Pengalaman pahit sebagai bangsa terjajah, mendorong munculnya kesadaran dan harga
diri yang kemudian melahirkan gejolak perjuangan untuk merebut kemerdekaan. Gejolak
tersebut pada awalnya bersifat kedaerahan yang ditandai dengan berdirinya Budi Utomo (20 Mei
1908) Paguyuban Pasundan (20 Juli 1913) sama halnya dengan Budi Utomo yang didirikan oleh
siswa STOVIA asal Jawa.
Paguyuban Pasundan didirikan atas inisiatif para siswa STOVIA asal sunda yang
bertujuan mensejahterakan masyarakat Indonesia, khususnya yang berada di Jawa Barat. Dengan
demikian, pengurus dan anggotanya pun kebanyakan orang Sunda. Pada awal berdirinya,
Paguyuban Pasundan dipimpin oleh Mas Dayat tak lama kemudian menyerahkan pimpinan
kepada Daeng Kanduruan Ardiwinata, sebagai Ketua, dan R. Iskandar Brata sebagai Sekretaris
I.
Selain Budi Utomo dan Paguyuban Pasundan, juga berdiri organisasi lain termasuk
organisasi pemuda, di berbagai daerah yang pada tanggal 28 Oktober 1928 bersepakat untuk
menyatukan diri dengan mengikrarkan Sumpah Pemuda adalah organisasi pemuda Sekar
Roekoen yang didirikan tahun 1919, sebuah organisasi mitra sehaluan Paguyuban Pasundan
Kiprah Paguyuban Pasundan
Sesuai dengan tujuannya, Paguyuban Pasundan mendirikan Sekolah yaitu HIS
Pasundan di Tasikmalaya tahun 1922, setelah sekolah Pasundan bermunculan di Jawa Barat,
pada Kongres Paguyuban Pasundan tahun 1931 di Bogor untuk mendirikan Bale
Pamulangan untuk mengelola sekolah-sekolah.
Pengembangan Badan Pengelola Pendidikan selanjutnya :
1. Tahun 1949 (setelah berubahnya Paguyuban Pasundan menjadi PARKI dan kembali ke
Paguyuban Pasundan) didirikan Bale Pendidikan dan Pengajaran Pasundan (BPP)
2. Tahun 1960 untuk Perguruan Tinggi berturut-turut didirikan Yayasan Universitas
Pasundan, Tahun 1964 STH Pasundan, 1971 STIE Pasundan dan STKIP Pasundan tahun
80-an.
3. Tahun 1974 melalui Kongres di Bogor didirikan Yayasan Pendidikan Pasundan (YPP)
4. Tahun 1985 Bale Pendidikan dan Pengajaran Pasundan berubah menjadi dua yakni
Yayasan Pendidikan Dasar dan Menengah Pasundan (YPDMP)serta Yayasan Pendidikan
Tinggi (YPTP)
5. Tahun 2005 (melalui kongres ke-30 di Cianjur) Badan Pengelola Pendidikan Pasundan
dirubah menjadi Bale Atikan Pasundan Paguyuban Pasundan (Dasar hukumnya tetap
yayasan)
6. Tahun 2007 Bale Atikan Pasundan dikembalika menjadi YPDMP dan YPTP (mengingat
ada perkembangan wacana baru tentang badan hukum pendidikan dan perubahan UU
YYSN No : L6 tahun 2001 jo UU No 28 tahun 2004)
7. Yayasan Pendidikan Dasar dan Menengah Pasundan (YPDM) merupakan badan
Penyelengara Pendidikan Paguyuban Pasundan yang bertugas mengelola Pendidikan
Tingkat Dasar dan Menengah
8. Yayasan Pendidikan Dasar dan Menengah Pasundan berkewajiban memberikan arah
kebijakan, Visi, Misi, Target dan program untuk dijadikan pedoman pengelolaan unit
garapan (kepala sekolah)
Berikutnya Paguyuban Pasundan mendirikan Bale Ekonomi yang mengelola bank-
bank dan koperasi Centrale Advies Bureau untuk membantu rakyat dalam bidang hukum;
reclasseerings Vereeniging untuk mengurus dan memperbaiki nasib orang yang dibebaskan
dan penjara dan Raksaperlaya yang merupakan badan amal kematian.
