Anda di halaman 1dari 14

Instrumen dan Juknis Akreditasi SMP/MTS Tahun 2017

KaBalitbang Kemdikbud No : 003/H/AK/2017

INSTRUMEN (Lampiran 1) PETUNJUK TEKNIS (Lampiran 2)


I STANDAR ISI I STANDAR ISI
1 Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada 1 Kompetensi inti sikap spiritual tingkat Pendidikan
kompetensi sikap spiritual siswa sesuai dengan SMP/MTs adalah menghayati dan mengamalkan ajaran
tingkat kompetensi. agama yang dianutnya.
A. 91%-100% guru mengembangkan perangkat
pembelajaran sesuai tingkat kompetensi sikap Rumusan kompetensi Sikap Spiritual: “menghayati dan
spiritual mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.”
B. 81%-90% guru mengembangkan perangkat Kompetensi tersebut dapat dicapai melalui pembelajaran
pembelajaran sesuai tingkat kompetensi sikap tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
spiritual pembiasaan, dan budaya sekolah/madrasah dengan
C. 71%-80% guru mengembangkan perangkat memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
pembelajaran sesuai tingkat kompetensi sikap kebutuhan dan kondisi siswa.
spiritual
D. 61%-70% guru mengembangkan perangkat Hasil kegiatan pengembangan perangkat pembelajaran
pembelajaran sesuai tingkat kompetensi sikap yang memuat kompetensi sikap spiritual meliputi:
spiritual 1). Program tahunan dan program semester.
E. Kurang dari 61% guru mengembangkan 2). Silabus.
perangkat pembelajaran sesuai tingkat 3). RPP.
kompetensi sikap spiritual 4). Buku yang digunakan guru dan siswa dalam
pembelajaran. 5). Lembar tugas terstruktur dan kegiatan
mandiri untuk siswa. 6). Handout.
7). Alat evaluasi dan buku nilai (Sikap spiritual siswa
diamati dan dicatat wali kelas, guru BK, dan guru mata
pelajaran)

Dibuktikan dengan:
1). Dokumen:
a) Perangkat pembelajaran yang disusun guru sesuai
dengan tingkat kompetensi pada kompetensi sikap
spiritual pendidikan SMP/MTs untuk sikap spiritual.
b) Hasil kegiatan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) di MGMP tentang kompetensi sikap
spiritual siswa/Penguatan Pendidikan Karakter siswa.
c) Rancangan dan hasil penilaian sikap spiritual, berupa
jurnal penilaian, dokumen observasi, penilaian diri, dan
penilaian antar teman.
d) Program kegiatan ekstrakurikuler berupa kegiatan
Keagamaan, misalnya: pesantren kilat, ceramah
keagamaan, baca tulis al-Quran, retreat. atau kegiatan
lainnya.

2). Wawancara dengan guru mata pelajaran tentang


Perangkat pembelajaran guru yang memuat tentang
pelaksanaan kompetensi sikap spiritual.
2 Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada 2 Rumusan kompetensi sikap sosial, yaitu menghayati dan
kompetensi sikap sosial siswa sesuai dengan tingkat mengamalkan perilaku: (a) jujur; (b) disiplin; (c) santun;
kompetensi. (d) peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai);
A. 91%-100% guru mengembangkan perangkat (e) bertanggung jawab; (f) responsif; dan (g) Proaktif
pembelajaran sesuai tingkat kompetensi sikap dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
social perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
B. 81%-90% guru mengembangkan perangkat masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
pembelajaran sesuai tingkat kompetensi sikap kawasan regional, dan kawasan internasional yang dapat
social dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
C. 71%-80% guru mengembangkan perangkat teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
pembelajaran sesuai tingkat kompetensi sikap sekolah/madrasah dengan memperhatikan karakteristik
social mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
D. 61%-70% guru mengembangkan perangkat
pembelajaran sesuai tingkat kompetensi sikap Hasil kegiatan pengembangan perangkat pembelajaran
social meliputi:
E. Kurang dari 61% guru mengembangkan 1. Program tahunan dan program semester.
perangkat pembelajaran sesuai tingkat 2. Silabus.
kompetensi sikap sosial 3. RPP.
4. Buku yang digunakan guru dan siswa dalam
pembelajaran.
5. Lembar tugas terstruktur dan kegiatan mandiri
siswa.
6. Handout.
7. Alat evaluasi dan buku nilai (Sikap sosial siswa
diamati dan dicatat wali kelas, guru BK, dan guru
mata pelajaran).

