan.

2 Contoh-contoh berita hoax yang


berpotensi memecah persatuan bangsa
dan negara:
50
 Hoax penganiayaan terhadap salah satu
aktivis HAM yaitu yang bernama Ratna
Sarumpaet.
 Akun Facebook yang bernama Agus
Hermawan dan Yasmen Ropi, sudah
mengupload sebuah konten hoax yang berisi
penghinaan terhadap pemerintah dan
menyerang personal Presiden Joko Widodo.

 Direktur televisi swasta yang berada di Jawa


Timur ditangkap oleh Polres Metro Jakarta
Pusat karena telah menyebarkan konten
hoaks dan SARA di kanal media sosial
YouTubenya.

Pembahasan

Penyebaran dari berita hoakx atau berita


bohong yang saat ini berlangsung di tahun
politik seperti, maka akan semakin
menunjukkan pengaruh dan efek yang negatif
bagi persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia. Terlebih lagi, apabila berita bohong
atau hoaks tersebut menyebar dan sudah
dimanfaatkan untuk kepentingan politik
maupun kepentingan ekonomi tertentu dari
pihak yang menghendaki perpecahan yang
bisa saja terjadi di masyarakat.

Karena dengan banyak beredarnya berita


bohong atau hoaks yang menjadi konsumsi
sehari-hari oleh masyarakat, maka oleh
masyarakat akan dianggap sebagai informasi
atau berita yang benar akibat dari masifnya

35
berita hoaks tersebut. Oleh karena itu,
masyarakat juga tidak akan mempunyai
pengetahuan dan sumber yang dirasa cukup,
untuk bisa membedakan informasi atau berita
yang diperolehnya tersebut benar atau hanya
berita yang salah (hoaks).

Skor Maksimal 100

36

Anda mungkin juga menyukai