Mulai tahun 1919, Paguyuban Pasundan ikut ambil bagian dalam gelanggang politik.
Langkah ini disetujui oleh pemerintah jajahan. Kiprah Paguyuban Pasundan dalam bidang Politik
semakin meningkat tatkala mulai tahun 1931 sampai dengan 1942 Ketua Paguyuban Pasundan,
R. Otto Iskandar Dinata menjadi anggota Volksraad. Di Volksraad, R. Otto Iskandar Dinata
menunjukan kiprah Belanda dan dengan tegas selalu mengungkapkan cita-cita bangsa Indonesia
untuk merdeka. Selain R. Otto Iskandar Dinata, banyak pula pengurus dan anggota Dewan Kota
di daerah Jawa Barat.
Di bidang pers, Paguyuban Pasundan menerbitkan Papaes Nonoman tahun 1914-1926,
Pasoendan tahun 1915, Sora Pasoendan tahun 1920, Sipatahoenan terbit mulai 20 April 1923
Somah Moerba tahun 1926, Lalayang Domas tahun 1927, dan Sepakat (berbahasa melayu) tahun
1941.
Pada zaman pendudukan Jepang, sama halnya dengan organisasi perjuangan lainnya,
Paguyuban Pasundan dibekukan. Walaupun demikian, secara orang perorangan anggotanya tetap
aktif. Tahun 1949 Paguyuban Pasundan berganti nama menjadi Partai Kebangsaaan Indonesia
(PARKI). Maksudnya untuk lebih memperkokoh perjuangan dalam rangka mempertahankan
kemerdekaan. PARKI ikut aktif dalam membubarkan Negara Pasundan melalui referendum
kembali lagi menjadi Paguyuban Pasundan sampai sekarang.
Urutan Ketua /Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan
1. Mas Dayat Hidayat (Ketua Sementara) 1913-1914
2. Daeng Kanduruan Ardiwinta ( 1914-1916 )
3. Wirasaputra ( 1916-1920 )
4. Puradireja ( 1920-1924 )
5. R. Suria Di Radja ( 1920-1924 )
6. R. Otto Kusuma Sudjana ( 1924-1929 )
7. R. Otto Iskandar Dinata ( 1929-1945 )
8. R. S Suradiradja ( 1946-1969 )
9. Hasan Wargakusumah, SH ( 1969-1970 )
10. R. Mander Prawiradilaga ( 1970-1978 )
11. R. K. Sukanda Bratamanggala
12. R. K. Sukanda Bratamanggala & R. Adjam Sjamsoepradja ( 1983-1985 )
13. Prof. DR. Ir. H. Toyib Hadiwidjaya ( 1990-1995)
14. Daeng Kosasih Ardiwinata ( 1995-2000 )
15. H. Aboeng Koesman ( 1990-2000 )
16. Drs. H. Ateng Sopala ( 2000 )
17. H. A. Syafe’I ( 2000-2010 )
18. Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si ( 2010- )
19. Dr H. M. Idzudin
20. Dr. H. Subarzah
Struktur Organigram
XII
Wawasan Wiata Mandala
Dengan memperhatikan kondisi sekolah dan masyarakat dewasa ini yang umumnya
masih dalam taraf perkembangan, maka upaya pembinaan kesiswaan perlu diselenggarakan
untuk menunjang perwujudan sekolah sebagai Wawasan Wiyatamandala .