Dibuktikan dengan:
1). Dokumen:
1. Perangkat pembelajaran yang disusun guru sesuai
dengan tingkat kompetensi pada kompetensi sikap
sosial pendidikan SMP/MTs untuk sikap sosial.
2. Hasil kegiatan telaah/analisis buku pedoman
untuk guru dan buku siswa secara berkelompok
tentang kompetensi sikap sosial siswa melalui
kegiatan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) di MGMP.
3. Rancangan dan hasil penilaian sikap sosial, berupa
jurnal penilaian, dokumen observasi, penilaian
diri, dan penilaian antar teman
4. Program dan hasil kegiatan ekstrakurikuler berupa
kegiatan Krida, misalnya: Kepramukaan, Latihan
Kepemimpinan Siswa (LKS), Palang Merah Remaja
(PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Pasukan
Pengibar Bendera (Paskibra), dan lainnya. Latihan
olah- bakat latihan olah-minat, misalnya:
pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya,
pencinta alam, jurnalistik, teater, dan lain-lain.

2) Wawancara dengan guru mata pelajaran tentang


perangkat pembelajaran guru yang memuat tentang
pelaksanaan kompetensi sikap sosial.
3 Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada 3 Kompetensi Inti pengetahuan yang harus dimiliki siswa
kompetensi pengetahuan siswa sesuai dengan SMP/MTs adalah memahami, menerapkan, menganalisis
tingkat kompetensi. dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
A. 91%-100% guru mengembangkan perangkat prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik,
pembelajaran sesuai tingkat kompetensi detail, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya
pengetahuan tentang: (a) ilmu pengetahuan, (b) teknologi, (c) seni, (d)
B. 81%-90% guru mengembangkan perangkat budaya, dan (e) humaniora dengan wawasan
pembelajaran sesuai tingkat kompetensi kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
pengetahuan terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
C. 71%-80% guru mengembangkan perangkat menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang
pembelajaran sesuai tingkat kompetensi spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
pengetahuaN memecahkan masalah.
D. 61%-70% guru mengembangkan perangkat Hasil kegiatan pengembangan perangkat
pembelajaran sesuai tingkat kompetensi pembelajaran kompetensi pengetahuan meliputi:
pengetahuan 1. Program tahunan dan program semester.
E. Kurang dari 61% guru mengembangkan 2. Silabus.
perangkat pembelajaran sesuai tingkat 3. RPP.
kompetensi pengetahuan 4. Buku yang digunakan guru dan siswa dalam
pembelajaran.
5. Lembar tugas terstruktur dan kegiatan mandiri
siswa.
6. Handout.
7. Alat evaluasi dan buku nilai untuk kompetensi
pengetahuan.
Dibuktikan dengan:
1). Dokumen:
1. Perangkat pembelajaran guru yang disusun sesuai
dengan tingkat kompetensi inti 3 (pengetahuan)
dan kompetensi dasar.
2. Hasil kegiatan analisis buku pedoman untuk guru
dan buku siswa secara berkelompok tentang
kompetensi pengetahuan melalui kegiatan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) di
MGMP.
3. Program kegiatan ekstrakurikuler berupa Kegiatan
Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan
keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian,
dan lainnya. pencinta, teknologi informasi dan
komunikasi, rekayasa, dan lainnya.
2) Wawancara dengan guru mata pelajaran tentang
kompetensi inti pengetahuan dan kompetensi dasar
pada setiap mata pelajaran.
4 Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada 4 Kompetensi Inti Keterampilan pada pendidikan menengah
kompetensi keterampilan siswa sesuai dengan adalah menunjukkan keterampilan menalar, mengolah,
tingkat kompetensi. dan menyaji secara: (a) efektif, (b). kreatif, (c) produktif,
A. 91%-100% guru mengembangkan perangkat (d) kritis, (e) mandiri, (f) kolaboratif, (g) komunikatif, dan
pembelajaran sesuai tingkat kompetensi (h) solutif dalam ranah konkret dan abstrak terkait
keterampilaN dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
B. 81%-90% guru mengembangkan perangkat serta mampu menggunakan metode sesuai dengan kaidah
pembelajaran sesuai tingkat kompetensi keilmuan.
keterampila Hasil kegiatan pengembangan perangkat
C. 71%-80% guru mengembangkan perangkat pembelajaran kompetensi keterampilan meliputi:
pembelajaran sesuai tingkat kompetensi a. Program tahunan dan program semester.
keterampila b. Silabus.
D. 61%-70% guru mengembangkan perangkat c. RPP.
pembelajaran sesuai tingkat kompetensi d. Buku yang digunakan guru dan siswa dalam
keterampilaN pembelajaran.
E. Kurang dari 61% guru mengembangkan e. Lembar tugas terstruktur dan kegiatan mandiri
perangkat pembelajaran sesuai tingkat siswa.
kompetensi keterampilan f. Handout.
g. Alat evaluasi dan buku nilai untuk kompetensi
keterampilan.
Dibuktikan dengan:
1) Dokumen
a) Perangkat pembelajaran guru yang disusun sesuai
dengan tingkat kompetensi inti 4 (keterampilan)
dan kompetensi dasar.
b) Dokumen hasil tugas-tugas terstruktur dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur yang diberikan
kepada siswa. Dan
c) Dokumen hasil penilaian keterampilan, kinerja
projek dan portofolio.
2) Wawancara dengan guru mata pelajaran tentang
kompetensi inti keterampilan dan kompetensi dasar
pada setiap mata pelajaran.