Berdasarkan surat Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah nomor :13090/CI.84
tanggal 1 Oktober 1984 perihal Wawasan Wiyatamandala sebagai sarana ketahanan sekolah,
maka dalam rangka usaha meningkatkan pembinaan ketahanan sekolah bagi sekolah-sekolah di
lingkungan pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasra dan Menengah, Departemen
pendidikan dan kebudayaan, mengeterapkan Wawasan Wiyatamandala yang merupakan
konsepsi yang mengandung anggapan-anggapan sebagai berikut.
Sekolah merupakan Wiyatamandala (lingkungan pendidikan) sehingga tidak boleh
digunakan untuk tujuan-tujuan diluar bidang pendidikan.
Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan
seluruh proses pendidikan dalam lingkungan sekolahnya, yang harus berdasarkan Pancasila
dan bertujuan untuk:
1. meningkatkan ketakwaan teradap Tuhan yang maha Esa,
2. meningkatkan kecerdasan dan keterampilan,
3. mempertinggi budi pekerti,
4. memperkuat kepribadian,
5. mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.
Antara guru dengan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama yang baik
untuk mengemban tugas pendidikan.
Para guru, di dalam maupun di luar lingkungan sekolah, harus senantiasa menjunjung tinggi
martabat dan citra guru sebagai manusia yang dapat digugu (dipercaya) dan ditiru, betapapun
sulitnya keadaan yang melingkunginya.
Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya, namun harus mencegah masuknya
sikap dan perbuatan yang sadar atau tidak, dapat menimbulkan pertientangan antara kita
sama kita.
Untuk mengimplementasikan wawasan Wiyatamandala perlu diciptakan suatu situasi di
mana siswa dapat menikmati suasana yang harmonis dan menimbulkan kecintaan terhadap
sekolahnya, sehingga proses belajar mengajar, kegiatan kokurikuler, dan ekstrakurikuler dapat
berlangsung dengan mantap.
Upaya untuk mewujudkan wawasan Wiyatamandala antara lain dengan menciptakan sekolah
sebagai masyarakat belajar, pembinaan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), kegiatan
kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra-kurikuler, serta menciptakan suatu kondisi kemampuan dan
ketangguhan yakni memiliki tingkat keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, dan
kekeluargaan yang mantap.
Implementasi Wiyatamandala tiap sekolah berbeda-beda tergantung letak dimana sekolah
itu berada. Impelementasi Wiyatamandala di SMK Pasundan Rancaekek adalah sebagai berikut.
a. Lingkungan Internal.
Lingkungan SMK Pasundan Rancaekek dipengaruhi oleh:
1. Lingkungan sosial dalam SMK Pasundan Rancaekek terdiri dari berbagai budaya dan
berbagai agama.
2. Sumber Daya Manusia (SDM) SMK Pasundan Rancaekek rata-rata keluarga ekonomi
menengah kebawah
b. Lingkungan External
Lingkungan external dalam SMK Pasundan Rancaekek dalam hal ini yang akan dikupas adalah
mengenai kenalakan remaja, karena kenakalan remaja bisa sangat berpengaruh terhadap sikap
dan perilaku siswa-siswi SMK Pasundan Rancaekek. Lingkungan External SMK Pasundan
Rancaekek dipengaruhi oleh:
1. Lingkungan keluarga, karena sebagian siswa-siswi SMK Pasundan Rancaekek rata-rata
keluarga ekonomi menengah kebawah dan dampak dari kepedulian orang tua sangat kurang,
maka dari itu semangat belajar demi masa depan harus ditumbuhkan apapun halangan yang
dihadapinya.
2. Lingkungan pergaulan, lingkungan pergaulan sangat berpengaruh terhadap semangat belajar
siswa-siswi SMK Pasundan Rancaekek, maka dari itu siswa-siswi Pasundan Rancaekek harus
mampu memilah pergaulan mana yang bagus.
Peraturan dan Sangsi
I. KEPRIBADIAN
A
KETERTIBAN
.
Poin
1 Tidak Solat Berjamaah di Mesjid 50
t
Poin
2 Membuat keributan / kegaduhan dalam kelas pada jam pelajaran 5
t
Poin
3 Masuk atau keluar lingkungan sekolah dengan loncat pagar 5
t
Mengotori (mencorat-coret) benda milik sekolah, guru, karyawan Poin
4 5
atau teman t
Merusak / menghilangkan barang milik sekolah, guru, karyawan, Poin
5 5
teman t
Mengambil (mencuri) barang milik sekolah, guru, karyawan dan Poin
6 5
teman t
Poin
7 Membuang sampah tidak pada tempatnya 10
t
Poin
9 keluar kelas tanpa memakai permite card 10
t
10
Poin
Berbuat mesum / tidak senonoh / melakukan pelecehan 50
t
B. BUKU, MAJALAH ATAU KASET TERLARANG/HP
Membawa buku, majalah atau kaset, HP, bergambar Poin
1 20
terlarang/porno. t
Meleihat/ Memperlihatkan, majalah atau kaset /HP berisi Poin
2 25
pornografi kepada teman t
C. SENJATA TAJAM
Poin
1 Membawa senjata tajam tanpa ijin 20
t
Poin
2 Memperjual belikan senjata tajam di sekolah 25
t
Poin
3 Menggunakan senjata tajam untuk mengancam 30
t
Poin
4 Menggunakan senjata tajam untuk melukai 80
t
D. OBAT / MINUMAN TERLARANG / ROKOK
Poin
1 Membawa obat / minuman terlarang / rokok 20
t
Menggunakan obat / rokok/ minuman terlarang di dalam Poin
2 30
lingkungan sekolah t
Memperjual belikan obat / minuman terlarang di dalam / luar Poin
3 50
sekolah t
E. PERKELAHIAN
Poin
1 Disebabkan oleh siswa dalam sekolah (intern) 70
t
Poin
2 Disebabkan oleh sekolah lain 70
t
Poin
3 Antara siswa 70
t
F. PENCURIAN / PERUSAKAN
Poin
1 Pencurian/ perusakan terhadap barang aset sekolah 15
t
Pencurian/ perusakan terhadap barang orang lain / teman di Poin
2 20
sekolah t
Poin
3 Pencurian/ perusakan terhadap barang orang lain di masyarakat 25
t
G. PELANGGARAN TERHADAP KEPALA SEKOLAH, GURU DAN
KARYAWAN
Poin
1 Disertai ancaman 50
t
Poin
2 Disertai pemukulan 70
t
II KERAJINAN
A
KETERLAMBATAN
.
Poin
1 Terlambat masuk sekolah lebih dari 5 menit 5
t
Poin
2 Terlambat masuk karena izin 5
t
Poin
3 Terlambat masuk karena alasan yang dibuat-buat 5
t
B. KEHADIRAN
Poin
1 Siswa tidak masuk tanpa keterangan ( alpa) 10
t
Poin
2 Tidak mengikuti kegiatan belajar (membolos) 10
t
Siswa tidak masuk dengan membuat keterangan (surat) Poin
3 20
palsu t
Siswa keluar kelas saat proses belajar mengajar Poin
4 10
berlangsung tanpa izin t
III KERAPIAN
A PAKAIAN
Poin
1 Memakai seragam tidak rapi / tidak dimasukkan 5
t
Poin
2 Siswa putri memakai seragam yang ketat / rok diatas lutut 5
t
Poin
3 Tidak memakai perlengkapan upacara bendera 5
t
Poin
4 Salah memakai baju, rok atau celana 5
t
Poin
5 Salah atau tidak memakai ikat pinggang 5
t
Poin
6 Salah memakai sepatu (tidak sesuai ketentuan) 5
t
Poin
7 Tidak memakai kaos kaki 5
t
Memakai topi yang bukan topi sekolah dilingkungan Poin
8 5
sekolah t
Poin
9 Siswa putri memakai perhiasan berlebihan 5
t
Siswa putra memakai perhiasan atau asesoris (kalung, Poin
10 5
gelang, dll) t
Poin
11 Tidak memakai atribut secara lengkap 10
t
B. RAMBUT
Struktur organisasi
Pada dasarnya setiap OSIS di satu sekolah memiliki struktur organisasi yang berbeda antara satu
dengan yang lainnya. Namun, biasanya struktur keorganisasian dalam OSIS terdiri atas:
· Ketua Pembina (biasanya Kepala Sekolah)
· Wakil Ketua Pembina (biasanya Wakil Kepala Sekolah)
· Pembina (biasanya guru yang ditunjuk oleh Sekolah)
· Ketua Umum
· Wakil Ketua I
· Wakil Ketua II
· Sekretaris Umum
· Sektetaris I
· Sekretaris II
· Bendahara
· Wakil Bendahara
· Ketua Sekretaris Bidang (sekbid) yang mengurusi setiap kegiatan siswa yang berhubungan
dengan tanggung jawab bidangnya. Dan biasanya dalam struktur kepengurusan OSIS memiliki
beberapa pengurus yang bertugas khusus mengkoordinasikan masing-masing kegiatan
ekstrakurikuler yang ada di sekolah.