5 Sekolah/madrasah mengembangkan perangkat 5 Perangkat pembelajaran dikembangkan untuk semua


pembelajaran sesuai dengan tingkat kompetensi dan mata pelajaran sesuai dengan tingkat kompetensi dan
ruang lingkup materi pembelajaran pada setiap ruang lingkup materi pembelajaran.
tingkat kelas
A. Mengembangkan 91%-100% perangkat Dibuktikan dengan:
pembelajaran. 1). Dokumen:
B. Mengembangkan 81%-90% perangkat a. Perangkat pembelajaran semua mata pelajaran.
pembelajaran. b. Buku yang digunakan guru dan siswa dalam
C. Mengembangkan 71%-80% perangkat pembelajaran.
pembelajaran. c. Silabus dan RPP Guru mata pelajaran pada semua
D. Mengembangkan 61%-70% perangkat tingkat dan kelas.
pembelajaran. 2). Menelaah kesesuaian perangkat pembelajaran
E. Mengembangkan kurang dari 61% perangkat dengan tingkat kompetensi dan ruang lingkup
pembelajaran. materi.

6 Kepala sekolah/madrasah bersama guru 6 Tim Pengembang Kurikulum adalah tim yang bertugas
mengembangkan kurikulum sesuai dengan pedoman antara lain mengembangkan kurikulum
pengembangan KTSP dengan melibatkan unsur sekolah/madrasah. Keterlibatan Tim Pengembang
sebagai berikut: (1) konselor/guru BK, (2) pengawas Kurikulum dibuktikan dengan dokumen penugasan, berita
sekolah/madrasah, (3) narasumber, (4) komite acara dan notulen rapat, serta tanda tangan dari berbagai
sekolah/madrasah, (5) penyelenggara lembaga pihak yang terlibat; yaitu seluruh guru mata pelajaran,
pendidikan. konselor (guru Bimbingan dan Konseling) dan komite
A. Melibatkan 4 atau lebih unsur sekolah/madrasah atau penyelenggara pendidikan.
B. Melibatkan 3 unsur Dibuktikan dengan:
C. Melibatkan 2 unsur 1).SK penetapan tim pengembang kurikulum
D. Melibatkan 1 unsur sekolah/madrasah.
E. Tidak melakukan pengembangan kurikulum 2). Daftar hadir kegiatan pengembangan kurikulum.
3). Daftar hadir narasumber.
4). Berita acara penetapan kurikulum.
5). Notulen rapat pengembangan kurikulum
7 Sekolah/madrasah menyusun KTSP yang meliputi: (1) 7 7. KTSP disusun mengacu pada Kerangka Dasar pada
visi, misi, dan tujuan, (2) pengorganisasian muatan Standar Isi meliputi:
kurikuler, (3) pengaturan beban belajar siswa dan 4. Perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan;
beban kerja guru, (4) penyusunan kalender 5. Pengorganisasian muatan kurikuler satuan
pendidikan, (5) penyusunan silabus muatan pelajaran, pendidikan;
(6) penyusunan RPP. 6. Pengaturan beban belajar siswa dan beban kerja
A. Meliputi 6 komponen guru pada tingkat kelas;
B. Meliputi 5 komponen 7. Penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan;
C. Meliputi 4 komponen 8. Penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran
D. Meliputi 1-3 komponen muatan lokal; dan
E. Tidak menyusun KTSP 9. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