Arti lambang
Arti bentuk dan warna lambang OSIS:
Buku terbuka
Belajar keras menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi, merupakan tumbangsih siswa terhadap
pembangunan bangsa dan negara.
Kunci pas
Kemauan bekerja keras akan menumbuhkan rasa percaya pada kemampuan diri dan bebas dari
ketergantungan pada belas kasihan orang lain, menyebabkan siswa berani mandiri. Kunci pas
adalah alat kerja yang dapat membuka semua permasalahan dan kunci pemecahan dari segala
kesulitan.
Tangan terbuka
Kesediaan menolong orang lain yang lemah sesama siswa dan masyarakat yang memerlukan
bantuan dan pertolongan, yang menunjukkan adanya sikap mental siswa yang baik dan
bertanggung jawab.
Biduk
Biduk / perahu, yang melaju di lautan hidup menuju masa depan yang lebih baik, yaitu tujuan
nasional yang dicita – citakan.
Tujuh belas butir padi, delapan lipatan pita, empat buah kapas, lima daun kapas
3.5.5 Tata Krama
Tata krama siswa (etika pergaulan siswa) merupakan tuntutan masyarakat dimanapun dan dalm
keadaan kapanpun. Beberapa contoh tata krama dalam pergaulan sehari-hari.
I. Tata Krama Dalam Lingkungan Rumah
a. Sebelum Berangkat Sekolah
Siswa yang baik tentunya mengenakan pakaian seragam yang pantas untuk dipakai ke
sekolah. Dengan mengenakan pakaian yang tepat untuk ke sekolah, berarti telah memenuhi
tata krama berpakaian sekolah. Misalnya :
- Meminta izin kepada ayah, ibu dan saudara yang lain sebelum meninggalkan rumahuntuk
berangkat sekolah
- Berjalan dengan tenang dan penuh percaya diri sendiri
- Ucapkanlah salam apabila bertemu dengan teman atau orang yang kenal
b. Sesudah Datang Dari Sekolah
- Bila pintu rumah tertutup ketuklah pintu dan ucapkan salam kepada anggota keluarga yang ada
di rumah
- Usahakan dengan ganti pakaian yang khusus dirumah
c. Selama Ada Dirumah
Rumah adalah suatu istana bagi kita semua, suatu keluarga dikatakan bahagia apabila dalam
keluarga tersebut terdapat hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara anggota
keluarganya. Didalam rumah tersebut pergaulan antar keluarga dilandasi oleh rasa cnta, kasih
sayang, saling menghormati dan saling pengorbanan.
Contoh pergaulan sehari-hari dirumah :
- Hormatilah kedua orang tua dan laksanakan perintah yang baik
- Sambutlah ajakan orang tua dengan wajah yang riang dan penuh gembira
- Berpakaianlah yang sesuai dengan waktu dan temptanya