setiap muatan pembelajaran
Dibuktikan dengan:
1) Dokumen KTSP bagian kerangka dasar
sesuai dengan pedoman pengembangan KTSP.
2) Dokumen silabus semua mata pelajaran dalam bentuk
soft copy atau hard copy.
8 Sekolah/madrasah mengembangkan kurikulum sesuai 8 Prosedur operasional pengembangan KTSP meliputi:
dengan prosedur operasional pengembangan KTSP 1) Analisis mencakup:
yang meliputi tahapan berikut: (1) analisis, (2) a) Analisis ketentuan peraturan perundang-
penyusunan, (3) penetapan, (4) pengesahan. undangan mengenai Kurikulum.
A. Melaksanakan 4 tahapan b) Analisis kebutuhan siswa, satuan pendidikan,
B. Melaksanakan 3 tahapan dan lingkungan.
C. Melaksanakan 2 tahapan c) Analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.
D. Melaksanakan 1 tahapan 2) Penyusunan mencakup:
E. Tidak mengembangkan kurikulum berdasarkan a) Perumusan visi, misi, dan tujuan satuan
tahapan pendidikan.
b) Pengorganisasian muatan kurikuler satuan
pendidikan.
c) Pengaturan beban belajar siswa dan beban kerja
guru pada tingkat kelas.
d) Penyusunan kalender pendidikan satuan
pendidikan.
e) Penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran
muatan lokal.
f) Penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran setiap muatan pembelajaran.
3) Penetapan dilakukan kepala sekolah/madrasah
berdasarkan hasil rapat dewan pendidik satuan
pendidikan dengan melibatkan komite
sekolah/madrasah.
4) Pengesahan dilakukan oleh pemerintah daerah
sesuai dengan kewenangannya.
Dibuktikan dengan dokumen KTSP yang telah disahkan
9 Sekolah/madrasah melaksanakan kurikulum sesuai 9 SMP/MTs melaksanakan kurikulum sesuai Pedoman.
ketentuan: (1) mengikuti struktur kurikulum, (2)
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, (1) Struktur Kurikulum
maksimal 50%, (3) penambahan beban belajar per A. Struktur Kurikulum SMP
minggu maksimal dua jam pelajaran, (4) mata
pelajaran seni budaya, prakarya, dan kewirausahaan ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN
diselenggarakan minimal dua aspek, (5) PERMINGGU
menyelenggarakan kegiatan pengembangan diri dan VII VIII IX
cara penilaiannya. Kelompok A (Umum)
A. Melaksanakan kurikulum yang memuat 5 1 Pendidikan Agama dan 3 3 3
ketentuan Budi Pekerti
B. Melaksanakan kurikulum yang memuat 4 2 Pendidikan Pancasila 3 3 3
ketentuan dan Kewarganegaraan
C. Melaksanakan kurikulum yang memuat 3 3 Bahasa Indonesia 6 6 6
ketentuan 4 Matematika 5 5 5
D. Melaksanakan kurikulum yang memuat 2 5 Ilmu pengetahuan 5 5 5
ketentuan Alam
E. Melaksanakan kurikulum yang memuat kurang 6 Ilmu Pengetahuan 4 4 4
dari 2 ketentuan Sosial
7 Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B (Umum)
1 Seni Budaya 3 3 3
2 Pendidikan 3 3 3
jasmani,Olahraga dan
Kesehatan
3 Prakarya 2 2 2
Jumlah pelajaran 38 38 38
perminggu

Keterangan:
1) Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok
mata pelajaran yang muatan dan acuannya
dikembangkan oleh pusat.
2) Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok
mata pelajaran yang muatan dan acuannya
dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan
muatan/konten lokal.

3) Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata


ALOKASI WAKTU BELAJAR
MATA PELAJARAN PERMINGGU
VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama
a. Al-Qur’an Hadis
Islam 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d.Sejarah 2 2 2
2. Pendidikan Pancasila
Kebudayaan Islam
dan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
Kewarganegaraan
4. Bahasa Arab 3 3 3
5. Matematika 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan 5 5 5
7. Ilmu
Alam Pengetahuan 4 4 4
8. Bahasa
Sosial Inggris 4 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 3 3 3
2. Pendidikan Jasmani,
2. Olahraga dan 3 3 3
3. Prakarya
Kesehatan 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu 46 46 46
pelajaran
Per Minggu muatan lokal yang berdiri sendiri.
4) Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah.
5) Khusus untuk Madrasah Tsanawiyah struktur
kurikulum dapat dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan yang diatur oleh Kementerian Agama.

B. Struktur Kurikulum MTs

Beban Belajar dan Struktur Kurikulum Madrasah


Tsanawiyah (MTs)
Beban belajar di MTs merupakan keseluruhan kegiatan
yang harus diikuti siswa dalam satu minggu, satu
semester, dan satu tahun pembelajaran.
1) Beban belajar di Madrasah Tsanawiyah dinyatakan
dalam jam pembelajaran per minggu. Beban
belajar satu minggu Kelas VII, VIII, dan IX adalah
46 jam pembelajaran. Durasi setiap satu jam
pembelajaran adalah 40 menit.
2) Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu
semester paling sedikit 18 minggu dan paling
banyak 20 minggu.
3) Beban belajar dikelas IX pada semester ganjil
paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20
minggu.
4) Beban belajar dikelas IX pada semester genap
paling sedikit 14 Minggu dan paling banyak 16
minggu.
5) Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling
sedikit 36 minggu dan paling banyak 40 minggu.
(2) Penugasan terstruktur adalah kegiatan
pembelajaran yang berupa pendalaman materi
pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh
pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu
penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh
pendidik.
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan
pembelajaran yang berupa pendalaman materi
pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh
pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu
penyelesaiannya diatur sendiri oleh siswa.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri, paling banyak 50% dari waktu kegiatan
tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan

(3) Penambahan Beban Belajar


Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar
2 (dua) jam per minggu sesuai dengan kebutuhan
belajar siswa dan/atau kebutuhan akademik, sosial,
budaya, dan faktor lain yang dianggap penting.
(4) Mata Pelajaran Seni Budaya, Prakarya, dan
Kewirausahaan
Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya, Prakarya, dan
kewirausahaan, satuan pendidikan wajib
menyelenggarakan minimal 2 dari 4 aspek yang
disediakan. Siswa mengikuti salah satu aspek yang
disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti
dapat diganti setiap semester.
(5) Kegiatan Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri berupa ekstrakurikuler
terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usaha
kesehatan sekolah (UKS), palang merah remaja
(PMR), dan lainnya sesuai dengan kondisi dan potensi
masing-masing satuan pendidikan.

Dibuktikan dengan:
1. Struktur kurikulum di sekolah/madrasah.
2. Dokumen penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri.
3. Jadwal pelajaran, daftar hadir, dan RPP.
4. Hasil belajar seni budaya, prakarya, dan
kewirausahaan.
5. Laporan kegiatan pengembangan diri dan
ekstrakurikuler.

Anda mungkin juga menyukai